You are on page 1of 8

JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jpkm/index
E-ISSN 2774-3519

KEMITRAAN DALAM PENCEGAHAN OBESITAS DI MASA PANDEMI


COVID-19 DI DESA PINOGU PROVINSI GORONTALO

THE PARTNERSHIP IN PREVENTING OF OBESITY DURING COVID-


19 PANDEMIC IN PINOGU VILLAGE, GORONTALO PROVINCE
Arifasno Napu1, Indra Domili2, Zulfiayu Sapiun3, Anna Y. Pomalingo4,
Novian Swasono Hadi5
1,2,4,5
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Indonesia
3
Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Indonesia
email: arifasno@poltekkesgorontalo.ac.id

Abstrak
Kegemukan dan obesitas cenderung meningkat dari masa ke masa. Ini dapat menjadi faktor
risiko terjadinya berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, ginjal, hipertensi,
gout, dan penyakit lainnya. Penyebabnya banyak faktor diantaranya pengetahuan gizi, pola makan
dan aktivitas fisik. Keadaan ini dapat dialami oleh siapa saja apalagi masih dimasa pandemi Covid-
19. Oleh karena itu Program Studi Gizi Poltenik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo
melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Pinogu Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone
Bolango. Kebaruan kegiatan ini adalah melakukan kemitraan dalam pencegahan obesitas di masa
pandemic Covid-19. Tujuan kegiatan yaitu meningkatkan pengetahuan para kader gizi tentang
kegemukan dan obesitas, sehingga dapat mengimplementasikan pengetahuannya ke dalam hidup
sehari-hari serta menyampaikan kepada masyarakat di wilayahnya. Metode yang digunakan pada
kegiatan ini yaitu penyuluhan dalam bentuk presentasi dan diskusi tentang obesitas berbasis lokal,
dengan materi: pengertian obesitas, penyebab obesitas, dampak obesitas, pencegahan dan
penaatalaksanaan obesitas berdasarkan potensi lokal. Hasil penyuluhan, peserta penyuluhan yang
terdiri para kader gizi mendapatkan tambahan pengetahuan dan pemahaman tentang obesitas dan
makanan yang seimbang berbasis lokal. Kesimpulan strategis untuk mencegah obesitas dimasa
pendemi covid-19 dibutuhkan kemitraan dan dukungan kegiatan dalam bentuk penyuluhan dan
diskusi yang berkesinambungan.
Kata kunci: Desa Pinogu; Kemitraan; Obesitas; Penyuluhan

Abstract
Overweight and obesity tend to increase over time. This can be a risk factor happening
various chronic diseases such as: heart disease, diabetes mellitus, hypertension, gout and
other diseases. The causes are many factors including nutrition knowledge, dietary habit, and
physical activity. This situation can be experienced by anyone, especially during the covid-19
pandemic. Therefore, the Nutrition Study Program the Health Polytechnic of the Ministry
Health of Gorontalo implement community dedication in Pinogu Village, Pinogu District, Bone
Bolango Regency. The novelty of this activity is to carry out partnerships in the prevention of
obesity during the Covid-19 pandemic. The purpose this activities to increase the knowledge
of nutrition cadres about overweight and obesity, hence they can implement their knowledge
in daily life and deliver to the community in their area.The method used is counseling in the
form of presentations and discussions on local-based obesity, learning material: the meaning
of obesity, causes obesity, impact of obesity, management and prevention obesity based on
local potential. The result, counseling participants consist of nutrition cadres gained addition
knowledge as regards obesity and a locally-based balanced diet.
Keywords: Pinogu Village; Partnership; Obesity; Counseling

© 2022 Universitas Negeri Gorontalo


Under the license CC BY-SA 4.0

Received : October 12n ͩ , 2022 1ˢͭ Revised November 4 ͭʰ, 2022; 2ⁿͩ Revised November 17 ͭʰ, 2022; 149
Accepted for Publication : November 22 ͭʰ, 2022|
Arifasno Napu1, Indra Domili2, Zulfiayu Sapiun3, Anna Y. Pomalingo4, Novian Swasono Hadi5
/ JPKM Vol. 3 No. 2 (2022)

