Professional Documents
Culture Documents
Literatur Review: Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut
terhadap Karies Gigi pada Anak Sekolah
Abstrak
Pendahuluan: Karies gigi masih merupakan masalah utama kesehatan mulut. Perawatan gigi yang kurang baik atau
tidak adekuat menyebabkan masalah yang paling umum dari seluruh masalah kesehatan gigi pada masa kanak-kanak.
Prevalensi karies pada anak usia dini, yakni dalam rentang usia 3-4 tahun sebesar 82% artinya hanya 18% anak
Indonesia yang bebas dari karies gigi.
Metode: Metode penelitian ini adalah Literature review. Tinjauan Literatur menggunakan database terakreditasi
seperti google scholar, pubmed, garuda, science direct dan penyaringan dari tahun 2017-2022, dimulai dengan
mengidentifikasi kata kunci dan persamaan kata yang relevan. Penelusuran jurnal berhasil didapatkan 78 jurnal
sehingga di skrining 20 artikel jurnal yang bersumber dari jurnal nasional dan internasional.
Hasil: Hasil analisis artikel yang telah diskrining menunjukkan bahwa 16 artikel jurnal ada hubungan antara
pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap karies gigi. Hal ini bahwa semakin baik pengetahuan, sikap dan perilaku
maka kesehatan gigi dan mulut pada anak akan semakin jarang pula kejadian karies gigi yang akan timbul. Sedangkan
ada 4 artikel jurnal menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap karies gigi.
Kesimpulan: Pengetahuan, sikap dan perilaku anak tentang kesehatan gigi kategori baik menunjukkan ada hubungan
yang signifikan terhadap karies gigi.
Kata kunci: Kesehatan, gigi mulut, anak sekolah
Alamat Korespondensi:
Nur Juliana
Email : juli.faidah@gmail.com
Program Studi: Promosi Kesehatan, Politeknik Karya Persada Muna
151
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
PENDAHULUAN
Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang multifaktorial artinya adalah karies dapat terjadi
apabila terdapat faktor penyebab yang saling berhubunganya dan mendukung, yaitu host (gigi dan saliva),
mikroorganisme, substrat, dan waktu (Casamassimo, 2013 dalam (Pudyasari dkk, 2017). Karies gigi masih
merupakan masalah utama kesehatan mulut. Perawatan gigi yang kurang baik atau tidak adekuat
menyebabkan masalah yang paling umum dari seluruh masalah kesehatan gigi pada masa kanak-kanak.
Penyakit gigi masih sering diabaikan oleh banyak orang tua, mereka menganggap kerusakan gigi merupakan
hal yang biasa terjadi pada anak (Sari et al., 2017).
Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 didapatkan bahwa masalah gigi terbesar yang terjadi di
Indonesia adalah gigi rusak atau berlubang atau sakit sebesar 45,3%. Prevalensi karies pada anak usia dini,
yakni dalam rentang usia 3-4 tahun sebesar 82% artinya hanya 18% anak Indonesia yang bebas dari
karies gigi (Riskesdas, 2018). Proporsi terendah dengan masalah gigi dan mulut adalah umur 3-4 tahun
sebesar 41,1% dan yang mendapatkan perawatan oleh tenaga medis gigi sebesar 4,3% (Kemenkes RI,
2018).
World Health Organization (WHO) juga menetapkan usia 12-15 tahun sebagai salah satu usia yang
menjadi indikator dalam Global Goals for Oral Health 2020, hal ini dikarenakan usia tersebut merupakan
usia kritis yang menjadi indikator dalam pemantauan penyakit gigi dan mulut dan hampir semua gigi tetap
yang menjadi indeks penelitian telah seutuhnya bertumbuh.
Penyakit karies gigi terjadi semakin meningkat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
(Purnamasari dkk, 2017) menunjukkan bahwa anak yang karies lebih banyak menggosok gigi dengan baik
(62,8%) dengan kebiasaan makan makanan tinggi sukrosa pada anak yaitu (78,5%) dengan status karies gigi
(p>0,05). Penelitian yang dilakukan oleh (Indarto et al., 2021) menunjukkan bahwa (75,8%) masalah
kesehatan gigi yang disebabkan kurangnya menggosok gigi dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya
penyakit karies gigi semakin tinggi.
