Professional Documents
Culture Documents
PEGANGAN
GURU
Published by:
Perubahan
Iklim
Penerbit : Deutsche Gesellschaft für Bekerjasama dengan
Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH
PAKLIM aims at enabling national and local governments, industries, com-munities including youth and women’s
groups, schools, and civil society organizations to develop and implement mitigation and adaptation strategies.
The overall objective of PAKLIM is to improve people’s quality of life through climate change adaptation and
mitigation actions and awareness.
The project provides advice on climate framework at national level, including: monitoring framework for the
implementation of sectoral mitigation actions, Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) framework,
project/program concept and its implementation as well as concept design for Monitoring, Reporting and
Verification (MRV) of mitigation actions.
On city level the projects advises on development
Policy Advice for Environment and Climate
of mitigation and adaptation actions/ strategies and Project Name
Change (PAKLIM)
monitoring of implementation as well as on incentives
mechanism (e.g through CSR, pilot implementation German Federal Ministry for Economic Coopera-
Commissioned by
tion and Development (BMZ)
support) for the implementation of mitigation. PAKLIM
cooperates closely with BAPPENAS and Ministry of Project region Indonesia
Environment and Forestry. Ministry of National Development Planning
Lead executing agency
(Kementerian PPN/BAPPENAS)
The joint project further supports Ministry of Industry in
identifying climate mitigation actions while engaging, Duration February 2009 – January 2013 (Phase I)
facilitating and further increase the integration of and February 2013 – December 2016 (Phase II)
contributions from the private sector to the national
process of climate change mitigation – including both industrial actors and other high emitting companies.
PAKLIM supports national programs for schools and communities in cooperation with the Ministry of Environment
and Forestry and the Ministry of Education and Culture. It aims towards empowerment of civil society by
encouraging the creation of awareness and understanding in resource efficiency and emission reduction.
iii
SEKAPUR SIRIH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas segala limpahan rahmat, dan taufik-Nya sehingga
Modul Perubahan Iklim dapat diselesaikan. Modul ini merupakan satu program dalm Perjanjian Pelaksanaan
PAKLIM (Program Advis Kebijakan utuk Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim) untuk tahun 2011 – 2016, antara
GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) yang dalam implementasi Perjanjian Pelaksanaan tersebut mengikutsertakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Program kegiatan pada Pelaksanaan PAKLIM masuk dalam work area 3: Climate Change in Education
and Awareness yang antara lain memiliki kegiatan Penyusunan Modul Perubahan Iklim (Climate Change)
Modul yang dikembangkan ini terkait konsep pendidikan berkelanjutan (sustainable education) terdiri dari dua
buku; Buku Pegangan Guru dan Buku Pegangan Siswa, disusun besinergi dengan kurikulum nasional.
Kami berharap modul ini dapat berguna dan membantu guru serta siswa dalam mempelajari dan memahami
tentang perubahan iklim.
Sehubungan dengan telah tersusunnya Modul Perubahan Iklim, kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas peran aktif dalam
penyusunan modul ini.
Thamrin Kasman
NIP 196011261988031001
iv
Daftar Isi
Pengantar vi
Bagaimana Menggunakan Modul ini? 1
Metode Pembelajaran 3
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Kelompok 5
Evaluasi Pembelajaran 6
Kontruksi Lembar Kegiatan Belajar 8
Jejak Karbon 24
Petualangan 12 - Apakah Jejak Karbon itu? 26
Petualangan 13 – Bagaimana Menghitung Jejak Karbon Kita? 27
Petualangan 14 – Mendaur Ulang Kertas untuk Mencegah GRK 28
Glosarium 52
Bibliografi 60
v
Pengantar
Beberapa tahun terakhir, frekuensi terjadinya bencana alam meningkat. Televisi maupun situs-situs berita internet
menyajikan berbagai berita bencana alam di Indonesia dan negara-negara di seluruh dunia. Daerah-daerah yang
sebelumnya tidak pernah ditimpa banjir dan angin puting beliung, tampak luluh lantak. Terjadi semburan gas
dan lumpur panas ke permukaan bumi, pemukiman penduduk terendam lumpur dan tanah longsor. Suhu udara
meningkat, pola cuaca dan iklim mengalami perubahan, termasuk musim hujan dan musim kemarau semakin
sulit diperkirakan.
Fenomena ini merupakan tanda-tanda alam yang menginformasikan bahwa planet bumi sedang mengalami
proses kerusakan. Jika proses ini dibiarkan, bencana yang lebih dahsyat bisa terjadi. Proses ini berkaitan erat
dengan terjadinya perubahan iklim (climate change) dan pemanasan global (global warming), yang disebabkan
oleh emisi gas rumah kaca (GRK).
Terjadinya perubahan iklim harus direspon dengan memperdalam pengetahuan dan pemahaman, baik penyebab
maupun dampaknya terhadap manusia dan lingkungan. Pengetahuan dan pemahaman tersebut menjadi bekal
dalam membuat perencanaan upaya-upaya penyesuaian (adaptasi) dan upaya-upaya pencegahan (mitigasi).
Selain menimbulkan kerusakan pada lingkungan, perubahan iklim berdampak buruk pada kesehatan, keamanan
dan ketahanan pangan, kegiatan pembangunan ekonomi, pengelolaan sumber daya alam dan infrastruktur fisik.
Terbatasnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang perubahan iklim merupakan salah satu tantangan
terbesar dalam adaptasi dan mitigasi. Namun, perlu disadari hal ini merupakan tanggung jawab bersama, baik
pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat pada umumnya. Semua pihak, termasuk para pendidik harus
memiliki kepedulian dan berpartisipasi dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Peran para pendidik sangat penting dan strategis dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
perubahan iklim pada para siswa sebagai generasi penerus. Melalui peran dan fungsinya, pendidikan diharapkan
mampu mewujudkan dan mengembangkan perilaku ramah lingkungan. Modul Perubahan Iklim ini diharapkan
dapat mendorong peningkatan kualitas lembaga pendidikan dan kompetensi pendidik dalam pengajaran
perubahan iklim di sekolah.
vi
Bagaimana Menggunakan Modul ini?
anasan Glo
em
ba
P
Berpikir
l
GRK Kritis
Pendekatan
Student
Bencana A Centered
l Berpikir
Perubahan Mitigasi Kreatif
am
Iklim Adaptasi Metode
Pembelajaran
Aktif
Kerja
Tim
Modul
Perubahan Iklim
Modul Perubahan Iklim didesain untuk dapat disampaikan secara berurutan maupun secara acak. Guru atau
fasilitator dapat menyesuaikannya dengan kurikulum pada mata pelajaran yang terkait, seperti Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), Geografi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau mata pelajaran lainnya. Kegiatan belajar dan strategi
pembelajarannya dapat disesuaikan dengan jam pelajaran yang tersedia, jumlah siswa dalam satu kelompok,
kompetensi yang mau dicapai, media yang tersedia dan situasi serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
sekolah.
Modul ini memberikan keleluasaan untuk memilih dan fokus pada satu atau beberapa topik untuk diajarkan dalam
satu waktu. Guru atau fasilitator juga dapat mengatur kedalaman dan keluasan materi pada mata pelajaran yang
diampunya dengan memperhitungkan faktor-faktor tertentu, misalnya pengetahuan dan pengalaman belajar
para siswa.
Setiap topik dituangkan dalam bentuk Kegiatan Belajar yang disebut “Petualangan” yang memuat lembar kerja
dan pertanyaan-pertanyaan kunci yang masing-masing memiliki tujuan pembelajaran. Terdapat Petualangan
tingkat Dasar, yang berisi pengetahuan-pengetahuan sederhana. Tersedia pula untuk Kegiatan Belajar tingkat
Lanjut, dimana materinya lebih berorientasi pada pemahaman yang lebih tinggi dan praktik lapangan.
Meskipun modul ini membahas mengenai Perubahan Iklim, materinya berhungan erat dengan berbagai mata
pelajaran dalam kurikulum. Tabel berikut memetakan hubungan antara materi modul ini dengan berbagai mata
pelajaran:
Modul ini menggunakan strategi pembelajaran aktif, pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru berperan
sebagai fasilitator yang berperan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Suasana yang dapat menumbuhkan
motivasi dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar. Kondisi Ini akan mendorong siswa berpikir kritis, kreatif,
kooperatif dan kolaboratif. Kegiatan dan strategi belajar yang dirancang dalam modul ini memungkinkan guru
lebih fleksibel untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa
baik di dalam atau di luar kelas.
Kegiatan belajar dalam modul ini terdiri atas tiga bagian, yaitu: Pembukaan, Kegiatan Inti, dan Penutup.
Pembukaan merupakan kegiatan awal yang sangat penting untuk membangkitkan motivasi siswa. Guru dapat
memulainya dengan menyampaikan pertanyaan kunci yang terbuka dan menantang, atau mengajukan suatu
kasus. Lakukan brainstorming (curah pendapat) tentang topik yang akan dibahas serta menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Kegiatan pembukaan dimaksudkan membuat siswa manarik perhatian dan
mempersiapkan siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran, baik secara fisik ataupun psikis.
Kegiatan Inti merupakan serangkaian kegiatan untuk membangun konsep atau mengaplikasikannya. Siswa
terlebih dahulu diberikan kesempatan melalui berbagai pilihan kegiatan untuk membangun konsep mengikuti
langkah-langkah pengumpulan informasi, pemaknaan informasi, pembangunan konsep dan pengkomunikasian
konsep. Kemudian dilakukan penguatan konsep dan memberikan kesempatan untuk berlatih menerapkan
konsep yang telah dipelajari dalam kasus-kasus kehidupan nyata.
Penutup merupakan bagian untuk mengetahui apakah siswa telah berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan,
melalui Refleksi maupun Tindak Lanjut. Pada bagian ini guru meminta siswa untuk membuat rangkuman tentang
hal-hal yang telah dipelajari, mencari data-data pendukung, membayangkan dan memikirkan hal-hal yang telah
dipelajari untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, atau penugasan terstruktur secara mandiri atau
kelompok.
Proses pembelajaran tentang energi, lingkungan dan alam semesta untuk siswa di sekolah harus didesain
secara kontekstual. Tujuan proses ini untuk menginternalisasi sikap dalam memanfaatkan dan mengelola
lingkungan dengan bijak. Modul ini tidak hanya menekankan penyampaian informasi oleh guru melainkan pada
pengembangan keterampilan pemikiran yang analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.
Siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif, melainkan juga terlibat secara aktif mengerjakan sesuatu
yang berkaitan dengan materi. Lebih lanjut siswa juga diharapkan dapat mengeksplorasi nilai-nilai dan sikap
berkenaan dengan materi pembelajaran.
Lebih lanjut pembelajaran ini diharapkan menghasilkan kemampuan interpersonal environment. Yaitu suatu
lingkungan yang memungkinakan terjadinya hubungan saling mengenal antara pribadi secara mendalam.
Individu-individu yang dalam hal ini para siswa harus menjadi bagian yang efektif memberikan sumbangan
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan belajar. Para siswa harus belajar mempraktikkan
pengetahuan, kemampuan dan sikap yang diperlukan dalam selama kegiatan belajar.
Modul ini menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran, antara lain:
• Mengomentari poster (poster comment)
• Sesi poster (poster session)
• Kekuatan dua orang (power of two)
• Insiden kritis (critical incident)
• Diskusi kelompok kecil (small group discussion)
• Presentasi (presentation)
• Pemetaan pikiran (mind mapping)
• Bola salju (snowballing)
• Belanja ide (shopping ideas)
• Observasi (observation)
• Nyatakan dengan satu kalimat (one sentence summary)
• Seminar ala Sokrates (socratic seminar)
• Pro-kontra
• Bermain peran (role play)
• Titik terendah (the muddiest point)
• Setiap orang guru di sini (everyone is a teacher here)
• Teka-teki (jigsaw)
• Investigasi (investigation)
• Tongkat berbicara (talking stick)
• Pencarian informasi (information search)
Metode dan strategi pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada filosofi belajar kelompok yang
berkooperasi dan berkolaborasi. Pembelajaran kelompok akan mendorong para siswa untuk memecahkan
masalah, menyelesaikan tugas atau membuat suatu produk bersama-sama. Dalam model kooperasi, kelompok
diberikan tanggung jawab untuk mengeksplorasi suatu pengetahuan atau materi bersama-sama. Sedangkan
dalam kolaborasi, para siswa berbagi informasi (sharing knowledge) dalam kelompok sehingga terjadi interaksi
antar personal.
Karena pembelajaran berpusat kepada siswa, maka guru tidak lagi mendominasi kelas. Guru dalam pembelajaran
kelompok menempatkan dirinya sebagai berikut:
1 Pemimpin belajar, artinya guru merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan mengontrol kegiatan
belajar siswa
2 Fasilitator, artinya guru memberikan kemudahan bagi siswa dalam melakukan kegiatan belajar seperti
menyediakan sumber dan alat belajar, menyediakan waktu belajar yang cukup, memberi bantuan,
menunjukkan jalan keluar pemecahan masalah, menengahi perdebatan pendapat dan sebagainya
3 Moderator belajar artinya sebagai pengatur arus belajar siswa, dimana guru menampung persoalan yang
diajukan siswa dan mengembalikan lagi persoalan tersebut untuk didiskusikan kembali
4 Motivator belajar, artinya guru mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar
5 Evaluator, artinya guru berperan sebagai penilai yang obyektif dan komperhensif, dimana guru akan
memantau, mengawasi proses belajar siswa dan hasil belajar yang dicapainya.
Evaluasi Pembelajaran
Sebagian besar kegiatan pembelajaran dalam modul ini dilakukan secara berkelompok, maka perlu dilakukan
evaluasi untuk menilai apakah pembelajaran berlangsung maksimal. Tujuan proses evaluasi meliputi:
1 Memastikan keberhasilan proses pembelajaran dalam rangka untuk menentukan dampaknya pada
keterampilan akademis para siswa, sosial, emosional dan moral untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2 Memastikan kesulitan yang dialami para siswa selama proses pembelajaran kolaboratif dalam rangka
meningkatkan strategi pembelajaran atau melakukan pembaruan pendekatan untuk memperbaikinya.
3 Memastikan efisiensi dan efektivitas strategi pembelajaran untuk menyempurnakan pelaksanaan progrman
untuk perbaikan kekurangan dan hal-hal yang dianggap tidak optimal.
4 Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berwenang yang bertanggung jawab pada
keberhasilan proses pembelajaran.
Pembelajaran kelompok tidak hanya berbasis pada proses, namun juga pada hasil. Evaluasi pada pembelajaran
kelompok merupakan evaluasi menyeluruh yang mengukur capaian kognitif, afektif dan psikomotorik. Evaluasi
dalam pembelajaran ini menggunakan teknik berbasis tes dan teknik berbasis non-tes. Teknik berbasis tes
diperlukan untuk mengevaluasi ranah kognitif sedangkan teknik non-tes digunakan untuk menilai psikomotorik
dan afektif siswa.
Pada teknik berbasis tes, setelah proses pembelajaran diberikan siswa diminta menjawab serangkaian soal
dan melakukan presentasi sebagai bagian dari ukuran kemampuan kognisi. Guru juga bisa memanfaatkan
kesempatan siswa melakukan pemaparan atau partisipasinya dalam diskusi. Sedangkan pada teknik berbasis
non-tes pengukuran dilakukan melalui pengamatan atau observasi, portofolio, wawancara, dan sebagainya. Guru
harus secara konsisten melakukan observasi selama proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
Berikut contoh lembar observasi yang dapat memberikan gambaran kemampuan siswa dalam proses belajar.
Hari/Tanggal : Kelompok :
No Nama Partisipasi Kerjasama Disiplin Tanggung Jawab
Nilai diberikan dengan skala (1) Tidak Pernah, (2) Jarang, (3) Sering, (4) Selalu
1 Penyampaian menarik
2 Kesesuaian waktu dan prestasi
3 Kerapihan (Peformance)
4 Materi tepat Sasaran
5 Kemampuan menjawab pertanyaan
Rerata
Nilai diberikan dengan skala (1) Kurang, (2) Cukup, (3) Bagus, (4) Istimewa
Petualang X - (Topik)
Tujuan
Memuat tujuan-tujuan yang hendak dicapai
dalam kegiatan belajar pada topik ini. 45'
Pertanyaan Kunci
Pertanyaan yang menuntun siswa pada topik yang dibahas.
Langkah-langkah
Pembukaan
Merupakan kegiatan awal untuk membangkitkan motivasi siswa dan merupakan
brainstroming dalam mempelajari topik yang dibahas serta menyadarkan mereka
tentang apa yang seharusnya dikuasai pada akhir pembelajaran.
Kegiatan Inti
Merupakan serangkaian kegiatan yang membimbing siswa untuk membangun
konsep atau mengaplikasikannya.
Penutup
Bagian akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah siswa telah berhasil men-
capai kompetensi yang diharapkan melalui “Refleksi” maupun “Tindak Lanjut”.
8 Perubahan Iklim
Perubahan Iklim di Indonesia dan Dunia
Perubahan iklim yang terjadi di Indonesia umumnya ditandai adanya perubahan temperatur rata-rata harian,
pola curah hujan, tinggi permukaan laut, dan variabilitas iklim, misalnya El Niño dan La Niña, Indian Dipole, dll.
Perubahan ini memberi dampak serius terhadap berbagai baik kesehatan, pertanian, lingkungan, dll. maupun
perekonomian, dan lain-lain.
Seperti di belahan dunia lain, di Indonesia juga terjadi perubahan pola curah hujan, suhu bumi, dan tinggi muka
laut. Peningkatan curah hujan menyebabkan banjir dan tanah longsor. Penurunan curah hujan menimbulkan
kekeringan dan penurunan ketersediaan air. Suhu bumi diperkirakan terus meningkat, pada 2020-2050 diperkirakan
mencapai 0,8 – 1°C relatif terhadap periode iklim terakhir di abad ke-20. Perubahan suhu dapat menimbulkan
ancaman bagi ekosistem, menimbulkan kebakaran hutan, dan evaporasi berlebihan pada tumbuhan. Tinggi
permukaan laut mengalami kenaikan 7 mm/tahun pada periode 1993-2008. Diperkirakan permukaan laut akan
meningkat 35-40 cm pada 2050 dibanding pada 2000. Kenaikan permukaan laut mengancam kehidupan pesisir,
genangan air, abrasi, dan intrusi air laut.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian cuaca dan iklim
• Membedakan antara cuaca dan iklim
• Menuliskan contoh daftar kejadian terkait cuaca dan iklim
• Menginventarisir kejadian alam yang terjadi di
45'
lingkungan yang terkait dengan cuaca dan iklim
Strategi Pembelajaran
• Mengomentari poster
• Kekuatan dua orang
DASAR
• Bola salju
• Insiden kritis
Pertanyaan Kunci
Apakah cuaca dan iklim saling berhubungan?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Ajukan pertanyaan kunci sebagai bahan diskusi.
Kegiatan Inti
• Mintalah siswa mencari pasangan masing-masing.
• Berikan lembar kerja yang berisi kolom ‘cuaca’ dan kolom ‘iklim’.
• Tayangkan gambar-gambar kejadian yang terkait cuaca dan iklim.
• Mintalah setiap pasangan untuk mengamati dan mendiskusikan gambar-gambar tersebut.
• Mintalah mereka mengelompokkan gambar-gambar dengan menempelkan pada kolom yang tersedia, apakah termasuk kategori
cuaca atau iklim.
• Instruksikan setiap pasangan bergabung dengan pasangan lainnya untuk mencocokkan gambar yang ditempelkannya. Jika terjadi
perbedaan maka mereka harus mendiskusikan lagi hingga mencapai kesepakatan baru.
• Mintalah setiap kelompok untuk membuat definisi tentang cuaca dan iklim
• Mintalah setiap kelompok menempelkan hasilnya di depan kelas dan mempresentasikannya.
• Sampaikan kesimpulan dan jelaskan sekilas tentang pengertian cuaca dan iklim
Penutup
Mintalah para siswa untuk mengingat kembali kejadian apa yang pernah mereka alami atau saksikan di lingkungan tempat tinggalnya
dan menginventarisir apa keuntungan dan kerugian dari kejadian tersebut
Tujuan
• Menjelaskan pengertian cuaca dan iklim
• Menjelaskan komponen cuaca dan iklim
• Membaca data cuaca dan iklim
• Brainstorming
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Presentasi DASAR
Pertanyaan Kunci
Apa saja faktor yang menentukan cuaca dan iklim?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang cuaca dan iklim, persamaan dan perbedaannya.
• Tanyakan kepada para siswa pernahkah mereka memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG?
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok).
• Berikan lembar kerja yang berisi data iklim dan cuaca.
• Mintalah para siswa untuk mendiskusikan dan menarasikan data yang ada di lembar kerja.
• Mintalah para siswa untuk menempelkan hasil akhirnya di dinding ruangan dan mempresentasikannya.
• Pada akhir sesi mintalah tiap kelompok untuk membuat definisi tentang cuaca dan iklim serta apa saja komponen cuaca dan iklim.
