You are on page 1of 9

Vol. 1 No.

1 December 2019 ISSN XXXX-XXXX (Online)


DOI: ISSN XXXX-XXXX (Print)

Canthik Perahu Kyai Rajamala dalam Motif Batik Adi Busana

Kristanti1, Dr Bagus Indrayana, M.Sn2, and Dr Sri Hesti Heriwati, M.Hum3


1
Indonesian Insitute of the Arts Surakarta, Indonesia
2
Indonesian Insitute of the Arts Surakarta, Indonesia
3
Indonesian Insitute of the Arts Surakarta, Indonesia
E-mail correspondence: @sfrkristanti@gmail.com

ABSTRACT
In the past, boats were the main means of transportation, palaces in Java in the past also
used boats for transportation. Keraton Surakarta is a descendant of the Mataram dynasty at
the beginning of its formation and also depended on their means of transportation on boats.
The boat used during the famous Surakarta Palace was the Kyai Rajamala boat. The
canthik of the boat of Kyai Rajamala is a decoration at the end of the bow of the boat
belonging to the Surakarta palace. The boat at that time was used to cross the Bengawan
Solo river by Paku Buwana IV. Apart from being a decoration for the end of the boat,
canthik Kyai Rajamala is also an heirloom as a deterrent to reinforcements. Canthik
(grandson) Kyai Rajamala's boat was built during the reign of Paku Buwana IV. The pioneer
of Kyai Rajamala's boat building was R. M. Sugandhi, who was the crown prince of PB IV
when he was still Pangeran Adipati Anom. Kyai Rajamala's beautiful artifacts are still stored
and preserved at the Radya Pustaka Surakarta Museum. Canthik Kyai Rajamala has a high
value meaning for life, therefore it is important to convey Canthik Kyai Rajamala through
media that is easily accepted by the public. One of the media that can interpret Kyai
Rajamala's Canthik is the art of batik textiles, because it can be used as clothing which is
the main need for human life. Clothing is not only a cover for the body but can be a medium
of communication to convey messages. Canthik Kyai Rajamala will be reinterpreted by way
of stylization using a repetition arrangement. The dyeing of written batik uses remasol dye
with a dyeing technique to apply the color. Canthik Rajamala will be used as a source of
ideas for creating motifs and embodied in high fashion fashion to convey the content of
meaning and philosophy contained in it using aesthetic and ergonomic approach methods.
Keywords: Canthik Rajamala, fashion, batik

ABSTRAK
Dahulu perahu merupakan alat transportasi yang utama, keraton-keraton di Jawa pada
masa dahulu juga menggunakan alat transportasi berupa perahu. Keraton Surakarta
merupakan keturunan Dinasti Mataram pada awal terbentuknya juga menggantungkan alat
transportasi mereka pada perahu. Perahu yang digunakan pada masa Keraton Surakarta
yang terkenal yaitu perahu Kyai Rajamala. Canthik perahu Kyai Rajamala merupakan
hiasan yang ada di ujung haluan perahu milik keraton Surakarta. Perahu tersebut pada
masanya digunakan untuk mengarungi sungai Bengawan Solo oleh Paku Buwana IV.
Selain sebagai penghias ujung perahu, Canthik perahu Kyai Rajamala juga menjadi
pusaka sebagai tolak bala. Canthik (cucuk) Perahu Kyai Rajamala dibuat pada masa
pemerintahan Paku Buwana IV. Pelopor pembuatan perahu dan canthik Kyai Rajamala
adalah R. M. Sugandhi, yang merupakan putra mahkota dari PB IV saat masih menjadi
Pangeran Adipati Anom. Artefak canthik Kyai Rajamala hingga sekarang, masih tersimpan
dan terawat di Museum Radya Pustaka Surakarta. Canthik perahu Kyai Rajamala memiliki
makna nilai yang tinggi bagi kehidupan, maka dari itu menjadi penting untuk

1
menyampaikan canthik perahu Kyai Rajamala melalui media yang mudah diterima oleh
masyarakat. Salah satu media yang dapat mengintrepretasikan canthik perahu Kyai
Rajamala adalah seni tekstil batik, karena dapat digunakan menjadi sebuah busana yang
menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan manusia. Busana tidak hanya sebagai penutup
tubuh namun bisa menjadi media komunikasi untuk menyampaikan pesan. Canthik perahu
Kyai Rajamala akan direintrepetrasi dengan cara stilasi menggunakan tata susun repetisi.
Pewarnaan batik tulis menggunakan pewarna remasol dengan teknik celup untuk
mengaplikasikan warna. Canthik perahu Kyai Rajamala akan digunakan sebagai sumber
ide penciptaan motif dan diwujudkan dalam fashion adi busana untuk menyampaikan
konten makna dan filosofi yang terkandung didalam canthik perahu Kyai Rajamala.

