You are on page 1of 15

1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-MODUL


MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH
PADA KELAS XI MIPA SMAN 6 BARRU

(The Development of E-Module Learning Media of Blood Circulatory System


In Grade XI MIPA At SMAN 6 Barru)

Muhammad Arsal1, Muhammad Danial2, Yusminah Hala3

SMAN 6 Barru
1
2
Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
3
Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

This research is a research and development, which aims at developing e-modul


learning media of Blood Circulatory Systems material, which is valid, practical, and
effective. The research and development phase refers to Hannafin and Peck
development model, which consists of 3 stages: namely (1) needs assessment, (2)
design, (3) development and implementation. The assessment instrument consists of
five instruments, namely (1) validity instrument of research instrument, (2) media
validity instrument, (3) practicality test instruments by the teacher, (4) practicality
test instruments by the students, and (5) learning outcomes instruments. Based on
data analysis, the average of media validity obtained by two assesors is 4.3 in a valid
category. The practicality of the media obtained from the teacher's response of 100%
with a very strong category and the students response is 100% with a very strong
category. The effectiveness of the media obtained 86.96% of students achieving
learning mastery value. the conclusion based on the results of the study is the product
of e-modul learning media of Blood Circulatory System material developed is valid,
practical, and effective.

Keywords: media, e-module, learning, circulatory system

\
2

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan


media pembelajaran e-modul materi Sistem Peredaran Darah yang bersifat valid,
praktis dan efisien. Tahap penelitian dan pengembangan mengacu pada model
pengembangan Hannafin and Peck yang terdiri atas 3 tahap yaitu : (1) analisis
kebutuhan (Needs Assess), (2) desain (Design), (3) pengembangan dan implementasi
(Develop and Implementation). Instrumen penilaian terdiri atas lima instrumen, yaitu
(1) instrumen kevalidan instrumen penelitian, (2) instrumen kevalidan media, (3)
instrumen uji kepraktisan oleh guru, (4) instrumen uji kepraktisan oleh peserta didik,
dan (5) instrumen hasil belajar. Berdasarkan analisis data, diperoleh rata-rata
kevalidan media oleh dua validator sebesar 4,3 dengan kategori valid. Kepraktisan
media diperoleh respon guru sebesar 100% dengan kategori sangat kuat dan respon
peserta didik sebesar 100% dengan kategori sangat kuat. Keefektifan media diperoleh
86,96% peserta didik mencapai nilai ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran e-modul materi Sistem
Peredaran Darah yang dikembangkan bersifat valid, praktis, dan efektif.

Kata kunci: media, e-modul, pembelajaran, Sistem Peredaran Darah.

PENDAHULUAN penyempurnaan di bidang pendidikan.


Sebagai langkah antisipasi, maka
Pembangunan di bidang pendidikan banyak diarahkan pada
pendidikan sebagai salah satu bagian dari penataan proses belajar, penggunaan dan
pembangunan Nasional, perlu pemilihan media belajar secara tepat.
diwujudkan guna peningkatan dan Semua ini dimaksudkan untuk
kemajuan sektor pendidikan. Merosotnya pencapaian hasil belajar semaksimal
kualitas pendidikan banyak mendapat mungkin.
sorotan dari masyarakat, peserta lulusan
Pada masa sekarang, dunia
kependidikan, para pendidik dan
pendidikan dihadapkan pada berbagai
pemerintah. Oleh karena itu pemerintah
masalah pembelajaran dalam
berupaya semaksimal mungkin
meningkatkan motivasi belajar dan hasil
mengadakan perbaikan dan
3