Penutup
Minta siswa mencari data cuaca dari BMKG pada satu bulan terakhir, dan minta mereka menyimpulkannya dalam bentuk narasi.
Tujuan
• Menjelaskan garis lintang dan garis bujur
• Menjelaskan faktor yang mempengaruhi
• sistem cuaca di bumi
• Menjelaskan perbedaan suhu dalam iklim yang sama
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Peta konsep DASAR
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Bagaimana sistem cuaca dan iklim?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang cuaca dan iklim, persamaan dan perbedaannya.
• Jelaskan kepada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok).
• Mintalah para siswa membaca bahan bacaan Petualangan 3.
• Siswa dapat mencari informasi tambahan melalui internet.
• Mintalah siswa menyimpulkan hasil diskusinya dalam bentuk grafis atau bagan.
• Instruksikan setiap kelompok untuk menempelkan hasil akhirnya di dinding ruangan dan mempresentasikannya.
Penutup
Mintalah para siswa untuk mencari data di internet atau dari buku-buku literatur tentang perbedaan suhu antar negara yang
berada pada iklim yang sama.
Tujuan
• Menjelaskan penyebab terjadinya musim di bumi
• Menjelaskan kapan terjadinya musim
• Menjelaskan perbedaan musim di belahan bumi
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi
• Observasi DASAR
• Percobaan
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Apa hubungan cuaca, iklim dan musim?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang cuaca dan iklim, persamaan dan perbedaannya.
• Jelaskan kepada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Berikan lembar Petualangan 4.
• Mintalah para siswa untuk mendiskusikan penjelasan yang ada pada lembar Petualangan 4.
• Mintalah para siswa melakukan percobaan sederhana dengan bola dunia (globe).
• Berikan arahan singkat tentang langkah-langkah melakukan percobaan.
• Para siswa melakukan percobaan sesuai arahan.
• Setiap kelompok diminta menuliskan hasil percobaannya.
• Instruksikan setiap kelompok untuk menempelkan hasil akhirnya di depan kelas dan mempresentasikannya.
Penutup
Mintalah para siswa untuk mencari data di internet atau dari buku-buku literatur tentang perbedaan musim dan iklim.
Tujuan
• Menjelaskan zona iklim di bumi
• Menjelaskan dasar pembagian zona iklim
• Menjelaskan kota/wilayah/negara yang ada dalam zona iklim
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi
• Obervasi DASAR
• Percobaan
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Berdasarkan apa zona iklim dibagi?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang cuaca dan iklim, persamaan dan perbedaannya.
• Jelaskan kepada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (4 - 5 orang tiap kelompok).
• Berikan lembar Petualangan 5.
• Mintalah para siswa mendiskusikan bahan bacaan pada lembar Petualangan 5.
• Mintalah para siswa melakukan percobaan sederhana dengan globe.
• Berikan arahan singkat tentang langkah-langkah melakukan percobaan.
• Para siswa melakukan percobaan sesuai dengan arahan.
• Instruksikan setiap kelompok untuk menuliskan hasil percobaannya.
• Mintalas setiap kelompok untuk menempelkan hasil akhirnya di depan kelas dan mempresentasikannya
Penutup
Mintalah para siswa untuk mencari data di internet untuk menjawab pertanyaan: “Apakah manfaat zona iklim bagi kehidupan
manusia?”
Tujuan
• Menjelaskan unsur-unsur cuaca
• Menjelaskan alat yang digunakan untuk mengukur cuaca dan iklim
• Menjelaskan hasil pengamatan cuaca di lingkungan sekolah
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Observasi DASAR
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Apa saja yang menjadi unsur-unsur cuaca?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang tentang apa yang sudah diketahui dari cuaca dan iklim.
• Tayangkan kembali gambar-gambar yang terkait cuaca dan iklim.
• Jelaskan kepada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (4 - 5 orang tiap kelompok).
• Berikan lembar Petualangan 6.
• Mintalah para siswa mendiskusikan bahan bacaan pada lembar Petualangan 6.
• Mintalah para siswa menuliskan hasil diskusinya.
• Instruksikan setiap kelompok untuk melakukan pengamatan sederhana tentang cuaca di lingkungan sekolah (selama 4 minggu).
• Para siswa melakukan percobaan sesuai arahan guru.
• Instruksikan setiap kelompok untuk menuliskan data sesuai dengan formulir yang ada dan menyimpulkan hasil pengamatannya.
Penutup
Sampaikan kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh para siswa.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian pemanasan global
• Menjelaskan awal mula terjadinya pemanasan global
• Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global
• Menjelaskan akibat peningkatan suhu global
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Mengomentari poster DASAR
• Kekuatan dua orang
• Paragraf ringkas
• Bola salju
Pertanyaan Kunci
Apakah akibat dari pemanasan suhu global?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang tentang pemanasan global
• Jelaskan kepada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Tayangkan gambar tentang pemanasan global dan gambar yang pada lembar Petualangan siswa.
• Mintalah para siswa secara berpasangan untuk mengamati gambar, kemudian menyimpulkannya dalam 1 atau 2 paragraf.
• Mintalah tiap pasangan untuk bergabung dengan pasangan lainnya untuk menyamakan hasil diskusi. Jika terjadi
perbedaan, mintalah para siswa mendiskusikan ulang hingga menghasilkan kesepakatan.
• Kegiatan diskusi ini dapat dilanjutkan dengan menambah anggota, hingga 4 pasang atau 8 orang.
• Mintalah setiap kelompok mempresentasikan hasil akhir diskusi di depan kelas.
• Tanyakan pada para siswa kata-kata kunci apa saja yang harus ada.
• Mintalah para siswa membaca bahan bacaan pada lembar Petualangan 7 dan menyimpulkannya.
• Sampaikan gabungan kesimpulan dan berikan penjelasan tentang pemanasan global
Penutup
Mintalah para siswa untuk mencari informasi bagaimana cara untuk mencegah terjadinya pemanasan global dan apa yang bisa
mereka lakukan.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian perubahan iklim
• Menjelaskan penyebab terjadinya perubahan iklim
• Menginventarisir dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Sesi poster DASAR
• Mencari ide
• Presentasi
• Rangkum dalam satu kalimat
Pertanyaan Kunci
Apa dampak yang paling kamu rasakan dari perubahan iklim?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang apa yang sudah diketahui dari cuaca dan iklim.
• Tayangkan kembali gambar-gambar yang terkait cuaca dan iklim.
• Jelaskan kepada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok).
• Berikan lembar Petualangan 8.
• Mintalah para siswa mendiskusikan bahan bacaan pada lembar Petualangan 8 serta mencari tambahan informasi di internet atau
buku-buku literatur.
• Mintalah para siswa menuangkan hasil diskusi dalam gambar atau poster dan menempelkannya di dinding kelas.
• Instruksikan setiap kelompok untuk melihat dan mengamati poster dari kelompok lainnya dan membeli “ide” yang belum ada
pada hasil kerja mereka masing-masing.
• Setelah selesai berkeliling dan membeli “ide”, mintalah para sisa kembali dalam kelompoknya masing-masing.
• Masing-masing kelompok diminta menyusun ide-ide baru dan menyajikannya dalam bentuk poster.
• Instruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan pengamatan pada hasil kerja atau poster kelompok lainnya.
• Tanyakan kepada para siswa, berapa banyak “ide” kelompok lain yang dibeli oleh tiap-tiap kelompok.
Penutup
Mintalah para siswa untuk menuliskan dalam satu kalimat tentang perasaan mereka terkait dampak perubahan iklim.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian dampak perubahan iklim
• Menjelaskan dampak dari pergeseran musim
• Menjelaskan perubahan frekuensi kejadian El Nino dan La Nina
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Peta Konsep LANJUT
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Apakah dampak perubahan iklim yang kita rasakan langsung?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang tentang apa yang sudah diketahui dari cuaca dan iklim serta apa itu perubahan iklim
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (4 - 5 orang tiap kelompok).
• Berikan lembar Petualangan 9.
• Mintalah para siswa mendiskusikan bahan bacaan pada lembar Petualangan 9 serta mencari tambahan informasi di internet atau
buku-buku literatur.
• Mintalah siswa menuangkan hasil diskusi dalam bentuk peta konsep.
• Mintalah setiap kelompok mempresentasikan peta konsepnya di depan kelas.
Penutup
Mintalah siswa untuk mengamati dengan seksama, apa saja dampak yang dirasakan dari perubahan iklim di Indonesia?
Berbagai sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk
radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan bumi, ia berubah dari
cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke
angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah GRK.
GRK menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas
tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Ketika jumlah GRK meningkat dan terjadi terus menerus bertahun-
tahun, suhu rata-rata tahunan bumi juga terus meningkat. GRK berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca.
Dalam jumlah GRK yang tidak berlebihan, efek rumah kaca sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup. Tanpa
GRK, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C, temperatur rata-rata bumi
meningkat menjadi 33°C. Jika tidak ada rumah kaca suhu bumi hanya -18°C sehingga es akan menutupi seluruh
permukaan bumi. Sebaliknya, jumlah GRK yang berlebihan mengakibatkan pemanasan global.
Tujuan
• Menjelaskan apa yang dimaksud gas rumah kaca (GRK)
• Menjelaskan efek GRK
• Menjelaskan dari mana GRK berasal
• Menjelaskan hubungan GRK dengan pemanasan global
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Mengomentari poster
DASAR
Pertanyaan Kunci
Apakah hubungan antara GRK dengan pemanasan global?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang apa yang para siswa telah ketahui mengenai pemanasan global.
• Jelaskan kepada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok).
• Mintalah para siswa siswa membaca Lembar Petualangan 10, mengamati gambarnya, dan mendiskusikan bersama kelompoknya
masing-masing.
• Mintalah setiap kelompok membuat gambar-gambar secara terpisah namun saling berhubungan menyerupai komik tentang
proses terbentuknya GRK.
• Mintalah setiap kelompok menjelaskan hasilnya di depan kelas.
• Instruksikan kepada para siswa atau kelompok lainnya untuk mengajukan pertanyaan atas penjelasan yang diberikan oleh
kelompok tersebut.
• Amati dengan seksama dan berikan arahan jika diperlukan
Tindak Lanjut
Lakukan penelitian di internet, untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan: “Apakah manfaat dan kegunaan bagi tiap negara
meratifikasi Protokol Kyoto?”
Tujuan
• Menjelaskan apa yang dimaksud bahan bakar fosil
• Menjelaskan hubungan bahan bakar fosil dengan GRK
• Menjelaskan energi pengganti bahan bakar fosil
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Pro-kontra DASAR
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Energi apa yang paling tepat untuk menggantikan energi yang berasal dari bahan bakar fosil?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang apa yang para siswa telah ketahui mengenai pemanasan global.