Kata kunci: Canthik Rajamala, fashion, batik

1. PENDAHULUAN ingin tetap menjaga naskah-naskah kuno


Surakarta adalah wilayah yang peninggalan Keraton Kasunanan agar tetap
sangat kental dengan kebudayaan Jawa, terjaga kelestariannya (Padmopuspito
karena saksi perjalanan kisah Keraton 1960, 449). Peninggalan-peninggalan yang
Kasunanan. Wajar jika masyarakat memiliki ada dalam museum Radya Pustaka seperti
keinginan untuk datang ke Surakarta senjata-senjata kuno, wayang-wayang,
khususnya Museum Radya Pustaka untuk artefak-artefak kuno, dan naskah-naskah
mengenal ataupun mempelajari budaya kuno yang jumlahnya tidak kurang dari tiga
Jawa. Museum Radya Pustaka merupakan ribu lembar. Salah satu benda yang
museum yang berwawasan kebangsaan menarik untuk diteliti lebih dalam adalah
sebagai ajang pengembangan sebuah canthik (pajangan yang berada di
pengetahuan dan kebudayaan bangsa. depan sebuah perahu yang berbentuk
Museum Radya Pustaka didirikan pada kepala).
tahun 1890, pada awalnya merup akan Zaman dahulu perahu merupakan alat
sebuah perpustakaan tempat penyimpanan transportasi yang utama, hal ini bisa dilihat
buku ataupun naskah penting milik Keraton dari beberapa sumber sejarah. Keraton-
Kasunanan Surakarta. Masyarakat sekitar keraton di Jawa dapat dikategorikan
yang datang ke Museum Radya Pustaka sebagai kerajaan besar, apabila memiliki
untuk mempelajari budaya Jawa dengan armada berupa perahu. Keraton Surakarta
membaca buku ataupun naskah kuno milik merupakan salah satu keturunan dinasti
keraton. Akan tetapi dalam Mataram, awal berdirinya kerajaan tersebut
perkembangannya museum juga menjadikan perahu sebagai alat
menyimpan benda peninggalan sejarah transportasi utama. Canthik (cucuk) Perahu
dari keraton. Tujuan utamanya adalah Kyai Rajamala dibuat pada masa
untuk melestarikan seni budaya Jawa dan pemerintahan Paku Buwana IV. Pelopor
mendidik bangsa yang memiliki pembuatan perahu dan canthik Kyai
pengetahuan dan berjiwa kebangsaan Rajamala adalah R. M. Sugandhi, yang
(Bratasiswara 2000, 603). Museum Radya merupakan putra mahkota dari PB IV saat
Pustaka sebagai tempat cagar budaya masih menjadi Pangeran Adipati Anom.
memiliki landasan untuk tetap melestarikan Artefak canthik perahu Kyai Rajamala
benda peninggalan sejarah. Berdirinya hingga sekarang, masih tersimpan dan
museum ini dipelopori oleh KRA terawat di Museum Radya Pustaka
Sosrodiningrat IV serta para seniman Surakarta
budaya pada tahun 1890 yang bertujuan Salah satu kearifan lokal budaya

