You are on page 1of 21
3umn untuk INDONESIA, iFG FG, PERATURAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA IFG. NOMOR: 38/PER-DIR/AJIFG/U/INA/IXI2021 TENTANG. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT ASURANSI JIWA IFG MENIMBANG MENGINGAT DIREKSI PT ASURANS! JIWA IFG a Bahwa sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomar §6/POJK,04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal Perusahaan wajib memiliki Piagam Audit Internal, Bahwa ketentuan tentang Piagam Audit Internal PT Asuransi Jiwa IFG sebelumnya telah diatur pada Peraturan Direksi PT Asuransi Jiwa IFG Nomor 001/PER: DIR/AJIFG/INAVI2021 tanggal 16 Februari 2021, namun perlu dliakukan pembaharuan untuk menyelaraskan dengan Pedoman Strategis Audit Internal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan ‘Anak Perusahaan, serta untuk menyempurnakan standar prosedur audit intemal yang lebih lengkap dan komprenensif; Bahwa sesuai dengan pertimbangan poin a dan poin b tersebut di atas, maka dipandang perlu membuat ketentuan tentang Piagam Audit Internal di lingkungan PT Asuransi Jia IFG melalui suatu Peraturan Direksi Anggaran Dasar Perseroan sesuai Akta _Penzirian Perseroan Terbatas PT Asuransi Jia IFG dengan Akta Notaris Hadijah, S.H., Nomor 39 tanggal 22 Oktober 2020 yang tercantum dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak ‘Asasi Manusia Republik Indonesia _Nomor_AHU- (00557 13.AH.01,01.Tahun 2020 tanggal 22 Oktober 2020; ‘Akta. Pemnyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Asuransi Jiwa IFG, Notaris Hadijah, S.H., Nomor 49 tanggal 26 Februari 2021 yang tercantum dalam Daftar Perseroan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Menusia Republik Indonesia Nomor AHU-0036303.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 01 Maret 2021 sebagaimana telah diubah terakhir dengen Akta Penyertaan Keputusan Pemegang Saham PT Asuransi Jiwa IFG, Notaris Hadijah, S.H., Nomor 35 tanggal 29 Juli 2021 yang tercantum dalam Daftar Perseroan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Menusia Republik Indonesia Nomor AHU-0130661.AH 01.11. Tahun 2021 tanggal 20 Juli 2021; Ketetapan Direksi PT Asuransi Jiwa [FG Nomor 0001/KET- DIR/AJIFGIHKM/X/2020 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) tanggal 11 November 2020. 3uMNx:.. iFG WG iy. 4. Poraturan Diroksi PT Asuransi Jiwa IFG Nomor 00V/PER- DIRIAJIFG/INA/I2021 tentang Piagam Audit Internal PT Asuransi Jiwa IFG tanggal 16 Februari 2021 MEMUTUSKAN: MENETAPKAN PERATURAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA IFG TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL PT ASURANSI JIWA IFG KESATU Ketentuan tentang Piagam Audit Internal _sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Direksi ini merupakan satu kesetuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direks! in KEDUA Piagam Audit Internal ini digunakan sebagai acuan bagi soluruh unit kerja, dan wajib ditaati oleh seluruh Insan PT Asuransi Jiwa IFG. KETIGA Dengan berlakunya Peraturan Direksi ini, maka: Peraturan Direksi PT Asuransi Jiwa IFG Nomor 001/PER- DIR/AJIFG/INAI/2021 tentang Piagam Audit Intemal PT Asuransi Jiwa IFG tanggal 16 Februari 2021 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku KEEMPAT 1, Peraturan Direks! ini beriaku sojak tanggal ditetapkan. 2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Direks! ini akan ditetapkan kemudian socera tersendir. 3. Apabila di kemudian hari terdapat_kekeliruan dalam Poraturan Direksi ini, akan dilskukan —perubahan seperiunya, Peraturan Direksi ini disampalkan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab DITETAPKAN DI : JAKARTA PADA TANGGAL, : 23 SEPTEMBER 2021 PT ASURANSI JIWA IFG DIREKS, FARID AZNAR NASUTION Plt. Direktur Utama, Merangkap Direkiur Keuangan dan Investasi SUMMNex:.. iFG VFG ji PIAGAM AUDIT INTERNAL PT ASURANSI JIWA IFG WF G ji Jakarta SUMNex... FG WFC. PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan sistem pengendalian internal yang bak dan untuk menjaga serta mengamankan harta kekayaan serta kegiatan Perusahaan sesuai kebjakan dan peraturan Perusahaan yang berlaku maka diperlukan adanya pedoman dasar yang mengatur kedudukan, ruang lingkup, hak dan kewajiban, kewenangan dan tanggung jawab, tanggung jawab profesi, metode kerja, serta sistem pelaporan untuk fungsi /ntema/ Audit sebagai pejabat yang independen dan profesional sebagaimana tertuang dalam “Piagam Aucit Internal” ini. Tujuan utama Piagam Audit Internal ini disusun agar Internal ‘Audit dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, transparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Piagam Audit Internal ini menyajikan kerangka kerja pelaksanaan audit internal di PT Asuransi Jiwa IFG yang ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Agar dapat diperoleh kesamaan sikap dan pandangan yang konsisten mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang internal Audit, maka Piagam Aucit Internal ini wajib dipahami dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas oleh seluruh jajaran Internal Audit dan pihak-pihak yang terkait di Perusahaan. Dibuat oleh (Deny Sjahbani) Pit, Head of intemal Audit Pit, Direktur Utama Merangkap Direktur Keuangan dan investasi Disetujul oleh SBUMNex:.. iFG DAFTAR ISI BABI PENDAHULUAN.......-. 14, GAMBARAN UMUM... 1.2, DASAR PENYUSUNAN 1.3, MAKSUD DAN TUJUAN. 1.4, VISI INTERNAL AUDIT.... 1.8. MISI INTERNAL AUDIT. 1.8. STRATEGI INTERNAL AUDIT... 4.7. RUANG LINGKUP. BAB II STRUKTUR DAN KEDUDUKAN, 2.4, STRUKTUR DAN KEDUDUKAN INTERNAL AUDIT PT ASURANSI JIWA IFG 2.2. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN BAB Ill PERSYARATAN DAN KODE ETIK AUDITOR INTERNAL... 3.1. PERSYARATAN YANG WAWIB DIMILIKI AUDITOR INTERNAL, 3.2, KODE ETIK AUDITOR INTERNAL. 3.3. KECAKAPAN DAN KECERMATAN PROFESIONAL . BAB IV INDEPENDENS! DAN OBJEKTIVITAS BAB V KEWENANGAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB, 6.1, KEWENANGAN INTERNAL AUDIT. 5.2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDI 5.3. PERTANGGUNGJAWABAN INTERNAL AUDIT. BAB VI HUBUNGAN DENGAN PIHAK LAIN 6.1, HUBUNGAN DENGAN DIREKTUR UTAMA. 6.2, HUBUNGAN DENGAN DEWAN KOMISARIS. 6.3, HUBUNGAN DENGAN KOMITE AUDIT 6.4, HUBUNGAN DENGAN FUNGSI DI PERUSAHAAN.. 6.5. HUBUNGAN DENGAN SKAl HOLDING PERUSAHAAN. 6.6, HUBUNGAN INTERNAL AUDIT DENGAN PIHAK EKSTERNAL.. BAB VII PROGRAM PENJAMINAN DAN PENINGKATAN KUALITAS. 74. PENILAIAN INTERNAL... 7.2, PENILAIAN EKSTERNAL. BAB Vill PENUTUP. BUMNexx.. iFG iFG Life 44. 13. 14, BABI PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM Audit Intemal adalah suatu kegiatan yang memberikan jase assurance dan consulting yang bersifat independen dan objektif dengan tujuan meningkatkan nilal serta memperbaiki operasional perusahaan melalul pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahean. Penyusunan Piagam Audit Internal merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan “Good Corporate Governance’ (GCG) secara konsisten dalam rangka pengelolaan perusahaan untuk menjalankan misi dan mencapai visi yang telah citetapkan, DASAR PENYUSUNAN Piagam Audit Internal disusun berdasarkan: 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit 2. The International Professional Practices Framework (IPPF), The Institute of Internal Auditors qa) 3. Pedoman Strategis Audit Internal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan Anak Perusahaan, MAKSUD DAN TUJUAN Piagam Audit Internal adalah dokumen formal yang mendefinisikan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab aktivitas audit internal yang disetujul oleh Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan unsur-unsur yang diwalibkan dalam Kerangka Praktk Profesional intemasional (International Professional Practices Frameworl/IPPF) Piagam Ausit internal ini disusun sebagai pedoman internal Audit Perusahaan PT Asuransi Jiwa IFG Untuk dapat melaksanakan kewenangannya, tugas dan tanggung jawabnya secara independen, objektif kompeten sesuai standar The Institute of Internal Auditor. VISI INTERNAL AUDIT Sebagai “strategic business partner’ yang mendukung PT Asuransi Jiwa IFG menjadi Perusahaan ‘Asuransi Jiva dan Kesehatan Terbaik di Indonesia BUMNx: FG TFG ii 4 17. INDONESIA MISI INTERNAL AUDIT @ Menjalankan fungsi pengawasan untuk memastixan bahwa pengendalian internal, manajemen risko, implementasi Good Corporate Governance (GCG) pada proses-proses operasional dan kegiatan bisnis lainnya dalam PT Asuransi Jiwa IFG telah berjalen sesuai dengan tujuan Perusahaan, ketentuan, dan regulasi atau peraturan perundangan yang beriaku. b. Melaksanakan kegiatan assurance dan consulting secara profesional, independen serta bersinergi dengan semua unit kerja untuk memberikan nial tambah bagi perusahzan. ‘STRATEGI INTERNAL AUDIT ‘a Meningkatkan Infernal Audit sebagai mitra bisnis strategis yang memberikan nila tambah bagi menajemen dan seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tyjuan PT Asuransi Jiwa IFG. b. Mengembangkan intemal Audit yang efektf dan efisien serta memiiki sumber daya manusia yang berkompatensi tinggi Menjaga dan meningkatkan independensi, objektvitas