belajar peserta didik. Guru dihadapkan sebagai teknologi informasi dalam proses
pada suatu permasalahan bagaimana pembelajaran sudah menjadi kebutuhan
caranya untuk menghidupkan suasana sekaligus tuntutan diera globalisasi
pembelajaran di kelas menjadi aktif dan sehingga dalam hal ini dapat
menarik, sehingga para peserta didik menciptakan kualitas manusia yang tidak
merasa nyaman dan senang mengikuti hanya bergantung melalui transfer ilmu
pembelajaran tersebut. Pembelajaran secara verbal.
yang menyenangkan ini diharapkan dapat
Modul elektronik (e-modul) dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik
didefinisikan sebagai sebuah bentuk
pada akhir pembelajaran.
penyajian bahan belajar mandiri yang
Penggunaan media pembelajaran disusun secara sistematis ke dalam unit
juga harus disesuiakan dengan minat pembelajaran terkecil untuk mencapai
peserta didik dalam menyikapi kemajuan tujuan pembelajaran tertentu, yang
teknologi. Peserta didik jaman sekarang disajikan dalam format elektronik yang
sangat antusias dengan segala sesuatu setiap kegiatan pembelajaran di
yang berbau teknologi modern, hal ini dalamnya dihubungkan dengan link –
hendaknya dapat dimanfaatkan guru link sebagai navigasi yang membuat
untuk dijadikan sebagai media peserta didik menjadi interaktif dengan
pembelajaran yang baik. Berdasarkan program, dilengkapi dengan penyajian
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun video tutorial, animasi dan audio untuk
2010 dinyatakan bahwa: “Dalam memperkaya pengalaman belajar
menyelenggarakan dan mengelola (Gunadharma, 2011). Modul elektronik
pendidikan, satuan dan/atau program (e-modul) merupakan inovasi terbaru dari
pendidikan mengembangkan dan modul cetak, sehingga modul elektronik
melaksanakan sistem informasi ini dapat diakses dengan bantuan
pendidikan berbasis teknologi informasi komputer yang sudah terintregrasi
dan komunikasi”. Hal ini menunjukkan dengan perangkat lunak yang mendukung
bahwa penggunaan media pembelajaran pengaksesan e-modul. Kelebihan e-
4

modul dibandingkan dengan modul cetak menggunakan aplikasi ini. Media


adalah sifatnya yang interaktif, pembelajaran yang dikembangkan
memudahkan dalam navigasi, dapat dengan menggunakan Flip PDF
menampilkan atau memuat gambar, Professional dapat dipublish secara
audio, video dan animasi serta dilengkapi online maupun offline. Peserta didik
tes formatif yang memungkinkan umpan dapat belajar mandiri dengan media
balik otomatis dengan segera. pembelajaran tersebut. Evaluasi yang
terdapat dalam Flip PDF Professional,
Pada penelitian ini modul
dapat menampilkan feed back yang
elektronik yang dikemas dengan bantuan
menunjukkan jawaban benar atau salah
platform Flip PDF Professional. Dengan
dan skor yang bisa ketahui secara
menggunakan Flip PDF Professional
langsung. Sehingga memudahkan para
yang dikembangkan oleh Wonder Idea
guru untuk melakukan penilaian karena
Technology Limited, materi pelajaran
sudah otomatis muncul skor atau nilai.
didesain semenarik mungkin, dapat
Penggunaan aplikasi/software ini untuk
menampilkan video, serta gambar-
membuat E-modul dapat menghasilkan
gambar animasi yang berhubungan
media pembelajaran yang lebih inovatif
dengan materi pelajaran agar peserta
dan menyenangkan.
didik lebih memperhatikan apa yang
disampaikan oleh guru. Pengembangan media
pembelajaran e-modul pada siswa kelas
Keunggulan Flip PDF
XI SMAN 6 Barru sangat potensial untuk
Professional antara lain sangat “mudah
dilakukan. Mengingat 100% siswa telah
digunakan” dalam pembuatan media
mampu mengoperasikan komputer dan
pembelajaran dan dapat membuat materi
94,4% diantara mereka telah memiliki
uji atau evaluasi. Flip PDF Professional
komputer atau sejenisnya. Mereka rata-
dapat digunakan dalam menyiapkan
rata menghabiskan waktu dalam sehari
bahan ajar bagi peserta didik. Bahkan
selama 3-4 jam (42,6%), 4-6 jam
bagi para guru yang tidak terlalu mahir
(27,8%), 1-2 jam (22,2%), dan lebih dari
mengoperasikan komputer, akan mudah
5

