You are on page 1of 5

1

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bedasarakan hasil dan pembahasan pada Tinjauan Sub Structure Gedung PT. Pegadaian
(Persero) Kantor Wilayah II Kota Pekanbaru, penulis menyampaiakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
1. Besar nilai beban maksimum yang terjadi pada pondasi tiang pancang tunggal dan kelompok hasil
dari analisis struktur menggunakan software ETABS 2013 sebagai berikut.
a. Besar nilai beban aksial maksimum yang bekerja pada pondasi tiang tunggal dan kelompok
sebagai berikut.

- Beban aksial maksimum tiang pancang tunggal (PC1) = 352,6209 kN

- Beban aksial maksimum tiang pancang kelompok (PC2) = 986,8735 kN - Beban aksial
maksimum tiang pancang kelompok (PC3) = 979,1408 kN - Beban aksial maksimum tiang
pancang kelompok (PC4) = 1476,132 kN

- Beban aksial maksimum tiang pancang kelompok (PC5) = 1641,272 kN

b. Besar nilai Beban aksial maksimum yang bekerja pada tiang tunggal akibat kombinasi beban aksial
dan momen yang terjadi pada masing-masing tiang pancang kelompok sebagai berikut.

- Beban aksial maksimum tiang tunggal pada pondasi tiang kelompok (PC2) =
544,097 kN

- Beban aksial maksimum tiang tunggal pada pondasi tiang kelompok (PC3) =
592,3262 kN

- Beban aksial maksimum tiang tunggal pada pondasi tiang kelompok (PC4) =
433,0182 kN

- Beban aksial maksimum tiang tunggal pada pondasi tiang kelompok (PC5) =
394,1502 kN

c. Besar nilai beban lateral maksimum yang bekerja pada tiang pancang tunggal dan kelompok
sebagai berikut.

- Beban lateral maksimum tiang tunggal (PC1) = 25,7112 kN

149
- Beban lateral maksimum tiang kelompok (PC2) = 60,4732 kN
2

- Beban lateral maksimum tiang kelompok (PC3) = 70,5312 kN - Beban lateral maksimum
tiang kelompok (PC4) = 61,8994 kN

- Beban lateral maksimum tiang kelompok (PC5) = 75,7133 kN

2. Besar nilai daya dukung aksial pondasi tiang pancang tunggal dan kelompok dari data NSPT1 dari
BH-01 dan data NSPT2 dari BH-02 sebagai berikut.
a. Daya dukung aksial tiang pancang dari data NSPT1 dari BH-01

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang tunggal (PC1) = 813,1 kN (Metode Briaud et al.,
1982)

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok (PC2) = 1185,49 kN

(Metode Briaud et al., 1982)

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok (PC3) = 1631,34 kN

(Metode Briaud et al., 1982)

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok (PC4) = 1684,81 kN

(Metode Briaud et al., 1982)

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok (PC5) = 2269,30 kN

(Metode Briaud et al., 1982)

b. Daya dukung aksial tiang pancang dari data NSPT2 dari BH-02

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang tunggal (PC1) = 365,9 kN (Metode Shioi fukui, 1982)

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok (PC2) = 533,48 kN

(Metode Shioi fukui 1982)

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok (PC3) = 734,11 kN

(Metode Shioi fukui 1982)

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok (PC4) = 758,18 kN

(Metode Shioi fukui 1982)

- Daya dukung aksial pondasi tiang pancang kelompok (PC5) = 1021,20 kN

(Metode Shioi fukui 1982)

3. Besar nilai daya dukung lateral berupa defleksi dan momen maksimum yang terjadi pada pondasi
tiang pancang tunggal dari data NSPT1 dari BH-01 dan data NSPT2 dari BH-02 sebagai berikut.
a. defleksi dan momen maksimum dari data NSPT1 dari BH-01

- Defleksi maksimum tiang pancang sebesar 25 mm


3

- Momen maksimum tiang pancang sebesar 39,8 kN.m

b. defleksi dan momen maksimum dari data NSPT2 dari BH-02

- Defleksi maksimum tiang pancang sebesar 23 mm

- Momen maksimum tiang pancang sebesar 33 kN.m

4. Perbandingan daya dukung aksial tiang pancang dengan beban maksimum yang bekerja pada
pondasi serta hasil pengujian langsung di lapangan PDA Test dan CAPWAP Analysis sebagai
berikut.
a. Perbandingan daya dukung aksial pada data NSPT1 dari BH-01

- Hasil daya dukung tiang pancang tunggal (Q uPC1) pada kedalaman 28 meter sebesar 813,1

kN mampu mendukung beban maksimum yang

bekerja sebesar 592,3262 kN.

- Kemampuan daya dukung aksial tiang pancang tunggal dalam mendukung bebannya
dibuktikan dengan hasil pengujian langsung di lapangan PDA Test dan CAPWAP Analysis
dengan besar masing-masing 1270 kN dan 1197 kN lebih besar dari beban yang bekerja
pada tiang pancang tunggal.

