You are on page 1of 148

BAB 1

DESKRIPSI PROYEK

1.1 Judul Proyek


Perancanaan dan Perancangan Hotel Bintang 4 di Kota Pekanbaru
1.2 Pengertian Proyek
 Erly Suandy (2001:2) menjelaskan bahwa pengertian perencanaan adalah sebuah proses dalam
menentukan tujuan organisasi dan menyajikannya strategi, taktik dan operasi yang diperlukan
secara jelas agar bisa mencapai tujuan organisasi secara penuh
 Menurut John Buch & Gary Grudnitski perancangan dapat didefinisikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
 Hotel adalah sebuah bangunan, perusahaan atau usaha yang menyediakan jasa inap dan juga
menyediakan makanan dan minuman bagi tamu yang datang serta mempunyai fasilitas jasa
lannya. Yang mana semua fasilitasnya juga di peruntukkan bagi masyarakat umum.
1.3 Latar belakang dan perkembangan

Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan
salah satu sentra ekonomi terbesar di pulau Sumatra dan termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan,
migrasi, dan urbanisasi yang tinggi. Kota Pekanbaru tumbuh pesat dengan berkembangnya industri
terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, serta pelaksanaan otonomi daerah.

Perkembangan perekonomian Pekanbaru, sangat dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan


minyak, pabrik pulp dan kertas, serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya.
Penemuan cadangan minyak bumi pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan dan
migrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan Kota
Pekanbaru, yang terlihat dengan menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini.

Berkembangnya industri, perekonomian dan pariwisata di Kota Pekanbaru dan sekitarnya,


membuat banyaknya para wisatawan lokal dan bahkan mancanegara yang datang untuk berwisata atau
bahkan berbisnis. Hal ini tentunya berpengaruhi dengan meningkatnya kebutuhan akan hunian
sementara.
Dengan menimbangnya segala aspek diatas, maka pembangunan “ City Hotel Bintang Empat”
di Kota Pekanbaru dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan akan hunian sementara dengan segala
fasilitasnya.

1.4 Sasaran Perencanaan dan perancangan

Sasaran dari perancanfa city hotel ini adalah untuk memberikan akomodasi kepala pebisnis,
wisatawan lokal maupun mancanegara, dengan menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman
serta jasa penunjang lainnya. Selain itu sering juga disediakan sarana penunjang seperti : Fasilitas
olahraga, wedding room, bisnis centre, kolam renang, live musik, dan lainnya yang bisa memanjakan
pengunjung hotel tersebut.

1.5 Fungsi Proyek


 Hotel Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau pelancong)
 Sebagai tempat tinggal sementara selama jauh dari tempat asalnya
 Sebagai tempat menginap atau istirahat bagi para tamu
 Sebagai tujuan konferensi, seminar, lokakarya, musyawarah nasional dan kegiatan lainnya
semacam itu yang tentunya menyediakan sarana serta prasarana yang lengkap.
1.6 Tema Proyek
Arsitektur Modern
1.7 Pemilik Proyek
Pemilik proyek hotel bintang 4 ini merupakan pihak swasta.
1.8 Lokasi Proyek
Lokasi yang diambil untuk perancangan City Hotel Bintang 4 ini berada di Jalan Soekarno –
Hatta, Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru, Riau tepatnya didepan Mall SKA.
Lokasi ini dipilih karena menimbang beberapa potensi yang ada disekitar lokasi, beberapa
diantaranya yaitu Mall SKA, Living World, Transmart, Masjid Namira, Universitas
Muhammadiyah Riau dan lainnya.
1.9 Luas Lahan Proyek
Site yang dipilih memiliki luas lahan = 9.800 m² dengan panjang dan lebar site masing –
masing 140 m X 70 m. Site berbentuk persegi panjang dengan sisi terpanjang menghadap ke arah
Utara dan Selatan, Sedangkan sisi terpendek menghadap Timur dan Barat. Untuk akses masuk
pada site ini berada pada bagian selatan, yaitu di Jalan Tuanku Tambusai.
Berikut merupakan batas – batas tapak :
• Utara = lahan kosong / Hutan
• Timur = lahan kosong / Hutan
• Selatan = Mall Ska Pekanbaru Jl.Tuanku Tambusai
• Barat = FlyOver Jl.Tuanku Tambusai

1.10 Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


Menurut (Perda no 14 tahun 2000)
KDB = Untuk usaha 70 %
= 70% x 9.800m²
= 5m²

1.11 Koefisien Lahan Bangunan (KLB)


Menurut PERDA Kota Pekanbaru Nomor 7 tahun 2012, Penetapan KLB ditentukan atas dasar
kepentingan pelestarian lingkungan / resapan air permukaan tanah dan pencegahan terhadap
bahaya kebakaran, kepentingan ekonomi, fungsi peruntukan, fungsi bangunan, keselamatan, dan
kenyamanan bangunan
1.12 Garis Sempadan Bangunan (GSB)
a. GSB Jl. Soekarno Hatta dari pangkal ruas Jl. Adisucipto sampai Jl.Riau memiliki Garis
Sempadan 55 As Jalan
b. GSB Jl. Tuanku Tambusai / Nangka Ujung dari pangkal ruas Jl. soekarno-Hatta sampai Jl. Air
Hitam memiliki Garis Sempadan 45 dari As Jalan
BAB 2

DATA SURVEY DAB LINGKUNGAN TAPAK

2.1 Lokasi Tapak Secara gaografis


2.1.1 Lingkup Regional
Secara geografis Provinsi Riau yang beribu kota di Pekanbaru ini terletak pada posisi 02°25′
LU-01°15° LS dan 100°03′-104°00′ BT. Wilayahnya cukup luas dan berada di bagian tengah
Pulau Sumatra. Provinsi Riau berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatra Utara dan Selat
Malaka di sebelah utara.
Provinsi Riau terdiri dari daerah daratan dan perairan, dengan luas lebih kurang 8.915.016
Ha (89.150 Km²), Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai dengan Selat
Malaka terletak antara 01° 05’ 00” Lintang Selatan - 02° 25’ 00” Lintang Utara atau antara 100°
00’ 00” - 105° 05’ 00” Bujur Timur.
Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya
didominasi oleh sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan
perkebunan serat.
Riau memiliki iklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000
milimeter per tahun. Dan dengan rata-rata hujan pertahun sekitar 160 hari.
2.1.2 Lingkup Kota

Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas
Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan
wilayah administratif, diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementara
bagian barat dan selatan oleh Kabupaten Kampar. Pembagian Wilayah Pengembangan di
Kota Pekanbaru sebagai berikut:
a. Wilayah Pengembangan (WP – I) terdiri dari kecamatan Pekanbaru Kota, Kec.
Senapelan, Kec. Limapuluh, Kec. Sukajadi dan Kec. Sail

b.Wilayah Pengemabngan (WP – II) terdiri dari Kecamatan Rumbai.

c. Wliayah Pengembangan (WP – III) terdiri dari Kecamatan Rumbi Pesisir.


d. Wilayah Pengembangan (WP – IV) terdiri dari Kecamatan Tenayan Raya dan
Kecamatan Bukit Raya.
e. Wilayah Pengembangan (WP – V) terdiri dari Kecamatan Marpoyan Damai,
Kecamatan Tampan dan Kecamatan Payung Sekaki
2.1.3 Lingkup Lingkungan
Pada lingkup lingkungan tapak berada di jalan tuanku Tambusai dan jalan Soekarno
Hatta, kec. Payung sekaki, yang berapa pada lingkup sekitar merupakan lahan kosong dan
penghijauan.

2.2 Batas – Batas dan Dimensi Tapak


2.2.1 Batas – Batas Tapak dan Lingkungan
 Utara : Berbatasan dengan hutan dan semak
 Selatan : Berbatasan dengan Jl. Tuanku Tambusai dan Mall SKA
 Timur :Berbatasan dengan jl. Soekarno Hatta dan Jembatan Flyover
 Barat : Berbatasan dengan lahan kosong
2.2.2 Ukuran Tapak dan Luasan Tapak
Site memiliki ukuran 60x140m, dengan luasan 9.800 m². Persegi panjang memanjang
searah horientasi Utara - Selatan.

140 m

70m
70 m

140m
2.2.3 Penampang Jalan Sekitar Tapak
Terdapat 2 jalan utama pada tapak,yaitu jl.Tuanku Tambusai dan jl. Soekarno Hatta
,dengan lebar masing masing penampang jalan ±10,5m , dan tersedianya pedestrian di depan
tapak, dengan ukuran ±2m.

 Penampang A - A

 Penampang B - B
2.3 Aksessibilitas dan Jejak Tapak
2.3.1 Di luar Tapak
Aksesibilitas di luar tapak, memiliki 2 jalan utama yaitu jl. Tuanku Tambusai dan jl.
Soekarno Hatta

2.3.2 Di dalam Tapak


Aksessibilitas di dalam tapak, hanya menghubungkan anatara tapak dan dua jalan utama
jl. Tuanku Tambusai dan Jl. Soekarno Hatta
2.4 Kondisi Tanah
2.4.1 Kontur Tapak

Kontur pada tapak cenderung datar, hanya saja memiliki parit mati terletak pada bagian
depan tapak.

2.4.2 Jenis Tanah Dalam Tapak

Dasarnya tanah pada tapak merupakan tanah timbunan

2.4.3 Kondisi Kedalaman Air Tanah


Kedalaman air tanah ketapak ± 6 – 8 m²

2.4.4 Drainase Dalam Tapak


 Drainase yang berada di sebelah Timur tapak
 Drainase yang berada di sebelah Selatan tapak

2.5 Orientasi Tapak


2.5.1 Arah Lintas Matahari

 Timur : Matahari saat terbit, secara langsung menyinari area yang dimana tapak sendiri
yang saat luas sehingga pencahayaan matahari sangat full disekitaran tapak.
 Barat : sore hari saat matahari mau tenggelam, juga memenuhi sekitar tapak terkena sinar
matahari.

2.5.2 Pandangan Dari Luar Tapak Ke Dalam


 Sebelah Timur
 Sebelah Selatan

2.5.3 Pandangan Dari Dalam Tapak Keluar


 Sebelah Timur
 Sebelah Selatan

2.6 Karakter Lingkungan Didalam dan Diluar Tapak


2.6.1 Fisik bangunan sekitar
Bangunan sekitar tapak bermayoritaskan bangunan bangunan pemukiman yang
berbahan beton dengan ketinggian ±3-4m/1 lantai
2.6.2 Suasana dan atak perilaku siang dan malam hari
 Siang hari
Pada siang hari suasana di sekitar tapak tergolong ramai, karena tapak
berhadapan langsung dengan jalan pusat kota pekanbaru.

 Malam hari
Pada malam hari suasana juga sangat ramai seperti di siang hari
2.6.3 Sarana kegiatan sekitar yang mendukung
Terdapat beberapa sarana pendukung sekitar tapak dengan jarak radius 500m–2000m,antara lain:

1. Mall SKA ( Radius ±500 m)

2. Living World ( Radius ±500 m)

3. Transmart ( Radius ±500 m)


4.Masjid Namira ( Radius ±1000 m)

5. Pertamina ( Radius ±1000 m)

6. Lotte Grosir ( Radius ±1000 m)

7. Citra Land ( Radius ±1500 m)

8. Rs Eka Hospital ( Radius ±2000 m)


9. Rs Hermina ( Radius ±1000 m)

10. Ruko sorum Mobil ( Radius ±500 m)

11. Rm Toke Pempek ( Radius ±500 m)


2.7 Vegetasi lingkungan tapak
2.7.1 Jenis vegetasi didalam dan diluar tapak
 Vegetasi Di dalam tapak
 Pohon Jati

 Pohon Ketapang Mini

 Pohon Bambu Kuning

 Vegetasi diluar tapak


 Pohon Akasia
 Pohon Ketapang

2.7.2 Titik lokasi vegetasi didalam dan diluar tapak


2.8 Peraturan Tata Bangunan
2.8.1 Koefisien dasar bangunan (KDB)
KDB & KLB dalam perdagang dan jasa dipusat kota dengan KDB 70 % dengan jumlah
lantai KLB maksimal 8 lantai dan memungkin kan untuk perencanaan diatas 8 lantai. (menurut
perda No. 14 tahun 2000)

KDB = 70 % x 9.800 m²
= 6.860 m²

2.8.2 Koefisien lantai bangunan (KLB)

N Wilaya Perumah Pendidi Peribad


O Perkant Perdagan Industr Bandar
hPenga an kan atan oran gan i a
mbang
(WP) (indeks) (indeks) (indeks) (indeks) (indeks) (indeks (indeks)
)
0.60-
1 WPI 0.60- 0.60- 0.50- 0.70- 0.70- -
0.60
2.70 1.60 1.70 2.80 2.70
0.30-
2 WP 0.50- 0.50- 0.50- 0.60- 0.60- -
0.60
II 1.00 1.70 1.70 1.60 1.60
0.30-
3 WP 0.40- 0.50- 0.50- 0.50- 0.50- -
0.60
III 1.20 1.70 1.70 0.70 1,70
0.30-
4 WPI 0.50- 0.50- 0.50- 0.50- 0.60- 0.20-
0.60
V 1.40 1.70 1.70 1.40 1.60 0.40
0.30-
5 WPV 0.50- 0.50- 0.50- 0.60- 0.60- 0.20-
0.60
1.60 1.40 1.70 2.40 1.60 0.40

KLB=(0.50– 1.70)*sesuai perda No. 14 Tahun 2000 Kota Pekanbaru


=1.50 x 9800 m²
= 1=4.700 m²

2.8.3 Garis sempadan bangunan (GSB)

A. GSB Jl. Soekarno Hatta dari pangkal ruas Jl. Adisucipto sampai Jl.Riaun memiliki Garis
Sempadan 55 As Jalan.
B. GSB Jl. Tuanku Tambusai / Nangka Ujung dari pangkal ruas Jl. soekarno-Hatta sampai Jl.
Air Hitam memiliki Garis Sempadan 45 dari As Jalan
2.9 Jaringan Utilitas Eksisting
2.9.1 Listrik

Tiang listrik berada di dalam tapak

2.9.2 Air bersih

Bangunan atau pemukiman di sekitar tapak, cenderung menggunakan sumur bor untuk
sumber air bersih dan PAM.
2.9.3 Air kotor

Dalam pembuangan untuk air kotor pada tapak maupun sekitar tapak hanya berdiam
disekitar tapak karena beberapa bagian drainase tersumbat yang mengakibatkan air kotor
hanya genangan saja.

2.9.4 Pemadam kebakaran (Hydrant)

Pada area sekitaran tapak tidak memiliki hydrant.


BAB III

TEORI TINJAUAN

3.1 Judul Proyek

3.1.1 Pengertian Hotel

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hotel adalah bangunan berkamar
banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang
sedang dalam perjalanan. Pengertian lain KBBI, hotel adalah bentuk akomodasi yang
dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan,
penginapan, makan dan minum. Dikutip dari situs resmi Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM), berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel, hotel termasuk
dalam usaha penyediaan akomodasi. Dalam Permen tersebut dijelaskan, usaha penyediaan
akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi
dengan pelayanan pariwisata lainnya.

Sedangkan menurut Ikhsan (2008:2) pengertian hotel merupakan suatu lembaga yang
menyediakan para tamu untuk menginap, dimana setiap orang dapat menginap, makan,
minum dan menikmati fasilitas yang lainnya dengan melakukan transaksi pembayaran. Maka
dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan suatu perusahaan
yang dikelola untuk menyediakan fasilitas dan pelayanan jasa penginapan, makan, dan
minuman kepada para tamu dan mampu membayar dengan harga yang wajar sesuai dengan
pelayanan yang diterima kepada para tamu.

Pemerintah telah menetapkan kualitas dan kuantitas hotel yang menjadi


kebijaksanaan yang berupa standar jenis klasifikasi yag ditujukan serta berlaku bagi suatu
hotel. Penentuan jenis hotel sesuai dengan SK Mentri Perhubungan RI No. 241/4/70 tanggal
15 Agustus 1970. Hotel digolongkan atas :

a. Residensial Hotel Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang menginap
dalam jangka waktu yang cukup lama tetapi tidak bermaksud tinggal tetap. Hotel
jenis ini terletak di pusat kota maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai
penginapan bagi orang-orang yang belum mendapatkan perumahan dikota
tersebut.
b. Transietal Hotel
Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang sedang melakukan
perjalanan jangka waktu yang relatif singkat. Pada umumnya jenis hotel ini
terletak di pinggir jalan-jalan kota dan berfungsi sebagai terminal point. Para
pengunjung yang menginap umumnya sebentar saja, hanya untuk persinggahan.
c. c. Resort Hotel
Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang sedang melakukan wisata
dan liburan. Pada umumnya hotel jenis ini terletak di daerah dekat dengan tempat
rekreasi/wisata. Hotel jenis ini mengandalkan potensi alam berupa pemandangan
dan tempat liburan yang indah untuk menarik para wisatawan.

Berikut adalah definisi hotel menurut beberapa para ahli :

1. Menurut Endar Sri, yang dimaksud dengan hotel adalah bangunan yang dibangun dan
dioperasikan untuk tujuan komersial serta memberikan akomodasi kepada masyarakat
umum dengan rincian fasilitas seperti jasa penginapan, jasa penitipan barang, jasa
catering, jasa furniture dan dekorasi, dan jasa mencuci pakaian.
2. Menurut Lawson, hotel adalah properti yang dapat digunakan wisatawan untuk berbagai
layanan, seperti layanan kamar, penyedia makanan dan minuman, serta layanan
akomodasi lainnya, dengan ketentuan berupa reward atau pembayaran.
3. Menurut Richard Sihite, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara
komersial yang tersedia bagi semua orang untuk menerima layanan dan akomodasi, serta
makanan dan minuman.

3.1.2.
Fungsi Hotel

 Sebagai tempat atau sarana akomodasi untuk memenuhi kebutuhan tamu sebagai
tempat istirahat atau tempat tinggal sementara dalam perjalanan pariwisata.
 Sebagai tempat pertemuan (MICE > Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)
 Sebagai tempat untuk mempromosikan berbagai produk perusahaan atau bisnis
lainnya.
 Sebagai tempat bersantai, rekreasi, atau menikmati kesenangan lainnya.
 Sebagai tempat bertemu, bergaul atau bersahabat bagi semua bangsa yangdatang.
 Sebagai tempat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman khusus bagipelajar
atau mahasiswa.
 Sebagai tempat untuk mencari nafkah. Khususnya bagi karyawan.

3.2.Klasifikasi Hotel

3.2.1. klasifikasi Hotel Menurut Bagyono (2007), berdasarkan luas dan jumlah kamar, hotel
diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Hotel Kecil (small hotel), adalah hotel yang memiliki lebih dari 25 kamar ataukurang
dari 100 kamar.
b. Hotel Menengah (above average hotel), adalah hotel yang memiliki lebih dari 100
kamar dan kurang dari 300 kamar.
c. Hotel Besar (large hotel), adalah hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.

3.2.2. Klasifikasi menurut tarif kamar yang ditawarkan, hotel dibagi dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu:

a. Economy class, adalah hotel yang memiliki tarif kamar kelas ekonomi (harga kamar
relatif murah).
b. First class, adalah hotel dengan tarif kamar mahal.
c. Deluxe/luxury class, adalah hotel yang memiliki harga kamar sangat mahal.