6 jam (7,4%) untuk mengoperasikan untuk mencapai hasil pembelajaran yang


komputer. Hal tersebut dilakukan untuk maksimal, menjadi motivasi semua guru
berbagai keperluan seperti belajar, yang ingin mengembangkan media
mengerjakan tugas, menonton, bermain pembelajaran
game dan lain-lain. Potensi kemampuan E-modul interaktif berbasis Flip PDF
menggunakan komputer ini perlu diasah Professional di SMA dan dapat
dan diarahkan ke penggunaan komputer merangsang motivasi dan keaktifan
secara arif dan bijaksana. peserta didik dalam belajar biologi
sehingga pola pembelajaran dapat
Berkaitan dengan ini, maka
berpusat kepada peserta didik dan guru
penulis ingin mengembangkan sebuah e-
sebagai motivator serta tercipta suasana
modul dalam peneleitian yang berjudul
belajar yang menyenangkan yang pada
“Pengembangan Media Pembelajaran E-
akhirnya akan meningkatkan kualitas
modul Materi Sistem Peredaran Darah
pendidikan.
pada Kelas XI SMAN 6 Barru”.

Penelitian bertujuan untuk


METODE PENELITIAN
mengetahui proses pengembangan media
pembelajaran pembelajara e-modul Pengembangan modul pembelajaran
materi Sistem Peredaran Darah dan untuk Biologi berbasis pendekatan saintifik
menghasilkan media media pembelajaran dalam penelitian ini mengacu pada model
e-modul materi Sistem Peredaran Darah pengembangan Hanafin and Peck. Model
yang dikembangkan, telah memenuhi pengembangan Hanafin and Peck terdiri
kriteria kevalidan, kepraktisan, dan dari 3 tahapan, yaitu: (a) Analisis
keefektifan. kebutuhan (Needs assess); (b) Desain
Manfaat dari penelitian ini adalah (Design); dan (c) Pengembangan dan
media pembelajaran yang dihasilkan implementasi (Develop and
diharapkan dapat digunakan sebagai implementation).
salah satu alternatif media pembelajaran
pada materi Sistem Peredaran Darah
6

Tahap Analisis Kebutuhan (Needs yang dilakukan adalah memilih dan


Assess) merancang media sesuai kebutuhan.
Analisis yang dilakukan adalah Langkah ini dilakukan untuk mencapai
mencari tahu penyebab rendahnya hasil tujuan/kompetensi yang diharapkan.
belajar peserta didik pada konsep Sistem Tahap ini merupakan realisasi dari
Peredaran Darah. Selain itu, dilakukan rancangan (storyboard) modul sehingga
juga analisis seperti berikut: dihasilkan prototype I. Prototype I dan
instrumen penelitian kemudian dinilai
a. Menganalisis media pembelajaran
oleh ahli sehingga dapat diketahui
yang digunakan dalam proses
kevalidannya sekaligus sebagai dasar
pembelajaran. Hal ini dilakukan
revisi pada prototype I sehingga
untuk melihat apakah media
diperoleh prototype II.
pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran telah optimal Tahap Pengembangan dan
digunakan dalam proses implementasi (Develop and
implementation)
pembelajaran.
b. Menganalisis materi yang a. Pengembangan Media
dikembangkan pada media Desain media pembelajaran mulai
pembelajaran yang disusun dikembangkan dalam bentuk e-modul.
berdasarkan Kurikulum 2013 pada tahap-tahapnya sebagai berikut:
Kompetensi Inti, dan Kompetensi 1) Desain media mulai di layout
Dasar yang berkaitan dengan materi menggunakan aplikasi Adobe
Sistem Peredaran Darah. Indesign sesuai dengan rancangan
desain yang telah direncanakan
Tahap Desain (Design) sebelumnya. Apabila gambar-gambar
Pada tahap analisis kebutuhan, hasil yang digunakan dalam modul perlu
yang diperoleh dijadikan dasar untuk untuk dilakukan pengeditan, maka
membuat desain media yang ingin gambar tersebut diedit dengan
digunakan dalam pembelajaran. Kegiatan menggunakan aplikasi Adobe
7

