You are on page 1of 38
POLITEKNIK MANUFAKTUR LAS MIG BANDUNG 1. Pendahuluan Las "MIG" ( Metal Inert Gas ) atau "GMAW" ( Gas Metal Are Welding ) biasa juga disebut dengan las logam gas mulia. Dalam las logam gas mulia ( las MIG ), kawat las pengisi berfungsi juga sebagai elektroda yang diumpamakan secara terus menerus. Las MIG tergolong pada las fusi, cairan logam waktu pengelasan terlindung olch gas terhadap udara luar. Kawat elektroda berjalan secara otomatis melalui brander las ( torch ) yang dapat diatur kecepatannya. roses las MIG ini dapat dilakukan secara otomatis maupun semi otomatis. Bila menggunakan otomatis, kawat elektroda berjalan, arus menyala, gas mengelir dan brander las berjalan diatas benda kerja secara otomatis. Dalam banyak hal penggunaan las MIG sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan sifat-sifat yang baik dari proses las MIG, misalnya : Karena konsentrasi busur yang tinggi, maka busurnya sangat mantap dan percikannya sedikit sehingga memudahkan operasi pengelasan. © Karena dapat menggunakan arus yang tinggi, maka kecepatannya juga sangat tinggi schingga mempunyai efisiensi yang baik. « Ketangguban dan. elastisitas, kekedapan terhadap udara, ketidak pekaan terhadap retak dan sifat-sifat lainnya lebih baik daripada yang dihasilkan dengan cara pengelasan yang lain. Karena hal-hal tersebut diatas, maka las MIG banyak sekali digunakan dalam praktek terutama untuk pengelasan baja-baja berkwalitas tinggi seperti baja tahan karat, baja kuat dan Jogam-logam bukan baja yang tidak dapat dilas dengan cara lain. Klasitikasi ‘A. Berdasarkan dari jenis gas pelindung yang dipakai dan cara dari pemindahan logam pengisi proses "GMAW" dapat di klasifikasikan dalam 4 golongan bersar, yaitu : 1. "GMAW - Carbon Dioxide" (GMAW dengan menggunakan gas pelindung CO2 ) Pengelasan ini sebenarnya termasuk las MIG hanya saja bukan gas mulia ( Ar ) yang Gipergunakan sebagai pelindungnya melainkan gas CO2 atau campuran dari gas-gas dimana CO2 sebagai komponen utamanya, Karena CO? adalah oksidator, maka cara ini kebanyakan digunakan untuk mengelas gas Ar. Disebabkan Karena perbedaan harga dari kedua gas tersebut, maka las busur COz lebih banyak dipakai dari pada las busur lindung lainnya. Konstruksi baja. Biaya operasi dengan gas CO2 lebih murah bila dibandingkan dengan’ POLITEKNIK MANUFAKTUR £ BANDUNG gi Dalam hal penggunaan gas COz sebagai pelindung, pemindahan logam cair berbentuk bola-bola yang relatif besar. Hal ini terjadi karena logam yang cair tetap melekat pada ujung elektroda sampai membentuk bola yang cukup besar, sehingga dapat jatuh sendiri. Karena busur listrik yang kurang mantap maka pada pengelasan ini terjadi lebih banyak percikan-percikan dan berkerak. Pengelasan busur bola ini menggunakan ampere rendah, dan digunakan untuk pengelasan pelat-pelat yang tipis. “Micro wire GMAW" (GMAW dengan menggunakan kawat pengisi yang kecil ) Proses pengelasan dengan metoda ini bisa juga disebut las busur hubungan singkat. Karena pada pengelasan busur COz ini dilaksanakan dengan menggunakan arus pengelasan yang sangat rendah, maka pemindahan butiran cairan logam dari ujung elektroda terjadi dengan melalui hubungan singkat. Cara pengelasan ini sangat banyak digunakan untuk pengelasan posisi tegak, posisi diatas kepala dan untuk mengelas pelat-tipis. Kawat elektroda yang digunakan berdiameter antara 0,8 sampai 1,2 mm. + Gas pelindung yang digunakan adalah gas CO2 murni atau campuran dari 25 % CO2 dan 75% Argon, campuran ini akan memudahkan untuk mengelas baja paduan rendah, baja kekuatan tinggi dan baja