• Jelaskan pada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagilah kelas menjadi 2 kelompok besar. Kelompok 1, merupakan pendukung pendapat bahwa bahan bakar fosil harus
dihentikan penggunaannya. Sedangkan kelompok 2, merupakan pendukung kelanjutan penggunaan bahan bakar fosil karena
dianggap tidak ada penggantinya.
• Bagikan lembar Petualangan 11 pada masing-masing kelompok.
• Instruksikan tiap kelompok untuk mendiskusikan lembar Petualangan 11.
• Mintalah tiap kelompok untuk mencari sebanyak mungkin data yang mendukung pendapatnya.
• Mintalah tiap kelompok untuk menunjuk 1 atau 2 orang juru bicaranya.
• Instruksikan kelompok untuk melakukan debat pro –kontra dipimpin oleh seorang moderator.
• Setelah selesai berikan mereka penjelasan seperlunya
• Minta setiap siswa untuk menyimpulkan hasil debat tersebut
Tindak Lanjut
Mintalah para siswa membaca modul Energi Terbarukan, khususnya tentang pengganti bahan bakar fosil.
Aktivitas kita sehari-hari dewasa ini disadari atau tidak, ternyata banyak menyumbangkan gas karbon (jejak
karbon). Karbon dioksida merupakan salah satu jenis GRK penyebab terjadinya pemanasan global. Kecenderungan
orang untuk hidup nyaman ternyata mendorong munculnya kebiasaan hidup (lifestyle) yang berdampak pada
lingkungan.
Penggunaan kendaran pribadi terutama mobil, perjalanan dengan pesawat udara, penggunaan pendingin
udara (air conditioning), pemanas ruangan, perangkat komputer pribadi, telepon selular, gadget, dan perangkat
elektronik lainnya, adalah kebiasaan hidup yang berkontribusi terhadap percepatan terjadinya pemanasan global.
Hampir semuanya membutuhkan energi listrik, yang dihasilkan oleh pembangkit listrik yang sebagian besar
masih menggunakan bahan bakar fosil.
Jejak karbon (carbon print) adalah jumlah emisi GRK yang diproduksi oleh suatu organisasi, peristiwa (event),
produk, atau individu. Jejak karbon dapat juga didefinisikan sebagai jumlah emisi GRK yang dilepaskan oleh
individu maupun kelompok dalam melakukan kegiata pada suatu periode tertentu. Jejak karbon biasanya
dinyatakan dalam satuan satuan “ton setara CO2” (tCO2e) atau “kg setara CO2” (kgCO2e).
Terdapat 4 (empat) jenis jenis jejak karbon, yaitu:
1 Jejak karbon yang dihasilkan oleh individu (keluarga)
2 Jejak karbon yang dihasilkan oleh organisasi
3 Jejak karbon yang dihasilkan oleh kegiatan
4 Jejak karbon yang dihasilkan oleh produksi
Faktor emisi adalah besaran emisi GRK yang dilepaskan ke atmosfer per satuan aktivitas tertentu
Contoh faktor emisi:
• tCO2e/MWh (pembangkitan listrik)
• gCO2e/km (pengoperasian kendaraan bermotor)
24 Perubahan Iklim | Jejak Karbon
Menghitung jejak karbon yang kita hasilkan sehari-hari tidaklah mudah, namun saat ini telah tersedia berbagai
alat bantu yang biasa disebut “kalkulator jejak karbon” (carbon footprint calculator). Walaupun tidak 100% akurat,
tapi paling tidak hal ini dapat membantu kita mendapatkan gambaran tentang berapa banyak jejak karbon yang
kita hasilkan dari aktivitas sehari-hari.
Tautan situs-situs Kalkulator Jejak Karbon sebagai berikut:
• World Wildlife Fund (WWF) Indonesia
http://rafflesia.wwf.or.id/cfootprint/?l=id
• Institute for Essential Service Reform (IESR) Indonesia
http://karbonkalkulator.iesr-indonesia.org
• Carbon Footprint Ltd.
http://www.carbonfootprint.com/calculator.aspx
• The Nature Conservancy
http://www.nature.org/greenliving/carboncalculator/
• Climate Care
http://climatecare.org/calculator/
Tujuan
• Menjelaskan pengertian jejak karbon
• Menjelaskan kegiatan sehari-hari yang menghasilkan jejak karbon
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Kekuatan dua pihak DASAR
• Pencarian informasi
• Rangkum dalam satu kalimat
Pertanyaan Kunci
Berapa banyak energi listrik yang kamu gunakan dalam sehari?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang tentang apa yang siswa telah ketahui mengenai jejak karbon.
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Mintalah para siswa untuk menjawab pertanyaan pada lembar Petualangan 12 secara individu,
• Instruksikan para siswa untuk mencari pasangan dan membahas jawaban yang mereka buat dengan pasangannya.
• Mintalah setiap pasangan membacakan jawaban mereka.
• Simpulkan dan tambahkan informasi tentang jejak karbon.
• Mintalah para siswa menuliskan kesimpulannya dalam satu kalimat pada selembar kertas dan menempelkannya di depan kelas.
Penutup
Mintalah para siswa untuk menghitung jejak karbon pribadi masing-masing di rumahnya, dan upaya apa yang akan dilakukan untuk
mengurangi jejak karbon tersebut!
Tujuan
• Menjelaskan cara melakukan penghitungan jejak karbon
• Menyimpulkan hasil penghitungan jejak karbon
• Membuat komitmen untuk hidup ramah karbon
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Demonstrasi/praktik DASAR
Pertanyaan Kunci
Aktivitas apa yang kamu lakukan yang paling banyak menghasilkan jejak karbon?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang apa yang para siswa ketahui mengenai jejak karbon.
• Jelaskan pada para siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok).
• Mintalah siswa membaca instruksi pada lembar Petualangan 13 dan menyiapkan perangkat elektronik seperti komputer, laptop,
tablet, atau telepon seluler.
• Pastikan perangkat tersebut terkoneksi internet dengan baik.
• Instruksikan para siswa untuk mengisi formulir “Data Jejak karbon Pribadi dan Rumah Tangga” sesuai dengan kehidupan sehari-
hari.
• Instruksikan tiap kelompok untuk melakukan penghitungan jejak karbon setiap anggota sesuai dengan langkah-langkah yang
ada, kemudian jumlahkan secara kelompok.
• Mintalah setiap kelompok untuk menghitung jumlah karbon tersebut dalam satuan bulan dan tahun, dan menuliskan hasilnya
pada selembar kertas.
• Mintalah setiap kelompok menempelkan hasil penghitungannya di depan kelas.
• Bandingkan hasil-hasil yang disajikan. Lakukan penjumlahan secara keseluruhan dalam satuan bulan dan tahun, lalu buatlah
kesimpulan.
Penutup
Mintalah para siswa membuat komitmen pribadi untuk menjalankan hidup ramah karbon dan ramah lingkungan.
Tujuan
• Mempraktikkan cara membuat daur ulang kertas
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Pencarian informasi DASAR
• Demonstrasi/praktik
Pertanyaan Kunci
Bagaimana cara mendaur ulang kertas?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang apa yang para siswa telah ketahui mengenai jejak karbon.
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Mintalah para siswa untuk membaca instruksi pada Petualangan 13 dan mendiskusikan pembagian tugas dalam kelompoknya
• Mintalah tiap kelompok untuk menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan.
• Instruksikan setiap kelompok untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan tahapan dan instruksinya.
• Awasi pekerjaan setiap kelompok dan berikan arahan jika diperlukan.
Penutup
Instruksikan siswa untuk mencari informasi tentang cara membuat kertas daur ulang. Sebutkan manfaat dan efeknya dalam bidang
ekonomi, sosial dan bagi lingkungan.
Dampak pemanasan global dan perubahan iklim dapat meluas ke berbagai aspek kehidupan. Pencegahan
terhadap perluasan dampak buruk ini disebut mitigasi. Mitigasi dalam konteks perubahan iklim adalah upaya
menurunkan emisi GRK. Contoh upaya mitigasi perubahan iklim antara lain penggunaan sepeda sebagai moda
transportasi, efisiensi penggunaan energi di perkotaan, peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan,
pengembangan sistem transportasi massal, dll. Upaya-upaya mitigasi bisa jadi memerlukan biaya tinggi.
Menurut lembaga program lingkungan hidup PBB, United Nations Environment Programme (UNEP) terdapat 4
prinsip dalam mitigasi, yaitu:
• Eliminasi
Eliminasi yaitu cara menghindari penggunaan alat-alat penghasil emisi GRK, misalnya mengganti bola lampu
pijar dengan lampu LED yang lebih hemat energi.
• Pengurangan
Pengurangan yaitu cara mengganti peralatan lama dan/atau mengoptimalkan struktur yang sudah ada,
misalnya melalui mematikan alat-alat listrik yang tidak terpakai, menggunakan energi secara hemat dan
efisien.
• Substitusi
Substitusi yaitu penggunaan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik dan/atau pemanas,
misalnya dengan memanfaatkan tenaga surya, angin, air, bio energi atau panas bumi sebagai pengganti
bahan bakar fosil.
• Offset
Offset yaitu melalui reboisasi dan reforestasi. Cara ini berbiaya rendah, tetapi memiliki manfaat yang cukup
besar. Karena cara ini harus dilakukan dengan cakupan yang besar maka sering menjadi kendala.
Sebagai contoh upaya mitigasi dalam bidang energi di Indonesia, misalnya dapat dilakukan dengan cara:
• Melakukan efisiensi dan konservasi energi,
• Mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan, seperti biofuels, energi matahari, energi angin dan energi
panas bumi
• Efisiensi penggunaan energi minyak bumi melalui pengurangan subsidi dan mengoptimalkan energi
pengganti minyak bumi
• Penggunaan energi nuklir, dsb.
