Persiapan PPPK 2022
PERAWAT
(S1 & D3)
-BIMBEL PERAWAT CPNS/PPPK - WA 0851-6266-6811
IG: betaners20ffYoutube : Beta Ners.Pengertian Diagnosis KeperawataN
Diagnosis Keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien tethadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial
Diagnosis keperawatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan
Klasifikasi Diagnosis Keperawatan
KATEGORI & SUBKATEGORI
DIAGNOSIS KEPERAWATAN ICNP
International Classification for Nursing Practice (ICNP) membagi
Diagnosis Keperawatan menjadi 5 kategori Wake & Coenen, 1998]
seperti berikut ini
= =
Respirasi
Sikulas Iotgrtn ego | | Penyuluhen &
i
Nutrisidan | Pertumbuhan &
Cairan Perkembangan
Kiasifikasi ini disusun untuk mengharmonisasikan
terminologi-terminologi keperawatan yang
digunakan di berbagai negara seperti;
Eliminasi
Aitivitas dan
‘stirahat 1, Clinical Care Classification (CCC)
2. North American Nursing Diagnosis (NANDA)
Neurosensori 3: Home Health Care Classification (HHCC)
4, SNOMED TC
5.ICF
6. ZEFP
7
‘Omaha System
Reproduksi dan
‘Seksualitas
Sumber
Nosicous.com - Panduan Lenghap dan DatarDiagnsis Keperawatan SOK!
PPNI (2010). StandarOignosss KeperanatanindonessnJenis Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan dibagi menjadi 2 jenis, yitu Diagnosis Negatif dan Diagnosis Positi.
1. Diagnosis Negatif
Menunjukan bahwa klien dalam kondisi sakit atau beresiko mengalami sakit sehingga
penegakan diagnosis ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bersifat
penyembuhan, pemulihan dan pencegahan
Diagnosis ini terdiri dari Diagnosis Aktual dan Diagnosis Resiko.
2. Diagnosis Positif
Menunjukan bahwa klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat
atau optimal. Diagnosis ini disebut juga dengan istilah Diagnosis Promosi Kesehatan (ICNP,
2015; Standar Praktik Keperawatan Indonesia — PPNI, 2005).
Berikut penjabaran lengkap mengenai macam-macam diagnosis tersebut
diatas (Carpenito, 2013; Potter & Perry, 2013).
A Diagnosis Aktual
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupan yang menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan.
Tanda atau gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan divalidasi pada klien secara
langsung,
B. Diagnosis Resiko
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupannya yang dapat menyebabkan klien beresiko mengalami masalah
kesehatan.
Dalam penegakan diagnosis ini, tidak akan ditemukan tanda/gejala mayor ataupun
minor pada klien, namun klien akan memiliki faktor resiko terkait masalah kesehatan
yang mungkin akan dialaminya dikemudian hariDiagnosis Promosi Kesehatan
Diagnosis ini menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk
meningkatkan kondisi kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau optimal
Komponen Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan memiliki 2 kompinen utama, yaitu Masalah (Problem) atau Label
Diagnosis dan Indikator Diagnostik
1. Masalah (Problem)
Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti dari respon
klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya
Label diagnosis ini terdiri dari Deskriptor atau penjelas dan Fokus Diagnostik
Deskriptor merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana suatu fokus diagnosis
terjadi, Beberapa deskriptor yang digunakan dalam diagnosis keperawatan diuraikan melalui
gambar dibawah ini
2. Indikator Diagnostik
Indikator diagnostik terdiri dari penyebab, tanda/gejala, dan faktor resiko dengan uraian
sebagai berikut.
a. Penyebab (Etiology)
Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status kesehatan. Etiologi ini dapat
mencakup 4 kategori, yaitu;
+ Fisiologis, Biologis atau Psikologis,
+ Efek Terapi/Tindakan,
Situasional (lingkungan atau personal)
+ Maturasional
b. Tanda (Sign) dan Gejala (Symptom)
Tanda merupakan data objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisk, pemeriksaan
laboratorium dan prosedur diagnostik.
Sedangkan gejala merupakan data subjektif yang diperoleh dari hasil anamnesis atau
pengkajian.Tanda/gejala ini dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu:
+ Tanda/Gejala Mayor: Ditemukan sekitar 80% ~ 100% untuk validasi diagnosis
+ Tanda/Gejala Minor: Tidak harus ditemukan, namun jika ditemukan dapat
mendukung penegakan diagnosis.
. Faktor Resiko (Risk Factor)
Merupakan kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan kerentanan klien dalam
mengalami masalah kesehatan atau proses kehidupannya. Indikator diagnosis ini akan
berbeda-beda pada masing-masing macam jenis diagnosis.
+ Pada diagnosis aktual, indikator diagnostiknya terdiri dari penyebab dan
tanda/gejala.
+ Pada diagnosis resiko, tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala, melainkan
hanya faktor resiko saja.
+ Pada diagnosis promosi kesehatan, hanya memiliki tanda/gejala yang
menunjukan kesiapan klien untuk mencapai kondisi yang lebih optimal
Proses Penegakan gnosis Keperawatan
Proses penegakan diagnosis (diagnostic process) adalah suatu proses yang
sistematis yang terdiri dari 3 tahap yaitu, analisis data, identifikasi masalah dan
perumusan diagnosis.
Untuk perawat profesional yang telah berpengalaman, proses ini dapat
dilakukan secara simultan. Namun untuk perawat yang belum memiliki
pengalaman yang memadai, setidaknya diperlukan latihan dan pembiasaan
untuk melakukan proses penegakan diagnosis secara sistematis.
Proses penegakan diagnosis keperawatan diuraikan sebagai beriku
1. Analisis Data
Tahap pertama dalam proses penegakan diagnosis keperawatan adalah
Analisis data yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut ini.
@. Bandingkan data dengan nitai normal/rujukan
Data-data yang didapatkan dari pengkajian, bandingkan dengan nilai-nilai
normal dan identifikasi tanda/gejala yang bermakna, baik tanda/gejala mayor
ataupun tanda/gejala minor.. Kelompokkan data
Tanda/gejala yang dianggap bermakna, dikelompokan berdasarkan pola
kebutuhan dasar yang meliputi;
respirasi,
sirkulasi,
nutri/cairan,
eliminasi,
aktivitas/istirahat,
neurosensori,
reproduksi/seksualitas,
nyeri/kenyamanan,
9. integritas ego,
10.pertumbuhan/perkembangan,
11.kebersihan diri,
12.penyuluhan/pembelajaran
13.interaksi sosial, dan
14. keamanan/proteksi
OPN OnAwna
Proses pengelompokan data ini dapat dilakukan baik secara induktif, dengan
memilah dara sehingga membentuk sebuah pola, atau secara deduktif,
menggunakan kategori pola kemudian mengelompokan data sesuai
kategorinya.
2. Identifikasi Masalah
Setelah data dianalisis, perawat dan klien bersama-sama mengidentifikasi
masalah, mana masalah yang aktual, resiko dan /atau promosi kesehatan.
Pernyataan masalah kesehatan ini merujuk pada label diagnosis keperawatan
yang sebelumnya telah dibahas diatas.
3. Perumusan Diagnosis Keperawatan
Perumusan atau penulisan diagnosis disesuaikan dengan jenis diagnosis
keperawatannya. Terdapat 2 metode perumusan diagnosis, yaitu;a. Penulisan 3 Bagian (3 Parts Format)
Metode penulisan ini terdiri dari Masalah, Penyebab dan Tanda/Gejala dan
hanya dilakukan pada diagnosis aktual saja.
Formulasi diagnosis keperawatan penulisan 3 bagian adalah sebagai
berikut:
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Frase ‘berhubungan dengan’ dapat disingkat b.d dan frase ‘dibuktikan
dengan’ dapat disingkat dd.
Contoh Penulisan:
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas d.d batuk tidak efektif,
sputum berlebih, mengi, dispnea dan gelisah
b. Penulisan 2 Bagian (2 Parts Format)
Metode penulisan ini dilakukan pada diagnosis resiko dan diagnosis promosi
kesehatan, dengan formulasi sebagai berikut:
(1) Diagnosis Resiko
Masalah dibuktikan dengan Faktor Resiko
Contoh Penulisan:
Resiko aspirasi dibuktikan dengan tingkat kesadaran menurun.
(2) Diagnosis Promosi Kesehatan
Masalah dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh Penulisan:
Kesiapan peningkatan eliminasi urin dibuktikan dengan pasien mengatakan
ingin meningkatkan eliminasi urin, jumlah dan karakteristik urin normal.Daftar Diagnosis Keperawatan sesuai Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia
1. Ansietas : Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi
bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman.
2. Berat Badan Lebih : Akumulasi lemak berlebih atau abnormal
yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin.
3. Berduka : Respon psikososial yang ditunjukan oleh klien sebagai
akibat dari kehilangan, baik kehilangan orang, objek, fungsi,
bagian tubuh atau hubungan.
4, Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif : Ketidakmampuan
membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk
mempertahankan jalan nafas tetap paten.
5. Defisit Kesehatan Komunitas : Terdapat masalah kesehatan atau
faktor risiko yang dapat menganggu kesejahteraan pada suatu
kelompok.
6. Defisit Nutrisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhikebutuhan metabolisme.
7. Defisit Pengetahuan : Ketiadaan atau kurangnya informasi
kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
8. Defisit Perawatan Diri : Ketidakmampuan melakukan atau
menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
9. Diare : Pengeluaran feses yang sering. Lunak dan tidak berbentuk.LIVEN
OAL biasanya berisi kasus klinis. Perhatikan 3 hal penting: keluhan utama yang ditampilkan, data
Klinis yang disajikan dan tempat pelayanan yang terjadi dalam kasus tersebut. Kemampuan.
menghubungkan 3 hal penting tersebut dapat membantu mengarahkan untuk mengelimininasi
‘empat pengecoh (distractor) dan mencari satu pilihan jawaban yang paling tepat
Perhatikan kata-kata kunci dalam pertanyaan, seperti diagnosa prioritas atau prioritas diagnosa,
prioritas tindakan, tindakan terpenting atau tindakan prioritas. Bentuk lain bisa berupa kata-kata
seperti tindakan pertama, tindakan awal, tindakan segera, segera, awalnya, pertama, atau prioritas
Kata-kata kunci ini adalah modal untuk fokus memilih jawaban yang semua tampak benar.
Prinsip unum adalah sesuai dengan teori keperawatan (bio-psiko-sosial-spriritual) dari klien yang.
digambarkan dalam vignette. Prinsip ini bergantung juga pada banyak hal, misalnya setting
pelayanan. - Bila setting atau lokasi kejadian kasus berupa kegawatdaruratan, maka cara umum
‘memilih prioritas berdasarkan masalah ABC (airway, breathing, circulation). Perkecualian
pendekatan ABC untuk algoritma Bantuan Hidup Dasar yang CAB, berdasarkan katagori triase
yang berlaku (merah, kuning, atau hijau) atau masalah ethik keperawatan.
Bila kejadian kasus dalam SOAL di ruang rawat atau non gawat darurat, hirarki kebutuhan Maslow
{fisiologis, rasa aman, kasih sayang hingga aktualisasi diri) dapat dijadikan acuan memilih jawaban
yang benar. Dalam memilin kebutuhan fisiologs (berlaku juga dalam setting gawat darurat) juga
terdapat prioritas yang harus ditetapkan.
[EREEEEEEEWENUSIEEEGD. isainyaacatah diagnose, maka piitah yang paling penting,
paling mengancam kehidupan. Intervensi juga merupakan yang paling penting, berdampak besar
dan atau bisa mencegah timbulnya masetah lain.
PHOFR@E WERE, 7isalnya adalah tindakan, maka pilhlah sesuai dengan kata kunci yang terdapat
dalam pertanyaan. Jika ditanyakan prioritas pertama, maka carilah Kunci Jawaban yang menunjukan_
bahwa tindakan tersebut harus ditakukan pertama kali sebelum tindakan lain, bahkan yang tindakan
terpenting lain memerlukan tindakan tersebut dilakukan terlebih dahulu, Namun jika pertanyaan
berokus pada tindakan utama, maka pilihlah hal terpenting yang harus dilakukan sesuai kebutuhan
kasus dalam SOA.
1. Diagnosis Keperawatan Utama/Resiko
Diagnosis keperawatan adalah bagian dari
Puce te nscg: cr
Sat eae Sees ene
To cuca
EIeeaee Mee elec!