3.2.3. klasifikasi hotel berdasarkan bintang satu sampai dengan bintang lima adalahsebagai
berikut :

a) Hotel Bintang 1
Hotel bintang 1 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
 Jumlah kamar standar minimal 15 kamar dan semua kamar dilengkapi kamar
mandi di dalam.
 Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20 m2 untuk kamar double
dan 18 m2 untuk kamar single.
 Ruang publik luas 3m2 x jumlah kamar tidur tidur, minimal terdiri dari lobi,
ruang makan (> 30m2) dan bar.
 Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga.
b) Hotel Bintang 2
Hotel bintang 2 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
 Jumlah kamar standar minimal 20 kamar (termasuk minimal 1 suite room, 44
m2).
 Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20m2 untuk kamar double
dan 18 m2 untuk kamar single.
 Ruang public luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang
makan (>75 m2) dan bar.
 Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga
penukaran uang asing, postal service, dan antar jemput.
c) Hotel Bintang 3
Hotel bintang 3 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
 Jumlah kamar minimal 30 kamar (termasuk minimal 2 suite room, 48m2).
 Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 22 m2 untuk kamar single
dan 26 m2 untuk kamar double.
 Ruang publik luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang
makan (>75m2) dan bar.
 Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga,
penukaran uang asing, postal service dan antar jemput.
d) Hotel Bintang 4
Hotel bintang 4 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
 Jumlah kamar minimal 50 kamar (termasuk minimal 3 suite room, 48 m2).
 Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 24 m2 untuk kamar single
dan 28 m2 untuk kamar double.
 Ruang publik luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari kamar
mandi, ruang makan (> 100 m2) dan bar (> 45 m2) .
 Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang
asing, postal service dan antar jemput.
 Fasilitas penunjang berupa ruang linen (> 0,5 m2 x jumlah kamar), ruang
laundry (> 40 m2), dry cleaning (> 20 m2), dapur (> 60% dari seluruh luas
lantai ruang makan).
 Fasilitas tambahan: pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan,
drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olah raga dan
sauna.
e) Hotel Bintang 5
Hotel bintang 5 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
 Jumlah kamar minimal 100 kamar (termasuk minimal 4 suite room, 58 m2).
 Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 26 m2 untuk kamar single
dan 52m2 untuk kamar double.
 Ruang public luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang
makan (>135 m2) dan bar (>75 m2).
 Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang
asing, postal service dan antar jemput.
 Fasilitas penunjang berupa ruang linen (>0,5 m2 x jumlah kamar), ruang
laundry (>40 m2), dry cleaning (>30 m2), dapur (>60% dari seluruh luas
lantai ruang makan).
 Fasilitas tambahan: pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan,
drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olahraga dan
sauna.

3.2.4. Klasifikasi hotel berdasarkan ukuran propertinya :

a. Hotel kecil (Small hotel) Hotel kecil adalah hotel dengan kapasitas 100 kamar
atau kurang.
b. Hotel sedang (Medium sized hotel) Hotel berukuran sedang adalah hotel yang
memiliki kapasitas antara 100-300 kamar.
c. Hotel besar (Large hotels) Hotel besar adalah hotel yang memiliki kapasitas
lebih dari 300 kamar.
d. Mega hotel Mega hotel adalah hotel-hotel dengan lebih dari 1.000 kamar.
e. Hotel berantai (Chain hotels) Hotel berantai adalah grup yang memiliki hotel
di banyak lokasi.
3.2.5. Klasifikasi hotel berdasarkan tingkat layanan :
a. Hotel ekonomis (economy hotels atau budget hotels), yaitu hotel memenuhi
ebutuhan dasar tamu dengan menyediakan fasilitas terbatas dengan harga yang
wajar.
b. Hotel pasar menengah (Mid market hotels), yaitu Hotel pasar menengah adalah
hotel suite yang menawarkan ruang tamu kecil dengan furnitur yang sesuai dan
kamar tidur kecil dengan tempat tidur king.
c. Hotel mewah (Luxury hotel), yaitu Hotel mewah menawarkan layanan kelas
dunia dengan fasilitas restoran dan lounge, layanan serbaguna, ruang pertemuan,
dan fasilitas makan.
3.2.6. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Ukuran Hotel :
1. Small Hotel
Small hotel adalah hotel kecil yang memiliki jumlah kamar
dibawah 150 kamar.
2. Medium hotel
Medium hotel adalah hotel dengan berukuran sedang, dimana dalam
medium hotel ini terdapat dua kategori, yaitu :
1. Average hotel dengan jumlah kamar antara 150 - 299 kamar.
2. Above average hotel dengan jumlah kamar antara 300 - 600 kamar.
3. Large hotel adalah hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel besar dengan
jumlah kamar minimal 600 kamar.

3.2.7. klasifikasi Hotel Berdasarkan Faktor Lamanya Tamu Menginap

a. Transit Hotel
Tamu menginap hanya dalam waktu yang singkat, rata-rata tamu meginap
hanya satu malam.
b. Semi-residential Hotel
Tamu menginap lebih dari satu malam, tetapi jangka waktu
menginap
tetap pendek berkisar antara dua minggu hingga satu bulan.
c. Residential Hotel
Tamu menginap dalam waktu cukup lama, paling sedikit satu bulan.

3.2.8. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Pada Kriteria Jenis Tamu


A. Family Hotel
Family hotel adalah tamu yang menyewa kamar untuk menginap bersamakeluarganya.
B. Bussines Hotel
Bussines hotel adalah rata-rata tamu yang menginap adalah para usahawan.
C. Tourist Hotel
Tourist hotel adalah tamu yang menginap kebanyakan para wisatawan, baik itu
domestik maupun dari luar negeri.

D. Cure Hotel
Cure hotel adalah tamu yang menginap sedang dalam proses pengobatan atau
penyembuhan dari suatu penyakit.
3.2.9. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Kelas

NO KETERANGAN PENJELASAN
KELAS
- Jumlah kamar standar minimal 15 kamar dan semua
kamar dilengkapi kamar mandi di dalam.
1 HOTEL BINTANG 1 - Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20
m2 untuk kamar double dan 18 m2 untuk kamar
single.
- Ruang publik luas 3m2 x jumlah kamar tidur tidur,
minimal terdiri dari lobi, ruang makan (> 30m2) dan
bar.
- Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang
berharga.

- Jumlah kamar standar minimal 20 kamar (termasuk


minimal 1 suite room, 44 m2).
- Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi
2 HOTEL BINTANG 2
20m2 untuk kamar double dan 18 m2 untuk kamar
single
- Ruang public luas 3 m2 x jumlah kamar tidur,
minimal terdiri dari lobi, ruang makan (>75 m2) dan
bar.
- Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang
berharga penukaran uang asing, postal service, dan
antar jemput.
- Jumlah kamar minimal 30 kamar (termasuk minimal
2 suite room, 48 m2).
3 HOTEL BINTANG 3 - Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 22
m2 untuk kamar single dan 26 m2 untuk kamar
double.
- Ruang publik luas 3 m2 x jumlah kamar tidur,
minimal terdiri dari lobi, ruang makan (>75m2) dan
bar.
- Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang
berharga, penukaran uang asing, postal service dan
antar jemput.

- Jumlah kamar minimal 50 kamar (termasuk minimal


3 suite room, 48 m2).
4 HOTEL BINTANG 4 - Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 24
m2 untuk kamar single dan 28 m2 untuk kamar
double.
- Ruang 9ublic luas 3 m2 x jumlah kamar tidur,
minimal terdiri dari kamar mandi, ruang makan (>
100 m2) dan bar (> 45 m2) .
- Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang
berharga, penukaran uang asing, postal service dan
antar jemput.
- Fasilitas penunjang berupa ruang linen (> 0,5 m2 x
jumlah kamar), ruang laundry (> 40 m2), dry cleaning
(> 20 m2), dapur (> 60% dari seluruh luas lantai
ruang makan).
- Fasilitas tambahan: pertokoan, kantor biro
perjalanan, maskapai perjalanan, drugstore, salon,
function room, banquet hall, serta fasilitas olah raga
dan sauna.

- Jumlah kamar minimal 100 kamar (termasuk


minimal 4 suite room, 58 m2).
HOTEL BINTANG 5 - Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 26
m2 untuk kamar single dan 52m2 untuk kamar
5
double.
- Ruang public luas 3 m2 x jumlah kamar tidur,
minimal terdiri dari lobi, ruang makan (>135 m2) dan
bar (>75 m2).
- Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang
berharga, penukaran uang asing, postal service dan
antar jemput.
- Fasilitas penunjang berupa ruang linen (>0,5 m2 x
jumlah kamar), ruang laundry (>40 m2), dry cleaning
(>30 m2), dapur (>60% dari seluruh luas lantai ruang
makan).
- Fasilitas tambahan: pertokoan, kantor biro
perjalanan, maskapai perjalanan, drugstore, salon,
function room, banquet hall, serta fasilitas olahraga
dan sauna.

3.2.10. Klasifikasi Khusus Hotel Bintang 4

Kriteria tidak mutlak standar usaha Hotel Bintang 4 menurut Permen


Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar
Usaha Hotel :

KRITERIA TIDAK MUTLAK STANDAR USAHA HOTEL BINTANG EMPAT


NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR
I PRODUK 1 Bangunan 1 Suatu bangunan yang
diperuntukkan sebagai usaha
hotel yang baik dan terawatt
2 Penanda Arah 2 Tersedia papan nama hotel (sign
(signage) board) yang jelas dan muda
h
terlihat
3 Tersedia tanda arah yang
menunjukkan fasilitas hotel (hotel
directional sign) yang jelas dan
mudah terlihat
4 Tersedia tanda arah menuju jalan
keluar yang aman (evacuation
sign), jelas dan mudah terlihat
3 Taman atau 5 Taman didalam atau diluar
Landscape bangunan hotel
6 Tanaman di dalam bangunan
hotel
4 Parkir 7 Tersedia tempat parkir dan
pengaturan lalu lintasnya
8 Area menurunkan tamu (drop off
)
5 Lobby 9 Tersedia Lobby dengan sirkulasi
udara dan pencahayaan yang baik
10 Tersedia Lobby dengan sirkulasi
udara dan pencahayaan yang baik
11 Tersedia penjelasan fasilitas hotel
(Hotel Directory)
12 Tersedia lounge
6 Front Office 13 Tersedia Gerai (counter) atau
meja kursi
14 Tersedia Sertifikat dan/atau
Plakat (Decal) tanda bintang
sesuai Golongan Kelas hotel
15 Gerai Pelayanan tamu (Concierge
Counter)
16 Tersedia ruang Penitipan Barang
Berharga
17 Tersedia Ruang Penitipan Barang
Tamu
18 Tersedia Meja duty manager
7 Business Center 19 Tersedia Ruang untuk pelayanan
Bisnis
8 Area Belanja 20 Tersedia pilihan Drug
(Shopping store/bank/gerai penukaran uang
Arcade) (money changer)/travel
agent/airlines/souvenir shop atau
lainnya
9 Lift 21 Lift untuk tamu (untuk bangunan
di atas 5 lantai dari lantai dasar)
22 Lift untuk Karyawan/Barang
(untuk bangunan di atas 5 lantai
dari lantai dasar)
10 Toilet Umum 23 Toilet Pria dan Wanita Terpisah
(Public Rest dengan tanda yang jelas
Room) 24 Urinoir beserta washletnya
(khusus untuk toilet pria)
25 Tersedia closet duduk dengan
hand shower/ washlet dan toilet
paper
26 Tersedia tempat cuci
tangan,sabun dan cermin
27 Tersedia Tempat Sampah
28 Ruang Rias (vanity area) : khusus
toilet wanita
29 Toilet bagi tamu denga
n
keterbatasan fisik
30 Alat pengering tangan
11 Koridor 31 Tersedia koridor
32 Tersedia pintu darurat, tangga
darurat (bangunan bertingkat) dan
lampu darurat
33 Tersedia pencahayaan dan
sirkulasi udara yang baik
34 Tersedia Alat Pemadam
Kebakaran
12 Fasilitas makan 35 Tersedia ruangmakan dan minum
dan minum dengan sirkulasi udara dan
(Food and pencahayaan yang baik
Beverage 36 Tersedia meja dan kursi makan
Outlets) serta peralatannya
37 Tersedia Menu
13 Room service 38 Letaknya berdekatan dengan
dapur dan akses ke kamar
39 Tersedia menu room service
40 Tersedia peralatan dan
perlengkapannya
14 Kamar Tidur 41 Tersedia kamar tidur termasuk
Tamu kamar mandi
42 Tersedia kamar Suite
43 Pintu dilengkapi dengan kunci
pengaman
44 Kamar dilengkapi dengan sistem
penghemat energi
45 Jendela dilengkapi dengan alat
pengaman
46 Kamar dilengkapi dengan alat
pendeteksi asap (smoke detector)
dan sprinkler
47 Tersedia pencahayaan dan
sirkulasi udara yang baik
48 Tesedia petunjuk/arah kiblat yang
dipasang di langit-langit (ceiling)
49 Tersedia tempat tidur beserta
perlengkapannya
50 Tersedia meja dan kursi kerja
51 Tersedia meja dan kursi duduk
52 Tersedia tempat sampah
53 Tersedia denah lokasi kamar dan
petunjuk penyelamatan diri
54 Petunjuk fasilitas dan pelayanan
hotel (compendium)
55 Memenuhi ketentuan tingkat
kebisingan
56 Kamar tidur untuk tamu dengan
keterbatasan fisik
57 Tanda dilarang mengganggu
(don't disturb) dan permintaan
pembersihan kamar (make up
room) dibuat secara terpisah atau
menggunakan elektronik
58 Rak Koper (luggage rack)
59 Tempat penyimpanan pakaian
60 Individual Safe Deposit Box
61 Tersedia Night Table/Bed Side
Table
62 Tersedia lampu baca
63 Cermin panjang (Full Length
Mirror)
64 Tersedia Saluran komunikasi
internal dan eksternal
65 Tersedia Jaringan internet
66 Tersedia TV
67 Tersedia Mini bar dan pembuka
botol
68 Coffee - Tea Maker set
69 Tersedia peralatan tulis untuk
tamu (guest stationary)
15 Kamar Mandi 70 Kamar mandi tamu dengan lantai
Tamu yang tidak licin
71 Tersedia kamar mandi dengan
kelengkapannya minimal
wastafel, closet, shower
72 Tersedia sirkulasi udara dan
pencahayaan
73 Tersedia Saluran pembuangan air
74 Tersedia air panas dan air dingin
75 Tersedia tempat sampah
76 Tersedia perlengkapan mandi
tamu (toiletteries)
77 Tersedia handuk mandi
78 Pengering rambut (hair Dryer)
79 Telepon paralel dengan kamar
tidur
80 Gelas sikat gigi
81 Kamar mandi untuk tamu dengan
keterbatasan fisik (minimum 200
kamar)
16 Sarana Olah 82 Tersedia sarana olah raga,
Raga, rekreasi rekreasi dan kebugaran
dan kebugaran
17 Ruang Rapat 83 Ruang rapat dilengkapi
perlengkapan dan peralatan
termasuk audio visual
18 RuangPerjamuan 84 Tersedia function room dengan
/function room akses tersendiri untuk tamu
(tidak berlaku
bagi Hotel
Resort)
19 Dapur 85 Toilet umum yang terpisah untuk
pria dan wanita
86 Jalur evakuasi
87 Tersedia dapur yang luasnya
sesuai dengan kebutuhan
88 Lantai, dinding dan ceiling kuat,
aman dan mudah
pemeliharaannya
89 Drainase dilengkapi dengan
perangkap lemak (grease trap)
90 Tersedia Kitchen hood yang
dilengkapi dengan penyaring
lemak (grease filter)
91 Tersedia sistem sirkulasi udara
dan sistem pencahayaan
92 Tersedia peralatan dan
perlengkapan dapur
93 Tersedia perlengkapan P3K
94 Tersedia tempat sampah tertutup
yang terpisah untuk sampah
basah dan kering
95 Tersedia alat pemadam kebakaran
96 Tempat penyimpanan bahan
makanan harian/daily store
97 Tata letak perlengkapan dapur
sesuai alur kerja
20 Area 98 Tersedia Area Penerimaan
Penerimaan Barang
Barang* 99 Alat timbangan yang telah ditera
21 Daerah 100 Tersedia Gudang Umum
Penyimpanan
101 Tempat penyimpanan Bahan
(Storage)
Makanan dan minuman
102 Area untuk Peralatan dan
Perlengkapan
103 Gudang Engineering
104 Area penyimpanan barang bekas
105 Tempat penyimpanan bahan
baker
22 Area Tata Graha 106 Ruang Penyimpanan dan
pendistribusian guest suplies dan
amenities
107 Ruang linen dan seraga
m
(uniform)
108 Room boy station
109 Janitor
23 Ruang Periksa 110 Tersedia ruang periksa dengan
Kesehatan peralatan medis obat-obatan, dan
perlengkapan yang dibutuhkan
24 Ruang 111 Tersedia kamar mandi laki-laki
Karyawan dan wanita terpisah
112 Tersedia ruang ganti karyawan
dilengkapi dengan locker laki-laki
dan wanita terpisah
113 Tersedia ruang makan karyawan
114 Tersedia tempat Ibadah
115 Tersedia tempat sampah
116 Kaca rias dan wastafel
117 Ruang Pelatihan
25 Kantor 118 Tersedia Ruang Pengelola Hotel
26 Keamanan 119 Ruang Security dan instalasi
CCTV
27 Utilitas 120 Tersedia Instalasi Air Bersih
121 Tersedia Genset
122 Tersedia Instalasi jaringan
komunikasi
123 Instalasi Air Panas
28 Pengelolaan 124 Tempat penampungan sampah
limbah 125 Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL)
29 Perawatan dan 126 Tersedia tempat untuk
perbaikan pemeliharaan dan perbaikan yang
peralatan dilengkapi peralatan
(workshop)
II PELAYANAN 30 Kantor Depan 127 Tersedia pelayanan regristrasi dan
pembayaran
128 Pemberian
Informasi,pesan,pengurusan
barang tamu
129 Pelayanan saat tamu naik dan
turun dari kendaraan
130 Membangunkan tamu (wake up
call)
131 Jasa Penyewaan mobil
132 Jasa pemanggilan taksi
133 Jasa Panggilan (Car Call)
134 Pelayanan Duty Manager
135 Pelayanan guest Relation
136 Pelayanan khusus untuk tamu
dengan keterbatasan fisik
31 Tata Graha 137 Pelayanan pembersihan fasilitas
tamu, fasilitas publik dan fasilitas
karyawan
138 Penyiapan tempat tidur (turn
Down Bed)
139 Pelayanan tamu penting (VIP
treatment)
32 Binatu 140 Tersedia pelayanan cuci dan
strika baju tamu
33 Restoran 141 Tersedia pelayanan penyajian
makanan dan minuman
142 Tersedia pelayanan penerimaan
pembayaran
143 Tersedia pelayanan penyajian
makanan Indonesia
144 Tersedia pelayanan penyajian
makanan internasional
145 Pelayanan untuk tamu dgn
keterbatasan fisik, anak-anak dan
lanjut usia
34 Room Service 146 Menerima pesanan makanan dan
minuman dari kamar
147 Penghidangan makanan minuman
ke kamar
148 Penerimaan Pembayaran
35 Ruang Rapat 149 Pelayanan Penyelenggaraan
Rapat
36 Ruang 150 Pelayanan Penyelenggaraan
Perjamuan perjamuan
37 Pelayanan bisnis 151 Pelayanan bisnis
(business center)
38 Olah Rag 152 Pelayanan sarana olah raga,
a
Rekreasi dan rekreasi dan kebugaran
kebugaran
39 Keamanan 153 Tersedia Pelayanan Keamanan
40 Kesehatan 154 Tersedia pelayanan kesehatan
tamu
41 Jam Operasional 155 Tersedia waktu pemberia
n
pelayanan sesuai kebutuha
n
operasional
III PENGELOLAAN 42 Organisasi 156 Hotel memiliki struktur oganisasi
157 Hotel memiliki uraian tugas
setiap jabatan
158 Hotel memiliki SOP atau
petunjuk pelaksanaan kerja
(manual)
159 Hotel memiliki Peraturan
Karyawan/PKB (Perjanjian Kerja
Bersama) sesuai peraturan
perundang-undangan
160 Memiliki Kebijakan Organisasi
43 Manajemen 161 Hotel memiliki program
pemeriksaan kesehatan karyawan
162 Memiliki Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dengan jumlah
karyawan minimal 100 orang
163 Memiliki Sistem Penanggulangan
Kebakaran
164 Memiliki Manajemen Tanggap
Darurat
165 Memiliki manajemen penjaminan
Mutu
166 Pemeliharaan sanitasi, hygiene
dan lingkungan
167 Memiliki Sistem Informasi
Manajemen Hotel
168 Memiliki rencana usaha
169 Memiliki Program
Pengembangan Produk
44 Kemitraan dan 170 Memiliki Program kemitraan dgn
penggunaan usaha mikro, kecil dan menengah
171 Memiliki Program Tanggung
jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Program 172 Melaksanakan pemeliharaan dan
Pemeliharaan perbaikan gedung, perlengkapan
dan Perbaikan dan peralatan
peralatan
Sumber Daya 173 Hotel melaksanakan sertifikasi
Manusia kompetensi bagi karyawan
174 Karyawan mampu berbahasa
Asing minimal bahasa Inggris
175 Melaksanakan Program
Pengembangan SDM
176 Melaksanakan penilaian kinerja
SDM
Jumlah Subunsur Aspek Produk 126
Jumlah Subunsur Aspek Pelayanan 29
Jumlah Subunsur Aspek Pengelolaan 21
TOTAL JUMLAH SUBUNSUR 176

3.2.11. Standar Area Parkir dan Drop Off

1. Standar Area Parkir


Merupakan area tempat meletakan/parkir mobil, motor, atau kendaraan
sejenis, di dalam ruangan maupun di luar ruangan yang berada pada
kawasan hotel, yang diperuntukan khusus bagi tamu hotel, dan seluruh
pengguna bangunan yang berkepentingan pada hotel.
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan luas lahan untuk kegunaan parkir harus mampu memenuhi standar
umum, yaitu:
1. Kapasitas Umum harus mampu memenuhi kebutuhan akumulatif dari
tamu hotel;
2. Memenuhi standar kemanan dan standar dampak lingkungan;
3. Memiliki kehandalan dan kesatuan sehingga mampu memenuhi
kebutuhan tamu hotel dalam memberi pelayanan secara maksimum.

