Professional Documents
Culture Documents
Laporan Tugas
Laporan Tugas
DESKRIPSI PROYEK
Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan
salah satu sentra ekonomi terbesar di pulau Sumatra dan termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan,
migrasi, dan urbanisasi yang tinggi. Kota Pekanbaru tumbuh pesat dengan berkembangnya industri
terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, serta pelaksanaan otonomi daerah.
Sasaran dari perancanfa city hotel ini adalah untuk memberikan akomodasi kepala pebisnis,
wisatawan lokal maupun mancanegara, dengan menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman
serta jasa penunjang lainnya. Selain itu sering juga disediakan sarana penunjang seperti : Fasilitas
olahraga, wedding room, bisnis centre, kolam renang, live musik, dan lainnya yang bisa memanjakan
pengunjung hotel tersebut.
Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas
Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan
wilayah administratif, diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementara
bagian barat dan selatan oleh Kabupaten Kampar. Pembagian Wilayah Pengembangan di
Kota Pekanbaru sebagai berikut:
a. Wilayah Pengembangan (WP – I) terdiri dari kecamatan Pekanbaru Kota, Kec.
Senapelan, Kec. Limapuluh, Kec. Sukajadi dan Kec. Sail
140 m
70m
70 m
140m
2.2.3 Penampang Jalan Sekitar Tapak
Terdapat 2 jalan utama pada tapak,yaitu jl.Tuanku Tambusai dan jl. Soekarno Hatta
,dengan lebar masing masing penampang jalan ±10,5m , dan tersedianya pedestrian di depan
tapak, dengan ukuran ±2m.
Penampang A - A
Penampang B - B
2.3 Aksessibilitas dan Jejak Tapak
2.3.1 Di luar Tapak
Aksesibilitas di luar tapak, memiliki 2 jalan utama yaitu jl. Tuanku Tambusai dan jl.
Soekarno Hatta
Kontur pada tapak cenderung datar, hanya saja memiliki parit mati terletak pada bagian
depan tapak.
Timur : Matahari saat terbit, secara langsung menyinari area yang dimana tapak sendiri
yang saat luas sehingga pencahayaan matahari sangat full disekitaran tapak.
Barat : sore hari saat matahari mau tenggelam, juga memenuhi sekitar tapak terkena sinar
matahari.
Malam hari
Pada malam hari suasana juga sangat ramai seperti di siang hari
2.6.3 Sarana kegiatan sekitar yang mendukung
Terdapat beberapa sarana pendukung sekitar tapak dengan jarak radius 500m–2000m,antara lain:
KDB = 70 % x 9.800 m²
= 6.860 m²
A. GSB Jl. Soekarno Hatta dari pangkal ruas Jl. Adisucipto sampai Jl.Riaun memiliki Garis
Sempadan 55 As Jalan.
B. GSB Jl. Tuanku Tambusai / Nangka Ujung dari pangkal ruas Jl. soekarno-Hatta sampai Jl.
Air Hitam memiliki Garis Sempadan 45 dari As Jalan
2.9 Jaringan Utilitas Eksisting
2.9.1 Listrik
Bangunan atau pemukiman di sekitar tapak, cenderung menggunakan sumur bor untuk
sumber air bersih dan PAM.
2.9.3 Air kotor
Dalam pembuangan untuk air kotor pada tapak maupun sekitar tapak hanya berdiam
disekitar tapak karena beberapa bagian drainase tersumbat yang mengakibatkan air kotor
hanya genangan saja.
TEORI TINJAUAN
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hotel adalah bangunan berkamar
banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang
sedang dalam perjalanan. Pengertian lain KBBI, hotel adalah bentuk akomodasi yang
dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan,
penginapan, makan dan minum. Dikutip dari situs resmi Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM), berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel, hotel termasuk
dalam usaha penyediaan akomodasi. Dalam Permen tersebut dijelaskan, usaha penyediaan
akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi
dengan pelayanan pariwisata lainnya.
Sedangkan menurut Ikhsan (2008:2) pengertian hotel merupakan suatu lembaga yang
menyediakan para tamu untuk menginap, dimana setiap orang dapat menginap, makan,
minum dan menikmati fasilitas yang lainnya dengan melakukan transaksi pembayaran. Maka
dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan suatu perusahaan
yang dikelola untuk menyediakan fasilitas dan pelayanan jasa penginapan, makan, dan
minuman kepada para tamu dan mampu membayar dengan harga yang wajar sesuai dengan
pelayanan yang diterima kepada para tamu.
a. Residensial Hotel Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang menginap
dalam jangka waktu yang cukup lama tetapi tidak bermaksud tinggal tetap. Hotel
jenis ini terletak di pusat kota maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai
penginapan bagi orang-orang yang belum mendapatkan perumahan dikota
tersebut.
b. Transietal Hotel
Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang sedang melakukan
perjalanan jangka waktu yang relatif singkat. Pada umumnya jenis hotel ini
terletak di pinggir jalan-jalan kota dan berfungsi sebagai terminal point. Para
pengunjung yang menginap umumnya sebentar saja, hanya untuk persinggahan.
c. c. Resort Hotel
Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang sedang melakukan wisata
dan liburan. Pada umumnya hotel jenis ini terletak di daerah dekat dengan tempat
rekreasi/wisata. Hotel jenis ini mengandalkan potensi alam berupa pemandangan
dan tempat liburan yang indah untuk menarik para wisatawan.
1. Menurut Endar Sri, yang dimaksud dengan hotel adalah bangunan yang dibangun dan
dioperasikan untuk tujuan komersial serta memberikan akomodasi kepada masyarakat
umum dengan rincian fasilitas seperti jasa penginapan, jasa penitipan barang, jasa
catering, jasa furniture dan dekorasi, dan jasa mencuci pakaian.
2. Menurut Lawson, hotel adalah properti yang dapat digunakan wisatawan untuk berbagai
layanan, seperti layanan kamar, penyedia makanan dan minuman, serta layanan
akomodasi lainnya, dengan ketentuan berupa reward atau pembayaran.
3. Menurut Richard Sihite, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara
komersial yang tersedia bagi semua orang untuk menerima layanan dan akomodasi, serta
makanan dan minuman.
3.1.2.
Fungsi Hotel
Sebagai tempat atau sarana akomodasi untuk memenuhi kebutuhan tamu sebagai
tempat istirahat atau tempat tinggal sementara dalam perjalanan pariwisata.
Sebagai tempat pertemuan (MICE > Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)
Sebagai tempat untuk mempromosikan berbagai produk perusahaan atau bisnis
lainnya.
Sebagai tempat bersantai, rekreasi, atau menikmati kesenangan lainnya.
Sebagai tempat bertemu, bergaul atau bersahabat bagi semua bangsa yangdatang.
Sebagai tempat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman khusus bagipelajar
atau mahasiswa.
Sebagai tempat untuk mencari nafkah. Khususnya bagi karyawan.
3.2.Klasifikasi Hotel
3.2.1. klasifikasi Hotel Menurut Bagyono (2007), berdasarkan luas dan jumlah kamar, hotel
diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Hotel Kecil (small hotel), adalah hotel yang memiliki lebih dari 25 kamar ataukurang
dari 100 kamar.
b. Hotel Menengah (above average hotel), adalah hotel yang memiliki lebih dari 100
kamar dan kurang dari 300 kamar.
c. Hotel Besar (large hotel), adalah hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.
3.2.2. Klasifikasi menurut tarif kamar yang ditawarkan, hotel dibagi dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu:
a. Economy class, adalah hotel yang memiliki tarif kamar kelas ekonomi (harga kamar
relatif murah).
b. First class, adalah hotel dengan tarif kamar mahal.
c. Deluxe/luxury class, adalah hotel yang memiliki harga kamar sangat mahal.