Seis
r
Seach
Diagnosis keperawatan risiko yakni penilaian Klin
Becuusloeatanc curate)
mr i
Pence
eee eeu esse ee niece cestaolIES
2. Masalah Keperawatan Prioritas
Ada 3 (tiga) cara dalam membuat prioritas masalah,
meliputi;
1. Menggunakan prinsip Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)
2. Menggunakan prinsip Gawat Darurat (Gadar)
3. Menggunakan priinsip data terbanyak.
Menggunakan prinsip Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)untuk
merancang prioritas diagnosa keperawatan, sangat dibutuhkan dasar keilmuan
yang tepat. Hirarki Maslow (1970) tentang kebutuhan dapat digunakan dalam
menentukan prioritas diagnosa keperawatan. Hirarki Maslow mengatur
tingkat kebutuhan dasar yang terdiri dari lima tingkat prioritas.
1. Tingkat yang paling mendasar atau pertama mencakup kebutuhan
seperti udara (oksigen), air dan makanan.
2. Tingkat kedua mencakup kebutuhan keselamatan dan keamanan.
3. Tingkat ketiga mengandung kebutuhan dicintai dan memiliki.
4, Tingkat keempat mengandung kebutuhan dihargai dan harga diri
yang mencakup rasa percaya diri, kebergunaan, pencapaian dan
nilai diri.
5. Tingkat paling akhir atau kelima adalah kebutuhan untuk
aktualisasi diri yakni keadaan pencapaian secara menyeluruh
tentang hal-hal yang diinginkan dan mempunyai kemampuan untuk
memecahkan masalah dan mengatasi situasi kehidupan secara
realistik.
Hirarki tentang kebutuhan merupakan cara yang sangat berguna bagi perawat
untuk merencanakan kebutuhan klien. Prioritas diagnosa keperawatan
diklasifikasikan menjadi tinggi, menengah atau rendah. Prioritas bergantung
pada urgensi dari masalah. Diagnosa keperawatan yang jika tidak diatasi,
dapat mengakibatkan ancaman bagi klien atau orang lain mempunyai
prioritas tertinggi. Prioritas diagnosa dapat terjadi baik dalam dimensi
psikologis maupun fisiologis. Sebagai contoh risiko terhadap tindakan
kekerasan, gangguan pertukaran gas dan penurunan curah jantung adalah
diagnosa keperawatan yang paling tinggi.
CES‘Menggunakan prinsip Gawat Darurat (Gadar) = teriapnya cot materi wrcus dan
Triage
=
kematian
Pasien tidak ada ancaman kematian tapi dapat terjaci
kecacatan
Pasien tidak memerlukan penanganan segera
enor)
Pasien meninggal atau kondisi yang sangat parah dan.
tidak ada harapan hidup.
3. Menggunakan priinsip data terbanyak.,
Jadi, data terbanyak disoal mengarah kemana itu yang kita pakai untuk menentukan
Masalah Keperawatan Prioritas...DIAGNOSA KEPERAWATAN FISOLOGIS SIRKULASI ~ BETANERS 2021
Seger eee
Penyebab
1
2
3
Gea dan Tanda Mayor ~ Subyektif
GGejalan dan Tanda Mayor Objekt
1. Frekuensi nad <0 kal / menit atau >150kali/ ment.
2. Tekanan darah sstlk <60 mm atau >200 mmHg,
3. Frekuensinafas <6 all/menit atau >30 kali/ment.
4. Kesadaran menurun atau tidak sada.
Gejala dan Tanda Minor ~ Subjeti: (tidak terse)
Gejala dan Tanda Minor - Objektt
4, Gambaran EKG menunjukkanaritmia lta (mis. Ventricular
Tachycardia [VT], Ventricular Fibrilati [VF], Asisto,Pulsless
Electrical Activity [PEA]
5. Gambaran EKG menunjukkan artmia mayor (mis. AV block
derajat2tipe 2, AV biock total, takartmia /bradiartmia,
Supraventricular Tachycardia [SVT], Ventricular Extrasystole
IVES}, Ventricular Extrasystole [VES simptomat
6.£7C02 «35 mmHg.
1. HentiJantung
2. Bradikarcia.
3. Takkarda,
4, Sindrom koraner aku.
5. Gagalantung.
6. Kardiomiopat
7. Miokardtis
8 Disrtmia,
9. Trauma,
10. Perdarahan (mis. perdarahan gastrointestinal, uptur aorta,
petdarhan trea
2 Keracunan,
12. Overdosis.
13. Tenggelam.
114. Embali para
PEL keener
as
Penyebad
4. Perubahan preload,
5, Perubahan afterload
Gejalan dan Tanda Mayor Subjekti|
pe OES
= Warra kult pucat dan / atau sianosis
Perubahan kontraktlitas
~ Terdengarsuarajantung $3 dan /atau SA
~ Ejection faction (EF) menu,
1. Gagal antung kongest
2. Sindrom korone akut
3. Stenosis mitral
4 -Regugitas mitral,
5. Stenosis arta
6
7
8
8
Jia esol nea terra
invormas yang ein
‘menonjo mana ak
bie sesuatan aa
Yang pent ita tahu
dan paham defers
dar ap dagnosa can
tanda gejla mayor
Regurgitasi aorta, an minorys
Stenosis pulmona.
Regurgtas trikuspidal
Stenosis pulmona.
10. REgurgitasipulmonal
11, Aritmia
12. Penyaktjantung bawaan
ea a
Penyebab:
2-Penurunan konsentrasi gemoglobin
wes
4
S:Penurunanaliranarter\ dan / atau vena
6 Kurang terpapar informasi tentang fakior pemberat (mis
rmerokok, gaya hidup monoton, trauma, obesitas, asupan
‘garam, imobilitas)
7.Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mi
diabetes melittus, hiperipidemia)
4Gejala dan Tanda Mayor ~ Subjeti: Tidak terse}
Gejala dan Tanda Mayor ~ Objektif
Warga kulit pucat
Turgorkult menarun,
Gejala dan Tanda Minar ~ Subjktit
Parastesia
Neri ekstremitas(klaudikas intermiten),
Gala dan Tanda Minor ~ Objekt
Edema,
Penyemibuhan lukalambat.
Indeks ankle-brachal < 0,90.
Bruit femoral
‘KondisiKinisTerkait.
Tromboebitis
Diabetes metus,
Anemia,
GGagal Jantung kongenital
Kelainan jantung kongenital/
‘Thrombosis arter
arises,
‘Trombosis vena dalam,
Sindrom kompartemen,
RecDIAGNOSA KEPERAWATAN FISOLOGIS SIRKULASI ~ BETANERS 2021
See
rare fs) NERS
1. Kekurangan volume cairn,
2Hipoksia,
3 Hipotermi,
‘4Hipokalemia/hiperkslemia,
5 Mipoglikeria/hiperlikemia,
GiAsidoss
“7Taksi (mis. keracunan, overdosis obat)
8 Tamponadejantung
S.Tension pneumothorax
10.Trombosis jantung,
11,Trombosis paru emboli aru)
Kona Kins terkait
1. Bradikardia,
Tabikarla
Sindrom koroner aku
{Gaga antung,
Kardiomiopat.