dan etka profesi Mengevaluasi efektvtas intemal control, risk management, dan govemance process melalui penerapan Risk Based Internal Aucit (RBIA). &. Meningkatkan sinergi Internal Auclt dan eksternal audit RUANG LINGKUP Dalam rangka menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya maka ruang lingkup kerja Internal Audit meliputi kecukupan, efektivitas sistem pengendalian internal dan kinerja Perusahaan sesual tujuan Perusahaan, seperti a. Ruang lingkup pekerjaan Internal Audit mencakup semua area operasi PT Asuransi Jiwa IFG sesuai dengan kebijakan tata kelola yang berlaku untuk menentukan kecukupan kualitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola: b. Satuan Kerja Audit Internal PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) (selanjutnya disebut "SKAI holding’) sebagai Perusahaan Induk PT Asuransi Jiwa IFG dapat melakukan kegiatan pengawasan internal terhadap PT Asuransi Jiwa IF baik dilaksanakan oleh BPU! atau bersama PT Asuransi Jiwa IFG atau yang disebut joint audit berdasarkan RKAT yang telah ditetapkan bersama, atau apablla terdapat permintaan khusus (diluar RKAT) dari Dewan Komisaris PT Asuransi Jiwa IFG, danvatau Direktur Utama BPUI sebagai wakil dari pemegang saham SUM ire WG i 2A 22, INDONESIA BABII ‘STRUKTUR DAN KEDUDUKAN STRUKTUR DAN KEDUDUKAN INTERNAL AUDIT PT ASURANSI JIWA IFG Internal Audit dipimpin oleh Head of internal Audit; b. Head of Internal Aucit diangkat dan diberhentixan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dliaporkan kepada regulator; Pada struktur organisasi untuk menjaga independensinya maka, Internal Audit berada langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan memberikan masukar/saran dalam rangka perbaikan proses kegiatan operasional perusahaan melaluijasa konsultasi secera profesional serta dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan aktivitas Internal Auclt 4. Auditor Internal yang tergabung dalam internal Audit bertanggung jaweb dan menyampaikan laporan kepada Head of intemal Audit; @. Infernal Audit harus independen dan objekif, sehingga Head of Internal Audit mampu mengungkapkan pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh atau tekanan dari manejemen atau pihak lain. Direktur Utama harus memberikan dukungan sepenuhnya untuk hal-hel yang berkaitan dengan proses audit f. Jka Head of Internal Audit tidak memenuhi persyaratan sebagaimena ditetapkan oleh peraturan yang berlaku atau gagal untuk melakukan tugas-tugas yang diberkan kepadanya, Direktur Utama dapat memberhentikannya setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris; 4g. Jumlah Auditor Internal dalam Internal Audit sekurang-kurengnya adalah 1 (satu) orang yang bertanggung jawab dalam bidang Pemeriksaan (Audit Internal) dan sekurang-kurangnya 4 (satu) orang yang bertanggung jawab daiam Quality Assurance, fh. Dalam rangke penerapan tata Keiola terintegrasi dalam Indonesia Financial Group (IFG), Intomal Audit PT Asuransi Jiwa IFG berkoordinasi dengan SKAl holding sesuai dengan Pedoman Strategis Audit Internal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Banana Pembinaan Usaha Indonesia Dan Anak Perusahaan. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN ‘Setiap pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Head of Internal Audit segera diberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk mendapat persetujuan. SUM ex: iFG WG, 34. 3.2. INDONESIA BAB III PERSYARATAN DAN KODE ETIK AUDITOR INTERNAL, PERSYARATAN YANG WAJIB DIMILIKI AUDITOR INTERNAL a. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan objektif dalam pelaksanaan tugasnya; b._Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disipliniimu lain yang relevan dengan bidang tugasnya: . Memiliki pengetahuan tentang peraturan di bidang asuransi, pasar modal dan peraturan lain yang relevan; d. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif; @ Mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi Internal Audi {. Mematuhi kode etik Internal Audit, g. Menjaga kerahasiaan informasi dar/atau deta perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Internal Audit kecuali ciwajibkan berdasarkan peraturan perundang- undangan atau penetapan atau putusan pengadilan; h. Memahami prinsip tata kelola Perusahaan yang beik, manajemen risiko, dan pengendalian internal: i. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara berkelanjutan. Kualifiasi yang wajib dipenuhi oleh Head of Internal Audit sebagai berikut 1. Mempunyai sertifkasi terkait audit (Qualified Internal Auditor/Certified Internal Auditor! Professional Internal Audit dan/atau sertifixasi lainnya terkait audit) 2, Memenuhi persyaratan internal yang sudah ditetapkan dan regulasi eksternal yang berlaku. KODE ETIK AUDITOR INTERNAL a. Integritas Integritas Auditor Intemal membentuk keyakinan dan oleh karenanya menjadi dasar kepercayaan terhadep pertimbangan Auditor Internal ‘Auditor Internat: 41). Bekerja dengan kejujuran, Kelekunan, hati-hati dan penuh rasa tanggung jewab 2). Mematuhi hukum/peraturan/kebijakan yang beriaku serta standar profesi audit internal 3). Secara sadar tidak akan menjadi bagian dari aktiitas ilegal, atau teribat dalam tindakan- tindakan yang tidak terpuji bak yang dapat mencemarkan nama beik profesi dan perusahaan SUMNex: iFG WG, INDONESIA 4) Harus menghormati dan mendukung tujuan organisasi yang sah dan ets. b. Objektivitas Objektivitas mensyaratkan Auditor Internal untuk tidak mendasarkan pertimbangannya kepada pihak lain menyangkut permasalahan audit. Ancaman terhadap objektivitas harus dikelola dari ‘ingkat individu Auditor Internal, penugasan, fungsional, dan level organisasi Auditor Internal: 1) Harus objektif dan tidak memihak dalam melaksanekan penugasannye: 2) Objektif dan bersikap netral mengharuskan Auditor Internal menghindari setiap konflik kepentingan dan demi menjaga objektivitas penugasan staf dalam melakukan pemeriksaan i unit kerja perlu dirotasi secara berkala; 3) Tidak akan mengikuti kegiatan yang dapat menghalangi atau merusak penilaian Auditor Internal, serta tidak memihak dan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan: 4) Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu atau patut diduga merusak penilaian profesional sebagai Auditor Internal, 5) Mengungkapkan seluruh fakta material yang diketahui, yang apabila tidak diungkapkan dapat menimbulkan distorsi atas pelaporan yang diperiksa; 6) Senantiasa menggunakan penilaian profesional dalam pelaksanaan tugas pada kondisi atau situasi apapun. c. Kerahasiaan Auditor Internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak mengungkap informasi tersebut tanpa kewenangan yang sah, kecuali diharuskan oleh hukum atau profesi Auditor Internal: 1) Berhati-nati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh selema menjalankan tugas; 2) Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi dan/atau dengan cara ‘apapun yang bertentangan dengan hukum atau merugikan tujuan dan etika organisasi d. Kompetensi ‘Auditor Interal menerapkan pengetahuan, kecakepan dan pengalaman yang diperiukan dalam memberikan jasa audit internal Auditor internat 1) Hanya teriibet dalam pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dimilki; 3UMNx: iFG TFG ie INDONESIA 2) Melaksenakan jasa audit internal sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional ‘Audit interna 3) Meningkatkan kemampuan, pengetahuan, Keahlian dan efektivitas serta kualitas pekerjaan secara berkelanjutan; 4) Harus memiliki pengetahuan memadai untuk dapat mengevaluasi risiko Kecurangan dan cara organisasi mengeiola risiko; 5) Harus memiliki pengetahuan memadai mengenai risiko dan pengendalian kuncilutama, serta teknik audit berbasis teknologi informasi KECAKAPAN DAN KECERMATAN PROFESIONAL (DUE PROFESSIONAL CARE) Kecakapan dan kecermatan profesional adalah istilah kolektf yang mengacu kepada pengetahuan, keterampllan dan kompetensi lainnya yang diperlukan oleh Auditor Internal ager dapat melaksanakan tanggung jawab profesionalnya secara efektif. Auditor Internal dapat mengembangkan kecakapannya melalui pendidikan, pengalaman, sertiikasi dan lain sebagainya. Dalam penugasannya, Auditor Intemal harus menerapkan kecermatan profesional dimana Auditor Internat @, Harus menggunakan kecermatan dan keahlian sebagaimana diiharapkan dari seorang Auditor Internal yang cukup hati-hati (reasonably prudent) dan kompeten, b. Harus menerapkan kecermatan profesionalnya dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1) Luasnya cakupan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penugasan; 2) Kompleksitas, materialitas, atau signifikansi relatif terhadap permasalahan yang dijadikan ‘objek penerapan prosedur penugasan assurance; 3) Kecukupan dan efektivitas proses tata kelola, pengelola risiko, dan pengendalian internal 4) Peluang terjadinya kesalahan, kecurangan atau ketidakpatuhan signifikan; dan 5) Memperhatikan cost and benefit dalam melakukan perencanaan penugasan. ©. Harus mempertimbangkan penggunaan sarana audit berbasis teknologi dan teknik analisis data tainnya. d. Harus waspada terhadap isiko signifikan yang dapat