3.2.3. klasifikasi hotel berdasarkan bintang satu sampai dengan bintang lima adalahsebagai
berikut :
a) Hotel Bintang 1
Hotel bintang 1 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
Jumlah kamar standar minimal 15 kamar dan semua kamar dilengkapi kamar
mandi di dalam.
Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20 m2 untuk kamar double
dan 18 m2 untuk kamar single.
Ruang publik luas 3m2 x jumlah kamar tidur tidur, minimal terdiri dari lobi,
ruang makan (> 30m2) dan bar.
Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga.
b) Hotel Bintang 2
Hotel bintang 2 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
Jumlah kamar standar minimal 20 kamar (termasuk minimal 1 suite room, 44
m2).
Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20m2 untuk kamar double
dan 18 m2 untuk kamar single.
Ruang public luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang
makan (>75 m2) dan bar.
Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga
penukaran uang asing, postal service, dan antar jemput.
c) Hotel Bintang 3
Hotel bintang 3 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
Jumlah kamar minimal 30 kamar (termasuk minimal 2 suite room, 48m2).
Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 22 m2 untuk kamar single
dan 26 m2 untuk kamar double.
Ruang publik luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang
makan (>75m2) dan bar.
Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga,
penukaran uang asing, postal service dan antar jemput.
d) Hotel Bintang 4
Hotel bintang 4 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
Jumlah kamar minimal 50 kamar (termasuk minimal 3 suite room, 48 m2).
Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 24 m2 untuk kamar single
dan 28 m2 untuk kamar double.
Ruang publik luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari kamar
mandi, ruang makan (> 100 m2) dan bar (> 45 m2) .
Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang
asing, postal service dan antar jemput.
Fasilitas penunjang berupa ruang linen (> 0,5 m2 x jumlah kamar), ruang
laundry (> 40 m2), dry cleaning (> 20 m2), dapur (> 60% dari seluruh luas
lantai ruang makan).
Fasilitas tambahan: pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan,
drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olah raga dan
sauna.
e) Hotel Bintang 5
Hotel bintang 5 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut:
Jumlah kamar minimal 100 kamar (termasuk minimal 4 suite room, 58 m2).
Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 26 m2 untuk kamar single
dan 52m2 untuk kamar double.
Ruang public luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang
makan (>135 m2) dan bar (>75 m2).
Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang
asing, postal service dan antar jemput.
Fasilitas penunjang berupa ruang linen (>0,5 m2 x jumlah kamar), ruang
laundry (>40 m2), dry cleaning (>30 m2), dapur (>60% dari seluruh luas
lantai ruang makan).
Fasilitas tambahan: pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan,
drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olahraga dan
sauna.
a. Hotel kecil (Small hotel) Hotel kecil adalah hotel dengan kapasitas 100 kamar
atau kurang.
b. Hotel sedang (Medium sized hotel) Hotel berukuran sedang adalah hotel yang
memiliki kapasitas antara 100-300 kamar.
c. Hotel besar (Large hotels) Hotel besar adalah hotel yang memiliki kapasitas
lebih dari 300 kamar.
d. Mega hotel Mega hotel adalah hotel-hotel dengan lebih dari 1.000 kamar.
e. Hotel berantai (Chain hotels) Hotel berantai adalah grup yang memiliki hotel
di banyak lokasi.
3.2.5. Klasifikasi hotel berdasarkan tingkat layanan :
a. Hotel ekonomis (economy hotels atau budget hotels), yaitu hotel memenuhi
ebutuhan dasar tamu dengan menyediakan fasilitas terbatas dengan harga yang
wajar.
b. Hotel pasar menengah (Mid market hotels), yaitu Hotel pasar menengah adalah
hotel suite yang menawarkan ruang tamu kecil dengan furnitur yang sesuai dan
kamar tidur kecil dengan tempat tidur king.
c. Hotel mewah (Luxury hotel), yaitu Hotel mewah menawarkan layanan kelas
dunia dengan fasilitas restoran dan lounge, layanan serbaguna, ruang pertemuan,
dan fasilitas makan.
3.2.6. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Ukuran Hotel :
1. Small Hotel
Small hotel adalah hotel kecil yang memiliki jumlah kamar
dibawah 150 kamar.
2. Medium hotel
Medium hotel adalah hotel dengan berukuran sedang, dimana dalam
medium hotel ini terdapat dua kategori, yaitu :
1. Average hotel dengan jumlah kamar antara 150 - 299 kamar.
2. Above average hotel dengan jumlah kamar antara 300 - 600 kamar.
3. Large hotel adalah hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel besar dengan
jumlah kamar minimal 600 kamar.
a. Transit Hotel
Tamu menginap hanya dalam waktu yang singkat, rata-rata tamu meginap
hanya satu malam.
b. Semi-residential Hotel
Tamu menginap lebih dari satu malam, tetapi jangka waktu
menginap
tetap pendek berkisar antara dua minggu hingga satu bulan.
c. Residential Hotel
Tamu menginap dalam waktu cukup lama, paling sedikit satu bulan.
D. Cure Hotel
Cure hotel adalah tamu yang menginap sedang dalam proses pengobatan atau
penyembuhan dari suatu penyakit.
3.2.9. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Kelas
NO KETERANGAN PENJELASAN
KELAS
- Jumlah kamar standar minimal 15 kamar dan semua
kamar dilengkapi kamar mandi di dalam.
1 HOTEL BINTANG 1 - Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20
m2 untuk kamar double dan 18 m2 untuk kamar
single.
- Ruang publik luas 3m2 x jumlah kamar tidur tidur,
minimal terdiri dari lobi, ruang makan (> 30m2) dan
bar.
- Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang
berharga.
2. Dimensi Parkir
Dimensi ruang parkir persatuan kendaraan memiliki ukuran yang bervariasi.
Untuk satuan kendaraan terdapat standar ukuran lebar 2.75 m - 3.70 m dengan
Panjang 5.50 m – 6.70 m sesuai dengan jenis slot parkir yang ingin disediakan,
atau dengan standar 35 m2 . Berikut adalah tabel perencanaan ukuran parking
slot sesuai standar berdasarkan sudut yang berlaku :
Lebar Panjang Lebar
Sudut Lebar Total
Tepi Jalan Bidang Jalan
(m) (m2)
(m) Parkir (m) (m)
90° 2.75 2.75 5.80 7.30 18.90
60° 2.75 3.20 6.40 5.50 18.30
45° 2.75 3.90 6.00 4.00 16.00
30° 2.75 5.20 5.00 3.10 13.00
0° 2.75 6,70 6.70 - -
3. Dimensi Parkir
Perencanaan parkir terbagi menjadi beberapa jenis pelataran dari 0° hingga
90°, namun untuk parkir disarankan untuk menggunakan sistim parkir dengan
sudut 0°, dan keberadaan area parkir harus berada 60 m dari pintu
masuk/keluar.
4. Drop off
Drop off memiliki fungsi sebagai area untuk menurunkan atau menaikkan
tamu hotel dari/ke lobi hotel. Area ini harus memiliki perencanaan khusus untuk
pengguna yang berkebutuhan khusus. Perencanaaan desain terkait adalah area drop-
off dengan dimensi seperti area parkir kendaraan yang didukung dengan adanya ruang
akses. Apabila konsep Double Level Drop Off yang memisahkan tempat menurunkan
dan menaikkan penumpang secara vertikal, maka harus ada penyediaan fasilitas
elevasi yang dapat menghubungkan kedua area yang bersangkutan. Untuk setiap pintu
masuk drop off wajib memiliki minimal 1 area drop off.