tahan karat. . Pemindahan busursingkat ini terjadi karena kawat berjalan begitu cepat sehingga ujung kawat akan sering kontak dengan benda kerja yang menyebabkan terjadinya hubungan pendek ( timbul busur, panas, Kawat meleieh, cair dan jatuh tertarik ke cairan benda kerja, bila elektroda bebas, maka timbul busur baru lagi ). POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Urutan-urutan terjadinya busur pendek adalah sebagai berikut : © Pertama, ujung kawat didekatkan ke benda kerja maka akan terjadi busur listrik. timbul panas dan melelehkan ujung kawat schingge jetuh berupa butiran cuiran logam. Sementara kawat dan arus berjalan terus. © Cairan kawat elektroda mendekati benda, lapisan karat atau kotoran pada permukaan benda terkikis oleh panas busur. Gas melindungi cairan kawat dan -busur dari pengaruh udara, sehingga hasil pengelasan tetap bersih dan busur stabil. POLITEKNIK MANUFAKTUR LAS MIG i, BANDUNG Teorl (wii . © Cairan kawat elektroda menyentuh benda kerja schingga terjadi hubungan pendek. Busur memendek dan subu turun. Kejadian ini berlangsung kira-kira 20 sampai 200 kali setiap detik. © Pemutusan cairan kawat elektroda menyebabkan putusnya hubungan pendek, dan busur listrik mulai menyala lagi. Dengan adanya busur baru, proses berikutnya akan terjadi seperti sebelumnya, dan ini akan terjadi berulang-ulang. — POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG a 3. "Spray-are-GMAW” ( Busur Sembur - GMAW ) Yang dimaksud dengan busur sembur ialah dimana pemindahan cairan kawat elektroda secara menyembur bersama busur listrik. Cairan logam menyembur ke ‘ benda kerja dalam bentuk butiran halus dan konstan, Busur sembur memerlukan ampere tinggi biasanya digunakan untuk mengelas benda-benda tebal dengan segala posisi. Proses pemindahan busur sembur menghasilkan panas, kecepatan dan daya tembus yang tinggi. Gas pelindung yang digunakan adalah gas argon dengan campuran 5% oksigen. Campuran ini sangat membantu dan memberikan kecepatan tinggi pada pengelasan dan sedikit oksi pembersih. Busur Elektroda Lasan Inti konis terang 22 4. "MIG-GMAW" Pada proses MIG ini sangat cocok untuk mengelas aluminium, aluminium paduan, stainless steel, nickel, paduan nickel dan paduantembaga. Gas pelindung yang digunakan adalah gas argon atau campuran gas argon dan helium dengan kadar S¥%0 % atau "94s %. 7 7_ Nozzle Logam cairan gas Ce 7] Elektroda, . - ~ Logam las yan i SS : eraera 8 Gas pelindung 5 = POLITEKNIK MANUFAKTUR| LAS MIG 6 BANDUNG Teori | > B. Klasifikasi berdasarkan tingkat pengoperasian . 1. Arus tinggi ' ‘Amus yang tinggi (240 - 500 Amp ) biasanya digunakan pada proses las MIG dengan pemindahan sembur. Hal ini dilakukan bila diperlukan suatu penetrasi yang baik dan manik las yang tinggi. Dalam pemindahan sembur, lelehan logam dari ujung elektroda berpindah kearah melintang busur listrik dalam bentuk tetesan kecil. Pemindahan ini disebut semburan atau terbang bebas. Pemindahan-sembur dapat digunakan untuk pengelasan aluminium, dalam segala posisi dan dapat juga digunakan pada logam lain dalam pengelasan posisi mendatar (semua jenis sambungan ) atau untuk posisi Horizontal dan Vertikal hanya untuk ; sambungan T. 1. Bentuk 2. Tetesan tetesan yang ter_ ae Jepit. 4 : Diagram pemindahan sembur. 