You are on page 1of 6
BAB V KESIMPULAN Dalam rangka mewujudkan Cina komunis menjadi suatu kekuatan dunia dibidang militer dan ekonomi, Mao Ze Dong mengusahakan agar pendidikan tinggi Cina dapat memproduksi alat-alat untuk membangun suatu negara komunis. Oleh Karena’ itu dilaksanakanlah reformasi pendidikan untuk mencapai ambisi tersebut melalui Revolusi Kebudayaan. Usaha yang dilaksanakan oleh Mao ini berlangsung cukup lama dan sangat mengejutkan masyarakat dunia dan masyarakat dalam negri Cina sendiri. Sebenarnya sudah sejak Republik Rakyat Cina didirikan tahun 1949, Mao yang ketika itu menjabat sebagai presiden untuk pertama kalinya sudah merencanakan reformasi dibidang pendidikan yang dianggapnya tidak sesuai dengan ideologi dan kebutuhan negara akan sumber daya manusia pada waktu itu. Namun rencana-rencana tersebut dalam pelaksanaannya tentu tidak luput dari hambatan dan kesalahan yang menyebabkannya mengalami pasang-surut. Dalam negara Cina komunis yang dicita-citakan oleh Mao Ze Dong, harus terdapat kesamarataan antara semua warga negara Cina. Pelaksanaan Revolusi Kebudayaan yang meliputi semua sektor pembangunan termasuk 54 sektor pendidikan banyak mendapat dukungan dari kaum proletar, yaitu para pekerja, petani dan tentara yang selama itu merasa mendapat perlakuan yang tidak adil. Reformasi kurikulum selama Revolusi Kebudayaan periode 1966-1976 banyak menekankan pada pendidikan politik dan ideologi baik di sekolah- sekolah dasar, sekolah menengah maupun di universitas. Kebijakan ini memang sesuai dengan instruksi Ketua Mao yang lebih menekankan "merah" daripada “ahli’. _—_‘Ideologi komunis mendapat prioritas utama dalam bidang pendidikan dengan tujuan agar dalam membangun negara Cina tidak menyimpang dari cita-cita dan tujuan komunisme. Mempelajari pemikiran Maxisme dan Leninis dan juga pemikiran dan hasil karya Mao Ze Dong menjadi mata pelajaran yang diwajibkan. Imu Humaniora yaitu ilmu- ilmu yang mempelajari tentang kemanusiaan seperti ilmu filsafat, agama, dan segala sesuatu yang berbau seni dianggap tidak perlu. Ajaran-ajaran lama seperti ajaran Konfusius yang mengajarkan kemanusiaan ditentang karena dianggap merusak moral. Sebaliknya ilmu-ilmu pengetahuan teknik yang praktis dianggap penting. Sebenarnya terdapat kontradiksi dalam kebijakan sistem pendidikan yang baru ini, karena para pelajar diwajibkan membaca dan menghafalkan "buku merah kecil" Mao dan hasil-hasil karya Mao lainnya, sedangkan kurikulum sistem pendidikan yang baru melarang 55 adanya pelajaran yang berbau sistem pendidikan lama yang menjejali para pelajarnya dengan buku-buku bacaan dan hafalan. Anggapan bahwa segala sesuatu yang lama adalah buruk sebenarnya tidak benar. Ajaran Konfusius yang sudah berabad-abad mendasari pemikiran masyarakat Cina mengajarkan moral yang baik. Seharusnya tidak semua yang lama di buang melainkan diperbaharui. Penghapusan sistem ujian masuk universitas dan penggabungan pendidikan dengan kerja manual sebagai salah satu usaha mereformasi sistem pendidikan, berhasil_meningkatkan jumlah dan | kepandaian mahasiswa yang berasal dari golongan kaum proletar yang terdiri dari kaum buruh, kaum tani dan juga tentara. Mereka dapat belajar dan melanjutkan pendidikan pada institusi pendidikan yang lebih tinggi dalam waktu yang telah ditentukan dan kemudian kembali pada pekerjaan semula. Kebijakan pendidikan sangat perlu disesuaikan dengan keadaan ekonomi Cina. Seharusnya penekanan terhadap "merah dan ahli” seimbang sehingga salah satu unsur tidak menonjol dan fambat laun menghilangkan unsur yang satunya, Ideologi memang perlu ditanamkan dalam diri masyarakat Cina, namun keahlian tidak kalah pentingnya, khususnya dalam pembangunan sektor ekonomi, banyak ahli-ahli yang diperlukan untuk menunjang sektor tersebut. Sektor ekonomi yang tertinggal dari negara- 56 negara industri lainnya membuat pemerintah Cina lebih memikirkan jalan pintas untuk mengejar ketinggalannya. Dalam hal ini rencana jangka panjang kurang diperhitungkan. Kebutuhan untuk meningkatkan produksi khususnya dalam bidang industri memang memerlukan banyak tenaga kerja siap pakai, namun sumber daya manusia yang abli lebih diperlukan untuk dapat mengefisienkan bidang produksi tersebut. Dalam membuat suatu kebijakan memang seringkali_ mengalami kegagalan, Karena teori belum tentu sesuai dengan pelaksanaannya_tetapi dari kegagalan itu dapat dijadikan pelajaran untuk kebijakan-kebijakan yang akan datang. Tidak mengherankan apabila dikemudian hari akan terjadi lagi reformasi-reformasi pendidikan Jainnya di Cina baik melalui jalan revolusi ataupun tidak. 7 DAFTAR PUSTAKA Ix uku Adam, Don. 1970, Education and Modernization in Asia. University of Pittsburgh, addison-wesley publishing company. Bonavia, David. 1990. Cina dan Masyarakatnya. Diterjemahkan oleh Dede Oetomo, Penerbit Erlangga. Chen, Jerome. 1970. Mao's Papers : Anthology and Bibliography. London: Oxford University Press, New York, Toronto. Chung, Shih. 1956. Higher Education in Communist China. Hongkong : Union Research Institute. Fraser, Stewart E. 1969, Education and Communism in China : an anthology of commentary and documents. Hongkong : International Studies Group. Hsu, Immanuel C.Y. 1975, The Rise of Modern China. ed. II. New York: Oxford University Press. Information China : The Comprehensive and Authoritative Reference Source of New China. 1989. volume 3, Pergamon Press. Priestley, KE, 1963. Education In China. Hongkong : Dragonfly Books. Sukisman, W.D. 1993, Sejarah Cina Kontemporer Jilid 2, Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Wang, James C.F. 1980. Contemporary Chinese Politics : an introduction. New Jersey : Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs. Artikel China News Analysis. 1972. No.868, 21 Januari. Kent, Ann. 1981. "Red and Expert : The Revolution in Education at Shanghai Teacher's University 1975-76." The China Quarterly no. 86, Juni. DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Urip Lestari Rahayuningsih Alamat : Jl. Laboratorium no. 1 Komplek PLN Duren Tiga, Jakarta Selatan 12760 Jenis Kelamin : Perempuan Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 8 Juni 1978 Warga Negara: Indonesia Agama : Islam Pendidikan Formal : 1. TK Rigatrik, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Lulus tahun 1984. . SDN Rawa Barat 07 Pagi, Blok S, Jakarta-Selatan, Lulus tahun 1990. . SMPN 56, Jakarta Selatan. Lulus tahun 1993, SMUN 6, Jakarta Selatan. Lulus tahun 1996, we BN Universitas Darma Persada, Jurusan Bahasa dan Sastra Cina, Jakarta Timur (1996 - 2000). Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya Jakarta, 22 Juli 2000 Urip lestari R.

You might also like