Contoh upaya mitigasi terhadap sumber daya air antara lain:
• Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan penaburan material semai (seeding agent) berupa bubuk
• Usaha rehabilitasi waduk dan embung
• Alokasi air melalui operasi waduk pola kering
• Pembangunan jaringan irigasi
• Penghijauan lahan kritis dan sosialisasi gerakan hemat air
• Peningkatan kehandalan sumber air baku
• Peningkatan pembangunan instalasi pengolahan air
• Pengembangan teknologi pengolahan air tepat guna
• Pembangunan dan rehabilitasi waduk dan embung
• Pembangunan jaringan irigasi
Masih banyak lagi bidang dan sektor yang harus dilakukan upaya mitigasi, seperti sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, industri, kehutanan, pertambangan, transportasi, dll. Indonesia telah mengeluarkan
pedoman umum upaya mitigasi GRK dan pedoman umum upaya mitigasi, melalui Peraturan Presiden No. 62
Tahun 2013 tentang Badan Pengelola Penurunan Emisi GRK dari Deforestasi, Degradasi Hutan, dan Lahan Gambut.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian mitigasi
• Menjelaskan prinsip-prinsip mitigasi
• Menjelaskan sektor-sektor yang menjadi target mitigasi
• Menjelaskan penurunan emisi GRK pada tahun 2020
45'
Strategi Pembelajaran
• Setiap orang guru di sini
• Titik terendah Point
DASAR
• Tongkat berbicara
Pertanyaan Kunci
Sektor apa saja yang menjadi target pemerintah dalam menurunkan emisi GRK pada tahun 2020?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Minta siswa duduk melingkar dan membaca teks pada Petualangan 16 dan menjawab pertanyaan yang ada dibawahnya
• Setelah selesai bagikan secarik kertas/kartu indeks ke siswa.
• Minta siswa membuat satu pertanyaan tentang materi yang paling tidak dipahami
• Guru mengumpulkan kertas, mengacaknya dan membagikannya kepada setiap siswa
• Meminta siswa membacakan pertanyaan yang ada padanya dan menjawabnya
• Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainnya untuk menambahkan
• Setelah seorang siswa selesai, guru melanjutkan ke siswa berikutnya
• Guru dapat menggunakan tongkat yang diedarkan sambil memutar musik/lagu. Ketika lagu/musik berhenti, siswa yang sedang
memegang tongkatlah yang harus menjawab pertanyaan.
• Lakukan berulang-ulang sesuai kebutuhan.
Penutup
Minta siswa membuat rencana aksi mitigasi yang dapat mereka lakukan baik secara individu maupun kelompok dalam upaya
penurunan emisi GRK di lingkungan tempat tinggalnya.
Tujuan
• Menjelaskan komposisi energi di Indonesia
• Menjelaskan upaya mitigasi sektor energi
• Menjelaskan maksud gerakan hemat energi
• Menjelaskan energi terbarukan yang dapat dikembangkan di Indonesia
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Jigsaw LANJUT
• Peta Konsep
• Pemetaan pikiran
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Apa yang dimaksud dengan gerakan hemat energi?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi kelas menjadi beberapa kelompok (4 – 5 orang tiap kelompok).
• Mintalah siswa membaca materi pada lembar Petualangan 16 dan mendiskusikan dalam kelompoknya.
• Berikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, kepada masing-masing kelompok dan minta tiap kelompok menjawabnya dengan
mencari informasi melalui internet atau buku-buku literatur:
- Kelompok 1: Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga angin?
- Kelompok 2: Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi?
- Kelompok 3: Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air?
- Kelompok 4: Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga matahari?
- Kelompok 5: Bagaimana cara kerja pembangkit listrik biomass?
• Minta kelompok untuk menjawabnya dengan menggunakan peta konsep
• Minta siswa untuk menempelkan hasilnya di dinding kelas
• Minta kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di depan kelas
Tindak Lanjut
Mintalah para siswa membaca modul Energi Terbarukan, dan mengenal sumber-sumber
energi terbarukan.
Upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang kita hasilkan sesungguhnya
tidaklah terlalu sulit dan tidak membutuhkan upaya perubahan yang luar biasa atau radikal. Sangat sederhana,
yaitu dengan “merubah sikap, perilaku atau kebiasaan hidup sehari-hari!”. Dengan merubah sikap, perilaku atau
kebiasaan sehari-hari yang tadinya tidak ramah lingkungan dan tidak hemat energi, menjadi sikap yang ramah
karbon, ramah lingkungan, dan hemat energi. Apabila semua penduduk bumi memiliki sikap tersebut, maka
dapat dipastikan kita semua akan terhindar dari bencana pemanasan global, efek gas rumah kaca, dan dampak
perubahan iklim.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam kegiatan
sehari-hari, namun secara garis besar, 5 hal utama dibawah ini adalah hal yang sangat mudah kita kita lakukan,
diantaranya adalah:
1 Berhenti atau kurangilah makan daging
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa 18% dari emisi
GRK disumbangkan oleh industri peternakan. Mengganti pola
makan daging dengan pola makan vegetarian sangat efektif untuk
mengurangi emisi GRJ.
Tujuan
• Menjelaskan emisi GRK dari sektor peternakan
• Menjelaskan jumlah danging yang dikonsumsi oleh penduduk dunia
• Menjelaskan pola nakan sehat dan ramah lingkungan
• Menjelaskan hubungan pola makan dengan emisi GRK
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Pencarian informasi
LANJUT
• Investigasi
• Siswa sebagai fasilitator
Pertanyaan Kunci
Menu makanan seperti apa yang sehat dan ramah lingkungan?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang menu makanan yang sehat dan ramah lingkungan
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Instruksikan siswa untuk menuliskan pola makannya masing-masing
• Minta siswa membaca materi pada lembar Petualangan 19 dan mendiskusikan pola makan tersebut dalam kelompoknya
• Minta kelompok untuk membuat menu dan pola makan yang sehat dan ramah lingkungan, dengan menghitung besaran
karbohidrat, kalori, protein, dan lemak, dengan mencari informasi melalui internet atau buku-buku literatur
• Minta siswa untuk menuliskan hasilnya pada kertas karton
• Minta salah seorang anggota kelompok untuk mempresentasikannya pada kelompok lain dan meminta tanggapan
• Siswa kembali ke kelompoknya untuk menyempurnakan hasil kerjanya dan menjawab pertanyaan yang ada pada lembar
Petualangan 18
Tindak Lanjut
Minta siswa membuat komitmen untuk mengubah pola makan mereka sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi GRK
Tujuan
• Menjelaskan mengapa harus menghemat energi listrik
• Menjelaskan maksud krisis energi
• Menjelaskan cara melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Pencarian informasi DASAR
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Mengapa krisis energi dapat terjadi?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang menu makanan yang sehat dan ramah lingkungan
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Minta siswa membaca materi pada lembar Petualangan 20
• Minta kelompok siswa untuk mendiskusikan tentang cara menghemat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
• Instruksikan siswa untuk memperhatikan kolom gambar pada lembar kerja, dan menuliskan hasil diskusinya pada kolom di
sebelahnya tentang cara-cara menghemat energi listrik dari alat-alat tersebut (yang ada di kolom sebelah kiri)
• Minta kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
Refleksi
Minta siswa untuk membuat cerita bergambar yang berisi ajakan atau himbauan kepada masyarakat tentang cara-cara praktis yang
dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi listrik di rumah masing-masing.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian pola hidup ramah lingkungan
• Menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mengembangkan
• Pola hidup ramah lingkungan
• Menjelaskan maksud dari 4 R (reduce, reuse, Recycle, repair)
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Mengomentari poster DASAR
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Apakah pola hidupmu sudah ramah lingkungan?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Brainstorming tentang menu makanan yang sehat dan ramah lingkungan
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok).
• Guru menayangkan gambar/poster.
• Minta siswa membaca materi pada lembar Petualangan 19.
• Minta kelompok siswa untuk mendiskusikan poster dan teks bacaan serta menjawab pertanyaan kunci.
• Instruksikan siswa untuk memberikan judul dan komentar dari gambar/poster tersebut.
• Minta kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Refleksi
Minta siswa membuat tulisan atau artikel dengan tema pentingnya pola hidup ramah lingkungan.
Dua langkah primer yang dapat dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim adalah, mitigasi dan adaptasi.
Langkah pertama yaitu mitigasi, sudah kita bahas sebelumnya, dan sekarang kita akan membahas langkah kedua
yaitu adaptasi.
Adaptasi perubahan iklim adalah upaya meningkatkan ketahanan terhadap dampak yang ditimbulkannya. Upaya
adaptasi yang dilakukan pemerintah misalnya meningkatkan sistem drainase kota untuk antisipasi peningkatan
debit air hujan, meningkatkan sistem pengendalian banjir, perencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang/
guna lahan, meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi penggunaan air untuk rumah tangga maupun
industri, dan meningkatkan pemanfaatan sumber air alternatif seperti air hujan.
Adaptasi perubahan iklim merupakan proses yang terjadi secara alamiah yang dilakukan oleh manusia dan
makhluk hidup lain dalam habitat dan ekosistemnya sebagai sebuah reaksi atas perubahan yang terjadi. Dalam
kata lain adaptasi terhadap perubahan iklim adalah salah satu cara penyesuaian yang dilakukan secara spontan
maupun terencana untuk memberikan reaksi terhadap perubahan iklim.
Menurut United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB, terdapat 4
(empat) prinsip dalam proses adaptasi perubahan iklim yaitu;
1 Menempatkan adaptasi dalam konteks pembangunan
2 Membangun pengalaman beradaptasi untuk mengantisipasi variabilitas perubahan iklim
3 Memahami bahwa adaptasi berlangsung dalam level yang berbeda, terkhusus di level lokal
4 Memahami bahwa adaptasi adalah proses yang terus berjalan.
Guna mencapai tujuan dari adaptasi sebagaimana tersebut di atas, diperlukan langkah-langkah strategis agar
tepat sasaran dan untuk meminimalkan kerugian dari perubahan iklim. Apapun langkah-langkah adaptasi
tersebut meliputi:
1 Mendapatkan orang dan pihak yang tepat untuk terlibat dalam proses partisipatif.
2 Mengidentifikasi kerentanan, meliputi risiko saat ini dan risiko potensial yang mungkin ditimbulkan.
3 Penilaian kapasitas adaptasi. Hal ini berkaitan dengan properti yang dimiliki oleh pihak-pihak terkait dalam
proses adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.
4 Mengidentifikasi pilihan-pilihan adaptasi. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi pilihan-pilihan
adaptasi yang mungkin dilakukan berdasarkan analisis risiko dan penilaian kapasitas adaptasi.
5 Mengevaluasi pilihan.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian adaptasi perubahan iklim
• Menjelaskan prinsip-prinsip adaptasi perubahan iklim
• Menjelaskan bidang-bidang penting adaptasi perubahan iklim
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Sesi poster LANJUT
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Bidang atau sektor apa saja yang penting untuk dilakukan adaptasi perubahan iklim?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang bidang/sektor apa saja yang terpengaruh oleh perubahan iklim
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Minta siswa membaca materi pada lembar Petualangan 21 dan menjawab pertanyaan
• Instruksikan siswa untuk membuat peta daerah bencana di Indonesia
• Minta kelompok siswa untuk mendiskusikan tentang bagaimana melakukan adaptasi perubahan iklim terhadap daerah rawan
bencana di Indonesia
• Minta kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
Tindak Lanjut
Minta siswa secara berkelompok mengumpulkan data-data program/kegiatan adaptasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daer-
ah di tempat tinggalnya (lingkungan/masyarakat sekitar). Lakukanlah evaluasi terhadap program-program tersebut serta berikan
umpan balik.
