You are on page 1of 14

Penerapan Prinsip Rule Of Reason pada

Putusan Perkara Nomor 08/KPPU-I/2020


tentang Dugaan Praktik Diskriminasi
antara Telkom-Telkomsel dan Netflix

Dwi Fidhayanti
fidha13@syariah.uin-malang.ac.id
Risma Nur Arifah
mrs_reyzma@syariah.uin-malang.ac.id
Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstract

This study aims to determine the legal aspects of discriminatory practices in business competition in
Indonesia and to examine the application of the rule of reason principle in case decisions Number08/
KPPU-I/2020. This research is normative legal research with a statutory approach and a case approach.
Primary legal materials and secondary legal materials was obtained through literature study and analyzed
with grammatical interpretation. Discriminatory practices based on Article 19 letter d are carried out by
defining the relevant market as identification and identifying market power. The application of the rule of
reason principle in the Decision of Case Number 08/KPPU-I/2020 at a horizontal level, namely fellow market
business actors who practice discrimination or fellow providers in Indonesia have never blocked Netflix
because there are no reports from the public regarding content from Netflix. Meanwhile, at the vertical
level, namely in the market for victims of discriminatory practices, the blocking action is not in accordance
with the blocking procedure based on Chapter IV of the Regulation of Minister of Communication and
Information Technology Number 19 of 2014 concerning Handling Internet Sites with Negative Content.

Keywords: Case Decisions; Discrimination Practices; Rule of Reason.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek hukum praktik diskriminasi dalam persaingan
usaha di Indonesia dan mengkaji penerapan prinsip rule of reason pada Putusan Perkara Nomor 08/
KPPU-I/2020. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-
undangan dan pendekatan kasus. Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder diperoleh
melalui studi kepustakaan dan dianalisis dengan penafsiran gramatikal. Praktik diskriminasi
berdasarkan Pasal 19 huruf d dilakukan dengan cara mendefinisikan pasar bersangkutan sebagai
identifikasi dan mengidentifikasi penguasaan pasar (market power). Penerapan prinsip rule of reason
pada Putusan Perkara Nomor 08/KPPU-I/2020 pada level horizontal, yaitu sesama pasar pelaku usaha
praktik diskriminasi atau sesama provider di Indonesia tidak pernah melakukan pemblokiran kepada
Netflix karena tidak ada laporan dari masyarakat terkait konten tayangan dari Netflix. Sementara
itu, pada level vertikal, yaitu di pasar korban praktik diskriminasi, tindakan pemblokiran tidak sesuai
dengan tata cara pemblokiran berdasarkan BAB IV Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
(Permenkominfo) Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif.

Kata Kunci: Praktik Diskriminasi; Putusan Perkara; Rule of Reason.

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


70
Pendahuluan dengan hasil survei yang dilakukan Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
Indonesia memiliki penduduk 274,9 juta
bahwa Telkomsel operator penyedia layanan
jiwa dan pengguna internetnya pada awal 2021
internet seluler (mobile) yang paling banyak
mencapai 202,6 juta jiwa, artinya pengguna
digunakan atau terhubung dengan internet.
internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai
Kedua penyedia layanan, yaitu Telkom dan
73,7 persen dari jumlah keseluruhan penduduk.
Telkomsel sebagai penguasa pasar sehingga
Aktivitas berinternet yang digemari oleh
kegiatan pemblokiran dari kedua layanan ini
pengguna internet di Indonesia, yaitu bermedia
sangat berdampak pada session count Netflix di
sosial. Sejumlah 170 juta jiwa orang Indonesia
Indonesia.[2]
merupakan pengguna aktif media sosial.[1]
Sebagian penggunanya menggunakan sosial KPPU sebagaimana dirumuskan dalam
media untuk melakukan streaming menonton Pasal 36 UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
film maupun drama melalui penyedia layanan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
seperti Netflix. sehat, mempunyai kewenangan melakukan
penegakan hukum terhadap praktik monopoli
Pada tanggal 06 Januari 2016, Netflix masuk
dan/atau persaingan usaha tidak sehat
dan membuka layanannya ke Indonesia sebagai
berdasarkan atas inisiatif KPPU sendiri atau atas
bagian dari beroperasinya bisnis Netflix di 130
dasar laporan dari masyarakat. Salah satunya
negara lainnya. Pada tanggal 27 Januari 2016,
seperti perkara atas dugaan diskriminasi pada
Telkom dan Telkomsel sebagai penyelenggara
kasus Netflix dan Telkom serta Telkomsel
jasa telekomunikasi paling dominan di Indonesia
yang berawal dari penelitian inisiatif seiring
melakukan pemblokiran layanan akses internet
dengan temuan yang mengemuka di publik
terhadap Netflix (Putusan Perkara Nomor 08/
terkait pemblokiran akses konten Netflix
KPPU-I/2020). Alasan pemblokiran terhadap
sejak tahun 2016 hingga akhir 2018. Perkara
konten Netflix dikarenakan konten Netflix
tersebut kemudian lanjut ke tahap penyelidikan
mengandung unsur pornografi dan tidak sesuai
dan persidangan hingga yang telah diputus
dengan nilai budaya Indonesia. Pemblokiran
berdasarkan Putusan Perkara Nomor 08/
tersebut mengakibatkan reaksi dari masyarakat
KPPU-I/2020 dengan menyatakan bahwa Telkom
dan pengguna layanan akses internet yang
dan Telkomsel tidak terbukti mengakibatkan
diselenggarakan oleh Kelompok Usaha Telkom
persaingan usaha yang tidak sehat (Putusan
Group sebagai akibat tertutupnya akses mereka
Perkara Nomor 08/KPPU-I/2020).
terhadap layanan Netflix. Selain itu, Pemblokiran
yang dilakukan berdampak pada penurunan KPPU mengenal dua pendekatan dalam
drastis dari session count Netflix di Indonesia. menyelesaikan perkara, yaitu 2 pendekatan Per
Netflix kemudian memasukkan gugatan di se Illegal (per se violations atau per se rule) dan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pendekatan Rule of Reason.[3] Rule of reason
dengan unsur dugaan diskriminasi. Diskriminasi menjadi pendekatan yang penting dalam
dalam persaingan usaha melanggar Pasal menyelesaikan perkara diskriminasi karena
19 huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun harus melakukan penyelidikan secara mendalam
1999 (UU No. 5 Tahun 1999) tentang Larangan terhadap cara dan dampak dari kegiatan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak diskriminasi yang dilakukan oleh pelaku usaha
sehat, bahwa pelaku usaha dilarang melakukan apakah dapat menimbulkan praktik monopoli
satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri yang bersifat menghambat persaingan.
maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat Untuk ini dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengakibatkan terjadinya praktik monopoli menganalisis aspek hukum praktik diskriminasi
dan/atau persaingan usaha tidak sehat berupa dalam persaingan usaha di Indonesia serta
(d) melakukan praktik diskriminasi terhadap mengetahui penerapan Rule of Reason pada
pelaku usaha tertentu. Putusan Perkara Nomor 08/KPPU-I/2020 antara
Telkom serta Telkomsel dan Netflix sehingga
Tuduhan diskriminasi ini dikarenakan
dapat ditemukan dasar pertimbangan hakim
Telkom melalui produk indihome merupakan
tidak menghukum Telkom dan Telkomsel
penguasa pasar. Diperkuat berdasarkan survei
yang telah melakukan pemblokiran terhadap
yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa
Netflix dan dapat dijadikan sebagai tambahan
Internet Indonesia (APJII) bahwa Indihome
keilmuan tentang makna diskriminasi dalam
merupakan operator penyedia layanan internet
persaingan usaha.
tetap (fixed) yang paling banyak digunakan
(berlangganan) di rumah. Sementara itu, Penelitian dengan tema serupa juga pernah
Telkomsel juga merupakan penguasa pasar dilakukan oleh peneliti sebelumnya, namun
pada layanannya yang kemudian diperkuat berbeda dengan penelitian ini karena dalam

