Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background: Tamoxifen is a Selective Estrogen Reseptor Modulators, serves as an anti-estrogen to block the
effects of estrogen on breast cancer tissue. Tamoxifen interferes with fat metabolism which lead to fatty liver.
Ultrasonography is main modality to detect the presence of fatty liver, which is divided into degrees of 0, 1, 2
and 3. Fat infiltration into liver blood vessels causes a decrease in intrahepatic vascular compliance which can be
examined using Doppler hepatic vein spectral ultrasound, into a triphasic, biphasic or monophasic waveform.
Objectives: To compare the degree of fatty liver and hepatic vein spectral waveform and its correlation in ultra-
sonography of breast cancer patients with and without tamoxifen therapy.
Materials and Methods: Observational cross-sectional study with non-random consecutive sampling. This study
used questionnaires and grey-scale ultrasound examination of the liver and right hepatic vein spectral Doppler
ultrasound. Statistical analysis used was K-S test.
Results: Mode of breast cancer diagnosed age range was 50-60 y.o. and the youngest was 28 y.o. None of the
subjects was obese. The mean use of tamoxifen was 19+5,87 months. There is an increase in the incidency of
degree 1 and 3 fatty liver in breast cancer patients with tamoxifen therapy, but this was not statistically significant.
Hepatic vein spectral abnormalities with monophasic waveforms also increased in tamoxifen therapy compared
without tamoxifen therapy, but this was not statistically significant.
Conclusions: Increased incidency of degree 1 and 3 fatty liver and abnormal spectral monophasic waveform
in breast cancer patients with tamoxifen were not statistically significant. There was no significant correlation
between the incidency of degree of fatty liver and hepatic vein spectral waveform.
Keywords: breast cancer, tamoxifen, SERMs, fatty liver, hepatic vein spectral waveform.
ABSTRAK
Latar belakang: Tamoxifen merupakan Selective Estrogen Reseptor Modulators, berfungsi sebagai anti-estrogen
dan bertujuan memblok efek estrogen pada jaringan kanker payudara. Tamoxifen mengganggu metabolisme
lemak dan menyebabkan timbulnya fatty liver. Ultrasonografi merupakan modalitas utama deteksi fatty liver.
Fatty liver terbagi menjadi derajat 0, 1, 2 dan 3. Infiltrasi lemak pada pembuluh darah intrahepatik menyebabkan
penurunan vascular compliance yang dapat diperiksa dengan USG Doppler spektral v. hepatika, terbagi menjadi
trifasik, bifasik, dan monofasik.
Tujuan: membandingkan derajat fatty liver maupun spektral vena hepatika serta hubungan keduanya pada
ultrasonografi pada penderita kanker payudara dengan atau tanpa terapi tamoxifen.
Bahan dan cara: Penelitian cross-sectional observasional, non-random consecutive sampling. Alat ukur yang digu-
nakan adalah kuesioner dan hasil pemeriksaan USG grey-scale hepar dan Doppler spektral v. hepatika kanan.
Analisis uji statistik yang digunakan adalah K-S test.
Hasil: Usia subjek terbanyak 50-60 tahun dengan usia termuda 28 tahun. Tidak ada subjek yang menderita obesi-
tas. Rerata pemakaian tamoxifen adalah 19+5,87 bulan. Terdapat peningkatan kejadian fatty liver derajat 1 dan 3
pada subjek dengan tamoxifen, namun tidak bermakna secara statistik. Spektral gelombang v. hepatika abnormal
monofasik meningkat pada kelompok tamoxifen dibandingkan tanpa tamoxifen, namun tidak bermakna secara
statistik. Tidak terdapat hubungan yang bermakna (IHC) digunakan untuk menguji status reseptor
antara derajat fatty liver dan spektral v. hepatika. estrogen (Estrogen Receptor, ER) pada penderita
Kesimpulan: Peningkatan kejadian fatty liver kanker payudara. Penderita kanker payudara
derajat 1 dan 3 serta peningkatan spektral gelom- dengan ER positif diprediksi akan lebih berespon
bang v. hepatika monofasik pada penderita kank-
terhadap terapi hormonal tamoxifen.6
er payudara dengan tamoxifen tidak bermakna
secara statistik. Tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara derajat fatty liver dengan spek- Tamoxifen merupakan kompleks Selective
tral gelombang v. hepatika. Estrogen Reseptor Modulators (SERMs) yang bekerja
secara spesifik pada jaringan target. Tamoxifen
Kata kunci: kanker payudara, tamoxifen, SERMs, cukup diterima baik oleh tubuh terutama pada
fatty liver, spektral v. hepatika. penggunaan 10 mg 2x/hari.7 Sebagai terapi ajuvan,
tamoxifen pada umumnya diberikan selama
kurun waktu 5 tahun. Tamoxifen dan metabolit
PENDAHULUAN
aktifnya, 4-hydroxytamoxifen, secara kompetitif
Kanker payudara adalah neoplasma primer menghambat ikatan estradiol pada ikatannya di