Pengetahuan, terutama ibu dalam pemeliharaan gigi memberi pengaruh yang cukup signifikan
terhadap kesehatan gigi dan mulut pada anak, karena ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak.
Peran serta orang tua sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan pengertian, mengingatkan, dan
menyediakan fasilitas kepada anak agar anak dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya (Nurfatimah
dkk, 2019). Pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan atau perawatan gigi dan mulut anak cukup baik
akan tetapi perilakunya yang belum sesuai dengan pengetahuan dan sikapnya, ini terlihat pada hanya 50%
anak yang sakit gigi dibawa berobat ke pelayanan gigi dan mulut (Ayu et al., 2016). Tingginya angka
kejadian karies gigi memerlukan tindakan yang optimal, terutama pada pencegahan kejadian karies gigi
pada anak sekolah (WHO, 2019).
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis perlu melakukan penelusuran jurnal terkait hubungan
pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi pada anak sekolah.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini dalam bentuk literatur review dengan melihat secara sistematis jurnal dan
artikel pada google scholar, pubmed, garuda, dan science direct. Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah publikasi jurnal dari tahun 2017-2022, luaran yang diteliti adalah hubungan pengetahuan, sikap
dan perilaku terhadap kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi pada anak, jurnal open access
sehingga dapat di akses dan di download, jurnal full artikel, jurnal memiliki desain penelitian kualitatif dan
152
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
kuantitatif, jurnal menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini
adalah experimen, publikasi jurnal di bawah tahun 2017, artikel hanya dalam bentuk korespondensi atau
hanya abstrak penelitian. Dari hasil penelusuran jurnal menggunakan kata kunci kesehatan gigi dan mulut
pada anak sekolah, hubungan perilaku dan sikap kesehatan gigi pada anak sekolah, dental and oral
health in school children, the relationship between dental health behavior and attitudes in school
children.
Pada penelitian ini didapatkan 78 (tujuh puluh delapan) artikel dan jurnal kemudian artikel jurnal
diseleksi berdasarkan kelengkapan artikel dan duplikasi disetiap artikel. Pada proses ini artikel menyisakan
30 (tiga puluh) artikel dan jurnal, kemudian artikel diseleksi kembali berdasarkan kriteria sehingga
didapatkan 20 (dua puluh) artikel dan jurnal. Selanjutnya dalam melakukan seleksi literatur review penulis
menggunakan metode Preferred Reporting Item for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA)
dengan menggunakan bagan/gambar berikut ini.
Identification
removed = 78
(n = 78)
n = 10
Full text included context
study n = 20
HASIL PENELITIAN
Dari jurnal artikel yang telah direview sesuai dengan kriteria inklusi dari publikasi 6 (enam) tahun
terakhir atau dari tahun 2017-2022, jurnal full text dari bahasa indonesia dan bahasa inggris sehingga
diperoleh 20 artikel jurnal. Adapun hasil analisa hubungan hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku
kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi pada anak sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
153
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
Tabel 1. Hasil analisa artikel hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan gigi dan mulut
terhadap karies gigi pada anak sekolah
No. Nama Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
Peneliti/Tahun Penelitian
1. (Putri Sari et Hubungan perilaku Penelitian Terdapat hubungan perilaku
al., 2019) pemeliharaan rancangan studi pemeliharaan kesehatan gigi
kesehatan gigi dan analitik dan mulut terhadap karies
mulut terhadap observasional pada anak SD 1 Astina
karies pada anak dengan desain Kabupaten Buleleng,
Sekolah Dasar 1 penelitian cross- Singaraja-Bali p=0,005
Astina Kabupaten sectional (p<0,05).
Buleleng, Singaraja-
Bali
2. (Hardika, Hubungan Metode - Ada hubungan antara
2018) Pengetahuan Dan penelitian yang pengetahuan anak dengan
Sikap Anak Kelas V digunakan adalah terjadinya karies gigi dengan
Terhadap metode analitik p value 0,036;
Terjadinya Karies dengan desain - Ada hubungan antara sikap
Gigi Di SD Negeri cross sectional anak dengan terjadinya
131 Palembang keries gigi dengan p value
0,000.
