You are on page 1of 6

Rights Issue Sebagai Perlindungan Hukum bagi Pemegang Saham terhadap Dilusi Saham Perusahaan Terbuka

RIGHTS ISSUE SEBAGAI PERLINDUNGAN HUKUM


BAGI PEMEGANG SAHAM TERHADAP DILUSI SAHAM
PERUSAHAAN TERBUKA
Ade Hari Siswanto
Fakultas Hukum, Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebon Jeruk, Jakarta -
11510 siswanto@harisiswantolaw.com

Abstract
Rights issue or in Indonesian language can be referred to as Pre-emptive Rights (HMETD) is one
way for a public company to strengthen its capital structure by obtaining additional capital to
improve the company's business performance. Rights issue is the right offered to existing shareholders
to buy new shares. To obtain these shares, shareholders must exercise rights at the specified price
level. The function of the rights issue for shareholders is to protect shareholders from the possibility of
reducing the percentage of share ownership (dilution) and voting rights, which will also affect their
rights to dividends. Another function of a rights issue is in terms of securities or securities that proof
of rights is an investment instrument that is a derivative of shares that can be traded on the capital
market. In terms of legal protection for shareholders that with a rights issue, shareholders are given
the privilege of taking precedence to purchase rights in accordance with the portion of their shares.
The aim is that at the time of shares issuance execution, shareholders are prioritized to buy according
to the portion of shares owned in order to avoid decreasing the percentage of shareholder ownership
when an increase in company capital. An additional capital is undeniably can result in a stock
dilution. Dilution is a situation that is very detrimental to shareholders. Therefore, a public company
is obliged to issue a company policy in finding external funding sources, namely through a rights
issue.

Keywords : stock, securities, investment

Abstrak
Rights issue atau dalam bahasa Indonesia dapat disebut sebagai Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) merupakan salah satu cara bagi perusahaan terbuka untuk
memperkuat struktur permodalan dengan mendapatkan tambahan modal guna
meningkatkan kinerja usaha perusahaan . Rights issue merupakan hak yang ditawarkan
kepada pemegang saham yang ada untuk membeli saham baru. Untuk mendapatkan saham
tersebut, pemegang saham harus melaksanakan rights pada tingkat harga yang telah
ditentukan. Fungsi rights issue bagi pemegang saham adalah melindungi pemegang saham
dari kemungkinan berkurangnya persentase kepemilikan saham (dilusi) dan hak suaranya,
yang akan berpengaruh juga kepada haknya atas dividen. Fungsi lain dari Rights issue
adalah dari sisi Surat berharga atau efek bahwa bukti rights merupakan instrument
investasi yang merupakan derivative dari saham yang dapat diperdagangkan di pasar
modal. Dari sisi perlindungan hukum terhadap pemegang saham bahwa dengan rights
issue maka
pemegang saham diberikan hak istimewa didahulukan untuk membeli rights sesuai porsi
saham yang dimilikinya. Tujuannya adalah agar pada saat eksekusi emisi saham maka
pemegang saham didahulukan membeli sesuai porsi saham yang dimiliki guna
menghindari penurunan prosentase kepemilikan saham pemegang saham saat terjadi
peningkatan modal perusahaan. Suatu penambahan modal tidak dipungkiri dapat
mengakibatkan terjadinya dilusi saham. Dilusi merupakan keadaan yang sangat merugikan
pemegang saham. Maka dari itu perusahaan terbuka wajib mengeluarkan kebijakan
perusahaan dalam mencari sumber dana eksternal yakni melalui aksi rights issue.

Kata kunci : saham, surat berharga, investasi

Lex Jurnalica Volume 16 Nomor 3, Desember 2019 176


Rights Issue Sebagai Perlindungan Hukum bagi Pemegang Saham terhadap Dilusi Saham Perusahaan Terbuka

