You are on page 1of 9
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: ARTI PENTINGNYA GUNA PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Sri wwanti (Dosen Universitas htermasbralBatzm) Gan Muhammad Syam Kusufi 0 osen dimusan Akuntensi FEUnversias Tunopyo) 185 Konsep, dan Apiikasi Akuntansi Sektor Publik Teor, ‘ PENDAHULUAN donetiasedang melakulsn pernbenahang, reform: Si i Dalam kuirun wakeu 12 hen cee nen pengelolaan keuangan negara, aac ini pereringah idang, Termasuk pemben segala bidang, tberikan informasi etkait pengelolaan kevangan mi iunnut untuk lebih cranspacan ‘ean néaya UU Nomor 14 Thun 208 eng earn kepada masyataka. Tslebi edad i bedan pb emi Kerblan fra Poli mon fan danfatau menerbitkan informa publik yang iene untuk menyediakan, member an danas sang teikan oleh lembup pee ew an bend eva ken ak iach leh masyaaka. _ raul bag pub yangbetak ip Sale al yng bis dbo Barang publik adalah adalah komo oe ar ‘eh yang lain. Barang publik tidak apa menguranglkesempuan ontuk Con inomakan elsteralitas, Ekeralias Giprodl pada pa beas yang meri apa ee idak bi er cerjadi jika seorang produsen tidak bis ee sebagai barang publi laporen Keung He EE ee ee ep catespemerinah anvle memensina pemernanmeeptnhvsjban bl eapecia perinih untuk memento, ; rakan ;menyusu, dan Un sens penn ars msnyengian site aman, menywnn di smemublikasikan laporan kevangannya. Alcivitas-akei iste pengeolankevangannegaraldaerth, - nin pe erangha konsepul dam Standar Alencani Pemerivahan mera peng sing ca een my pers npn poerin Lepr kenge wt disusun oleh entica pelaporan. Enttas pelaporan adalah unic pemerint range sacu atau lebih entias akuntansi yang menuruc ketentusn peracuran perun keg oie wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, ¥: i ae atas:pemerinah pusae, pemerintah daerah, masing-masing kemencerian negara snaking di lingkungan pemerintah pusae, dan satuan organisa di lingkungan pemerintah p daccah (Kerangka Konseptual SAP Betbasis Akrval) “ae Pada Pernyacaan Standar Akuntansi Pemetintahan Nomor 11 SAP Berbasis Ake i. is (Lampican } PP Nomor71 Tahun 2010) lebih spesifik menjelaskan karakceristik dati ent pelaporan, yaicus 2, emtitas tersebue dibiayai oleh APB! kekayaan dati anggoran; coves versebur dibenwuk dengen peraturan perundang-undangan; git Pimpinan ens ceiebur adalah peabat pemerinta, yang diangkat arau pejabat yang dicunjuk atau yang dipilih oleh takyat; dan sun BBungjawaban baik langsung maupun tidak lang: k yang menyecujui anggaran, dak tuncul cerkait dengan pengelolaan keuangan y2"6 yt ' fetestuan undang-undangini, Bukansemara-maradisebabkan isk Ban» Namun, juga bisa disebabhan karene kurangnya pemahaman Pl; 3 dalam penyusunan ‘aporan keuangan pemerintahan karena tidak me™ ahan N atau dibiayai oleh APBD atau mendapat pemis b. © 4+ caves tesebut membuse pertan pada wakilrakyat sebagai pia Berbagai permasalahan yang mi ‘memenuhi standa indikasi kecuran, pihak yang cel Cara pabJ3 * Kerangka Konseptual untuk Akyntansi Sektor Publk.. jaar belakang pendidikan yang relevan, Oleh karena icu, kerangka konseptual sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan menjadi sangat penting dalam memberikan penjelasan |ebih jauh dan juga sebagai pengembangan dalam menyusun standar akuntansi pemerintahan ‘Astikel ini akan membahas peranan kerangka konseptual dalam pengembangan akuntansi sektor publik yang lebih difokuskan pada akuntansi pemerintahan. KERANGKA KONSEPTUAL SEBAGAI ACUAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Satu hal yang sering dipertanyakan pada saat membahas akuntansi sektor publik adalah mengapa akuntansi sektor publik (pemerincahan) dibuat secara khusus. Padahal prinsip-prinsip yang dipegang tidak jauh berbeda dari akuntansi pada sekcor bisnis yang telah dikembangkan sebelumnya. Salah