Miokarditis
Disrtmia
Trauma,
Perdarahan (mis. perdarahan gastrointestinal, uptur
aorta, perdarahan intrakrania)
30, Keracunan.
11. Overdoss
12, Tenggelam. [a]| Na
43. Embol aru
rr
PRET
FaktorRisiko
1. Perubahan afterload
Perubahan frekuensi jantung.
Perubahan irama jantung.
Perubahan Kontraktlitas,
Perubahan preload.
Kondisi Kins Terkait
1. Gagaljantung kongestit
2. Sindrom koroner akut
3. Gangguan katupjantung (stenoss/regritasl aorta,
pulmonalistrikuspidals, atau mitral).
4. Atrial / ventricular septal defect.
5. Aritmia
a
ae ere CES
Gaya hidup kurang gerak
Hipertensi
Merokok
Prosedur endovaskuler
Trauma
Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat
(ris. merokok, gaya hidup kurang gerak, obestas,
imobilitas)
Kondis Kins Terkait
1. Arterosklerosis
Raynaue's disease
Trombosisarter
Lerche's syndrome
Aneurisma
Buerger’s lasease
arses
pce OlES
Ceres
8
x
FaktorRisko
1. Aneurisma,
2. Gangguan gastrointestinal (misal ulus, poli,
varies)
3. Gangguan fungs hati (isl srosis hepatitis),
ONES
4. Komplikasikehamilan (misal ketuban pecah sebelum
waktunya,plasenta previa/abrupsio, kehamian
kembar
5. Komplikasi pasca partum (misal aton uterus, retens
plasenta}.
‘Gangguan koagulas(misal trombositopenia),
Ffek agen farmakologts
Tindakan pembedahan
Trauma,
10. Kurang terpapar informa tentang pencegahan
pencegahan perdarahan.
11, Proses keganasan,
Kondisi Kins Terkat,
1. Aneurisma,
2. Koagulasintravaskulerdiseminata
3. Gangguan fungsi hati (isa sirsis hepatitis).
4. Komplikasi kehamilan (misal ketuban pecah sebelum
waktunya,plasenta previa/abrupsio, keharian
kembar
ompliasipasca partum (misal atoni uterus, retensi
plasenta}
25 kg/m? (pada dewoso) atau berat dan poniang badon
lebin dar presenti 95 (pada anak <2 tahun) atau IMT pada
presenti ke 85-95 (pada anak 2-18 tohun}
Gejala dan Tanda Minor
Subjektiftidak tersedia)
Objekt
Tebal lipatan kul isep 525 mm
GGangguan genetik
Faktor keturunan
Hipotioid
=e
Penyebab
Ketidakmampuan menelan makanan
Ketidakmampuan mencerna makanan
Ketidakmampuan mengabsorbsinutrien
Peningkatan kebutuhan metabolisme
Faktor ekonomi (mis, finansial tidak mencukupi)
Faktor psikologts (mis, stes, keengganan untuk makan)
(ican
ee a | Nas
2. ott pereunyahemah
‘Kondisi Kins terkalt
Stroke
Parkinson
Mobius syndrome
Celebral palsy
Cleft in
Cleft palate
Amyotropie lateral sclerosis
Kerusakan neuromuskulae
ka Bakar
Kanker
Infeksi
oS
ios:
Penyakit Crohn's
Enterokoits
Flrosis iste
Sarena
Fisologss
1. nflamasi gastrointestinal
2. tas gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorsi
Pskologis
1. Kecemasan
2. Tinkatstres tin
3. Situasional
‘Terpapar kontaminan
Terpapartoksin
Penyalahgunaan laksatif
Penyalahgunaan zat
Program pengobatan (Agen trod, analgesik, pelunak fses,
ferosultat,antasia, cimetidine dan antibitik)
Perubahan air dan makanan
Bakteri pada air
comerneme C(EIIERS
Subjektftidak tersedia)
Objekt
Defekaslebin dar tga klidalam 24 jam
Feses lembek atau cair
Gala dan Tanda Minor
Subjektt
Urgency
Nyer/kram abdomen
Objetit
Frekuensiperistalik meningkat
Bising usu hiperaktif
Kanker kolon |
Diverculis
Inti usus
Crohr's diseaseDIAGNOSA KEPERAWATAN FISIOLOGIS NUTRISI DAN CAIRAN ~ BETANERS 2021
Uikus pepticum
Gastritis,
Spasme kolon
Koll useratit
Hipertioidisme
Demam typoid
Malaria
Sigeosis
Kolera
Disente
Hepatitis
‘Gangguan mekanisme regulasi
Kelebinan asupancairan
Kelebihan asupan natrium
‘gangguan aan balk vena
Efek agen farmakologis (mis. kartkosterod, chlorpropamide,
tolbutamide, vincristine, tryptlinescarbamazepine)
Geta dan Tanda Mayor
Subjekti
ortopnes
Dispenea
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
Objektif
Ederma anasarko dan/atau ederma perifer
Berat badan meningkat dalam waktu singkat
Jugular Venous Pressure (WVP)dan/atou Cental Venous Pressure
(CvP) meniagkat
Refleks heparojugulor posit
GGejala dan Tanda Minor
‘Subjektif (tidak terseda)
Objekt
Ditens vena jugularis
Terdengar suara nafas tembahan
Hepatomegali
Kadar Hb/H turun
Otiguria
Intake lebih banyak dar output (balan calran posit)
Kongest paru
Penyakit ginal: gagalgnjal aku/kronis, sindrome nefrotk
Hipoatbuminemia
GGagaljantung kongestit
Kelainan horm on
Penyakit hati (mis sross,asites, kanker hati
Penyakit vena perfer (mis. varises vena trombus vena, plebis)
Imobiitas
Serer
Kehilangan caran aktif
Kegagalan mekanisme reguasi
Peningkatan permeabiitaskapiler
Kekurangan intake cairan
Evaporasi
oo
oes
iy QO EMDES
een
Gala dan Tanda Minor
Subjeket
‘Merasalemah
Mengeluh haus
Objekt
Pengsian vena menurun
Status mental berubah
Suhu tubuh meningkat
Konsentrasi urn meningkat
Berat badanturun tiba-tiba
Penyakit Addison
NERS
Trauma/pendarahan
Luka bakar
ios
Penyakrt Crohn
Muntah
Diare
Koltsuseratif
Hipoalbuminemia
Penyebab
elebinan Kons gla
Gngguonkebasoan makan
Gngguanpresepsmakan
Kelebinankonsoms! lkahl
Penggunaan ener kurang dar asupan
Sering mengeri
Sering makan matanan bermiyak/berlema
Faltorketururan mis itribsaringan adios, pengeluran enc
aktivitas pase ipoproein, sintsislpid Ils)
Penggunaan makanan formula atau malanan campuran pada bay
‘Asupan talsium rendah pada anak-anak
Bert badan betambah cepa (slama masa anak anak selama masa
bay termasuk mings ertma, 4 Bulan pertama, dan tahun petama)
"Makan pada sebagai sumber makanan utsma pa sl 27kg/m (pada dewasa} atau lebih dori presenti ke 95
untuk usio dan jeniskelamia (paca anok)
GGeala dan Tanda Minor
Subjektf (tidak tersedia)
Objekt
Tebaklipatan kullttrisep>25 mm
‘Kondisi KlinisTerkait
Gangguan genetic
Faktor keturunan
Hipotiroia
Diabetes meltus maternalDIAGNOSA KEPERAWATAN FISIOLOGIS ELIMINASI ~ BETANERS 2021