3 Tetesan 4 Tetesan dalam keado-| yang me- ‘an. bebas. Ngendap. on 2. Amusrendah . ‘Arus yang rendah ( 80 - 200 Amp ), digunakan untuk mengelas material tipis. Busur *s listrik harus distabilkan dengan memodifikasi bentuk pemindahan logam. ee LAS MIG 7 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Teori . ‘Terdapat dua sistem yang digunakan : a, Pemindahan hubungan singkat i : Bila busur listrik pendek ( Voltase rendah ) jarak ujung menjadi elektrodé terhadap | kawat las memendek dan arus naik, ujung kawat elektroda meleleh dan mengalir ke bawah las. ‘Urutan ini berulang secara otomatis 50 + 200 kali per detik. Sistem ini hanya cocok untuk material yang mempunyai tahanan listrik tinggi (baja ). ' 1. Elektroda di 2. Arus meningkat, fhubung pendek. _~>— s* : 3 Busur ee kembal of 4 Panas pada ujung 5 Akibat =... elektroda. hubungan pendek. b. Pemindahan pulsa “Proses pulsa adalah pengembangan dari pengelasan dengan pemindahan sembur ke tingkat arus yang lebih rendah untuk meneruskan pemindahan sembur berikutnya, ‘Amus pulsa kemungkinan harus dipertimbangkan agar mempunyai arus puncak dalam tingkatan pemindahan sembur dan batasan arus dengan jumlah minimum pada pemindahan bentuk bola. Jadi pada prinsipnya pengelasan pulsa ini, pencairan dilakukan oleh arus dasar yang rendah, tetesan logam dari ujung kawat sebelum cukup waktu untuk menjadi besar disemburkan oleh arus pulsa dengan frekwensi antara 50 sampai 100 HZ. Oleh karena penggabungan antara arus dasar yang rendah dan arus pulsa = menyebabkan keseluruhan penggunaan listrik lebih rendah. Hasil yang dicapai dari pengendalian busur secara pulsa ini memungkinkan untuk , mendapatkan busur sembur pada arus yang rendah dan tanpa hubungan singkat pada waktu menetes, Hasil ini berarti meniadakan percikan dan kualitas las dapat diperbaiki dalam banyak pemakaian, seperti dalam mengelas stainless steel dan aluminium. i POLTEKNKKMANUFAKTUR| tAsmig Te BANDUNG Teorl , Skema pemindahan cairan dan hubungan dengan arus pulsa.dapat dilihat pada a gambar dibawah ini. @ ®@ ES © Daerah arus un- pugcak one tuk pemindahan Peralian arus se pulsa Daerah arus untuk pemin, jan bentuk | . Arus dasar oe Waktu Gambar grafik dibawah ini menunjukkan tingkatan operasi dari pemindahan sembur, pemindahan singkat dan pulsa dengan diameter kawat 1,2 mm. Z x 40: 5 30- g a s 8 & 20 ae 7 eS + 10 . A 0 70 86150 = 20 250-300 350 400 Arus dalam ampere ee POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Perlengkapan yang digunakan untuk las MIG hampir sama seperti perlengkapan untuk las G busur inti fluk (as "FCAW" ) dengan pelindung gas CO2 ( karbon dioksida ). . Umumnya perlengkapan MIG meliputi sumber tenaga ( mesin las ), mesin pengatur Kecepatan kawat / bahan pengisi unit kontrol, gas pelindung, air pendingin dan rangkaian lainnya. Kawat pengisi dalam las MIG biasanya diumpamakan secara otomatis, sedangkan alat pembakarnya digerakkan dengan tangan. Sehingga tercipta suatu alat las semi otomatik. Kadang-kadang las MIG juga dilaksanakan secara otomatik penuh, dimana alat pembakarnya ditempatkan pada suatu dudukan. . Ml, Perlengkapan las MIG Pengontrol kecepatan Sistim kontrol kawat iL Bends kerja pengontrol pis: J Gos keluar NY Pengulung kavat Tabung gas pe— lindung Penghubung ke ——" sistim Konffol Pemasuk TOV. Mesin las Rangkaian perlengkapan las MIG Sumber tenaga Gambar : Mesin'Las Mig Semi-otomatik SS POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG e A. Sumber tenage Sumber tanaga yang di pakai pada proses las MIG harus konstan dan harus dipilih yang cocok untuk tingkatan proses atau operasi pengelasan. 