You are on page 1of 21

4.4.

DATA DAN PERHITUNGAN


4.4.1. Data MV#3

Diketahui data-data sebagai berikut :

• Laju Produksi (q) = 149,16 STB/day

• Porositas (∅ ) = 0,18

• Viscositas ( μ ¿ = 1,5 cp

• Kompresibilitas Total (Ct) = 0,0000082 psiˉ1

• Jari-jari Sumur (rw) = 0,5 ft

• Ketebalan formasi produktif (h) = 1,66 ft

• Faktor Volume Formasi (Bo) = 1,2 RB/STB

• Tekanan Mula-mula (Pi) = 3800 psi

• Temperatur (T) = 220° F


Tabel IV-1
Data Test Tekanan Drawdown (PDD)

No t, Jam Pwf, psi dP,psi

1 0.5316 3735.147 65

2 0.6259 3712.164 88

3 0.7171 3693.704 106

4 0.8216 3676.504 123

5 0.9161 3663.511 136

6 1.0786 3646.3 154

7 1.2699 3631.105 169

8 1.4951 3619.34 181

9 1.8588 3606.722 193

10 2.3109 3597.598 202

11 2.9523 3590.099 210

12 3.7716 3584.244 216

13 5.5206 3576.766 223

14 7.2473 3571.943 228

15 10.9009 3565.119 235

16 11.2001 3563.123 237

17 13.9262 3561.168 239

18 18.2819 3556.865 243

19 23.5246 3553.049 247


20 24.3002 3551.041 249

21 30.5 3548.708 251

22 42.546 3543.362 257

23 50.789 3540.518 259

24 70.889 3535.162 265

25 93.115 3524.782 275

26 120.879 3512.207 288

27 150.876 3494.134 306

28 175.098 3474.435 326

29 200.879 3454.675 345

30 250.654 3414.786 385

Tabel IV-2
Tabulasi pada Grafik log dT vs log dP

Grafik Log dt vs Log dp  


dT EOWB 50.78 jam
dP 123 psi
dT 0.8 jam
Cs 0.058211382  

Tabel IV – 3
Tabulasi pada Grafik Log dT vs Pwf
P1 3565 dT1 10.9

P2 3524 dT2 70.8

       

m 50.45490886 Psi/cycle  

K 51.9173666 mD  

P1jam 3650    

S 8.168306071    

twbs 25.06117633    

dPs 358.5540903    

Pwf 3436.076988    

FE 1.475290407    

PI 358.5540903    

Tabel IV-4
Tabulasi pada Grafik dT vs Pwf

P1 3455 dT1 200

P2 3490 dT2 156

       

dPwf/dT -0.795    

Tpss 156 jam  

re 2342.48    

Vp 7705856.45 cuft  

43268383.94 bbl  
4.4.2. Perhitungan

1. Menentukan harga Cs

Δt = 50,78 jam

ΔP = 123 psi

CS= ( q x24Bo ) x ( ∆∆Pt )


CS= ( 149,166667
24
x 1,2
) x( 50,78
123 )

CS=0.048509485 bbl/d/psi

2. Menentukan harga m (slope) dari grafik log t vs Pwf

P1 = 3565 psi

P2 = 3524 psi
m = 50,45490 psi/cycle

3. Menentukan harga k (permeabilitas formasi)

q×μ×Β
k = 162,6 m×h = 518,137 mD

4. Menentukan harga P 1 jam dari grafik t vs pwf

Didapat harga P 1 jam adalah 3650 psi.

5. Menentukan harga S (skin factor)

S = 1,151 x
[
Pi−P1 hr
m
−log
θxμ
k
(
xCtxrw 2
+3 , 23
) ]
= 9,50

6. Menentukan harga Pskin

Pskin = 0,87 x m x S

= 0,87 x 50,4549 x (9,50)= 417,123 psi

7. Menentukan harga Δt pada wellbore storage (twbs)

(200000 ×12000 x S)×Cs


twbs = (k×h )/μ

= 26,4076 jam

8. Menentukan harga Pwf

Pwf =Pi −
162 ,6 QμB
kh [ (
log (t wbs )+ log
k
φμ Ct r
w2
)
−3 , 23+0 , 86859 S
]
= 3275,619 psi

9. Menentukan harga FE
FE =
[
Pi−Pwf − ΔP SKIN
P∗−Pwf ]
= 20,45

10. Menentukan harga PI

q
PI =
Pi−Pwf − ΔP s

= 417,123 BPD/psi

11. Menentukan waktu pseudo steady state (tpss) dari grafik log Δt Vs Pwf
didapat harga tpss adalah 150 jam

12. Menentukan harga re

re = √
0, 0015ktpss
φμ Ct

re = 7256,46 ft

13. Menentukan Volume pori (Vp)

Dari grafik Cartesian Δt vs Pwf dapat ditentukan :

dpwf = P1-P2 = 3455−3490 = -35 psi

Pwf 1−Pwf 2 3455−3490


dpwf /dt = = = -0,795 psi/jam
t 1−t 2 200−156

Maka dapat dihitung volume pori :