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


71
penelitian ini lebih spesifik pada penerapan Peneliti mengarahkan peraturan tentang
prinsip rule of reason pada Putusan Perkara diskriminasi dalam persaingan usaha dengan
Nomor 08/KPPU-I/2020 tentang dugaan praktik peristiwa konkrit yang terjadi antara Netflix
diskriminasi antara telkom serta telkomsel dan Telkom serta anak usahanya Telkomsel
dan netflix. Skripsi oleh Nico Andreas dengan kemudian ditafsirkan secara gramatikal sampai
judul Rule of Reason yang digunakan oleh KPPU dibuatnya kesimpulan atas isu hukum yang
dalam Memutuskan Perkara Dugaan Praktik dibahas.
Monopoli Terhadap Pelayanan Jasa Taksi di
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Berdasarkan latar belakang diatas, maka
Makassar (Putusan KPPU No. 18/KPPU-I/2009), dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti
Bengkulu: Universitas Bengkulu, 2014.[4] yaitu:
Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan 1. Bagaimana Aspek Hukum Praktik
pendekatan rule of reason memungkinkan Diskriminasi dalam Persaingan Usaha di
Majelis Komisi untuk menganalisis lebih Indonesia?
dalam mengenai dampak yang ditimbulkan
2. Bagaimana Penerapan Prinsip Rule of
oleh kegiatan usaha yang dilakukan, karena
Reason Pada Putusan Perkara Nomor 08/
tidak semua monopoli itu menimbulkan efek
KPPU-I/2020 Tentang Dugaan Praktik
negatif. Putusan KPPU No. 18/KPPU-I/2009
Diskriminasi antara Telkom serta Telkomsel
juga telah berhasil mewujudkan keadilan,
kemanfaatan, dan secara empiris kepastian dan Netflix?
hukum belum sepenuhnya tercipta. Jurnal oleh Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Adi Nur Hayati berjudul Analisis Tantangan dan mengkaji tentang Aspek Hukum Praktik
Penegakan Hukum Persaingan Usaha pada Diskriminasi dalam Persaingan Usaha
sektor e-commerce di Indonesia, Jurnal Penelitian di Indonesia serta untuk mengkaji dan
Hukum De Jure Vol. 21 No. 1 Maret 2021, [5] hasil
menganalisis Penerapan Prinsip Rule of Reason
menunjukkan bahwa pada sektor e-commerce
Pada Putusan Perkara Nomor 08/KPPU-I/2020
berpotensi terjadinya persaingan usaha seperti
Tentang Dugaan Praktik Diskriminasi antara
monopoli digital, predatory, digital, lock in dan
Telkom serta Telkomsel dan Netflix. Luaran
lainnya serta pengaturan mengenai prinsip
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
ekstrateritorialitas dalam hukum persaingan
kontribusi teoretis terhadap pengembangan
usaha Indonesia harus segera dilakukan.
ilmu hukum terutama tentang Persaingan
Penelitian ini merupakan penelitian hukum Usaha. Secara praktis, penelitian ini dapat
normatif karena menganalisis hasil putusan menjadi bahan pertimbangan bagi para praktisi
KPPU dengan menggunakan peraturan bisnis agar tetap menjalankan bisnisnya sesuai
perundang-undangan untuk mencari benang dengan aturan main persaingan usaha yang
merah tentang makna diskriminasi pada sehat.
persaingan usaha. Pendekatan yang digunakan,
antara lain 1) pendekatan kasus sebagaimana Tinjauan Teoretis
penggunaan putusan KPPU Perkara Nomor
08/KPPU-I/2020; 2) pendekatan perundang- Asas Kepastian Hukum
undangan dengan menggunakan peraturan Aristoteles mengatakan bahwa manusia
perundang-undangan yang terkait dengan adalah “zoon politicon” yang berarti makhluk
tema penelitian. Bahan hukum primer yang sosial atau makhluk bermasyarakat. Oleh karena
digunakan berupa peraturan perundang- itu, setiap anggota masyarakat mempunyai
undangan persaingan usaha seperti UU hubungan antara satu dengan yang lain.[6]
No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Setiap hubungan tersebut akan menimbulkan
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat; hak dan kewajiban.
peraturan tentang sensor film yang terdapat
pada Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 Tidak jarang hubungan masing-masing
tentang Perfilman dan peraturan-peraturan anggota masyarakat yang berbeda kepentingan,
lainnya. Bahan hukum primer berupa jurnal namun tetap saling berkaitan tersebut
ilmiah baik nasional maupun internasional, menimbulkan suatu kericuhan dan saling
buku dengan tema persaingan usaha serta berlawanan. Untuk mengurangi kericuhan yang
disertasi, tesis maupun skripsi yang membahas timbul, maka diperlukan adanya hukum yang
tentang diskriminasi dan persaingan usaha. mengatur dan melindungi kepentingan masing-
Bahan-bahan hukum tersebut diperoleh melalui masing. Dalam hal ini hukum menunjukkan
studi kepustakaan. Bahan-bahan hukum perannya yang penting dalam masyarakat
yang diperoleh kemudian dianalisis dengan untuk menciptakan kehidupan yang aman,
melakukan penafsiran hukum gramatikal. tentram, damai, adil dan makmur.

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


72
Dari sini dapat diketahui apa yang menjadi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hukum
tujuan hukum, berdasarkan pendapat dari J van kebiasaan, hukum adat, atau yurisprudensi.
Kan, bahwa hukum bertujuan untuk menjaga Menurut Gustav Radbruch, hukum harus
kepentingan tiap-tiap masyarakat supaya mengandung 3 (tiga) nilai identitas, yaitu
kepentingan-kepentingan itu tidak dapat sebagai berikut:
diganggu. Ini berarti bahwa hukum bertugas a. Asas kepastian hukum (rechmatigheid), Asas
untuk menjamin kepastian hukum di dalam ini meninjau dari sudut yuridis.
masyarakat dan juga menjaga serta mencegah
b. Asas keadilan hukum (gerectigheit), Asas
agar setiap orang tidak menjadi hakim sendiri
ini meninjau dari sudut filosofis, di mana
(eigenrichting is verboden), akan tetapi apabila
keadilan adalah kesamaan hak untuk semua
terjadi permasalahan, harus diselesaikan
orang di depan pengadilan.
melalui proses pengadilan dan berdasarkan
hukum yang berlaku. c. Asas kemanfaatan hukum (zwechmatigheid)
atau doelmatigheid atau utility.
Kepastian hukum (rechtssicherheit)
merupakan pelindungan dari segi hukum Kepastian hukum (rechtssicherheit)
terhadap tindakan sewenang-wenang, menurut J. M. Otto, sebagaimana dikutip oleh
yang berarti bahwa seseorang akan dapat Tatiek Sri Djatmiati dikemukakan terdiri dari be-
memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam berapa unsur sebagai berikut:
keadaan tertentu.[7] Secara bahasa kata a. Adanya aturan yang konsisten dan dapat
“kepastian” merupakan kata jadian, dari kata diterapkan yang ditetapkan negara;
dasar “pasti” mendapat imbuhan (konfiks) kata b. Aparat Pemerintah menerapkan aturan
depan “ke” dan akhiran “an”. Dalam kamus hukum tersebut secara konsisten dan
bahasa Indonesia “pasti” bermakna tentu, berpegang teguh pada aturan hukum
ketentuan, sesuatu yang sudah tentu. Jadi tersebut;
kepastian berarti sesuatu yang bersifat pasti.
c. Rakyat pada dasarnya tunduk pada hukum;
Kepastian hukum merupakan bagian dari teori
tujuan hukum antara lain keadilan hukum, d. Hakim yang bebas dan tidak memihak
manfaat hukum dan kepastian hukum. Adanya secara konsisten menerapkan aturan
kepastian hukum, masyarakat akan menjadi hukum tersebut;
lebih tertib. e. Putusan hakim dilaksanakan secara nyata.
[10]
Kepastian hukum menurut Gustav
Radbruch, termasuk salah satu bagian dari Menurut Gustav Radbruch, kepastian
tujuan hukum. Tujuan hukum terdiri dari hukum yang dimaksud adalah kepastian
kepastian hukum (rechtssicherheit), kemanfaatan karena adanya hukum. Kepastian dalam
(zweckmassigkeit) dan keadilan (gerechtigkeit). hukum akan tercapai apabila ada hukum yang
Kepastian hukum di sini adalah kepastian berupa undang-undang dan di dalamnya tidak
karena adanya hukum dan kepastian dalam ada ketentuan yang bertentangan dan tidak
hukum atau dari hukum itu tercapai apabila ada terdapat istilah-istilah yang dapat ditafsirkan
hukum yang berupa undang-undang itu tidak secara berlainan. Selain hal tersebut, pengertian
ada ketentuan yang bertentangan dan tidak kepastian hukum akan menjamin kepentingan
terdapat istilah-istilah yang dapat ditafsirkan individu, sebab dalam arti konkret artinya bahwa
berlainan. Kepastian hukum ini dapat dimaknai dengan hukum para pihak dapat menentukan
dengan dua arti, yaitu kepastian hukum akan kedudukannya. Pengertian yang kedua adalah
menjamin kepentingan individu serta hukum itu hukum itu memberi jaminan keamanan dan
menjamin keamanan dan jaminan perlindungan jaminan perlindungan kepada para pihak.[11]
kepada para pihak.[8]
Aspek Hukum Praktik Diskriminasi Dalam
Van Apeldoorn [9] juga mengemukakan hal
Persaingan Usaha di Indonesia
yang hampir sama dengan yang dikemukakan
oleh Gustav Radbruch, bahwa terdapat dua Persaingan usaha adalah salah satu
hal penting dalam kepastian hukum, yaitu faktor penting dalam menjalankan roda
kepastian hukum berarti dapat ditentukan perekonomian suatu negara. Persaingan usaha
hukum apa yang berlaku untuk masalah- dapat mempengaruhi kebijakan yang berkaitan
masalah yang konkret dan kepastian hukum dengan perdagangan, industri, iklim usaha
berarti perlindungan hukum. Kepastian hukum yang kondusif, kepastian dan kesempatan
merupakan asas penting dalam tindakan berusaha, efisiensi, kepentingan umum,
hukum (rechtshandeling) dan penegakan hukum kesejahteraan rakyat dan lain sebagainya.[12]
(hendhaving, ultvoering). Peraturan perundang- Persaingan ditentukan oleh competition policy.
undangan dapat memberikan kepastian hukum [13] Disahkannya UU No. 5 Tahun 1999 tentang