mempengaruhi tujuan, aktivitas operasional, atau sumber daya Perusahaan, Head of Internal Audit dapat mempertimbangkan penugasan konsultasi dengan meminta saran dan bantuan dari pihak yang berkompeten atas objek konsuitasi dimana Auditor Internal belum. ‘memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang memadai 3UMNxx iFG iFG Life INDONESIA BABIV INDEPENDENS! DAN OBJEKTIVITAS. Independensi adalah kondisi bebas dari situasi yang dapat mempengaruhi kemampuan aktivitas Auditor Internal untuk dapat melaksanakan tenggung jawabnya secara tidak memihak, Untuk mencapai tingkat independensi yang dibutunkan dalam rangka melaksanakan tanagung jawab aktivitas audit internal, Head of Internal Audit harus memiliki akses langsung kepada Direksi dan Dewan Komisaris, Hal tersebut dapat dicapai melalui hubungen pelaporan ganda kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Independensi harus dikelola dari tingkat individu Auditor Internal, penugasan, fungsional, dan organisa CObjektivitas mengacu pada pola pikir Auditor Internal yang tidak memihak atau bias, yang cifesiltasi dengan menghindari konflk kepentingan. Implikasi dari independensi dan objektivitas organisasi dan personil Auditor Internal maka aktivitas dan Auditor Internat a Harus bebas dari intervensi dalam penentuan ruang lingkup audit internal, pelaksanaan penugasan, dan pelaporan hasilnya. Head of Internal Audit harus mengungkapkan bentuk intervensi serta bentuk implementasinya kepada Direksi ‘Tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat, atau patut diduga dapat menghalangi penilaian Auditor Internal yang adil. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan atau hubungan apapun yang mengakibatkan timbulnya benturan kepentingan dengan organisasi. Tidak boleh melakukan perangkapan tugas dan jabatan atau terlibat dan bertanggungjawab dalam aktivitas operasional perusahaan dan Anak Perusahaan daniatau afiliasinya Harus menolak melaksanakan penugasan penilaian kegiatan yang pada masa sebelumnya perah menjadi tanggung jawabnya. Objektivitas Auditor Internal dianggap terkendala apabila Auditor memberikan jasa assurance alas kegiatan yang pernah menjadi tanggung jawabnya pada tahun ‘sebelumnya. Penugasan assurance yang dilakukan terhadap aktivitas yang pemah menjadi tanggung jawab Head of Internal Audit, harus diawasi oleh pihak lain di luar aktivitas audit internal, Dapat memberikan jasa assurance atas aktivitas yang sebelumnya telah diberikan jasa konsultansi, jika sifat dari konsultasi tidak menimbulkan kendala objektivitas dan mampu bersifat objektif dalam penugasan tersebut. Dapat memberikan jasa konsultasi terhadap kegiatan yang sebelumnya pernah menjadi tanggung Jawabnya, Jika Auditor Internal memiliki potensi kendale independensi atau objektivites pada penugasan jasa konsultasi yang diusulkan, hal tersebut harus diungkapkan sebelum penugasan citerima 3UMNexx.. iFG BABV KEWENANGAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 5.1. KEWENANGAN INTERNAL AUDIT Internal Audit memiliki kewenangan sebagai berkut: a Melakukan audit terhadap semua kegiatan unit kerja dalam organisasi dan anak perusahaan PT Asuransi Jiwa IFG, Melakukan aucit terhadap badan usaha aliansi lainnya ataupun badan leinnya dengan persetujuan Direktur Utama; Melakukan pemeriksaan terhadap semua masalah pada setiap aspek dan unsur kegiatan fraud, pelanggaran ketentuan, penyalahgunaan wewenang, penyalshgunaan uang Perusahean, atau halal lainnya yang dapat menimbulkan kerugian baik materil maupun immateril bagi Perusahaan; Memiliki akses bebas dan tak terbatas ke semua unit kerja, unit terafiliasi, Kegiatan, dokumen, buku, catatan, laporan, informasi, properti, aset-aset, karyawan dan sumber daya Perusahaan serta hal-hel lain yang dianggap perlu, yang relevan dengan kinerja fungsi audit dalam rangka pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab; Melakukan klerifkasi, wawancara, konfirmasi kepada para pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultas Mendapatkan bantuan yang diperiukan dari karyawan di berbagai divisl, unit kerja, afliasi dan kantor-kantor PT Asuransi Jiwa IFG lainnya dimana tim audit melakukan pemeriksaan; Dalam hal pelaksanaan audit atau tugas lainnya yang memerlukan keahlian khusus, Internal Aucit dapat mendapatkan bantuan tenaga ahli, profesional dan lain-lain dimana dianggap perlu dari dalam atau luar Perusahaan, Berkomunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau melalui Komite Audit; Mengadakan pertemuan rutin dan/atau insidental dengan