PENDAHULUAN 1. Meningkatkan pengetahuan kader gizi


Penyakit tidak menular jumlah tentang obesitas
penderitanya dari tahun ke tahun terjadi 2. Mengimplementasikan pengetahuan
peningkatan yang siknifikan. Ini dapat pada diri masing-masing
terkait dengan keadaan geografis suatu 3. Untuk jangka panjang, semakin
daerah, juga perilaku masyarakat mahirnya peserta dalam menerapkan
setempat diantaranya perilaku konsumsi ilmu yang didapatkannya dari
makanan sehari-hari, keseimbangan penyuluhan dan diskusi serta
aktivitas termasuk olahraga (1)(2). menyampaikannya kepada orang lain.
Akibatnya akan berkaitan dengan
kelebihan berat badan atau obesitas, yang
menjadi pencetus berbagai gangguan
sistem metabolisme tubuh yang
menyebabkan masalah kesehatan (3)(4).
Data menunjukkan bahwa
prevalensi obesittas umur ≥15 tahun di
Indonesia masih tinggi yakni 31% artinya
dari sepuluh orang ada 3 sampai 4 orang
yang obesitas (5). Sementara di Gorontalo
lebih tinggi dari angka nasional tersebut Gambar 1. Perjalanan menuju Pinogu, lewat
yakni 36,64% dan menduduki peringkat ke hutan belantara. jalan kaki bisa lebih 20 jam.

5 tertinggi di Indonesia (5). naik ojek sekitar 5 jam atau lebih dari Pusat
Kab. Bone Bolango
Tingginya obesitas dapat memicu
munculnya berbagai penyakit tidak
METODE PELAKSANAAN
menular seperti penyakit jantung, diabetes
Penentuan status gizi orang dewasa
mellitus, penyakit ginjal, hipertensi, gout,
berdasarkan indeks massa tubuh (IMT)
dan penyakit lainnya. Hal ini tentunya
dengan alat ukur tinggi badan (microtoise)
menjadi komorbid seseorang yang dapat
dan timbangan berat badan digital.
memperberat ketika terjangkiti penyakit
Pengukuran tekanan darah digunakan
Covid-19. Berdasarkan uraian
Tensimeter digital. Pengukuran gula
sebelumnya maka untuk pencegahan
darah, cholesterol, dan asam urat
kegemukan dan obesitas di masa Covid-
digunakan rapid test.
19 dibutuhkan kemitraan antara para
Dalam mencapai tujuan pengabdian
akademisi dengan para kader gizi.
masyarakat, digunakan metode
Adapun tujuan dilakukannya pengabdian
penyuluhan dan diskusi tentang obesitas
masyarakat ini dalam bentuk penyuluhan
dimasa pandemi Covid-19 serta
dan diskusi yaitu:

150
Arifasno Napu1, Indra Domili2, Zulfiayu Sapiun3, Anna Y. Pomalingo4, Novian Swasono Hadi5
/ JPKM Vol. 3 No. 2 (2022)

pencegahan resikonya. Penyuluhan dan diskusi yang dilaksanakan memperoleh


diskusi dilaksanakan di Kantor Kecamatan antusiasme para peserta.
Pinogu Kabupaten Bone Bolango. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pesertanya adalah para kader gizi dan Pemeriksaan status gizi dan skrining
unsur aparat desa. status kesehatan meliputi tekanan darah,
Pemberian penyuluhan dengan gula darah sesaat, kholesterol dan asam
materi tentang pengertian obesitas, urat, merupakan upaya untuk mengetahui
penyebab obesitas, dampak obesitas, lebih awal status gizi orang dewasa. Ini
pencegahan dan penatalaksanaan dibuktikan dengan hasil pengukuran
obesitas dari makanan lokal yang antropometri dan dihitung indeks massa
dikonsumsi. Saat diskusi narasumber tubuh (IMT) pada 160 orang dewasa (>18
mengarah pada makanan-makanan lokal tahun) di Pinogu dengan hasil
yang dapat mencegah dan mendukung sebagaimana tabel 1.
terjadinya obesitas. Penyuluhan dan

Tabel 1. Status Gizi 160 Orang Dewasa Di Pinogu


Persen (%) Di atas
Status Gizi
Batas Normal
Obesitas 25,6
Gemuk 18,1
Normal 50,0
Kurus 6,3
Sumber: Hasil pemeriksaan tenaga kesehatan pada masyarakat Pinogu, 9 Desember 2021
Tabel 1 menunjukkan bahwa maupun aktivitas masyarakat Pinogu.
kelebihan berat badan di Pinogu yang Banyaknya atau jumlah makanan yang
meliputi gemuk dan obesitas sebanyak dikonsumsi, jenis dan waktu makan
43,7% artinya dari 10 orang ada 4 sampai adalah pola makan yang merupakan
5 orang yang kelebihan berat badan. perilaku paling penting dan dapat
Keadaan ini ternyata lebih tinggi dari mempengaruhi keadaan gizi (6). Pola
keadaan kelebihan berat badan di makan ini ada hubungannya dengan
Provinsi Gorontalo yakni 39,22% dan ini kejadian obesitas pada orang dewasa, (7).
lebih tinggi dari rata-rata nasional yang Demikian pula hubungan antara kejadian
hanya 21,8% (5). obesitas dan aktivitas fisik (8). Ini telah
Selanjutnya pada saat pemeriksaan dibuktikan dengan tingginya angka
tekanan darah, gula darah sesaat, kegemukan dan obesitas yang didukung
kholesterol dan asam urat maka hasilnya oleh hasil pemeriksaan skrining. Lihat
dapat menggambarkan adanya tabel 2.
perubahan pola hidup baik pola makan