Tujuan
• Menjelaskan cara melakukan adaptasi bidang pertanian
• Menjelaskan cara melakukan adaptasi penyediaan air
• Menjelaskan cara melakukan adaptasi bidang kesehatan
• Menjelaskan cara melakukan adaptasi bidang kebencanaan
45'
• Menjelaskan cara melakukan adaptasi wilayah pesisir
• Menjelaskan cara melakukan adaptasi wilayah perkotaan
Strategi Pembelajaran
DASAR
• Diskusi kelompok kecil
• Jigsaw Learning
• Presentasi
• Peta Konsep
Pertanyaan Kunci
Bagaimana cara melakukan aksi adaptasi dibidang/wilayah tertentu?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang bencana alam yang sering terjadi di indonesia
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi 5 (lima) kelompok (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Minta siswa membaca materi pada lembar Petualangan 18 dan mendiskusikan dalam kelompoknya.
• Berikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, kepada masing-masing kelompok dan minta tiap kelompok menjawabnya dengan
mencari informasi melalui internet atau buku-buku literatur:
- Kelompok 1: Bagaimana cara adaptasi perubahan iklim bidang pertanian?
- Kelompok 2: Bagaimana cara adaptasi perubahan iklim wilayah pesisir?
- Kelompok 3: Bagaimana cara adaptasi perubahan iklim bidang penyediaan air?
- Kelompok 4: Bagaimana cara adaptasi perubahan iklim bidang kesehatan?
- Kelompok 5: Bagaimana cara adaptasi perubahan iklim bidang perkotaan?
• Minta kelompok untuk menjawabnya dengan menggunakan peta konsep
• Minta siswa untuk menempelkan hasilnya di dinding kelas
• Minta kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di depan kelas
Refleksi
Minta siswa untuk mengungungkapkan dihadapan kelas akibat buruk yang akan terjadi jika tidak ada tindakan adaptasi perubahan
iklim yang tepat.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian bencana, bencana alam dan bencana non-alam
• Menjelaskan mengapa Indonesia rawan bencana karena faktor iklim
• Menjelaskan faktor penyebab terjadinya bencana
• Menjelaskan bencana yang sering terjadi di Indonesia
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Mengomentari poster
DASAR
• Kekuatan dua orang
• Paragraf ringkas
• Bola salju
Pertanyaan Kunci
Mengapa sering terjadi bencana alam di Indonesia?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang menu makanan yang sehat dan ramah lingkungan
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Guru menayangkan video tentang kejadian bencana alam di Indonesia
• Minta siswa secara berpasangan untuk mengamati video tersebut, kemudian menyimpulkannya dalam 1 atau 2 paragraf.
• Minta tiap pasangan untuk bergabung dengan satu pasangan lainnya untuk menyamakan hasil diskusi. Jika terjadi perbedaan,
minta siswa mendiskusikan ulang hingga menghasilkan kesepakatan.
• Kegiatan diskusi ini dapat dilanjutkan dengan menambah anggota, hingga 4 pasang atau 8 orang.
• Minta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi terakhirnya di depan kelas.
• Guru menanyakan kata-kata kunci apa saja yang harus ada.
• Guru menyimpulkan dan memberikan penjelasan tentang pemanasan global.
Tindak Lanjut
Mintalah para siswa untuk mencari data di internet untuk mengumpulkan data-data tentang daerah-daerah di Indonesia yang
rawan terjadi bencana alam?
Tujuan
• Menjelaskan penyebab terjadinya banjir
• Menjelaskan tindakan yang dilakukan saat banjir
• Menjelaskan tindakan yang dilakukan setelah banjir
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Bermain peran DASAR
• Rangkum dalam satu kalimat
Pertanyaan Kunci
Apakah yang dilakukan setelah terjadi bencana banjir?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang bencana banjir
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Minta siswa membaca materi pada lembar Petualangan 24
• Minta masing-masing kelompok untuk membuat naskah role play singkat tentang banjir
• Minta tiap kelompok untuk menentukan peran masing-masing anggotanya, ada yang menjadi korban, dan ada yang menjadi tim
penolong
• Instruksikan tiap kelompok untuk memainkan dramanya di depan kelas
• Pada kelompok memerankan role play di muka kelas, siswa/peserta didik lainya diminta untuk mengamati dan menuliskan
tanggapan mereka.
Refleksi
Minta siswa membuat panduan tentang apa-apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana banjir di lingkungan tempat tinggalnya.
Tujuan
• Menjelaskan penyebab terjadinya longsor
• Menjelaskan jenisjenis longsor
• Menjelaskan tindakan yang dilakukan ketika terjadi longsor
• Menjelaskan tindakan yang dilakukan setelah terjadi longsor
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Role play DASAR
• Rangkum dalam satu kalimat
Pertanyaan Kunci
Apakah yang harus dilakukan ketika terjadi tanah longsor?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang bencana longsor
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Minta siswa membaca materi pada lembar Petualangan 25
• Minta masing-masing kelompok untuk membuat naskah role play singkat tentang longsor
• Minta tiap kelompok untuk menentukan peran masing-masing anggotanya, ada yang menjadi korban, dan ada yang menjadi tim
penolong
• Instruksikan tiap kelompok untuk memainkan dramanya di depan kelas
• Pada kelompok memerankan role play di muka kelas, siswa/peserta didik lainya diminta untuk mengamati dan menuliskan
tanggapan mereka.
Penutup
Guru memberikan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
Setelah memahami dampak buruk perubahan iklim, sebaiknya kita tidak khawatir dan berkecil hati. Para ahli telah
merumuskan berbagai langkah-langkah menuju perubahan yang lebih baik, khususnya melalui gaya hidup. Kita
menjadi bagian yang sangat penting untuk memperlambat laju perubahan iklim dan mengurangi pemanasan
global lebih lanjut.
Mulai dari sekarang kita harus mulai melakukan aksi nyata. Para siswa sebagai generasi penerus adalah kelompok
yang penting untuk berperan aktif dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Mendiskusikan perubahan
iklim secara detail, sebab-akibat, langkah pencegahan yang dapat dilakukan menjadi sangan penting. Lebih lanjut
kita dapat mengajak masyarakat di sekeliling kita untuk ikut serta. Dengan demikian kita membangun ketahanan
untuk masa depan.
Memahami kebijakan tentang perubahan iklim di Indonesia akan membuat aksi-aksi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim menjadi semakin efektif.
Pra-Kyoto
Rencana Pembangunan Lima Tahun V (1989/1990 – 1993/1994):
• Rencana Pembangunan Lima Tahun VI (1994/1995 –1998/1999):
• Respons pertama Indonesia, sifatnya teknokratik pada pengembangan meteorologi dan geofisika
• Prioritas utama masih ditujukan pada pembangunan eksploitatif
Pasca Kyoto
Rencana Pembangunan Tahunan 2004:
• Ada 3 (tiga) kegiatan pokok yang akan dilakukan, yakni (1) menyusun strategi dan program mitigasi lingkungan
hidup serta adaptasi terhadap perubahan iklim global; (2) mengembangkan kajian perubahan iklim dan
pemanasan global; serta (3) merintis penerapan skema Clean Development Mechanism (CDM) dalam rangka
memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
• Indonesia memilih CDM sebagai skema mitigasi; isu teknokratik yang merupakan kewajiban negara maju.
Tujuan
• Menjelaskan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang
mengatur tentang perubahan iklim
• Menjelaskan bidang-bidang yang masuk dalam Rencana Aksi Nasional
(RAN) Perubahan Iklim
45'
• Menjelaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi GRK
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
DASAR
• Tanya jawab aktif
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Apakah pola hidupmu sudah ramah lingkungan?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang kebijakan perubahan iklim yang telah dikeluarkan oleh pemerintah
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Guru membagi (membatasi) bacaan pada lembar Petualangan 25 sesuai dengan banyaknya jumlah kelompok
• Minta tiap kelompok mempelajari bacaan yang diberikan sesuai dengan batasan yang telah diberikan oleh guru
• Instruksikan siswa memberi TANDA pada kata atau bagian bacaan yang tidak dipahami
• Minta siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yg telah dibaca pada kertas post it. Satu kertas untuk satu
pertanyaan dan setelah itu mengumpulkannya
• Guru melempar pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada siswa lain untuk menjawabnya
• Siswa yang menuliskan pertanyaan tadi menuliskan jawaban yang didapatnya.
Tindak Lanjut
Mintalah para siswa untuk mencari data di internet untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan yang telah dibuat baik oleh pemerin-
tah pusat maupun oleh pemerintah daerah tentang perubahan iklim.
Tujuan
• Menjelaskan mengapa wilayah indonesia rawan bencana perubahan iklim
• Menjelaskan dampak perubahan iklim yang akan dirasakan oleh penduduk atau
masyarakat Indonesia
• Menjelaskan mengapa harus melakukan sesuatu berkenaan dengan dampak
45'
perubahan iklim
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
DASAR
• Sesi Poster
• Pencarian Ide
• Presentasi
• Rangkum dalam satu kalimat
Pertanyaan Kunci
Apa saja yang akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia tentang dampak dari perubahan iklim?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Berikan lembar Petualangan 27 dan minta mereka membaca dan mendiskusikannya
• Minta siswa menuangkan hasil diskusi dalam gambar/poster dan menempelkannya di dinding kelas
• Instruksikan pada kelompok lain untukmelihat dan mengamati poster dari kelompok lainnya dan membeli “ide” yang belum ada
di gambar/poster yang mereka buat
• Setelah selesai berkeliling dan membeli “ide”, semua berkumpul kembali dalam kelompoknya masing-masing.
• Instruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan apa saja yang didapatkan dari mengamati poster kelompok lain
• Guru menanyakan berapa banyak “ide” kelompok lain yang dibeli oleh tiap-tiap kelompok
• Minta setiap kelompok mempresentasikan gambar/posternya di depan kelas.
Penutup
Sampaikan kesimpulan dan berikan penekanan pada bagian materi yang penting.
Tujuan
• Menjelaskan awal mula terjadinya isu pemanasan global/ perubahan iklim
• Menjelaskan Sejarah singkat konferensi perubahan iklim dunia
• Menjelaskan kesepakan-kesepakan yang dihasilkan dari konferensi
Dunia tentang perubahan iklim
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Merangkum Bersama
DASAR
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Bagaimana awal mula tersebarnya isu perubahan iklim?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang konferensi perubahan iklim global
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Minta siswa membaca materi pada lembar Petualangan 27.