2. Dimensi Parkir
Dimensi ruang parkir persatuan kendaraan memiliki ukuran yang bervariasi.
Untuk satuan kendaraan terdapat standar ukuran lebar 2.75 m - 3.70 m dengan
Panjang 5.50 m – 6.70 m sesuai dengan jenis slot parkir yang ingin disediakan,
atau dengan standar 35 m2 . Berikut adalah tabel perencanaan ukuran parking
slot sesuai standar berdasarkan sudut yang berlaku :
Lebar Panjang Lebar
Sudut Lebar Total
Tepi Jalan Bidang Jalan
(m) (m2)
(m) Parkir (m) (m)
90° 2.75 2.75 5.80 7.30 18.90
60° 2.75 3.20 6.40 5.50 18.30
45° 2.75 3.90 6.00 4.00 16.00
30° 2.75 5.20 5.00 3.10 13.00
0° 2.75 6,70 6.70 - -

3. Dimensi Parkir
Perencanaan parkir terbagi menjadi beberapa jenis pelataran dari 0° hingga
90°, namun untuk parkir disarankan untuk menggunakan sistim parkir dengan
sudut 0°, dan keberadaan area parkir harus berada 60 m dari pintu
masuk/keluar.

Peralatan Parkir dengan Sudut 0° yang Disarankan Untuk Bus


(Sumber : SKEP/347/XII/1999)

Peralatan Parkir dengan Sudut 60° Alternatif 1


(Sumber : SKEP/347/XII/1999)
Peralatan Parkir dengan Sudut 60° Alternatif 2
(Sumber : SKEP/347/XII/1999)

Peralatan Parkir dengan Sudut 90° Alternatif 1


(Sumber : SKEP/347/XII/199

Peralatan Parkir dengan Sudut 90° Alternatif 2


(Sumber : SKEP/347/XII/1999)
Peralatan Parkir dengan Sudut 45°
(Sumber : SKEP/347/XII/1999)

4. Drop off
Drop off memiliki fungsi sebagai area untuk menurunkan atau menaikkan
tamu hotel dari/ke lobi hotel. Area ini harus memiliki perencanaan khusus untuk
pengguna yang berkebutuhan khusus. Perencanaaan desain terkait adalah area drop-
off dengan dimensi seperti area parkir kendaraan yang didukung dengan adanya ruang
akses. Apabila konsep Double Level Drop Off yang memisahkan tempat menurunkan
dan menaikkan penumpang secara vertikal, maka harus ada penyediaan fasilitas
elevasi yang dapat menghubungkan kedua area yang bersangkutan. Untuk setiap pintu
masuk drop off wajib memiliki minimal 1 area drop off.

Standar Area Drop-off Bagi Pengguna Berkebutuhan Khusus


(Sumber : PDKK Bandar Udara Dinas Perhubungan)
Detail Ramp dan Potongan Area Drop-Off Penumpang Difabel
(Sumber : PDKK Bandar Udara Dinas Perhubungan)

3.2.12. Struktur Organisasi Hotel


A. General Manager

General Manager adalah pimpinan tertinggi dalam sebuah hotel yang


bertugas dan bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan kegiatan hotel
dan mengawasi kinerja bawahannya.
B. Assistant General Manager
Assistant General Manager adalah bawahan langsung dari seorang
general manager yang bertugas membantu semua tugas-tugas dari general
manager dan menggantikannya ketika General Manager sedang tidak ada di
tempat karena alasan tertentu.
C. Front Office
Front Office adalah salah satu department yang ada dihotel yang
bertanggung jawab atas pelayanan kepada tamu mulai dari tamu itu ingin
memesan kamar hingga tamu itu meninggalkan hotel.
D. Housekeeping
Housekeeping adalah salah satu departemen yang bertanggung jawab
atas kebersihan dan kerapihan seluruh area yang ada di hotel.
E. General Manager

General Manager adalah pimpinan tertinggi dalam sebuah hotel yang


bertugas dan bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan kegiatan hotel
dan mengawasi kinerja bawahannya.
F. Assistant General Manager
Assistant General Manager adalah bawahan langsung dari seorang
general manager yang bertugas membantu semua tugas-tugas dari general
manager dan menggantikannya ketika General Manager sedang tidak ada di
tempat karena alasan tertentu.
G. Front Office
Front Office adalah salah satu department yang ada dihotel yang
bertanggung jawab atas pelayanan kepada tamu mulai dari tamu itu ingin
memesan kamar hingga tamu itu meninggalkan hotel.
H. Housekeeping
Housekeeping adalah salah satu departemen yang bertanggung jawab
atas kebersihan dan kerapihan seluruh area yang ada di hotel.

I. Food Production
Food Producton adalah salah satu department yang ada di hotel yang
bertanggung jawab atas pembuatan makanan atau hidangan yang akan disajikan
kepada tamu di restoran.
J. F&B Service
F&B Service adalah salah satu department yang adak di hotel yang
bertugas dalam menyajikan makanan yang sebelumnya sudah disiapkan oleh
bagian Food Production, serta menghidangkannya kepada tamu.

K. Engineering
Engineering adalah salah satu department yang ada di hotel yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan seluruh fasilitas yang
dimiliki hotel, seperti gedung dan peralatan elektronik hotel.

L. Human Resources/Personel
Human Resources adalah department yang ada di hotel yang
bertanggung jawab atas sumber daya manusia yang dimiliki hotel, serta sistim
ketenagakerjaan.
M. Accounting
Accounting adalah department hotel yang memiliki tugas sebagai
pengatur keuangan hotel, mulai dari pengeluran untuk kos setiap department
hotel, hingga pemberian gajih karyawan.
N. Sales & Marketing
Sales & Marketing adalah departemen yang bertanggung jawab atas
penjualan dan pemasaran product-product hotel agar dapat diminati oleh para
calon tamu.
O. Purchasing
Purchasing adalah departemen yang bertanggung jawab atas segala
pembelian yang diperlukan oleh masing-masing departemen yang ada.

P. Security
Security adalah department hotel yang bertanggung jawab atas
keamanan seluruh area hotel.

3.2.13. Regulasi Terkait Perencanaan Hotel

Adapun Regulasi terkait dengan hotel yaitu :

1. Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. PM.53/HM.001/MPEK/2013


tentang Standar Usaha Hotel
2. Permen Pariwisata No. 9 Tahun 2015 tentang Kriteria Dan/Atau
Persyaratan Pemanfaatan Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman
Modal Di Bidang Usaha Kawasan Pariwisata
3. Perda Kota Pekanbaru No.7 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Kota Pekanbaru
4. Permen Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

3.4. Jenis kegiatan yang diakomodasikan

a. Pengunjung menginap
 Check in dan check out
 Mengunakan fasilitas hotel : makan, minum, olahraga
 Sesuai dengan tujuan misalnya: wisata, bulan madu, makrab, konferensi,
seminar,

b. Pengunjung yang tidak menginap


a. Mendaftar ke resepsionis atau salah satu fasilitas
b. Menggunakan, bar, fasilitas olahraga ,ball room, ruang meeting ,
restoran,
c. Pengelola dan karyawan
a. Kegiatan pengelola
Kegiatan yang berkaitan dengan kelangsungan kegitan hotel dengan melibatkan
seluruhkaryawan hotel .
Pelaku Aktivitas
General Manager Mengendalikan usaha
Assistant Manager Pengawasan perkembangan hotel
Divisi Keuangan Mengatur administrasi dan
keuangan
hotel
Divisi Pemasaran Periklanan dan interaksi dengan
calon
pengunjung
Divisi Mechanical and Engineering Melakukan perawatan dan perbaikan
peralatan mekanikal dan elektrikal
Divisi Pembelian Melakukan pembelian
kebutuhan
hotel
Divisi Personalia Mengatur ketenagakerjaan

Divisi F&B Memasak dan memberi varian menu


Membantu koki, melayani tamu

Melayani administrasi keuangan


dengan tamu

Divisi Kamar Menerima tamu dan member


informasi pada tamu Melayani
 Receptionist pemesanan kamar Melayani
 Reservation administrasi keuangan dengan tamu
 Chasier
Melayani administrasi keuangan
dengan tamu
Divisi Kamar Menerima tamu dan member
 Receptionist informasi pada tamu Melayani
 Reservation pemesanan kamar Melayani
 Chasier administrasi keuangan dengan tamu
 Kegiatan pelayan/ karyawan

Pelaku Aktivitas
Binatu / Linen Mencuci pakaian, kain, menyiapkan
seragam karyawan

Office Boy Melayani pengunjung, menjaga Fasilitas


hotel

Staf Medis Kesehatan


Satpam / Security Menjaga keamanan hotel dan sekitarnya
Supir Mengantar tamu atau karyawan
Cleaning Service Memelihara dan menjaga jebersihan hotel

i. Bentuk
Bentuk dalam Arsitektur Modern tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi
maupun bahan bangunan yang dipakai. Dalam Arsitektur Modern bentuk, fungsi dan
konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan
spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi unik umumnya karena teknik-teknik
konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang
diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua gaya lama amat kompleks
dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada Arsitektur Modern adalah bentuk–
bentuk geometri yang ditampilkan apa adanya.

Arsitektur Modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk- bentuk


rasional pada awal abad 20, dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa
kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan
teknik konstruksi yang baru, Muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung
pada tempat dimana bangunan itu dibangun.

C. Ruang

Satu hal yang tak dapat disangkal tentang Arsitektur Modern adalah kesadaran
dalam mendesain ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar
hanyalah alam, ketidak aturan dan tidak dapat diukur). Konsep ruang pada Arsitektur
Modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur / terbatasi /
terlihat bayangan strukturnya (segi empat). Arsitektur Modern dipahami dalam tiga
dimensi. Ruang yang di dalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi
yang dapat ditelusuri melalui ruang - ruang yang dilalui.
BAB IV

STUDI EMPIRIS

4.1 Hotel Novotel Pekanbaru


4.1.1 Deskripsi Hotel Novotel Pekanbaru

Hotel Novotel adalah hotel bintang 4 yang terletak di Jalan Riau, kota
Pekanbaru. Berlokasi di pusat kawasan bisnis dan dikelilingi oleh tempat hiburan.
Penginapan ini memiliki lokasi yang sangat strategis karena dikelilingi oleh sejumlah
tempat menarik seperti Ciputra Seraya Shopping Mall, Bioskop XXI Riau, Plaza
Sukaramai, Pekan Baru Mall, Plaza Senapela, dan Sadira Plaza.

Adapun fasilitas yang ada di Hotel Novotel antara lain :


Umum :
 Layanan 24 Jam
 Layanan Laundry
 Restoran
 Transfer Bandara
 Bar
 Lift
 Layanan Kamar
 Penitipan Bayi
 Tempat Parkir Mobil
 Layanan Kesehatan
 Aman
 Check-In Awal
 Ruang Pertemuan
 Internet Umum
 Akses Jaringan Internet

Adapun untuk fasilitas kegiatan yang dinikmati oleh pengunjung antara lain :
 Gym/pusat Kebugaran
 Kolam Berenang
 Senam
 Pijat/Spa
4.1.2 Lokasi Hotel Novotel Pekanbaru
Lokasi Site studi empiris ini berada di Jalan Riau No. 59

Gambar 4.1 Gambar Lokasi Studi Empiris

Sumber Google Earth

4.1.3 Fungsi Hotel


Fungsi dari hotel Novotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu
sebagai tempat tinggal sementara saat jauh dari tempat asal. Pada dasarnya kebutuhan hotel
umumnya untuk istirahat, seminar, wedding, konferensi dan kegiatan lainnya yang tentunya
menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap.

4.1.4 Sejarah

Novotel adalah sebuah merek hotel berskala menengah atau bintang 4 milik grup
Accor dengan pusat perkantoran di Evry, Prancis. Novotel membuka hotel pertamanya pada
tahun 1965 dengan 65 kamar berukuran 25 m2. Semua kamar memiliki desain yang sama
seperti kamar tidur, kamar mandi, televisi dan telefon. Hotel tersebut juga dilengkapi fasilitas
ruang pertemuan, kolam renang dan lahan parkir pribadi. Novotel memiliki sekitar 400 hotel
dan resor di 60 negara yang pada umumnya terletak di distrik keuangan dan destinasi
pariwisata disejumlah kota ternama didunia salah satunya yang berada di Pekanbaru. Per 31
Desember 2009, Novotel memiliki 395 hotel dan resor di 60 negara dengan total kamar
mencapai 71.872 buah. Karyawannya berjumlah sekitar 30.000 orang. Novotel terlibat dalam
program sertifikasi lingkungan dan masyarakat EarthCheck. Pada 22 Mei 2012, sudah 278
hotel Novotel yang ikut program ini. (Sumber: Wikipedia)
4.2 Jenis Kegiatan

Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan dalam hotel dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Utama Kegiatan utama di dalam hotel adalah menginap / beristirahat pada suatu ruang
(ruang tidur) sifat kegiatan digolongkan menjadi 2 antara lain:

 Kegiatan di dalam ruang tidur dengan melakukan sedikit gerak, misalnya melihat
pemandangan luar melalui bukaan, mandi, makan / minum, duduk sambil
mengobrol atau menonton TV.
 Kegiatan pasif adalah kegiatan yang tidak melakukan gerak secara aktif yaitu tidur
dan istirahat fisik dan mental.

2. Kegiatan penunjang :

 Kegiatan rekreatif adalah kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan dilingkungan hotel
misalnya fitness, tenis lapngan, renang, billiard, menikmati musik, dansa dan lain-
lain.
 Kegiatan pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan pihak hotel yang ditujukan
kepada penginap, misalnya penyediaan makanan / minuman, penyediaan
perlengkapan ruang tidur, penyediaan kelengkapan ruang publik dan lain-lain.
 Kegiatan pengelola adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel yang bertujuan
mengatur terselenggaranya seluruh kegiatan di hotel agar dapat berjalan lancar,
kegiatan ini meliputi pengelolaan administrasi, pemeliharaan dan lain-lain.
(Damanik, 2018).
3. Kegiatan Pedukung

Kegiatan pendukung yang ada di Hotel Novotel adalah resotoran. Dimana restoran ini
berfungsi sebagai untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi tamu hotel. Dan juga restoran
tersebut juga bisa ditujukan untuk umum atau selain tamu yang menginap di Hotel Novotel
tersebut.
4.3 Pelaku Kegiatan

Untuk menentukan kebutuhan ruang, kita harus mengetahui pelaku dan macam
kegiatan yang dilakukan. Berikut alur pelaku kegiatan yaitu :

1. Tamu

Gambar4.2 Gambar Alur Kegiatan Tamu

2. Staff dan Karyawan Fron Office

Gambar 4.3

Gambar Alur Kegiatan Staff dan Karyawan

3. Staff Dapur

Gambar 4.4
Gambar Alur Kegiatan Staff Dapur
4. Cleaning Servis

Gambar 4.5

Gambar Alur Kegiatan Cleaning Servis

5. Cleaning Servis

Gambar 4.5

Gambar Alur Kegiatan Cleaning Servis

6. Staff Keamanan

Gambar 4.6

Gambar Alur Kegiatan Staff Keamanan


7. Pengunjung Restoran

Gambar 4.7

Gambar Alur Kegiatan Pengunjung Restoran

Sumber Gambar Perilaku Kegiatan (Perancangan, 2007)

4.4 Kondisi Fisik dan Arsitektural Bangunan

4.4.1 Struktur Bangunan

Gambar 4.5Struktur Bangunan

Untuk pada bangunan Hotel Novotel ini menggunakan sistem struktur


dengan sistem rangka beton dengan kombinasi memakai core yang
difungsikan sebagai lift. Sistem rangka kaku pada umumnya berupa grid
persegi teratur terdiri dari balok horizontal dan kolom vertikal yang
dihubungkan disuatu bidang dengan menggunakan sambungkan kaku
(rigid).
4.4.2 Utilitas Bangunan

Gambar 4.6 Utilitas Bangunan


Untuk utilitas bangunan sendiri terdiri dari air bersih, air kotor,
IPAL, tangga darurat, serta terdapat shaft bangunan yang terletak
dipinggir koridor. Dan untuk kemudahan aksesbilitas sendiri Hotel
Novotel juga menyediakan lift dan eskalator.

Gambar 4.7 Utilitas Bangunan

4.4.3 Pembagian Ruang

Untuk pembagian ruangnya sendiri, Hotel Novotel terdapat beberapa


jenis kamar, yaitu; kamar superior, kamar deluxe, dan kamar king
suite junior. Novotel sendiri memiliki 150 kamar, restoran, bar,
kolam berenang, pusat kebugaran, SPA, ruang serbaguna, mandi uap
dan grand ballroom. Dan juga terdapat fasilitas pendukung seperti
musholla dan toilet umum.
4.4.4 Hubungan ruang dan Organisasi Ruang

Hubungan ruang pada Hotel Novotel terbagi menjadi 2 yaitu


menggunakan metode grid seperti pada area parkir dan lobby dan
menggunakan linier pada area kamar hotel karena menggunakan
koridor sebagai penghubung ruang.