I. Food Production
Food Producton adalah salah satu department yang ada di hotel yang
bertanggung jawab atas pembuatan makanan atau hidangan yang akan disajikan
kepada tamu di restoran.
J. F&B Service
F&B Service adalah salah satu department yang adak di hotel yang
bertugas dalam menyajikan makanan yang sebelumnya sudah disiapkan oleh
bagian Food Production, serta menghidangkannya kepada tamu.
K. Engineering
Engineering adalah salah satu department yang ada di hotel yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan seluruh fasilitas yang
dimiliki hotel, seperti gedung dan peralatan elektronik hotel.
L. Human Resources/Personel
Human Resources adalah department yang ada di hotel yang
bertanggung jawab atas sumber daya manusia yang dimiliki hotel, serta sistim
ketenagakerjaan.
M. Accounting
Accounting adalah department hotel yang memiliki tugas sebagai
pengatur keuangan hotel, mulai dari pengeluran untuk kos setiap department
hotel, hingga pemberian gajih karyawan.
N. Sales & Marketing
Sales & Marketing adalah departemen yang bertanggung jawab atas
penjualan dan pemasaran product-product hotel agar dapat diminati oleh para
calon tamu.
O. Purchasing
Purchasing adalah departemen yang bertanggung jawab atas segala
pembelian yang diperlukan oleh masing-masing departemen yang ada.
P. Security
Security adalah department hotel yang bertanggung jawab atas
keamanan seluruh area hotel.
a. Pengunjung menginap
Check in dan check out
Mengunakan fasilitas hotel : makan, minum, olahraga
Sesuai dengan tujuan misalnya: wisata, bulan madu, makrab, konferensi,
seminar,
Pelaku Aktivitas
Binatu / Linen Mencuci pakaian, kain, menyiapkan
seragam karyawan
i. Bentuk
Bentuk dalam Arsitektur Modern tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi
maupun bahan bangunan yang dipakai. Dalam Arsitektur Modern bentuk, fungsi dan
konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan
spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi unik umumnya karena teknik-teknik
konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang
diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua gaya lama amat kompleks
dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada Arsitektur Modern adalah bentuk–
bentuk geometri yang ditampilkan apa adanya.
C. Ruang
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang Arsitektur Modern adalah kesadaran
dalam mendesain ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar
hanyalah alam, ketidak aturan dan tidak dapat diukur). Konsep ruang pada Arsitektur
Modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur / terbatasi /
terlihat bayangan strukturnya (segi empat). Arsitektur Modern dipahami dalam tiga
dimensi. Ruang yang di dalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi
yang dapat ditelusuri melalui ruang - ruang yang dilalui.
BAB IV
STUDI EMPIRIS
Hotel Novotel adalah hotel bintang 4 yang terletak di Jalan Riau, kota
Pekanbaru. Berlokasi di pusat kawasan bisnis dan dikelilingi oleh tempat hiburan.
Penginapan ini memiliki lokasi yang sangat strategis karena dikelilingi oleh sejumlah
tempat menarik seperti Ciputra Seraya Shopping Mall, Bioskop XXI Riau, Plaza
Sukaramai, Pekan Baru Mall, Plaza Senapela, dan Sadira Plaza.
Adapun untuk fasilitas kegiatan yang dinikmati oleh pengunjung antara lain :
Gym/pusat Kebugaran
Kolam Berenang
Senam
Pijat/Spa
4.1.2 Lokasi Hotel Novotel Pekanbaru
Lokasi Site studi empiris ini berada di Jalan Riau No. 59
4.1.4 Sejarah
Novotel adalah sebuah merek hotel berskala menengah atau bintang 4 milik grup
Accor dengan pusat perkantoran di Evry, Prancis. Novotel membuka hotel pertamanya pada
tahun 1965 dengan 65 kamar berukuran 25 m2. Semua kamar memiliki desain yang sama
seperti kamar tidur, kamar mandi, televisi dan telefon. Hotel tersebut juga dilengkapi fasilitas
ruang pertemuan, kolam renang dan lahan parkir pribadi. Novotel memiliki sekitar 400 hotel
dan resor di 60 negara yang pada umumnya terletak di distrik keuangan dan destinasi
pariwisata disejumlah kota ternama didunia salah satunya yang berada di Pekanbaru. Per 31
Desember 2009, Novotel memiliki 395 hotel dan resor di 60 negara dengan total kamar
mencapai 71.872 buah. Karyawannya berjumlah sekitar 30.000 orang. Novotel terlibat dalam
program sertifikasi lingkungan dan masyarakat EarthCheck. Pada 22 Mei 2012, sudah 278
hotel Novotel yang ikut program ini. (Sumber: Wikipedia)
4.2 Jenis Kegiatan
Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan dalam hotel dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Utama Kegiatan utama di dalam hotel adalah menginap / beristirahat pada suatu ruang
(ruang tidur) sifat kegiatan digolongkan menjadi 2 antara lain:
Kegiatan di dalam ruang tidur dengan melakukan sedikit gerak, misalnya melihat
pemandangan luar melalui bukaan, mandi, makan / minum, duduk sambil
mengobrol atau menonton TV.
Kegiatan pasif adalah kegiatan yang tidak melakukan gerak secara aktif yaitu tidur
dan istirahat fisik dan mental.
2. Kegiatan penunjang :
Kegiatan rekreatif adalah kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan dilingkungan hotel
misalnya fitness, tenis lapngan, renang, billiard, menikmati musik, dansa dan lain-
lain.
Kegiatan pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan pihak hotel yang ditujukan
kepada penginap, misalnya penyediaan makanan / minuman, penyediaan
perlengkapan ruang tidur, penyediaan kelengkapan ruang publik dan lain-lain.
Kegiatan pengelola adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel yang bertujuan
mengatur terselenggaranya seluruh kegiatan di hotel agar dapat berjalan lancar,
kegiatan ini meliputi pengelolaan administrasi, pemeliharaan dan lain-lain.
(Damanik, 2018).
3. Kegiatan Pedukung
Kegiatan pendukung yang ada di Hotel Novotel adalah resotoran. Dimana restoran ini
berfungsi sebagai untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi tamu hotel. Dan juga restoran
tersebut juga bisa ditujukan untuk umum atau selain tamu yang menginap di Hotel Novotel
tersebut.