Pendahuluan
Setiap perusahaan pasti membutuhkan 2. Sebagai instrument efek yang dapat
sumber dana untuk kelangsungan hidup diperdagangkan, bagaimanakah
perusahaan dan untuk menjalankan ekspansi kedudukan Rights sebagai instrumen
bisnis. Sumber dana ekseternalyang umum investasi?
selama ini bersumber dari perbankan, akan
tetapi perbankan menerapkan agunan yang Rights Issue dan Delusi Saham
terkadang membuat kesulitan perusahaan Disaat investor membeli saham sebuah
yang tidak memiliki agunan senilai atau lebih perusahaan, dapat dikatakan bahwa investor
besar dari nilai pinjaman. Untuk itu Sumber tersebut telah membeli sebagian dari peru-
dana eksternal selain bank yang diharapkan sahaan tersebut. Dengan kepemilikan saham
dapat menjamin pembiayaan perusahaan yang telah dibeli oleh investor tersebut, maka
dalam jangka panjang adalah melalui pasar sang investor berhak mengikuti aksi korporasi
modal. yang dilakukan oleh perusahaan salah satunya
Penawaran saham dalam penambahan adalah rights issue.
modal perusahaan memiliki berbagai keun- Rights issue adalah salah satu cara bagi
tungan bagi perusahaan. Namun, penambahan perusahaan untuk memperkuat struktur
modal ini dapat mengakibatkan terjadinya permodalan. Rights issue merupakan hak yang
dilusi saham. Dilusi saham adalah ber- ditawarkan kepada pemegang saham yang ada
kurangnya jumlah saham yang dimiliki oleh untuk membeli saham tambahan, yang dikenal
pemegang saham. Dilusi saham terjadi karena secara proporsional dengan kepemilikan mere-
sebagian pemegang saham menolak untuk ka yang ada. Hal ini dianggap sebagai jenis
menambah modal, sementara pemegang saham pilihan penambah modal karena memberikan
lainnya menyetujui penyetoran modal sebagai hak kepada investor, tetapi bukan kewajiban,
penambah modal ke dalam struktur modal untuk membeli saham tambahan di
perusahaan. perusahaan.
Pasar modal merupakan sarana dan Dalam bahasa Indonesia, rights issue
tempat penyaluran dana dari investor ke dapat disebut sebagai Hak Memesan Efek
perusahaan. Dengan adanya pasar modal, Terlebih Dahulu (HMETD). Menurut Pasal 1
perusahaan dapat memperoleh sumber dana angka 1 POJK No. 14/POJK.04/2019, yang
dari investor. Pasar modal memberikan dimaksud dengan HMETD atau rights issue
kesempatan bagi investor untuk melakukan adalah hak yang melekat pada saham yang
investasi atas sumber dana yang dikeluarkan memberikan kesempatan pemegang saham
untuk mendapatkan keuntungan atas sumber yang bersangkutan untuk membeli saham
dana yang dikeluarkan. Sumber dana eksternal dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya baik
tersebut berupa penawaran saham oleh yang dapat dikonversikan menjadi saham atau
perusahaan terbuka atau Initial Public Offering yang memberikan hak untuk membeli saham,
(IPO). Penawaran saham oleh perusahaan sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
dalam pasar modal adalah untuk melakukan Tujuan perusahaan melakukan rights
perluasan usaha tetapi perusahaan tidak ingin issue adalah untuk mendapatkan modal dari
menambah hutang dan mengganti sebagian para investor. Tujuan perusahaan dalam men-
hutang dengan eikuitas yang diperoleh dari dapatkan modal tambahan dari para investor
penerbitan saham (Husnan, 2001). bisa berbagai macam. Pada dasarnya, alasan
Selanjutnya setelah penawaran umum perusahaan melakukan rights issue adalah
dilakukan, apabila perusahaan masih mem- untuk mengumpulkan dana sebagai tambahan
butuhkan dana/modal untuk meningkatkan modal lagi.
kinerja usaha dengan cara mengeluarkan Pelaksanaan hak pemegang saham atas
saham baru (saham protopel), maka suatu cara right (Pre-Emptive Right) pada PT. Tbk
yang dapat ditempuh perusahaan adalah dilakukan melalui proses Hak Memesan Efek
dengan cara melakukan rights issue. Terlebih Dahulu (Right issue, yang dapat
1. Bagaimana peran rights issue terhadap didefinisikan sebagai kegiatan penawaran
pencegahan dilusi saham perusahaan umum terbatas kepada pemegang saham lama
terbuka dikaitkan dengan perlindungan dalam rangka penerbitan hak memesan efek
hukum bagi pemegang saham? terlebih dahulu). Dengan Rights Issue