151
Arifasno Napu1, Indra Domili2, Zulfiayu Sapiun3, Anna Y. Pomalingo4, Novian Swasono Hadi5
/ JPKM Vol. 3 No. 2 (2022)

Tabel 2. Jumlah Dilayani Sesuai Jenis Pelayanan


Persen (%) Di
Jenis Skrining atas Batas
Normal
Tensi 51,8
Gula darah sesaat 3,6
Kholesterol 32,5
Asam Urat 39,7
Sumber: Hasil pemeriksaan tenaga kesehatan pada masyarakat Pinogu, 9 Desember 2021

Gambar 2. Penyuluhan dan diskusi dengan kader, aparat Desa dan Kecamatan Pinogu
3. 1. Tekanan Darah pencegahan sedini mungkin terhadap
Tekanan darah di atas normal keadaan ini. Dengan semakin
(sistolik 140 mmHg dan ≥90 mmHg untuk meningkatkan kegemukan dan obesitas
diastolik) tidak lepas dari keadaan dapat menjadi pendukung peningkatan
kelebihan gizi atau obesitas pada orang masalah diabetes mellitus. Data (5)
dewasa (5). Pada Tabel 2 menunjukkan memperlihatkan bahwa prevalensi
ada 51,8% dengan tekanan darah di atas diabetes mellitus di Gorontalo yakni ada
normal. Ini menunjukkan lebih tinggi dari 1,74%, sementara angka nasional yakni
prevalensi yang terjadi di Gorontalo yakni 2,0%. Penurunan berat badan sebesar
sebesar 10,11% (5). Tingginya prevalensi 5% – 10% dari total berat badan dapat
hipertensi sangat mendesak untuk membantu mencegah perkembangan type
melakukan lebih banyak sesi pendidikan 2 diabetes mellitus (T2D) (11).
kesehatan dan gizi bersama dengan 3. 3. Kholesterol
pemeriksaan untuk diagnosis dini dan Orang dengan obesitas merupakan
pengobatan hipertensi (7)(10). kelebihan berat badan karena lemak
3. 2. Gula Darah Sesaat dalam tubuhnya. Keadaan ini mendukung
Batasan gula darah sesaat di atas tingginya kholesterol seseorang yang
normal adalah ≥ 200 mg/dL (5) Tabel 2 tentunya akan berdampak negarif pada
menunjukkan gula darah sesaat di atas semua sistem metabolisme tubuhnya dan
normal terdapat 3,6%. Tentunya ini adalah pada akhirnya bisa menderita penyakit.
tanda buat daerah bahwa harus dilakukan Orang yang obesitas lebih banyak