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


73
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan secara keseluruhan dibandingkan dengan
Usaha Tidak Sehat bertujuan untuk memberikan pemberlakuan satu harga (non diskriminasi), ini
jaminan kepastian hukum dan perlindungan disebabkan jumlah barang yang dihasilkan dan
yang sama kepada setiap pelaku usaha dalam dinikmati masyarakat akan meningkat dengan
berusaha, dengan cara mencegah timbulnya metode satu harga yang biasanya ditetapkan
praktik-praktik monopoli dan/atau persaingan oleh perusahaan monopolis. Praktik lainnya,
usaha yang tidak sehat lainnya dengan harapan preferensi terhadap pelaku usaha tertentu yang
dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif, lahir dari pengalaman bertahun-tahun, atas
yaitu setiap pelaku usaha dapat bersaing secara tujuan efisiensi. Selain itu, diskriminasi dilakukan
wajar dan sehat.[14] dengan alasan mengeluarkan perusahaan
Namun demikian, apabila usaha pelaku pesaing dari pasar atau menghambat
usaha menjadi terbaik di bidangnya, maka pesaing potensial untuk masuk ke pasar, jenis
konsekuensinya adalah pelaku usaha tersebut diskriminasi ini tentunya melanggar prinsip
memiliki market power yang signifikan di persaingan usaha yang sehat.
pasar bersangkutan. Bagi konsumen, hal ini Kegiatan melakukan praktik diskriminasi
memberikan efek positif karena penguasaan terhadap pelaku usaha tertentu merupakan
pasar, pelaku usaha dapat mewujudkan cost penentuan perlakuan dengan cara yang
saving atau economies of scope sehingga tercipta berbeda mengenai persyaratan pemasokan
harga yang rendah dan akan menguntungkan atau persyaratan pembelian barang dan atau
konsumen.[13] Pada aspek yang berbeda, market jasa. Pasal 19 huruf d Undang-Undang Nomor
power juga kerap kali dilakukan lewat persaingan 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
usaha yang tidak sehat, salah satunya dilakukan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
dengan cara melakukan kegiatan diskriminasi menentukan bahwa: “pelaku usaha dilarang
antara pelaku usaha dengan pelaku usaha melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik
tertentu. Market power yang dimaksudkan di sendiri maupun bersama pelaku usaha lain,
sini tidak harus 100%, dengan 50% atau 75% yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
penguasaan pasar, seperti contoh monopoli, monopoli dan atau persaingan usaha tidak
posisi dominan, penetapan harga, sudah dapat sehat berupa: d) melakukan praktek diskriminasi
dikatakan mempunyai market power. terhadap pelaku usaha tertentu”. Berdasarkan
Praktiknya, kegiatan diskriminasi dapat bunyi pasal tersebut maka ruang lingkup yang
dilakukan atas dasar berbagai alasan dan motif, diatur dalam Pasal 19 huruf d mencakup praktik
praktik diskriminasi pada hakikatnya tidak diskriminasi yang dilakukan secara sendiri
melulu dapat dikatakan sesuatu yang buruk oleh pelaku usaha maupun kegiatan yang
dan dilarang Pemerintah melalui KPPU demi dilakukan secara bersama-sama dengan pelaku
menjaga persaingan yang fair. Sebuah contoh, usaha lain,[16] pasal di atas menunjukkan
adanya temuan terkait dengan pemblokiran pengaruhnya terhadap persaingan usaha,
akses pelanggan berbagai jaringan yang maka yang dimaksudkan pembeli di sini akan
dimiliki Telkom dan Telkomsel dalam lebih tepat kalau hanya meliputi pelaku usaha.
mengakses konten netflix sejak tahun 2016 Pasal 19 UU No. 5 Tahun 1999 tentang
hingga akhir 2018. Temuaan ini dilanjutkan ke Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
tahapan penyelidikan dan persidangan dengan Usaha Tidak Sehat di atas menunjukkan
Nomor Perkara 08/KPPU-I/2020. Pada kasus ketentuan mengatur penguasaan pasar secara
ini, Majelis Komisi menyimpulkan telah terjadi rule of reason, yang mana fokus dari praktik
perlakuan berbeda atau diskriminasi oleh persaingan usaha disebabkan adanya akibat
Telkom dan Telkomsel antara Netflix dengan
dari suatu perbuatan.[17]
penyedia Subscription Based Video on Demand
(SVOD). Black’s Law Dictionary[15] menjelaskan Rule of reason, yaitu terbukti dilakukannya
“discrimination is the effect of a law or established tindakan yang dilarang tersebut, tidak otomatis
practice that confers privileges on a certain class tindakan tersebut bertentangan dengan hukum,
or that denies privileges to a certain class because namun harus dilihat terlebih dahulu sejauh mana
of race, age, sex, nationality, religion or disability”. akibat dari tindakan tersebut menimbulkan
monopoli atau akan mengakibatkan kepada
Dalam konteks hukum persaingan
persaingan tidak sehat.[4]
usaha, diskriminasi dapat dilakukan dengan
berbagai motif, secara umum terjadi pada Richard M Chalkind menjelaskan
diskriminasi harga, seperti pelaku usaha pendekatan rule of reason memerlukan beberapa
mengambil keuntungan secara maksimal dari analisis pasar dan memungkinkan pelaku usaha
surplus konsumen. Praktik ini berdampak untuk membuktikan perilaku tersebut pro-
positif terhadap kesejahteraan masyarakat persaingan bukan anti-persaingan.[18] Pada