1. Penggunaan Arus ‘Arus yang digunakan untuk proses las MIG yang baik dan efisien adalah arus searah dengan tegangan tctap sebagai sumber tenaga. Dengan sumber tenaga ini biasanya penyemburan terjadi bila polaritasnya adalah polaritas balik ( DC - RP ). Disamping polaritas ternyata bahwa besar arus juga memegang peranan penting, bila besar arus melebihi suatu harga tertentu yang disebut harga kritik barulah terjadi pemindahan busur sembur. Besarnya arus kritik tergantung dari pada bahan, kawat las, garis tengah kawat dan jenis gas pelindungnya. Karena busur dalam las MIG konsentrasinya tinggi maka jelas penetrasinya sangat dalam di tempat busur dan segera mendangkal pada sekitarniya. ‘Amus searah polaritas langsung (DC - SP ) = Direct Current Straight Polatity ) hampir tak pernah digunakan karena daya tembusnya lemah, menimbulkan terak, tidak ada aksi pembersih dan pemindahan logam kasar. Pénggunaan arus bolak-balik (AC = Alternating Current ) tidak difjinkan untuk proses las MIG, disebabkan nyalanya tidak konstan. termakan tens ion termakan DCRP Kawat elek troda DcRP -— Kawat elektroda Ton-ion gas TSB 80% 2, ° © Elektron © Elektron. > ® Tembusan dalam Tembusan dangkal berlawanan dengan las TIG, Hasil lasan Hasil lasan Gambar : Pengaruh polaritas pada las MIG | POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Sumber tenaga harus konstan dan harus dipilih yang cocok untuk tingkatan proses / operasi. © Untuk pemindahan sumber-sumber tenaga harus menghasilkan arus lebih 400 AMP (untuk kawat @ 1,2 mm ), Voltase sirkuit harus cukup tinggi untuk panjang busur listrik yang cukup dan pengoperasian dilakukan dengan arus maksimum. © Untuk pemindahan hubungan singkat sumber tenaga harus dapat menghasilkan arus 80 - 200 Amp pada Voltase 21 Volt. Unit ini harus dapat dipasang dengan induksi yang dapat di atur. ¢ Untuk pemindaban *pulsa" sumber tenaga khusus harus digunakan, ( cari petunjuk dari pembuatnya ) B, Penggerak kawat / Mekanik penggerak kawat Mekanik penggerak kawat kegunaannya adalah untuk mengatur jalannya kawat elektroda dari penggulung kawat ke brander. Kecepatan dari kawat elektroda dapat diatur dengan jalan menyetel saklar kecepatan kawat elektroda pada panel kontrol. Panel kontrok térsebut juga dilengkapi dengan penghubung tenaga las, penghubung aliran gas dan sistem aliran pendingin. Biasanya mekanik penggerak kawat ini dipasang diatas mesin las atan terpisah pada alat Iain. 1. Unit penggerak kawat a, Penggulung kawat elektroda /logam pengisi Penggulung kawat elektroda atau coil dipasang pada spindel atau'disebut juga nap laba-laba yang di tempatkan pada posisi horizontal atau vertikal. Nap dapat bebas berputar, sebagai penggerak kawat. Pengatur pemberhentian Jori-jari'roda pemutar POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Perlengkapan pengerem dapat distel dan dipasang untuk mencegah kelebihan , gerakan kawat elektroda ketika motor penggerak kawat mati. ‘ Untuk melindungi kawat elektroda dari debu dan kontaminasi penggulung selalu ditutup atau ditempatkan didalam unit kontrol kabinet, Penutup ini perlu bila menggunakan kawat paduan aluminium. Poros gulungan pemutar b. Penggerak kawat Penggerak kawat terdapat jenis dorong; tarik atau kombinasi. . Jenis dorong Pada jenis ini mekanismenya terdiri dari dua atau lebih roda penggerak schingga tekanan pada pemegang kawat dapat diatur. Metoda ini digunakan untuk menggerakkan kawat lunak dengan diameter tidak Kurang dari 1,2 mm dan untuk kawat keras dengan diameter tidak kurang dari 0,6 mm, Bak perseneling Rol penekan Pengatur rol pengan, Pengarah keluar Aliran kowat ke ~ pistol las Rol pembawd Unit penggetak kawat ( jenis dorong ) r POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG @ Jenis tarik a Jenis ini terditi dari penggerak yang sclalu dipasang pada pemegang pistol las. Rol penggerak menarik kawat dari gulungan