4.3 Pelaku Kegiatan
Untuk menentukan kebutuhan ruang, kita harus mengetahui pelaku dan macam
kegiatan yang dilakukan. Berikut alur pelaku kegiatan yaitu :
1. Tamu
Gambar 4.3
3. Staff Dapur
Gambar 4.4
Gambar Alur Kegiatan Staff Dapur
4. Cleaning Servis
Gambar 4.5
5. Cleaning Servis
Gambar 4.5
6. Staff Keamanan
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Berdekatan
Bersebelahan
I PRODUK
Tersedia papan nama hotel
2 (sign board) yang jelas dan √
mudah terlihat
Penanda
2 Arah
Tersedia tanda arah yang
(signage)
menunjukkan fasilitas hotel
3 √
(hotel directional sign) yang
jelas dan mudah terlihat
Tersedia tanda arah menuju
4 jalan keluar yang aman √
(evacuation sign), jelas dan
mudah terlihat
3 Taman atau
Landscape
Tanaman di dalam
6 bangunan hotel √
7 Tersedia tempat parkir dan √
pengaturan lalu lintasnya
4 Parkir
5 Lobby
Toilet
10 Umum
(Public Rest
Room)
Fasilitas
makan dan
minum 35 Tersedia meja dan kursi √
12 (Food and makan serta peralatannya
Beverage
Outlets)
36 Tersedia Menu √
Kamar
14 Tidur Tamu √
41 Tersedia kamar Suite
√
42 Pintu dilengkapi dengan
kunci pengaman
43 Kamar dilengkapi dengan √
sistem penghemat energi
√
57 Rak Koper (luggage rack)
58 Tempat penyimpanan √
pakaian
Tersedia Saluran
64 komunikasi internal dan √
eksternal
√
65 Tersedia Jaringan internet
66 Tersedia TV
√
Kamar
15 Mandi
Tamu Tersedia kamar mandi
71 dengan kelengkapannya √
minimal wastafel, closet,
shower
√
74 Tersedia air panas dan air
dingin
Tersedia perlengkapan
76 mandi tamu (toiletteries) √
√
77 Tersedia handuk mandi
Ruang
Perjamuan
/function Tersedia function room
18 room (tidak 84 dengan akses tersendiri √
berlaku bagi untuk tamu
Hotel
Resort)
Tidak dapat mengakses
Toilet umum yang terpisah
85 √ foto
untuk pria dan wanita
Tidak dapat mengakses
86 Jalur evakuasi √ foto
19 Dapur
Tidak dapat mengakses
Tersedia dapur yang luasnya
87 √ foto
sesuai dengan kebutuhan
Lantai, dinding dan ceiling Tidak dapat mengakses
88 kuat, aman dan mudah √ foto
pemeliharaannya
Drainase dilengkapi dengan Tidak dapat mengakses
89 perangkap lemak (grease √ foto
trap)
Tersedia Kitchen hood yang
Tidak dapat mengakses
90 dilengkapi dengan √
foto
penyaring lemak (grease
filter)
Tersedia sistem sirkulasi
Tidak dapat mengakses
91 udara dan sistem √
foto
pencahayaan
Tidak dapat mengakses
Tersedia peralatan dan
92 √ foto
perlengkapan dapur
Tidak dapat mengakses
93 Tersedia perlengkapan P3K √ foto
Daerah
21 Penyimpana
n (Storage)
102 Area untuk Peralatan dan √
Perlengkapan
Pengelolaan
28
limbah
Perawatan
dan Tersedia tempat untuk Tidak dapat mengakses
29 perbaikan 126 pemeliharaan dan perbaikan √ foto
peralatan yang dilengkapi peralatan
(workshop)
Tersedia pelayanan
141 penyajian makanan dan √
minuman
Tersedia pelayanan
142 penerimaan pembayaran √
33 Restoran
Tersedia pelayanan
143 penyajian makanan √
Indonesia
Tersedia pelayanan
144 penyajian makanan √
internasional
Olah Raga
Pelayanan sarana olah raga,
Rekreasi
38 152 rekreasi dan kebugaran √
dan
kebugaran
Pelaku kegiatan yang dianalisis yaitu aspek manusia yang merupakan faktor dasar dan penting
yang dipikirkan oleh perancang. Karena bangunan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
dan kriteria penggunannya.
Pelaku kegiatan di hotel terbagi menjadi dua analisi yaitu tamu dan pengelola. pengelola
dapat dibagi menjadi dua yaitu administrasi dan servis dan tamu dapat dibagi menjadi dua yaitu
tamu yang menginap dan tidak menginap. tamu yang menginap adalah tamu yang menyewa
kamar hotel dan tamu yang tidak menginap adalah tamu yang hanya menggunakan fasilitas hotel.
A. Pengelola
Pengelola adalah orang yang mengkoordinir segala kegiatan yang berlangsung di hotel dan
bertanggung jawab atas kenyamanan aktifitas bagi pengunjung. Pengelola dapat dikelompokan
lagi menurut kegiatan dan tugas yang dijalani yaitu:
1. General Manager
Dalam struktur organisasi yang ada di hotel, general manager merupakan pimpinan
tertinggi yang ada di sebuah hotel. Tugasnya yaitu bertanggung jawab terhadap semua
penyelenggaraan kegiatan hotel serta melakukan pengawasan terhadap performa kerja
bawahannya.
Peran dan fungsinya adalah menyewakan kamar pada tamu. Oleh kerana fungsinya
maka letak staff front office berada di bagain yang paling mudah dilihat orang. Untuk
membantu pelaksana fungsi bagian staff front office tersebut, maka bagian staff front office
terbagi menjadi beberapa sub bagian yang masing - masing sub bagian memiliki fungsi
pelayanan yang berbeda. Sub tersebut antara lain:
a. Pelayanan pemesanan kamar
b. Pelayanan Informasi
Bertugas memberikan penjelasan – penjelasan informasi yang diperlukan
tamu yang menginap maupun tidak menginap
B. Tamu
Tamu adalah pemeran utama keberlangsungan kegiatan yang terdapat dalam hotel,
Tamu adalah orang-orang yang berkunjung untuk keperluan menginap, rekreasi dan menikmati
fasilitas-fasilitas yang disediakan hotel.tamu dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1. Tamu menginap yang melakukan aktivitas menginap dan menggunakan segala
fasilitas yang dibutuhkan. Kegiatan yang dilakukan membutuhkan tingkat privasi
dan kenyamanan tinggi. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Parkir
b. Melakukan check in maupun check out
c. Menginap atau bermalam
d. Menggunakan fasilitas yang disediakan hotel
e.Mengadakan pertemuan bisnis, seminar atau acara resmi perusahaan
f. Menukarkan uang, memesan tiket, memesan taksi
2. Tamu yang tidak menginap dapat menikmati fasilitas-fasilitas public yang
ditawarkan seperti ruang serbaguna untuk rapat, seminar,maupun kegiatan
lainnya.hanya melakukan kegiatan sementara tanpa menginap dan Kegiatan yang
dilakukan tidak membutuhkan tingkat privasi dan kenyamanan yang terlalu tinggi.
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Parkir
b. Menunggu dan bertemu tamu
c. Melakukan reservasi kamar
d. Melakukan reservasi fasilitas hotel
e. Menggunakan fasilitas hotel
f. Kegiatan berbelanja
g. Menggunakan toilet umum
C. Pengunjung
Menurut tujuan kedatangan dan fasilitas yang digunakan, pengunjung dapat dibedakan
sebagai berikut, yaitu pengunjung rekreasi yang ada di dalam hotel, dan pengunjung
khusus seperti melakukan meeting atau mengadakan acara.
D. Pegawai
Pegawai adalah orang yang datang ke hotel untuk bekerja dengan memberikan pelayanan
kepada tamu hotel dan pengunjung.