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


74
aspek lain, rule of reason memiliki keunggulan Market power yang dimaksud adalah
karena menggunakan analisis ekonomi untuk pelaku usaha mengakibatkan terjadinya praktik
mencapai efisiensi guna kepastian suatu monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
perbuatan yang dapat dianggap menghambat atau mempunyai alasan-alasan yang tidak
atau mendorong persaingan.[19] diterima. Uraian unsur-unsur dalam Pasal 19
UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Selanjutnya, pendekatan rule of reason
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
mengharuskan pengadilan untuk melakukan
antara lain:[22]
interpretasi terhadap peraturan persaingan
usaha, dan pola pendekatan digunakan untuk a. Pelaku usaha, yaitu pelaku usaha yang
mengetahui suatu tindakan pelaku usaha melakukan satu atau beberapa kegiatan
memiliki implikasi persaingan atau tidak. secara bersama-sama pada pasar
Berbeda dengan pendekatan per se illegal, bersangkutan. Pelaku usaha lain terdapat
tindakan pelaku usaha tertentu selalu dianggap Pasal 17 ayat (2) huruf b UU No. 5 Tahun
melanggar undang-undang, biasanya indikator 1999 adalah pelaku usaha yang mempunyai
yang dipakai adalah ada atau tidaknya anak kemampuan bersaing yang signifikan dalam
kalimat dalam rumusan pasal “...patut diduga...” pasar bersangkutan;
atau “...yang dapat mengakibatkan...”. kata b. Unsur melakukan baik sendiri maupun
“dapat” yang digunakan dalam Pasal 5 UU bersama, kegiatan yang dilakukan oleh
No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek pelaku usaha merupakan keputusan dan
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat perbuatan sendiri tanpa bekerja sama
dengan digunakan untuk menunjukkan bahwa dengan pelaku usaha lain.
pelanggaran sudah dinyatakan terjadi jika c. Unsur pelaku usaha lain, yaitu pelaku
perbuatan itu memang berpotensi merusak usaha yang melakukan satu atau beberapa
persaingan. Kesimpulannya, kata “dapat” di sini kegiatan secara bersama-sama pada pasar
bisa berarti bahwa akibat yang ditimbulkan oleh bersangkutan (Penjelasan Pasal 17 ayat (2)
perbuatan (perjanjian/kegiatan) jadi tidak perlu huruf b).
exist terlebih dulu.
d. Unsur melakukan satu atau beberapa
Hadirnya pengaturan tentang anti kegiatan, satu atau beberapa kegiatan
monopoli ini sebenarnya bertujuan untuk dilakukan dalam bentuk kegiatan
“menjaga kelangsungan persaingan” yang secara terpisah ataupun beberapa
secara khusus akan mewujudkan perkembangan kegiatan sekaligus yang ditujukan untuk
perekonomian secara nasional yang lebih baik menyingkirkan pelaku usaha pesaing;
dan membawa dampak terhadap alokasi dan e. Unsur yang dapat mengakibatkan terjadinya
relokasi efisiensi sumber daya ekonomi. praktek monopoli, berdasarkan Pasal 1
Makna kata “efisiensi” adalah pertumbuhan angka 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
serta berkeadilan yang berarti pemerataan” 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dilaksanakan secara serentak dalam satu gerak dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, praktek
pembangunan dalam sistem ekonomi pasar. monopoli adalah pemusatan kekuatan
[20] ekonomi oleh salah satu atau lebih pelaku
usaha yang mengakibatkan dikuasainya
Rumusan rule of reason yang tercantum produksi dan atau pemasaran atas barang
dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor dan jasa tertentu sehingga menimbulkan
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek persaingan usaha tidak sehat dan dapat
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat merugikan kepentingan umum;
sesungguhnya tidak secara mutlak dilarang.
f. Unsur persaingan usaha tidak sehat,
Salah satu poin penting pasal ini, menjelaskan
berdasarkan Pasal 1 angka 6 UU No. 5 Tahun
praktik diskriminasi yang dilarang adalah
1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
praktik diskriminasi yang tidak mempunyai
Persaingan Usaha Tidak Sehat, persaingan
justifikasi secara sosial, ekonomi, teknis maupun
usaha tidak sehat adalah persaingan antar
pertimbangan efisiensi lainnya sendiri tidak
pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
secara jelas dijelaskan dalam Pedoman Pasal 19
produksi dan atau pemasaran barang dan
huruf (d) oleh KPPU, sehingga, ini menyebabkan
jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur
batasan-batasan tersebut tidak terasa efektif
atau melawan hukum atau menghambat
dan acapkali KPPU memutus perkara tanpa
persaingan usaha;
memperhatikan/mengabaikan justifikasi
praktek diskriminasi baik yang bersifat pro-
persaingan maupun anti-persaingan.[21]

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


75
g. Unsur melakukan praktik diskriminasi, kegiatan penguasaan pasar oleh pelaku usaha.
adalah tindakan atau perlakuan dalam Namun demikian, aspek di atas sejatinya belum
berbagai bentuk yang berbeda yang cukup dijadikan sebagai dasar pelanggaran
dilakukan oleh satu pelaku usaha terhadap atau diskriminasi pasar berdasarkan Pasal 19
pelaku usaha tertentu. huruf d UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Berdasarkan penjelasan di atas, menen- Sehat oleh pelaku usaha tanpa disertai bukti-
tukan praktik diskriminasi berdasarkan Pasal bukti yang menimbulkan praktek monopoli
19 huruf d dilakukan dengan cara : a) men- atau persaingan usaha tidak sehat.
definisikan pasar bersangkutan sebagai iden-
tifikasi sebagaimana terdapat pada Pasal 1 Penerapan Prinsip Rule of Reason Pada Putu-
­angka 10 diartikan berkaitan dengan jangkauan san Perkara Nomor 08/KPPU-I/2020 Tentang
pelaku usaha atas barang dan jasa yang sama Dugaan Praktik Diskriminasi Antara Telkom
atau substitusi dari barang dan jasa tersebut; Serta Telkomsel Dan Netflix
b) ­mengidentifikasi penguasaan pasar (mar- Pada tanggal 27 Januari 2016, Telkom
ket power) misalnya apakah pelaku usaha, baik melakukan pemblokiran atau penutupan akses
sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, internet di jaringan tetap (fixed broadband) dan
memiliki market power atau memiliki pang- Telkomsel melakukan pemblokiran atau penu-
sa dengan kekuatan besar. contohnya mar- tupan akses internet pada jaringan bergerak
ket ­power yang dilakukan baik sendiri maupun (mobile broadband) terhadap layanan Netflix.
bersama-sama, yang mempunyai 10% dapat Perlakuan berbeda atau diskriminasi tersebut
mempengaruhi pembentukan harga, namun dilakukan dengan alasan banyaknya peng-
satu pelaku usaha yang memiliki pangsa pasar gunaan bandwith jaringan sehingga meng-
50% di dalam pasar duopoly belum tentu secara ganggu jaringan lain, Telkom dan Telkomsel
individual mampu menguasai pasar bersang- tidak melaksanakan kerjasama dengan Net-
kutan. Dalam hal pasar persaingan sempurna, flix, ­serta Telkom dan Telkomsel menganggap
tidak mampu mempengaruhi pembentukan bahwa taya­ngan Netflix mengandung unsur
harga, sehingga mengikuti harga yang terben- ­pornografi yang dapat melanggar Undang-un-
tuk (price taker), sementara di pasar monopoli, dang ­Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi
pelaku usaha memiliki pengaruh yang kuat atas dan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 ten-
pembentukan harga sehingga dapat menjadi tang Informasi dan Transaksi Elektronik.
price maker.
Dalam pemeriksaan Majelis Komisi me­
Uraian di atas, menunjukkan bahwa nemukan fakta bahwa benar telah terjadi per-
kepemilikan posisi dominan atau kepemilikan lakuan atau tindakan dengan unsur diskrimina-
kekuatan pasar yang signifikan atau necessary si yang dilakukan oleh Telkom dan Telkomsel.
condition pada kasus PT. Telekomunikasi Indo- [24] Kegiatan diskriminasi tidak menimbulkan
nesia (Persero) Tbk (Telkom) dan PT Telekomu- adanya persaingan usaha tidak sehat sehing-
nikasi Selular (Telkomsel) menunjukkan bah- ga dalam putusannya KPPU menyatakan bah-
wa kemampuan penguasaan pasar di bidang wa Telkom dan Telkomsel tidak terbukti secara
telekomunikasi atas produksi suatu barang sah melanggar Pasal 19 huruf d UU No. 5 Tahun
dan/atau jasa, ditunjukkan berdasarkan pada 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
­peningkatan penguasaan pasar pelanggan in- Persaingan Usaha Tidak Sehat. Tindakan pem-
dustri seluler domestik mencapai 59,6% pada blokiran oleh Telkom dan Telkomsel dilakukan
tahun 2019, naik sebesar 0,5% dari tahun 2018 untuk menghindarkan dari kemungkinan dike-
dengan jumlah pelanggan telkomsel mencapai nakan pelanggaran terhadap Undang-Undang
171,2 juta. Sementara cakupan 4G juga sudah Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan
hampir 100% di seluruh Indonesia. [23] Lemba- Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
ga pemeringkat global, Fitch Ratings (Fitch) pada Informasi dan Transaksi Elektronik, atas tinda-
tahun 2019 melaporkan bahwa Telkom berha- kan pemblokiran tersebut juga tidak menim-
sil menjadi satu-satunya perusahaan dengan bulkan kerugian yang dialami Netflix, serta kon-
­rating headroom yang tinggi dibanding operator sumen masih bisa memiliki pilihan untuk meli-
lokal dan asing lainnya seperti Singapore Tele- hat layanan Netflix melalui penyedia layanan
comunication Limited (Singtel), SK Telecom Ltd lainnya.
(SKT), KT Corporation dan Globe Telecom Inc.[2]
KPPU merupakan lembaga administratif
Dari uraian di atas, kepemilikan posisi dengan tugas untuk menciptakan ketertiban
dominan atau market power atau pemilikan dalam persaingan usaha dan memelihara iklim
faktor-faktor khusus merupakan necessary persaingan usaha yang kondusif.[4] Penanga-
condition atau indikasi awal bagi terciptanya nan perkara antara Netflix dan Telkom serta