3. (Syah et al., Faktor-Faktor Yang Penelitian - Ada hubungan yang signifikan
2019) Berhubungan observasional antara pengetahuan kesehatan
Dengan Status analitik dengan gigi dengan status karies gigi
Karies Gigi Pada model dengan p-value 0,004.
Anak Sekolah Min1 pendekatan cross - Ada hubungan yang
Kota Banjarmasin sectional signifikan antara perilaku
pemeliharaan kesehatan
gigi dengan status karies
gigi yaitu, (frekuensi dan
waktu sikat gigi p value
0,002, makan-makanan
kariogenik p value0,018,
cara sikat gigi p value
0,015)
4. (Ganda Hubungan Penelitian survei - Pengetahuan pemeliharaan
Sigalingging & Pengetahuan Siswa yang bersifat kesehatan gigi dan mulut
Nurhidayanti Siswi tentang analitik dengan dengan tergolong kategori
Waruhu, 2019) kebersihan Gigi menggunakan kurang sebesar 41,3%
Dan Mulut Dengan pendekatan cross dengan kejadian karies gigi
Kejadian Karies Gigi sectional sebesar 65,1% dan
Di SDN 076714 - Terdapat hubungan
Hiliwaito pengetahuan tentang
pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut dengan
kejadian karies gigi dengan
nilai p= 0,000 < (α=0,05).
154
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
155
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
156
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
157
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
158
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui publikasi dari beberapa database dan pengunaan kata
kunci penulis mendapatkan 78 artikel sesuai dengan kata kunci. Hasil pencarian yang sudah didapatkan
kemudian diskrining berdasarkan judul yang disesuikan dengan literatur review. Hasil tersebut didapatkan
jumlah artikel sebanyak 20 jurnal di antaranya 16 jurnal nasional dan 4 jurnal internasional. Dari
kriteria yang telah ditentukan bahwa sub pokok pembahasan dengan topik literatur review yaitu
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi pada anak ( 5 artikel), sikap ibu tentang
kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi pada anak (1 artikel), perilaku tentang kesehatan gigi dan
mulut terhadap karies gigi pada anak ( 1 artikel), pengetahuan dan sikap tentang kesehatan gigi dan mulut
terhadap karies gigi (2 artikel), pengetahuan dan perilaku tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap karies
gigi (5 artikel), studi ketiganya (6 artikel). Metode penelitian dalam literatur review ini dominan pada
rancangan cross sectional study dan sisanya satu judul artikel menggunakan desain case control.
Hasil analisis artikel yang telah diskrining menunjukkan bahwa 16 artikel jurnal ada hubungan antara
pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap karies gigi. Hal ini bahwa semakin baik pengetahuan, sikap dan
perilaku maka kesehatan gigi dan mulut pada anak akan semakin jarang pula kejadian karies gigi yang akan
timbul. Sedangkan ada 4 artikel jurnal menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan
perilaku terhadap karies gigi.
Hasil Penelitian (Putri Sari et al., 2019), bahwa kejadian karies pada anak SD 1 Astina Kabupaten
Buleleng, Singaraja-Bali rendah. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD 1
Astina Kabupaten Buleleng, Singaraja-Bali baik. Penelitian (Hardika, 2018) dengan nilai OR = 2,203,
artinya anak yang memiliki pengetahuan rendah mempunyai peluang 2,2 kali mengalami karies gigi dari
pada anak yang memiliki pengetahuan yang baik. Sedangkan hasil analisis hubungan antara sikap anak
dengan karies gigi juga memiliki hubungan yang signifikan nilai OR = 7,179, artinya anak yang
sikapnya negatif mempunyai peluang 7,1 kali mengalami karies gigi dari pada anak yang sikapnya
positif.