Ruang Pelaku
Hunian Standar Room Tamu Hotel
Hunian Deluxe Room Tamu Hotel
Hunian Suite Room / Vipp Tamu Hotel Khusus
Ruang Pelaku
Parkir Tamu Hotel, Pengunjung
Drop-Off Tamu Hotel, Pengunjung
Lobi Tamu Hotel, Pengunjung
Lounge Tamu Hotel, Pengunjung
Ruang Pelaku
Parkir Pengelola Pengelola
Ruang Manajer Utama Pengelola
Ruang Asisten Manajer Pengelola
Ruang Sekretaris Pengelola
Ruang Manajer Keuangan Pengelola
Ruang Manajer Personalia Pengelola
Ruang Manajer Pemasaran Pengelola
Ruang Manajer Pengadaan Barang Pengelola
Ruang Operasional Pengelola
Ruang Manajer Teknik Pengelola
Ruang Rapat Pengelola
Ruang Tunggu Pengelola
Ruang Arsip Pengelola
Ruang Istirahat Pengelola
Lavatory Pengelola
Ruang Pelaku
Front Office
Ruang resepsionis dan informasi Petugas resepsionis
Ruang reservasi dan pembayaran Petugas reservasi
Tata Graha
Ruang linen Pegawai tata graha
Ruang laundry Pegawai laundry
Ruang jemur Pegawai laundry
Ruang persiapan pakaian Pegawai laundry
Gudang persediaan Pegawai
Ruang cleaning servis Pegawai cleaning servis
Ruang istirahat Pegawai
Gudang alat Pegawai
Ruang house keeping Pegawai house keeping
Gudang house keeping Pegawai house keeping
Pantry Pegawai
Ruang penerimaan Pegawai
Servis Komersial
Servis Fitnes
Area Utilitas
Area Keamanan
1. Kegiatan Publik
Parking Area
Hall
Lobby
Front Office Lobby: Receptionist, Reservation, Penitipan Barang, Cashier
Lounge
Ruang yang disewakan
2. Kegiatan Utama
Unit Kamar
- Standart Room ( 100 UNIT )
- Deluxe Room (50 UNIT )
- Junior Suite Room (5 UNIT )
3. Kegiatan Penunjang
Restaurant
Coffee Shop
Bar
Meeting Room
Function Room
Banquet Hall
Saran Olahraga
Lavatory
Musholla
4. Kegiatan Servis
Staff Room
Housekeeping Office
Laundry and Dry Cleaning
Ruang Linen
Dapur
Storekeeper Office
Room boy
5. Kegiatan Pengelola
Office
Administration Room
Meeting Room
Staff Office
Engineering Office
Control Room
Security Office
Food and Beverage Office
Pelaku Kegiatan
Tamu Menginap Datang – parkir – reservasi – check in – menginap
– menikmati fasilitas hotel – makan/minum –
packing – chek out – pulang
Pengunjung area Datang – parkir – belanja – buang air – pulang
komersial
Pengunjung area Datang – parkir – menuju ruang serbaguna –
pertemuan melakukan pertemuan, acara, atau pertemuan
lainnya – meninggalkan ruang pertemuan – ke
fasilitas lain – pulang
Pengunjung pijat Datang – parkir – daftar pijat – ganti pakaian –
dan refleksi pijat dan refleksi – rileks – ganti pakaian – ke
fasilitas lain – pulang
Pengunjung fitness Datang – parkir – daftar fitnes – ganti pakaian –
fitnes – pendinginan – istirahat – mandi/bilas – ke
fasilitas lain – pulang
Pengelola Datang – parkir pengelola – melakukan pekerjaan
di kantor – buang air – istirahat – makan/minum –
pulang
Pegawai front Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
office menerima tamu – istirahat – makan/minum –
buang air - persiapan pulang – pulang
Petugas Lounge Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
melakukan pelayanan lounge – istirahat –
makan/minum – buang air - persiapan pulang –
pulang
Petugas tata graha Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
bekerja (cleaning servis, room service, linen,
laundry, tukang kebun, memasak, penerimaan
barang) – istirahat – makan/minum – buang air –
persiapan pulang – pulang
Pegawai restoran Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
dan bar bekerja – istirahat – makan/minum – buang air –
persiapan pulang – pulang
Pegawai private Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
dining bekerja – istirahat – makan/minum – buang air –
persiapan pulang – pulang
Pegawai fasilitas Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
komersial menjaga fasilitas komersial – istirahat –
makan/minum – buang air – persiapan pulang –
pulang
Pegawai rekreasi Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
(gym dan spa) bekerja – istirahat – makan/minum – buang air –
persiapan pulang – pulang
Pegawai kantor Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
pengelola melayani kebutuhan pengelola dan menjaga
kebersihan kantor pengelola – istirahat –
makan/minum – persiapan pulang - pulang
Pegawai utilitas Datang – parkir pegawai – persiapan kerja –
pengecekan dan maintenance utilitas – istirahat –
makan/minum – persiapan pulang – pulang
Petugas keamanan Datang – parkir pegawai – persiapan kerja -
menjaga keamanan – istirahat – makan/minum –
pesiapan pulang – pulang
Tabel 5.2. Analisa Pelaku Kegiatan
Kebutuhan Ruang
2 Deluxe Room
Pengguna 2 orang 1,4 2 x 1,4 m2= 2,8 m2 DA
m2/orang
Area Tidur
King size bed 1 Unit 2x2 1 x 2 m2 = 4 m2 DA
Nakas 2 Unit 0,6 x 0,6 2 x 0,36m2= 0,72m2 DA
Meja tv 1 Unit 0,6 x 1,5 1 x 0,9 m2 = 0,9 m2 DA
Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 0,72 m2 = 0,72m2 DA
Sofa 1 Unit 1,5 x 0,8 1 x 1,2 m2= 1,2 m2 DA
1 meja 0,6 x 1 1 x 0,6 m2= 0,6 m2
Meja + kursi 1 Meja 1x1 1 x 1m2= 1 m2 DA
1 Kursi 0,6 x 0,6 2 x 0,36 m2 =0,72 m2
Jumlah 12,66 m2
Flow Area 100 % 12,66 m2
(a) Total 25,32 m2
Kamar Mandi
Closet duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422 m2 = 0,422 DA
m2
Shower area 1 Unit 1 x 1,2 1 x 1,2 m2 = 1,2 m2 DA
Bathtub 1 Unit 0,8 x 1,7 1 x 1,36 m2= 1,36 m2 DA
Wastafel 2 Unit 0,5 x 1 2 x 0,5 m2 = 1 m2 DA
Jumlah 3,982m2
Flow Area 100 % 3,982m2
(b) Total 7,965 m2
Total Superior Room (a+ b) 33,285 m2≈ 33 m2
Jumlah Kamar Deluxe = 50 Unit 33 m2 x 50 = 1.650 m2
3 Vip Room
Pengguna 4 orang 1,4 m2 / 4 x 1,4 = 5.6 m2 DA
orang
Area Tidur
King size bed 1 2x2 1 x 2 m2 = 4 m2 DA
Nakas 2 Unit 0,6 x 0,6 2 x 0,36m2= 0,72m2 DA
Meja TV 1 Unit 0,6 x 1,5 1 x 0,9 m2= 0,9 m2 DA
Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 0,72m2 =0,72m2 DA
Meja rias + kursi 1 Unit 0,75 x 1,5 1 x 1,125 m2 = DA
1,125m2
Sofa bed 1 Unit 1,5 x 0,8 1 x 1,2 m2= 1,2 m2 DA
Meja + kursi 1 Unit 1,6 x 0.6 1 x 0,96m2=0,96 m2 DA
kerja 1 Unit 0,7 x 0,7 1 x 0,49m2 =0,49m2