Lex Jurnalica Volume 16 Nomor 3, Desember 2019 177


Rights Issue Sebagai Perlindungan Hukum bagi Pemegang Saham terhadap Dilusi Saham Perusahaan Terbuka

pemegang saham yang tidak bersedia me- Efek terlebih dahulu (Rights Issue). Dengan
ngambil saham-saham baru ketika modal Rights Issue Pemegang Saham yang tidak
ditingkatkan dapat memperoleh uang dengan bersedia mengambil saham-saham baru ketika
jalan menjual haknya atas saham baru modal ditingkatkan dapat memperoleh uang
tersebut. dengan jalan menjual haknya atas saham baru
Biasanya perusahaan yang melakukan tersebut.
rights issue merupakan perusahaan yang masih Dalam Hak memesan efek terlebih
berada pada tahapan pertumbuhan tinggi dan dahulu (Pre-Emptive Right), pemilik 1 saham
dana segar yang terhimpun akan digunakan berhak atas sejumlah saham baru yang
untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman, jumlahnya merupakan pembagian dari jumlah
atau untuk modal kerja. Jika rights issue saham baru yang akan dikeluarkan dengan
dilaksanakan untuk keperluan ekspansi usaha, seluruh jumlah saham yang ada (prinsip
maka aksi korporasi perusahaan bisa di- proporsionalitas). Sedangkan dalam Rights
pandang positif. Beberapa perusahaan Issue dapat ditentukan misalnya : setiap 5
melakukan rights issue dengan tujuan untuk saham memiliki 12 Rights, dimana 1 Right
menambah porsi kepemilikan pemegang memberikan hak untuk mengambil 1 saham
saham atau meningkatkan jumlah saham baru. Penyimpangan terhadap prinsip Pre-
beredar agar nantinya saham menjadi lebih Emptive Right dimungkinkan oleh Pasal 154
likuid. Selain itu, perusahaan bisa juga UU No.40 Tahun 2007 : Lex Specialis Derogat
melakukan rights issue agar kapitalisasi pasar Lex
perusahaan menjadi lebih besar. Generalis.
Rights Issue selalu berbanding lurus Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
terkait Dilusi saham. Pengertian Dilusi adalah adalah hak yang melekat pada saham yang
penurunan persentase kepemilikan saham memberikan hak kepada pemilik Rights
yang terjadi karena bertambahnya jumlah tersebut untuk menukarkannya dengan Efek
saham total, sedangkan investor yang baru berupa :
bersangkutan tidak ikut membeli penerbitan a. Saham.
saham baru tersebut. Efek dilusi bisa terjadi b. Efek yang dapat dikonversi menjadi saham
bila investor tidak menebus penerbitan saham (misal : Obligasi Konversi atau Obligasi
baru dari aksi rights issue, atau private Tukar).
placement. c. Waran.

Peran Rights Issue Mencegah Dilusi Serta Rights issue pada perusahaan terbuka
Perlindungan terhadap Pemegang Saham diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.D.1:
Pasal 43 Undang-Undang No. 40 Tahun Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Peraturan
2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) Bapepam IX.D.1). Peraturan Bapepam IX.D.1
menjelaskan, bahwa pemegang saham yang mengatur bahwa dalam hal perusahaan
ada diwajibkan terlebih dahulu diberikan hak terbuka bermaksud untuk menambah modal
membeli saham baru setara dengan sahamnya melalui rights issue atau melalui
kepemilikan saham untuk klasifikasi saham Penawaran Umum Waran atau Efek konversi,
yang sama, sebelum saham baru itu maka wajib mengadakan RUPS untuk mem-
ditawarkan kepada pihak ketiga. pertimbangkan menyetujui atau menolak atas
Saham yang dikeluarkan dalam rangka rencana penawaran tersebut. Perusahaan
penambahan modal harus ditawarkan terlebih tersebut wajib mengumumkan informasi
dahulu kepada setiap pemegang saham seim- penting terkait penawaran rights issue dan
bang dengan jumlah saham yang dimilikinya menyediakan Prospektus kepada pemegang
(untuk klasifikasi saham yang sama). saham, selambat-lambatnya 28 hari sebelum
Jika pemegang saham tidak meng- RUPS dilaksanakan.
gunakan haknya untuk mengambil saham baru Informasi yang penting penawaran
yang akan diterbitkan, maka saham-saham rights issue yang wajib diumumkan sebelum
baru tersebut akan ditawarkan kepada pihak RUPS adalah dampak dilusi saham dari
luar perusahaan (bukan pemegang saham dan terjadinya penerbitan efek baru (Angka 14
juga bukam karyawan). huruf p Peraturan Bapepam IX.D.1). Dalam hal
Pelaksanaan Pre-Emptive Right pada PT pemegang saham yang menjual rights-nya,
Tbk dilakukan melalui proses Hak Memesan
Lex Jurnalica Volume 16 Nomor 3, Desember 2019 178
Rights Issue Sebagai Perlindungan Hukum bagi Pemegang Saham terhadap Dilusi Saham Perusahaan Terbuka