satu alasan yang bisa menjawab pertanyzan ini adalah Karena adanya perbedaan karakteristik di antara kedua sektor tersebut. Sehingga dianggap perlu uncuk membust standar akuntansi pemerintahan secara khusus. Karakteristik itu dapat ditemui pada berbagai penjelasan pada kerangka konseptual yang antara lain membahas lingkungan akuntansi pemerintahan, bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan, sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan, pengaruh proses politik serta hubungen antara pajak dan pelayanan pemerintah. Lingkungan akuncansi pemerintahan memiliki dua ciri utama, yaitu ciri srukcur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan, serea ciri keuangan pemerincah yang penting bagi pengendalian, Adapun ciri utama strukeur pemerintahan adalah: 2. bentuk umum pemerintahan dan pelayanan yang diberikan; b. sistem pemerintahan yang otonomi dan transfer pendapatan anrarpemerincah; ¢. adanya pelayanan pengaruh proses politik; d. hubungan antara pelayanan pajak dan pelayanan pemerintah. Beberapa citi menjadi dasar ruanglingkup pada beberapa stander. Citi yang menunjukkan adanya bentuk pemerintahan bertingkat yang menegeskan pada tingkat mana laporan kevangan tersebut wajib disusun. Contohnya s3ja pada ruang lingkup PSAP Nomor 1 SAP Besbasis Akal centang Penyajian Laporan Keuangan yang becbunyi scbage beritut “ int untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan eel pus, svmeritah Alnah den lparn hesangan onsolidasian, tidak termasuk perasahaan negard/dderah”. Nomor 4 SAP Berbasis Akrual centang Caratan e . da PSAP ‘ontoh lain yang terdapat pai gai berikut #8 Laporan Keuangan yang berbunyi seba c dapat menyajikan laporan si vakan ensitas pelaporan vl te 708 an rh ink digitonin Pars relaporan diterapkan oleh entinastervbut walaupun tidak ‘memenuhi kriveria sara entitas pelapor Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntarisi Sektor Pub, ik 1 dengan peraturan danfatau andar ahuntansi yang mengasur mengenai enciray sesua pelaporan pemerintah’. bus, rerlihac sepintas bah sia dibandingkan antara kedua pernyataan terse wa antar acer ten PSAP Nomor 4 cdak konsisten, yaitu bahwa menurut PSAP Noma, i penyajian laporan kevangan uncuk cujuan urnam hanya dilakukan oleh entices pelapotan, hamun pada PSAP Nomor 4 dinyatakan bahwa encias 72n6 bukan mecupakan entita pelaporan dapat menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum. Pertentangan ini akan mrenjadi jl jka mengacu pada kerangks konseptual di mana dalam kerangka konseptus, Giecbutkan terdapat dua enitas,yaitu entitas pelaporan dan entieas akuntansi Untuk itu, Kerangka Konseptual (KK) merupakan konsep dasar penyusunan dan pengembangan SAP, dan merupakan acuan bagi KSAP, penyusun laporan keuangan, pemetiksa, dan pengguna laporan keuangan dalam mencari pemecahan arassesuaru masalah yang blum diatur dalam PSAP (PP Nomor 71 Tahun 2010 Pasal | ayat 5). Kerangka konseprual befungs: sebagai acuan dalam hal terdapat masalah akuntansi yang belum dinyarakan dalam SAP (KK paragraf 2), Namun, apabila cerjadi pertentangan antara KK dan standar, maka ketentuan srandar diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual. 68 p Kerang! Komponen laporan keuangan yang terdapat dalam Kerangka Konseptual SAP Berbasis Akrual menyebutkan laporan keuangan pokok terdiri aras, laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan, Namun, hanya empat dari cujuh laporan tersebut yang dijabarkan secarajelas dan terperinci pada standart yaitu masing-masing PSAP Nomor 2 centang Laporan Realisasi Anggaran, PSAP Nomor 3 tentang Laporan Arus Kas, PSAP Nomor 4 tentang Catatan atas Laporan Keuangan, dan PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional. Sementara, untuk neraca dijelaskan masing-masing akunnya dalam PSAP tersenditi