Photoshop. Desain sampul dirancang


dengan menggunakan Adobe b. Implementasi
Photoshop. Hasil layout nanti akan Hal-hal yang dilakukan pada
diperoleh bentuk modul yang simpan tahap implementasi yang dapat dijelaskan
dalam format file PDF. sebagai berikut :
2) File modul dalam format PDF 1) Media pembelajaran e-modul materi
selanjutnya diedit menjadi bentuk Sistem Peredaran Darah terlebih
elektronik menggunakan aplikasi dahulu diperlihatkan dan dijelaskan
Flip PDF Professional. Komponen- kepada sekelompok guru biologi
komponen lain pada modul seperti SMA dan peserta didik kelas XI
video, animasi, tautan soal latihan, MIPA dari SMAN 6 Barru. Peneliti
tautan soal penilaian diri, dan tautan menjelaskan tentang isi media
soal evaluasi diintegrasikan ke dalam pembelajaran e-modul materi Sistem
e-modul menggunakan aplikasi Flip Peredaran Darah tersebut serta cara
PDF Professional ini. penggunaannya dalam pembelajaran
3) Khusus untuk soal latihan dan soal pada saat di kelas.
evaluasi, dibuat dengan 2) Media pembelajaran e-modul materi
menggunakan aplikasi iSpring Quiz Sistem Peredaran Darah diuji coba
Maker. oleh guru Biologi SMA sebanyak 8
4) Hasil pengeditan e-modul orang dan peserta didik kelas XI di
menggunakan aplikasi Flip PDF SMAN 6 Barru sebanyak 44 orang.
Professional di publish dengan 3) Setelah melakukan uji coba media
format e-modul offline dan e-modul pembelajaran e-modul materi Sistem
online. Peredaran Darah maka dilakukan
5) Setelah media pembelajar e-modul evaluasi melalui angket uji
materi Sistem Peredaran Darah kepraktisan oleh guru dan peserta
selesai dikembangkan, maka didik. Evaluasi diarahkan untuk
dilakukan proses validasi oleh ahli mengukur kepraktisan media
media dan ahli materi. pembelajaran e-modul materi Sistem
8

Peredaran Darah dari segi respon Jika terdapat kesalahan, maka akan
guru dan peserta didik terhadap dilakukan revisi ulang untuk
media pembelajaran e-modul. memperbaiki media tersebut.
4) Kegiatan pembelajaran dilakukan Teknik Pengumpulan Data
sebanyak 2 kali pertemuan pada Pengumpulan data dilakukan melalui
Kelas XI MIPA 1. Peneliti mengajar teknik tes dan nontes. Teknik tes
dengan menggunakan metode diskusi menggunakan instrumen tes hasil belajar
dan tanya jawab dengan siswa. Sedangkan teknik nontes
menggunakan media pembelajaran E- menggunakan instrumen lembar validasi
modul materi Sistem Peredaran ahli, lembar penilaian respon guru dan
Darah. Setelah melakukan proses respon siswa.
pembelajaran menggunakan media Teknik Analisis Data
pembelajaran E-modul materi Sistem Terdapat 3 jenis kegiatan analisis
Peredaran Darah maka dilakukan data penelitian, yakni (a) analisis
evaluasi. Evaluasi diarahkan untuk kevalidan, (b) analisis kepraktisan, dan
mengukur keefektifan media (c) analisis keefektifan. Kategori
pembelajaran E-modul interaktif kevalidan produk dapat dilihat pada
pada materi Sistem Peredaran Darah Tabel 1. Sedangkan kategori respon
dari segi hasil belajar peserta didik terhadap produk dapat dilihat pada Tabel
pada konsep Sistem Peredaran Darah. 2. Adapun suatu produk dikatakan efektif
Evaluasi tes hasil belajar dilakukan jika ≥ 80% dari jumlah siswa yang
sebanyak 1 kali yaitu tes hasil belajar. menggunakan bahan ajar tersebut mampu
Setelah melakukan proses mencapai KKM (Hobri, 2009).
implementasi, maka dilakukan evaluasi
Tabel 1. Kategori Kevalidan Produk
untuk melihat apakah media
Skor Keterangan
pembelajaran e-modul materi Sistem 1 ≤ Va < 2 Tidak Valid
Peredaran Darah layak untuk digunakan 2 ≤ Va < 3 Kurang Valid
3 ≤ Va < 4 Cukup Valid
dalam proses pembelajaran pada konsep 4 ≤ Va ≤ 5 Valid
Sistem Peredaran Darah atau sebaliknya. Va=5 Sangat Valid
9