Berdekatan

Bersebelahan

Gambar 4.13 Gambar Hubungan Ruang

4.4.5 Gaya Arsitektural Bangunan

Untuk gaya arsitekturalnya sendiri Hotel Novotel menggunakan gaya


arsitektur modern. Hal ini ditandai dengan penerapan penggunaan kaca
yang lebar, penggunaan garis vertikal dan horizontal serta bangunan yang
berbentuk kotak.
Data Kebutuhan Ruang Beserta Foto

KRITERIA TIDAK MUTLAK STANDAR USAHA HOTEL BINTANG KETERSEDIAAN


UKURAN
EMPAT RUANG
p(m) x l(m) x
NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR
L(M²)

Suatu bangunan yang


diperuntukkan sebagai
1 Bangunan 1 √
usaha hotel yang baik dan
terawatt

I PRODUK
Tersedia papan nama hotel
2 (sign board) yang jelas dan √
mudah terlihat
Penanda

2 Arah
Tersedia tanda arah yang
(signage)
menunjukkan fasilitas hotel
3 √
(hotel directional sign) yang
jelas dan mudah terlihat
Tersedia tanda arah menuju
4 jalan keluar yang aman √
(evacuation sign), jelas dan
mudah terlihat

5 Taman didalam atau diluar √


bangunan hotel

3 Taman atau
Landscape

Tanaman di dalam
6 bangunan hotel √
7 Tersedia tempat parkir dan √
pengaturan lalu lintasnya

4 Parkir

Area menurunkan tamu


8 √
(drop off )

Tersedia Lobby dengan


9 sirkulasi udara dan √
pencahayaan yang baik

5 Lobby

10 Tersedia penjelasan fasilitas √


hotel (Hotel Directory)
11 Tersedia lounge √

12 Tersedia Gerai (counter) √


atau meja kursi

Tersedia Sertifikat dan/atau


13 Plakat (Decal) tanda bintang √
6 Front Office sesuai Golongan Kelas hotel

Gerai Pelayanan tamu


14 (Concierge Counter) √

Tersedia ruang Penitipan


15 √
Barang Berharga
Tersedia Ruang Penitipan
16 √
Barang Tamu
17 Tersedia Meja duty manager √

7 Business 18 Tersedia Ruang untuk √


Center pelayanan Bisnis

Tersedia pilihan Drug


Area store/bank/gerai penukaran
Belanja uang (money
8 (Shopping 19 changer)/travel √
Arcade) agent/airlines/souvenir shop
atau lainnya

Lift untuk tamu (untuk


9 Lift 20 bangunan di atas 5 lantai √
dari lantai dasar)
Lift untuk
21 Karyawan/Barang (untuk √
bangunan di atas 5 lantai
dari lantai dasar)

22 Toilet Pria dan Wanita √


Terpisah dengan tanda yang
jelas

Toilet
10 Umum
(Public Rest
Room)

23 Urinoir beserta washletnya √


(khusus untuk toilet pria)
Tersedia closet duduk
24 dengan hand shower/ √
washlet dan toilet paper

Tersedia tempat cuci


25 tangan,sabun dan cermin √

26 Tersedia Tempat Sampah √


27 Ruang Rias (vanity area) : √
khusus toilet wanita

28 Toilet bagi tamu dengan √


keterbatasan fisik

29 Alat pengering tangan √

11 Koridor 30 Tersedia koridor √


Tersedia pintu darurat,
31 tangga darurat (bangunan √
bertingkat) dan lampu
darurat

32 Tersedia pencahayaan dan √


sirkulasi udara yang baik

Tersedia Alat Pemadam


33 Kebakaran √
Tersedia ruang makan dan
minum dengan sirkulasi
34 udara dan pencahayaan √
yang baik

Fasilitas
makan dan
minum 35 Tersedia meja dan kursi √
12 (Food and makan serta peralatannya
Beverage
Outlets)

36 Tersedia Menu √

Letaknya berdekatan dengan


37 √
dapur dan akses ke kamar
Room
13 service 38 Tersedia menu room service √

Tersedia peralatan dan


39 √
perlengkapannya
Tersedia kamar tidur
40 termasuk kamar mandi √

Kamar
14 Tidur Tamu √
41 Tersedia kamar Suite


42 Pintu dilengkapi dengan
kunci pengaman
43 Kamar dilengkapi dengan √
sistem penghemat energi

Jendela dilengkapi dengan


44
alat pengaman

Kamar dilengkapi dengan


45 alat pendeteksi asap (smoke √
detector) dan sprinkler

46 Tersedia pencahayaan dan √


sirkulasi udara yang baik

Tesedia petunjuk/arah kiblat


47 yang dipasang di langit- √
langit (ceiling)

Tersedia tempat tidur


48 √
beserta perlengkapannya
49 Tersedia meja dan kursi √
kerja

Tersedia meja dan kursi


50 √
duduk

51 Tersedia tempat sampah √

Tersedia denah lokasi kamar


52 dan petunjuk penyelamatan √
diri
Petunjuk fasilitas dan
53 pelayanan hotel √
(compendium)

Memenuhi ketentuan tingkat


54
kebisingan
Kamar tidur untuk tamu Tidak dapat mengakses
55 √
dengan keterbatasan fisik foto
Tanda dilarang mengganggu
(don't disturb) dan
56 permintaan pembersihan √
kamar (make up room)
dibuat secara terpisah atau
menggunakan elektronik


57 Rak Koper (luggage rack)
58 Tempat penyimpanan √
pakaian

59 Individual Safe Deposit Box √

60 Tersedia Night Table/Bed √


Side Table

62 Tersedia lampu baca

63 Cermin panjang (Full √


Length Mirror)

Tersedia Saluran
64 komunikasi internal dan √
eksternal


65 Tersedia Jaringan internet

66 Tersedia TV

Tersedia Mini bar dan x


67
pembuka botol
68 Coffee - Tea Maker set √

Tersedia peralatan tulis


69 untuk tamu (guest x
stationary)

70 Kamar mandi tamu dengan √


lantai yang tidak licin

Kamar
15 Mandi
Tamu Tersedia kamar mandi
71 dengan kelengkapannya √
minimal wastafel, closet,
shower

Tersedia sirkulasi udara dan √


72 pencahayaan
Tersedia Saluran
73 pembuangan air √


74 Tersedia air panas dan air
dingin

75 Tersedia tempat sampah √

Tersedia perlengkapan
76 mandi tamu (toiletteries) √

77 Tersedia handuk mandi

Pengering rambut (hair √


78 Dryer)

Telepon paralel dengan √


79
kamar tidur

80 Gelas sikat gigi √

Kamar mandi untuk tamu


Tidak dapat mengakses
81 dengan keterbatasan fisik √
foto
(minimum 200 kamar)
Sarana Olah
Raga, Tersedia sarana olah raga,
16 82 √
rekreasi dan rekreasi dan kebugaran
kebugaran

Ruang rapat dilengkapi


17 Ruang 83 perlengkapan dan peralatan √
Rapat termasuk audio visual

Ruang
Perjamuan
/function Tersedia function room
18 room (tidak 84 dengan akses tersendiri √
berlaku bagi untuk tamu
Hotel
Resort)
Tidak dapat mengakses
Toilet umum yang terpisah
85 √ foto
untuk pria dan wanita
Tidak dapat mengakses
86 Jalur evakuasi √ foto
19 Dapur
Tidak dapat mengakses
Tersedia dapur yang luasnya
87 √ foto
sesuai dengan kebutuhan
Lantai, dinding dan ceiling Tidak dapat mengakses
88 kuat, aman dan mudah √ foto
pemeliharaannya
Drainase dilengkapi dengan Tidak dapat mengakses
89 perangkap lemak (grease √ foto
trap)
Tersedia Kitchen hood yang
Tidak dapat mengakses
90 dilengkapi dengan √
foto
penyaring lemak (grease
filter)
Tersedia sistem sirkulasi
Tidak dapat mengakses
91 udara dan sistem √
foto
pencahayaan
Tidak dapat mengakses
Tersedia peralatan dan
92 √ foto
perlengkapan dapur
Tidak dapat mengakses
93 Tersedia perlengkapan P3K √ foto

Tersedia tempat sampah Tidak dapat mengakses


94 tertutup yang terpisah untuk √ foto
sampah basah dan kering
Tidak dapat mengakses
Tersedia alat pemadam
95 √ foto
kebakaran
Tidak dapat mengakses
Tempat penyimpanan bahan
96 √ foto
makanan harian/daily store
Tidak dapat mengakses
Tata letak perlengkapan
97 √ foto
dapur sesuai alur kerja
Tersedia Area Penerimaan
Area 98 Barang √
20 Penerimaan
Barang*

Alat timbangan yang telah


99
ditera

100 Tersedia Gudang Umum √

Tidak dapat mengakses


Tempat penyimpanan Bahan
101 √ foto
Makanan dan minuman

Daerah
21 Penyimpana
n (Storage)
102 Area untuk Peralatan dan √
Perlengkapan

Tidak dapat mengakses


103 Gudang Engineering √
foto
Area penyimpanan barang Tidak dapat mengakses
104 √
bekas foto
Tempat penyimpanan bahan Tidak dapat mengakses
105 √
baker foto
Ruang Penyimpanan dan Tidak dapat mengakses
106 pendistribusian guest suplies √ foto
dan amenities

Area Tata Ruang linen dan seragam


22 Graha 107 (uniform) √

Tidak dapat mengakses


108 Room boy station √ foto

Tidak dapat mengakses


109 Janitor √ foto

Tersedia ruang periksa


Ruang dengan peralatan medis Tidak dapat mengakses
23 Periksa 110 obat-obatan, dan √ foto
Kesehatan perlengkapan yang
dibutuhkan

Tersedia kamar mandi laki- √ Tidak dapat mengakses


111 laki dan wanita terpisah foto
Ruang
24 Karyawan
Tersedia ruang ganti
Tidak dapat mengakses
112 karyawan dilengkapi dengan √
foto
locker laki-laki dan wanita
terpisah
Tersedia ruang makan
113 karyawan √

Tidak dapat mengakses


114 Tersedia tempat Ibadah √ foto

Tidak dapat mengakses


115 Tersedia tempat sampah √ foto

116 Kaca rias dan wastafel √

Tidak dapat mengakses


117 Ruang Pelatihan √ foto

Tidak dapat mengakses


Tersedia Ruang Pengelola
25 Kantor 118 √ foto
Hotel
Tidak dapat mengakses
Ruang Security dan instalasi
26 Keamanan 119 √ foto
CCTV
120 Tersedia Instalasi Air Bersih √

121 Tersedia Genset √


27 Utilitas

Tidak dapat mengakses


Tersedia Instalasi jaringan
122 √ foto
komunikasi

123 Instalasi Air Panas √


124 Tempat penampungan √
sampah

Pengelolaan
28
limbah

Instalasi Pengolahan Air


125 Limbah (IPAL) √

Perawatan
dan Tersedia tempat untuk Tidak dapat mengakses
29 perbaikan 126 pemeliharaan dan perbaikan √ foto
peralatan yang dilengkapi peralatan
(workshop)

127 Tersedia pelayanan √


regristrasi dan pembayaran
II PELAYANA 30 Kantor
N Depan
Pemberian
128 Informasi,pesan,pengurusan √
barang tamu
Pelayanan saat tamu naik
129 dan turun dari kendaraan √

Membangunkan tamu (wake


130
up call)
131 Jasa Penyewaan mobil

132 Jasa pemanggilan taksi

133 Jasa Panggilan (Car Call)

134 Pelayanan Duty Manager √

135 Pelayanan guest Relation √

Pelayanan khusus untuk


136 tamu dengan keterbatasan
fisik
Pelayanan pembersihan
Tidak dapat mengakses
31 Tata Graha 137 fasilitas tamu, fasilitas √
foto
publik dan fasilitas
karyawan
138 Penyiapan tempat tidur (turn √
Down Bed)

Tidak dapat mengakses


Pelayanan tamu penting
139 √ foto
(VIP treatment)
Tidak dapat mengakses
Tersedia pelayanan cuci dan
32 Binatu 140 √ foto
strika baju tamu

Tersedia pelayanan
141 penyajian makanan dan √
minuman

Tersedia pelayanan
142 penerimaan pembayaran √
33 Restoran

Tersedia pelayanan
143 penyajian makanan √
Indonesia
Tersedia pelayanan
144 penyajian makanan √
internasional

Pelayanan untuk tamu dgn


145 keterbatasan fisik, anak-
anak dan lanjut usia
Tidak dapat mengakses
Menerima pesanan makanan
146 √ foto
dan minuman dari kamar
Room Tidak dapat mengakses
34 Penghidangan makanan
Service 147 √ foto
minuman ke kamar
Tidak dapat mengakses
148 Penerimaan Pembayaran √ foto

Ruang Pelayanan Penyelenggaraan


35 Rapat 149 Rapat √

36 Ruang 150 Pelayanan Penyelenggaraan √


Perjamuan perjamuan
Pelayanan
bisnis
37 (business 151 Pelayanan bisnis √
center)

Olah Raga
Pelayanan sarana olah raga,
Rekreasi
38 152 rekreasi dan kebugaran √
dan
kebugaran

39 Keamanan 153 Tersedia Pelayanan √


Keamanan

40 Kesehatan 154 Tersedia pelayanan √ Tidak dapat mengakses


kesehatan tamu foto

Tersedia waktu pemberian Tidak dapat mengakses


Jam
41 155 pelayanan sesuai kebutuhan √ foto
Operasional
operasional
Tidak dapat mengakses
Hotel memiliki struktur
III PENGELO- 42 Organisasi 156 √ foto
oganisasi
LAAN
157 Hotel memiliki uraian tugas √ Tidak dapat mengakses
setiap jabatan foto

Hotel memiliki SOP atau Tidak dapat mengakses


158 petunjuk pelaksanaan kerja √ foto
(manual)
Hotel memiliki Peraturan
Karyawan/PKB (Perjanjian Tidak dapat mengakses
159 Kerja Bersama) sesuai √ foto
peraturan perundang-
undangan
Tidak dapat mengakses
Memiliki Kebijakan
160 √ foto
Organisasi
Hotel memiliki program Tidak dapat mengakses
161 pemeriksaan kesehatan √ foto
karyawan
Memiliki Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Tidak dapat mengakses
162 Kerja (K3) dengan jumlah √ foto
karyawan minimal 100
orang
Tidak dapat mengakses
Memiliki Sistem
163 √ foto
43 Manajemen Penanggulangan kebakaran
Tidak dapat mengakses
Memiliki Manajemen
164 √ foto
Tanggap darurat
Tidak dapat mengakses
Memiliki manajemen
165 √ foto
penjaminan mutu
Tidak dapat mengakses
Pemeliharaan sanitasi,
166 √ foto
hygiene dan lingkungan
Memiliki Sistem Informasi Tidak dapat mengakses
167 √
Manajemen Hotel foto
Tidak dapat mengakses
168 Memiliki rencana usaha √ foto

Tidak dapat mengakses


Memiliki Program
169 √ foto
Pengembangan Produk
Memiliki Program Tidak dapat mengakses
Kemitraan 170 kemitraan dgn usaha mikro, √ foto
dan kecil dan menengah
penggunaan Memiliki Program Tidak dapat mengakses
171 Tanggung jawab Sosial √ foto
Perusahaan (CSR)
Program
Pemeliharaa Melaksanakan pemeliharaan Tidak dapat mengakses
n dan 172 dan perbaikan gedung, √ foto
44 Perbaikan perlengkapan dan peralatan
peralatan
Hotel melaksanakan
173 sertifikasi kompetensi bagi √
karyawan
Sumber Karyawan mampu
Daya 174 berbahasa Asing minimal √
Manusia bahasa Inggris
Melaksanakan Program
175 √
Pengembangan SDM
Melaksanakan penilaian
176 √
kinerja SDM
Jumlah Subunsur Aspek Produk 126
Jumlah Subunsur Aspek Pelayanan 29
Jumlah Subunsur Aspek Pengelolaan 21
TOTAL JUMLAH SUBUNSUR 176
4.5 Pola sirkulasi hotel

Pola sirkulasi pada novotel yakni sirkulasi linier dengan penataan


pola guest roomyaitu double loaded plan dan penerapan center koridor
yang diapit oleh dua sisi hunian kamar hotel, serta pada tiap lantai
terdapat akses tangga darurat beserta terdapat lift yang berjumlah 3 untuk
umum dan satu untuk service.

4.6 Zonasi hotel

Pada novotel , bangunan dirancang berpodium dengan lantai dasar sebagian


besar digunakan untuk servis, dan lantai podium digunakan untuk fasilitas public
serta kamar hunian hotel diletakkan pada lantai atasnya.
BAB V

ANALISA RENCANA DAN PROGRAM RUANG

5.1 ANALISA ASPEK MANUSIA

Pelaku kegiatan yang dianalisis yaitu aspek manusia yang merupakan faktor dasar dan penting
yang dipikirkan oleh perancang. Karena bangunan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
dan kriteria penggunannya.

5.1.1 ANALISIS PELAKU KEGIATAN

Pelaku kegiatan di hotel terbagi menjadi dua analisi yaitu tamu dan pengelola. pengelola
dapat dibagi menjadi dua yaitu administrasi dan servis dan tamu dapat dibagi menjadi dua yaitu
tamu yang menginap dan tidak menginap. tamu yang menginap adalah tamu yang menyewa
kamar hotel dan tamu yang tidak menginap adalah tamu yang hanya menggunakan fasilitas hotel.

A. Pengelola
Pengelola adalah orang yang mengkoordinir segala kegiatan yang berlangsung di hotel dan
bertanggung jawab atas kenyamanan aktifitas bagi pengunjung. Pengelola dapat dikelompokan
lagi menurut kegiatan dan tugas yang dijalani yaitu:

1. General Manager

Dalam struktur organisasi yang ada di hotel, general manager merupakan pimpinan
tertinggi yang ada di sebuah hotel. Tugasnya yaitu bertanggung jawab terhadap semua
penyelenggaraan kegiatan hotel serta melakukan pengawasan terhadap performa kerja
bawahannya.

