You are on page 1of 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gedung PT. Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah II Kota Pekanbaru didirikan untuk
memberikan pelayanan bagi nasabah pegadaian di Kota Pekanbaru dan menunjang kegiatan kantor
cabang. Pembangunan gedung Kantor Wilayah II PT. Pengadaian (Persero) dilaksanakan oleh PT.
Gedung Bank Exim dengan pendanaan tunggal oleh pemilik gedung PT. Pegadaian (Persero). Jumlah
total nilai proyek adalah Rp. 12.921.000.000 (Dua belas belas miliar sembilan ratus dua puluh satu
juta rupiah). Gedung ini didirikan di atas lahan seluas 3.152 m 2 dengan luas bangunan 10.845 m2,
terdiri dari 4 lantai dan 1 lantai basement. Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang
pancang. Jumlah total titik pondasi tiang pancang adalah sebanyak 132 titik dengan 88 diantaranya
berada pada area gedung.

Kontruksi bangunan gedung PT. Pegadaian (Persero) ini terbagi atas dua bagian, yakni
struktur atas (upper structure) dan struktur bawah (sub structure). Kestabilan kontruksi suatu
bangunan gedung tidak hanya ditentukan oleh struktur atas tetapi juga kemampuan struktur bawah
dalam hal ini pondasi dalam mendukung beban-beban di atasnya. Berdasarkan kedalamannya,
pondasi dapat diklasifikasikan menjadi pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pondasi dalam terdiri
dari pondasi tiang dan pondasi sumuran sedangkan pondasi dangkal terdiri dari pondasi telapak,
pondasi memanjang, dan pondasi rakit.

Dalam proses pelaksanaan di lapangan, pembangunan gedung ini mengalami perubahan


pada jenis dan dimensi tiang pancang. Di mana dalam perencanaannya penampang dan dimensi
tiang pancang adalah persegi (40 cm x 40 cm). Dalam pelaksanaannya jenis pondasi yang digunakan
adalah pondasi tiang pancang pejal (spun pile) dengan penampang lingkaran diameter 35 cm.
Adanya perubahan pada jenis dan dimensi tiang pancang yang digunakan maka, berakibat fatal pada
struktur atas gedung maupun struktur bawah gedung apabila daya dukung pondasi tiang pancang
mengalami perubahan dari yang telah

1
direncanakan atau tidak mampu memikul beban yang bekerja pada pondasi sehingga perlu
menghitung kembali terhadap daya dukung pondasi tiang pancang tersebut.

Untuk hal ini lah penulis mencoba mengkonsentrasikan Tugas Akhir ini pada perbandingan
analisis daya dukung pondasi tiang pancang menggunakan data hasil pengujian tanah di lapangan
Standard Penetration Test (SPT) dan data pengujian langsung di lapangan PDA Test dan CAPWAP
Analysis pada

pembangunan gedung kantor wilayah II PT. Pegadaian (Persero) kota Pekanbaru. Analisis struktur
dan perhitungan gaya-gaya dalam pada struktur bangunan yang ditinjau menggunakan software
elemen hingga.

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan sebelumya, akibat terjadi
perubahan pada jenis dan dimensi penampang tiang pancang, memungkinkan terjadinya perubahan
2

daya dukung pada pondasi tiang pancang sehingga dianggap perlu untuk menghitung ulang daya
dukung pondasi tiang pancang. Daya dukung aksial pondasi tiang pancang tunggal akan dihitung
dengan menggunakan Metode Meyerhof, Metode Briaud et al., Metode Decourt (1982), dan Metode
Shioi fukui (1982) berdasarkan data Standard Penetration Test (SPT). Kemudian daya dukung tiang
pancang kelompok dihitung dengan metode Converse-Labarre Formula, dan daya dukung lateral
tiang tunggal dihitung dengan bantuan software Lpile 2018. Hasil perhitungan daya dukung tiang
akan dibandingkan dengan kapasitas daya dukung pondasi yang diperoleh dari data pengujian
langsung di lapangan yaitu Pile Driving Analyzer (PDA) dan CAPWAP Analysis.

Batasan masalah pada penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pondasi tiang pancang yang ditinjau dalam analisis tugas akhir adalah pondasi tiang pancang pile
cap 1 (PC1), pile cap 2 (PC2), pile cap 3 (PC3), pile cap 4 (PC4) dan pile cap 5 (PC5) di mana
dapat dilihat pada Gambar 1.1

2. Daya dukung pondasi tiang pancang yang dianalisis daya dukung aksial dan daya dukung lateral.
3. Daya dukung lateral pondasi yang dianalisis berupa defleksi dan momen yang terjadi pada
pondasi tiang pancang tunggal (PC1).

4. Dimensi pondasi tiang pancang disesuaikan dengan lokasi proyek.


5. Data yang didapatkan dari kontraktor yaitu Standard Penetration Test (SPT), Pile Driving
Analyzer (PDA) dan CAPWAP Analysis.