• Minta kelompok siswa untuk mendiskusikan tentang upaya dunia menghadapi perubahan iklim.
• Instruksikan siswa untuk membuat ringkasan atau resume hasil diskusi dalam bentuk bagan atau mind mapping.
• Minta kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Penutup
Guru menyampaikan kesimpulan dan penekanan pada bagian materi yang penting.
Tujuan
• Menjelaskan siapa yang paling terkena dampak perubahan iklim
• Menjelaskan apa yang harus diketahui tentang perubahan iklim
• Menjelaskan bagaiman menciptakan keadilan dampak perubahan iklim
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Pro - Kontra DASAR
• Presentasi
Pertanyaan Kunci
Apakah pola hidupmu sudah ramah lingkungan?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang menu makanan yang sehat dan ramah lingkungan
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagilah kelas dalam 2 kelompok besar:
Kelompok 1
Berpendapat bahwa negara industri dan negara-negara maju tidak adil tentang dampak perubahan iklim. Mereka yang paling
banyak memproduksi karbon, dan negara-negara miskin serta negara berkembang yang terkena dampaknya.
Kelompok 2
Negara maju sudah adil dengan memberikan kompensasi dan bantuan kepada negara-negara miskin dan negara berkembang
dalam segala bidang.
• Bagikan Kertas Petualangan kepada masing-masing kelompok.
• Instruksikan tiap kelompok untuk mendiskusikan lembar Petualangan.
• Minta tiap kelompok untuk mencari sebanyak mungkin data yang mendukung pendapatnya.
• Minta tiap kelompok untuk menunjuk 1 atau 2 orang juru bicaranya.
• Instruksikan kelompok untuk melakukan debat pro–kontra dipimpin oleh seorang moderator.
• Setelah selesai berikan mereka penjelasan seperlunya.
• Minta setiap siswa untuk menyimpulkan hasil debat tersebut.
Penutup
Guru menyimpulkan dan memberikan penjelasan lebih lanjut jika diperlukan.
Tujuan
• Menjelaskan pengertian dari Protokol Kyoto
• Menjelaskan garis besar isi persetujuan Protokol Kyoto
• Menjelaskan target Protokol Kyoto terhadap pemanasan global
45'
Strategi Pembelajaran
• Diskusi kelompok kecil
• Seminar (Socratic Seminar Model) LANJUT
Pertanyaan Kunci
Untuk apa persetujuan Protokol Kyoto dilaksanakan?
Langkah-langkah
Pembukaan
• Sampaikan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai.
• Brainstorming tentang tentang apa yang siswa telah ketahui mengenai pemanasan global.
• Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menemukan jawaban dari pertanyaan kunci pada akhir sesi.
Kegiatan Inti
• Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (4 – 5 orang tiap kelompok)
• Tayangkan gambar-gambar tentang negara-negara yang telah terkena dampak pemanasan global
• Minta siswa dalam kelompoknya mendiskusikan tema: “Dunia Bersatu Menghadapi Pemanasan Global”.
• Minta tiap kelompok untuk membuat makalah tentang tema tersebut
• Bentuklah sebuah seminar kelas, tunjuk Kelompok dengan makalah terbaik, menjadi penyaji/pemrasaran. Dan tunjuk slah
seorang siswa untuk menjadi moderator, dan notulen.
• Guru mengamati jalannya seminar dan memberi arahan jika diperlukan
Tindak Lanjut
Mintalah para siswa untuk mencari data di internet untuk mengumpulkan data-data terkini tentang negara yang menandatangani
dan meratifikasinya Protokol Kyoto.
Aberasi Proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang
bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Adaptasi Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan dampak nuruk perubahan iklim.
Suatu inisiatif atau respons terhadap stimulus atau pengaruh iklim nyata atau
perkiraan yang dapat meringankan dampak buruknya atau memanfaatkan
peluang-peluangnya yang menguntungkan. Pada manusia, adaptasi dapat
bersifat antisipatif atau reaktif dan dapat dilaksanakan oleh sektor-sektor
publik atau swasta dan bisa juga terjadi secara otomatis atau direncanakan.
Angin Aliran udara. Gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah
yang bertekanan rendah. Bila tidak ada keterangan lain, umumnya diartikan
sebagai aliran udara dalam arah horizontal.
Angin darat Angin lokal di daerah pantai yang bertiup dari darat ke arah laut karena
perbedaan suhu ketika permukaan laut suhunya lebih tinggi dari pada suhu di
atas daratan yang bersebelahan. Angin darat bertiup pada malam hari.
Angin gunung Angin lokal di daerah pegunungan yang bertiup pada malam hari sepanjang
lereng.
Angin laut Angin lokal di daerah pantai yang bertiup dari laut ke arah darat karena
perbedaan suhu ketika permukaan darat lebih tinggi dari pada suhu di atas
laut yang bersebelahan. Angin laut bertiup pada siang hari. Lawan dari angin
darat.
Angin puting beliung Angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak
melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga
menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).
Angin puyuh Putaran kuat turus udara berbentuk juntaian yang terdapat pada awan
Kumulonimbus dan hampir selalu tampak sebagai awan corong. Pusarnya
bergaris tengah beberapa ratus meter. Biasanya berputar siklon dengan
kecepatan sekitar 150-500 km/jam. Angin puyuh termasuk fenomena atmosfer
skala lokal yang mempunyai potensi kekuatan sangat merusak.
Atmosfer Lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer terdiri dari nitrogen
(79,1%), oksigen (20,9%), karbon dioksida (60.03%) dan beberapa gas mulia
(argon, helium, xenon, dan lain-lain), ditambah dengan uap air, ammonia, zat-
zat organik, ozon, berbagai garam-garaman, dan partikel padat tersuspensi.
Atmosfer bumi terdiri dari berbagai lapisan, yaitu berturut-turut dari bawah ke
atas adalah Lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
Bahan Bakar Fosil (BBF) Bahan bakar yang terbentuk dari fosil tumbuhan dan hewan di masa lampau.
Contohnya adalah minyak bumi, gas alam, dan batubara. BBF tergolong bahan
bakar yang tidak terbarukan.
Banjir Peristiwa atau keadaan terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume
air yang meningkat.
Banjir bandang Banjir besar yang datang dengan tiba-tiba dan mengalir deras menghanyutkan
benda-benda besar, disebut juga air bah. Banjir bandang merupakan banjir
yang terjadi di suatu daerah yang memiliki permukaan rendah dan terjadi
karena hujan yang turun secara terus- menerus. Banjir bandang ini mempunyai
Bencana alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Bencana non-alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam
yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit.
Bencana sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau
antar komunitas masyarakat, dan teror.
CFC Chlorofluorocarbon
GRK sumber pemanasan global setelah CO2. CFC merupakan zat kimia yang
banyak digunakan sebagai zat pendingin (kulkas, dan AC).
Conference of Parties (COP) Konferensi para pihak. Badan otoritas tertinggi dalam suatu konvensi,
bertindak sebagai pemegang otoritas pengambil keputusan tertinggi. Badan
ini merupakan suatu assosiasi dari semua negara anggota konvensi.
Cuaca Keadaan udara atau atmosfer di suatu tempat pada suatu saat atau waktu (jam,
hari, minggu, bulan, ... dan seterusnya). Dengan definisi tersebut kita dapat
mengatakan, misalnya cuaca saat ini, cuaca jam 12, cuaca hari Minggu, cuaca
tanggal 17 Agustus, cuaca minggu ini, cuaca bulan September, dst.
Curah Hujan Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat
yang datar, tidak menyerap, tidak meresap dan tidak mengalir. Unsur hujan 1
(satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang
datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter atau tertampung air hujan
sebanyak satu liter.
Debu vulkanik Debu atau partikel yang disemburkan oleh gunung api yang meletus. Debu
atau partikel tersebut dapat tetap berada di atmosfer dalam jangka waktu lama
dan dapat dibawa angin jauh ke tempat lain. Dengan demikian debu letusan
Deforestasi hutan Konversi lahan hutan yang disebabkan oleh manusia menjadi areal pembukaan
lahan (definisi menurut Marrakech Accords); konversi hutan menjadi lahan
pemanfaatan lainnya atau pengurangan luas hutan untuk jangka waktu
panjang di bawah batas minimum 10% (definisi FAO).
Degradasi Hutan Penurunan kuantitas dan kualitas tutupan hutan dan stok karbon selama
periode tertentu yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
El Nino Peristiwa meningkatnya suhu muka air laut disebelah timur hingga tengah
Samudra Pasifik.
Emisi Zat yang dilepaskan ke atmosfer yang bersifat sebagai pencemar udara.
Emisi karbon Lepasnya gas karbon hutan ke atmosfer dari sumber karbon yang disebabkan
oleh kegiatan manusia.
Fenomena cuaca Berbagai keadaan yang terdapat dalam atmosfer yang timbulnya berkaitan
dengan keadaan udara. Ada empat jenis fenomena cuaca, yakni: hidrometeor,
litometeor, fotometeor, dan elektrometeor.
Fenomena ekstrem Fenomena cuaca yang sangat kuat dan berpotensi mengganggu atau merusak.
Garis bujur Garis yang membujur, membagi bola bumi menjadi dua, yaitu bagian barat
dan timur. Garis tersebut menghubungkan ke dua kutub dan melewati kota
Greenwich, Inggris. Pengukurannya dalam derajat, menit dan detik. Misalnya
5°10’30” B.
Garis lintang Garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis
khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang biasanya dinotasikan dengan
simbol huruf Yunani φ. Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0°
di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub selatan.
Gas rumah kaca (GRK) Green house gases (GHG) dalam Bahasa Inggris.
Gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca.
Gelombang pasang Gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis di
sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam.
Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis
akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi
disertai hujan deras.
Gempa bumi Getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan
oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau
runtuhan batuan.
Hujan Curahan berupa air, salju, atau butir-butir es yang jatuh sampai di permukaan
bumi. Bila berupa air, garis tengah butir-butir airnya lebih dari 0,8 milimeter.
Selain kelebatannya dapat mengurangi banglas dan jarak pandang landasan
pacu, genangan air hujan di landasan pacu dapat mengganggu tinggal landas
atau pendaratan pesawat terbang. Parameter yang penting dari hujan bagi
penerbangan adalah intensitasnya. Intensitas hujan adalah banyaknya curah
hujan selama waktu hujan. Bila selama hujan banyaknya curah hujan = r dan
hujan berlangsung selamat menit, maka intensitas rata-rata I = r/t mm/menit.