2
Vol. 1 No. 1 December 2019 ISSN XXXX-XXXX (Online)
DOI: ISSN XXXX-XXXX (Print)

Jawa yang memuat sirkulasi filosofi tubuh dan sebagai penutup tubuh, selain
mendalam adalah batik. Batik merupakan itu busana juga berfungsi untuk
salah satu warisan budaya bangsa yang memperindah penampilan (Ernawati 2008,
penyebarannya menyeluruh di penjuru 2).
Nusantara, terutama pada kehidupan Motif yang akan dituangkan dalam adi
masyarakat Jawa (Koentjaraningrat 1954, busana adalah motif canthik perahu Kyai
12). Batik merupakan sehelai wastra yang Rajamala, yaitu stilasi dari bentuk dan
dibuat secara tradisional dan digunakan unsur-unsur yang terdapat pada canthik
dalam matra tradisional beragam hias pola Rajamala yang akan memiliki nilai
batik tertentu yang pembuatannya tersendiri dan melekat pada busana
menggunakan teknik celup rintang dengan tersebut. Penciptaan karya ini diharapkan
lilin batik atau malam sebagai bahan mampu menjadi media jembatan dan
perintang warna (Santosa 2002, 10). komunikasi untuk menceritakan sejarah
Masyarakat Jawa telah sejak lama canthik Rajamala kepada generasi saat ini
memberi label bahwa batik sebagai salah maupun masyarakat luas. Pengambilan
satu produk budaya tradisi yang sumber ide canthik perahu Kyai Rajamala
merepresentasikan daur hidup manusia. ke dalam bentuk busana yang fungsional
Dalam setiap ragam hiasnya mengandung dan dapat dipakai di berbagai acara dan
nilai histori dan menjadi media komunikasi terlihat lebih fleksibel. Adapun tujuan dari
kepada masyarakat. Adapun hal tersebut penciptaan karya ini adalah sebagai bentuk
menjadi ketertarikan pengangkatan ide representasi dari canthik perahu Kyai
terhadap Canthik perahu Kyai Rajamala. Rajamala sekaligus sebagai penggayaan
Canthik Perahu Kyai Rajamala memberi karya batik melalui dalam adi busana
ide pada aspek estetika dan aspek historis melalui objek pengangkatan ide bersumber
untuk menghasilkan sebuah karya adi dari canthik perahu Kyai Rajamala.
busana batik tulis bermotif canthik perahu
Kyai Rajamala. Karya tersebut diharapkan 2. TINJAUAN PUSTAKA
memiliki makna dan nilai dengan harapan Ari Wulandari, 2011. Batik
jika orang mengenakan karya busana Nusantara. Andi Offset,
tersebut dapat menjunjung nilai sejarah Yogyakarta. Buku ini secara
dan nilai keindahan dari sebuah canthik lengkap mengulas tentang batik,
perahu Kyai Rajamala. Karya yang akan dimulai dari sejarah batik di 24
diciptakan perlu pemikiran secara provinsi se-Indonesia, mengenai
mendasar dan menyeluruh sehingga ragam hias batik, pola, corak, dan
perkembangan pembuatan karya tidak motif. Kemudian dilanjutkan
bertentangan dengan inti dari karya dengan pembahasan mengenai
busana, adibusana didesain dengan makna filosofis batik, kemudian
mempertimbangkan nilai estetis dan dibahas pula cara pembuatan
ergonomis. Busana merupakan mesin batik. Buku tersebut digunakan
komunikasi (Barnard 2011, 3). Busana menjadi sumber referensi tertulis
memiliki fungsi komunikasi, lewat busana dalam menciptakan karya batik
manusia bisa menyampaikan pesan tulis
kepada orang lain. Kebutuhan manusia Dharsono, 2016. Kreasi
atas medium untuk berkomunikasi adalah Artistik Perjumpaan Tradisi
kebutuhan pokok karena komunikasi Modern dalam Paradigma
merupakan bagian terpenting dari dinamika Kekaryaan Seni. Citra Sains.
kehidupan sosial. Busana memuat Buku ini memuat berbagai
beberapa fungsi yaitu sebagai pelindung persoalan yang dirancang untuk