mulai dati PSAP Nomor 5, 6, 7, 8 dan 9. Format dan bencuk penyajian pan serea 2 laporan Iainnya dijelaskan pada PSAP Nomor 1 tentang Penyajian Laporan xan, Slings apabila dilihat dari konsep ketagaman (uniformity), maka dipandang perl ue agi mite Standar Akuntansi Pemetintahan (KSAP) untuk merumuskan standar baru e eee Hr eee vane lebih rinct tentang Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih dun dalam wandat men cel Teneunya kesetagaman yang dimaksud apabila sudah diaur ecg isergaman yang bersifac cigid (rigid uniformity), Katehi core ne nit sebagai konsep yang memengaruhi keterbandingan (comparbili: rmparability dihubungkan’d , eng: ‘ diandalkan se igkan dengan uniformity, tingkar comparability yang 429 cara langsung t 8 ie Keuangan (Wolk dkk, 2008), Bancung pada cingkat uniformity yang disajikan dalam lapo™” prual juga telah me an ini pad? Duy a f mengacr secara jelas masalah kecerbandingan ini P 7 “forma yang libandingkan de os igan Las tte pein trpads ee a. Kerangka konse Paragraf 39 yang ber ten must dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat gan periode sebelumnya atau laporan keuanga” Perbandingan dapat dilakwkan secara internat da" spab 13 * Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Sektor Publik... chsernal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila i febian chances yang ama dri ahun ke tahun, erbandingen eas dapat dilakukan bila entica: yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yan (ebb bik daripada kebijahan akunsans yang sekerang diteraphan, perubahaentencbue diungkapkan pada periede terjadinya perubahan,” Pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan pada kerangka konseptual adalah masalah pengukuran. Beberapa standar akuntansi sudah secara jelas menjabarkan pengukuran yang dilakukan terkait dengan konteks yang dibahas. Misalnya, pada PSAP Nomor 8 centang ‘Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan, Di mana pengukuran yang dilakkukan menggunakan biaya perolehan sesuai dengan kerangka konseptual yang memegang prinsip nilai historis (historical cost). Nilai historis dipergunakan sebagai dasar dengan pertimbangan bahwa nilai historis lebih dapat diandalkan karena lebih objekcif dan dapat diverifikasi. Padahal nilai historis senditi memiliki kelemahan apabila terjadi inflasi. Sementara revaluasi tidak diperkenankan, kecuali cerdapat ketentuan yang diperlakukan secara nasional. Semestinya kerangka konseptual dapat memberikan beberapa alternatif pengukuran yang bisa digunakan oleh entitas pelaporan mengingat kelemahan dari pengukuran berdasarkan nilai historis rersebut. Kerangka konseprual juga menjadi pijakan untuk menentukan berkualitas atau tidaknya suatu laporan keuangan, Uncuk menilai kualitas dari laporan keuangan, maka laporan Keuangan harus memenuhi kacakteristik kualitatif seperti yang telah disebuckan dalam kerangka konseptual, adalah sebagai berikut. a. Relevan yaitu apabila informasi di dalamnya dapat memengaruhi keputusan. Informasi dikatakan relevan bila memiliki manfaat umpan balik, memilikii manfaat prediktif, repat waktu dan lengkap. . Andal berarti informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, Informasi yang andal memiliki karakceristik penyajian juju, dapar diverifikasi, netralitas. . Dapat dibandingkan. . Dapat dipahami. Pekerjaan rurnah untuk melakukan a petbaikan dan pembenahan teshadap kerangks kerja konseptual akuntansisektor publiktidake hanya dilakukan oleh Indonesia sale (0 beberapa negara lin juga mengalami hal yang sama. Seperti yang ced SlndaBar mana Denes Sandee Leraeaba unnuemelakukan modifikas aes esporsuncuk menessh Intersasional Public Sector Accounting Standards (IPSAS). Sepertl PeLya tO reas Bergmann seal chairman of IPSASB dalam Scor (2010) yang menyass'20% was “The objective