kecil yang menempel pada pistol. Pada metoda kombinasi jenis dorong dan tarik digunakan satu dipasang didekat penggulung kawat dan yang lain dipistol las. Tombol pengunci tabung pengarah . Rol pembawa Sambungan aliran kontak: Gulungan kawat. Gas pelindung. Penarik switch Motor penorik kawat ws “* Tombol Pengaturan gulungan di dalam pistol C. Unit kontrol Unit ini dilengkapi dengan beberapa saklar yang berguna : Untuk menyetel kecepatan kawat elektroda © Untuk memulai / menjalankan dan menyetop motor penggerak dengan segera Dapat mengatur aliran gas dan air pendingin ( bila digunakan ) D. Pengarah fleksibel Ini tergantung pada jenis perlengkapan yang digunakan, Normalnya terdiri dari : 1, Kabel untuk arus pengelasan 2. Kontrol kabel ke kiri switch" ON" pistol pembakar dengan unit kontrol , 3, Selang karet untuk mengalirkan gas pelindung 4. Pipa saluran untuk menyalurkan kawat elcktroda ( kecuali gulungan kawat dipasang, pada pistol las ) ; : 5. Selang karet untuk mengalirkan air pendingin (bila digunakan ) 6. Selang karet untuk mengalirkan angin sebagai penggerak kawat ( bila memakai turbine ). tS POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Teor E. Pistol las atau pembakar las Brander las atau pistol las yang baik adalah ringan, mudah dan nyaman untuk dipegang / digenggam. Pemilihan pistol las ini penting karena menentukan besarnya aliran gas, kawat elektroda dan posisi pengelasan. Konstruksi sambungan kabel-kabel las ke pistol las“terdiri dari sambungan pembawa Kawat elektroda, arus listrik, gas pelindung dan air pendingin, seperti terlibat pada gambar di bawah ini, Mulut pipa Aliran kawat Mur kolet Pipa kontak ‘Pembakar yang mempunyai bentuk pistol, pada umumnya dilengkapi dengan penggerak kawat jenis tarik dan switch berbentuk picu, oleh karena hal itu maka disebut pistol las. Untuk pengelasan dengan pemindahan hubungan singkat dan pemindahan pulsa pemegang elektroda dibuat bentuk lengkung. POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG NOZEL (Nozzles ) NOZEL pistol las MIG dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan. Gambar dibawah ini contoh dari beberapa nozel yang ukurannya berbeda dan untuk pekerjaan yang berbeda pula. Celah untuk Saluran air pemasangan pendingin POLITEKNIK MANUFAKTUR] LAS MIG 3 KS BANDUNG Teorl b . F. Sistem Penyuplai Gas Untuk menghasilkan pengelasan yang bermutu tinggi hanya gas-gas tertentu yang + digunakan untuk melindungi busur las dan cairan logam dari pengaruh udara luar. Macam-macam gas yang dipakai pelindung : © Gas Argon, argon ditambah oxygen ; Carbon dioxida ; Helium ; Argon + Coz dan Argon ++ helium + Co. Gambar dibawah adalah suatu contoh dari tabung gas yang dilengkapi dengan regulator tekanan isi dan pengukur tekanan pakai. Gambar POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Gas Pelindung 1. Gas lembam: ‘Argon murni digunakan sebagai gas pelindung bila mengelas logam non fero, 2. Gas cdmpuran : Gas campuran ini diisikan dalam tabung baja, alternatif lain gas-gas terpisah dan pemakaian campuran menggunakan alat pencampur gas. ¢ Campuran Argon - Oksigen Penambahan oksigen dalam jumlah / persentase yang kecil ke dalam argon sangat cocok untuk pengelasan baja. = 19% -2% oksigen yang ditambabkan pada gas Argon digunakan untuk mengelas stainless steel dan 2 + 5% digunakan untuk mengelas baja lunak dengan teknik pemindahan sembur. + Untuk teknik pemindahan pulsa, argon dicampur 2% oksigen dan lebih dari 5% karbon dioksida digunakan untuk mengelas baja. © Campuran Argon - karbon dioksida Teknik pengelasan dengan las busur bubungan