Sofa 1 sofa 1,5 x 0,8 1 x 1,2 m2= 1,2 m2 DA
1 sofa 0,8 x 0,8 1 x 0,16 m2=0,16m2
1 meja 0,6 x 1 1 x 0,6 m2= 0,6 m2
Coffee table 1 Unit 1x1 1 x 1 m2 = 1 m2 DA
Dapur mini 1 Unit 2 x 1,5 1 x 3 m2 = 3 m2 DA
Balkon 1 Unit 1,5 x 2 1 x 3 m2 = 3 m2 DA
Jumlah 24,675 m2
Flow Area 100 % 24,675 m2
(a) Total 49,35 m2
Kamar Mandi
Closet duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422 m2 =0,422 DA
m2
Shower area 1 Unit 1 x 1,5 1 x 1,5 m2 = 1,5 m2 DA
Bathtub 1 Unit 0,8 x 1,8 1 x 1,44 m2= 1,44 m2 DA
Wastafel 2 Unit 0,5 x 1 2 x 0,5 m2 = 1 m2 DA
Jumlah 4,362 m2
Flow Area 100 % 4,362m2
(b) Total 8,724 m2
Total Kamar Vip Room (a+b) 58,074 ≈ 58 m2
Jumlah Kamar Vip= 5 58 x 5 = 290 m2
Jumlah 3.450 m2
Sirkulasi 30% 1.035 m2
Total 4.485 m2
- Pantry 16 m2 1 unit 16 m2 x 1 = 16 m2 DA
- Ruang 16 m2 1 unit 16 m2 x 1 = 16 m2 DA
Operator
Jumlah 810,125 m2
Sirkulasi 30 % 243,03 m2
Total 1.053,155 m2
Meeting Room ±
80-100 orang
- Kursi 0,45 m x 0,55 100 orang 0,24 m2 x 100 =24 m2 DA
- Meja 1 m 50 unit 1,125m2 x50 = 56,25 m2 DA
- Meja 2 1,5 m x 0,75 m 2 unit 2,06 m2 x 2 = 4,12 m2 DA
2,75 m x 0,75
m
Jumlah 84,37 m2
Sirkulasi 100% 84,37 m2
Total 168,74 m2
Ball Room 1500 - 1,5 m2 2000 orang 1,5 m2 x 2000 orang = DA
2000 orang 2000 m2
- R. G. Ballroom 3 m2 1 orang 3 m2 x 1 orang = 3 m2 DA
- Dapur 0,7 m2 10 orang 0,7 m2 x10 orang = 7 m2 DA
Ballroom 2 m2 5 orang 2 m2 x 5 orang = 10 m2 DA
- Gudang
Ballroom
Jumlah 3020 m2
Sirkulasi 30 % 606 m2
Total 2626 m2
Spot Area
Swimming
Pool 15 m x 30 m 1 unit 8 m x 15 m = 120 m2 SB
- Pool 0,1 m2 x luas 1 unit 0,1 m2 x 120 = 12 m2 DA
- Locker, kolam
ruang ganti,
lavatory
Lavatory
Wanita
- Toilet
wanita
- Wastafel
Jumlah 260,29 m2
Sirkulasi 30 % 78,087 m2
Total 338,377 m2
Musholah
- Ruang 1 m2/orang 50 orang 1 m2 x 50 = 50 m2 DA
Sholat 0,8 m2/unit 10 unit 0,8 m2 x 10 = 8 m2 DA
- Ruang
Wudhu
Gudang Perabot 0,5 m2/kursi 300 kursi 0,5 m2 x 300 = 150 m2 DA
Lavatory Pria
- Toilet Pria 1,7 m2/orang 4 orang 1,7 m2 x 4 = 8,5 m2 DA
- Urinoir 0,7 m2/unit 3 unit 0,7 m2 x 3 = 2,1 m2 DA
- Wastafel 1,3 m2/unit 2 unit 1,3 m2 x 2 = 2,6 m2 DA
Jumlah = 11,5 m2
Sirkulasi 30% = 3,45m2
Total = 14,95 m2
Lavatory
Wanita 1,7 m2/orang 6 orang 1,7 m2 x 6 = 8,5 m2 DA
- Toilet 1,3 m2/unit 3 unit 1,3 m2 x 3 = 3 m2 DA
wanita Jumlah = 14,1 m2
- Wastafel Sirkulasi 30% = 4,23m2
Total = 18,33 m2
Jumlah 6.221,813 m2
Sirkulasi 30 % 1.866,543 m2
Jumlah 8.088,356 m2
Tabel 5.6. Tabel kelompok kegiatan penunjang
Kebutuhan ruang parkir dibedakan menjadi dua bagian yaitu parkir Indoor (basement)
dan parkir outdoor. Perkiraan luas ruang parkir didasari oleh persentase jumlah pengguna
kendaraan dengan jumlah kamar dan jumlah karyawan.
Rekapitulasi
Sumber : (Guidelines and Spaces .Standards for Barier Free Built Environment For Disabled and
Tabel rekapitulasi
Elderly Persons, 1998)
Oleh karena itu, penyandang disabilitas juga berhak memiliki kesempatan melakukan
aktifitas seperti halnya warga normal. Salah satunya berhak mendapatkan hak pariwisata,
seperti mengunjungi tempat wisata dan menginap di hotel.
a. memperoleh kesamaan dan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan seni
dan budaya;
Untuk memberikan kenyamanan terhadap penyandang disabilitas dan orang tua, setiap
bangunan harus di rencanakan dan di desain sesuai dengan standar penyandang disabilitas.
b. Parkir Difabel
Parkir untuk difabel harus berada di area yang paling dekat dengan entrance utama
bangunan, dengan jarak maksimum 30 m dari pintu utama.
Lebar minimum area parkir untuk satu kendaraan mobil adalah 3.6 m.
Menyediakan informasi yang mudah di lihat.
Material lantai pemandu harus di sediakan untuk penyandang tuna netra dengan
tambahan sinyal suara atau alat serupa.
Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur
Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan wilayah
administratif, diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementara bagian barat
danselatan oleh Kabupaten Kampar.
d. Wilayah Pengembangan (WP – IV) terdiri dari Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan
BukitRaya.
Tapak perancangan hotel bintang empat ini terletak di Jalan Jendral Sudirman,
Kecamatan Pekanbaru kota yang masuk dalam wilayah pengembangan satu (WP-I) Kota
Pekanbaru. Adapun aturan-aturan yang berlaku di WP- i, ini adalah sebagai berikut :
2. Koefisien Lantai Bangunan = Menurut PERDA Kota Pekanbaru Nomor 7 tahun 2012,
Penetapan KLB ditentukan atas dasar kepentingan pelestarian lingkungan / resapan air
permukaan tanah dan pencegahan terhadap bahaya kebakaran, kepentingan ekonomi,
fungsi peruntukan, fungsi bangunan, keselamatan, dan kenyamanan bangunan.
3. Garis Sempadan Muka Bangunan Perdagangan.
- GSB Jl. Soekarno Hatta dari pangkal ruas Jl. Adisucipto sampai Jl.Riau
memiliki Garis Sempadan 55 As Jalan
- GSB Jl. Tuanku Tambusai / Nangka Ujung dari pangkal ruas Jl. soekarno-Hatta
sampai Jl. Air Hitam memiliki Garis Sempadan 45 dari As Jalan
a. Yang terletak pada jalan yang lebarnya lebih dari 24 (dua puluh empat)
meter, ditetapkan minimal 12 (dua belas) meter
(dihitung dari patok garis sempadan jalan)
b. Yang terletak pada jalan yang lebarnya 16 (enam belas meter sampai 24 (dua puluh
empat) meter, ditetapkan minimal 10 (sepuluh) meter (dihitung dari patok
garis sempadan jalan);
c. Yang terletak pada jalan yang lebarnya 10 (sepuluh) meter sampai dengan 15 (lima
belas) meter, ditetapkan minimal 8 (delapan) meter (dihitung dari patok garis
sempadan jalan);
d. Yang terletak pada jalan yang lebarnya 4 (empat) meter sampai dengan 9
(sembilan) meter, ditetapkan minimal 6 (enam) meter (dihitung dari patok garis
sempadan jalan). (Perda Kota Pekanbaru Nomor 14 Tahun 2000 Tentang Izin
Bangunan Dalam Daerah Kota Pekanbaru, n.d.)
Penampang A – A
Penampang B - B
5.2.3. Analisa Lingkungan
Mampu merespon keadaan
dan menjadi salah satu vocal
point sekitar tapak yang baru.