of the IPSASB3. project #8 not simply e cae the pan oti a lie sector, but rater t0 develop &P rng Cont n She ple en ee ec ad hind projec bing workin Poge and note developed nicienty for public onsen Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor p Lit, san mengingat kecangka konseptual disusun rey et a tp gn dae ellen keuangan publik dan pelaporan keuangan publik. engawasa pep egiatan “ 1B tuncutan terhadap akuntabilicas dan transparansi acas laporan kewangen ed aed disororan pada beberapa tahun terakhie karena beberapa isu Penyimpangen eyatip pened an negara, Akunsabilitas dapat diartikan sebagai beney, keewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kepeaan pslaksanaan is ora dalam mencapaicujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu mecig percanggungiawaban yang dilaksanalan secara periodik (Seanbury dalam Mardiasme, 2094 Akuntailica pela menjadi pegangan dalam rangka mewujudkan good goverment governance United National Development Program mendefinisikan governance sebagai: terhadap penggunzan keuang “he exercie of poliical,economis, and administrative authority fo manage a navi’ affair ae all levels”, (Macdiasmo, 2009) Selanjutnya, kerangka konseptual membahas basis akuncansi yang dapat digunakan adalah basis kas dan basis akrual. Namun, ternyata dampak dari penggunaan akuntansi akrual dalam pelaporan sektor publik masih menjadi perdebatan, Akuntansi berbasis akrual dan pelaporan keuangan di sekcor publik bukan fenomena yang baru meskipun kenyataannya sebaliknya. Dengan cara misalnya di Australia, departemen ancarpos umum mulai menyiapkan akun komersial (termasuk pernyataan keuntungan dan rugi penuh dan neraca) pada tahun 1913, dan terus menggunakan bentuk laporan ini seiting waktu (Standish dalam Carlin, 2005). Pergeseran menuju akuntansi akrual yang kompcehensif yang berorientasi publik dan strukeur pelaporan keuangan mulai terjadi di akhir tahun 1980-an, terutama di Australia dan Selandia Baru. Ada dua tonggek undang-undang yang mendasari perubahan in, yatu State Sector Act 1988 dan Public Finance Act 1989. Tujuan mendasar dari mendesain ulang hubungan ini adalah uncuk meningkatkan akuntabilitas kepada menteri sebagai kepalt deparcemen untuk menilai kinerja dan departemen mereka (Carlin, 2005). Selanjutnya pada artikel yang sama Carlin menyimpulkan bahwa dengan konsep akcantansiakrual sektor publik sebagai bagian dati sebuah rantaireformesi yang cerkait, adalah nee buncu mempetpanjang perdebatan tentang akuntansiakrualseltor publi cine? ee ncabhatan sesuta yang tidak hanya ke dalam sifatakuntansi tapi juga ment enya. membuat keputusan dan alokasi sumber daya-daci alat kerit dalam malalah nt Saar Sedangkan kerangks konseprualanalitisyang disarank=? telah ditonjolkan dari an espe Mangan anvaraakuntansakrual dan reforms! in 06 skin iu bedsarkan daa sty maiemen kesangan publi selama di ies Pengenalan akustans kev untuk sek pane 2a dengan jas menunjulkan bi Maralah akuntans’ berbarg go Publi mungkin tidak netral dalam dumps centang keharmoni ssis akrual juga ditulis oleh Suryanovi (2008) yang mere! a Perspcktf UU Nomes wee Penerapan basis kas menuju akrual yang ditinjau 48° ‘hun 2003 dan UU Nomor 1 Tzhun 2004 menemukaa bab¥? ab 13 * Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Sektor Publik. cecdapat ketidakjelasan cumusan atas definisi "pendapatan negara” antara Pasal | dengan Pasal 11 dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 yang dapat menimbullan interpretasi yang berbeda Menuruc Pasal | ayat 13 basis akuncansi yang seharusnya digunakan dalam pengakuan endapatan adalah basis akrual, sedangkan menurut Pasal 1 ayat 3 serca dengan mengeeu pe nel 1 ayat 9 basis akuntansi yang digunakan dalam pengakuan pendapatan adalah ass kas. Kemudian ia menambahkan bahwa pisah