maka dengan demikian tidak akan dapat Fungsi rights issue bagi pemegang
memperoleh saham baru yang diterbitkan saham adalah melindungi pemegang saham
sebagai pelaksanaan rights. Oleh karena itu, dari kemungkinan berkurangnya persentase
presentase kepemilikannya atas seluruh saham kepemilikan saham (dilusi) dan hak suaranya,
menjadi berkurang. Berkurangnya presentase yang akan berpengaruh juga kepada haknya
kepemilikan atas saham dikatakan dilusi atas dividen.
terhadap kepemilikan pemegang saham lama Penerbitan rights akan memberikan
yang dimiliki sebelum rights issue. keuntungan bagi pemegang saham lama untuk
Terjadinya penurunan persentase kepe- mempertahankan proporsional kepemilikan
milikan saham adalah akibat terjadinya dilusi sahamnya dalam perusahaan emiten. Suatu
saham. Porsi kepemilikan pemegang saham emiten yang melakukan rights pada umumnya
menjadi menurun berangkat dari adanya untuk mempertahankan persentase hak
penerbitan saham baru, dimana pemegang pemegang saham lama atas laba dan suara
saham yang ada, tidak berkehendak meng- dalam perusahaan. Jika emiten langsung
gunakan haknya membeli saham baru. menjual saham baru langsung kepada
Konsekuensinya lainnya, di dalam hal pemegang saham baru maka hak atas laba dan
pemegang saham tidak menggunakan haknya, suara yang dimiliki oleh pemegang saham lama
maka terbuka masuk dan bergabungnya akan beralih ke pemegang saham baru.
pemegang saham baru dengan jalan membeli Keuntungan dari rights issue adalah
saham yang tidak diambil oleh pemegang bahwa perusahaan penerbit dapat memotong
saham yang tidak menggunakan haknya. biaya penjaminan emisi, tidak diperlukan
Dengan keadaan demikian, maka risiko persetujuan pemegang saham, dan minat pasar
dilusi saham hanya akan dapat dihindari pada saham biasa emiten umumnya me-
apabila pihak pemegang saham menggunakan muncak. Untuk pemegang saham yang ada,
haknya dengan jalan membeli saham baru yang penawaran hak menawarkan kesempatan
diterbitkan perseroan. Tidak dipungkiri bahwa untuk membeli saham tambahan dengan harga
pilihan ini menjadi serba tidak mudah, karena diskon.
pemegang saham haruslah menyiadakan dana Demi melindungi pemegang saham
yang cukup untuk membeli saham baru itu, terutama pemegang saham minoritas, Otoritas
tetapi keputusan menggunakan haknya sebagai Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan aturan
pemegang saham dengan ikut serta di dalam baru yang merupakan pembenahan aturan
penambahan saham baru adalah pilihan tentang rights issue atau HMETD yang
alternatif yang terbaik untuknya. merupakan perubahan atas POJK No.
Pemegang saham memiliki bukti rights 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal
(emisi klaim) yang merupakan investasi Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak
turunan dari saham. Melalui bukti tersebut, Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
pemegang saham berhak membeli saham baru, yakni POJK No. 14/POJK.04/2019.
dengan harga tertentu, dan dalam jangka Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
waktu tertentu. Hak ini disebut sebagai hak tentang Perseroan Terbatas (UUPT) juga
preemtive. Hak preemptive dapat digunakan oleh mengatur mengenai rights issue pada Pasal 43
pemegang saham untuk mempertahankan ayat (1) UUPT yang menyebutkan “Seluruh
proporsi kepemilikan saham di suatu saham yang dikeluarkan untuk penambahan
perusahaan sehubungan dengan pengeluaran modal harus terlebih dahulu ditawarkan
saham baru. kepada setiap pemegang saham seimbang
Pemegang saham yang tidak melak- dengan pemilikan saham untuk klasifikasi
sanakan haknya untuk membeli saham baru saham yang sama.” Dapat dimengerti bahwa
yang diterbitkan dan ditawarkan oleh emiten, perusahaan harus menawarkan saham yang
dalam pelaksanaan rights issue tersebut, maka dikeluarkan kepada seluruh pemegang saham
persentase kepemilikan sahamnya akan baik pemegang saham mayoritas maupun
berkurang sebagai akibat dari bertambahnya pemegang saham minoritas dengan klasifikasi
jumlah saham yang beredar, atau dengan kata saham yang sama.
lain, kepemilikan sahamnya terdilusi.