Penelitian (Ganda Sigalingging & Nurhidayanti Waruhu, 2019), bahwa pengetahuan pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut dengan tergolong kategori kurang sebesar 41,3% dengan kejadian karies gigi
sebesar 65,1. Penelitian (Rehena et al., 2020) pengetahuan baik yang mengalami karies gigi berjumlah 7
orang (70%) dan tidak mengalami karies gigi 3 orang (30%). Responden dengan pengetahuan yang kurang
baik yang mengalami karies gigi berjumlah 21 orang (95,5%) dan tidak mengalami karies gigi hanya 1 orang
(4,5%). Sedangkan responden yang memiliki kebiasaan baik tetapi mengalami karies gigi berjumlah 16
orang (94,1%) dan tidak mengalami karies gigi hanya 1 orang (5,9%). Responden yang memiliki kebiasaan
kurang baik yang mengalami karies gigi berjumlah 12 orang (80%) dan tidak mengalami karies gigi 3 orang
(20%). Pengetahuan yang baik mempengaruhi perilaku kesehatan dalam meningkatkan kesehatan
khususnya kesehatan gigi dan mulut sebaliknya pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya
pemeliharaan gigi dan mulut dapat menyebabkan timbulnya sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut
(Rahtyanti et al., 2018), faktor pengetahuan dalam hal ini pengetahuan tentang kesehatan gigi mulut
menentukan status karies gigi pada individu. Menurut (Notoatmodjo, 2012) pengetahuan yang dimiliki oleh
individu akan menentukan perilakunya dalam hal kesehatan sehingga seseorang yang memiliki
pengetahuan yang baik akan tahu sikap dan perilaku yang tepat bila terkena penyakit.
159
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
Sikap termasuk dari beberapa faktor luar atau faktor prediposisi yang berhubungan dengan
terbentuknya karies gigi. Hal ini sejalan dengan pengetahuan, yaitu bila seseorang memiliki sikap kurang
baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut maka kesehatan gigi dan mulut akan terganggu. Sebaliknya
bila seseorang memiliki sikap baik maka kesehatan gigi dan mulut juga terjaga baik. Keterkaitan sikap dapat
memberikan suatu penilaian kepada individu tersebut bila terkena suatu penyakit (Panjaitan, M., &
Anastasia, 2018). Sikap anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dapat mempengaruhi terjadinya
karies. Sikap anak yang negatif dan tidak perduli dengan kesehatan giginya seperti mengonsumsi
makanan atau minuman yang manis dan mudah melekat pada gigi akan menyebabkan
terjadinya karies pada gigi anak (Permatasari, D., & A’yun, 2022).
Penelitian (Mardiati et al., 2017) menunjukkan bahwa sikap yang buruk akan berisiko terjadinya
karies gigi. Rendahnya kesadaran untuk menyikat gigi dengan baik maka menyebabkan terjadinya karies
gigi. Akibatnya, bentuk manifestasi dari sikap akan membentuk perilaku dalam bentuk praktik yang
berangsur dalam waktu yang lama, dari praktik tersebut menjadi kebiasaan dan menimbulkan masalah
kesehatan gigi berupa karies gigi.
Berdasarkan hasil pencarian dari beberapa jurnal dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan,
sikap dan perilaku anak tentang kesehatan gigi kategori baik menunjukkan ada hubungan yang signifikan
terhadap karies gigi. Saran dari dari literatur review ini adalah perlu pembiasaan diri dari anak untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari karies gigi; perlu dilakukan upaya promosi kesehatan
dari lembaga kesehatan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut serta meningkatkan Usaha
Kesehatan Gigi dan Mulut di sekolah; Untuk mengurangi risiko karies gigi, diharapkan lebih memperhatikan
konsumsi makanan anak, terutama makanan yang mengandung gula; perlu penelitian lebih lanjut
mengenai determinan perilaku perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Alhidayati, Syukaisih, & Wibowo, M. (2019). Hubungan Faktor Perilaku Dengan Kejadian Karies Gigi Anak
Usia 12 Tahun Di Smp Tri Bhakti Pekanbaru Tahun 2018. Menara Ilmu, XIII(1), 1–8.
Alkhtib, A., & Morawala, A. (2018). Knowledge, attitudes, and practices of mothers of preschool children
about oral health in Qatar: A cross-sectional survey. Dentistry Journal, 6(4), 6–13.
https://doi.org/10.3390/dj6040051
Almujadi, & Taadi. (2017). Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Jumlah Karies Anak
Kelas Iii -V Di Sdmuhammadiyah Sangonan Ii Godeanyogyakarta. Jurnal Kesehatan Gigi, 04(1), 1–7.