tenes
vs
1. Penurunan kapasitas kandung kemih
2. Wwitasi andung kemih
3. Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda
zgangguan kandung kemih
4, Efek tindakan medis dan diagnostik (mis. operasi
Binjal, operasisaluran kemih, anestesi, dan
obat-obatan)
5. Kelemahan otot pelvis
6. Ketidakmampuan mengakses toilet (mis,
imobilitas)
7. Hambatan lingkungan
8. Ketidakmampuan mengkomunikasikan
kebutuhan eliminasi
9. Outlet kandung kemih tidak lengkap (mis
anomalisaluran kemih kongenital)
410, Imaturitas (pada anak usa < 3 tahun)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif,
Desekan berkemih (Urgensi)
Urin menetas (dribbling)
Sering buang air kecil
Nokturia
Mengompol
Enuresis
Objektit
Distensi kandung kemih
Berkemih tidak tuntas (Hesitancy)
Volume residu urin meingkat
o/s
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif(tidak tersedia)
Objektif(tidak tersedia)
Kondisi Klinis Terkait
Infeksi ginjal dan saluran kemih
Hiperglikemi
Trauma
Kanker
Cedera/tumor/infeksi medula spinalis
Neuropati diabetikum
Neuropati alkoholik
Stroke
9. Parkinson
10. Skeloris multipel
411, Obat alpha adrenergik
Keterangan
Diagnosis ini masih bersifat umum untuk
ditegakan di klinik, sebaliknya penegakan
diagnosis ini lebih spesifik pada inkontinesia atau
retensi.Namun diagnosis ini dapat dpergunakan
Jika perawat belum berhasil mengidentifikasi
‘faktor penyebab inkotinensia atau retensi urin.
NERS|
8. Diare rons
9. Stes berebihan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjeki
Tidak mampu mengontrol pengeluaran fases
Tidak mampu menunda defekasi
Objektif
Fases keluar sedikit-sedikit dan sering
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif(tidak tersedia)
Objektif
Bau fases,
Kulit perinal kemerahan
1. Spina bifida
2. Atresia ani
3. Penyakit Hirschsprung,
os
ence nae
1. Neuropati arkus refleks
2. Disfungsi neurologis
3. Kerusakan refleks kontraksi detrusor
4, Trauma
5. Kerusakan medula spinalis
6. Kelainan anatomis (mis.fitsula)DIAGNOSA KEPERAWATAN FISIOLOGIS ELIMINASI ~ BETANERS 2021
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Keluarnya urin konstan tanpa distensi
Nokturia lebih dari 2 kali sepanjang tidur
Objektif (tidak tersedia)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
Berkemih tanpa sadar
Tidak sadar inkontinensia urin
Objektif (tidak tersedia)
Kons Kins Tera
cederakepala
Trauma fa] NERS
Tumor
Infets med spinal
Fistula saluran Kein
Senne ana es
DefinisiKehilanag urin yang tidak terkendali akibat
Penyebab
1. Blok spinger
2. Kerusakan atau tidakadekuatan jalur aferen
3. Obstrulsi jalan keluar urin (mis. Impaksi fekal,
efek agen farmologis)
Ketidakadekuatan detrusor (mis. pada kondisi
stres atau tidak nyaman, deconditioned voiding)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
o/s
Residu volume urin setelah berkemih atau keluhan
kebocoran sedikit urin
Nokturia
Objekt
Kandung kemih distensi (bukan berhubungan
dengan penyebab reversibel akut) atau kandung
kemin distensi dengan sering,,sedikit berkemih
atau dribbling
Gejala dan Tanda Minor (tidak tersedia)
Objektif
Residu urin 100 ml atau lebih
‘Kondls Klinis Terkait
1. Asma
2. Alergi
Penyakit neurologi : cedera/tumor/infeksi
medula spinalis
Cedera kepala
Sklerosis multipel
Dimielinisasi saraf
Neuropati diabetikum
Neuropati alkohol
Striktura uretra/leher kandung kemih
10. Pembesaran prostat
11. Pembengatan print NERS)
Pence eke
‘waktu yang tepat
Penyebab
1. Ketidakmampuan atau penurunan mengenali
tanda-tanda berkemih
2. Penurunan tonus kandung kemih
Hambatan monilitas
4. Faktor psikologis : penurunan perhatian pada
tanda-tanda keinginan berkemih (depresi,
bingung, delirium)
5. Hambatan lingkungan (toilet jauh, tempat tidur
terlalu tinggi, lingkungan baru)
6. Kehilangan sensorik dan motorik (pada geriatri)
7. Gangguan penglihatan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Mengompol sebelum mencapai atau selama usaha
‘mencapaitoilet
Objektif (tidak tersedia)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
Mengompol di waktu pagi hari
Mampu mengosongkan kandung kemih lengkap
Kondisi Klnis Terkatt
1. Cedera kepala
2. Neuropati alkoholik
3. Penyakit Parkinson
4. Penyakit dimielinsasi
5. Sklerosis multipel
6. Stroke
7. Demensia progresit
8. Depresi
eS
Bene nsek neeDIAGNOSA KEPERAWATAN FISIOLOGIS ELIMINASI ~ BETANERS 2021
Kerusakn konduksi inplus di atas arkus refleks
Kerusakan jaringan (mis. terapi radiasi)
Gejala dan Tando Mayor
Subjektif
Tidak ment senss beskemih
oriling
Serng bang kel
Hestnocy
Objektif al iS
Volume resdy urn menngkat
Gel dan Tanda Minor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif (tidak tersedia)
Kondisi Klinis Terkait
Cedera/tumor/infeksi medula spinalis
Cyistitis
Pembedahan pelvis
Sklerosis multipel
Kanker kandung kemih atau pelvis
Penyakit Parkinson
Demensia B NaS
Meneses
o/s
1. Kelemahan intrinsik spinkter uretra
2. Perubahan degenerasi/non degenerasi otot
pelvis
3. _Kekurangan estrogen
4, Peningkatan tekanan intraabdomen
5. Kelemahan otot pelvis
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
‘Mengeluh keluar urin <50 ml saat tekanan
abdominal meningkat (mis. saat berdiri, bersin,
tertawa, berlari, atau mengangkat benda berat)
Objektif (tidak tersedia)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
Pengeluaran urin tidak tuntas
urgensi miksi
Frekuensi berkemih meningkat
Objektit
Overdistensi abdomen
Obesitas
Kehamilan/melahirkan
‘Menopose
Infeksi saluran kemih
Operasi abdomen
Operasi prostat
7. Penyakit Alzheimer [ES
3 cede media ints ES
ence eet
1 Iritast reseptor kontraksi kamdung kemih