singkat dan las busur sembur memungkinkan memakai gas pelindung campuran argon dengan 5 + 25 % karbon dioksida. © Karbon dioksida Karbon dioksida ‘dapat digunakan sebagai gas pelindung untuk pengelasan baja cocok untuk das busur hubungan singkat pada arus rendah dan dapat digunakan arus tinggi untuk pemindahan sembur. POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Ada dua cara untuk mengalirkan gas dari tabung karbon dioksid yaitu : Yang pertama tabung berisi gas dengan mempunyai kadar kelembaban dan akan menyembur bila Katup tabung dibuka. Yang kedua sistem Syphon yaitu tabung yang berisi cairan karbon dioksid dialirkan melalui “Syphon” atau pipa pemindah cairan. Pipa pemindah cairan dapat digunakan untuk menghisap cairan dari dasar tabung. Pengeluaran Strip. putih karbon dioksid canst cair, oleh karena indikasi tabung ity ‘pemanes - fipe sypon Karbon dioksid pengabut harus Tabung ‘dicat hitam Tabung karbon dioksida Unit pemanas ( penguap) ‘Untuk menghindari tersumbatnya regulator akibat dari perubahan cairan karbon dioksid ke gas, maka perlu dipasang unit pemanas elektrik. Alat ini terpasang / dipasang diantara katup tabung dengan regulator dan digunakan bila memakai tabung jenis Syphon. Pengatur Pemeriksa tekanan POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh juru las: @ Penambahan gas Coz, kedalam gas argon akan menaikkan besarnya arus listrik. © Gas Coz juga mempengaruhi terhadap dalamnya penetrasi. ; Bila gas ini dicampur kedalam gas Argon, maka penetrasi pada tempat busur berkurang tetapi penetrasi di sekitarnya makin dalam. © Apabila gas Coz murni yang digunakan sebagai pelindung maka penetrasinya terjadi pada seluruh daerah busur menjadi dalam. Ar Ar-02 Ar-C02 COP : | Pengaruh gas pelindung terhadap penetrasi [pourreKntk manuraktur |__ ‘AS MIG an BANDUNG Teori ‘TABEL 1 GAS-GAS PELINDUNG UNTUK LAS MIG Bahan yang di las ‘Nama Gas Keterangan Paduan Aluminium Argon 1, |Dengan DCRP, dapat membersihkan lapisan oxida pada permukaan _ benda kerja, Paduan Aluminiumdan |75%Helium + 1, | Panas tinggi, mencegah Magnesium. 25 % Argon pori-pori, membersihkan permukaan, Besi tahan karat (stainles | Argon +1%02 1. |Mencegah — cowakan steels). (undercut). (Argon + 5% 02) 2. | Bila menggunakan DCSP, _ busur lebih stabil. Magnesium Argon 1, [Dengan DCSP dapat membersihkan lapisan ae oxida, ‘Tembaga 75% He + 25% A: 1. | Cairan baik, panas tinggi a (Argon) 2. Baja karbon rendah ‘Argon +2%O2 1.|Mencegah cowakan, membersibkan. Carbon Dioxida 1. | Mutu tinggi, arus rendah, (spray transfer) | kerak sediki : Carbon Dioxida 2. | Kecepatan tinggi, biaya (Buried arc) tingan, melepas kerak, Nickel Argon __1, | Cairan logam baik Monel Argon 1, | Cairan logam baik _ | Inconel Argon 1, | Cairan logam baik Titanium Argon 1.|Memperlancar. busur, mengurangi efek panas di _ sekitar lasan. Silicon bronze Argon 1. | Mengurangi kemungkinan . _ retak. Aluminium bronze Argon 1, | Penetrasi dangkal, biasanya : untuk melepas permukaan. Catatan: (2) = Sebagai pilihan kedua (1) = Sebagai pilihan pertama ® = POLITEKNIK MANUFAKTUR LAS MIG 21 BANDUNG ri 5 ‘Kawat Elektroda Bahan tambah las MIG atau kawat elektroda harus sesuai deiigan bahan yang akan di las. Kawat elektroda dipasarkan dalam kemasan gulungan, diameter gulungan adalah 300 mm. ‘Kawat elektroda bahan baja lunak dan baja paduan rendah selalu dilapisi tembaga yang tipis. Ini berguna untuk memberikan tahan korosi dan memperbaiki sifat penghantar listrik. Kawat elektroda aluminium dan aluminium paduan dibuat dengan proses khusus untuk mengurangi kandungan gas pada bahan