2. Staff front office

Peran dan fungsinya adalah menyewakan kamar pada tamu. Oleh kerana fungsinya
maka letak staff front office berada di bagain yang paling mudah dilihat orang. Untuk
membantu pelaksana fungsi bagian staff front office tersebut, maka bagian staff front office
terbagi menjadi beberapa sub bagian yang masing - masing sub bagian memiliki fungsi
pelayanan yang berbeda. Sub tersebut antara lain:
a. Pelayanan pemesanan kamar

- melayani pemesanan kamar dari berbagai sumber dan cara pemesanan

- mengarsipkan pemesanan kamar

- melakuan pengecekan kamar yang terpakai atau belum.

b. Pelayanan Informasi
Bertugas memberikan penjelasan – penjelasan informasi yang diperlukan
tamu yang menginap maupun tidak menginap

c. Pelayanan Check In dan Check Out


Bagian resepsionis adalah bagian yang melakukan pendaftaran semua
tamu yang dating untuk menginap.

d. Staff House Keeping


Bagian house keeping merupakan salah satu bagian yang mempunyai
peranan dan fungsi yang cukup vital dalam memberi pelayanan pada tamu, yang
menyangkut pelayanan keamanan dan kebersihan kamar hotel.

e. Staff food and beverage


Bagian yang bertugas melayani makanan dan minuman padahotel.

f. Staff Acounting Departement


Bertugas mengatur keuangan hotel baik pemasukan dan pengeluaran.

g. Staff security department


Bertugas dan bertanggung jawab dalam keamanan hotel. Yang dibagi
menjadi beberapa bagian :
- kelompok keamanan luar
- kelompok keamanan dalam
- kelompok keamanan khusus

B. Tamu
Tamu adalah pemeran utama keberlangsungan kegiatan yang terdapat dalam hotel,
Tamu adalah orang-orang yang berkunjung untuk keperluan menginap, rekreasi dan menikmati
fasilitas-fasilitas yang disediakan hotel.tamu dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1. Tamu menginap yang melakukan aktivitas menginap dan menggunakan segala
fasilitas yang dibutuhkan. Kegiatan yang dilakukan membutuhkan tingkat privasi
dan kenyamanan tinggi. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Parkir
b. Melakukan check in maupun check out
c. Menginap atau bermalam
d. Menggunakan fasilitas yang disediakan hotel
e.Mengadakan pertemuan bisnis, seminar atau acara resmi perusahaan
f. Menukarkan uang, memesan tiket, memesan taksi
2. Tamu yang tidak menginap dapat menikmati fasilitas-fasilitas public yang
ditawarkan seperti ruang serbaguna untuk rapat, seminar,maupun kegiatan
lainnya.hanya melakukan kegiatan sementara tanpa menginap dan Kegiatan yang
dilakukan tidak membutuhkan tingkat privasi dan kenyamanan yang terlalu tinggi.
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Parkir
b. Menunggu dan bertemu tamu
c. Melakukan reservasi kamar
d. Melakukan reservasi fasilitas hotel
e. Menggunakan fasilitas hotel
f. Kegiatan berbelanja
g. Menggunakan toilet umum
C. Pengunjung

Menurut tujuan kedatangan dan fasilitas yang digunakan, pengunjung dapat dibedakan
sebagai berikut, yaitu pengunjung rekreasi yang ada di dalam hotel, dan pengunjung
khusus seperti melakukan meeting atau mengadakan acara.

D. Pegawai

Pegawai adalah orang yang datang ke hotel untuk bekerja dengan memberikan pelayanan
kepada tamu hotel dan pengunjung.

5.1.2 Analisa Aktifitas Pelaku dan Kebutuhan Ruang


1. Kebutuhan Ruang Area Hunian

Ruang Pelaku
Hunian Standar Room Tamu Hotel
Hunian Deluxe Room Tamu Hotel
Hunian Suite Room / Vipp Tamu Hotel Khusus

2. Kebutuhan Ruang Area Publik

Ruang Pelaku
Parkir Tamu Hotel, Pengunjung
Drop-Off Tamu Hotel, Pengunjung
Lobi Tamu Hotel, Pengunjung
Lounge Tamu Hotel, Pengunjung

3. Kebutuhan Ruang Area Pengunjung


Ruang Pelaku
Pengunjung Restoran dan bar
Restoran Tamu Hotel, Pengunjung
Bar dan Café Tamu Hotel, Pengunjung
Toilet umum Tamu Hotel, Pengunjung
Pengunjung Pijat dan Refleksi
Spot pijat dan refleksi Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang ganti dan bilas Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang loker Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang pendaftaran Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang tunggu Tamu Hotel, Pengunjung

Pengunjung Kolam Renang


Ruang pendaftaran Tamu Hotel, Pengunjung
Kolam renang dewasa Tamu Hotel, Pengunjung
Kolam renang anak-anak Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang ganti Tamu Hotel, Pengunjung
Toilet Tamu Hotel, Pengunjung
Spot santai Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang tunggu Tamu Hotel, Pengunjung
Pengunjung Fitnes dan Billiar
Ruang pendaftaran Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang tunggu Tamu Hotel, Pengunjung
Area billiar Tamu Hotel, Pengunjung
Area Fitnes Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang ganti fitness Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang bilas fitness Tamu Hotel, Pengunjung
Lavatory Tamu Hotel, Pengunjung

Pengunjung Ruang Sebaguna / Ballroom

Ruang serbaguna Peserta Pertemuan


Ruang persiapan Peserta Pertemuan
Pengunjung Area Komersial
Klinik Pengunjung klinik
Money Changer Pengunjung penukar uang
Biro Perjalanan Pemesan perjalanan
Shopping Arcade Konsumen

4. Kebutuhan Ruang Pengelola

Ruang Pelaku
Parkir Pengelola Pengelola
Ruang Manajer Utama Pengelola
Ruang Asisten Manajer Pengelola
Ruang Sekretaris Pengelola
Ruang Manajer Keuangan Pengelola
Ruang Manajer Personalia Pengelola
Ruang Manajer Pemasaran Pengelola
Ruang Manajer Pengadaan Barang Pengelola
Ruang Operasional Pengelola
Ruang Manajer Teknik Pengelola
Ruang Rapat Pengelola
Ruang Tunggu Pengelola
Ruang Arsip Pengelola
Ruang Istirahat Pengelola
Lavatory Pengelola

5. Kebutuhan Ruang Servis

Ruang Pelaku
Front Office
Ruang resepsionis dan informasi Petugas resepsionis
Ruang reservasi dan pembayaran Petugas reservasi
Tata Graha
Ruang linen Pegawai tata graha
Ruang laundry Pegawai laundry
Ruang jemur Pegawai laundry
Ruang persiapan pakaian Pegawai laundry
Gudang persediaan Pegawai
Ruang cleaning servis Pegawai cleaning servis
Ruang istirahat Pegawai
Gudang alat Pegawai
Ruang house keeping Pegawai house keeping
Gudang house keeping Pegawai house keeping
Pantry Pegawai
Ruang penerimaan Pegawai

Private Dining, Restaurant, dan Bar


Kantor kepala koki Kepala koki
Dapur masak Koki restaurant
Ruang persediaan Koki restaurant
Ruang pegawai Pramusaji
Konter pemesanan Pramusaji
Kasir Kasir
Dapur private dining Koki private dining
Ruang peracikan minuman Barista
Pantry Pegawai
Lavatory Pegawai
Gudang bahan makanan Koki
Gudang peralatan makanan Koki
Ruang cuci Tukang cuci

Servis Ruang Ballroom


Ruang peralatan Petugas peralatan
Ruang sound system Petugas sound system

Servis Komersial

Ruang penjaga klinik Penjaga klinik


Ruang petugas money changer Petugas money changer
Ruang petugas biro perjalanan Petugas biro perjalanan
Ruang istirahat shopping arcade Penjaga shopping arcade
Ruang operator konektivitas Petugas ruang konektivitas
Lavatory Pegawai area komersial

Servis Pijat dan Refleksi

Resepsionis Pijat dan refleksi Petugas resepsionis


Ruang istirahat Terapis
Ruang peralatan Terapis

Servis Kolam Renang

Resepsionis kolam renang Pegawai resepsionis kolam


Ruang alat kolam renang Petugas kolam renang

Servis Fitnes

Ruang registrasi fitness Operator fitnes


Ruang istirahat Operator fitnes
Ruang alat Operator fitnes

Area Utilitas

Ruang pompa Petugas utilitas


Ruang genset Petugas utilitas
Ruang trafo Petugas utilitas
Ruang PLN Petugas utilitas
Ruang tandon air Petugas utilitas
Ruang sampah Petugas kebersihan
Ruang IPAL Petugas utilitas
Ruang istirahat Petugas utilitas

Area Keamanan

Ruang satpam Satpam


Ruang CCTV Petugas CCTV
Lavatory Pegawai keamanan
Tabel 5.1 Analisa Kebutuhan Ruang

5.1.3 Analisa Pengelompokan Program Kegiatan dan Besaran Ruang

Penyusunan ruang dalam perencanaan bangunan menggunakan pengelompokkan


kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam koordinasi
hubungan, kegiatan dan fungsi ruang dalam perancangan.Hubungan ruang ini ditentukan
berdasarkan aktifitas yang sejenis dan keterhubungan antar masing-masing kelompok ruang.
Untuk mengetahui hubungan antar kelompok ruang, dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

1. Kegiatan Publik
 Parking Area
 Hall
 Lobby
 Front Office Lobby: Receptionist, Reservation, Penitipan Barang, Cashier
 Lounge
 Ruang yang disewakan
2. Kegiatan Utama
 Unit Kamar
- Standart Room ( 100 UNIT )
- Deluxe Room (50 UNIT )
- Junior Suite Room (5 UNIT )
3. Kegiatan Penunjang
 Restaurant
 Coffee Shop
 Bar
 Meeting Room
 Function Room
 Banquet Hall
 Saran Olahraga
 Lavatory
 Musholla
4. Kegiatan Servis
 Staff Room
 Housekeeping Office
 Laundry and Dry Cleaning
 Ruang Linen
 Dapur
 Storekeeper Office
 Room boy
5. Kegiatan Pengelola
 Office
 Administration Room
 Meeting Room
 Staff Office
 Engineering Office
 Control Room
 Security Office
 Food and Beverage Office
Pelaku Kegiatan
Tamu Menginap Datang – parkir – reservasi – check in – menginap
– menikmati fasilitas hotel – makan/minum –
packing – chek out – pulang
Pengunjung area Datang – parkir – belanja – buang air – pulang
komersial
Pengunjung area Datang – parkir – menuju ruang serbaguna –
pertemuan melakukan pertemuan, acara, atau pertemuan
lainnya – meninggalkan ruang pertemuan – ke
fasilitas lain – pulang
Pengunjung pijat Datang – parkir – daftar pijat – ganti pakaian –
dan refleksi pijat dan refleksi – rileks – ganti pakaian – ke
fasilitas lain – pulang
Pengunjung fitness Datang – parkir – daftar fitnes – ganti pakaian –
fitnes – pendinginan – istirahat – mandi/bilas – ke
fasilitas lain – pulang
Pengelola Datang – parkir pengelola – melakukan pekerjaan
di kantor – buang air – istirahat – makan/minum –
pulang
Pegawai front Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
office menerima tamu – istirahat – makan/minum –
buang air - persiapan pulang – pulang
Petugas Lounge Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
melakukan pelayanan lounge – istirahat –
makan/minum – buang air - persiapan pulang –
pulang
Petugas tata graha Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
bekerja (cleaning servis, room service, linen,
laundry, tukang kebun, memasak, penerimaan
barang) – istirahat – makan/minum – buang air –
persiapan pulang – pulang
Pegawai restoran Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
dan bar bekerja – istirahat – makan/minum – buang air –
persiapan pulang – pulang
Pegawai private Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
dining bekerja – istirahat – makan/minum – buang air –
persiapan pulang – pulang
Pegawai fasilitas Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
komersial menjaga fasilitas komersial – istirahat –
makan/minum – buang air – persiapan pulang –
pulang
Pegawai rekreasi Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
(gym dan spa) bekerja – istirahat – makan/minum – buang air –
persiapan pulang – pulang
Pegawai kantor Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
pengelola melayani kebutuhan pengelola dan menjaga
kebersihan kantor pengelola – istirahat –
makan/minum – persiapan pulang - pulang
Pegawai utilitas Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
pengecekan dan maintenance utilitas – istirahat –
makan/minum – persiapan pulang – pulang
Petugas keamanan Datang – parkir pegawai – persiapan kerja -
menjaga keamanan – istirahat – makan/minum –
pesiapan pulang – pulang
Tabel 5.2. Analisa Pelaku Kegiatan

Kebutuhan Ruang

No Pelaku Kegiatan Kebutuhan ruang


Datang, Parkir, Bekerja
sesuai jabatan, Istirahat, R. Kerja, Mushalla,
1 General manager Toilet,R.Rapat,Restaurant
ibadah, makan siang, Rapat,
BAB/BAK, Pulang
Datang, Parkir, Bekerja sesuai
jabatan, Istirahat, ibadah, Mushalla ,Toilet
2 Accounting manager
makan siang, Rapat, R. Rapat , Restaurant
BAB/BAK, Pulang
Datang, Parkir, Bekerja sesuai R. Kerja, Mushalla
jabatan, Istirahat, ibadah,
3 Front office makan siang, Rapat, Toilet, R. Rapat,
BAB/BAK, Pulang Restaurant

Datang, Parkir, Bekerja sesuai R. Kerja Mushalla


jabatan, Istirahat, ibadah,
4 Marketing manager makan siang, Rapat, Toilet, R. Rapat,
BAB/BAK, Pulang Restaurant

Datang, Parkir, Bekerja sesuai


jabatan, Istirahat, ibadah, R. Kerja, Mushalla
5 Food &Baverage makan siang, Rapat, Toilet, R. Rapat
BAB/BAK, Pulang
Datang, Parkir, Bekerja sesuai R. Kerja ,Mushalla,
jabatan, Istirahat, ibadah,
6 Exekutif house keeper makan siang, Rapat, Toilet, R. Rapat,
BAB/BAK, Pulang Restaurant

Datang, Parkir, Bekerja sesuai


Mushalla, Toilet ,
jabatan , Istirahat, ibadah,
7 Chef engineer R.Kerja, R. Rapat,
makan siang, BAB/BAK,
Restaurant
Rapat, Pulang
Datang, Parkir, Bekerja sesuai
R. Kerja, Mushalla,
jabatan , Istirahat, ibadah,
8 Assistant manager Toilet, R. Rapat,
makan siang, BAB/BAK,
Restaurant
Rapat, Pulang
Datang, Parkir, Ganti seragam, R. Kerja, Mushalla, Toilet,
Bekerja sesuai jabatan, R. Rapat, Restaurant,
9 Staff/karyawan
Istirahat, ibadah, makan siang, Locker
Rapat, BAB/BAK, Pulang
Datang, Parkir, Ganti seragam,
Security/Personal Bekerja sesuai jabatan, Toilet, Kantin, Locker,
10 R. CCTV, Posjaga
manager Istirahat, ibadah, makan siang,
Rapat, BAB/BAK, Pulang
Datang, Parkir, Rapat, Area parker, R.rapat,
Olahraga, Berenang, mengikuti fitness, ballroom, Kolam
11 Pengunjung / penyewa acara tertentu, Istirahat, ibadah, renang,Toilet, Mushallah,
makan, Rapat, BAB/BAK, Restaurant, Unit Kamar
Pulang Hotel
Datang, Parkir, Rapat, Area parker, fitness,
Olahraga, Berenang, ballroom, Kolam renang,
12 Penghuni/ Impestor
mengikuti acara tertentu, Toilet, Mushallah,
Istirahat, ibadah, makan, Restaurant, Cafe, Mini
Santai, Tidur, Rapat, market, 1 Unit Apartemen
BAB/BAK, Pulang,
berbelanja

Tabel 5.3 Analisa Kebutuhan Ruang

Jenis Ruang Standar Kapasitas Perhitungan Luas Sumbe


Besaran r
Kelompok Kegiatan Publik
Drop off Radius putar 8 1 unit 1 x 8 = 8m2 DA
m
Hall 0,8 m2 / orang 200 orang 0,8 m2 x 200 = 160 m2 TSS
Jumlah = 160 m2
Sirkulasi 50% = 80 m2
Total = 240 m2
Lobby 1 m2 / orang 120 1 m2 x 120 = 120 m2 HRP
orang
Lounge 0,4 m2 / orang 120 0,4 m2 x 120 = 48m2 HRP
orang
Lavatory Pria
• Toilet Pria 1,7 m2 / orang 6 unit 1,7 m2 x 6 orang = 10,2 DA
• Urinoir 0,7 m2 / orang 5 unit m2 DA
• Wastafel 1,3 m2 / unit 3 unit DA
0,7 m2 x 5 unit = 3,5 m2
1,3 m2 x 3 unit = 3,9 m2
Jumlah = 17,6 m2
Sirkulasi 30% = 5,28 m2
Total = 22,88 m2
Lavatory Wanita
• Toilet Wanita 1,7 m2 / orang 8 orang 1,7 m2 x 8 orang = DA
• Wastafel 1,3 m2 / unit 4 unit 13,6m2 DA
1,3 m2 x 4 unit = 5,2 m2
Jumlah = 18,8 m2
Sirkulasi 30% = 5,64 m2
Total = 24,44 m2
Front Office 23,2 m2 / unit 1 unit 23,2 m2 x 1 unit = 23,2 HRP
m2
Rented Area
- Airline/Tour 9 m2/unit 1 unit 9 m2 x 1 = 9m2 HRP
Agency
• Money 60 m2/unit 1 unit 60 m2 x 1 = 60m2 HRP
charger/AT
M 24 m2/unit 1 unit HRP
24 m2 x 1 = 24m2
• Souvenir
Shop
Jumlah 577,48 m2
Sirkulasi 30% 173,244 m2
Total 750,724 m2

Tabel 5.4. Tabel kelompok kegiatan publik


NO Jenis Ruang Kapasitas Standar Perhitungan Luas Sumber
Besaran
Kegiatan Utama
1 Standar Room (a)
Pengguna 2 orang 1,4 m2 2 x 1,4 m2 = 2,8 m2 DA
/Orang
Area Tidur
Single Bed 2 Unit 1x2 2 x 2 m2 = 4 m2 DA
Nakas 2 Unit 0,6 x 0.6 2 x 0,6 x 0,6 m2 = 0,72 DA
m2
Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 1,2 m2 = 1,2 m2 DA
Meja Rias + 1 Unit 0,75 x 1,5 1 x 1,125 m2 = DA
1,125m2
Kursi
Jumlah 9,845 m2
Flow Area 100% 9,845 m2
(a) Total 19,69 m2
Kamar Mandi
Closet Duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422 m2 = DA
0,422m2
Shower Area 1 Unit 1x1 1 x 1 m2 = 1 m2 DA
Wastafel 1 Unit 0,4 x 0,8 1 x 0,4 x 0,8 = 0,32 m2 DA
Jumlah 1,742 m2
Flow Area 100 % 1,742m2
(b) Total 3,484 m2
Total Standar Room(a+b) 23,174 ≈ 23 m2
Jumlah Kamar Standar = 100 unit 23 m2 x 100 = 2.300 m2

2 Deluxe Room
Pengguna 2 orang 1,4 2 x 1,4 m2= 2,8 m2 DA
m2/orang
Area Tidur
King size bed 1 Unit 2x2 1 x 2 m2 = 4 m2 DA
Nakas 2 Unit 0,6 x 0,6 2 x 0,36m2= 0,72m2 DA
Meja tv 1 Unit 0,6 x 1,5 1 x 0,9 m2 = 0,9 m2 DA
Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 0,72 m2 = 0,72m2 DA
Sofa 1 Unit 1,5 x 0,8 1 x 1,2 m2= 1,2 m2 DA
1 meja 0,6 x 1 1 x 0,6 m2= 0,6 m2
Meja + kursi 1 Meja 1x1 1 x 1m2= 1 m2 DA
1 Kursi 0,6 x 0,6 2 x 0,36 m2 =0,72 m2
Jumlah 12,66 m2
Flow Area 100 % 12,66 m2
(a) Total 25,32 m2
Kamar Mandi
Closet duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422 m2 = 0,422 DA
m2
Shower area 1 Unit 1 x 1,2 1 x 1,2 m2 = 1,2 m2 DA
Bathtub 1 Unit 0,8 x 1,7 1 x 1,36 m2= 1,36 m2 DA
Wastafel 2 Unit 0,5 x 1 2 x 0,5 m2 = 1 m2 DA
Jumlah 3,982m2
Flow Area 100 % 3,982m2
(b) Total 7,965 m2
Total Superior Room (a+ b) 33,285 m2≈ 33 m2
Jumlah Kamar Deluxe = 50 Unit 33 m2 x 50 = 1.650 m2