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


76
Telkomsel dilaksanakan berdasarkan penelitian juan untuk mengetahui secara mendalam motif
inisiatif seiring dengan temuan yang menge- atau cara dan dampak dari praktik diskriminasi
muka di publik. Pemeriksaan atas dasar i­nisiatif terhadap pelaku usaha tertentu.
adalah pemeriksaan yang dilakukan atas dasar
Pertama, untuk memutuskan bahwa ke-
inisiatif dari KPPU sendiri karena adanya du-
giatan pemblokiran terhadap layanan netflix
gaan atau indikasi pelanggaran terhadap UU
merupakan tindakan diskriminasi, terlebih da-
No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Mo-
hulu harus diketahui motif dari kegiatan pem-
nopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.[25]
blokiran yang dilakukan oleh Telkom dan Tel-
Penanganan perkara atas inisiatif Komisi terdiri
komsel terhadap layanan Netflix. Motif atau cara
dari tahap sebagai berikut:
pemblokiran tersebut harus berdasar, artinya
1. Kajian; memiliki justifikasi baik secara sosial, ekonomi,
2. Penelitian; teknis maupun pertimbangan efisiensi lainnya.
3. Pengawasan Pelaku Usaha; Berdasarkan isi dari putusan dapat diketahui
4. Penyelidikan; terdapat beberapa pertimbangan dalam me-
5. Pemberkasan; nentukan kegiatan pemblokiran sebagai tinda-
6. Sidang Majelis Komisi; kan diskriminasi. Sebagaimana diketahui pen-
7. Putusan Komisi.[26] gertian tentang praktik diskriminasi dijelaskan
Pada tahap penyelidikan, KPPU menggu- oleh Ahli hukum dalam buku Hukum Persaingan
nakan salah satu pendekatan, yaitu rule of rea- Usaha: Buku Teks oleh Andy Fahmi Lubis, dan
son. Pendekatan rule of reason mengharuskan kawan-kawan, yang dimaksud dengan praktik
pengadilan untuk melakukan interpretasi ter- diskriminasi berdasarkan Ketentuan Peraturan
hadap peraturan persaingan usaha. Perbuatan Komisi Nomor 3 Tahun 2011 adalah “Tindakan
yang dituduhkan kepada Telkom dan Telkom- atau perlakuan dalam berbagai bentuk yang
sel harus diteliti terlebih dahulu untuk menge­ berbeda yang dilakukan oleh satu pelaku usa-
tahui apakah kegiatan pemblokiran tersebut ha terhadap pelaku usaha tertentu”.[26] Tinda-
­telah membatasi persaingan secara tidak patut. kan ini dianggap berbeda karena berdasarkan
Penggunaan prinsip rule of reason dalam perka- isi putusan telkom-telkomsel sebagai penguasa
ra Telkom Telkomsel dan Netflix mengharuskan pasar hanya memblokir netflix di pasar Subscrip-
adanya pembuktian, mengevaluasi mengenai tion Based Video on Demand (SVOD). Berkaitan
akibat dari kegiatan pemblokiran dan analisis dengan tindakan diskriminasi, dasar pertim-
atas penguasaan pasar Telkom pada jaringan bangan lainnya juga disampaikan berdasarkan
tetap (fixed broadband) dan Telkomsel pada Pendapat Ahli dalam buku Hukum Persaingan
­jaringan bergerak (mobile broadband). Usaha: Buku Teks oleh Andy Fahmi Lubis, dan
kawan-kawan. Melakukan praktik diskrimina-
Pasal 19 huruf d UU No. 5 Tahun 1999 ten- si artinya termasuk menolak melakukan sama
tang Larangan Praktek Monopoli dan Persai­ sekali hubungan usaha, menolak syarat-syarat
ngan Usaha Tidak Sehat menjelaskan bahwa tertentu atau perbuatan lain, di mana pelaku
pelaku usaha dilarang melakukan satu atau usaha lain diperlakukan dengan cara yang tidak
beberapa kegiatan, baik sendiri maupun ber- sama.
sama pelaku usaha lain, yang dapat mengaki-
batkan terjadinya praktik monopoli dan atau Terdapat Subscription Based Video on De-
persaingan usaha tidak sehat berupa: melaku- mand (SVOD) lain seperti HOOQ, Viu, Catchplay,
kan praktik diskriminasi terhadap pelaku usa- Iflix, Amazon Prime, Nickelodeon Play, Nick
ha tertentu. Hal ini berarti bahwa dalam Pasal Jr, HBO Go, yang beroperasi di Indonesia dan
19 huruf d secara jelas yang dilarang adalah melakukan kerja sama dengan Terlapor I, ­yaitu
Telkom dan Terlapor II, yaitu Telkomsel. Telkom-
praktik diskriminasi dalam melakukan kegia-
sel sebagai Terlapor II dalam Sidang Majelis
tan usahanya (pasar/market) sehingga menye-
Komisi menyatakan bahwa benar selain Netflix
babkan terjadinya persaingan usaha yang tidak
belum pernah ada Subscription Based Video on
sehat. Penting untuk mengetahui makna dari
Demand (SVOD) lain yang diblokir oleh Telkom-
diskriminasi yang terdapat dalam putusan Per-
sel. [24]
kara Nomor 08/KPPU-I/2020. Berdasarkan hasil
penelitian dari Maylen Fitria ditemukan fakta Beberapa penyedia layanan Subscription
bahwa KPPU tidak dapat membuktikan secara Based Video on Demand (SVOD) seperti HOOQ,
benar apa yang diasumsikannya sebagaimana Viu dan Iflix pernah diminta untuk melakukan
terdapat putusan KPPU yang dibatalkan oleh take down terhadap beberapa judul tayangan
Mahkamah Agung dengan dasar bahwa makna terkait dengan adanya kebijakan Post-Censored.
praktik diskriminasi secara substantif berbeda. Post-Censored menurut pemahaman dari penulis
[27] Penerapan prinsip Rule of Reason pada pu- adalah kegiatan sensor yang dilakukan pasca
tusan Perkara Nomor 08/KPPU-I/2020 bertu- dilakukannya penayangan pada Subscription