3
mmpu memahami, menjelaskan, membentuk dan memelihara
dan mampu mengaplikasikan peran, aturan, ritual, dan
konsep kreasi artistik dalam tanggungjawab budaya. Buku
penciptaan seni. Buku Kreasi
tersebut digunakan menjadi
Artistik ini digunakan juga
sebagai langkah-langkah sumber referensi tertulis
penciptaan seni, perancangan mengenai konsep busana.
karya seni, dan proses Sri Marwati, 2005. “Bentuk
penciptaan karya seni. dan Makna Canthik Kyai
Dharsono, 2020. Estetika. Rajamala Keraton Surakarta
Citra Sains. Buku ini memuat Ciptaan KGPAA
kemampuan melihat melalui Hamengkunagara III”. Repository
penginderaan, persepsi, Jurnal ISI Surakarta. Sri Marwati
perasaan atau sensitivitas, yang dalam jurnalnya menguraikan
erat kaitannya dengan makna pada Canthik Kyai
kemampuan seseorang dalam Rajamala dan mengulas bentuk
menginterpretasi keberadaan visual Canthik Kyai Rajamala.
karya seni. Buku Estetika ini Jurnal tersebut dapat menjadi
digunakan sebagai sumber sumber referensi tertulis terkait
referensi tertulis mengenai unsur- dengan konsep penciptaan karya
unsur rupa. yang akan diciptakan.
Haris Fajar Nugroho, 2019. SP. Gustami, 2007. Butir-
“Canthik Perahu Kyai Rajamala Butir Mutiara Estetika Timur.
sebagai Sumber Inspirasi Prasista, Yogyakarta. Buku ini
Penciptaan Dhapur Tombak berisi tentang konsep filosofi dan
Kreasi”. Repository Jurnal ISI metodologi penciptaan seni kriya.
Surakarta. Artikel dalam jurnal ini Buku tersebut digunakan menjadi
menjelaskan tentang sejarah sumber referensi tertulis sebagai
dibuatnya canthik perahu Kyai dasar dalam menciptakan karya.
Rajamala. Ulasan tentang
sejarah hingga bentuk-bentuk 3. METODE PENCIPTAAN
detail dijelaskan secara rinci Metode penciptaan adalah langkah
dalam jurnal unggahannya. kerja yang dilakukan dalam penciptaan
Jurnal tersebut dapat menjadi karya seni. Langkah penciptaan karya
sumber referensi tertulis terkait tersebut meliputi teknik pengumpulan data,
dengan penulisan canthik perahu eksperimen,perenungan, dan pembentukan
Kyai pada karya yang akan karya. Metode penciptaan meliputi hal-hal
diciptakan. sebagai berikut:
Malcolm Barnard, 2011. 1. Pemanfaatan Sumber Data
Fashion Sebagai Komunikasi, Penelitian dilakukan dengan pemanfaatan
Jalasutra, Yogyakarta. Buku ini sumber data etik dan emik. Penjelasan
menguraikan wawasan kedua sumber data adalah sebagai berikut:
a. Sumber data etik merupakan sumber
mengenai fungsi retoris
data yang berasal dari pustaka yang
fashion untuk untuk
berkaitan dengan sumber ide yang
menentukan tempat dan diangkat. Sumber data etik merupakan
ruang gerak fashion dalam sumber data hasil pengumpulan melalui