Hujan badai Badai dengan hujan yang sangat deras dan berlangsung dalam waktu agak
pendek.
Hujan batu, hujan es Hujan berupa butir-butir es yang terpisah-pisah atau bergabung menjadi
gumpalan. Garis tengah butir antara 5 dan 50 mm, kadang-kadang dapat lebih.
Di Indonesia hujan es umumnya berasal dari Kumulonimbus atau Kumulus
yang tinggi.
Hujan buatan Hujan yang dihasilkan dari rekayasa manusia terhadap awan.
Hujan curah Hujan deras, dalam waktu singkat, yang berasal dari awan golakan. Butir-butir
tetes airnya berukuran lebih besar daripada butir tetes dari hujan jenis lain.
Umumnya hujan curah dapat dikenali dari keadaan langit yang berubah cepat
menjadi cerah setelah hujan.
Hutan Suatu kawasan dengan luas paling sedikit 0,001 – 1 hektar dengan tutupan atas
berupa pohon lebih dari 10-30%, dan tumbuh di kawasan tersebut sehingga
mencapai ketinggian minimal 2-5 meter.
Hutan lindung Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan
tanah.
Iklim Keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah dalam kurun waktu yang relatif
lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas – menggambarkan
kondisi sistem iklim selama satu kurun waktu dan biasanya digambarkan
dalam rata-rata atau variasi berbagai variabel seperti suhu, curah hujan, dan
angin, sebagian besar umumnya berkaitan dengan cuaca.
Iklim kutub Iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di daerah itu musim dingin
berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya
kering, tanahnya selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh
tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-
semak. Wilayahnya di belahan bumi utara yaitu Amerika Utara, Greenland, dan
pantai utara Siberia, sedangkan di belahan bumi selatan yaitu Antartika.
Iklim tropis Iklim yang terjadi pada daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa atau
daerah khatulistiwa secara letak era berada di 23,5°LU dan 23,5°LS. Negara
yang memiliki iklim tropis hanya memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau.
Intrusi Sebuah batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang
meleleh di bawah permukaan bumi.
Kabut (1) Kesuraman pada lapisan atmosfer dekat permukaan bumi yang ditimbulkan
oleh adanya butir-butir air, atau kristal es, dengan atau tanpa partikel asap, dan
yang didefinisikan secara internasional dapat menimbulkan banglas kurang
dari 1 km.
(2) Kelompok butir-butir air sangat kecil dengan garis tengah lebih kecil dari 10
mikrometer yang melayan-layang di dekat permukaan bumi.
Kawasan hutan Wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Kebakaran hutan dan lahan Suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan
kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau
nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana
asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
Kecepatan angin Laju angin, dinyatakan dengan knot (1 knot = 1,8 mil/jam), kilometer per jam
Kecepatan bumi Kecepatan benda yang bergerak dalam udara (atmosfer), misalnya pesawat
terbang, yang diukur terhadap permukaan bumi.
Kejadian Bencana Peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal kejadian,
lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi bencana
pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung
sebagai satu kejadian.
Kekeringan Ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup,
pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud
kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan
pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang
dibudidayakan .
Kumulonimbus Awan yang terlihat tebal dan padat, menjulang tinggi seperti gunung atau
menara yang sangat besar. Paling sedikit sebagian dari bagian atas kelihatan
halus atau berserabut dan hampir selalu rata . Bagian atas tersebut sering
meluas dan berbentuk seperti landasan tempa atau jambul yang besar.
Kumulus Awan yang terlihat padat dengan garis pinggir yang jelas, tumbuhnya keatas,
berbentuk onggokan menyerupai stupa atau menara yang puncaknya seperti
kol bunga, dasar awan hampir mendatar. Bagian yang kena sinar matahari
tampak berkilauan, dan dasarnya berwarna lebih gelap dibandingkan bagian
lain.
Lapisan Ozon Lapisan di atmosfer pada ketinggian 19-48 km (12-30 mil) di atas permukaan
bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan
ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet matahari
terhadap molekul-molekul oksigen.
Letusan gunung api Bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Bahaya
letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan
abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.
Metana (CH4) Salah satu dari 6 GRK yang dimitigasi dalam protocol Kyoto. Gas ini merupakan
komponen utama gas alam dan terkait dengan seluruh bahan bakar
hidrokarbon, peternakan dan pertanian.
Mitigasi Upaya untuk mengurangi emisi GRK sehingga laju perubahan iklim dapat
ditekan; Semua intervensi manusia yang menurunkan sumber-sumber gas
rumah kaca atau yang meningkatkan penyerapannya.
Monsun Kata monsun berasal dari bahasa Arab “mousim” ialah nama angin musiman di
Arab yang dalam selang waktu enam bulan bertiup dari timurlaut dan enam
bulan berikutnya dari arah baratdaya.
Orbit Jalan benda langit berikut ketika bergerak di bawah kendali gravitasi orang
lain. Efek gravitasi ini jelas di seluruh alam semesta: planet orbit satelit, planet-
planet mengorbit bintang, bintang mengorbit inti galaksi, dan galaksi berputar
di cluster.
Pembangunan berkelanjutan Pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan
kapasitas generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pengurangan risiko bencana Pengembangan dan penerapan berbagai kebijakan, strategi, dan praktik
secara sistematis untuk meminimalkan kerentanan dan risiko bencana di
seluruh lapisan mayarakat, untuk menghindari atau membatasi akibat buruk
bahayanya, di dalam konteks yang luas pembangunan yang berkelanjutan.
Perubahan Iklim Istilah yang lebih umum yang merujuk pada perubahan berbagai faktor iklim,
seperti suhu dan hujan, di seluruh dunia. Perubahan ini berlangsung dalam
berbagai tingkat dan dengan berbagai cara.
Polusi Pencemaran lingkungan sebagai hasil kegiatan manusia. Istilah polusi terutama
merujuk pada pencemaran udara, air dan tanah oleh sampah.
Polusi udara Kontaminasi udara oleh gas-gas berbahaya serta partikel-partikel halus yang
padat maupun cair dalam kepekatan yang membahayakan kesehatan. Sumber
utama polusi udara adalah mesin alat transportasi, pembangkit listrik dan
panas, proses industri dan pembakaran sampah padat.
Prakiraan cuaca Prakiraan keadaan atmosfer dengan merujuk satu atau lebih unsur cuaca yang
bersangkutan.
Protokol Kyoto Perjanjian internasional untuk membatasi dan menurunkan emisi GRK.
Sifat Hujan Perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang
ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau)
dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode
1981 - 2010). Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: a. di atas
normal (AN), jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b.
normal (N), jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. di
bawah normal (BN), nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya
Siklon Daerah sebaran tekanan atmosfer yang di pusatnya berupa daerah tekanan
rendah. Dalam peta sinop dikenali sebagai sistem isobar tertutup berbentuk
hampir lingkaran melingkari daerah tekanan rendah. Di sekitar siklon angin
bertiup dengan arah mengiri bila siklon di belahan bumi utara, dan menganan
bila siklon di belahan bumi selatan.
Siklon tropis Siklon yang berasal dari kawasan tropis. Garis tengahnya beberapa ratus
kilometer, dengan tekanan udara di pusatnya dapat sampai kurang dari 900
hPa, disertai angin kencang dan hujan sangat lebat; kadang-kadang disertai
pula badai guntur.
Subtropis Wilayah bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang
dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara
dan selatan. Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan
dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado.
Tanah longsor Gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni
atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun
lereng.
Tsunami Berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu"
berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian
gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di
dasar laut akibat gempa bumi.
Varietas Sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk
dan pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karakter
atau kombinasi genotype yang dapat membedakan dengan jenis atau spesies
yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila
diperbanyak tidak mengalami pertumbuhan.
Vegetasi Tumbuh-tumbuhan pada suatu area yang terkait sebagai suatu komunitas
tetapi tidak secara taksonomi. Atau jumlah tumbuhan yang meliputi wilayah
tertentu atau di atas bumi secara menyeluruh.
Zona Musim (ZOM) Daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara
periode musim kemarau dan periode musim hujan. Wilayah ZOM tidak selalu
sama dengan luas daerah administrasi pemerintahan. Dengan demikian satu
kabupaten/ kota dapat saja terdiri dari beberapa ZOM dan sebaliknya satu
ZOM dapat terdiri dari beberapa kabupaten.
Perubahan iklim
Kampanye “Stop Global Warming”
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/
Perubahan Iklim oleh Corinne Breuzé, Duta Besar Perancis untuk Indonesia
http://www.ambafrance-id.org/IMG/jpg/1_1_.jpg
Penelitian Terbaru: 51% Emisi Gas Rumah Kaca Berasal dari Industri Peternakan
http://www.godsdirectcontact.or.id/news/news205/so_34.htm
Pemanasan global
Pemanasan Global – Wikipedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Pada Pertanian oleh Azhar Firdaus
http://www.academia.edu/3629790/Mitigasi_dan_Adaptasi_Perubahan_Iklim_Pada_Pertanian
Strategi Adaptasi Masyarakat terhadap Perubahan Iklim: Sebuah Pendekatan Holistis dan Integratif
http://winarto.in/2013/03/strategi-adaptasi-masyarakat-terhadap-perubahan-iklim-sebuah-pendekatan-holistis-
dan-integratif/
Mitigasi
http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/iklim_dan_energi/solusikami/mitigasi/
Kebijakan Pemerintah
Detail dalam Rencana Kebijakan Iklim Indonesia Masih Belum Jelas
http://www.wri.org/blog/2015/09/detail-dalam-rencana-kebijakan-iklim-indonesia-masih-belum-jelas
Konsep dan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia: Studi Kebijakan di Nusa Tenggara Barat
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19338/konsep-dan-strategi-adaptasi-perubahan-iklim-di-
indonesia-studi-kebijakan-di-nusa-tenggara-barat
Inovasi Kebijakan Melalui Strategi Adaptasi dan Mitigasi dalam Perlindungan Iklim di Indonesia oleh
Sasmito Jati Utama
http://www.academia.edu/11961458/Inovasi_Kebijakan_Melalui_Strategi_Adaptasi_dan_Mitigasi_dalam_
Perlindungan_Iklim_di_Indonesia
Bencana alam
Definisi dan Jenis Bencana
http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencana
Bencana Alam
http://www.bbc.com/indonesia/topik/bencana_alam
Resmi Ketuk Palu, Konferensi Perubahan Iklim Dunia Hasilkan Perjanjian Paris
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/12/resmi-ketuk-palu-konferensi-perubahan-iklim-dunia-hasilkan-
perjanjian-paris