Sumber: Hobri (2009) Tabel 4.5 Hasil Validasi Media


Pembelajaran e-modul
Tabel 2. Kategori Respon terhadap aspek materi
Produk
Nilai Persentase Keterangan
Rerat
80% ≤ R ≤ 100% Sangat Kuat
Aspek a
60% ≤ R < 80% Kuat Nom Keterang
yang Aspe
40% ≤ R < 60% Cukup Kuat or an
Dinilai k ( Ai
20% ≤ R < 40% Lemah
)
0% ≤ R < 20% Sangat Lemah
Sumber: Riduwan (2010, dalam Kelayaka
1 4,4 Valid
Nurhidayah, 2017) n Isi
Kebahasa
2 4,3 Valid
an
HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Penyajian 4,1 Valid
Rerata Total
4,3 Valid
Hasil Aspek Materi (Va)
a. Kevalidan E-modul
Tabel 4.4 Hasil Validasi Media
Pembelajaran e-modul b. Kepraktisan E-modul
aspek media Kepraktisan modul dilihat dari nilai
respon guru dan peserta didik.

Rerat Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji


Aspek a Kepraktisan oleh
Nom Keterang Guru
yang Aspe
or an
Dinilai k ( Ai
) Jumlah
Katego
Fisik / Nom Pernyata Persenta
1 4,2 Valid ri
Tampilan or an dalam se (%)
Respon
Pendahulu Kategori
2 4,4 Valid
an Sangat
Pemanfaat 1 17 100
3 4,4 Valid Kuat
an 2 Kuat 0 0
Tugas / Cukup
4 4,3 Valid 3 0 0
Evaluasi Kuat
Rangkuma 4 Lemah 0 0
5 4,2 Valid
n Sangat
5 0 0
Rerata Total Aspek Lemah
4,3 Valid
Media (Va)
10

Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Kepraktisan Tabel 4.9 Hasil Analisis
oleh Peserta Didik Ketuntasan Hasil
Belajar Peserta Didik
Kelas XI MIPA 1
Jumlah
Katego SMAN 6 Barru
Nom Pernyata Persenta
ri
or an dalam se (%)
Respon
Kategori No Kategori Frekuensi Persentase
Sangat . %
1 19 100
Kuat
2 Kuat 0 0 1 Tuntas 20 86,96
Cukup 2 Tidak 3 13,04
3 0 0 Tuntas
Kuat
4 Lemah 0 0 Total 23 100
Sangat
5 0 0
Lemah Pembahasan
a. Kevalidan E-modul
Berdasarkan hasil validasi yang
C. Keefektifan E-modul ditunjukkan pada Tabel 4.3, diperoleh
nilai rata-rata kevalidan pada aspek
Tabel 4.8 Hasil Analisis Fisik/Tampilan media yaitu 4,8 dengan
Deskriptif Nilai Hasil kategori valid. Dari aspek Pendahuluan,
Belajar Peserta Didik diperoleh nilai rata-rata kevalidan sebesar
Kelas XI MIPA 1 4,4 dengan kategori valid. Dari aspek
SMAN 6 Barru Pemanfataan, diperoleh nilai rata-rata
kevalidan sebesar 4,4 dengan kategori
valid. Dari aspek Tugas / Evaluasi,
No. Variabel Nilai
diperoleh nilai rata-rata kevalidan sebesar
1 Rata-rata 86,67 4,3 dengan kategori valid. Dan dari aspek
2 Nilai Tertinggi 96,67 Rangkuman, diperoleh nilai rata-rata
3 Nilai Terendah 66,67 kevalidan sebesar 4,2 dengan kategori
4 Jumlah yang 20 orang valid. Dengan demikian, secara umum
Tuntas kevalidan aspek media diperoleh nilai
5 Jumlah yang 3 orang rata-rata sebesar 4,3 dengan kategori
Tidak Tuntas valid.
6 Persentase 86,96% Berdasarkan hasil validasi yang
Ketuntasan ditunjukkan pada Tabel 4.5, diperoleh
7 Persentase 13,04% nilai rata-rata kevalidan pada aspek
Ketidak- Kelayakan Isi yaitu 4,4 dengan kategori
tuntasan
8 Standar 9,48 valid. Dari aspek Kebahasaan, diperoleh
Deviasi nilai rata-rata kevalidan sebesar 4,3
dengan kategori valid. Dari aspek
11

Penyajian, diperoleh nilai rata-rata c. Keefektifan Modul


kevalidan sebesar 4,1 dengan kategori Hasil dari analisis keefektifan produk
valid. Dengan demikian, secara umum media pembelajaran e-modul materi
kevalidan media dari aspek materi Sistem Peredaran Darah ini
diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,3 mengungkapkan bahwa tingkat
dengan kategori valid. ketuntasan hasil belajar peserta didik
berdasarkan perolehan nilai evaluasi
Berdasarkan kriteria kevalidan terhadap KKM mencapai 86,96 %
dari aspek media dan aspek materi, maka peserta didik tuntas dan 13,04% peserta
media pembelajaran e-modul materi didik yang tidak tuntas. Persentase ini
Sistem Peredaran Darah tersebut telah cukup membuktikan bahwa media
memiliki derajat validitas yang valid pembelajaran e-modul materi Sistem
digunakan sebagai media pembelajaran. Peredaran Darah yang dikembangkan,
Namun demikian, medai tersebut masih efektif digunakan dalam proses
perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran, sebab secara klasikal telah
kecil berdasarkan masukan dan saran dari memenuhi kriteria minimal, yakni
para validator. minimal 80% peserta didik mencapai
nilai tuntas.
b. Kepraktisan Modul Pencapaian keefektifan media
Tabel 4.6 dan tabel 4.7 menunjukkan
bahwa guru dan peserta didik pembelajaran e-modul tersebut
memberikan respon positif terhadap disebabkan karena media tersebut selain
penggunaan media pembelajaran e- berperan sebagai media, juga dapat
modul materi Sistem Peredaran Darah. berperan sebagai sumber belajar. Media
Data respon guru dan peserta didik ini memiliki kelebihan dalam aspek daya
masing-masing menunjukkan bahwa tarik visual dan mampu menyajikan
100% pernyataan berada pada kategori
materi pembelajaran dalam beberapa
sangat kuat. Hal ini berarti bahwa media
pembelajaran e-modul materi Sistem bentu, seperti berupa teks, gambar, dan
Peredaran Darah telah bersifat praktis. video. Sehingga memudahkan peserta
Persentase perolehan respon positif didik dalam memahami materi
berada jauh di atas standar minimal pembelajaran dan meningkatkan motivasi
kriteria, baik respon guru maupun respon siswa dalam mengikuti pembelajaran.
siswa. Hal ini bermakna bahwa media Hal ini didasari oleh penelitian
pembelajaran e-modul materi Sistem
Comlekcioglu & Bayraktaroglu (2001
Peredaran Darah telah dapat digunakan
oleh guru dan peserta didik sebagai dalam Nurhidayah, 2017) bahwa
media pembelajaran dalam kegiatan kemampuan teknologi untuk menyajikan
pembelajaran. informasi secara visual sangat penting
dalam pembelajaran biologi. Gambar
12