Ayu, M., Suratri, L., Sintawati, F., Lelly, D., Penelitian, A. P., Pengembangan, D., Daya, S., & Kesehatan, D. P.
(2016). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Orang Tua tentang Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Usia Taman Kanak-kanak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Banten Tahun 2014
Knowledge, Attitudes, and Behavior of Parents About Oral and Dental Health a. Perilaku Orang Tua...
(Made Ayu Lely Suratri, 119–126.
Cahyaningrum, A. N. (2017). Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Balita di Paud Pyra
Sentosa Relationship of Mother Behavior Against Dental Caries Incidence in Toddler at Putra Sentosa
Early Childhood. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga,
5(April 2017), 143. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i2.2017.142-151
160
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
Ganda Sigalingging, & Nurhidayanti Waruhu. (2019). Hubungan Pengetahuan Siswa Siswi Tentang
Kebersihan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Di Sdn 076714 Hiliwaito. Jurnal Ilmiah
Simantek, 0(2).
Hannawiyah, & Layla Imroatu, Z. (2021). Jurnal sakti bidadari. IV(1), 45–49.
Hardika, B. D. (2018). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Anak Kelas V Terhadap Terjadinya Karies Gigi di SD
Negeri 131 Palembang. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 13(1), 37–41.
https://doi.org/10.36086/jpp.v13i1.84
Hidayatul, H. N. dan. (2021). Tingkat Pengetahuan Tentang Upaya Perawatan Gigi Berhubungan Dengan
Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Keperawatan, 12, 37–40.
Hutagalung, M. H., Nababan, I., Khusairi, M., Artikel Abstrak, I., & Author, C. (2022). Hubungan tingkat
pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dengan tingkat keparahan karies gigi. Prima Journal of Oral
and Dental Sciences, 5(1), 48–52. https://doi.org/10.34012/primajods.v5i1.2565
Ilmi, M. B., Anam, K., & Rahman, E. (2020). Hubungan perilaku kesehatan gigi dengan terjadinya kejadian
karies gigi di MDIM Kindaung Banjarmasin. In jURNAL PENELITIAN TINDAKAN DAN PENDIDIKAN (Vol.
6, Issue 4, pp. 55–58).
Indarto, S. N., Kasihani, N. N., Widiyastuti, R., Budiarti, R., & Purnama, T. (2021). Status Kesehatan Gigi Dan
Mulut Calon Pengantin Wanita (Studi Kasus: Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur). JDHT
Journal of Dental Hygiene and Therapy, 2(1), 1–5. https://doi.org/10.36082/jdht.v2i1.186
Kemenkes RI. (2018). Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Pedoman Paket Dasar Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut.
Khulwani, Q. W., Nasia, A. A., Nugraheni, A., & Utami, A. (2021). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Status Karies Siswa SMP Negeri 1 Selogiri, Wonogiri. E-
GiGi, 9(1), 41–44. https://doi.org/10.35790/eg.9.1.2021.32570
Kurniawati, D., & Hartarto, D. (2022). <p><strong>Hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pola asuh
kesehatan gigi dan mulut pada anak usia prasekolah</p><strong><em>The relationship between a
mother’s education level and oral health care pattern for preschool children</em><strong>. Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 34(2), 143. https://doi.org/10.24198/jkg.v34i2.37329
Mardiati, E., Salikun, & Supardan, I. (2017). Faktor penyebab terjadinya karies gigi pada siswa SD Sambiroto
02 Semarang. Jurnal Kesehatan Gigi, 04(1), 25–32.
Na, Y., & Abdulhaq, M. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan
Perilaku Perawatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Sekolah 7-9 Tahun di SD Islam Al Amal
Jaticempaka. Afiat, 5(01), 80–91.
Noaman, B. R., Khalid, R. F., & Fattah, L. D. (2019). Maternal Dental Health Knowledge and Its Relation to
the Dental Caries Experience of Their Children in Mamyzawa Camp of Refugees in Erbil, Iraq. Acta
Medica Academica, 48(3), 294–302. https://doi.org/10.5644/ama2006-124.270
Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka CIpta.
Nurfatimah dkk. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan
Jumlah karies pada Anak Balita di Posyandu Dusun Kebonromo Kulon Progo. Poltekes Kemenkes
Yogyakarta.