yang berasal dari jaringan payudara selain yang reseptor estrogen (ER) dalam mekanisme dose-
berasal dari jaringan ikat di sekitar payudara. dependent.5
Kanker payudara bisa berasal dari jaringan duktus
maupun lobus payudara.1 Beberapa efek samping didapatkan pada
penggunaan tamoxifen, terutama pada
Kanker payudara masih merupakan masalah penggunaan > 1 tahun, yaitu timbulnya kanker
kesehatan utama di dunia.2 Di Indonesia, menurut endometrium, hipertrigliseridemia, penyakit
riset data kesehatan (risdakes) tahun 2007, kanker hepar dan fatty liver. Fatty liver yang diinduksi
6,8
payudara menempati tempat tertinggi keganasan oleh pemberian tamoxifen masuk dalam kelompok
pada perempuan, diikuti oleh kanker leher rahim non alcoholic fatty liver disease (NAFLD). NAFLD
dengan angka kematian yang cukup besar.3 merupakan kondisi di mana terjadi akumulasi
lemak dalam hepar yang tidak disebabkan oleh
Terapi pada kanker payudara tergantung pada konsumsi alkohol.9,10
stadium kanker payudara. Selain pembedahan,
diberikan radioterapi dengan atau tanpa Spektral Doppler vena hepatika kanan pada
kemoterapi dan diberikan terapi ajuvan dengan pasien dengan NAFLD menggambarkan adanya
terapi endokrin. Terapi pembedahan dapat penurunan vascular compliance akibat infiltrasi
dilakukan dengan mastektomi radikal, modified lemak. Vena hepatika akan mengalami penurunan
radical mastectomy atau breast conservation pulsatilitas pada kondisi adanya infiltrasi lemak. Hal
therapy.4 ini mengakibatkan pola gelombang normal vena
hepatika yang berbentuk trifasik akan berubah
Terapi endokrin pada penderita kanker payudara menjadi bifasik atau bahkan monofasik.11
bertujuan mencegah efek proliferasi estrogen
pada sel-sel kanker payudara. Hal ini bisa diperoleh Ultrasonografi (USG) merupakan metode
melalui 2 cara, yaitu dengan menurunkan level pencitraan yang paling banyak digunakan
estrogen dalam sirkulasi dan atau estrogen lokal untuk diagnosis dan evaluasi fatty liver atau
atau memblok aktivitas estrogen pada jaringan steatosis hepar. Ultrasonografi tidak invasif,
target. Penurunan level estrogen bisa didapat baik mudah diperoleh, dan biayanya terjangkau.11,12
dengan pembedahan, yaitu dengan oophorectomy, Ultrasonografi hepar untuk mendeteksi fatty liver
maupun dengan pemberian obat. Cara yang kedua mempunyai sensitivitas 82% sampai 89% dan
yaitu dengan memblok aktivitas estrogen pada spesifitas 93%.13
jaringan target. Tamoxifen merupakan pilihan
pertama obat antiestrogen nonsteroid.5
indeks kappa intraobserver spektral vena hepatika tampak sedikit lebih tinggi pada kelompok dengan
adalah 1,0. Kedua hasil penghitungan indeks kappa tamoxifen dibandingkan pada kelompok tanpa
intraobserver berarti sangat baik secara statistik.14 tamoxifen. Namun fatty liver derajat 2 atau fatty
liver sedang tampak lebih tinggi pada kelompok
tanpa tamoxifen dibandingkan pada kelompok
Karakteristik Data Dasar
dengan tamoxifen (Tabel 3 dan Gambar 2).
Karakteristik data dasar diperoleh dari
anamnesis dan pengukuran terhadap sampel. Oleh karena p>0,05, maka dapat diambil
Karakteristik data dasar yang diambil adalah usia kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan
saat terdiagnosis kanker payudara, indeks massa yang bermakna antara derajat fatty liver dengan
tubuh, histopatologi kanker payudara dan lama pemakaian terapi tamoxifen.
pemakaian terapi tamoxifen.
Tabel 1. Karakteristik data dasar usia saat terdiagnosis kanker payudara, IMT dan histopatologi pada dua kelompok
sampel
Dari kelompok sampel dengan tamoxifen, rerata Pada pemeriksaan USG Doppler Spektral vena
pemakaian tamoxifen dalam penelitian ini adalah hepatika pada pasien yang mengalami fatty liver
19+5,87 bulan dengan penggunaan minimal dengan dan tanpa terapi Tamoxifen, didapatkan
selama 13 bulan dan penggunaan maksimal hasil seperti pada Tabel 5 dan Gambar 4. Oleh
selama 39 bulan (Tabel 2 dan Gambar 1). karena p>0,05, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara spektral v. hepatika dengan pemakaian
terapi tamoxifen.
Hasil Pemeriksaan USG Grey-Scale dan Doppler
Spektral Vena Hepatika
Oleh karena p>0,05, maka dapat diambil
Fatty liver derajat 1 atau fatty liver ringan kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang
lebih tinggi pada kelompok dengan tamoxifen bermakna antara derajat fatty liver dengan spektral
dibandingkan pada kelompok tanpa tamoxifen. v. hepatika.
Fatty liver derajat 3 atau fatty liver berat juga
Spektral v. hepatika
Jumlah
Trifasik Bifasik Monofasik
n 27 2 3 32
Dengan tamoxifen
% 84,4 6,2 9,4 100
n 26 4 2 32
Tanpa tamoxifen
% 81,2 12,5 6,2 100
Jumlah 53 6 5 64
K-S test : p = 0,125.
Tabel 5. Hubungan derajat fatty liver dengan spektral v. Hepatika