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


77
Based Video on Demand (SVOD) sehingga judul Subscription Based Video on Demand (SVOD) juga
tayangan tersebut baru dinyatakan tidak lulus tidak pernah mengajukan permohonan pem-
sensor dan perlu untuk take down. blokiran terhadap konten Netflix sebagaima-
na keterangan yang diberikan oleh Anthonius
Pada layanan konsumen, Yayasan Lemba-
Malau sebagai Ahli Telekomunikasi dan Tran-
­
ga Konsumen Indonesia (YLKI) belum meneri-
ma pengaduan terkait Netflix yang membuka saksi Elektronik (ITE) Kepala Subdirektorat (Ka-
pendaftaran berlangganan dengan menggu- subdit) Pengendalian Konten Internet Kemente-
nakan kartu kredit sebagai cara pembayaran rian Komunikasi dan Informatika Republik Indo-
yang langsung dibebankan setelah masa free nesia dalam Sidang Majelis Komisi menyatakan
trial berakhir. Yayasan Lembaga Konsumen In- bahwa sampai sekarang belum ada permintaan
donesia (YLKI) merupakan lembaga swadaya blokir dari masyarakat terkait Netflix. [24]
masyarakat yang menangani perlindungan Berdasarkan pemeriksaan alat bukti dan
konsumen. YLKI)bagian dari lembaga non-Pe- fakta persidangan, Keterangan Saksi dan do-
merintah yang terdaftar dan diakui oleh Pemer- kumen diketahui jenis sensor yang diterapkan
intah. Pada Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang kepada Subscription Based Video on Demand
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan (SVOD) lain juga menggunakan post-censored
Konsumen dijelaskan tentang Tugas lembaga sehingga tidak dapat dijadikan sebagai alasan
pelindungan konsumen swadaya masyarakat melakukan pemblokiran. Bahkan diketahui bah-
meliputi kegiatan: wa beberapa Subscription Based Video on De-
1. Menyebarkan informasi dalam rangka mand (SVOD) telah beroperasi dan belum ada
meningkatkan kesadaran atas hak dan ke- perjanjian kerja sama dan tidak diblokir oleh
wajiban dan kehati-hatian konsumen dalam Terlapor I Telkom dan Terlapor II Telkomsel. Tin-
mengkonsumsi barang dan/atau jasa; dakan pemblokiran yang dilakukan tidak sesuai
2. Memberikan nasihat kepada konsumen dengan tata cara pemblokiran berdasarkan Per-
yang memerlukannya; menkominfo Nomor 19 Tahun 2014.
3. Bekerja sama dengan instansi terkait da- Berdasarkan beberapa pertimbangan
lam upaya mewujudkan perlindungan kon- tersebut kemudian dinyatakan di dalam putu-
sumen; san bahwa Terlapor I Telkom dan Terlapor II
4. Membantu konsumen dalam memper- Telkomsel terbukti memberikan perlakuan ber­
juangkan haknya, termasuk menerima kelu- beda antara Netflix dengan Subscription Based
han atau pengaduan konsumen; Video on Demand (SVOD) lain dan Unsur Melaku-
5. Melakukan pengawasan bersama Pemerin- kan Praktik Diskriminasi terpenuhi.
tah dan masyarakat terhadap pelaksanaan Berdasarkan fakta dan bukti persidangan,
perlindungan konsumen. pada level horizontal, yaitu sesama pasar pelaku
YLKI sebagai pihak yang dapat menerima usaha praktik diskriminasi atau sesama provi­
keluhan atau pengaduan konsumen belum der di Indonesia seperti XL, MNC, Indosat, dan
pernah menerima pengaduan atas kebijakan lain-lain tidak pernah melakukan pemblokiran
pendaftaran Netflix untuk menggunakan kartu kepada Netflix karena tidak ada laporan dari
kredit sebagai cara pembayaran. masyarakat terkait konten tayangan dari Netflix,
jadi hanya Telkom dan Telkomsel yang melaku-
Dasar untuk memperkuat tentang tinda- kan kegiatan pemblokiran layanan Netflix. Akan
kan diskriminasi terhadap Netflix juga dapat tetapi, Pemblokiran yang dilakukan oleh Telkom
terlihat dari keterangan Terlapor I, yaitu Tel- dan anak usahanya, yaitu Telkomsel sangat
kom dalam Sidang Majelis Komisi menyatakan berdampak pada season count Netflix di Indo-
bahwa kewenangan terkait konten yang tidak nesia. Dampak ini ditimbulkan karena Telkom
se­suai itu ada di trust positif dan kami akan dan Telkomsel memiliki jumlah pelanggan yang
mengikuti jika harus menindak konten tertentu paling banyak pada pasarnya sesama provider
yang ada di internet. Jika tidak ada di trust posi- penyedia layanan internet di indonesia, baik
tif dan seandainya meresahkan masyarakat dan
Telkom pada jaringan tetap (fixed broadband),
banyak komplain, kami akan melakukan eskala-
maupun Telkomsel pada jaringan bergerak
si ke Kominfo untuk kemudian konten ini dapat
(mobile broadband). Jadi, ketika pemblokiran
dipertimbangkan untuk masuk internet positif
untuk layanan netflix dilakukan, pelanggan Tel-
dan harus diblokir. Pemblokiran kepada Net-
kom dan Telkomsel yang banyak tersebut tidak
flix tidak berdasarkan arahan Pemerintah.[24]
dapat menggunakan layanan Netflix.
Telkom melakukan kegiatan pemblokiran ter­
hadap layanan Netflix tanpa menunggu arahan Sementara itu, pada level vertikal, yaitu di
dari Pemerintah dalam hal ini adalah Kominfo. pasar korban praktik diskriminasi, perlakuan
Masyarakat sebagai sasaran pengguna layanan berbeda oleh Telkom dan Telkomsel kepada

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


78
Netflix sangat terlihat. berdasarkan Keterangan Telkom - Telkomsel, hanya Netflix saja.
Terlapor I, yaitu Telkom dalam Sidang Majelis
Kedua, untuk mengetahui apakah tinda-
Komisi menyatakan bahwa hanya Netflix saja
kan pemblokiran oleh Telkom dan Telkomsel
yang diblokir. Selain Netflix belum pernah ada
kepada Netflix dapat dikategorikan sebagai
Subscription Based Video on Demand (SVOD) lain
perbuatan yang melanggar persaingan usaha,
yang diblokir oleh Telkomsel. Tindakan pem-
maka perlu dilakukan analisis terhadap dampak
blokiran yang dilakukan oleh Terlapor I, yaitu
setelah adanya tindakan diskriminasi apakah
Telkom dan Terlapor II, yaitu Telkomsel tidak
tindakan tersebut menyebabkan atau menim-
sesuai dengan tata cara pemblokiran berdasar-
bulkan adanya persaingan usaha tidak sehat.
kan Bab IV Permenkominfo Nomor 19 Tahun
Perbedaan perlakuan dengan melakukan kegia-
2014 tentang Penanganan Situs Internet Ber-
tan pemblokiran akses internet terhadap Netflix
muatan Negatif. Berdasarkan Pasal 5 Permen- sebagai bentuk diskriminasi terkadang tidak
kominfo Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pena­ semua dianggap melanggar prinsip-prinsip
nganan Situs Internet Bermuatan Negatif, Pem- persaingan usaha. Dampak dari praktik diskrim-
blokiran harus dilakukan atas dasar pelaporan inasi harus dapat memberikan pembenaran se-
­masyarakat ­kepada Direktur Jenderal melalui cara ekonomi atas tindakan-tindakan yang telah
fasilitas penerimaan pelaporan berupa e-mail dilakukan. Jadi, seharusnya terdapat alasan atau
aduan dan atau pelaporan berbasis situs yang motif ekonomi dibalik kegiatan pemblokiran.
disediakan. Pelaporan dari masyarakat ber- Pada perkara dugaan diskriminasi antara Tel-
dasarkan Pasal 10 Permenkominfo Nomor 19 kom – Telkomsel dan Netflix pada putusan Per-
Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet kara Nomor 08/KPPU-I/2020 yang menyatakan
Bermuatan Negatif, dapat dikategorikan se- bahwa unsur dapat mengakibatkan terjadinya
bagai pelaporan mendesak apabila menyang- persaingan usaha tidak sehat tidak terpenuhi.
kut:
Menurut Pasal 1 angka 6 UU No. 5 Tahun
1. Privasi;
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
2. Pornografi anak; dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, yang
3. Kekerasan; dimaksud dengan persaingan usaha tidak
4. Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan sehat adalah Persaingan antar pelaku usaha
(SARA); dan/atau dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau
5. Muatan lainnya yang berdampak negatif pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan
yang menjadi keresahan masyarakat secara dengan cara tidak jujur atau melawan hukum
luas.[28] atau menghambat persaingan usaha. Kegiatan
penutupan akses atau pemblokiran terhadap
Selain masyarakat, kementerian atau layanan netflix dilakukan oleh Telkom Telkomsel
lembaga Pemerintah dan lembaga penegak yang merupakan penguasa pada masing-
hukum dan atau lembaga peradilan dapat masing pasarnya. Kegiatan penutupan akses
meminta pemblokiran situs internet bermuatan atau pemblokiran berdampak pada layanan
negatif yang sesuai dengan kewenangannya Subscription Based Video on Demand (SVOD)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 kepada Netflix tidak dapat dipasarkan ke konsumen
direktur jenderal. yang menggunakan layanan dari Telkom
Telkom dan Telkomsel tidak pernah dan Telkomsel. Akan tetapi, secara ekonomi
melakukan pemberitahuan kepada Netflix sebenarnya konsumen yang menggunakan
alasan terjadinya pemblokiran akses layanan layanan dari Telkom dan Telkomsel tetap dapat
serta tidak ada arahan terkait dengan mengakses layanan Subscription Based Video on
mekanisme yang harus dilakukan oleh Netflix Demand (SVOD) Netflix melalui provider lainnya
agar dapat diberikan akses kembali. Tindakan seperti XL, Indosat, MNC dan lain-lain. Terbukti
pemblokiran harus dilakukan secara transparan dalam persidangan selama penutupan akses
layanan, Netflix tidak dirugikan terbukti dari
dan diperlukan untuk mencapai tujuan utama
peningkatan jumlah pengguna berbayar Netflix
yang diprioritaskan oleh negara-negara. Dalam
dan pendapatan di Indonesia berdasarkan
setiap tindakan pemblokiran perlu adanya
pengguna Netflix yang mengakses layanan
daftar halaman yang diblokir dan informasi
dari Indonesia dalam periode waktu Januari
detail mengenai keperluan dan pembenaran
2016-Desember 2018.[24]
dilakukannya pemblokiran pada setiap halaman.
[29] Terbukti bahwa ada perbedaan perlakuan Pada kuartal I/2020 jumlah pelanggan
terhadap Netflix pada pasar Subscription Based berbayar Netflix secara keseluruhan mengalami
Video on Demand (SVOD) karena penyedia peningkatan menjadi 182,9 juta pelanggan,
layanan Subscription Based Video on Demand meningkat dibandingkan dengan capaian
(SVOD) lainnya tidak pernah diblokir oleh pada kuartal/2019 yang sebesar 148,86 juta.