3 Vip Room
Pengguna 4 orang 1,4 m2 / 4 x 1,4 = 5.6 m2 DA
orang
Area Tidur
King size bed 1 2x2 1 x 2 m2 = 4 m2 DA
Nakas 2 Unit 0,6 x 0,6 2 x 0,36m2= 0,72m2 DA
Meja TV 1 Unit 0,6 x 1,5 1 x 0,9 m2= 0,9 m2 DA
Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 0,72m2 =0,72m2 DA
Meja rias + kursi 1 Unit 0,75 x 1,5 1 x 1,125 m2 = DA
1,125m2
Sofa bed 1 Unit 1,5 x 0,8 1 x 1,2 m2= 1,2 m2 DA
Meja + kursi 1 Unit 1,6 x 0.6 1 x 0,96m2=0,96 m2 DA
kerja 1 Unit 0,7 x 0,7 1 x 0,49m2 =0,49m2
Sofa 1 sofa 1,5 x 0,8 1 x 1,2 m2= 1,2 m2 DA
1 sofa 0,8 x 0,8 1 x 0,16 m2=0,16m2
1 meja 0,6 x 1 1 x 0,6 m2= 0,6 m2
Coffee table 1 Unit 1x1 1 x 1 m2 = 1 m2 DA
Dapur mini 1 Unit 2 x 1,5 1 x 3 m2 = 3 m2 DA
Balkon 1 Unit 1,5 x 2 1 x 3 m2 = 3 m2 DA
Jumlah 24,675 m2
Flow Area 100 % 24,675 m2
(a) Total 49,35 m2
Kamar Mandi
Closet duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422 m2 =0,422 DA
m2
Shower area 1 Unit 1 x 1,5 1 x 1,5 m2 = 1,5 m2 DA
Bathtub 1 Unit 0,8 x 1,8 1 x 1,44 m2= 1,44 m2 DA
Wastafel 2 Unit 0,5 x 1 2 x 0,5 m2 = 1 m2 DA
Jumlah 4,362 m2
Flow Area 100 % 4,362m2
(b) Total 8,724 m2
Total Kamar Vip Room (a+b) 58,074 ≈ 58 m2
Jumlah Kamar Vip= 5 58 x 5 = 290 m2
Jumlah 3.450 m2
Sirkulasi 30% 1.035 m2
Total 4.485 m2

Tabel 5.5. Tabel kelompok kegiatan Utama

Jenis Ruang Standar Standar Perhitungan Luas Sumber


Besaran Besaran
Kelompok Kegiatan Penunjang
Restaurant
 Main Dinning 1,5 m2/kamar 125 kamar 1,5 m2 x125 = 187,5 m2 HRP
Room 60% x R. 1 unit 60% x210 m2 =112,5 m2 PBK
makan
 Dapur Utama
 Mini Bar & 125 kamar 1,4 m2 x 125 = 175 m2 HRP
Coffe Shop 1,4 m2/kamar 1 unit 40% x 168 m2 = 70 m2 HRP
- Lounge Bar 40-50% x 5 orang 5 m2 x 5 = 25 m2 HRP
- Dapur lounge
- R.Bartender 5 m2/orang
 Lavatory Pria
- Toilet Pria
- Urinoir 1,7 m2/orang 4 orang 1,7 m2 x 4 = 6,8 m2 DA
- Wastafel 0,7 m2/unit 3 unit 0,7 m2 x 3 = 2,1 m2 DA
1,3 m2/unit 2 unit 1,3 m2 x 2 = 2,6 m2 DA
Jumlah = 11,5 m2
Sirkulasi 30% = 3,45m2
 Lavatory Total = 14,95 m2
Wanita
- Toilet Wanita 1,7 m2/unit 6 unit 1,7 m2 x 6 = 10,2 m2 DA
- Wastafel 1,3 m2/unit 3 unit 1,3 m2 x 3 = 5,2 m2 DA
Jumlah = 15,5 m2
Sirkulasi 30% = 4,62m2
Total = 20,02 m2

 Cashier 1,5 m2/orang 4 orang 1,5 m2 x 4 = 6 m2


HRP
Jumlah 610,97 m2
Sirkulasi 30% 183,291 m2
Total 794,261 m2
Function Room 4,5 m2/kamar 125 kamar 4,5 m2 x125= 562,5 m2 HRP
±200 orang
- Pre-function 30% x function 1 unit 30% x562,5m2 HRP
room = 168,75 m2
1/12 m2 x 562,5 m2 HRP
=46,875 m2
- Ruang Ganti 1/12 x function 1 unit

- Pantry 16 m2 1 unit 16 m2 x 1 = 16 m2 DA
- Ruang 16 m2 1 unit 16 m2 x 1 = 16 m2 DA
Operator
Jumlah 810,125 m2
Sirkulasi 30 % 243,03 m2
Total 1.053,155 m2
Meeting Room ±
80-100 orang
- Kursi 0,45 m x 0,55 100 orang 0,24 m2 x 100 =24 m2 DA
- Meja 1 m 50 unit 1,125m2 x50 = 56,25 m2 DA
- Meja 2 1,5 m x 0,75 m 2 unit 2,06 m2 x 2 = 4,12 m2 DA
2,75 m x 0,75
m
Jumlah 84,37 m2
Sirkulasi 100% 84,37 m2
Total 168,74 m2
Ball Room 1500 - 1,5 m2 2000 orang 1,5 m2 x 2000 orang = DA
2000 orang 2000 m2
- R. G. Ballroom 3 m2 1 orang 3 m2 x 1 orang = 3 m2 DA
- Dapur 0,7 m2 10 orang 0,7 m2 x10 orang = 7 m2 DA
Ballroom 2 m2 5 orang 2 m2 x 5 orang = 10 m2 DA
- Gudang
Ballroom
Jumlah 3020 m2
Sirkulasi 30 % 606 m2
Total 2626 m2
Spot Area
 Swimming
Pool 15 m x 30 m 1 unit 8 m x 15 m = 120 m2 SB
- Pool 0,1 m2 x luas 1 unit 0,1 m2 x 120 = 12 m2 DA
- Locker, kolam
ruang ganti,
lavatory

 Fitnes Club 1,5 m x 0,90 m 4 unit 1,35 m2 x 4 = 5,4 m2 SB


- Ruang
GYM 1,5 m x 1,00 m 2 unit 1,5 m2 x 2 = 3 m2 SB
o Treadmill
o Gym 1,2 m x 0,60 m 5 unit 0,72 m2 x 5 = 3,6 m2 SB
station / 1,5 m x 0,50 m 5 unit 0,75 m2 x 5 = 3,75 m2 SB
press 2,0 m x 0,90 m 2 unit 1,8 m2 x 2 = 3,6 m2 SB
station
o Sepeda 0,6 m2/orang 20 orang 0,6 m2 x 20 = 12 m2 DA
stastis
o Rak barbel 0,8 m x 0,6 m 2 unit 0,48 m2 x 2 = 0,96 m2 SB
o Angkat 1,5 m x 0,6 m 1 unit 1,5 m x 0,6 m = 0,9 m2 SB
beban 1,8 m x 0,5 m 2 unit 0,9 m2 x 2 = 1,8 m2 SB

- Locker, 6 m2/orang 10 orang 6 m2 x 10 = 60 m2 DA


ruang ganti,
lavatory 1,7 m2/orang 4 orang 1,7 m2 x 4 = 8,5 m2 DA
- Sofa 0,7 m2/unit 3 unit 0,7 m2 x 3 = 2,1 m2 DA
- Long Sofa 1,3 m2/unit 2 unit 1,3 m2 x 2 = 2,6 m2 DA
- Lemari Jumlah = 11,5 m2
Sirkulasi 30% = 3,45m2
 R.Spa & Sauna Total = 14,95 m2
 Lavatory Pria
- Toilet Pria 1,7 m2/orang 6 orang 1,7 m2 x 6 = 8,5 m2 DA
- Urinoir 1,3 m2/unit 3 unit 1,3 m2 x 3 = 3 m2 DA
- Wastafel Jumlah = 14,1 m2
Sirkulasi 30% = 4,23 m2
Total = 18,33 m2

 Lavatory
Wanita
- Toilet
wanita
- Wastafel

Jumlah 260,29 m2
Sirkulasi 30 % 78,087 m2
Total 338,377 m2
 Musholah
- Ruang 1 m2/orang 50 orang 1 m2 x 50 = 50 m2 DA
Sholat 0,8 m2/unit 10 unit 0,8 m2 x 10 = 8 m2 DA
- Ruang
Wudhu
Gudang Perabot 0,5 m2/kursi 300 kursi 0,5 m2 x 300 = 150 m2 DA
 Lavatory Pria
- Toilet Pria 1,7 m2/orang 4 orang 1,7 m2 x 4 = 8,5 m2 DA
- Urinoir 0,7 m2/unit 3 unit 0,7 m2 x 3 = 2,1 m2 DA
- Wastafel 1,3 m2/unit 2 unit 1,3 m2 x 2 = 2,6 m2 DA
Jumlah = 11,5 m2
Sirkulasi 30% = 3,45m2
Total = 14,95 m2
 Lavatory
Wanita 1,7 m2/orang 6 orang 1,7 m2 x 6 = 8,5 m2 DA
- Toilet 1,3 m2/unit 3 unit 1,3 m2 x 3 = 3 m2 DA
wanita Jumlah = 14,1 m2
- Wastafel Sirkulasi 30% = 4,23m2
Total = 18,33 m2
Jumlah 6.221,813 m2
Sirkulasi 30 % 1.866,543 m2
Jumlah 8.088,356 m2
Tabel 5.6. Tabel kelompok kegiatan penunjang

Jenis Ruang Standar Kapasitas Penghitungan Luas Sumber


Besaran
Kelompok Kegiatan Pengelola
Manager Office
• R.General 0,4 m2 x jml 1 unit 0,4 m2 x 125 = 50 HRP
Manager kmr m2
• R.Assisten 1 unit HRP
• Lavatory 0,4 m2 jml 2 unit 0,4 m2 x 125 = 50 DA
kmr m2
3 m2/unit 3 m2 x 2 = 6 m2
Jumlah = 106 m2
Flow Area 30% =
31,8 m2
Total = 137,8 m2
Division Office
• Division Room 0,4 m2 x jml 5 unit 0,4 m2 x 125 x 5 = HRP
• Meeting Room kmr 50 orang 250 m2 DA
• Lavatory 3 m2/orang 10 unit 3 m2 x 50 = 150 m2 DA
3 m2/unit 2 m2 x 10 = 30 m2
Jumlah = 430 m2
Flow Area 30% =
129 m2
Total = 559 m2
Ruang Makan Karyawan
• Ruang Makan 1,7 m2/orang 0,4x 0,4 x 72 = 28,8 orang HRP
jumlah 1,7m2 x 28,8 = 48,96
• Dapur ⅓ x R. makan karyawan m2
1 unit⅓ x 48,96 m2 =
16,32 m2
Jumlah = 129,65 m2
Sirkulasi 30% = 38,9
m2
Total = 65,28 m2
Jumlah 762,08 m2
Sirkulasi 30% 228,624 m2
Total 990,704 m2
Tabel 5.7. Tabel kelompok kegiatan pengelola
Jenis Ruang Standar Kapasitas Perhitungan Luas Sumber
Besaran
Kelompok Kegiatan Pelayanan
Housekeeping 0,7 m2 x jml 1 unit 0,7 m2 x 125 = 87,5 m2 HRP
Office kmr
Laundry and dry 0,63 m2 x jml 1 unit 0,63 m2 x 125 = 78,75 HRP
cleaning kmr m2
Gudang
- Gdg. Kering 0,2m² x luas 1 unit 0,2m² x 112,5m2 = HRP
dapur utama 22,5m2
- Gdg,Dingin 0,25m² x luas 1 unit HRP
dapur utama 0,25m² x112,5m2 =
- Gdg. Sayuran 0,25m² x luas 1 unit 28,125 m2 HRP
dapur utama 0,25m² x 112,5m2 =
28,125 m2
- Gdg. 0,3m² x luas
1 unit HRP
Peralatan dapur utama 0,3m² x 112,5 m2 =
Dapur 0,2m² x jml kmr
1 unit 33,75 m2 SB
- Gdg. 0,2m² x jml kmr
1 unit 0,2m² x 125m2 = 25 m2 SB
Minuman 0,9m² x jml kmr 0,2m² x 125m2 = 25 m2 SB
1 unit
- Gdg, Botol 0,2m² x jml kmr 0,9m² x 125m2 = 112,5 DA
Ksong 1 unit
0,25m² x jml m2 SB
- Gdg. Perabot 1 unit
kmr 0,3m² x jml 1 unit 0,2m² x 125m2 = 25 m2 SB
- Gdg. kmr 0,25m²x125m2 =
Peralatan 31,25m2
- Gdg. Bhn 0,3m² x 125m2 = 37,5
bakar m2
- GdgPenerima Jumlah = 368,75 m2
an Sirkulasi 30% =
110,62m2
Total = 479,37 m2
Ruang 20 m2/unit 1 unit 20 m2 x 1 = 20 m2 AS
Kesehatan
Ruang Keamanan
- Pos Jaga
R.CCTV 10 m2/unit 1 unit 10 m2 x 1 = 10 m2 AS
10 m2/unit 1 unit 10 m2 x 1 = 10 m2 AS
Jumlah = 20 m2
Flow Area 30% = 6 m2
Total = 26 m2
Ruang
Engginering 25m² / unit 1 unit 25 m2 x 1 = 25 m2 HRP
- R. Genset 16m² / unit 1 unit 16 m2 x 1 = 16 m2 SB
- R. Panel 25m² / unit 1 unit 25 m2 x 1 = 25 m2 HRP
Listrik 3 m²/ unit 6 unit 3 m2 x 6 = 18 m2 AS
- R. Pompa
8 m2 / unit 2 unit 2 m2 x 8 = 16 m2 AS
- Lift Orang
- Lift Barang 2 m²/unit 10 unit 3 m2 x 10 = 30 m2 AS
- R. AC VRV 1 m²/ unit 14 unit 1 m2 x 14 = 14 m2 AS
- R. Shaft 16 m2 / unit 2 unit 16 m2 x 2 = 240 m2 AS
- Tangga Jumlah = 384 m2
Darurat Flow Area 30%=
115,2m2
Total = 449,2 m2
Jumlah 806,82 m2
Sirkulasi 30% 242,04 m2
Total 1.048,86 m2
Tabel 5.8. Tabel kelompok kegiatan pelayanan

Kelompok Area Parkir

Kebutuhan ruang parkir dibedakan menjadi dua bagian yaitu parkir Indoor (basement)
dan parkir outdoor. Perkiraan luas ruang parkir didasari oleh persentase jumlah pengguna
kendaraan dengan jumlah kamar dan jumlah karyawan.

Untuk Perhitungan parkir pengunjung adalah sebagai berikut:


Asumsi mobil sebanyak 70%:

125 unit kamar x 72% = 90 mobil


125 unit kamar x 28% = 35 motor
Untuk perhitungan parkir pengelola adalah sebagai berikut, jika pengguna mobil
sebanyak 90 %:
16 pengelola x 90 % = 14 mobil
16 pengelola x 10 % = 2 motor
Untuk perhitungan parkir karyawan adalah sebagai berikut, jika pengguna mobil
sebanyak 20 %:
80 karyawan x 20 % = 16 mobil
80 karyawan x 80% = 64 motor
FASILITAS PARKIR
No Jenis Ruang Asumsi Standart Jumlah Luas Ket
Jumlah Unit Ruang
(1) (2) (3) (4) (5) (3)x(4)x(5)
Pengunjung
1 Roda 4 90 Unit 12,5 m2 1 1.125 DA
2 Roda 2 35 Unit 2 m2 1 70 DA
3 Bus 3 Unit 6,7 m2 1 20,1 A
Pengelola
1 Roda 4 14 Unit 12,5 m2 1 175 DA
2 Roda 2 2 Unit 2 m2 1 4 DA
Karyawan
1 Roda 4 16 Unit 12,5 m2 1 200 DA
2 Roda 2 64 Unit 2 m2 1 128 DA
Sub Jumlah (A) 1.722,1 m2
Sirkulasi 50% (B) 861,05 m2
Jumlah (A)+(B) 2.583,15 m2
Tabel 5.9. Tabel fasilitas parkir

Rekapitulasi

NO Nama Fasilitas Luas


1 Fasilitas Publik 750,724 m2
2 Fasilitas Utama 4.485 m2
3 Fasilitas Penunjang 8.088,356 m2
4 Fasilitas Pengelola 990,704 m2
5 Fasilitas Pelayanan 1.048,86 m2
Jumlah Luas Bangunan 15.363,428 m²
Jumlah Luas Area Parkir 2.583,15 m2
Total 17.946,578 m2

Tabel 5.10 Tabel Rekapitulasi

Sumber : (Guidelines and Spaces .Standards for Barier Free Built Environment For Disabled and
Tabel rekapitulasi
Elderly Persons, 1998)

5.1.4 Analisa Pengguna Berkebutuhan Khusus

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang


Penyandang Disabilitas, adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual,
mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan
lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan
efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Oleh karena itu, penyandang disabilitas juga berhak memiliki kesempatan melakukan
aktifitas seperti halnya warga normal. Salah satunya berhak mendapatkan hak pariwisata,
seperti mengunjungi tempat wisata dan menginap di hotel.

Hak kebudayaan dan pariwisata untuk Penyandang Disabilitas meliputi hak:

a. memperoleh kesamaan dan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan seni
dan budaya;

b. memperoleh Kesamaan Kesempatan untuk melakukan kegiatan wisata, melakukan usaha


pariwisata, menjadi pekerja pariwisata, dan/atau berperan dalam proses pembangunan
pariwisata; dan
c. mendapatkan kemudahan untuk mengakses, perlakuan, dan Akomodasi yang Layak sesuai
dengan kebutuhannya sebagai wisatawan.

Untuk memberikan kenyamanan terhadap penyandang disabilitas dan orang tua, setiap
bangunan harus di rencanakan dan di desain sesuai dengan standar penyandang disabilitas.

a. Jalur Pelajan Kaki


 Jalan harus halus, permukaan keras yang cocok untuk berjalan dan kursi roda.
Permukaan yang tidak beraturan seperti batu bulat, beton agregat yang terpapar kasar,
batu bata, dll sering menyebabkan jalan bergelombang.
 Ukuran lebar minimum untuk jalur pejalan kaki adalah 1200 mm dan untuk jalur dua
arah 1650 mm – 1800 mm.
 Kemiringan jalur pejalan kaki adalah 3 sampai 5% (30 mm - 50 mm dalam 1 meter).
 Hindari segala macam manhole, pagar, dan penghalang lainnya.

b. Parkir Difabel
 Parkir untuk difabel harus berada di area yang paling dekat dengan entrance utama
bangunan, dengan jarak maksimum 30 m dari pintu utama.
 Lebar minimum area parkir untuk satu kendaraan mobil adalah 3.6 m.
 Menyediakan informasi yang mudah di lihat.
 Material lantai pemandu harus di sediakan untuk penyandang tuna netra dengan
tambahan sinyal suara atau alat serupa.

Standar Parkir Difabel


Sumber : (Guidelines and Spaces Standards for Barier Free Built Environment For Disabled
and Elderly Persons, 1998)

5.2 Aspek Tapak

5.2.1 Analisis Tautan Wilayah

Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur
Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan wilayah
administratif, diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementara bagian barat
danselatan oleh Kabupaten Kampar.

