MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/
KEPALA BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
REPUBLIK INDONESIA
Yth. 1, Para Gubernur
Para Bupati dan Walikota
Asosiasi dan Pelaku Usaha Perjalanan Pariwisata
Asosiasi dan Pelaku Usaha Tempat Wisata dan Taman Rekreasi
Asosiasi dan Pelaku Usaha Jasa Transportasi Wisata
seen
SURAT EDARAN
MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/
KEPALA BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR SE/8/DI.01.01/MK/2022
TENTANG
KESELAMATAN TRANSPORTASI WISATA
1, Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis, pentingnya
sektor pariwisata dalam perekonomian negara harus disertai dengan upaya
agar sektor ini tetap tumbuh dan berkembang, dimana dalam hal ini tidak
terlepas dari peran penting sektor transportasi. Transportasi memiliki peran
yang penting dalam pariwisata, karena membawa wisatawan dari tempat asal
menuju tempat wisata, dan membawa kembali wisatawan ke
tempat asal mereka. Aktivitas wisatawan tersebut secara langsung maupun
tidak langsung juga berpengaruh pada sektor ekonomi masyarakat yang ada
disekitarnya.
Dalam penyelenggaraan jasa transportasi_ pariwisata diharapkan
mampu memberikan pengalaman berwisata yang aman, nyaman dan
menyenangkan kepada wisatawan. Namun memperhatikan kondisi saat ini,
banyaknya kasus-kasus kecelakaan transportasi_ wisata_yang
mengakibatkan korban luka-luka hingga meninggal dunia sehingga
diperlukan dukungan berbagai pihak untuk mengantisipasi kejadian serupa
agar tidak terulang kembali.BEE eee eee eee eee od
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Surat edaran ini dimaksudkan sebagai acuan bagi stakeholder terkait
dalam menjalankan usaha tranportasi wisata yang aman dan nyaman
b, Tujuan
Surat edaran ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan tranportasi
wisata yang aman dan nyaman serta memberikan keselamatan bagi para
pelaku pariwisata.
3, Ruang Lingkup
Surat Edaran ini memuat himbauan bagi para pelaku usaha jasa
transportasi wisata yang mencakup usaha angkutan darat wisata, usaha
angkutan jalan re! wisata, angkutan laut dalam negeri untuk wisata, angkutan
laut luar negeri untuk wisata, angkutan wisata di sungai dan danau serta
angkutan bus pariwisata untuk memperhatikan sistem manajemen
keselamatan.
4. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan
Wajib Kecelakaan Penumpang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1964 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2720);
b. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11,
Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
c. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5025);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
Penumpang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor
28);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5317);
f, Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5346);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5468);h. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 260,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5594);
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 15 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6617);
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2015 tentang
Standar Keselamatan Transportasi Sungai, Danau Dan Penyeberangan
(Berita negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 224);
Peraturan Menteri Keuangan 15 Tahun 2017 tentang Besar Santunan
Dan Turan Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang,
Alat Angkutan Penumpang Umum Di Darat, Sungai/Danau,
Feri/Penyeberangan, Laut, Dan Udara (Berita Negara Republik Indonesia
‘Tahun 2017 Nomor 278);
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 85 Tahun 2018 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (Berita
negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nonmor 1280);
. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 305) sebagaiamana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 16 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun
2018 Tentang Penyclenggaraan Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 310);
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 4 Tahun 2021
tentang Standar Kegiatan Usaha Pada Penyelenggaran perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pariwisata (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 283);
5. Isi Edaran
a.
Pengguna jasa transportasi wisata (Biro Perjalanan Wisata dan
Wisatawan) menggunakan transportasi wisata yang sesuai dengan
persyaratan teknis dan laik jalan serta memiliki perizinan resmi.
. Tempat wisata dan taman rekreasi ikut serta mendukung dengan
menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi transportasi wisata
Perusahaan jasa transportasi wisata melakukan pengecekan secara rutin
pelaksanaan dan pengawasan terhadap penerapan sistem manajemen
keselamatan.
Perusahaan jasa transportasi wisata yang telah memiliki izin resmi
memastikan telah melakukan pengutipan iuran wajib sebagai bentuk
tanggung jawab dalam memberikan jaminan perlindungan dasar pada
wisatawan yang menjadi korban kecelakaan penumpang umum.
Perusahaan jasa transportasi wisata harus memperhatikan jumlah
penumpang agar tidak melebihi kapasitas.f. Perusahaan jasa transportasi wisata dan seluruh pihak senantiasa
mewaspadai perkembangan perubahan cuaca dan memperhatikan
informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait
potensi bencana alam.
g. Pemerintah Daerah, Asosiasi dan khususnya pengguna transportasi
wisata serta seluruh pihak diharapkan turut membantu pengawasan
terhadap penerapan standar manajemen keselamatan transportasi pada
angkutan transportasi wisata dan melaporkan kepada pihak yang
berwenang apabila terdapat pelanggaran
6. Penutup
Demi
n Surat Edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan dengan
disiplin dan penuh tanggung jawab. Atas dukungan dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Desember 2022
MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF/ KEPALA BADAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF
INDONESIA,
HUDDIN UNO
‘Tembusan:
SxyoOnsene
Presiden Republik Indonesia.
Wakil Presiden Republik Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Menteri Dalam Negeri.
Menteri Perhubungan
Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi.