You are on page 1of 11
Menimbang Mengingat BUPATI WAJO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 5 TAHUN 2022 TENTANG TATA KELOLA ALOKASI DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAJO, bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, maka pemerintah mengalokasikan dana Jaminan Kesehatan Nasional melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan; bahwa untuk tertib administrasi dana pengelolaan keuangan daerah terkait dengan pembayaran dana non kapitasi oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan kepada Pusat Kesehatan Masyarakat perlu regulasi yang mengatur tata kelola alokasi dana non kapitasi jaminan kesehatan nasional; bahwa _berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Kelola Alokasi Dana Non Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Pusat Kesehatan Masyarakat; Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6736); Undang-Undang Nomor 1 ‘Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi ih 10. ll. Peratutan Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 246,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6736); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik —_ Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 dengan Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 81); Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 165) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 130); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 2 Menetapkan 12. 13. 14. 15. Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 33 ); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 874); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia. = Tahun_—-2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan —_‘Kesehatan sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan; Peraturan Daerah Kabupaten Wajo Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2020 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Wajo Nomor 127); MEMUTUSKAN: PERATURAN BUPATI TENTANG TATA KELOLA ALOKASI DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: Daerah adalah Kabupaten Wajo. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Otonom. Bupati adalah Bupati Wajo. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya Kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan 1 2 On pO 10. 11. 12. 13. 14, 5; 16. 17. 18. 19, lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang tingginya di wilayah kerjanya Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut UPTD Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di Kabupaten Wajo yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerjanya. Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya disingkat JKN adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memeroleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disebut BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial bidang kesehatan. Pelayanan Kesehatan adalah segala bentuk kegiatan yang diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan atau pelayanan kesehatan lainnya yang dilakukan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Pos Kesehatan Desa dan Pondok Bersalin Desa. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum yang meliputi pelayanan rawat jalan tingkat pertama yang dilakukan oleh pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pelayanan rawat inap tingkat pertama yang dilakukan pada pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan fasilitas rawat inap. Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnostik, pengobatan, dan pelayanan kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur di ruang rawat inap paling sedikit 1 (satu) hari Jasa Pelayanan Kesehatan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobaian, konsultasi visite, rehabilitasi medik dan atau pelayanan lainnya. Biaya Operasional Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Biaya Operasional Puskesmas adalah biaya yang digunakan untuk belanja pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana, belanja cetak atau alat tulis kantor, penggandaan dan perlengakapan lainnya yang dibutuhkan di puskesmas. Tarif adalah biaya penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan pada sarana pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama sebagai imbalan atas pelayanan yang diterima ‘Tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang diberikan berdasarkan jenis pelayanan dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan. Manajemen Klaim Pelayanan Kesehatan adalah penatalaksanaan kegiatan pencatatan, verifikasi, pelaporan dan pendokumentasian proses pelayanan dan pencairan dana non kapitasi pada Dinas Kesehatan dan pada Pusat Pelayanan Kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya disingkat JKN adalah bagian dari sistem Jaminan Sosial Nasional yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang sistem ah jaminan sosial nasional dengan bertujuan untuk memenuhi dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. 