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


79
Total pendapatan Netflix secara keseluruhan Berdasarkan penerapan prinsip rule of reason
di kuartal I/2020 mencapai AS$5,77 miliar, naik pada penyelidikan dan persidangan terbuk-
27,58 persen dibandingkan capaian pada periode ti motif penu­ tupan akses atau pemblokiran
yang sama tahun sebelumnya yang sebesar layanan Netflix tidak berdasar karena hanya
AS$4,5 miliar. Sementara, menurut hasil survei Subscription Based Video on Demand (SVOD) Net-
Nakono sebuah perusahaan riset asal Jepang flix yang diblokir ­tidak sesuai dengan tata cara
memperkirakan pendapatan streaming Netflix pemblokiran serta tidak ada alasan pemblokiran
di Indonesia pada 2020 mencapai AS$76,6 juta, yang jelas hingga dijelaskan oleh ahli dan saksi
meningkat dibandingkan capaian pendapatan Telkom dan Telkomsel bahwa hal tersebut untuk
pada 2019 yang sebesar AS$39 juta.[30] menghindari konten bermuatan negatif. Unsur
dampak yang dapat menyebabkan kerugian se-
Telkom dan Telkomsel melakukan penu­ cara ekonomi tidak terpenuhi dalam kasus ini
tupan akses atau pemblokiran layanan mempu- dengan semakin tingginya pedapatan Netflix di
nyai justifikasi legal yang kuat, yaitu melakukan Indonesia.[24]
tindakan pemblokiran untuk menghindark-
an dari kemungkinan dikenakan pelanggaran Jika tindakan pemblokiran sebagai tinda-
terhadap Undang-undang Nomor 44 Tahun kan diskriminasi dapat terbukti menyebabkan
2008 tentang Pornografi dan Undang-undang persaingan usaha tidak sehat, Telkom dan Tel-
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan komsel dapat dijatuhi sanksi oleh KPPU. Ber-
Transaksi Elektronik. Telkom dan Telkomsel dasarkan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Lara­
melakukan kegiatan penutupan akses atau ngan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha
pemblokiran layanan kepada Netflix merupa- Tidak Sehat, KPPU berwenang untuk menjatuh-
kan bentuk tanggung jawab Telkom dan Tel- kan sanksi administratif terhadap pelaku usaha
komsel selaku penyelenggara telekomunikasi yang melanggar ketentuan Pasal 19 berupa:
untuk melakukan k ­egiatan usaha penyeleng- 1. Tindakan Administratif berdasarkan Pasal
garaan telekomunikasi yang tidak bertenta­ 47 UU No. 5 Tahun 1999 tentang tentang
ngan dengan kepentingan umum, kesusilaan, Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
keamanan, atau ketertiban umum sebagai­ Usaha Tidak Sehat: (1) Komisi berwenang
mana ketentuan Undang-Undang Telekomu- menjatuhkan sanksi berupa tindakan
nikasi, Undang-­ Undang ITE, Undang-Undang administratif terhadap pelaku usaha yang
Pornografi, ­Undang-Undang Perfilman, dan melanggar ketentuan undang-undang ini.
Undang-Undang Penyiaran. Kepatuhan hukum (2) Tindakan administratif sebagaimana
adalah kesadaran kemanfaatan hukum yang dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa:
melahirkan bentuk “kesetiaan” masyarakat a. Penetapan pembatalan perjanjian
terhadap nilai-nilai hukum yang diberlakukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dalam hidup bersama yang diwujudkan dalam sampai dengan Pasal 13, Pasal 15, dan
bentuk perilaku yang senyatanya patuh ter­ Pasal 16; dan/atau
hadap nilai-nilai hukum itu sendiri yang dapat
b. Perintah kepada pelaku usaha untuk
dilihat dan dirasakan oleh sesama anggota
menghentikan integrasi vertikal
­masyarakat.[31] Apabila didasarkan pada ben-
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14;
tuk kepatuhan hukum, maka tindakan penu­
dan/atau
tupan akses agar tidak dikenakan pelanggaran
terhadap Undang-undang Nomor 44 Tahun c. Perintah kepada pelaku usaha untuk
2008 tentang Pornografi dan Undang-undang menghentikan kegiatan yang terbukti
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan menimbulkan praktek monopoli dan/
Transaksi Elektronik merupakan bentuk kepatu- atau menyebabkan persaingan usaha
han compliance, yaitu bentuk kepatuhan hukum tidak sehat dan/atau merugikan
masyarakat yang disebabkan karena adanya masyarakat; dan/atau
sanksi bagi pelanggar aturan tersebut, sehing- d. Perintah kepada pelaku usaha untuk
ga tujuan dari kepatuhan untuk terhindar dari menghentikan penyalahgunaan posisi
sanksi hukum yang ada. dominan; dan/atau
Kegiatan diskriminasi pada putusan Per­ e. Penetapan pembatalan atas
kara Nomor 08/KPPU-I/2020 tidak menim- penggabungan atau peleburan badan
bulkan adanya persaingan usaha tidak sehat usaha dan pengambilalihan saham
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28;
meskipun secara fakta dan bukti kegiatan pe-
dan/atau
nutupan a ­ kses atau pemblokiran layanan Net-
flix telah melanggar Pasal 19 huruf d UU No. 5 f. Penetapan pembayaran ganti rugi; dan/
­Tahun 1999 tentang tentang Larangan Praktik atau
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. g. Pengenaan denda serendah-rendah­

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


80
nya Rp1.000.000.000,00 (satu miliar kan dengan tepat. Para pelaku bisnis juga dapat
rupiah) dan setinggi-tingginya Rp membedakan praktik diskriminasi murni yang
25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar tidak disebabkan oleh adanya tender dan non
rupiah). tender, termasuk jika kartel, perjanjian tertutup
dan di dalamnya terdapat praktik diskriminasi.
2. Pidana Pokok berdasarkan Pasal 48 UU No. 5
Menganalisis praktik diskriminasi dengan rule
Tahun 1999 tentang tentang Larangan Prak-
of reason dalam putusan KPPU juga perlu dilak-
tek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat. (1) Pelanggaran terhadap keten­tuan sanakan agar dapat membuktikan secara benar
Pasal 4, Pasal 9 sampai dengan Pasal 14, apa yang diasumsikan dalam putusan. Dengan
­Pasal 16 sampai dengan Pasal 19, Pasal 25, demikian, putusan KPPU dapat memberikan ke-
Pasal 27, dan Pasal 28 diancam pidana denda pastian hukum bagi para pihak. Kepastian hu-
serendah-rendahnya Rp 25.000.000.000,00 kum dibutuhkan dalam putusan KPPU karena
(dua puluh lima miliar rupiah) dan seting- selama ini putusan KPPU banyak dinilai sumir.
gi-tingginya Rp 100.000.000.000,00 (seratus Hasil putusan yang sumir ini disebabkan kare-
miliar rupiah), atau pidana kurungan peng- na luasnya kewenangan KPPU sebagai penegak
ganti denda selama-lamanya 6 (enam) bu- hukum layaknya polisi, jaksa dan hakim seka-
lan. (2) Pelanggaran terhadap ketentuan ligus.
Pasal 5 sampai dengan Pasal 8, Pasal 15,
Pasal 20 sampai dengan Pasal 24, dan Pasal Kesimpulan
26 undang-undang ini diancam pidana den- 1. Tindakan pemblokiran oleh Telkom dan
da serendah-rendahnya Rp 5.000.000.000,00 Telkomsel terhadap Netflix merupakan
( lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginya perbuatan diskriminasi. Diskriminasi yang
Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar dilakukan dapat dilakukan dengan berbagai
rupiah), atau pidana kurungan pengganti motif, dalam permasalahan ini dilakukan
denda selama-lamanya 5 (lima) bulan. (3) dengan cara memblokir Netflix sebagai
Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 41 penyedia Subscription Based Video on Demand
Undang-undang ini diancam pidana denda (SVOD) sehingga pelanggan Telkom dan
serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 Telkomsel tidak dapat menikmati layanan
(satu miliar rupiah) dan setinggi-tinggi­nya Netflix. Pasal 19 huruf d Undang-Undang
Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
atau pidana kurungan pengganti denda Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
­selama-lamanya 3 (tiga) bulan. Tidak Sehat menentukan bahwa: “pelaku
3. Pidana Tambahan berdasarkan Pasal 49 usaha dilarang melakukan satu atau
Undang Nomor 5 Tahun 199 UU No. 5 Tahun beberapa kegiatan, baik sendiri maupun
1999 tentang tentang Larangan Praktek bersama pelaku usaha lain, yang dapat
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak mengakibatkan terjadinya praktek monopoli
Sehat, dengan menunjuk ketentuan Pasal dan atau persaingan usaha tidak sehat
10 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, berupa: d) melakukan praktek diskriminasi
terhadap pidana sebagaimana diatur dalam terhadap pelaku usaha tertentu”.
Pasal 48 dapat dijatuhkan pidana tambahan 2. Penerapan prinsip rule of reason pada
berupa: Putusan Perkara Nomor 08/KPPU-I/2020
1. Pencabutan izin usaha; atau pada level horizontal, yaitu sesama pasar
pelaku usaha praktik diskriminasi atau
2. Larangan kepada pelaku usaha yang
sesama provider di Indonesia seperti XL,
telah terbukti melakukan pelanggaran
terhadap Undang-Undang ini untuk MNC, Indosat, dan lain-lain tidak pernah
menduduki jabatan Direksi atau melakukan pemblokiran kepada Netflix
Komisaris sekurang-kurangnya 2 (dua) karena tidak ada laporan dari masyarakat
tahun dan selama-lamanya 5 (lima) terkait konten tayangan dari Netflix.
tahun; atau Laporan pengaduan masyarakat menjadi
penting untuk menjadi pertimbangan
3. Penghentian kegiatan atau tindakan karena merupakan salah satu syarat
tertentu yang menyebabkan timbulnya
adanya pemblokiran. Sementara itu, pada
kerugian pada pihak lain.
level vertikal, yaitu di pasar korban praktik
Mengetahui pendekatan rule of reason diskriminasi, tindakan pemblokiran tidak
dalam persoalan praktik diskriminasi dalam sesuai dengan tata cara pemblokiran
persai­ngan usaha merupakan hal yang penting berdasarkan Bab IV Permenkominfo Nomor
agar penerapan Pasal 19 huruf d dan penafsi­ 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs
ran atas perbuatan diskriminasi dapat diterap- Internet Bermuatan Negatif.