2. Penurunan kapasitas kandung kemih
3. Hiperaktivasi detrusor dengan kerusakan
kontraktiitas kandung kemih
4, Efek agen farmakologis (mis. deurtik)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Keinginan berkemih yang kuat disertal dengan
inkontinensia
Objektif (tidak tersedia)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif (tidak tersedia)
KondisiKlinis Terkait
1. Riwayat penyakit peradangan pelvis dan/atau
vagina
Riwayat penurunan kateter urin
Infeksi kandungan kemih dan/atau uretra
Gangguan neurogenik/tumor/infeksi
Penyakit Parkinson
Neuropati diabetikumOES
DIAGNOSA KEPERAWATAN FISIOLOGIS ELIMINASI ~ BETANERS 2021
7. Operasi abdomen e/a Defekasi kurang dari 2 kali seminggu 20. Rektokel
FS rergcuaran ses ama dan sit 24 Tumor
Objektif 22. Penyakit Hircsprung
Defnisi-Penuranan dfekasnormalyangeliertai ——_Feses kes eed
engeluaran feses sult dan tidak tuntassertafases Pe" stl sus menuron CES
kering dan banyak
Penyebab
eit dn Tanda na Defi: Prgosonean fandng keh yang ak
Subjektif on
Fisiologis ‘Mengejan saat defekasi Penyebab
1. Penurunan motilitas gastrointestinal Objektit 1. peningkatan tekanan uretra
2. _Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi Dieters seemed 2. Kerusakan arklus refleks
3. Ketidakcukupan diet Kelemahan umum 3. Blok springter
4, Ketidakcukupan asupan serat Teraba massa pada rektal 4, Disfungsi neurologis (mis. trauma, penyakit
5, Ketidakcukupan asupan cairan saraf)
6. Aganglionik (mis, penyakit Hiresprung) Kondisi Klnis Terkait 5. Efek agen farmakologis (mis. atropine,
7. Kelemahan otot abdomen 1. Lesi/cedera pada medula spinalis belladonna, psikotropik, antihistamin, opiate)
Psikologis 2. Spina bifida Gejala dan Tanda Mayor
1. Konfusi CES be ue Subjektif Sensasi penuh pada kandungan kemih
2 Depres! 4, Sklerosis multipel Objekt
3. Gangguan emosional 8. Penyakit parkinson disuria/anuria
4, Situasional 6. Demensia Distensi kandung kemih
5. Perubahan kebiasaan makan (mis. jenis 7. Hiperparatiraidisme Gejala dan Tanda Minor
‘makanan, jadwal makan) 8. Hipoparatiroidisme Subjektif
6. Ketidakadekuatan toileting 9. Ketidakseimbangan elektrolit Dribbling
7. Aktivitas fisik arian kurang dari yang a eens Objektif
dianjurkan 11. Obesitas Inkontinensia berlebih
8. Penyalahgunaan laksatif 12. Pasea operas! obstruks! bowel Residu ut ES
9. Efek agen farmakologis 13, Kehamilan on (6
10. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi fe eee ae 1, Benigna prostat hiperplasia
11. Kebiasaan menahan dorongan defekasi 15. Abses rektal 2. Pembengkakan perineal
412. Perubahan lingkungan 16. Fisura anorektal 3. Cedera medula spinalis
417. Striktura anorektal a eral
Gejala dan Tanda Mayor 18, Prolaps real 5. Tumor di saluran kemih
‘Subjektif 19. Ulkus rektal
o/sDIAGNOSA KEPERAWATAN FISOLOGIS AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT~ BETANERS 2021
Pe eee
Definisi:Keterbatasan dalam gerakan fisik dar satu
atau lebih ekstremitas secara mandi
=n OMNES
Kerusakan integritas struktur tulang
Perubahan metabolisme
Ketidakbugaran fisik
Penurunan kendali otot
Penurunan massa otot
Penurunan kekuatan otot
Keterlambatan perkembangan
Kekakuan sendi
Kontraktur
Malnutrisi
Gangguan muskuloskeletal
Gangguan neuromuskular
Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
Efek agen farmakologis
Program pembatasan gerak
Nyeri
Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
Kecemasan
Gangguan kognitif
Keengganan melakukan pergerakan
Gangguan sensoripersepsi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
Objektif
Kekuatan otot menurun
Rentang gerak (ROM) menurun
o/s
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
‘Nyeri saat bergerak
Enggan melakukan pergerakan
‘Merasa cemas saat bergerak
Objektif
Sendi kaku
Gerakan tidak terkoordinasi
Gerakan terbatas
Fisik lemah
Kondisi Klinis Terkait
Stroke
Cedera medula spinalis,
Trauma
Fraktur
Osteoarthirtis
Ostemalasia
Keganasan
1. Hambatan lingkungan (mis. kelembapan
lingkungan sekitar, suhu lingkungan,
pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap,
Jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
Kurang kontrol tidur
Kurang privasi
Restraint fisik
Ketiadaan teman tidur
OES
6. Tidak familiar dengan peralatan tidur
Subjektif
Mengeluh sulittidur
Mengeluh sering terjaga
Mengeluh tidak puas tidur
Mengeluh pola tidur berubah
Mengeluh istirahat tidak cukup
Objektif
(tidak tersedia)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
Objektif
(tidak tersedia)
Kondisi Klinis Terkait
1. Nyeri/kolik
Hypertirodisme
Kecemasan
Penyakit paru obstruktif kronis
Kehamilan
Periode pasca partum
kondisi pasca operasiDIAGNOSA KEPERAWATAN FISOLOGIS AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT~ BETANERS 2021
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
Tirah baring
Kelemahan
Imobilitas
Gaya hidup monoton
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Mengelub lelah
Objektif
frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi
sehat
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif,
Dispnea saat/setelah aktivitas
Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
Merasa lemah
Objektif
Tekanan darah berubah >20% dari kondisiistirahat
Gambaran EKG menunjukan aritmia saat/setelah
aktivitas
Gambaran EKG menunjukan iskemia
Sianosis
Kondisi Klinis Terkait
1. Anemia
2. Gagal jantung kongesif
o/s
3. Penyakit jantung koroner
Penyakit katup jantung
Aritenia
Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
Gangguan metabolik
Gangguan muskuloskeletal
EAS
Definist: Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental
‘yang tidak pulih dengan istirahat..