20. Penerimaan Bantuan Iuran yang selanjutnya disingkat PBI adalah peserta kesehatan yang dibayarkan oleh Pemerintah sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan. 21, Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat KB adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera yang membatasi kelahiran 22, Pelayanan Neonatus Obstetri Essensial Dasar yang selanjutnya disebut PONED adalah pelayanan oleh Puskesmas yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. 23, Bahan Bakar Minyak adalah yang selanjutnya disingkat BBM sebuah sumber energi yang didapat dari hasil sumber daya alam minyak bumi yang digunakan untuk sumber energi kendaraan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini sebagai pedoman teknis dalam pengelolaan dana non kapitasi JKN pada Puskesmas. (2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini memberikan kepastian hukum dalam pengelolaan dana non kapitasi JKN pada Puskesmas. BAB III PELAYANAN KESEHATAN JKN Pasal 3 Jenis Pelayanan Kesehatan dengan JKN memberikan jaminan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan diberikan kepada Peserta JKN dan keluarganya yang berlaku secara nasional. BAB IV SUMBER DANA, ALOKASI DANA, PENYALURAN DANA PEMANFAATAN DANA Pasal 4 Biaya Jaminan Kesehatan untuk Peserta JKN PBI bersumber dari iuran peserta yang dibayarkan oleh pemerintah dan biaya Jaminan Kesehatan Peserta JKN Non PBI bersumber dari iuran yang dibayar oleh peserta, pemberi kerja dan atau pemerintah. Pasal 5 Alokasi Dana Non Kapitasi JKN pada Puskesmas terdiri dari: a. Non Kapitasi pada rawat jalan : 1. Pelayanan Rujuk Balik yaitu pemeriksaan Gula Darah Sewaktu, Gula Darah Puasa, Gula Darah 2 (dua) jam setelah puasa; 2. Pelayanan Skrining Kesehatan yaitu pemeriksaan IVA, Papsmer, Terapi Krio; 3. Jasa kebidanan, Neonatal dan Keluarga Berencana yaitu paket Anternatal Care, Pemeriksaan Post Natal Care, Pemasangan dan pencabutan IUD/Implant, pelayanan suntik keluarga berencana, Penanganan komplikasi keluarga berencana dan pelayanan keluarga berencana metode operasi pria Vasektomi; 4. Protesa Gigi; 5. Pelayanan Ambulans/Rujukan; dan 6. Pelayanan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). b. Non Kapitasi Rawat Inap Tingkat Pertama yaitu paket rawat inap; c, Non Kapitasi pada persalinan yaitu: 1. Paket Persalinan pervaginal normal; 2. Paket persalinan pervaginal dengan tindakan emergency dasar di Puskesmas PONED; 3. Pelayanan tindakan pasca persalinan di Puskesmas PONED seperti Placenta Manual; dan 4, Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan atau neonatal. Pasal 6 (1) Dana non kapitasi peserta JKN disetor oleh BPJS Kesehatan ke rekening Kas Daerah sesuai klaim yang diajukan setiap Puskesmas setelah di verifikasi oleh BPJS Kesehatan. (2) Dana Non Kapitasi yang ada pada Kas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terakomodir pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas untuk dapat dicairkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan (3) Besaran dana non kapitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan ke Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 7 Dana Non Kapitasi yang diterima pemanfaatan dana dari BPJS Kesehatan yang selanjutnya diserahkan ke rekening Puskesmas dimanfaatkan seluruhnya pada UPTD Puskesmas untuk pembayaran bahan bakar minyak 100% (seratus persen) selebihnya untuk biaya jasa pelayanan kesehatan sebesar 65% (enam puluh lima persen) dan biaya operasional sebesar 35% (tiga puluh lima persen), Pasal 8 (1) Alokasi Dana Non Kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang terlibat di dalam kegiatan pelayanan kesehatan. (2) Daftar Pembagian Jasa Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. 6 Pasal 9 Pemanfaatan biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 sebagai berikut: a, operasional pelayanan kesehatan dalam dan luar gedung seperti konsumsi penyuluhan/sosialisasi, transportasi peserta, transportasi dan honor petugas dan narasumber; b. operasional dan pemeliharaan Puskesmas Keliling seperti belanja bahan bakar minyak, Penggantian Oli, penggantian suku cadang Puskesmas Keliling, servis berkala dan pemeliharaan kendaraan Puskesmas Keliling; c. belanja cetak atau alat tulis kantor seperti cetak family folder, leaflet, poster, brosur, belanja alat tulis kantor, computer supplies dan tinta printer; d. penggandaan format, seperti penggandaan format, kuesioner, juknis dan lain-lain; e. administrasi koordinasi program dan sistem