152
Arifasno Napu1, Indra Domili2, Zulfiayu Sapiun3, Anna Y. Pomalingo4, Novian Swasono Hadi5
/ JPKM Vol. 3 No. 2 (2022)

mengalami ketidaknormalan pemeriksaan Selain obesitas faktor lain yang


biomedis (12). Semakin tinggi lemak berpengaruh pada penyakit tidak menular
tubuh maka akan semakin tinggu pula adalah tekanan darah, kadar glukosa
resiko timbulnya sindrom metabolik, (13). yang tinggi dan kadar kolesterol yang
Menurut (14) seseorang dapat mencegah meningkat (16). Sementara meningkatnya
tingginya kholesterol dengan menjaga asam urat dalam darah tidak lepas pula
berat badan yang sehat dan dari konsumsi makanan setiap harinya
mengkonsumsi makanan yang rendah termasuk keseimbangan dengan aktivitas
lemak jenuh. Tentunya ini sangat terkait fisik. Menurut Yunaspi D, 2021 bahwa
dengan konsumsi makanan tradisional adanya hubungan yang siknifikan antara
yang dipandang tinggi lemak atau aktivitas fisik dengan kadar asam urat.
kholesterolnya. Dampak obesitas memang cukup
3. 4. Asam Urat banyak, namun bagaimana dapat
Tingginya asam urat dalam tubuh mencegahnya melalui kemitraan, yang
manusia sangat berpengaruh pada tentunya tidak dapat dilakukan secara
keadaan sendi-sendi termasuk sampai parsial. Kemitraan menjadi kekuatan
pada keadaan nyeri. Tentunya dengan besar bila dilaksanakan dengan baik
39,7% hasil skrining asam urat di atas dalam semua lini yakni antara pemerintah,
normal adalah menjadi warning untuk swasta dan masyarakat itu sendiri. Seperti
wilayah setempat (lihat abel 2). Dan bila dalam pengabdian masyarakat yang
meninjau prevalensi penyakit sendi di dilaksanakan ini bahwa kemitraan
Provinsi Gorontalo adalah 6,85%. Ini dibangun oleh Poltekkes Kemenkes
sudah harus intensif dilakukan upaya Gorontalo dengan Kader gizi Pinogu yang
pencegehan terjadinya obesitas sebagai tentunya telah mendapat dukungan dari
pendukung keberlanjutan masalah pemerintah desa dan kecamatan.
penyakit degeneratif atau penyakit tidak Kemitraan dalam mencegah
menular. Oleh karena itu menurut (15) obesitas ini dilaksanakan diantaranya
yang menyatakan bahwa adanya pemberian informasi tentang makanan
hubungan yang siknifikan antara serum tradisional yakni makanan yang dibuat
asam urat dan abesitas pada orang dengan menggunakan resep khas hasil
dewasa, sehingga penting dilakukan ciptaan masyarakat Gorontalo dan sudah
pemeriksaan rutin asam urat pada orang ada dari generasi sebelumnya (17).
dewasa guna mencegah hiperurisemia Resep khas hasil ciptaan masyarakat
dan komplikasi yang terkait. Gorontalo berdasarkan buku Menu Khas
3. 5. Peningkatan Pengetahuan Daerah Gorontalo yang telah memuat nilai
Masyarakat Berbasis Makanan gizinya, (18).
Tradisional

153
Arifasno Napu1, Indra Domili2, Zulfiayu Sapiun3, Anna Y. Pomalingo4, Novian Swasono Hadi5
/ JPKM Vol. 3 No. 2 (2022)

Selanjutnya tentang konsumsi gula, obesitas. Pelaksanaan diskusi disertakan


garam dan lemak. Anjuran konsumsi gula dengan kajian tentang konsumsi makanan
perorang perhari adalah 10% dari total setiap hari yang berbasis makanan
energi (200 kkal) atau setara dengan gula tradisional adalah upaya yang dibutuhkan.
4 sendok makan (50 gram/orang/hari), Untuk jangka panjangnya diharapkan
anjutan konsumsi garam adalah 2000 akan semakin mahirnya peserta dalam
mg/orang/hari atau 5gram garam yang menerapkan ilmu yang didapatkan dari
setara dengan 1 sendok teh garam, dan penyuluhan dan diskusi serta
anjuran konsumsi lemak/orang/hari adalah menyampaikannya kepada orang lain
20-25% dari total energi atau sekitar 702 apalagi adanya dukungan regulasi dalam
kkal atau setara dengan 5 sendok bentuk Peraturan Daerah.
makan/orang/hari (67 gram/orang/hari), UCAPAN TERIMA KASIH
(19). Oleh karena itu kemitraan Disampaikan terima kasih kepada
pemerintah, swasta dengan industri Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
pangan merupakan langkah strategis beserta jajarannya, yang telah bersama-
dalam mendukung program menurunkan sama dalam pelaksanaan pelayanan
prevalensi penyakit tidak menular karena kesehatan masyarakat di Pinogu sebagai
kelebihan gula, garam dan lemak (20). bentuk kebersamaan dalam pengabdian
Penggunaan gula, garam dan lemak kepada masyarakat.
tidak lepas dari pengolahan makanan REFERENCES
berbasis makanan tradisional yang 1. S A, Z S. Faktor Perilaku Berisiko
terekspos sebagai makanan yang tinggi yang Berhubungan Dengan
lemaknya dibandingkan dengan makanan Kejadian Obesitas Pada Usia
lainnya. Menurut (21) menyatakan bahwa Dewasa di Provinsi Banten Tahun
makanan yang tinggi kandungan protein, 2018. J Kesehat. 2021;14(2):160–8.
lemak dan garam adalah fast food tetapi 2. Amalia L, Irwan I, Hiola F. Analisis
rendah kandungan serat makanan yang Gejala Klinis Dan Peningkatan
dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Kekebalan Tubuh Untuk Mencegah
KESIMPULAN Penyakit Covid-19. Jambura J Heal
Kegiatan kemitraan dalam rangka Sci Res [Internet]. 2020 Jul
mencegah terjadinya obesitas di masa 19;2(2):71–6. Available from:
covid-19 dibutuhkan berbagai dukungan https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jj
dari pihak pemerintah, swasta dan hsr/article/view/6134
masyarakat itu sendiri. Penyuluhan dan 3. SR P, D I. Obesitas Sebagai Faktor
diskusi yang berkesinambungan menjadi Resiko Peningkatan Kadar
pilihan dalam meningkatkan pengetahuan Trigliserida. J Major. 2015;4(9):78–
para kader gizi tentang pencegahan 82.