= 70 % x 8.169 m²
= 5.718 m²
a. Sirkulasi
Pola sistem sirkulasi menggunakan sistem linier. Sistem ini dicirikan dengan jalur
gerakan yang terus menerus pada satu arah atau lebih. Jalur tersebut lurus dan lintasan
cepat. Terdiri dari beberapa jalur searah atau berlawanan arah
b. Adapun moder sirkulasi parkir pada perancangan Hotel Bintang 4 ini menggunakan
sistem parkir 90°. Terdapat dua jenis peruntukkan lahan parkir yaitu parkir untuk
pengelola dan parkir pengunjung
Standar Parkir
No Jenis Kendaraan SRP (m²)
1 Mobil Penumpang Gol. I 2.30 x 5.00
Mobil Penumpang Gol. II 2.50 x 5.00
Mobil Penumpang Gol. III 3.00 x 5.00
2 Bus dan Truk 3.40 x 12.50
3 Sepeda Motor 0.75 x 2.00
Sirkulasi Kendaraan
Potensi :
• Jalan Soekarna – Hatta lumayan besar sehingga tidak akan terjadinya kemacetan dan
memiliki 2 jalur pada lurusan kendaraan.
• Jalan Tuanku Tambusai memiliki 2 jalur pada lurusan kendaraan.
Kendala :
•-
Solusi :
• Mengatur kondisi pada kendaraaan bermotor dan mobil.
• Membuat jalur perlambatan saat menuju bangunan agar mudah di akses.
6M 1M 6M 6M 2M 6M
Potensi :
• Site berada di area perkotaan, sehingga banyak melakukan aktivitas dengan
berkendaraan.
Kendala :
• pada jalan sekitar site, tidak memiliki trotoar atau sirkulasi pejalan kaki.
Solusi :
• Membuat trotoar pada jalan Soekarna – Hatta dan Tuanku tambusai
Kebisingan
-Potensi
Pemanfaatan area yang terkena dampak kebisingan sebagai ruang komunal terbuka (taman,
gedung olahraga, parkir, dan sebagainya)
-Kendala :
Level kebisingan yang terlalu tinggi (50-60 dB) dikhawatirkan menggangu aktivitas ruang
luar pada jalan Soekarno – hatta dan Tuanku Tambusai.
-Solusi
Potensi :
-Saluran drainase tergolong cukup baik
-Wilayah dilalui saluran induk PDAM, jadi sumber air sudah tersedia
Kendala :
-Ada saluran drainase yang kondisinya buruk, kering dan alurnya tersumbat
Solusi :
-Merevitalisasi saluran drainase sekitar bangunan
-Penyaringan sampah yang dapat menyebabkan penyumbatan
5.3.3 Analisa sistem struktur ( Struktur bawah, Struktur atas)
Analisa penyaluran beban yang terjadi pada bangunan bentang lebar yaitu dari atap yang
akan disalurkan melalui kolom serta dibagi menuju balok dan di transfer kepada kolom paling
bawah dan berakhir di media pondasi sehingga terjadi reaksi dan aksi pada beban.
a. Analisis Sub Structure
Sub structure atau yang lebih dikenal pondasi bertugas sebagai penahan beban mati dan
hidup yang berada diatasnya serta gaya dari luar. Pada perancangan hotel ini sebagai
bangunan yang direncakan akan memiliki beberapa massa yang mana pada maasa utama
mempunyai 10 lantai. Karena massa utama berupa bangunan tinggi yakni dengan pondasi
dalam. Pondasi dalam yang dapat digunakan yakni pondasi tiang pancang. Pondasi tiang
pancang merupakan pondasi yang biasa digunakan pada bangunan tinggi dengan cara
dipancang. Pondasi ini memiliki beberapa karakteristik seperti mutu beton dapat terkontrol,
pekerjaan pemasangan cepat, dan pengaplikasiannya tidak terpengaruh oleh permukaan air
tanah. Namun kekuranganya pada saat pemasangan dapat membuat bising lingkungan sekitar
Super structure atau struktur bedan bangunan, memiliki peran sebagai penyalur beban dari
atap menuju pondasi. Supper structure pada bangunan sangat dipengaruhi oleh fungsi
bangunan dan ruangan yang direncanakan sehingga memungkinkan terjadinya kombinasi
supper structure dalam sebuah bangunan. Pada bangunan utama hotel yang terdiri dari lantai
podium dan lantai tipikal kamar hotel. Struktur yang digunakan haruslah kuat dan kokoh
dalam menahan beban-beban yang bekerja pada bangunan seperti beban gravitasi (beban mati
dan beban hidup), dan beban lateral (beban angin dan beban gempa). Selain itu struktur yang
digunakan haruslah memiliki peyaluran beban yang sempurna ke pondasi, memiliki struktur
yang mendukung penempatan trasportasi vertikal & sistem mekanis, dan sturktur yang
digunakan dapat mendukung bentuk serta peruangan yang direncanakan. Sehingga struktur
yang tepat untuk digunakan pada Hotel ini yaitu struktur rigid frame, core dan bearingwall.
Penggunaan rigid frame karena tingkat kekakuan yang terdiri dari kolom dan balok
membuat bangunan dapat menopang gaya yang bekerja sehingga bangunan menjadi kokoh.
Kemudian struktur core karena struktur ini menjadi inti bangunan yang dapat menopang gaya
pada bangunan serta diperuntukan sebagai tempat transportasi vertikal dan sistem mekanis.
Kemudian penggunaan bearing wall sebagai bentuk respon kebutuhan peruangan kamar hotel
yang kecil-kecil serta tidak adanya kolom yang mengahalangi ditengah rungan sehingga
memberikan kekeluasaan aktifitas dan kenyamanan pengguna. Struktur bearing wall dipilih
daripada struktur frame wall karena pada bearing wall letak dindingnya di dalam bangunan
sehingga kekuatannya tetap sedangkan frame wall letak dindingnya di luar bangunan yang
memungkinkan adanya perlubangan untuk jendela, sehingga dapat mengurangi kekuatan dari
frame wall tersebut dalam menopang beban yang bekerja pada bangunan. Selanjutnya guna
menahan getaran yang dihasilkan kolam renang yang berada di lantai 3 maka menggunakan
struktur plat lantai wafel.
Gambar 5.13. Struktur Rigid Frame, Core, Bearing Wall, Dan Plat Lantai Waffle
b. Upper struktur
Upper structure merupakan struktur pada bagian atas bangunan. Struktur ini sangat
berperan dalam melindungi pengguna dari cuaca yang berada di luar bangunan. Pada
bangunan yang direncanakan ini merupakan bangunan berlantai banyak. Sehingga Upper
structure yang tepat untuk digunakan ialah bentuk atap datar atau dak beton. Atap dak beton
dipilih dibandinkan jenis penutup atap lainnya seperti genteng, asbes dan lain-lain karena
jenis atap ini dapat melindungi bangunan dari cuaca, bertahan lama, dan pemeliharaannya
mudah. Selain itu dalam pengerjaanya mudah serta cepat sehingga ekonomis dan dapat
dijadikan roof garden .
b. Pencahayaan
Ruang tidur tamu hotel membutuhkan pencahayaan yang nyaman, serta ditunjang
dengan pemilihan warna ruang untuk menghadirkan kesan tenang dan sejuk untuk
beristirahat. Dalam kamar tidur tamu dibutuhkan pencahayaan alami, walaupun dalam
ruang kamar sudah terdapat lampu sebagai penerang, akan tetapi manusia tetap
membutuhkan pencahayaan alami untuk kesehatan tubuh.
Gambar 5.17. Bagan Pencahayaan
c. Air Bersih
Dalam objek perancangan ini air bersih berasal dari PDAM, system
penyaluran air bersih ini menggunakan sistem down feed.
Sebelum dibuang kesaluran pembuangan kota, air kotor harus melewati proses
pengolahan air limbah terlebih dahulu.
1. Kaca
Kaca merupakan material padat bening yang berfungsi sebagai jalur masuknya cahaya dan
memberi kesan transparan dan glowing. Kaca juga sering disebut dengan amorf non-alkali.