Pembagian Wilayah Pengembangan di Kota Pekanbaru sebagai berikut:

a. Wilayah Pengembangan (WP – I) terdiri dari kecamatan Pekanbaru, Kec.

Senapelan, Kec. Limapuluh, Kec. Sukajadi dan Kec. Sail

b. Wilayah Pengemabngan (WP – II) terdiri dari Kecamatan Rumbai.


c. Wliayah Pengembangan (WP – III) terdiri dari Kecamatan Rumbi Pesisir.

d. Wilayah Pengembangan (WP – IV) terdiri dari Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan
BukitRaya.

e. Wilayah Pengembangan (WP – V) terdiri dari Kecamatan Marpoyan Damai,


KecamatanTampan dan Kecamatan Payung Sekaki.

Tapak perancangan hotel bintang empat ini terletak di Jalan Jendral Sudirman,
Kecamatan Pekanbaru kota yang masuk dalam wilayah pengembangan satu (WP-I) Kota
Pekanbaru. Adapun aturan-aturan yang berlaku di WP- i, ini adalah sebagai berikut :

1. Koefisien Dasar Bangunan = Menurut Dasar bangunan (Perda no 14 tahun 2000)


KDB untuk usaha = 70%

2. Koefisien Lantai Bangunan = Menurut PERDA Kota Pekanbaru Nomor 7 tahun 2012,
Penetapan KLB ditentukan atas dasar kepentingan pelestarian lingkungan / resapan air
permukaan tanah dan pencegahan terhadap bahaya kebakaran, kepentingan ekonomi,
fungsi peruntukan, fungsi bangunan, keselamatan, dan kenyamanan bangunan.
3. Garis Sempadan Muka Bangunan Perdagangan.
- GSB Jl. Soekarno Hatta dari pangkal ruas Jl. Adisucipto sampai Jl.Riau
memiliki Garis Sempadan 55 As Jalan
- GSB Jl. Tuanku Tambusai / Nangka Ujung dari pangkal ruas Jl. soekarno-Hatta
sampai Jl. Air Hitam memiliki Garis Sempadan 45 dari As Jalan

a. Yang terletak pada jalan yang lebarnya lebih dari 24 (dua puluh empat)
meter, ditetapkan minimal 12 (dua belas) meter
(dihitung dari patok garis sempadan jalan)

b. Yang terletak pada jalan yang lebarnya 16 (enam belas meter sampai 24 (dua puluh
empat) meter, ditetapkan minimal 10 (sepuluh) meter (dihitung dari patok
garis sempadan jalan);
c. Yang terletak pada jalan yang lebarnya 10 (sepuluh) meter sampai dengan 15 (lima
belas) meter, ditetapkan minimal 8 (delapan) meter (dihitung dari patok garis
sempadan jalan);

d. Yang terletak pada jalan yang lebarnya 4 (empat) meter sampai dengan 9
(sembilan) meter, ditetapkan minimal 6 (enam) meter (dihitung dari patok garis
sempadan jalan). (Perda Kota Pekanbaru Nomor 14 Tahun 2000 Tentang Izin
Bangunan Dalam Daerah Kota Pekanbaru, n.d.)

No. Data Analisa Respon


5.2.1. Analisa Tautan Wilayah
Kawasan disekitar tapak merupakan salah satu Mampu merencanakan hotel
kawasan yang menjadi pusat ekonomi, hal ini yang dapat menambah dan
dapat dilihat dari keadaan disekitar tapak. Maka meningkatkan perekonomian
dari itu penempatan tapak untuk perencanaan sekitar tapak.
dan perancangan hotel sangat tepat karena dapat
meningkatkan ekonomi dan pendapatan wilayah
setempat

5.2.2. Analisa Topografi


Keadaan tanah pada tapak
Pada tapak untuk perencanaan dan
sudah memiliki elevasi yang
perancangan hotel dilihat dari topografi tanah
lebih tinggi dari pada jalan ±
relative rata dengan jenis tanah timbunan yang
40 cm, sehingga tidak banjir
berada disekitar tapak. Topografi dapat dilihat
pada area tapak.
dari gambar penampang pada tapak, seperti
gambar dibawah:

Penampang A – A

Penampang B - B
5.2.3. Analisa Lingkungan
Mampu merespon keadaan
dan menjadi salah satu vocal
point sekitar tapak yang baru.

Ket : Vocal Point berada di


titik merah dan langsung
berhadapan dengan fly over

5.2.4. Analisa Aksesibilitas In : akses masuk utama dari


jalan tuanku tambusai
Out 1 : akses keluar ke jalan
Soekarno – Hatta.

Aksesibilitar atau pencapaian yang ada


disekitar tapak, yaitu terdapat tiga jalan yang
dapat dijadikan akses atau pencapaian menuju
tapak, seperti gambar dibawah:

- Aksesbilitas menuju tapak memiliki dua akses


utama yaitu jl. Tuanku Tambusai dan jl. Seokarno
Hatta.

- Untuk akses dari dalam tapak belum ada jalan


yang dimana kondisi tapak memliki semak semak
berduri, rumput liar dan pohon besar.
- Jl. Tuanku Tambusai yang merupakan jalan
utama yang berada dibagian selatan tapak.
5.2.5. Analisa Kebisingan
- Agar bangunan tidak
terganggu, sebaiknya
bangunan berada jauh dari
kebisingan
- Menempatkan pepohonan
yang tahan kebisingan

Analisa Kebisingan dapat dillihat pada gambar


terdapat 2 titik kebisingan dari jalan yang
terdapat disekitar tapak yaitu :
 Kebisingan paling besar dapat dilihat
pada Jl. Tuanku Tambusai dan Jl.
Soekarno Hatta, merupakan jalan
utama disekitar tapak karena menjadi
jalan yang padat aktifitas yang
menimbulkan kebisingan kendaraan
dan tapak terdapat di tengah kota.
 kebisingan rendah yang disertakan
aktivitas manusia.
5.2.6. Analisa Vegetasi
Pada area site terdapat semak liar, rumput -Mempertahankan pohonan
rumput liar dan pohon jati, pohon ketapang yang ada didalam tapak
yang banyak. - Menanam kembali vegetasi
didalam tapak sebagai
penghijauan, Seperti :
1. Pucuk Merah
2. Ketapang Kencana
3. Pohon Plamboyan
4. Pohon palem
5. Pohon Cemara Pensil
5.2.7. Analisa View
Untuk view sendiri bisa dilihat dari beberapa Untuk potensi view memiliki
bangunan sekitar yang dimana bangunan sekitar potensi point of view kearah
memiliki gedung yang tinggi yang Fly Over
memungkinkan kita melihat site secara
keseluruhan. Seperti fly Over, bangunan gedung
mall ska, living world, transmart dan Bangunan
lain.

Pandangan View dari luar tapak ke dalam dan


di dalam tapak ke luar
 Pandangan dari luar tapak ke dalam tapak

 Pandangan dari dalam tapak ke luar tapak


5.2.8. Analisa Iklim dan Lintasan Matahari -Meletakan bangunan
menghadap arah timur dan
barat matahari
- Menanam pepohonan
sebagai penghalang panas
langsung ke bangunan.
Keterangan Waktu
Jam06:00-10:00
suhu rendah
Jam10:00-15:00
suhu sedang tinggi(panas)
Jam15:00-18:00
suhu mulai rendah

Analisa Iklim Kota Pekanbaru


Letak dan luas
Kota Pekanbaru terletak antara 101°14' - 101°34'
Bujur Timur dan 0°25' - 0°45' Lintang Utara.
Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar
5 - 50 meter.
Permukaan wilayah bagian utara landai dan
bergelombang dengan ketinggian berkisar antara
5 - 11 meter.Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987
Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari ± 62,96
Km² menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8
Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. Dari hasil
pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN
Tk. I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kota
Pekanbaru adalah 632,26 Km².
1 Iklim
Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis
dengan suhu udara maksimum berkisar antara
34,1º C - 35,6º C dan suhu minimum antara 20,2º
C - 23,0º C Curah hujan antara 38,6 - 435,0
mm/tahun dengan keadaan musim berkisar:
Musim hujan jatuh pada bulan Januari s/d April
dan September s/d Desember. Musim Kemarau
jatuh pada bulan Mei s/d Agustus.

5.2.9. Analisa Drainase


Terdapat drainase bewarna biru muda, yang - Mengarahkan air ke
dimana drainase ini tidak berfungsi yang drainase dan menyalurkan ke
mengakibatkan pembuangan untuk air kotor IPAL
pada tapak maupun sekitar tapak hanya berdiam (Tanda Merah)
disekitar tapak karena beberapa bagian drainase
tersumbat sampah dan tanaman yang tumbuh di
dalam drainse yang mengakibatkan air kotor
hanya bergenangan saja.

5.2.10 Analisa Regulasi GSB bangunan


. - Meletakan bangunan
hotel sesuai dengan
regulasi.

sempadan bangunan (GSB) Pada koridor jalan


utama kota pekanbaru, penentuan koefisien
dasar bangunan dan lantai bangunan serta
ketinggian bangunan. Lokasi tapak berada di
jalan Tuanku Tambusai dan jalan Seokarno
Hatta.
- GSB Jl. Soekarno Hatta dari pangkal ruas
Jl. Adisucipto sampai Jl.Riaun memiliki
Garis Sempadan 55 As Jalan.
- GSB Jl. Tuanku Tambusai / Nangka Ujung
dari pangkal ruas Jl. soekarno-Hatta
sampai Jl. Air Hitam memiliki Garis
Sempadan 45 dari As Jalan

Koefisien Dasar Bangunan ( KDB)


Menurut peraturan walikota kota pekanbaru no
27 tahun 2012 tentang pedoman garis
sempadan bangunan (GSB) Pada koridor jalan
utama kota pekanbaru, penentuan koefisien
dasar bangunan dan lantai bangunan serta
ketinggian bangunan. Jenis bangunan,
perdagangan dan jasa di pusat kota dengan
KDB 0,70 dengan jumlah maximal 8 lantai.
KDB =(50-70)%*sesuai perda No.14
Tahun 2000 Kota Pekanbaru

= 70 % x 8.169 m²
= 5.718 m²

Koefisien Lantai Bangun (KLB)


Menurut KLB diambil dari hasil wawancara
dengan staf PUPR Kota Pekanbaru Tahun 2021
dengan KLB = 1,5.
KLB =(0.50– 1.70)
*sesuai perda No. 14 Tahun 2000 Kota
Pekanbaru
= 1.50 x 8.3
= 12.522

5.2.11 Zoning Tapak


5.3 Aspek Bangunan

5.3.1 Analisi Gubahan Massa dan zoning Bangunan


Gubahan massa pada bangunan untuk lantai 1,2 dan 3 tidak ada yang sama hanya saja
dari bentu persegi Panjang yang diberi coakan sehinnga menjadi transformasi bentuk , untuk
lantai 4-8 berbentuk persegi dikarenakan berfungsi untuk kamar.

5.3.2 Analisa Sistem Sirkulasi dan Parkir

a. Sirkulasi
Pola sistem sirkulasi menggunakan sistem linier. Sistem ini dicirikan dengan jalur
gerakan yang terus menerus pada satu arah atau lebih. Jalur tersebut lurus dan lintasan
cepat. Terdiri dari beberapa jalur searah atau berlawanan arah
b. Adapun moder sirkulasi parkir pada perancangan Hotel Bintang 4 ini menggunakan
sistem parkir 90°. Terdapat dua jenis peruntukkan lahan parkir yaitu parkir untuk
pengelola dan parkir pengunjung
Standar Parkir
No Jenis Kendaraan SRP (m²)
1 Mobil Penumpang Gol. I 2.30 x 5.00
Mobil Penumpang Gol. II 2.50 x 5.00
Mobil Penumpang Gol. III 3.00 x 5.00
2 Bus dan Truk 3.40 x 12.50
3 Sepeda Motor 0.75 x 2.00

 Sirkulasi Kendaraan
Potensi :
• Jalan Soekarna – Hatta lumayan besar sehingga tidak akan terjadinya kemacetan dan
memiliki 2 jalur pada lurusan kendaraan.
• Jalan Tuanku Tambusai memiliki 2 jalur pada lurusan kendaraan.
Kendala :
•-
Solusi :
• Mengatur kondisi pada kendaraaan bermotor dan mobil.
• Membuat jalur perlambatan saat menuju bangunan agar mudah di akses.

6M 1M 6M 6M 2M 6M

 Sirkulasi Pejalan Kaki

Potensi :
• Site berada di area perkotaan, sehingga banyak melakukan aktivitas dengan
berkendaraan.
Kendala :
• pada jalan sekitar site, tidak memiliki trotoar atau sirkulasi pejalan kaki.
Solusi :
• Membuat trotoar pada jalan Soekarna – Hatta dan Tuanku tambusai
 Kebisingan
-Potensi
Pemanfaatan area yang terkena dampak kebisingan sebagai ruang komunal terbuka (taman,
gedung olahraga, parkir, dan sebagainya)

-Kendala :

Level kebisingan yang terlalu tinggi (50-60 dB) dikhawatirkan menggangu aktivitas ruang
luar pada jalan Soekarno – hatta dan Tuanku Tambusai.

-Solusi

 Penempatan vegetasi merupakan pohon besar, sebagai buffer (pengurai) kebisingan.


 Menempatkan ruang publik pada bagian depan bangunan yang kebisingannya tinggi,
dan menempatkan ruang privat pada bagian belakang bangunan yang kebisingannya tidak
terlalu tinggi. Serta menempatkan vegetasi yang tepat sebagai buffer kebisingan.
 Drainase

Potensi :
-Saluran drainase tergolong cukup baik
-Wilayah dilalui saluran induk PDAM, jadi sumber air sudah tersedia

Kendala :
-Ada saluran drainase yang kondisinya buruk, kering dan alurnya tersumbat

Solusi :
-Merevitalisasi saluran drainase sekitar bangunan
-Penyaringan sampah yang dapat menyebabkan penyumbatan
5.3.3 Analisa sistem struktur ( Struktur bawah, Struktur atas)

Analisa penyaluran beban yang terjadi pada bangunan bentang lebar yaitu dari atap yang
akan disalurkan melalui kolom serta dibagi menuju balok dan di transfer kepada kolom paling
bawah dan berakhir di media pondasi sehingga terjadi reaksi dan aksi pada beban.
a. Analisis Sub Structure

Sub structure atau yang lebih dikenal pondasi bertugas sebagai penahan beban mati dan
hidup yang berada diatasnya serta gaya dari luar. Pada perancangan hotel ini sebagai
bangunan yang direncakan akan memiliki beberapa massa yang mana pada maasa utama
mempunyai 10 lantai. Karena massa utama berupa bangunan tinggi yakni dengan pondasi
dalam. Pondasi dalam yang dapat digunakan yakni pondasi tiang pancang. Pondasi tiang
pancang merupakan pondasi yang biasa digunakan pada bangunan tinggi dengan cara
dipancang. Pondasi ini memiliki beberapa karakteristik seperti mutu beton dapat terkontrol,
pekerjaan pemasangan cepat, dan pengaplikasiannya tidak terpengaruh oleh permukaan air
tanah. Namun kekuranganya pada saat pemasangan dapat membuat bising lingkungan sekitar

Gambar 5.12. Tiang pancang

Super structure atau struktur bedan bangunan, memiliki peran sebagai penyalur beban dari
atap menuju pondasi. Supper structure pada bangunan sangat dipengaruhi oleh fungsi
bangunan dan ruangan yang direncanakan sehingga memungkinkan terjadinya kombinasi
supper structure dalam sebuah bangunan. Pada bangunan utama hotel yang terdiri dari lantai
podium dan lantai tipikal kamar hotel. Struktur yang digunakan haruslah kuat dan kokoh
dalam menahan beban-beban yang bekerja pada bangunan seperti beban gravitasi (beban mati
dan beban hidup), dan beban lateral (beban angin dan beban gempa). Selain itu struktur yang
digunakan haruslah memiliki peyaluran beban yang sempurna ke pondasi, memiliki struktur
yang mendukung penempatan trasportasi vertikal & sistem mekanis, dan sturktur yang
digunakan dapat mendukung bentuk serta peruangan yang direncanakan. Sehingga struktur
yang tepat untuk digunakan pada Hotel ini yaitu struktur rigid frame, core dan bearingwall.
Penggunaan rigid frame karena tingkat kekakuan yang terdiri dari kolom dan balok
membuat bangunan dapat menopang gaya yang bekerja sehingga bangunan menjadi kokoh.
Kemudian struktur core karena struktur ini menjadi inti bangunan yang dapat menopang gaya
pada bangunan serta diperuntukan sebagai tempat transportasi vertikal dan sistem mekanis.
Kemudian penggunaan bearing wall sebagai bentuk respon kebutuhan peruangan kamar hotel
yang kecil-kecil serta tidak adanya kolom yang mengahalangi ditengah rungan sehingga
memberikan kekeluasaan aktifitas dan kenyamanan pengguna. Struktur bearing wall dipilih
daripada struktur frame wall karena pada bearing wall letak dindingnya di dalam bangunan
sehingga kekuatannya tetap sedangkan frame wall letak dindingnya di luar bangunan yang
memungkinkan adanya perlubangan untuk jendela, sehingga dapat mengurangi kekuatan dari
frame wall tersebut dalam menopang beban yang bekerja pada bangunan. Selanjutnya guna
menahan getaran yang dihasilkan kolam renang yang berada di lantai 3 maka menggunakan
struktur plat lantai wafel.

Gambar 5.13. Struktur Rigid Frame, Core, Bearing Wall, Dan Plat Lantai Waffle

b. Upper struktur

Upper structure merupakan struktur pada bagian atas bangunan. Struktur ini sangat
berperan dalam melindungi pengguna dari cuaca yang berada di luar bangunan. Pada
bangunan yang direncanakan ini merupakan bangunan berlantai banyak. Sehingga Upper
structure yang tepat untuk digunakan ialah bentuk atap datar atau dak beton. Atap dak beton
dipilih dibandinkan jenis penutup atap lainnya seperti genteng, asbes dan lain-lain karena
jenis atap ini dapat melindungi bangunan dari cuaca, bertahan lama, dan pemeliharaannya
mudah. Selain itu dalam pengerjaanya mudah serta cepat sehingga ekonomis dan dapat
dijadikan roof garden .

Gambar 5.14. Atap dak beton Gambar 5.15. Roof Garden


4.3.4 Analisa Sistem Bangunan
a. Penghawaan
Penghawaan buatan merupakan penghawaan yang diatur melalui alat eletronik
yang suhuya dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada bangunan ini penghawaaan yang tepat
untuk diterapkan berupa penggunaan AC sentral, AC split, dan exhaust fan. Peggunaan
alat elektronik tersebut berdasarkan kebutuhan penghawaan ruang yang berbeda-beda
dan hemat energi. Hal tersebut tercermin pada AC sentral yang digunakan secara
serempak pada ruang-ruangan yang digunakan untuk kepentingan umum serta
intensitas penggunaanya lebih lama. Kemudian penggunaan AC split ditujukan untuk
kamar-kamar hotel yang ruanganya lebih kecil dan intensitas pemakaiannya
disesuaikan untuk kamar-kamar yang terisi saja sehingga dapat menghemat energi.
Selanjutnya exhaust fan digunakan untuk menghisap udara dari dalam ruang dan
mengantinya dengan udara segar.