batas pengakuan pendapatan pada basis kas yang diterapkan KK tidak harmonis dengan yang ditetapkan UU Nomor 17 Tahun 2003. Menurut KK SAP Berbasis Akrual paragraf 43 dan 95, pisah batas pengakuan pendapatan- LRA yang menggunakan basis kas adalah pada saat uang diterima oleh Rekening Kas Umum. Negara/Daerah atau entitas pelaporan lainnya. Sedangkan menurut UU Nomor 17 Tahun 2003 (Pasal 1 ayac 9 dan 11) pisah batas pengekuan pendapatan adalah pada saat wang diterima di kas negara/daerah, tanpa ada kata “atau entitas pelaporan lainnya”. Selain itu juga, definisi cersebuc hanya untuk pengakuan pendapatan untuk LRA yang menggunakan basis kas, sedangkan pada KK SAP Berbasis Akrual menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 juga terdapat pendapatan-LO untuk kepentingan penyusunan laporan operasional yang menggunakan basis akrual. Namun, dinyatakan juga pada KK paragraf 44 bahwa apabila anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis alaual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. Definisi pendapatan-LO dan pendapatan-LRA yang berbasis akrual belum disebutkan dalam UU Nomor 17 Tahun 2003. Husaini dan Gowda (2008) memaparkan dalam artikel mereka bahwa negara-negara berkembang telah melakrukcan reformasi pada manajemen sektor publik dengan penggunaan sistem berbasis hasil dan memfolcuskan pembahasan pada tinglat konseptual. Negara-negara berkembang saat ini menerapkan, secara ekaperimenta, atau menjelajahi potensi penggunsan program and performance budget (PPB). Makalah mereka menjeaskan hubungun ancara reformasi sistem akuntansi pemerintah dan sistem anggaran yang lebih luas hanya pada tingkat konseprual. Dengan demikian, pelaksancan ceformasi akuntansi dan pengangguan memerlukan pengenalan beberapa perubshan signifikan di sekror publik di negara-negara an ikdim yang cocok untuk proses reformat. penganggaran dan akuncansi akrual di gatis sone Prinsip Akuntansi yang Belaku Umum berkembang, yang pada gilicannya mencipraka Kesimpulannya menyarankan bahwa reformasi akuntansi sektor swasta, yang merupakan commer (GAAP), akan jauh dalam mencapai efelcivicas kegiaran pemeincah di semua tinge. Pada tahun 1990, Rutherford (1990) menuliskan bahwa efesiensi dan efekrivitas ‘metupakan indikator kinerja yang harus menjadi perhatian dalam pelporsn area sektor publik di Inggris. Selanjuenya, i menambahkan baba dole ae ‘ tentang Central Government: “Financial Accounting and Reporting Frame oes tujuan aporan keuangan yaieu: akuntabiliras, Kepasuraoy dan keteraturan, (auditabiligy), Akuncabilicas didefinisikan seba8e development @ trate mot ont ‘ d implemencation of policy and/or "the duty of those responssible for the ‘hy wore but ako how economic, ir mms managing affairs and resources £0 demor Teri, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Puy id effctive their policies andlor management have been over a period of rime” cient and effective (Rutherford, 1990) it cin ba en en ny sau tidak mau harus didasarkan pada aa vee bahws pelportn Kewrgen oe tidak adanya kerangka kerja coe aes syarac dai pengavasan dan pengendalian inky n publichars mene al kepada ocrias yang lebih tinggi, dasipada berusaha mening rif mencati aba. ee yaa tal dan Gowda (2008), dan Rutherford (1990) das, menunudan perdebatan apakah penerapan akuntansi dan penganggaran berbasis akrual pada organisasi sektorpublik dapat melayani tujuan organisasi dan pengguna cksternalnya, yang berbeds dengan organisa sektor privat, Namun, mulaitshun 2010, SAP Berbasis Akrual i Indonesia telah menggunakan basis akrual meskipun tidak penuh, yaicu untuk penyajian laporan keuangen yang bertojuan umum menggunakan basis aksual, serencara dalam hal anggeran rmasih menggunakan basis kas, Walaupun, entites pelaporan diperkenankan menerapkan bas akrual