4
Vol. 1 No. 1 December 2019 ISSN XXXX-XXXX (Online)
DOI: ISSN XXXX-XXXX (Print)

telaah pustaka, yang dilakukan dengan memvisualisasikan rancangan karya


kajian pustaka; buku ilmiah, diktat ilmiah, (Kartika 2016, 52).
artikel ilmiah, dan makalah ilmiah (Kartika 4. Perenungan
2016, 48). Perenungan merupakan pengembaraan
b. Sumber data emik adalah 1) Museum batin sang seniman dalam mencari simbol
Radya Pustaka, 2) Narasumber. atau metafora (Kartika 2016, 53).
Pemanfaatan sumber data emik dilakukan Perenungan dilakukan untuk mencari serta
dengan pengamatan (observasi), dilakukan menemukan simnol-simbol yang akan
untuk mengamati objek penelitian menjadi ikon dalam proses kreatif artistik
penciptaan sesuai ruang lingkup, dan dalam penciptaan karya seni. Hasil yang
sasaran sesuai dengan aspirasi karya yang didapat dalam proses perenungan adalah
akan diciptakan atau disusun. Teknik transformasi canthik perahu Kyai Rajamala
pengumpulan data ini didukung dengan ke dalam bentuk motif batik melalui teknik
alat dokumentasi berupa foto-foto data stilasi. Perangkat yang akan ditransformasi
(Kartika 2016, 49). ke dalam motif batik adalah bentuk dan
2. Teknik Pengumpulan Data unsur-unsur wajah yang terdapat pada
Teknik pengumpulan data menyajikan hasil canthik perahu Kyai Rajamala. Bentuk dan
informasi data dari sumber data etik dan unsur-unsur wajah canthik perahu Kyai
emik. Sumber data etik berisi informasi Rajamala yang ditransformasikan tersebut
data berupa dokumen dan sumber data memiliki makna filosofi yang kemudian
emik berisi informasi data berupa akan ditransformasikan sebagai motif
wawancara dengan narasumber. utama. Tahap perenungan dimaknai
Uraiannya adalah sebagai berikut: sebagai bentuk pencarian dan penemuan
a. Studi pustaka atas simbol-simbol yang akan
Pengumpulan data melalui studi pustaka ditransformasikan dalam proses penciptaan
dilakukan untuk memperoleh data berupa tesis karya seni. Penggunaan pendekatan
pustaka yang mendukung tulisan terkait estetika dalam proses penciptaan karya
Canthik Rajamala dan busana kasual. memperhatikan unsur-unsur desain seperti:
Studi pustaka dilakukan dengan menelaah titik, garis, bidang, ruang, tekstur, dan
pustaka berupa buku, laporan-laporan, warna untuk mencapai keindahan karya
artikel ilmiah, dan sumber-sumber lainnya secara visual. Keindahan sebagai bentuk
yang memiliki relevansi dengan sumber ide pernyataan jiwa itu bersifat mendunia,
yang diangkat. universal, dan sah bagi siapapun (Toekio
b. Wawancara 2003, 70).
Teknik pengumpulan data wawancara atau 5. Pembentukan
yang dikenal juga sebagai interview Tahap pembentukan merupakan
dilakukan terhadap beberapa narasumber. rancangan tata susun atau komposisi yang
3. Eksperimen dirancang untuk mendapatkan bentuk atau
Tahap eksperimen merupakan tahap uji struktur karya (Kartika 2016, 54). Hasil
coba atau ekplorasi dalam rangka yang didapat adalah pengelompokkan
menentukan media, teknik, dan material objek dan purwarupa. Canthik perahu Kyai
yang akan digunakan. Hasil yang didapat Rajamala akan dikelompokkan menjadi
adalah teknik transformasi objek ide ke beberapa judul karya. Tahap selanjutnya
dalam sketsa motif batik dan uji coba adalah produksi karya. Tahap ini
warna. Tahap eksperimen dilakukan menekankan pada skema alur pengerjaan
dengan mencoba alternatif pemilihan dari penciptaan karya seni, sehingga tahap
bahan, teknik, alat, dan konsep tata susun ini lebih bersifat teknis. Medium dalam
yang akan digunakan dalam teknik batik tulis adalah menggunakan kain

5
jenis primisima merk gamelan yang
memiliki lebar 105 cm. Pengaplikasian
motif menggunakan teknik batik tulis.
Warna yang digunakan adalah jenis
pewarna sintetis yaitu remasol dengan
menggunakan teknik pembatikan tutup
celup.
Proses perwujudan karya batik tulis dimulai
dari proses nyorek, nglowongi, ngiseni,
nembok, dan nglorod. Pengaplikasian
selanjutnya adalah diwujudkan dalam
adibusana melalui proses jahit.

4. PEMBAHASAN Gambar 1. Sketsa Motif Canthik Rajamala


4.1 PROSES KREASI ARTISTIK (Desain: Kristanti, 2021)
1. Proses Penciptaan
a. Sumber Data
Sumber data merupakan faktor penting
dalam proses penciptaan karya, sumber
data foto maupun dokumen membantu
mengeksplorasi dan mengasah kreativitas
dalam berkarya seni. Sumber data juga
dapat memberikan batasan yang jelas
mengenai konsep karya yang akan
diciptakan. Data yang terkumpul
memberikan ruang dalam proses
penciptaan karya, sumber data didapatkan
penulis dengan melakukan kegiatan studi Gambar 2. Sketsa Motif Canthik Rajamala
pustaka dan observasi pada canthik (Desain: Kristanti, 2021)
Rajamala dan adibusana. Kelengkapan
data yang didapatkan dari studi pustaka
dan observasi pada canthik perahu Kyai
Rajamala maupun adibusana dapat
membantu proses penciptaan karya,
dengan demikian proses penciptaan karya
benar-benar mengandung makna yang
terdapat pada canthik perahu Kyai
Rajamala yang kemudian diwujudkan
dalam adibusana.
b. Rancangan Karya