yang bagus, animasi dan lingkungan 2. Media pembelajaran e-modul materi


interaktif dapat mmberikan kemudahan Sistem Peredaran Darah telah
dalam memahami tujuan pembelajaran.
memenuhi kriteria kevalidan
berdasarkan hasil validasi dari
KESIMPULAN DAN SARAN validator, kepraktisan berdasarkan
Berdasarkan hasil penelitian dan
hasil angket kepraktisan oleh guru dan
pengembangan media pembelajaran e-
peserta didik, dan keefektifan
modul materi Sistem Peredaran Darah
berdasarkan hasil tes belajar peserta
pada Kelas XI MIPA SMAN 6 Barru
didik.
dapat disimpukan sebagai berikut.
Berdasarkan pembahasan hasil
1. Proses pengembangan media
penelitian, maka penulis memberikan
pembelajaran e-modul materi Sistem
saran sebagai berikut.
Peredaran Darah pada Kelas XI MIPA
SMAN 6 Barru dikembangkan dengan 1. Media pembelajaran e-modul dapat

model Hannafin & Peck yang terdiri dikembangkan dan diterapkan pada

dari 3 tahap yaitu 1) analisis konsep-konsep biologi yang lain.

kebutuhan (Needs Assessment); 2) 2. Media pembelajaran e-modul ini


desain (Design); dan 3) masih dapat dikembangkan dengan

pengembangan dan implementasi memperbaiki desain aplikasi

(Develop and Implementation) . sehingga lebih baik dan dinamis


dalam tampilan, dan menambahkan
fitur-fitur baru yang dibutuhkan.
3. Guru yang ingin menggunakan media
ini dalam proses pembelajaran di
kelasnya masing-masing, perlu
memberikan pengenalan awal kepada
peserta didik terkait fitur-fitur yang
ada dalam media pembelajaran e-
modul ini. Sehingga dapat lebih
13

mengoptimalkan penggunaan media Ilmu Pendidikan, Universitas


Negeri Jakarta: Skripsi (tidak
e-modul ini saat proses pembelajaran
diterbitkan).
berlangsung. https://www.slideshare.net/anandag
unadharma/pengembangan-modul-
elektronik-sebagai-sumber-belajar-
untuk-mata-kuliah-multimedia-
DAFTAR PUSTAKA
design-ananda-gunadharma-
1215051060. Diakses tanggal 19
-----------------. Kamus Besar Bahasa
Januari 2018
Indonesia. [Online]. Tersedia di
https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Hobri, 2009. Metodologi Penelitian
Diakses 11 januari 2018 Pengembangan (Developmental
Research) (Aplikasi Pada
Andriani, Deka. 2017. Pengembangan
Penelitian Pendidikan
Modul Pembelajaran Biologi
Matematika). Jember
Berbasis Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa Kelas X Di Sekolah Hosnan, M. 2014. Pendekatan Scientific
Menengah Atas. Tesis. Tidak dan Kontekstual dalam
Diterbitkan. Lampung: Program Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Pascasarjana Teknologi Pendidikan Ghalia Indonesia.
FKIP Universitas Lampung.
Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk
Arsyad, Azhar. 2013. Media SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
rajawali Pers.
Jamaluddin, A.B. 2017. Pengembangan
Campbell, Neil. A., Reece, J.B., Urry, Media Film Pembelajaran Konsep
L.A., Cain, M.L., Waserrman, S.A., Metabolisme Berintegrasi Musik.
Minorsky, P.V., Jackson, R.B. Tesis. Tidak Diterbitkan. Makassar:
2012. Biologi. Edisi kedelapan. Program Pascasarjana UNM.
Jilid 1. Terjemahan oleh oleh
Wulandari, D.T. Jakarta: Penerbit Jufri, H.A.W. 2017. Belajar dan
Erlangga. Pembelajaran Sains. Bandung:
Pustaka Reka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Direktorat Pembinaan SMA. Kebudayaan. 2014. Peraturan
Menteri Pendidikan dan
Gunadharma. (2011). Pengembangan Kebudayaan Nomor 103 Tahun
Modul Elektronik sebagai Sumber 2014 tentang Pembelajaran pada
Belajar Untuk Mata Kuliah Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Multimedia Design. Jurusan Menengah.
Teknologi Pendidikan, Fakultas
14