pada penyusunan anggaran, namun SAP Berbasis Akrual yang ada tidak mengaturnya schingge hampir tidak mungkin ada entitas pelaporan yang menerapkan basis akrual pada penyusunan anggarsnnya, Dengan adanya dua basis akuntansi yang berlaku pada SAP, sehingga menyebabkan entits pemerintahan wajib menyusun dan menyajikan tujuh laporan keuangan pokok. Tentunya, hal ini bera bagi entcas pemerintahan karena dengan empat laporan keuangan saa, sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 2005, mereka sulit menyajikan laporan keuangan pemerintah yang Derkualitas, Berdasarkan data dari JHPS BPK semester 11/2008 menunjukkan bahva opini audit BPK yang menyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan ppemerineah daerah dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 terus mengalami penurunan. Penurunaa ini bisa jedi disebabkan adanya perkembangan dan perubzhan lingkungan yi dihadapiolzh pemerintah dzerah, misalnya adanya perubahan aturan perundang-undangih Yang bats tej pads lingkungan pemerintahan, yang memerlukan perlakuan kun aadacrany ‘belum distur atau standar belum menyatakan dengan tegas,sching®? dijawab dengan Kee oe Pemstina daeah,Prmasalahan erabutseharsnys oP akuntansi yang belum din ans ang Fungsinya sebagai acuan dalam hal cerdapat mast! vatakan dalam SAP. Oleh karena itu, KK SAB besperan pentir8 untuk menjagakual dan peng ae alt pelaporankeuangan enits pemerintahen, panduah bagi pemei Pengguna lporan kevangen pemeri oh ° Kemudian Rutherford m KESIMPULAN Dati berbagai Panda : dapat disimpullan as Heighes dipaparkan sebelumnya, maka ada beberapa hal 208 I. pibl3* Kerangka Konseptual untuk Akuntans! Sektor Publik... Kerangka konseptual akuncansi sektor publik perlu dibuat secara khusus mengi adanya perbedaan karakceristik ancara sektor publik dan scktor bisnis, al _ Kerangke Konseptual perlu mengembangkan masalah pengukuran. | Pergeseran menuju akuatansi akrual masih menjadi perdebatan dalam literatur akuntansi sektor publik. " Kerangka konseptual dibuat bukan serara-mata sebagai acuan dalam menyusun standar akuntansi, tetapi juga mengakomodasi kebutuhan akan pengendalian dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pada laporan keuangan. DAFTAR PUSTAKA Akuntan Indonesia. 2009, Benang Kurut Laporan Keuangan Daerah, edisi ke-18. Tahun Il1/Juli. Catlin, Tyrone M. 2005. "Debating The Impact Of Acctual Accounting And Reporting In The Pablic Sector”. Financial Accountability & Management. 21(3) Halim, Abdul. 2008. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Kewangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Huszini, Mohammed Al & Gowda, K Nanje. 2008. “The Conceptual Framework of Accrual Accounting as Applicable to Government Activities”. The ICRA University Journal of Accounting Research, 8 (3). Mardiasmo. 2006. "Pewujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi Sektor Publik: Suacu Sarana Good Governance”. Jurnal Akuntansi Pemerintah, 2 (1), him. 1-17 Mardiasmo, 2009. Akuntansi Seksor Publik. Yogyakarta: CV Andi Offset. Peraruran Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tencang Standar Akuntansi Pemerintahan. Rutherford, Brian. 1990. “Towards a Conceptual Framework for Public Sector Financial Reporting”, Public Money & Management. Suryanovi, i, 2008, “Kajian Standar Akuntansi Pemerintahan, Kehatmonisan dan Kejelaan Penerapan Basis Kas Menuju Akrual Berdasarkan Perspekcif UU Nomor 17 Tahun 2003 dan UU Nomor 1 Tahun 2004”. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. 3 (1), him. 77-94. Scott, joanne, 2010, “Spotlight in Public Sector Accounting’, Feature Financial Roaring Wolk, Harry L, Dodd, James L 8 Rozycki, John J. 2008. Acconsing Theory Conceptual lisues in edisi ke-7. Sage Publication. Political and Economic Environment,

You might also like