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


81
Daftar Pustaka Perjanjian Penetapan Harga Dalam
Persaingan Usaha. Malang: Setara Press,
[1] S. Kemp, “Digital 2021 - We Are Social,”
2013.
We are cocial and Hootsuite. p. 8, 2021,
Accessed: Sep. 24, 2021. [Online]. [15] B. A. Gamer, Black’s Law Dictionary. USA:
Available: https://wearesocial.com/ Thomson Reuters, 2009.
digital-2021. [16] Josua Septian, “Tinjauan yuridis
[2] “Wow! Telkom Unggul dari larangan praktek diskriminasi pelaku
Beberapa Perusahaan Telko Asia.” usaha terhadap pelaku usaha tertentu
https://www.cnbcindonesia.com/ dalam undang-undang nomor 5 tahun
market/20190822100658-17-93810/ 1999 (studi kasus putusan KPPU No.
wow-telkom-unggul-dari-beberapa- 05/KPPU-I/2012 tentang kasus tender
perusahaan-telko-asia (accessed Sep. 30, export pipeline front end engineering and
2021). design contract) = Juridical analysis of
discriminative practices prohibition which
[3] A. Simbolon, “Pendekatan Yang
conduct by business actors to the certain
Dilakukan Komisi Pengawas Persaingan
business actors under act no 5 1999 case
Usaha Menentukan Pelanggaran Dalam
study decision of kppu no 05 kppu i 2012
Hukum Persaingan Usaha,” J. Huk. Ius
/ Josua Septian.” Universitas Indonesia,
Quia Iustum, vol. 20, no. 2, pp. 186–206,
2014, Accessed: Sep. 30, 2021. [Online].
2013, doi: 10.20885/iustum.vol20.iss2.
Available: http://lib.ui.ac.id.
art2.
[17] D. Wiradiputra, Pengantar Hukum
[4] N. Andreas, “RULE OF REASON YANG
Persaingan. Depok: FHUI, 2008.
DIGUNAKAN OLEH KPPU DALAM
MEMUTUSKAN PERKARA DUGAAN [18] R. M. Calkins, Antitrust Guidekines for the
PRAKTIK MONOPOLI TERHADAP Business Executive. USA: Dow Jones-Irwin
PELAYANAN JASA TAKSI DI BANDAR Inc, 1981.
UDARA INTERNASIONAL SULTAN [19] V. R. Putri, Hukum Bisnis: Konsep dan
HASANUDDIN MAKASSAR (Putusan Kajian Kasus (Kajian Perbandingan Hukum
KPPU No. 18/KPPU-I/2009),” Universitas Bisnis Indonesia, Uni Eropa dan Amerika
Bengkulu, 2014. Serikat). Malang: Setara Press.
[5] A. N. Hayati, “Analisis Tantangan dan [20] B. Nongtji, “Konsep “Efisiensi-
Penegakan Hukum Persaingan Usaha Berkeadilan Dalam Demokrasi Ekonomi
pada Sektor E-Commerce di Indonesia,” Menurut Pasal 33 Ayat (4) Uud Nri 1945
J. Penelit. Huk. Jure, vol. 21, no. 1, pp. 109– Dalam Perspektif Perlindungan Bagi
122, Feb. 2021, Accessed: Sep. 30, 2021. Usaha Kecil,” Masal. Huk., vol. 42, no.
[Online]. Available: https://ejournal. 2, pp. 251–260, 2013, doi: 10.14710/
balitbangham.go.id/index.php/dejure/ mmh.42.2.2013.251-260.
article/view/1583. [21] J. Septian and W. Pembimbing, “PELAKU
[6] R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum. USAHA TERHADAP PELAKU USAHA
Jakarta: Sinar Grafika, 2013. TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG
[7] S. Mertokusumo, Mengenal Hukum. NOMOR 5 TAHUN 1999 ( STUDI KASUS
Yogyakarta: Liberty, 2008. PUTUSAN KPPU NO . 05 / KPPU-I /
2012 TENTANG KASUS TENDER EXPORT
[8] E. Utrecht, Pengantar Dalam Hukum
PIPELINE FRONT END ENGINEERING AND
Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru, 1983.
DESIGN CONTRACT ) Abstrak Juridical
[9] V. Apeldorn, Pengantar Ilmu Hukum. Analysis of Discrimina,” vol. 1999, no. 05,
Jakarta: Pradnya Paramita, 1983. 2012.
[10] T. S. Djamiati, “Prinsip Izin Usaha Industri [22] “DRAFT.”
di Indonesia,” Program Pasca Sarjana
[23] “Kuasai pasar 59,6%, kinerja Telkomsel
Universitas Airlangga, 2002.
disokong layanan data dan digital.”
[11] U. E, Pengantar Dalam Hukum Indonesia. https://industri.kontan.co.id/news/
Jakarta: Ichtiar Baru, 1983. kuasai-pasar-596-kinerja-telkomsel-
[12] “Undang Undang Republik Indonesia disokong-layanan-data-dan-digital
Tentang Telekomunikasi.” 1999. (accessed Sep. 30, 2021).
[13] A. F. Lubis et al., Hukum Persaingan Usaha. [24] KPPU, Putusan Perkara Nomor 08/
2017. KPPU-I/2020, no. 1. 2020.
[14] D. Meyliana, Hukum Persaingan Usaha: [25] “Buku Teks Hukum Persaingan Usaha.”
Studi Konsep Pembuktian Terhadap

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


82
[26] KPPU, “Peraturan Komisi Pengawas [29] A. Peraturan et al., “KEJAHATAN BER-
Persaingan Usaha Nomor 5 Tahun 2011,” BASIS KONTEN MEDIA ELEKTRON-
Pedoman Pasal 15 (Perjanjian Tertutup) IK,” Accessed: Oct. 02, 2021. [Online].
Undang. Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Available: http://www.tempo.co/read/
Larangan Prakt. Monop. Dan Persaingan news/2013/02/24/058463445/Meng-
Usaha Tidak Sehat Komisi, vol. 39, pp. 1–23, gerutu-di-Facebook-Siswa-SMA-.
2020, [Online]. Available: https://kppu. [30] “Blokir dibuka Telkom, Netflix jadi
go.id/wp-content/uploads/2020/03/ penguasa pasar.” https://lokadata.id/
Nomor-5-2011-Pedoman-Ps-15- artikel/blokir-dibuka-telkom-netflix-jadi-
Perjanjian-Tertutup.pdf. penguasa-pasar (accessed Oct. 02, 2021).
[27] M. Fitria, “PERBEDAAN MAKNA TENTANG [31] L. Teori and A. K. Hukum, “BAB II,”
PRAKTEK DISKRIMINASI DALAM,” UII, Accessed: Oct. 02, 2021. [Online].
2015. Available: https://www.zriefmaronie.
[28] “Peraturan Menteri Komunikasi dan blogspot.com
Informatika Nomor 19 Tahun 2014.” .

JURNAL PERSAINGAN USAHA Vol.1 No. 1 Tahun 2021


83

You might also like