Khristiyono. 2017. Buku Penilaian Riandari, H. 2014. Biologi untuk Kelas


Bupena Biologi untuk SMA/MA XI SMA/MA 2A. Solo: Global. PT
Kelas XI. Jakarta: Penerbit Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Erlangga.
Rusman. 2017. Belajar dan
Mudlofir, H.A. dan Rusydiyah E.F. 2017. Pembelajaran Berorientasi
Desain Pembelajaran Inovatif, Standar Proses Pendidikan. Jakarta
Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: : Kencana
Rajawali Press
Rochmad. 2012. Desain Model
Nurhidayah. 2017. Pengembangan Pengembangan Prangkat
Biomagazine Terintegrasi Pembelajaran Matematika. Jurnal
Augmented Reality (AR) pada Kreano Jurusan Matematika
Konsep Genetika Di Sekolah FMIPA UNNES : Volume 3 Nomor
Menengah Atas. Tesis. Tidak 1, Juni 2012.
Diterbitkan. Makassar: Program
Pascasarjana Universitas Negeri Sati. 2015. Siap Jadi Juara Olimpiade
Makassar. Sains Nasional Biologi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 17. 2010. Shalikhah, N.D. 2016. Pemanfaatan
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Aplikasi Lectora Inspire sebagai
Pendidikan. Media Pembelajaran Interaktif.
Jurnal Cakrawala Vol. XI No. 1
Pratiwi, A.D., S. Maryati, Suharno, (Online).
Bambang S. 2017. Biologi Untuk (http://journal.ummgl.ac.id/index.p
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: hp/cakrawala/article/download/105
Penerbit Erlangga. /60/ Diakses 19 Janurai 2018).

Pribadi, B.A. 2017. Media & Teknologi Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
dalam Pembelajaran. Jakarta: Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Kencana.
Suparman, M.Atwi. 2014. Desain
Pujiyanto, S. 2015. Menjelajah Dunia Instruksional Modern Edisi
Biologi untuk Kelas XI SMA dan Keempat. Jakarta : Erlangga.
MA. Solo: Platinum. PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri. Suryana. 2014. Pengembangan Bahan
Ajar Cetak Memggunakan Model
Rahman, A. dkk. 2018. New Edition Big Hannafin & Peck Untuk Mata
Book Biologi SMA/MA Kelas X, XI, Pelajaran Rencana Anggaran
& XII. Jakarta: Cmedia. Biaya. e-Journal Program
Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program
15

Studi Teknologi Pembelajaran :


Vol 4

Tim Master Eduka. 2016. Fokus


Pemantapan Materi Bank Soal Full
Pembahasan Biologi kelas 10, 11,
12 SMA. Solo: Genta Smart
Publisher.

Tim Presiden Eduka. 2018. 1 for All


SMA: Update Bank Soal Full
Pembahasan SAINTEK Kelas 10,
11, 12 SMA. Solo: Genta Smart
Publisher.

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.

Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman,


S.A., Minorsky, P.V., and Reece,
J.B. 2016. Campbell Biology,
Eleventh Edition. New York:
Pearson Higher Education.

You might also like