0. 234 qBo

δP wf
Ct
Vp = δt

Vp = 36.056.986,7 bbl
4.4.3. Hasil Analisa

Dari hasil analisa PDD test dan perhitungan diperoleh:

a. m = 50,4549 psi/cycle

b. k = 518,137 mD

c. P1jam = 3650 psi

d. S = 9,50

e. ΔPs = 417,12 psi

f. twbs = 26,40 jam

g. Pwf = 3275,61 psi

h. FE = 20,45

i. PI = 417,12 bpd/psi

j. re = 7256,46 ft

k. Δt = 0,8 jam

l. ΔP = 123 psi

m. Cs = 0.048 bbl/psi

n. ΔPwf = -0,795 psi

o. Vp = 36.056.698,7 bbl
4.5. GRAFIK

Grafik 4.1
LOG Dt vs LOG dP
Grafik 4.2
LOG dT vs Pwf
Grafik 4.3
dT vs Pwf
4.6. PEMBAHASAN

Pada Praktikum minggu ke-3 membahas mengenai “ Analisa Pressure


DrawDown Testing “. Pressure drawdown testing merupakan pengujian yang
dilaksanakan dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju produksi
tetap selama pengujian berlangsung, sebagai syarat awal sebelum pembukaan
sumur tersebut, tekanan hendaknya seragam di seluruh reservoir. Tujuan dari
praktikum ini yaitu memahami dan mengetahui data yang dibutuhkan dalam
melakukan analisa pressure drawdown testing, langkah untuk menganalisa
pressure drawdown testing, dan hasil yang didapatkan setelah melakukan analisa
pressure drawdown testing. Prinip dari pressure drawdown testing adalah mulanya
menutup sumur sampai tekanan sumur seragam kemudian membuka sumur
dengan laju alirnya yang konstan sehingga tekanan mengalami penurunan
(drawdown).

Pada dasarnya pengujian ini dilakukan pada sumur-sumur baru, sumur


yang telah lama ditutup hingga keseragaman tekanan reservoir. Pressure
Drawdown dibagi menjadi tiga yaitu pada saat periode transien, transien lanjut,
dan periode semi mantap ( pseudo steady-state atau semi steady state). Parameter
yang didapatkkan pada saat melakukan uji pressure drawdown ini yaitu
permeabilitas (K), Faktor skin (S), dan volume pori-pori yang berisi fluida (Vp).

Data yaang dibutuhkan dan digunakan untuk analisa pressure drawdown


yaitu data tambahan, data tes drawdown pada laju produksi konstan. Data
tambahan berupa permeabilitas (q), porositas (∅ ) , Viskositas ( μ) , Kompresibilitas
total (Ct), jari-jari sumur (rw) , ketebalan reservoir (h) , faktor volume formasi
(Bo) , tekanan initial (Pi), dan temperature reservoir (T).

Dari data-data sumur di atas maka langkah selanjutnya mengeplot grafik


diantaranya, grafik Log ∆ t vs Log ∆ P , grafik Log ∆ t vs Pwf dan grafik kartesian
∆ t vs Pwf . Hasil dari memplot grafik Log ∆ t vs Log ∆ P adalah mendapatkan
harga WBS dan ∆ tEOWBM. Wbs didapatkan dari membuat garis 45 lalu
meletakkan pada pembelokan pertama grafik lalu menarik garis lurus kebawah
didapatkan hasil sebesar 0,86. Sedangkan untuk ∆ t EOWB membuat garis
ditambah 1,5 cycle didapatkan hasil yaitu 50,78 jam. Kemudian menentukan
harga Cs dengan menggunakan ∆ t dan ∆ P yang didapat dari grafik Log ∆ t Vs
Log ∆ P harga konstanta wellbore storage(Cs) yang didapatkan yaitu sebesar
0.048509485 bbl/d/psi.