Manajemen, Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit; Menentukan jadwal, Auditee, personil, ruang lingkup dan menggunakan metodologi, teknik, perangkat dan pendekatan audit dalam melaksanakan tugas pokok yang telah ditetapkan; Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Auditor Eksternal dan pihak eksternal lainnya yang terkait dengan tugas dan fungsi Internal Audit SUM iFG WG INDONESIA 5.2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDIT Internal Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut 2, Menyusun dan mengembangkan Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) berbasis risiko yang terjadwal dan insidental, termasuk didalamnya kebutuhan sumber daya manusia dan perencanaan biaya audit apabila diperlukan. RKAT disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit untuk memperolen pertimbangan dan saran, sebelum mendapat persetujuan Direktur Utama; b. Melaksanekan program kerja sesuai ruang lingkup yang disepakati pada RKAT dan/atau program audit khusus danvateu audit investigatif di uar RKAT danJatau tugas-tugas khusus atas permintaan Direktur Utama dan/atau atas permintaan Dewan Komisaris melalui Komite Audit apabila diperlukan dan akan melaporkan hasil pelaksanaan program tersebut kepada pihak yang berkepentingan; c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan, serta praktik penerapan tata kelola Perusahaan yang baik; atas efisiensi dan efektivitas di seluruh unit kerja ‘@. Memberikan saran perbaikan/rekomendasi dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperitsa pada semua tingkat manajemen; { Membuat Laporan Hasil Audit (HA) dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris, Komite Audit, Director in Charge (DIC), dan Auditee: 9. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perblkan yang telah disarankan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit; h. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam mengelola Auditor profesional dengan memberikan mereka pengetahuan, keterampilan, pendicikan berkelanjutan untuk memenuhi kompetensi ‘Auditor Internal dan memberi pengalaman yang cukup untuk memenuhi persyaratan yang tercatat pada Piagam Audit internal: i. Memberikan konsultasi kepada pihak intemal Perusahaan untuk memberikan nila tambah dan perbeikan terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko dan tata kelola Perusahean; j. Menyusun program untuk mengevaluasi kualitas kegiatan audit yang dilakukan; Melakukan pemeriksaan dan penil k. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan audit kepada regulator apabila diperlukan serta melakukan pemantauan, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan atas hasil temuan pemeriksaan Auditor Eksternal yang belum tuntas; |. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis termasuk Standard Operating Procedure (SOP) sebagai pedoman bagi Auditor Internal dalam melaksanakan tugasnya; m, Menyusun program untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian mutu secara independen (Quality Assurance) dalam ruang lingkup kerja Audit Internal, untuk meyakini kesesuaiannya dengan Standar Prosedur Operasi serta Standar Praktik Profesional Audit Internal; SUM Nex. iFG TFG, 1. Membantu Komite Audit dalam mengevaluasi kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) ‘©. Menyampaikan leporan tindek lanjut Internal Audit PT Asuransi Jiwa IFG dan eksternal kepada SKAI holding setiap trivulan; P. Melakukan koordinasi dengan SKAI holding dalam menyusun rencana pemeriksaan untuk penyelarasan rencana audit terintegrasi 5.3. PERTANGGUNGJAWABAN INTERNAL AUDIT Head of Intemal Audit secara struktural bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan bertanggungjawab secara fungsional kepada Dewan Komisaris melalui Korte Audit, dengan cara: 1. Menyampaikan Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) kepada Direktur Utama untuk disetujul dan disampaikan kepada Komisaris Utama. Persetyjuan RKAT dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Dewan Komisaris melalui Komite Audit, 2. Menyampaikan laporan aktivitas operasional Internal Audit dan laporan tindak lanjut hasil audit secara trivulanan kepada Direktur Utama dengan ditembuskan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit 3. Menyampaikan laporan tindak lanjut, RKAT dan audit investigasi kepada SKAI holding sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. 