6. Penurunan pada pondasi tiang pancang tidak dianalisis.


7. Analisis struktur dilakukan dengan bantuan software ETABS 2013.

Pondasi tiang
pancang kelompok
(PC 3)

Pondasi tiang
Pondasi tiang
pancang k elompok
pancang tunggal
( PC 4 )
(PC 1)

Pondasi tiang
pancang k elompok
Pondasi tiang
(PC 5)
pancang k elompok
(PC 2)

Gambar 1.1 Denah Tinjauan Pondasi


(Sumber: Kontraktor)
3

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis strukturdengan software ETABS 2013 untuk


mendapatkan beban yang bekerja pada pondasi.

2. Mengetahui daya dukung aksial pada pondasi tiang pancang tunggal dan kelompok.
3. Mengetahui daya dukung lateral dengan software Lpile 2018 pada pondasi tiang pancang
tunggal.

4. Membandingkan hasil daya dukung aksial tiang pancang dengan beban yang bekerja hasil dari
analisis struktur menggunakan software ETABS 2013 serta
dengan data pengujian langsung di lapangan (PDA Test dan CAPWAP
Analysis).

5. Membandingkan hasil daya dukung lateral tiang pancang tunggal berupa defleksi dan momen
maksimum tiang hasil dari software Lpile 2018 dengan defleksi ijin dan momen tahanan tiang.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Mahasiswa dapat melakukan analisis struktur dengan software ETABS 2013 untuk mendapatkan
beban yang bekerja pada pondasi.

2. Mahasiswa dapat menentukan daya dukung aksial pada pondasi tiang pancang tunggal dan
kelompok.

3. Mahasiswa dapat menentukan daya dukung lateral berupa defleksi dan momen yang terjadi
pada pondasi tiang pancang tunggal dengan menggunakan software Lpile 2018.

4. Mahasiswa dapat membandingkan hasil daya dukung tiang pancang aksial dan lateral dengan
data pengujian langsung di lapangan (PDA Test dan CAPWAP Analysis) dan dari hasil analisis
struktur yang dilakukan dengan bantuan software ETABS 2013.

5. Tugas Akhir ini dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya.

1.5 Sistematika Penulisan


Agar penulisan Tugas Akhir ini tersusun dengan baik, maka dalam penulisan diperlukan suatu
sistematika penulisan yang baik. Adapun sistematika penulisan laporan Tugas Akhir sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan dan batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
4

BAB II : Landasan teori


Bab ini berisikan tentang uraian teori-teori yang menjadi dasar
dan acuan yang mendukung dalam pembahasan masalah
penelitian ini. Teori yang digunakan berkaitan dengan pondasi dalam,
diantaranya teori mengenai pondasi tiang pancang, kapasitas dukung
pondasi tiang pancang dari uji SPT, kapasitas dukung aksial tiang
pancang tunggal dan kelompok, kapasitas dukung lateral tiang pancang
tunggal, pengujian langsung tiang tunggal dengan PDA Test, ketentuan
perencanaan pembebanan pada gedung serta teori mengenai software
yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini.

BAB III : Metodologi penelitian

Bab ini berisikan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan


secara bertahap. Mulai dari pengumpulan data, pengolahan data
diantaranya analisis struktur dengan software ETABS 2013 untuk
mendapatkan beban pada pondasi, analisis daya dukung aksial pondasi
tiang pancang tunggal dengan menggunakan metode Meyerhof,
metode Decourt (1982), metode Briaud et al. dan metode Shioi Fukui
(1982) kemudian analisis daya dukung aksial pondasi tiang pancang
kelompok menggunakan metode Converse-Labarre Formula, dan
dilanjutkan analisis daya dukung lateral tiang pancang tunggal dengan
software Lpile 2018.

BAB IV : Hasil dan pembahasan


Bab ini berisikan hasil dan pembahasan meliputi analisis struktur menggunakan
software ETABS 2013 untuk mendapatkan beban yang bekerja pada masing-masing
titik pondasi. Dimulai dari perhitungan pembebanan pada struktur, input beban
pada struktur serta menetukan beban maksimum yang terjadi pada masingmasing
titik pondasi. Kemudian dilanjutkan perhitungan kapasitas dukung aksial pondasi
tiang pancang tungal dengan menggunakan metode Meyerhof, metode Decourt
(1982), metode Briaud et al. dan metode Shioi Fukui (1982) kemudian analisis
daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok menggunakan metode
Converse-Labarre Formula serta perhitungan kapasitas dukung lateral pondasi
tiang pancang tunggal dengan menggunakan software Lpile 2018, setelah itu
dilakukan perbandingan antara hasil perhitungan kapasitas dukung pondasi tiang
pancang dengan beban yang bekerja pada masing-masing titik pondasi hasil dari
software ETABS 2013 serta hasil dari pengujian langsung di lapangan yaitu PDA Test
dan CAPWAP Analisys.

BAB V : Kesimpulan dan saran


5

Berisikan kesimpulan tentang hasil penelitian yang diperoleh dari hasil dan
pembahasan, serta saran untuk penelitian selanjutnya.

You might also like