agar permukaan kawat bersib. Kawat elektroda harus disimpan secara hari-hati, pada tempat yang kering, bebas debu. Selama tidak digunakan / dipakai hafus dilindungi dengan penutup plastik atau penutup lainnya. ‘Kawat yang telah terkontaminasi akan berakibat kurang baik / jelek pada hasil pengelasan. BANDUNG LAS Mit POLITEKNIK MANUFAKTUR S = Teori TABEL2 KAWAT ELEKTRODA UNTUK LAS MIG. KAWAT BAIA ST. 37 ("MILD STEEL’) E 70S 1. |Kawat dengan campuran silicon, digunakan untuk mengelas baja-baja karbon rendah sampai menengah, dapat menggunakan _ gas pelindung CO2, Argon atau campuran Argon dan CO2. E 608 2 |Kawat dengan kandungan Al, Zn; dan Ti, digunakan untuk pengelasan konstruksi-konstruksi berat seperti kapal dan lain-lain, E608 __3_'| Gaspelindung: CO2; (A ++ CO2) ; atau (A + O2) __| E 70S —_—_1B | Untuk pengelasan-pengelasan yang bermutu tinggi gas pelindung : | CO2; (A + CO2) ; atau A + O2 EB 70S 3_| Digunakan untuk pengelasan baja karbon, baja paduan rendah dan baja paduan rendah bertegangan tinggi. __| E 70S 6 |Kawat elektroda dengan kandungan Si, cukup tinggi, untuk penggunaan umum, Dari baja karbon rendah sampai baja karbon menengah, Gas pelindung : CO2; (A + Oz) atau (A + CO2) E 70S 5. | Banyak mengandung Mn dan Si, berdaya bersih kuat. ‘Untuk pengelasan baja-baja yang permukaannya berlapis karat kuat, _ ‘Mengandung Al, untuk pengelasan baja-baja yang berkarat atau kotor. Gas: COz _ KAWAT ALUMINIUM. ER_1100 ER 4043 BR 5183 Untuk pengelasan Aluminium dan sejenisnya ER 55: ER 5654 es _ BAJA TAHAN KARAT ("STAINLESS STEEL") ER 3078L Untuk pengelasen jenis 304, 308, 321, 347, ER 308LSi Untuk pengelasan jenis 301, 304. ER 309 ‘Untuk pengelasan jenis 309, 304 dan bahan yang tak mungkin dikeraskan, ER 310 Untuk jenis 310, 304, dan baja-baja yang dapat dikeraskan, ER 316 Untuk jenis 316. ER 374 Untuk jenis 321 dan 347 dimana diperlukan ketahandn karat yang tinggi. POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG sambungan..... [TEMBAGADANPADUAN TEMBAGA _ EB Cusi (Silikon Bronze) EB Cu As At (Aluminium Bronze) a Elektro khusus untuk tembaga E - Cu (Dioxidized Cooper) dan paduan tembaga, E CuAtA2 (Aluminium Bronze) EB CuA1B (Aluminium Bronze) s r POLITEKNIK MANUFAKTUR LAS MIG 24 BANDUNG IV. Metode pengelasan A. Posisi pengelasan 1. Posisi dibawah tangan ("Flat") tethadap benda kerja. Busur 2. Posisi Horisontal ‘Sudut kemiingan, s° Teori Bend’ kerja Untuk proses pengelasan posisi dibawah tangan yang perlu diperhatikan adalah posisi nozel Posisi nozel terhadap benda kerja mempunyai sudut 90° dan pistol las / pembakar las dimiringkan 5° ke arah lajunya pengelasan. Proses pengelasan pada posisi horisontal ini agak sedikit sulit dikarenakan cairan logam las, tertarik oleh gaya gravitasi, Untuk mengatasi hal ini, maka posisi dari nozel sedikit dimiringkan ke bawah kira-kira 5°. Arah pengelasan dilakukan dari arah kiri ke kanan, 1) POLITEKNIK MANUFAKTUR|__‘AS MIG 25 BANDUNG Teorl ' 3. Posisi tegak dan diatas kepala Untuk pengelasan posisi tegak dan diatas kepala, besarnya arus dikurangi 10% sampai 15% dari besarnya arus pada pengelasan posisi dibawah tangan. : Dan akan menghasilkan jalur ls yang baikjika menggunakan proses pemindahan hubungan | singkat. Posisi nozel untuk pergelasan naik mempunyai sudut 90° terhadap garis horisontal dan dimiringkan 85° dari garis tegak. ve abet 4, Pengaturan posisi nozel terhadap benda kerja ‘ Pengaturan posisi tangkai/nozel sangat penting karena dapat menghasilkan aliran cairan Jogam las, bentuk dari rigi-rigi atau manik las dan proteksi gas yang baik. Dilihat dari pembentukan manik las, pengaruh gas pelindung dan mudahnya pengamatan | | sebaiknya ujung pembakar agak miring ke dapan dengan sudut antara 10° sampai 25°. Kedudukan ini akan menghasilkan penembusan dangkal dan manik las yang lebar dan rata. | | Sedangkan sebaliknya bila ujung pembakar miring ke belakang akan dihasilkan penetrasi yang i dalam dengan manik las yang cekung tetapi sukar untuk mencapai kecepatan tinggi. 