10 3BUMNex: iFG iFG life INDONESIA BABVI HUBUNGAN DENGAN PIHAK LAIN 6.1. HUBUNGAN DENGAN DIREKTUR UTAMA 1 Untuk menjaga independensinya maka secara struktur Infernal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Dalam pelaksanaan fungsi aucit internal, Direktur Utama bertanggung jawab atas: a) Aktivitas operasional intemal Audit termasuk memberikan persetujuan atas rencana audit internal dan kebijakan Internal Audit, b) Memastikan telah dilakukan tindakan perbaiken sesuai dengan rekomendasi internal Audit ¢) Memastikan Head of Internal Audit memiliki sumber daya yang memadai untuk menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan rencana audit tahunan. Dalam melaksanakan tugasnya, Internal Audit menyampaikan leporan kepada Direktur Utama yang termasuk namun tidak terbatas pada pelaporan hasil assurance dan konsultasi, pelaporan hasil kegiatan Quality Assurance, pelaporan aktivitas operasional intemal Audit, dan pelaporan tindak lanjut hesil audit, 6.2, HUBUNGAN DENGAN DEWAN KOMISARIS 1) 2) Dalam hal hubungan dengan Dewan Komisaris, Internal Audit dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dar/atau melalui Komite Audit Dalam peleksanaan fungsi audit internal, Dewan Komisaris bertanggung jawab: a) Memastikan Direksi menyusun dan memelinara sistem pengendalian internal yang memadai, efektif, dan efisien, b) Mengkaji efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian internal berdasarkan informasi yang diperoleh dari intemal Audit paling sedikt sekali dalam 1 (satu) tshun; ©) Menunjuk pengendali mutu independen dari pihak eksteral untuk melakukan Kaji ulang terhadap kinerja Internal Audit, dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit. Pelaporan Infernal Audit kepada Dewan Komisaris meliput 1a). Permohonan persetujuan terhadap pemutakhiran Piagam Audit Internal; b) Persetujuan keputusan terkait dengan pengangkatan dan pemberhentian Head of intemal Aue ©) Menyetujui RKAT Intema/ Audit " 3UMNezx: iFG WG iy INDONESIA 6.3. HUBUNGAN DENGAN KOMITE AUDIT 1 2) 3) Delam pelaksanaan fungsi audit internal, Komite Audit sebagai perwakilan Dewan Komisaris bertanggung jawab: a) Memantau dan mengkaji efektivitas pelaksanaan audit internal; b)Mengevaluasi kinerja Internal Auclt; ©) Memastikan internal Audit bekerja secara independen; d) Menunjuk Auditor independen dan mengevaluasi kualifkasi, independensi, dan kinerjanya: fe) Memberikan rekomendasi terkait penyusunan rencane audit, ruang lingkup, dan anggaran Imtemal Audit ) Memberikan rekomendasi terkait penyusunan Piagam Audit Internal; 9) Meninjau laporan audit dan memastikan Direksi mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan secara cepat untuk mengatasi Kelemahan pengendalian, fraud, masalah kepatuhan terhadap kebijakan, undeng-undang, dan peraturan, atau masalah lain yang ditdentikasi dan dilaporkan oleh Internal Aucit; h) Meninjau standar dan laporan pengendalian internal, termasuk aktivitas, rencana, organisasi, dan kualitas Intemal Audit serta kepatuhan Perusahaan; i) Memastikan internal Audit menjunjung tinggi integritas dalam pelaksanaan tugas. Dalam melaksanakan tugasnya, internal Audit menyampaikan laporan secara fungsional kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit yang termasuk namun tidak terbatas pada pelaporan hasil assurance dan konsultasi, pelaporan hasil kegiatan Quality Assurance, pelaporan aktvitas operasional Internal Audit, dan pelaporan tindak lanjut hasil aucit Intemal Audit herus berkoordinasi dengan Korite Audit untuk: a) Mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas temuan hasil audit, laporan dak lanjut, daniatau hal-hal yang mengandung indikasi mengenai Konsultas, laporan kelemahan pengendalian internal dan praktk tata kelola Perusahaan; b)_Membantu metakukan evalua kinerja Kantor Akuntan Publi (KAP) dalam hal: ~ Evaluasi atas jasa Akuntan Publik yang sama paling lama untuk periode audit selama 3 (tiga) tahun buku pelaporan secara berturut-turut ~ Pinak yang melaksanakan kegiatan jasa keuangan hanya dapet menggunakan kembali jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari Akuntan Publik yang sama sebagaimana dimaksud pada huruf b, setelah 2 (dua) tahun buku pelaporan secara berturutturut tidak menggunakan jasa aucit atas informasi keuangan historis tahunan dari Akuntan Publik yang sama (cooling-off period) 2 3UMNex: iFG WFG ii INDONESIA 6.4. HUBUNGAN DENGAN FUNGSI DI PERUSAHAAN ‘Internal Audit bertanggung jawab memberikan jasa assurance dan jasa konsultasi kepada setiap unit kerja di lingkungan Perusahaan sesuai dengan RKAT dan/atau diluar RKAT sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam kebijakan. b. Internal Audit berkoordinasi dengan unit kerja yang melakukan fungsi