Gambar 5.16. Bagan penghawaan buatan

b. Pencahayaan
Ruang tidur tamu hotel membutuhkan pencahayaan yang nyaman, serta ditunjang
dengan pemilihan warna ruang untuk menghadirkan kesan tenang dan sejuk untuk
beristirahat. Dalam kamar tidur tamu dibutuhkan pencahayaan alami, walaupun dalam
ruang kamar sudah terdapat lampu sebagai penerang, akan tetapi manusia tetap
membutuhkan pencahayaan alami untuk kesehatan tubuh.
Gambar 5.17. Bagan Pencahayaan

c. Air Bersih
Dalam objek perancangan ini air bersih berasal dari PDAM, system
penyaluran air bersih ini menggunakan sistem down feed.

Gambar 5.18. Bagan Air Bersih


d. Air Kotor

Sebelum dibuang kesaluran pembuangan kota, air kotor harus melewati proses
pengolahan air limbah terlebih dahulu.

Gambar 5.19. Bagan Air Kotor


e. Elektrikal
Menggunakan sumber listrik dari PLN.
Gambar 5.20. Bagan Elektrikal

1. Menggunakan sumber listrik dari hasil pengolahan sampah organik.


2. Mengkombinasikan sumber listrik dari PLN dengan hasil pengolahan.
f. Sistem Pencegahandan Penanggulangan Kebakaran
1. Sistem pencegahan aktif
 Penggunaan sprinkler
 Sistem hose reel (fire hydrant box)
 Sistem fire extinguisher
 Sistem pendeteksi asap
2. Sistem pencegahan pasif
 Menggunakan bahan – bahan yang relatif tahan api
 Tangga kebakaran dengan exhaust
 Pengadaan koridor yang luas, minimal 2 m
 Lampu emergency / penerangan darurat.
3. Memanfaatkan ruang luar atau space yang luas dengan menanam vegetasi
sebagai pembatas tapak sehingga jika terjadi bahaya kebakaran api tidak mudah
menjalar kebangunan lain.

Gambar 5.21. Bagan Kebakaran


g. Fasilitas Bagi Difabel
 Menurut Peraturan Menteri PU No.30/PRT/M/2006, jalur yang digunakan untuk
berjalan kaki atau berkursi roda bagi penyandang cacat secara mandiri yang
dirancang berdasarkan kebutuhan orang untuk bergerak aman, mudah, nyaman
dan tanpa hambatan.
 Menurut Peraturan Menteri PU No.30/PRT/M/2006, jalur pemandu adalah jalur
yang memandu penyandang cacat untuk berjalan dengan memanfaatkan tekstur
ubin pengarah dan ubin peringatan.
 30/PRT/M/2006, area parkir adalah tempat parkir kendaraan yang dikendarai
oleh penyandang cacat, sehingga diperlukan tempat yang lebih luas untuk naik
turun kursi roda, daripada tempat parkir yang biasa. Sedangkan daerah untuk
menaik-turunkan penumpang (Passenger Loading Zones) adalah tempat bagi
semua penumpang, termasuk penyandang cacat, untuk naik atau turun dari
kendaraan. Berdasarkan observasi ditemukan bahwa belum tersedianya lahan
parkir khusus untuk individu difabel pada kedua hotel tersebut. Sehingga dapat
dikatakan bahwa area parker pada kedua hotel tersebut belum aksesibel.
sedangkan menurut Peraturan Menteri No. 30 tahun 2006 dalam 25 lot parker
yang disediakan seharusnya terdapat setidaknya 1 tempat parker yang aksesibel
bagi individu difabel.
 Menurut Peraturan Menteri PU No. 30/PRT/M/2006, ram adalah jalur sirkulasi
yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang
yang tidak dapat menggunakan tangga.
 Menurut Peraturan Menteri PU No.30/PRT/M/2006, lift adalah alat mekanis
elektris untuk membantu pergerakan vertikal di dalam bangunan, baik yang
digunakan khusus bagi penyandang cacat maupun yang merangkap sebagai lift
barang.
 Menurut Peraturan Menteri PU No.30/PRT/M/2006, toilet adalah fasilitas
sanitasi yang aksesibel untuk semua orang, termasuk penyandang cacat dan
lansia pada bangunan atau fasilitas umum lainnya.
Dari peraturan diatas dapat diketahui fasilitas yang harus diperhatikan untuk
kemudahan bagi penyandang disabilitas, fasilitas tersebut yaitu jalur pedestrian, jalur
pemandu, area parkir, ram, lift,dan toilet.
5.3.5 Analisa Pemilihan Bahan Bangunan
1. Bahan Bangunan Struktur
 Beton bertulang: Merupakan bangunan yang bermaterialkan atau bahan utama
penyusunan structural beton bertulang seperti kolom, balok, dan plat lantai.
 Besi tulangan: Batang baja yang berbentuk menyerupai jala baja yang
digunakan sebagai alat penekatan pada beton bertulang dan struktur batu
bertulang untuk memperkuat dan membantu beton dibawah tekanan. Jenis
tulangan dibagi 2 yaitu besi polos dan besi ulir.
2. Bahan Bangunan Non structural
 Bata: Baru bata merupakan material alternatif sebagai pembentuk dinding. Batu
biasanya terbuat dari tanah liat, namun sekarang dengan berkembangnya
teknologi sehingga bata dapat dibuat dengan bahan lain. Bata memiliki banyak
kelebihan sperti kuat, awet dan mudah didapatkan dipasaran. Kualitas bata
penting diperhatikan karena semakin baik kualitas bata yang digunakan akan
semakin kuat struktur dinding yang dibangun. Jenis-jenis bata: bata merha,
batako, bata kapur putih, bata ringan dan bata roster.
 Kaca: Salah satu bagian dari bangunan yang paling sering digunakan dan
mempunyai peran yang sangat penting untuk bangunan agar bisa melihat dari
dalam keluar bangunan dan menerima pencahayaan alami.
 Lantai: Lantai merupakan permukaan bawah dari sebuah ruang, lantai yang baik
memiliki kekuatan yang mampu mendukung beban yang bekerja diatasnya.
Jenis-jenis lantai: lantai tegel, kerami, marmer, granit, dan vinyl.
Acp: Aluminium Composite Panel adalah perpaduan antara plat aluminium dan bahan
composite. Material ini umumnya digunakan sebagai pelapis dinding eksterior untuk
menonjolkan kesan artistik dan megah pada fasad bangunan komersial salah satunya
untuk bangunan hotel.

Jenis Gambar Keterangan


Material
Batu alam Material ini dapat memerikan
kesan natural yang menyatu
dengan alam. Tekstur material
yang kasar dan berpori menambah
kesan alami pada bangunan.
Batu Bata Batu bata memiliki kekuatan dan
tahan lama. Selain itu material ini
pula jarang retak dan kedap air.
Batu bata merupakan material
lokal yang memiliki warna yang
hangat yang dapat berpadu dengan
alam sekitar. Serta
memiiki nilai absorsi radiasi
matahari 0,56.

Kaca Penggunaan material kaca ini


tempered guna membuat tampilan lebih
low-e mengikuti perkembangan zaman
dengan kekuatan yang cocok
untuk diletakan pada eksterior.
Selain itu pula penggunaan kaca
dapat membuat luas pandangan
pandangan, dan penggunaan kaca
low-e ini dapat memaksimalkan
cahaya matahari yang masuk
namun dapat meredam panas.
Deck Kayu Lantai kayu dapat memberi kesan
alami pada ruang. Lantai ini tidak
licin seperti lantai keramik, lebih
empuk sehingga akan
mengurangi cidera bagi orang
yang terjatuh di atas lantai ini.
Lantai jenis ini sangat cocok
untuk daerah tropis. Dengan
menggunakan lanta ini dapat
menjadikan suasana hangat dan
nyaman. Lantai ini juga sangat
mudah dipasang. Kekurangan
kayu adalah dari warna dari
lantai ini yang mudah untuk
pudar Ketika terkena matahari
secara langsung. Selain itu, jika
terlalu banyak menggunakan air
saat membersihkan lantai maka
lantai kayu akan mudah lembab
dan busuk

Keramik Material Keramik memeliki


beberapa kelebihan, yaitu tahan
lama, tersedia dalam beragam
bentuk, ukuran, warna, pola,
dan tekstur, perawatannya
mudah, tahan dan tidak
menyerap air, harga yang
ditawarkan sangat
bervariasi.Kekurangan Material
Keramik yaitu, menciptakan
kesan dingin, termasuk material
keras dan licin sehingga kurang
nyaman diinjak, mudah pecah
saat pemasangan dan saat
pengangkutan, nat antar keramik
yang kotor akibat noda susah
dibersihkan.
Tabel 5.6. Bahan Bangunan

- Material Bangunan Arsitektur Modern


Arsitektur modern merupakan sebuah gaya arsitektur yang menganut form follow function
yang berarti bentuk mengikuti fungsi. Selain itu, gaya arsitektur yang satu ini juga menganut
less is more di mana sedikit ornamen dianggap lebih baik.Oleh karena itu, penggunaan
material dalam arsitektur modern dianggap penting. Pasalnya bisa menentukan karakter
bangunan. Beberapa material yang digunakan dalam arsitektru klasik modern.

1. Kaca
Kaca merupakan material padat bening yang berfungsi sebagai jalur masuknya cahaya dan
memberi kesan transparan dan glowing. Kaca juga sering disebut dengan amorf non-alkali.
Nah, kaca ini bisa dijadikan pengisi dinding, jendela dan bukaan lainnya. Salah satu jenis
kaca yang sering digunakan adalah kaca laminated. Ia berfungsi mengurangi jumlah
cahaya masuk dan sebagai eye catch. Harga kaca laminated terbaru 2020 sangat bervariasi
mulai dari Rp450 hingga Rp1,4 juta rupiah.
2. Beton
Beton merupakan salah satu material bangunan yang bersifat homogeni dan padat, terbuat
dari kombinasi agregat dan pengikat semen, banyak digunakan untuk struktur bangunan,
pengisi dinding dan finishin, Penggunaan beton pada rumah dengan gaya arsitektur
modern bisa memberikan efek masif. Harga beton cor dihitung per meter kubik. Kisaran
angka yang paling terjangkau, yaitu mulai dari Rp700 ribu rupiah.
3. Stainless Steel Cladding
Material bangunan yang satu ini mungkin kurang awam di telinga masyarakat, kecuali bagi
profesional di bidang arsitektur dan konstruksi. Stainless steel cladding adalah material
bangunan yang berupa bahan daur ulang dari logam. Kemudian logam tersebut dilapisi lagi
oleh finishing tertentu dan berfungsi untuk melapisi suatu bidang. Stainless steel cladding
baik digunakan pada bagian interior maupun eksterior. Ia akan memberikan kesan atau efek
mencolok. Kisaran harga material bangunan dari daur ulang logam ini sangat beragam,
tergantung bentuk dan jenisnya.
4. Batu Bata
Batu bata lebih awet, kuat, murah, dan lebih mudah didapatkan. Jadi, masih banyak yang
menggunakannya. Selain itu, batu bata juga bisa membuat ruangan dalam bangunan lebih
sejuk dan tahan api. Kisaran harga batu bata terbaru 2020, yaitu mulai dari Rp500 hingga
Rp1000 rupiah per buah.
5. Aluminium Composite Panel Cladding
Aluminium composite panel cladding merupakan material bangunan yang direkayasa
dengan bahan alami. Biasanya terbuat dari dua atau lebih unsur bahan alami yang secara
signifikan berbeda dari segi fisik maupun unsur kimia. Selain itu, masing- masing bahan
aluminium composite panel cladding juga berbeda dari segi struktur hasil produksinya.
Aluminium composite panel cladding bisa dibentuk sesuai keinginan. Dia bisa mengubah
tampilan dan berfungsi sebagai pelapis bidang. Material bangunan yang memberi kesan
glowing ini kisaran harganya mulai dari Rp500 ribu rupiah, tergantung ketebalan dan luas.
6. Serat Komposit
Serat komposit merupakan material bangunan yang ringan. Namun dikenal mempunyai
kekuatan yang luar biasa, Material bangunan yang satu ini terdiri dari matriks dan fiber
(reinforcement). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Fiber berfungsi sebagai rangka
penyusun, sedangkan matriks sebagai perekat fiber dan penjaganya agar tidak berubah
posisi. Nah pada dasarnya serat komposit mempunyai banyak jenis, contohnya adalah
beton cor. Beton cor tersusun atas campuran pasir, batu koral, semen, besi, serta air.
7. Kayu
Bahan bangunan lainnya yang dapat dihadirkan pada rumah modern agar penampilannya
terlihat unik dan menarik adalah kayu. Dengan menggunakan teknik yang tepat, unsur
kayu dapat melengkapi desain modern pada bangunan rumah Anda. Jangan ragu juga jika
ingin menggunakan kayu alami. Bahan bangunan ramah lingkungan ini dapat membuat
kesan natural di rumah semakin terlihat mencolok. Nah, jika Anda tertarik untuk membeli
kayu papan, harganya berkisar antara Rp 70.000,00 hingga Rp 260.000,00, bergantung
pada jenis kayu yang di inginkan.

8. Bambu

Selain kayu, Juga dapat menggunakan bambu sebagai opsi jika ingin menghadirkan unsur
natural nan asri di Bangunan. Unsur bambu dapat dihadirkan pada teras bangunan, maupun
pada ruangan lain di dalam bangunan. Dengan begitu, desain modern minimalis yang
tropis pun bisa nampak dan interior ruangan tidak terlihat membosankan. Bahan bangunan
yang satu ini sangat cocok juga untuk yang menyukai Japanese maupun Japandi Style. Bagi
Anda yang tertarik, harga per batang bambu adalah sekitar Rp 5.000,00 – Rp 40.000,00.
harga tersebut menyesuaikan besar dan jenis bambu yang ingin di beli.
9. Batu Alam
Batu alam merupakan salah satu bahan bangunan yang kuat untuk digunakan dalam
pembuatan fondasi. Tapi selain itu, ternyata batu ini juga dapat dihadirkan pada bangunan
modern, Kesan estetis yang dimiliki batu alam dapat membuat penampilan bangunan
semakin terlihat menarik. Akan sangat cocok jika digunakan pada bagian taman atau teras
untuk melengkapi unsur natural dari tanaman di bangunan, Untuk harga batu alam jenis
batu koral sendiri adalah Rp 5.000,00 per kilogram.

10. Cat Tembok


Cat tembok bisa dijadikan solusi jika ingin menghadirkan warna baru pada bangunan,
Agar terlihat modern, Dapat menggunakan warna apapun, seperti warna yang mencolok,
monokrom, maupun pastel. Yang terpenting adalah memadukannya dengan furnitur
ruangan yang bernuansa modern minimalis. Untuk harga, tentu sangat beragam
tergantung kualitas dan merek. Cat tembok 5 kg misalnya, memiliki harga mulai dari Rp
80.000,00.
BAB 6

KONSEP PERANCANGAN

6.1. Konsep Dasar Pendekatan Rancangan


Pendekatan perancangan pada desain city hotel bintang 4 di Pekanbaru ini adalah Architecture
Modern. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur modern dapat dipisahkan mejadi
dua kata yaitu "arsitektur" yang berarti seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi
bangunan, jembatan dan sebagainya serta "modern" yang berarti terbaru atau mutakhir. Maka
arsitektur modern dapat diartikan sebagai seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi
bangunan yang terbaru atau termutakhir.

Arsitektur modern juga memiliki beberapa pengertian lain, diantaranya:

- Pengertian sebagai sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang menjadi
objek utama untuk diolah.

- Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi yang
diterapkan pada bangunan.

- Totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan dari alam
pemikiran modern yang dicirikan dengan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-
hal baru, progresif, hebat dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala
bentuk pranatanya.

- Asitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik &
estetik yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.

Pada masa sebelumnya arsitektur, lebih memikirkan bagaimana cara mengolah fasad,
ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik. Pada masa arsitektur modern, kualitas
non- fisik lebih dipentingkan, seperti gagasan-gagasan ruang yang diolah sehingga membentuk
penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata.

Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul "Age of The Master: A Personal
View of Modern Architecture", 1978, perkembanagan arsitektur modern menekankan pada
kesederhanaan suatu desain. Arsitektur 43 modern merupakan Internasional Style yang menganut
Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
berdekorasi dan perulangan yang monoton merupakan ciri arsitektur modern.
Di Indonesia muncul gaya khas arsitektur modern Indonesia yang menyesuaikan
keberadannya, dengan karakter sebagai berikut :

- Terfokus pada fungsi ruang, yang terbentuk dari pola aktivitas penghuni di dalamnya.

- Terfokus pada material bangunan yang digunakan untuk menciptakan hasil akhir
bernilai estetika yang diinginkan.

- Analogi mesin dalam penyusunan dan pengembangan ruang.

- Menghindari ornamen pada bangunan.

- Penyederhanaan bentuk.
6.2 Konsep Gubahan massa, Zoning dan berdasarkan konteks tapak

6.2.1 Gubahan Massa

Luas Tapak : 9800 m² A. Bentuk awal gubahan massa


berawal dari persegi panjang
yang disesuaikan dengan site.

a. Tampak Depan

B. Perspektif
Untuk bagian zoning terdepan
terdapat zoning ballroom,
sedangkan bagian belakang
terdapat zoning hotel.
b. Tampak Samping Kanan

c. Tampak Belakang

Gambar 6.2.1 Konsep Gubahan


6.2.2 Zoning

Zoning Penginapan / Hotel

Zoning Ballroom

Gambar 6.2.2 Zoning Tapak


6.2.3 Pra Site Plan

Massa Bangunan 2

Rofftop & Massa


Banguan 1

Sirkulasi

Gambar 6.2.3 Pra Site Plan


DAFTAR PUSTAKA

Afrialdi, D., & Erlina, E. D. W. I. (2013). Walikota pekanbaru.

Barliana. (2015). Pengertian metoda perencanaan dan perancangan arsitektur Pengertian metoda
perencanaan dan perancangan arsitektur.

Damanik, V. (2018). BABII TINJAUAN UMUM 2.1 Tinjauan Umum Hotel 2.1.1 Hotel Secara
Umum 1.

Herrmann, H., & Bucksch, H. (2014). Core Wall. Dictionary Geotechnical


Engineering/Wörterbuch GeoTechnik, 297–297. https://doi.org/10.1007/978-3-642-41714-
6_34980

Ii, B. A. B. (2001). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hotel. November 2017.


https://hotelbaik.com/definisi-hotel-menurut-

Nugroho, S. cahyadi. (2017). Detail tentang Arsitektur Kontemporer. Universitas Atma Jaya, 43-
56. Jakarta. http://e-journal.uajy.ac.id/11419/

Oktavia Setiawati, D. (2019). Eksplorasi Material Baja dan Kaca Terhadap Perancangan Hotel
Bintang Empat di Bandung.

PEKANBARU, W. (2000). PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 14 Tahun


2000. Journal of Applied Psychology, 1, 1–19.

Riski Hidayatullah. (2018). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Kajian Arsitektur Kontemporer


2.1.1. Arsitektur kontemporer. 2017, 14–25. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6143

Sodiq, & Asfiyati. (2019). Sistem Utilitas Bangunan Gedung. 226.


https://docplayer.info/73033322-Sistem-utilitas-bangunan.html

Sucipto. (n.d.). Perancangan Hotel Bintang 4 Dengan Penerapan Simplicity Design. 1–13.

Yati, A., Mirza, & Nasution, B. (2021). Perancangan Hotel Bintang 4 Berbasis Syariah Islam Di
Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan, 5(4), 68–71..

You might also like