Gangguan tidur
ES
Gaye hidup monoton
Kondisifisiologis (mis. penyakit kronis, penyakit
terminal, anemia. malnutrisi, kehamilan) ‘
Program perawatan/pengobatan jangka panjang
Peristiwa hidup negatif
Stres—berlebihan
Depresi
Gejala dan Tanda mayor
Subjektif
‘Merasa energi tidak putih walaupun telah tidur
‘Merasa kurang tidur
‘Mengeluh lelah
Objektif
Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin
Tampak lesu
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
OES
Merasa bersalah akibat tidak mampu menjalankan
‘tanggung jawab
libido menurun
Objektif
Kebutuhan istirahat meningkat
Kondisi Klinis Terkait
1. Anemia
Kanker
Hipotiroidisme/Hipertirodisme
AIDS
Depresi
Menopause
CaaSDIAGNOSA KEPERAWATAN PSIKOLOGIS NYERI DAN KENYAMANAN ~ BETANERS 2021
CZK trae ee
ee SEES
Gejala penyakit
Kurang pengendalian situasional/lingkungan
Ketidakaekuatan sumber daya mis (mis.
dukungan finansial, sosial dan pengetahuan)
ROE]
Gangguan stimulus lingkungan.
ek ili ttal Sne STP],
kemoterapi)
7. Gangguan adaptasi kehamilan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif.
mengeluh tidak nyaman
Objekt
Gelisah
oes
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
Mengeluh sulit tidur
Tidak mampu rileks
Mengeluh kedinginan/kepanasan
Merasa gatal
Mengeluh mual
Mengeluh lelah
Objektif
Menunjukan gejala distres
‘Tampak merintih/menangis
Pola eliminasi berubah
Postur tubuh berubah
Iritabilitas
o/s
Kondisi Klinis Terkait
1. Penyakit kronis
Keganasan
Distres psikologis
Kehamilan
ketoasidosis diabetik)
Gangguan pada esofagus
distensi lambung
Iritasi lambung
Gangguan pamkreas
Peregangan kapsul limpa
‘Tumor terlolisasi (mis. neuroma akustik, tumor
otak primer atau sekunder, metastasis tulang
di dasr tengkorak)
8. _peningkatan tekanan intraabdominal (mis,
keganasan intraabdomen)
9. Peningkatan tekanan intrakranial
10. Peningkatan tekanan intraorbital (mis.
slaukoma)
11.
12.
2B.
14.
15.
16.
17.
18.
OES
Mabuk perjalanan
Kehamilan
‘Aroma tidak sedap
Rasa makanan/minuman yang tidak enak
Stimulus penglihatan tidak menyenangkan
Faktor psikologis (mis. kecemasan, ketakutan,
stres)
Efek agen farmakologis
Efek toksin
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Mengeluh mual
Merasa ingin muntah
Tidak berminat makan
Objektif (tidak tersedia)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektf
Merasa asam di mulut
Sensasi panas/dingin
Sering menelan
Objektif
Salva meningkat
Pucat
Diaforesis
Takikardia
CIES
Pupil dilatasi
Kondisi Klinis Terkait
1. Meningitis
2. Labrinitis
3. Uremia
4, Ketoasidosis diabetik
5. Ulkus petikumDIAGNOSA KEPERAWATAN PSIKOLOGIS NYERI DAN KENYAMANAN ~ BETANERS 2021
6. Penyakit esofagus
7. Tumor intaabdomen
8. Penyakit meniere
9. Neuroma akustik
10. Tumor otak
11. Kanker
12. Glaukoma
YA eal
i,
Penyebab
‘Agen pencedera fisiologis (mis. nfarmasi
lakemia, neoplasma)
‘Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan
kimiairitan)
‘Agen pencedera fisik (mis.abses, amputasi,
terbakar, terpotong, mengangkat berat,
prosedur operas, trauma, latihan fi
berlebihan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif (tidak tersedia)
Objekt
Tampak meringis
Bersikap protektf (mis. waspada, posisi
menghindari nyeri)
Gelisah
Frekuensi nadi meningkat
Sulit tidur
gejala dan Minor
o/s
1
2
3. Infeksi
4
5.
Subjektf (tidak tersedia)
Objektit
Tekanan darah meningkat
pola napas berubah
rnafsu makan berubah
proses berpikir terganggu
‘Menarik diti
Berfokus pada diri sendiri
Diaforesis
Kondi klinis Terkait
Kondisi pembedahan
Cedera traumatis
Sindrom koroner akut
Glaukoma
EE ee
Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan keruskan jaringan aktual tau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat
{dan berintensitasringan hingga berat dan konstan,
‘yang berlangsung lebih dari 3 bulan,
Penyebab.