Nah, kaca ini bisa dijadikan pengisi dinding, jendela dan bukaan lainnya. Salah satu jenis
kaca yang sering digunakan adalah kaca laminated. Ia berfungsi mengurangi jumlah
cahaya masuk dan sebagai eye catch. Harga kaca laminated terbaru 2020 sangat bervariasi
mulai dari Rp450 hingga Rp1,4 juta rupiah.
2. Beton
Beton merupakan salah satu material bangunan yang bersifat homogeni dan padat, terbuat
dari kombinasi agregat dan pengikat semen, banyak digunakan untuk struktur bangunan,
pengisi dinding dan finishin, Penggunaan beton pada rumah dengan gaya arsitektur
modern bisa memberikan efek masif. Harga beton cor dihitung per meter kubik. Kisaran
angka yang paling terjangkau, yaitu mulai dari Rp700 ribu rupiah.
3. Stainless Steel Cladding
Material bangunan yang satu ini mungkin kurang awam di telinga masyarakat, kecuali bagi
profesional di bidang arsitektur dan konstruksi. Stainless steel cladding adalah material
bangunan yang berupa bahan daur ulang dari logam. Kemudian logam tersebut dilapisi lagi
oleh finishing tertentu dan berfungsi untuk melapisi suatu bidang. Stainless steel cladding
baik digunakan pada bagian interior maupun eksterior. Ia akan memberikan kesan atau efek
mencolok. Kisaran harga material bangunan dari daur ulang logam ini sangat beragam,
tergantung bentuk dan jenisnya.
4. Batu Bata
Batu bata lebih awet, kuat, murah, dan lebih mudah didapatkan. Jadi, masih banyak yang
menggunakannya. Selain itu, batu bata juga bisa membuat ruangan dalam bangunan lebih
sejuk dan tahan api. Kisaran harga batu bata terbaru 2020, yaitu mulai dari Rp500 hingga
Rp1000 rupiah per buah.
5. Aluminium Composite Panel Cladding
Aluminium composite panel cladding merupakan material bangunan yang direkayasa
dengan bahan alami. Biasanya terbuat dari dua atau lebih unsur bahan alami yang secara
signifikan berbeda dari segi fisik maupun unsur kimia. Selain itu, masing- masing bahan
aluminium composite panel cladding juga berbeda dari segi struktur hasil produksinya.
Aluminium composite panel cladding bisa dibentuk sesuai keinginan. Dia bisa mengubah
tampilan dan berfungsi sebagai pelapis bidang. Material bangunan yang memberi kesan
glowing ini kisaran harganya mulai dari Rp500 ribu rupiah, tergantung ketebalan dan luas.
6. Serat Komposit
Serat komposit merupakan material bangunan yang ringan. Namun dikenal mempunyai
kekuatan yang luar biasa, Material bangunan yang satu ini terdiri dari matriks dan fiber
(reinforcement). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Fiber berfungsi sebagai rangka
penyusun, sedangkan matriks sebagai perekat fiber dan penjaganya agar tidak berubah
posisi. Nah pada dasarnya serat komposit mempunyai banyak jenis, contohnya adalah
beton cor. Beton cor tersusun atas campuran pasir, batu koral, semen, besi, serta air.
7. Kayu
Bahan bangunan lainnya yang dapat dihadirkan pada rumah modern agar penampilannya
terlihat unik dan menarik adalah kayu. Dengan menggunakan teknik yang tepat, unsur
kayu dapat melengkapi desain modern pada bangunan rumah Anda. Jangan ragu juga jika
ingin menggunakan kayu alami. Bahan bangunan ramah lingkungan ini dapat membuat
kesan natural di rumah semakin terlihat mencolok. Nah, jika Anda tertarik untuk membeli
kayu papan, harganya berkisar antara Rp 70.000,00 hingga Rp 260.000,00, bergantung
pada jenis kayu yang di inginkan.
8. Bambu
Selain kayu, Juga dapat menggunakan bambu sebagai opsi jika ingin menghadirkan unsur
natural nan asri di Bangunan. Unsur bambu dapat dihadirkan pada teras bangunan, maupun
pada ruangan lain di dalam bangunan. Dengan begitu, desain modern minimalis yang
tropis pun bisa nampak dan interior ruangan tidak terlihat membosankan. Bahan bangunan
yang satu ini sangat cocok juga untuk yang menyukai Japanese maupun Japandi Style. Bagi
Anda yang tertarik, harga per batang bambu adalah sekitar Rp 5.000,00 – Rp 40.000,00.
harga tersebut menyesuaikan besar dan jenis bambu yang ingin di beli.
9. Batu Alam
Batu alam merupakan salah satu bahan bangunan yang kuat untuk digunakan dalam
pembuatan fondasi. Tapi selain itu, ternyata batu ini juga dapat dihadirkan pada bangunan
modern, Kesan estetis yang dimiliki batu alam dapat membuat penampilan bangunan
semakin terlihat menarik. Akan sangat cocok jika digunakan pada bagian taman atau teras
untuk melengkapi unsur natural dari tanaman di bangunan, Untuk harga batu alam jenis
batu koral sendiri adalah Rp 5.000,00 per kilogram.
KONSEP PERANCANGAN
- Pengertian sebagai sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang menjadi
objek utama untuk diolah.
- Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi yang
diterapkan pada bangunan.
- Totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan dari alam
pemikiran modern yang dicirikan dengan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-
hal baru, progresif, hebat dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala
bentuk pranatanya.
- Asitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik &
estetik yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
Pada masa sebelumnya arsitektur, lebih memikirkan bagaimana cara mengolah fasad,
ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik. Pada masa arsitektur modern, kualitas
non- fisik lebih dipentingkan, seperti gagasan-gagasan ruang yang diolah sehingga membentuk
penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata.
Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul "Age of The Master: A Personal
View of Modern Architecture", 1978, perkembanagan arsitektur modern menekankan pada
kesederhanaan suatu desain. Arsitektur 43 modern merupakan Internasional Style yang menganut
Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
berdekorasi dan perulangan yang monoton merupakan ciri arsitektur modern.
Di Indonesia muncul gaya khas arsitektur modern Indonesia yang menyesuaikan
keberadannya, dengan karakter sebagai berikut :
- Terfokus pada fungsi ruang, yang terbentuk dari pola aktivitas penghuni di dalamnya.
- Terfokus pada material bangunan yang digunakan untuk menciptakan hasil akhir
bernilai estetika yang diinginkan.
- Penyederhanaan bentuk.
6.2 Konsep Gubahan massa, Zoning dan berdasarkan konteks tapak
a. Tampak Depan
B. Perspektif
Untuk bagian zoning terdepan
terdapat zoning ballroom,
sedangkan bagian belakang
terdapat zoning hotel.
b. Tampak Samping Kanan
c. Tampak Belakang
Zoning Ballroom
Massa Bangunan 2
Sirkulasi
Barliana. (2015). Pengertian metoda perencanaan dan perancangan arsitektur Pengertian metoda
perencanaan dan perancangan arsitektur.
Damanik, V. (2018). BABII TINJAUAN UMUM 2.1 Tinjauan Umum Hotel 2.1.1 Hotel Secara
Umum 1.
Nugroho, S. cahyadi. (2017). Detail tentang Arsitektur Kontemporer. Universitas Atma Jaya, 43-
56. Jakarta. http://e-journal.uajy.ac.id/11419/
Oktavia Setiawati, D. (2019). Eksplorasi Material Baja dan Kaca Terhadap Perancangan Hotel
Bintang Empat di Bandung.
Sucipto. (n.d.). Perancangan Hotel Bintang 4 Dengan Penerapan Simplicity Design. 1–13.
Yati, A., Mirza, & Nasution, B. (2021). Perancangan Hotel Bintang 4 Berbasis Syariah Islam Di
Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan, 5(4), 68–71..