154
Arifasno Napu1, Indra Domili2, Zulfiayu Sapiun3, Anna Y. Pomalingo4, Novian Swasono Hadi5
/ JPKM Vol. 3 No. 2 (2022)

4. Usman LH. Safety Culture Dalam 2020 Mar 26;4(1):29–38. Available


Melakukan Pencegahan Penularan from:
Covid-19 Pada Lansia Di Wilayah https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/g
Kerja Puskesmas Telaga Biru. ojhes/article/view/5041
JPKM J Pengabdi Kesehat Masy 11. SM F. Obesity: Risk Factors,
[Internet]. 2021 Nov 11;2(2):165– Complications, And Strategies For
71. Available from: Sustainable Long-Term Weight
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/j Management. J Am Assoc Nurse
pkm/article/view/10226 Pr. 2017;29:13–14.
5. Riskerdas K. Hasil Utama Riset 12. S S, S S. Obesity and Central
Kesehatan Dasar (RISKEDAS). J Obesity in Indonesian Urban
Phys A Math Theor. 2018;8(44):1– Communities. J Ilm Kesehat.
200. 2020;2(3):118–27.
6. Kementerian Kesehatan. 13. Wahyu, Indriyani, IN AP. Obesitas
Permenkes No 41 Tahun 2014. Dan Sindrom Metabolik Pada
2014. p. 634. Pasien Medical Check Up,Siloam
7. LG D. Hubungan Pola Makan Hospitals Lippo-Karawaci. Nutr
Dengan Kejadian Obesitas Pada Diaita. 2011;3(2):98–111.
Orang Dewasa : Studi Literatur. 14. SM E. Relationship between
2021;10(2). Obesity and Hypercholesterolemia.
8. Nadimin, Ayumar, Fajarwati. 2019;2(1).
Obesity An Adults Poor Family In 15. Ali N, Perveen R, Rahman S,
Sub District Lembang District Mahmood S, Rahman S, Islam S et
Pinrang. Mkmi. 2015;9–15. al. Prevalence Of Hyperuricemia
9. Meshram I, Boiroju NK, Longvah T. And The Relationship Between
Prevalence of overweight/obesity, Serum Uric Acid And Obesity: A
hypertension and its associated Study On Bangladeshi Adults.
factors among women from PLoS One. 2018;13(11).
Northeast India. Indian Heart J. 16. E W, Nabilah NN. Faktor Risiko
2022;74(1):56–62. Perilaku Penyakit Tidak Menular.
10. Fitriani R. Hubungan Antara Majority. 2016;5(2):88–94.
Pengetahuan Gizi Seimbang, Citra 17. Napu A. Perubahan Pengetahuan
Tubuh, Tingkat Kecukupan Energi Makanan Tradisional Pada Tiga
dan Zat Gizi Makro dengan Status Generasi. 2012;
Gizi pada Siswa SMA Negeri 86 18. D NA. Menu Khas Daerah
Jakarta. J Heal Sci Gorontalo J Gorontalo. 2018;
Heal Sci Community [Internet]. 19. Kementerian Kesehatan RI.

155
Arifasno Napu1, Indra Domili2, Zulfiayu Sapiun3, Anna Y. Pomalingo4, Novian Swasono Hadi5
/ JPKM Vol. 3 No. 2 (2022)

Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 Garam dan Lemak dalam Pangan


tentang Pencantuman Informasi Olahan. J Kedokt dan Kesehat.
Kandungan Gula, Garam dan 2019;15(2):102.
Lemak serta Pesan Kesehatan 21. H R, A F. Zat`Gizi Makanan Siap
Pangan Olahan dan Pangan Siap Santap Mewah (Fast Food) di
Saji. 2013; Jakarta dan Bogo. Jur Gizi Masy
20. Kusnali A, Puspasari HW RR. dan Sumberd Kel Faperta IPB XVII.
Kemitraan Pemerintah-Swasta 1994;1:29–37.
dalam Industri Pangan untuk
Menurunkan Kandungan Gula,

156

You might also like