Hasil dari plot grafik Log Dt vs Pwf kita bisa menentukan harga slope (m)
didapat dari pembacaan harga tekanan dan perubahan waktu dari grafik yang
terbentuk didapatkan harga sebesar 50,45490886 Psi/cycle. Selanjutnya dapat
ditentukan harga P1jam dengan cara menarik keatas dt = 1 jam sampai menyentuh
garis trendline sehingga didapatkan hasil sebesar 3650 psi dengan ini kita bisa
menentukan besarnya permeabilitas (K) dari menentukan slope (m) atau
penyimpangan dari Log straight line, sehingga harga permeabilitas yang
didapatkan sebesar 518,137 mD. Setelah harga slope (m), P1jam dan
permeabilitas (K) diketahui maka kita dapat menentukan nilai dari skin faktor
dengan menggunakan slope(m), P1jam dan Permeabilitas (K) maka didapatkan
harga skin faktor (S) sebesar 9,50. Skin faktor berguna untuk mengetahui kondisi
pada formasi disekitar lubang sumur. Karena skin faktor yang didapatkan bernilai
positif maka dipastikan formasi mengalami kerusakan dan diperlukan stimulated
dan hambatan aliran atau penurunan tekanan pada reservoir akibat adanya skin
effect (∆ Ps ¿ yaitu sebesar 417,12 psi. untuk Waktu saat berakhirnya wellbore
storage (twbs) sebesar 26,40 jam. Setelah didapatkan harga twbs maka kita dapat
mengetahui tekanan dasar alir sumur (Pwf) yaitu sebesar 3275,61psi. Dari
perhitungan didapatkan besarnya produktifitas formasi (PI) sebesar 417,12
bpd/psi dan untuk harga flow effisiensi (FE) sebesar 20,45 . Dan pada grafik
kartesian dt vs Pwf didapatkan nilai tpss sebesar 150 jam dan volume pori(Vp)
sebesar 36.056.698,7 bbl

Berdasarkan grafik log dP vs log dt dapat diketahui early time berakhir


pada 50,78 jam, hal ini dapat diketahui dari nilai end of wellbore storage ( ∆ t
EOWB ), middle time dimulai dari 50,78, sampai dengan pseudo steady state pada
150 jam yang diketahui dari nilai tpss yaitu 150 jam.
Kelebihan dari analisa Pressure drawdown (PDD) ini yakni, kita tetap
dapat memproduksikan sumur saat melakukan pengujian dan dapat menghitung
volume pori, berbeda dengan pengujian Pressure Buildup (PBU) yang dimana
ketika pengujjian sumur ditutup dan tidak dapat melakukan produksi. Sedangkan
untuk kekurangan Pressure drawdown (PDD) yaitu sulit sekali dalam
mempertahankan laju alir tetap selama pengujian berlangsung dan juga sumur
yang dilakukan pengujian merupakan sumur gas jarang dilakukan pengujian
dengan sumur minyak, hal ini dikarenakan pada sumur minyak sulit untuk
mencapai tekanan reservoirnya.

Aplikasi Lapangan pada praktikum Analisa Pressure Drawdown Test


adalah dapat menentukan nilai permeabilitas ( K) , skin (S) , slope (m) ,
productivity index (PI) , flow efficiency (FE) , ∆ P Skin , serta volume pori dan
lamanya efek wellbore storage yang nantinya parameter-parameter ini digunakan
untuk perencanaan pengembangan sumur lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan
dan keadaan sumur yang akan di uji.
4.7. KESIMPULAN

1. Pada praktikum minggu ke-3 membahas mengenai Analisa pressure drawdown


testing (PDD) yang dimana tujuan dari praktikum ini yaitu agar dapat memahami
dan mengetahui data yang dibutuhkan untuk melakukan analisa pressure
drawdown, langkah untuk menganalisa pressure drawdown testing, dan hasil yang
didapatkan dari analisa pressure drawdown testing.

2. Prinsip dilakukannya Pressure Drawdown testing adalah mulanya menutup


sumur sampai tekanan sumur seraagam kemudiaan membuka sumur dengan laju
alir yang konstan sehingga tekanan mengalami penurunan (drawdown )

3. Drawdown testing dibagi menjadi tiga, yaitu saat wellbore storage, periode
transien, periode pseudo steady-state

4. Dari hasil analisa PDD test dan perhitungaan diperoleh parameter meliputi :

• dt = 0,8 jam

• dP = 123 psi

• Cs = 0,048 bbl/psi

• m = 50,4549 psi/cycle

• K = 518,137 mD

• P1jam = 3650 psi

• S = 9,50

• ∆ Ps = 417,12 psi

• twbs = 26,40 jam

• Pwf = 3275,61 psi


• FE = 20,45

• PI= 417,12 bpd/psi

• re = 7256,46 ft

• Vp = 36.056.698,7 bbl

5. Harga skin factor ( S ) bernilai positif yang menunjukkan telah terjadi


kerusakan pada formasi dan diperlukan stimulated untuk memperbaiki sumur.

6. Aplikasi lapangan dari praktikum anallisa pressure drawdown testing adalah


dapat menentukan nilai permeabilitas ( K), skin ( S) , Productivity index ( PI ),
flow efficiency (FE), ∆ t skin , serta volume pori dan lamanya efek wellbore
storage yang mana nantinya parameter-parameter ini digunakan untuk
perencanaan pengembangan sumur lebih lanjut sesuai dengan kebutuhann dan
keadaan sumur yang telah diuji. Selain itu, untuk mengetahui sejauh mana batas
pengurasan sumur yang kita amati (re) atau yang dikenal sebagai jari-jari
pengurasan yang berhubungan dengan volume pori ( Vp ) yang diisi oleh minyak
( fluida ).

You might also like