pengendalian lain untuk mengoptimalkan efektivitas fungsi pengendalian internal 6.5, HUBUNGAN DENGAN SKAl HOLDING PERUSAHAAN ‘a. SKAI holding berperan sebagai Satuan Kerja Audit Internal Integrasi (SKAIT) untuk IFG. . Internal Audit PT Asuransi Jiwa IFG sebagai anggota holding mengikuti rapat harmonisasi arahan penyusunan RKAT yang diselenggarakan oleh SKAI holding. RKAT anggota holding disahkan setelah adanya penyelarasan dengan RKAT holding Perusahaan dan mendapatkan masukan dari Komite Audit anggota holding. RKAT anggota holding disahkan oleh Direktur Utama anggota holding serta diketahui dan ditandatangani oleh Komisaris Utama sebagai perwakilan dari Dewan Komisaris dan disampaikan kepada SKAI holding, ‘c._SKAI holding dapat menetapkan audit tematik di PT Asuransi Jiwa IFG berdasarkan penilaian top risk holding danfatau anggota holding. Pelaksanaan audit tematik oleh SKAI holding di PT Asuransi Jiwa IFG dapat dilaksanakan oleh SKAI holding sendiri atau dilaksanakan bersama Internal Audit PT Asuransi Jiwa IFG (joint audit. d. Dewan Komisaris PT Asuransi Jiwa IFG dan/atau Direktur Utama BPUI sebagai wakil dari pemegang saham dapat mengajukan permintaan Kkhusus kepada SKAl holding untuk pelaksanaan audit di PT Asuransi Jiwa IFG (di luer RKAT). fe. SKAI PT Asuransi Jiva IFG yang tergabung dalam IFG harus melaporkan kepada SKAIT holding terkait hal-hal berikut: |. Tindak lanjut audit internal Audit dan audit ekstemal setiap triwulan, apabila dibutubkan termasuk tindak lanjut audit anggota IFG di bawah tanggung jawab anggota holding. i, Laporan aktivitas operasional intemal Audit anggota holding setiap semester. ii, Laporan terkait fraud dan/atau significant finding lainnya sewaktu-waktu. {. SKAIT holding dapat menyelenggarakan rapat rutin gabungan antara SKAl holding dengan Internal Audit PT Asuransi Jiwa IFG secara triwulanan (3 bulan) atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan yang diantaranya dapat membahas terkait evaluesi kinerja, pemberian arahan dari holding Perusahaan kepada Anggota holding, maupun pembahasan terkait hal-hal signifikan yang perlu didiskusiken bersama 18 SUMNexx.. FG FG. 6.6. HUBUNGAN INTERNAL AUDIT DENGAN PIHAK EKSTERNAL 1) Kegiatan audit eksternal akan dikoordinasikan oleh Interna! Audit untuk memastikan cakupan uit yang disampaikan sudah memadai sehingga tujuan hasil audit dapat tercapai, 2) Pertemuan antara manajemen dan Auditor Eksternal diperlukan dengan tujuan untuk mendiskusikan kepentingan pelaksanaan audit; 3) Manajemen mendukung kegiatan eksternal Auditor dalam penyediaan informasi, dokumen, dan data dalam pelaksanaan aucit 4 SUMNexx.. FG IFGiy. BAB VI PROGRAM PENJAMINAN DAN PENINGKATAN KUALITAS Head of Internal Audit mengembangkan dan melaksanakan program Quality Assurance dan Improvement Program (QAIPy/program penjaminan dan peningkatan kualitas yang mencakup seluruh aspek aktivitas audit intemal. Program penjaminan dan peningkatan kualitas dirancang untuk melakukan evaluasi atas kesesuaian aktivitas audit intemal terhadap stander, serta metakukan evaluasi penerapan kode etx oleh Internal Audit, Program ini juga menial efisiensi dan efektvitas aktivtas aucit internal serta mengidentfikasi peluang peningkatennya. 7.4. PENILAIAN INTERNAL Penilaian internal harus mencakup: 2, Pemantauan berkelanjutan yang dilakukan sesual kebljakan dan prosedur aucit intemal yang dilakukan pada seluruh penugasan assurance, layanan konsultasi, dan investigasi: dan b. Perilaian maturitas terhedap kapabilas dan kapasitas Internal Audit secara berkala sesuai Kode tik dan Standar. 7.2. PENILAIAN EKSTERNAL Penilaian eksternal harus dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun oleh penital atau tim penital yang memiliki kualifkasi memadai dan independen yang berasal dari luar organisasi. Head of Internal Audit mendiskusiken dengan Direksi dan Dewan Komisaris mengenai: 2, Bentuk dan frekuensi penilaian eksteral; dan b. Kualifkasi dan independens! (im) penilai eksternal, termasuk kemungkinan terjadinya pertentangan kepentingan. 15 SBUMNsxx., iFG WG BAB VIII PENUTUP Masa berlaku dan evaluasi: ‘a. Piagam ini berlaku efektif sejak disahkan dan berakhir sampai dikeluarkan revisi berikutnya; b, Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau kekurangan pada Piagam ini, maka akan dllakukan penyesuaian seperiunya, Piagam ini akan dikaji secara berkala yaitu paling sedikit sekali dalam 3 (tiga) tahun dan/atau jika terdapat ha-hal yang perlu disesuaikan dengan adanya perubahan ketentuan dan/atau kebutuhan Perusahaan 16

You might also like