Panjaitan, M., & Anastasia, N. (2018). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kesehatan Gigi Dan
Mulut Terhadap Indeks DMF-T Pada Siswa Kelas XII Di SMA YP Antasari Deli Serdang. Prima Jods
(Prima Journal of Oral and Dental Sciences), 1(1), 32–40.
Permatasari, D., & A’yun, Q. (2022). Hubungan Sikap Anak Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dengan
Kejadian Karies Pada Anak Usia 6-12 Tahun Di SDN Teja Timur IV Kecamatan Pamekasan Kabupaten
Pamekasan. Sakti Bidadari, 5(1), 13–19.
Pudentiana, R., Purnama, T., Tauchid, S. N., & Prihatiningsih, N. (2021). Knowledge of Oral and Dental
161
Euis Sartika, Nur Juliana, Harnianti, Andyka, Lisna//Journal Of Scinences and Health, 2022 2(3)
e-ISSN : 2798-2108
Health Impacts the Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) of Primary School Children. Indian Journal of
Forensic Medicine & Toxicology, 15(4), 2179–2183. https://doi.org/10.37506/ijfmt.v15i4.17030
Pudyasari, R. S., Susanto, H. S., Hestiningsih, R., & Udiyono, A. (2017). Gambaran Praktik Anak dalam
Pencegahan karies Gigi dengan Kejadian Early Chilhood Caries (CECC) Pada Anak Pra Sekolah di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(4), 467–474.
Purnamasari dkk. (2017). Perilaku Mengosok Gigi Kebiasaan Makan dan Minum Tinggi Sukrosa dengan
Kejadian Karies Gigi pada Siswa Di MIN Jejeran. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Putri Sari, P. E. M. U., Kusumadewi Giri, P. R., & Utami, N. W. A. (2019). Hubungan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut terhadap karies pada anak Sekolah Dasar 1 Astina Kabupaten Buleleng,
Singaraja-Bali. Bali Dental Journal, 3(1), 9–14. https://doi.org/10.51559/bdj.v3i1.127
Rahtyanti, G. C. S., Hadnyanawati, H., & Wulandari, E. (2018). Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan
Mulut dengan Karies Gigi pada Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Tahun
Akademik 2016/2017 (Correlation of Oral Health Knowledge with Dental Caries in First Grade
Dentistry Students of Jember. Pustaka Kesehatan, 6(1), 167. https://doi.org/10.19184/pk.v6i1.7153
Rehena, Z., Kalay, M., & Ivakdalam, L. M. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Kebiasaan Menggosok Gigi
dengan Kejadian Karies Gigi pada Siswa SD Negeri 5 Waai Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal
Biosainstek, 2(2), 1–5. https://doi.org/10.52046/biosainstek.v2i2.467
Riskesdas. (2018). Laporan Nasional 2018. Jakarta.
https://www.kemkes.go.id/article/view/20030900005/situasi-kesehatan-gigi-dan-mulut-2019.html
Sari, A. D., Fazrin, I., & Saputro, H. (2017). Pemberian Motivasi Orang Tua Dalam Menggosok Gigi Pada Anak
Usia Prasekolah Terhadap Timbulnya Karies Gigi. Journal Of Nursing Practice, 1(1), 33–39.
https://doi.org/10.30994/jnp.v1i1.20
Syah, A., Ruwanda, R. A., & Basid, A. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Karies Gigi
Pada Anak Sekolah Min 1 Kota Banjarmasin. Jurnal Kesehatan Indonesia, 9(3), 149.
https://doi.org/10.33657/jurkessia.v9i3.184
Tameon, J. E. M. (2021). Hubungan Pengetahuan Anak Dengan karies Gigi Anak Kelas VA SDI Raden Paku
Surabaya Tahun 2020. Jurnal Skala Kesehatan, 12(1), 8–19. https://doi.org/10.31964/jsk.v12i1.277
WHO. (2019). Oral Health. https://www.who.int/oral_health/action/information/surveillance/en
Yılmaz, G., Riad, A., Krsek, M., Kurt, H., & Attia, S. (2021). Oral health-related knowledge, attitudes and
behaviours of elementary school teachers. International Journal of Environmental Research and Public
Health, 18(11). https://doi.org/10.3390/ijerph18116028
162