Gambar 3. Sketsa Motif Canthik Rajamala


(Desain: Kristanti, 2021)

6
Vol. 1 No. 1 December 2019 ISSN XXXX-XXXX (Online)
DOI: ISSN XXXX-XXXX (Print)

Gambar 5. Busana Canthik Rajamala


(Foto: Harry Hartantio, 2021)
Gambar 4. Sketsa Motif Canthik Rajamala
(Desain: Kristanti, 2021)

c. Tahap Perwujudan
Tahap penciptaan karya ini penulis
mengangkat canthik perahu Kyai Rajamala
sebagai sumber ide penciptaan karya seni.
Canthik perahu Kyai Rajamala akan
direinterpretasikan pada kain dengan teknik
stilasi menggunakan tata susun repetisi.
Canthik perahu Kyai Rajamala ini menjadi
motif utama pada batik dan divariasi
dengan penambahan motif pendukung
yang diambil dari unsur-unsur wajah Gambar 6. Busana Canthik Rajamala
(Foto: Harry Hartantio, 2021)
canthik perahu Kyai Rajamala, seperti:
bibir, hidung, mata, alis, rambut, jamang,
dan pilis. Motif ini diwujudkan pada sebuah
kain dengan menggunakan teknik batik
tulis yaitu menggunakan canting.
Penggunaan pewarna kain untuk
menghasilkan warna yang sesuai
menggunakan pewarna sintetis yaitu
pewarna remasol dan waterglas sebagai
pengunci warnanya. Teknik pengerjaannya
menggunakan teknik batik tulis, celup,
colet, jahit, dan pemasangan manik-manik.
Motif batik ini diwujudkan untuk adibusana.
4.2. HASIL

Gambar 5. Busana Canthik Rajamala


(Foto: Harry Hartantio, 2021)

Judul Karya : Baita Rajamala


Teknik : Batik

7
Tulis dan celup dengan sifat-sifat kodrat dari
Tahun : 2021 Tuhan. Dalam kosmogini Jawa
Deskripsi : dikenal dengan istilah keblat
papat lima pancer, sifat-sifat
Bentuk karya sanggit tersebut direpresentasikan
dalam karya ini menggunakan dalam simbol elemen di dunia,
konsep reinterpretasi. Konsep warna yang menyiratkan watak
reinterpretasi yaitu penciptaan manusia. Karya “Baita
karya seni dengan menafsirkan Rajamala” berwujud adibusana
kembali idiom, seni tradisi untuk wanita dengan bentuk
sebagai model konservasi potongan outer, dress dan
(pelestarian pengembangan) celana panjang.
atau yang dapat disebut dengan Penciptaan karya
ekspresi personal yang kultural. adibusana ini menggunakan
Karya “Baita Rajamala” bahan utama kain primisima
diwujudkan dengan dan satin bridal, sedangkan
menghadirkan estetika bentuk bahan pendukung yang
canthik perahu Kyai Rajamala. digunakan adalah furing SPTI
Karya ini mempergunakan dan tricod. Penggunaan
konsep estetika sanggit kombinasi kain satin bridal agar
reinterpretasi dan mengandung busana terlihat lebih modern,
makna simbolik. Komposisi busana ini mengutamakan
warna yang digunakan pada kenyamanan dan kepercayaan
karya ini adalah warna hitam. diri si pemakai namun estetika
Karya busana yang dibuat ini dari busana ini juga dihadirkan
mengaplikasikan motif canthik dengan elegan dan menarik.
Rajamala yang berwujud kepala
(canthik) dengan tata susun 5. KESIMPULSN
repetisi yang distilasi. Disusun
Menghadapi global
sama atau serupa yang disusun
harus mampu menemukan jati-
dengan seimbang atau dalam
dirinya sendiri sebagai manusia
pola batik dinamakan geometri,
Indonesia (bagaimana
dengan keseimbangan tersebut
menguasai modern dengan
mengandung makna spiritual
sentuhan tradisi). Sesuai
dalam pembuatannya yang
dengan paradigma baru
mencerminkan suatu hubungan
pendidikan tinggi seni di
antara manusia kepada Tuhan,
Indonesia yakni: menggali,
keseimbangan akal budi
mengkaji dan mengolah potensi
manusia untuk memahami,
pluralitas budaya lokal sebagai
mendalami, menyelami, dan
modal agar mampu bersaing
melawan hawa nafsunya. Wujud
dalam percaturan global. Untuk
peperangan batin pada diri
menghadapi global maka harus
manusia yang tercermin dari
studi lokal, semakin global
tokoh Rajamala yang berwatak
semakin lokal. Kini budaya lama
keras hati, pemberani, dan ingin
itu diminati kembali sebagai
selalu menang sendiri. Karya ini
salah satu alternatif
berisi tentang keberadaan
pengembangan seni, dapat
manusia di dunia yang dikelilingi
8
Vol. 1 No. 1 December 2019 ISSN XXXX-XXXX (Online)
DOI: ISSN XXXX-XXXX (Print)