1 Untuk menjaga agar terjadi penetrasi yang simetri sebaiknya pembakar tidak miring ke kanan atau ke kiri terhadap garis las. Dalam proses pengelasan sudut posisi pembakar atau pistol las sangat menentukan hasil pengelasan. ‘Untuk menghasilkan atau terbentuknya kaki las yang sama panjang maka kedudukan dari | | pistol las / pembakar harus seperti pada gambar dibawah ini. i 10-15? 35-50° . tee LAS Arah = —Arah / | pengelasan pengelasar 7 ! aSudut mau bSudut mundur “RR Sudut antara alat pembakar dan arah pengelasan eel POLITEKNIK MANUFAKTUR LAS MIG 26 BANDUNG Teor Suds! melintang L452 r \ i Vv B, Arah Pengelasan Pada proses pengelasan MIG, arah pengelasan dapat dilakukan dengan cara mundur . maupun maju atau dengan cara ditarik dan didorong, kedua-duanya dapat’ dilakukan tergantung kebutuhan, Untuk arah pengelasan mundur biasanya digunakan untuk mengelas benda-benda yang ringan atau tipis dan teknik pengelasan maju digunakan untuk mengelas benda benda yang berat atau tebal, | Ss POLITEKNIK MANUFAKTUR LAS MIG 27 BANDUNG Teorl C. Bentuk-bentuk Sambungan 5 Jenis dasar sambungan diklasifikasikan menurut bentuk pengelasannya, yaitu : Las celah dan Las sudut Kedua-duanya dibuat dalam berbagai variasi tergantung dari bentuk celahnya. 1. Sambungan tumpul Sambungan tumpul adalah bentuk sambungan dari dua bidang sambungan yang berhadapan. Bentuk bidang sambung berpengaruh terhadap kemampuan las dan pembebanan. a, SambunganI ‘Terutama digunakan untuk penggabungan plat tebal 3/8". Sambungan ini tahan terhadap beban statis, tetapi tidak disarankan untuk beban tekuk yang berpusat pada daerah lasan. b. Sambungan "Vee" tuniggal ss Digunakan untuk penyambungan plat tebal 3/8" atau lebih sambungan ini than terhadap beban statis tetapi tidak untuk beban tekuk. ¢. Sambungan "Vee" ganda Digunakan untuk semua pembebanan baik statis maupun dinamis, 4. Sambungan"U" tunggal Untuk penyambungan plat tebal 1/2" - 3/4". sambungan ini tahan terhadap segala bentuk pembebanan dan dipakai untuk pekerjaan kualitas tinggi. e. Sambungan"U" ganda Digunakan untuk penyambungan plat 3/4” atau yang berat / tebal. Sambungan ini diperuntukkan semua kondisi beban yang merata. POLITEKNIK MANUFAKTUR LAS MIG i BANDUNG iis (C) Sambungan" Vee" ganda (D) ee Ler (E) Sambungan"U" ganda Jenis sambungan tumpul 2. Sambungan "Tee" (“fillet weld”) et ‘Untuk penyambungan bentuk "T” diperlukan pengelasan dengan posisi menyudut. Bentuk las sudut bermacam-macam tergantung dari bentuk permukaan bidang sambung. . a. Sambungan Tee persegi Bentuk sambungan dapat dilas pada kedua sisinya sambungan digunakan untuk pengelasan material tebal dengan pembebanan arah memanjang. b. Sambungan Tee menyudut tunggal Bentuk sambungan ini lebih kokoh dari sambungan T persegi. Umumnya digunakan untuk penyambungan dengan tebal pelat 1/2" atau kurang. c. Sambungan Tee menyudut ganda Penyambungan dengan bentuk ini dilakukan jike pembebanan terjadi pada arah memanjang dan melintang. ungan Tee dengan bentuk J tunggal jgunakan untuk menyambung plat dengan tebal 1” atau lebih dan hanya dapat sukan pada satu sis d Sambungan ini mampu untuk menahan bermacam bentuk pembebanan.

You might also like