Lex Jurnalica Volume 16 Nomor 3, Desember 2019 179


Rights Issue Sebagai Perlindungan Hukum bagi Pemegang Saham terhadap Dilusi Saham Perusahaan Terbuka

Rights sebagai Instrument Efek yang Dapat harga jual bukti right lebih tinggi daripada
Diperdagangkan harga perolehannya.
Dari sudut surat berharga dan investasi, Sementara itu, manfaat rights issue bagi
Rights adalah efek yang merupakan derivative investor pemegang saham perusahaan tersebut
dari saham yang dapat diperdagangkan di adalah harga pelaksanaan saham baru rights
bursa layaknya sebuah saham pada kurun issue yang ditawarkan biasanya diberi
waktu tertentu. Pada saat rights issue diper- pengurangan harga karena berada di bawah
dagangkan, pemegang saham dapat membeli harga pasar. Selisih harga eksekusi dan harga
rights issue pemegang saham lain, menjual saham di pasar terkadang cukup signifikan dan
rights issue milik pemegang saham itu sendiri, bergantung pada seberapa besar suatu
atau pemegang saham bisa menebus hak perusahaan itu ingin mendorong minat
(rights) menjadi saham baru yang akan investor untuk berpartisipasi dalam aksi
diterbitkan. korporasinya.
Sertifikat Rights dapat“dialihkan” atau
“ditukarkan dengan Efek baru” selama periode Kesimpulan
perdagangan (cum period), yang dimulai Berdasarkan uraian penulis diatas,
stetelah berakhirnya distribusi Rights maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga)
tanggal pelaksanaan/exercise pengeluran aspek terkait Rights Issue, yaitu, Pertama
saham baru akan berlangsung minimum 5 hari bahwa dari sudut Emiten bahwa Rights issu
kerja dan maximum 30 hari sejak itu. merupakan suatu cara emiten mendapatkan
Arti “ditukarkan dengan efek baru” dana atau modal guna membiayai peningkatan
adalah bukti right akan ditukarkan oleh kinerja perusahaan. Kedua dari sisi Surat
Pemegang saham pemegang right untuk mem- berharga atau efek bahwa bukti rights meru-
peroleh saham baru di Perusahaan, artinya pakan instrument investasi yang merupakan
pemegang saham akan mengeksekusi/ derivative dari saham yang dapat diper-
mengexercise haknya untuk membeli saham dagangkan di pasar modal. Ketiga, dari sisi
baru yang diterbitkan perseroan pada harga perlindungan hukum terhadap pemegang
saham yang telah ditetapkan sebelumnya. saham bahwa dengan rights issue maka
Arti ”dialihkan” adalah Bukti Right pemegang saham diberikan hak istimewa
dapat dijual/diperdagangkan oleh Pemegang didahulukan untuk membeli rights sesuai porsi
saham pemegang right di Pasar Sekunder saham yang dimilikinya. Tujuannya adalah
selama periode tertentu. Apabila pemegang agar pada saat eksekusi emisi saham maka
saham tidak menukar Bukti Right tersebut dan pemegang saham didahulukan membeli sesuai
menjual bukti right kepada pihak ketiga maka porsi saham yang dimiliki guna menghindari
akan terjadi dilusi pada kepemilikan atau penurunan prosentase kepemilikan saham
jumlah saham yang dimiliki akan berkurang pemegang saham saat terjadi peningkatan
secara proporsional terhadap jumlah total modal perusahaan.
saham yang diterbitkan perusahaan. Dengan Suatu penambahan modal tidak
kata lain Pemegang saham yang menjual dipungkiri dapat mengakibatkan terjadinya
Rightnya, tentunya tidak akan memperoleh dilusi saham. Dilusi dapat terjadi ketika
saham baru yang diterbitkan sebagai pelak- pemilik saham perusahaan terbuka mengalami
sanaan (exercise) Rights. Oleh karena itu penurunan persentase dalam kepemilikan
prosentase kepemillikannya atas seluruh saham karena bertambahnya jumlah saham
saham-saham PT Tbk tersebut akan berkurang. total, sedangkan pemilik saham tersebut tidak
Jika pemegang bukti rights tidak menu- ikut membeli penerbitan saham baru tersebut.
karkan haknya, maka akan terjadi dilusi saham Dilusi merupakan keadaan yang sangat
(penyusutan) nilai kepemilikan saham. Dengan merugikan pemegang saham. Maka dari itu
memiliki bukti rights, investor secara otomatis perusahaan terbuka wajib mengeluarkan
memiliki hak istimewa untuk membeli saham kebijakan perusahaan dalam mencari sumber
baru pada harga yang sudah ditetapkan. Selain dana eksternal yakni melalui aksi rights issue,
itu, bukti rights memungkinkan investor mem- dimana Pemegang saham lama diberikan hak
peroleh keuntungan (capital gain), manakala (rights) untuk membeli saham baru pada harga
yang sudah ditetapkan selama periode waktu

