Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori
Introduction
1
11/30/2022
• Neurological Disorders
• Visual Dysfunction
• Hearing Problems
Psychiatric Conditions
2
11/30/2022
Psychiatric Conditions
Sleep Disorders
3
11/30/2022
• Sensory and altered perceptions can occur due to host factors, acute illness,
and environmental factors.
• Patient care activities: vital signs, nursing procedures, imaging, lab draws
Neurological Disorders
These can be due to acute changes related to trauma, metabolic and electrolyte
imbalance, medication, infections, or vascular changes.
1. Alzheimer's disease
2. Parkinson's disease
3. Seizure disorder
4
11/30/2022
Visual Dysfunction
Hearing Problems
5
11/30/2022
Electrolyte Imbalance
This can cause an altered sensorium, especially hyponatremia and hypocalcemia, which
can induce delirium in elderly patients
6
11/30/2022
• Liver failure, renal failure, and acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) can cause
sensory-perception alterations.
Epidemologi
• The prevalence of delirium can range from 3% to 42% during hospital admission
• Such variations depend upon the cause and the host factors.
• The prevalence of hallucination in the general population has been reported to be as high
as 12% and has a significant impact on functional impairment.
• Siddiqi N, House AO, Holmes JD. Occurrence and outcome of delirium in medical in-patients: a systematic literature review. Age Ageing. 2006 Jul;35(4):350-64. [PubMed]
• Devlin JW, Brummel NE, Al-Qadheeb NS. Optimising the recognition of delirium in the intensive care unit. Best Pract Res Clin Anaesthesiol. 2012 Sep;26(3):385-93. [PubMed]
• Temmingh H, Stein DJ, Seedat S, Williams DR. The prevalence and correlates of hallucinations in a general population sample: findings from the South African Stress and Health Study. Afr J Psychiatry (Johannesbg).
2011 Jul;14(3):211-7. [PMC free article] [PubMed]
7
11/30/2022
Penyebab
1.Gangguan penglihatan
Perubahan presepsi stimulasi 2.Gangguan pendengaran
baik internal maupun 3.Gangguan penghirupan
eksternal yang disertai 4.Gangguan perabaan
dengan respon yang 5.Hipoksia serebral
berkurang, berlebihan atau 6.Penyalahgunaan zat
terdistrosi 7.Usia lanjut
8.Pemajanan toksin lingkungan
Subjektif
Objektif
• Distorsi sensori
8
11/30/2022
1. Menyendiri
2. Melamun
3. Konsentrasi buruk
5. Curiga
7. Mondar-mandir
8. Bicara sendiri
9
11/30/2022
• Katarak • Delerium
• Infeksi okuler
• Presnikusis
Kriteria Hasil
1. Verbalisasi mendengar bisikan menurun
10
11/30/2022
Intervensi
Manajemen halusinasi
Minimalisasi rangsangan
Pengekangan kimiawi
Manajemen Halusinasi
Manajemen halusinasi adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk mengidentifikasi dan mengelola
peningkatan keamanan, kenyamanan, dan orientasi realita.
Terapeutik Edukasi
Observasi
1. Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya
halusinasi
1. Pertahankan lingkungan yang aman 2. Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk
1. Monitor perilaku yang memberi dukungan dan umpan balik korektif
2. Lakukan Tindakan keselamatan Ketika tidak terhadap halusinasi
mengindikasikan halusinasi
dapat mengontrol perilaku (mis: limit setting,
3. Anjurkan melakukan distraksi (mis: mendengarkan
pembatasan wilayah, pengekangan fisik, musik melakukan aktivitas dan Teknik relaksasi)
2. Monitor dan sesuaikan tingkat
seklusi)
aktivitas dan stimulasi lingkungan 4. Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol
halusinasi
3. Diskusikan perasaan dan respons terhadap
atau membahayakan diri) 4. Hindari perdebatan tentang validitas Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas,
11
11/30/2022
Minimalisasi rangsangan
Minimalisasi rangsangan adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk mengurangi jumlah atau pola
rangsangan yang ada (baik internal atau eksternal)
Periksa status mental, status sensori, dan 1. Diskusikan tingkat toleransi terhadap Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis:
Pengekangan Kimiawi
Pengekangan kimiawi adalah penatalaksanaan, pemantauan, dan penghentian agen psikotropika yang
digunakan untuk mengendalikan perilaku ekstrim individu.
4. Monitor tingkat kesadaran, tanda-tanda 3. Ubah posisi tubuh secara periodik Kolaborasi
vital, warna kulit, suhu, sensasi dan kondisi
secara berkala 4. Libatkan pasien dan/atau keluarga Kolaborasi pemberian agen
5. Monitor kebutuhan nutrisi, cairan, dan dalam membuat keputusan psikotropika untuk pengekangan
eliminasi kimiawi
12
11/30/2022
5. Medication review
Bannon L, McGaughey J, Clarke M, McAuley DF, Blackwood B. Impact of non-pharmacological interventions on prevention and treatment of delirium in critically ill patients: protocol for a
systematic review of quantitative and qualitative research. Syst Rev. 2016 May 04;5:75
Locihová, H., Axmann, K., Padyšáková, H., & Fejfar, J. (2018). Effect of the use of earplugs and eye mask on
the quality of sleep in intensive care patients: a systematic review. Journal of sleep research, 27(3),
e12607.
13
11/30/2022
14
11/30/2022
1. improve memory
3. depressive symptoms
4. dementia ratings
Cafferata, R. M., Hicks, B., & von Bastian, C. C. (2021). Effectiveness of cognitive stimulation for dementia: A systematic review and meta-analysis. Psychological bulletin, 147(5), 455.
15
11/30/2022
Medication review
Hatah, E., Braund, R., Tordoff, J., & Duffull, S. B. (2014). A systematic
review and meta‐analysis of pharmacist‐led fee‐for‐services medication
review. British journal of clinical pharmacology, 77(1), 102-115.
16
11/30/2022
Complications
• The main complication is stress and potential harm to the patient due to an unsafe environment.
• Alterations not only increase the stress upon the patient, but patients can be at risk of falls, injuries, and
perhaps can be a danger to themselves or to others due to their violent behaviors.
• A careful evaluation is needed to ascertain the cause while assisting the patient and preventing them from any
further distress or injuries.
Referensi
17
11/30/2022
18