disimpulkan bahwa ditampilkan.


perkembangan seni tradisi
dengan sentuhan modern, yang 6. REFERENCES
kemudian disebut estetika Barnard, Malcolm. 2011. Fashion Sebagai
sanggit dalam paradigma Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutera.
kekaryaan seni, yaitu fenomena Bratasiswara. 2000. Bauwarna: Adat Tata
yang muncul sebagai karya Cara Jawa. Jakarta: Yayasan
reinterpretasi simbolik. Idiom- Suryasumirat.
idiom tradisi hasil reinterpretasi, Djelantik. 2001. Estetika Sebuah
merupakan struktur paduan Pengantar. Bandung: Masyarakat
dengan menggunakan teknik Seni Pertunjukan Indonesia.
pembabaran modern, maka Ernawati, Dkk. 2008. Tata Busana. Jakarta:
akan terjadi berbagai versi gaya Direktorat Pembinaan Sekolah
sesuai hasil reduksi pengolahan Menengah Kejuruan.
pengkarya. Walaupun karya- Kartika, Dharsono Sony. 2016. Kreasi
karya tersebut melukiskan satu Artistik Perjumpaan Tradisi Modern
rekayasa cerita tertentu, namun Dalam Paradigma Kekaryaan Seni.
ide cerita tersebut hanya Karanganyar: Citra Sains.
merupakan hasil rangsang Koentjaraningrat. 1954. Sejarah
ungkapan perasaan pengkarya Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta:
Karya seni ini diciptakan New Haven.
untuk mendapatkan kepuasan Marwati, Sri. 2005. “Bentuk Dan Makna
batin, tidak hanya diekspresikan Canthik Kyai Rajamala Ciptaan
ke dalam bentuk visual namun KGPAA Hamengkungnagara III.”
mampu memberikan makna, Institut Seni Indonesia Surakarta.
filosofi, ide, konsep, dan teknik Padmopuspito, AS. 1960. Nawa Windu
yang seimbang, menghasilkan Museum Radya Pustaka. Surakarta:
suatu karya yang tidak hanya Panitia Paheman Radya Pustaka.
indah namun berkarakter serta Palgunandi, Bram. 2008. Desain Produk.
mengandung makna simbolik Bandung: ITB.
yang mendalam. Penciptaan Santosa, Doellah. 2002. Batik Pengaruh
karya ini merepresentasikan Zaman Dan Lingkungan. Surakarta:
canthik perahu Kyai Rajamala Danar Hadi.
yang memiliki makna dan Suryono, Sulistyo Joko. 2014. “Kajian
pengertian tersendiri dalam Bentuk Kapal Rajamala.” Surakarta.
aspek kehidupan. Penggunaan Toekio, Soegeng. 2003. Kria Indonesia,
motif yang memiliki makna Tinjauan Kosakriya. Surakarta: STSI
tersendiri ditambah Press.
penerapannya pa da adi Wulandari, Ari. 2011. Makna Filosofis, Cara
busana yang akan memberikan Pembuatan, dan Industri Batik.
sentuhan baru. Selain itu Yogyakarta: Andi Offset.
penggunaan warna yang
terkesan tajam menambah
kesan pada canthik perahu Kyai
Rajamala dan berbagai macam
makna yang terkandung dapat
nampak dan serasi secara
makna maupun visual yang

You might also like