Lex Jurnalica Volume 16 Nomor 3, Desember 2019 180


Rights Issue Sebagai Perlindungan Hukum bagi Pemegang Saham terhadap Dilusi Saham Perusahaan Terbuka

tertentu. Dengan rights yang dimiliki oleh


pemegang saham lama untuk membeli saham Peraturan Badan Pe ngawas Pasar Modal No.
baru, maka pemegang saham akan terhindar IX.D.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
dari penyusutan (dilusi) saham. Selain itu, dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
RUPS harus dilaksanakan agar para pemegang Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek
saham dapat memberikan suara terhadap Terlebih Dahulu.
rencana aksi rights issue.
Dengan demikian dapat disimpulkan, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No.
bahwa dengan melakukan aksi rights issue IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
pemegang saham perusahaan terbuka dapat Dan Isi Prospektus Dalam Rangka
terhindar dari resiko dilusi. Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.
Daftar Pustaka
Dedi Rusdi, Angga Avianto. (2009). Pengaruh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32
Right Issue terhadap Tingkat /POJK.04/2015.
Keuntungan dan Likuiditas Saham
Emiten di Bursa Efek Jakarta. Sultan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.
Agung Vol XLIV No. 118 Juni-Agustus 14/POJK.04/2019.
2009, 79-94.
Riyanto, Agus. (2018). Dilusi Saham dan Akibat
Deny Dwi Hartomo. (2014). Right Issue: Kepemilikan Saham. https://business-
Hutang atau Investasi?. Jurnal Bisnis & law.binus.ac.id/2018/01/25/dilusi-
Manajemen Vol. 14 No. 2, 1-18. saham-dan-akibat-kepemilikan-
sahamnya/ (5 November 2019).
Ganti, Akhilesh. (2019). Dilution.
https://www.investopedia.com/terms Sidik, Syahrizal. (2019). OJK Keluarkan Aturan
/d/dilution.asp (7 November 2019). Baru Soal Rights Issue, Apa yang Baru?.
https://www.cnbcindonesia.com/mark
et/20190624125945-17-80187/ojk-
Gumiwang, Ringkang. (2018). Menilik Untung
keluarkan-aturan-baru-soal-rights-issue-
dan Buntung Investor dari Rights Issue.
apa-yang-baru (5 November 2019).
https://tirto.id/menilik-untung-dan-
buntung-investor-dari-rights-issue-cD6v
(6 November 2019). Tobing, Letezia. (2015). Tentang Dilusi Saham.
https://www.hukumonline.com/klinik
/detail/ulasan/lt55499485f2890/tentan
Hayes, Adam. (2019). Rights Offering (Issue).
https://www.investopedia.com/terms g-dilusi-saham/ (5 November 2019).
/r/rightsoffering.asp (6 November
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
2019).
Perseroan Terbatas.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
123456789/22030/Chapter%20I.pdf?seq
Pasar Modal.
uence=4&isAllowed=y
Utari. (2016). 5 Hal Penting Tentang Rights Issue
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/
Di Pasar Modal.
123456789/58018/Chapter%20II.pdf?se
https://www.seputarforex.com/artikel
quence=4&isAllowed=y
/5-hal-penting-tentang-rights-issue-di-
pasar-modal-276342-34 (6 November
Indonesia, Saham. Righs Issue.
2019).
https://www.sahamindonesia.com/ka
mus-saham-indonesia/istilah-dalam-
saham/rights-issue-adalah/
(7
November 2019).

Lex Jurnalica Volume 16 Nomor 3, Desember 2019 181

You might also like