Kondisi muskuloskeletal kronis
Kerusakn sistem saraf
Penekanan saraf
Infiltrasi tumor
Ketidakseimbangan neurotransmiter,
neuromodulator, dan reseptor
‘Gangguan imuntas (mis. neuropati terkait HIV,
virus varicella-zoster)
Gangguan fungsi metabolik
Riwayat posisi kerja statis
OES
9. Peningkatan indeks massa tubuh
10. kondisi pasca trauma
11. Tekanan emosional
12. Riayat penganiayaan (mis. fisik, psikologis,
seksual)
13. Riwayat penyalahgunaan obat/zat
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Mengeluh nyeri
Merasa depresi(tertekan)
Objektif
‘Tampak meringis
Gelisah
Tidak mampu menuntaskan aktivitas
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
Merasa takut mengalami cedera berulang
Objektif
Bersikap protektif (mis. posisi menghindari nyeri)
Waspada
Pola tidur berubah
Anoreksia
Fokus menyempit
Berfokus pada disi sendiri
CIES
1. Kondisi kronis (mis arthritis reumatoid)
Infeksi
Cedera modula spinalis
Kondisi pasca trauma
TumorDIAGNOSA KEPERAWATAN LINGKUNGAN KEAMANAN DAN PROTEKSI~ BETANERS 2021
129 Gangguan Inte;
(zene
NS
1. Perubahan sirkulasi
2.Perubahan status nutrisi (kelebihan atau
kekurangan)
3.Kelebihan/kekurangan volume cairan
4.Penuruna mobilitas
5.Bahan kimia iritatit
6.Suhu lingkungan yang ekstrem
7.Faktor mekanis (mis. penekanan pada tonjolan
tulang,gesekan)
8.£fek samping terapi radiasi
9.kelembaban
10.Proses penuiaan
1.neuropati perifer
12.Perubahan pigmentasi
13.Perubahan hormonal
4.Kurang terpapar informasi tentang upaya
mempertahankan/melindungi integritas jaringan
Gejala dan tanda mayor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif
Kerusakan jaringan dan/atau lapisan
kul
Gejala dan tanda minor
Subjektif (tidak tersedia)
ofS
Objektif
LNyeri
2.Perdarahan
3.Kemerahan
4.Hermatoma
Kondisi klinis terkait
Limobilisasi
2.Gagal jantung kongestif
3.Gagal ginjal
4 Diabetes melitus
S.lmunodefisiensi (mis.AIDS)
Keterangan
Dispesifikkan menjadi kulit atau jaringan
kulit hanya terbatas pada deremis dan
epidermis sedangkan jaringan meliputi tidak hanya
kulittetapi juga
mukosa,kornea,fasia otot tendon, tulang,kartilago,k
apsul sendi dan/atau ligamen
B NERS|
0130 Hipertermial
1. Dehidrasi
2. Terpapar lingkungan panas
3. Proses penyakit (mis. infeksi, kanker)
4, Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu
lingkungan
5. Peningkatan laju metabolisme
6. Respon trauma
7. Aktivitas berlebihan
8, Penggunaan inkubator
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif
‘Suhy tubuh diatas nilai normal
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif
Kulit merah
Kejang
Takikardi
Takipnea
Kulit terasa hangat
Kondisi Klinis Terkait
1. Proses infeksi
Hipertiroid
Stroke
Dehidrasi
Trauma
Prematuritas
0131 Hipotermia
Penyebab
Kerusakan hipotalamus
Konsumsi alkohol
Berat badan ekstrem
Kekurangan lemak subkutan
‘Terpapar suhu lingkungan rendah
ESDIAGNOSA KEPERAWATAN LINGKUNGAN KEAMANAN DAN PROTEKSI~ BETANERS 2021
6. Malnutrisi
7. Pemakaian pakaian tipis
8. Penurunan laju metabolisme
9. Tidak beraktivitas
10. Transfer panas (mis. konduksi, konveksi,
evaporasi, radiasi)
411, Trauma
12, Proses penuaan Nas
13. Efek agen farmakologis,
14, Kurang terpapar informasi tentang pencegahan
hipotermia
Gejal
Subj
la dan Tanda Mayor
jektf (tidak tersedia)
Objektit
Kulit terasa dingin
Menggiail
Suhu
‘tubuh dibawah nilai normal
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektit
1. Akrosianosis
2. Bradikardi
3. Dasar kuku sianotik
4. Hipoglikemia
5. Hipoksia
6. Pengisian kapiler > 3 detik
7. Konsumsi oksigen meningkat
8 Ventilasi menurun
9. Piloereksi
10. Takikardia
11. Vasokonstruksi perifer
1
2. Kutis memorata (pada neonatus)
ofS
EERE
1. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan
marah
Stimulus lingkungan CES
Kontlik interpersonal
Perubahan status mental
Putus obat
Penyalahgunaan zat/alkohol
Gejala dan tanda Mayor
subjektif
‘Mengancam
‘Mengumpat dengan kata-kata kasar
Suara keras
Bicara ketus
Objektif
‘Menyerang orang lain
‘Melukai diri sendiri/orang lain
‘Merusak lingkungan
Perilaku agresif/amuk
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektit
‘Mata melotot atau pandangan tajam
‘Tangan mengepal
Rahang mengatup
Wajah memerah
Postur tubuh kaku
Kondisi Klinis Terkait
Attetion deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
Gangguan perilaku
Oppositional defiant disorder
Gangguan Tourette
Delirium
Demensia
Gangguan amnestik
1
2.
3
4,
5.
6
2
eens eMac)
iso
stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus.
. fluktuasi suhu lingkungan.
Poses penyattmisalincksi. ES) AMMMMINTESS)
Proses Penuaan.
- Dehidrasi
Ketidak sesuaian pakaian untuk suhu lingkungan.
. Peningkatan kebutuhan oksigen.
Perubahan laju metabolisme.
‘Suhu lingkungan ekstrim.
10. Ketidakadekuatan suplai lemak subkutan.
11. Berat badan ekstrem.
12. Efek agen farmalogis (mis. sedasi)
ex oases
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektf : (tidak tersedia)
ObjektifDIAGNOSA KEPERAWATAN LINGKUNGAN KEAMANAN DAN PROTEKSI~ BETANERS 2021
‘Luli dingin/hangat
2.Menggigil
3,Suhu tubub flukuatif,
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif: (tidak tersedia)
Objektif
LPiolereksi
2.Pengisian kapiler >3 detik
3. Tekanan darah meningkat
4.Pucat
5.Frekuensi nafas meningkat
6.Takikardia
7.Kejang
8.Kulit kemerahan
9.Dasar kuku sianotik
Kondisi Klis Terkait
1
Cedera medula spinalis,
Infeksi/spesis
Pembedahan
Cedera otak akut
Trauma
o/s
By NER
OES