- Hasil dari daya dukung aksial tiang pancang kelompok (Q uPC2, QuPC3, QuPC4 dan QuPC5)

pada kedalaman 28 meter mampu dalam mendukung beban maksimum yang bekerja pada

masing-masing pondasi hasil dari analisis software ETABS 2013 dengan besarannya dan

perbandingannya

dapat dilihat sebagai berikut.

o QuPC2 = 1185,49 kN > Beban PC2 = 989,90 kN <Aman> o QuPC3 = 1631,34

kN > Beban PC3 = 979,14 kN <Aman> o QuPC4 = 1684,81 kN > Beban PC4 =

1476,13 kN <Aman> o QuPC5 = 2269,30 kN > Beban PC4 = 1641,27 kN <Aman>

b. Perbandingan daya dukung aksial pada data NSPT2 dari BH-02

- Hasil daya dukung tiang pancang tunggal (Q uPC1) pada kedalaman 28 meter sebesar 365,9

kN tidak mampu mendukung beban maksimum yang bekerja sebesar 592,3262 kN.

- Kemampuan daya dukung tiang pancang tunggal dalam mendukung


4

bebannya berbandingterbalik dengan hasil pengujian langsung di lapangan PDA Test dan
CAPWAP Analysis dengan besar masing-masing 1150 kN dan 1137 kN lebih besar dari beban
yang bekerja pada tiang pancang tunggal.

- Hasil dari daya dukung aksial tiang pancang kelompok (Q uPC2, QuPC3, QuPC4 dan QuPC5)

pada kedalaman 28 meter tidak mampu dalam mendukung beban maksimum yang bekerja

pada masing-masing pondasi hasil dari analisis software ETABS 2013 dengan besarannya dan

perbandingannya dapat dilihat sebagai berikut.

o QuPC2 = 533,48 kN > Beban PC2 = 989,90 kN <Tidak Aman> o QuPC3 = 734,11 kN >

Beban PC3 = 979,14 kN <Tidak Aman> o QuPC4 = 758,18 kN > Beban PC4 = 1476,13

kN <Tidak Aman> o QuPC5 = 1021,20 kN > Beban PC4 = 1641,27 kN <Tidak Aman>

5. Perbandingan daya dukung lateral berupa defleksi dan momen tiang pancang tunggal (PC1) hasil
analisis software Lpile 2018 pada kedalaman 28 meter dengan defleksi ijin dan momen tahanan
tiang pancang dan perbandingannya dapat dilihat sebagai berikut.
a. Perbandingan daya dukung lateral pondasi tiang pancang tunggal (PC1) dari data NSPT1 dari
BH-01.

- Defleksi tiang = 25 mm < Defleksi ijin = 56 mm <Aman>

- Momen tiang = 39,8 kN.m < Momen ijin = 43,6 kN.m <Aman>

b. Perbandingan daya dukung lateral pondasi tiang pancang tunggal (PC1) dari data NSPT2 dari
BH-02.
- Defleksi tiang = 23,1 mm < Defleksi ijin = 56 mm <Aman>

- Momen tiang = 33 kN.m < Momen ijin = 43,6 kN.m <Aman>

Dari hasil uraian perbandingan di atas maka, daya dukung aksial tiang tunggal dan kelompok
dari data NSPT1 dari BH-01 dapat mendukung beban maksimumnya masing-masing sedangkan daya
dukung aksial tiang tunggal dan kelompok dari data NSPT2 dari BH-02 tidak dapat mendukung
beban maksimumnya sehingga perubahan jenis dan dimensi pondasi tiang pancang pada gedung PT.
Pegadaian (Persero) kantor wilayah II di mana dalam perencanaannya persegi (40 cm x 40 cm)
berubah menjadi spun pile diameter 35 cm tidak berakibat fatal jika posisi tiang pancang berada di
area tanah NSPT1 dari BH-01 tetapi akan berakibat fatal jika posisi tiang pancang berada pada area
kondisi tanah NSPT2 dari BH-02.
5

Daya dukung lateral tiang tunggal dari data NSPT1 dari BH-01 dan data NSPT2 dari BH-02
dalam hal ini defleksi tiang dan momen maksimum tiang akibat beban lateral yang bekerja
memenuhi defleksi izin dan momen maksimum izin sehingga perubahan jenis dan dimensi pondasi
tiang pancang pada gedung PT. Pegadaian (Persero) kantor wilayah II di mana dalam
perencanaannya persegi (40 cm x 40 cm) berubah menjadi spun pile diameter 35 cm tidak berakibat
fatal terhadap daya dukung lateral pondasi tiang pancang dalam memikul beban lateral.

5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan penulis dalam tugas akhir ini adalah pada proses
perencanaan dengan bantuan software memang mempercepat proses perencanaan struktur. Oleh
karena itu diperlukan penguasaan dalam penggunaan software dengan fasih agar tidak susah dalam
memulai perencanaan dan hasil perencanaan tidak mengalami kesalahan.

You might also like