informasi seperti transportasi dan uang harian koordinasi program, honor panitia penggandaan dan penerima barang, konsumsi, meterai, hardware, dan software sistem informasi, mouse printer, langganan internet dan LCD; f. peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan seperti transportasi, uang harian, biaya penginapan, biaya paket pelatihan/kursus, honor narasumber dan konsumsi; g. pengadaan sarana prasarana, seperti belanja meja kerja petugas, kursi pertemuan, kursi tunggu pasien, lemari obat, lemari paket pembuatan billboard, pembuatan atau renovasi pagar, pembuatan atau renovasi akses masuk/keluar puskesmas dan instalasi gizi; h.pemeliharaan sarana dan prasarana, seperti belanja penggantian kunci pintu, engsel pintu, bohlam lampu, pengecetan, perbaikan saluran air/ wastafel, biaya tukang penggantian pintu dan jendela yang rusak, pemeliharaan AC, perbaikan pagar, servis alat kesehatan dan lain - lain; i. perlengkapan puskesmas lainnya, seperti: perlengkapan dapur Puskesmas, sapu, timba, ember dan perlengkapan lain; j. belanja operasional yang mendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas seperti air, listrik, obat-obatan dan bahan habis pakai; dan k. kegiatan operasional lainnya yang mendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas. BAB V POLA PEMBAGIAN JASA PELAYANAN Pasal 10 Setiap penerimaan komponen jasa pelayanan dari semua jenis pelayanan diatur Pola Pembagian Jasa Pelayanannya untuk pemberi pelayanan langsung dan pemberi pelayanan tidak langsung sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini Pasal 11 (1) Kepala Puskesmas secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan/implementasi pembagian Jasa Pelayanan. (2) Kepala Puskesmas melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Karyawan dan Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai indikator kepuasan terhadap pelaksanaan Pembagian Jasa Pelayanan dan Indikator kinerja pelayanan kesehatan yang bermutu. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Wajo Nomor 26 Tahun 2021 tentang Tata Kelola Alokasi Dana Non Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2021 Nomor 26), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, Pasal 13 Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Wajo. Ditetapkan di Sengkang pada tanggal,4 Januari 2022 x BUPATI WAJO, \ Diundangkan di Sengkang pada tanggal, q Januari 2022 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WAJO,& 4ARMANANI BERITA DAERAH KABUPATEN WAJO TAHUN 2022 NOMOR.... LAMPIRAN 1 PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 5 __ , TAHUN 2022 TENTANG TATA KELOLA ALOKASI] DANA NON KAPITAS] JAMINAN — KESEHATAN, NASIONAL PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT Daftar Pembagian Jasa Pelayanan Dan Operasional Dana Non Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Masyarakat Di Puskesmas 1. Pelayanan Rawat Inap Total 100% 2. Pelayanan Kebidanan, Neonatal dan KB fee 100% 3._Pelayanan Rujukan 4. Pelayanan Skrining Kesehatan asa, foal 100% 5._Pelayanan Rujuk Balik Jasa 100% - BUPATI WAJO, \V O a |AMRAN MAHMUD LAMPIRAN It PERATURAN BUPATI WAJO Nomor 5 TAHUN 2022 TENTANG. TATA KELOLA ALOKASI DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAPTAR PEMBAGIAN JASA PELAYANAN DAN OPERASIONAL DANA NON KAPITAS] JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT Pelayanan Rawat Inaj Uraian Jenis |. 285 Pembagian Jasa Pelayanan (°) no| 5) Pelayanan Kepala_ | Pengelola | Bendahar Pelayanan : jokter | Paramedis (65%) [Dower] Paramedis | puckesmas| JKN | _pengeluaran Puskesmas a 1 JRawat Inap to | 30 a b.__Pelayanan Kebidanan, Neonatal dan KB fasa layanan (7%) No| Uraian Jenis |p. Some one No] an eni* pelayanan [O lien cngelola | Bendahara neers (63%) | Pek ee KN | pengeluaran 2 Persalinan Pervagina 2 Ene a 8 37 5 2 tindakan lemergency ldasar Pra rajakan| pada 3 fsomplikasi 100% | 8 8 7 5 2 Hkebidanan Jéan neonatal a 8 37 2 5 [Antenatal 5 % 7 2 care (ANC) 1008 ‘ ® 7 6 |Perinatal Care] 100% } 8 8 7 5 2 7 |Petayanan KB} 100% | 8 8 7 8 2 ¢__Pelayanan Rujukan Penibagian Jana Pelayanan Uraian Jenis | Jasa No Perawat/ | Kepala Bendahara Pelayanan | Pelayanan | Dokter opir | Pengelota: . Doki Ridan | Puskesmas | S°Pi* | Penselola JKN bpengetuaran z z a a Z 1 [oarak rujukan| Ja. <10Km | 100% | 8 40 8 37 5 lb. 210Km | 10 8 40 8 37 dt * Pelayanan Skrining Kesehatan Uraian Jenis y Pembagian Jasa Pelayanan (%) No} “petayanan | Pelayanan | Doxter| _ Kepala Pengelola pevtiher. = z ~ 2 2 3 [terapi Krio 100% = fe. _Folaysuen Raju Batt Faabagan dam agjanan 6 ig, | waives! san OL ee eee omer] Pewee | Kopala | Pengciots | Bendahara Laborstrium | Pusueamas| EN” | peegatuaren Z 3 g a i roo | 20 | 6s 8 5 2 fabs/a0P/ Sper yt JAMRAN MAHMUD

You might also like