You are on page 1of 8

PERBANDINGAN KEJADIAN FATTY LIVER

PADA ULTRASONOGRAFI PENDERITA KANKER PAYUDARA


DENGAN DAN TANPA TERAPI TAMOXIFEN
Sri Indah Aruminingsih1, Lina Choridah2, Yana Supriatna2

1. Peserta PPDS I Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada


2. Staf Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT

Background: Tamoxifen is a Selective Estrogen Reseptor Modulators, serves as an anti-estrogen to block the
effects of estrogen on breast cancer tissue. Tamoxifen interferes with fat metabolism which lead to fatty liver.
Ultrasonography is main modality to detect the presence of fatty liver, which is divided into degrees of 0, 1, 2
and 3. Fat infiltration into liver blood vessels causes a decrease in intrahepatic vascular compliance which can be
examined using Doppler hepatic vein spectral ultrasound, into a triphasic, biphasic or monophasic waveform.
Objectives: To compare the degree of fatty liver and hepatic vein spectral waveform and its correlation in ultra-
sonography of breast cancer patients with and without tamoxifen therapy.
Materials and Methods: Observational cross-sectional study with non-random consecutive sampling. This study
used questionnaires and grey-scale ultrasound examination of the liver and right hepatic vein spectral Doppler
ultrasound. Statistical analysis used was K-S test.
Results: Mode of breast cancer diagnosed age range was 50-60 y.o. and the youngest was 28 y.o. None of the
subjects was obese. The mean use of tamoxifen was 19+5,87 months. There is an increase in the incidency of
degree 1 and 3 fatty liver in breast cancer patients with tamoxifen therapy, but this was not statistically significant.
Hepatic vein spectral abnormalities with monophasic waveforms also increased in tamoxifen therapy compared
without tamoxifen therapy, but this was not statistically significant.
Conclusions: Increased incidency of degree 1 and 3 fatty liver and abnormal spectral monophasic waveform
in breast cancer patients with tamoxifen were not statistically significant. There was no significant correlation
between the incidency of degree of fatty liver and hepatic vein spectral waveform.

Keywords: breast cancer, tamoxifen, SERMs, fatty liver, hepatic vein spectral waveform.

ABSTRAK
Latar belakang: Tamoxifen merupakan Selective Estrogen Reseptor Modulators, berfungsi sebagai anti-estrogen
dan bertujuan memblok efek estrogen pada jaringan kanker payudara. Tamoxifen mengganggu metabolisme
lemak dan menyebabkan timbulnya fatty liver. Ultrasonografi merupakan modalitas utama deteksi fatty liver.
Fatty liver terbagi menjadi derajat 0, 1, 2 dan 3. Infiltrasi lemak pada pembuluh darah intrahepatik menyebabkan
penurunan vascular compliance yang dapat diperiksa dengan USG Doppler spektral v. hepatika, terbagi menjadi
trifasik, bifasik, dan monofasik.
Tujuan: membandingkan derajat fatty liver maupun spektral vena hepatika serta hubungan keduanya pada
ultrasonografi pada penderita kanker payudara dengan atau tanpa terapi tamoxifen.
Bahan dan cara: Penelitian cross-sectional observasional, non-random consecutive sampling. Alat ukur yang digu-
nakan adalah kuesioner dan hasil pemeriksaan USG grey-scale hepar dan Doppler spektral v. hepatika kanan.
Analisis uji statistik yang digunakan adalah K-S test.
Hasil: Usia subjek terbanyak 50-60 tahun dengan usia termuda 28 tahun. Tidak ada subjek yang menderita obesi-
tas. Rerata pemakaian tamoxifen adalah 19+5,87 bulan. Terdapat peningkatan kejadian fatty liver derajat 1 dan 3
pada subjek dengan tamoxifen, namun tidak bermakna secara statistik. Spektral gelombang v. hepatika abnormal
monofasik meningkat pada kelompok tamoxifen dibandingkan tanpa tamoxifen, namun tidak bermakna secara

Jurnal Radiologi Indonesia Volume 1 Nomor 1, Mei 2015 23


PERBANDINGAN KEJADIAN FATTY LIVER PADA ULTRASONOGRAFI PENDERITA KANKER PAYUDARA DENGAN DAN TANPA TERAPI
TAMOXIFEN

statistik. Tidak terdapat hubungan yang bermakna (IHC) digunakan untuk menguji status reseptor
antara derajat fatty liver dan spektral v. hepatika. estrogen (Estrogen Receptor, ER) pada penderita
Kesimpulan: Peningkatan kejadian fatty liver kanker payudara. Penderita kanker payudara
derajat 1 dan 3 serta peningkatan spektral gelom- dengan ER positif diprediksi akan lebih berespon
bang v. hepatika monofasik pada penderita kank-
terhadap terapi hormonal tamoxifen.6
er payudara dengan tamoxifen tidak bermakna
secara statistik. Tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara derajat fatty liver dengan spek- Tamoxifen merupakan kompleks Selective
tral gelombang v. hepatika. Estrogen Reseptor Modulators (SERMs) yang bekerja
secara spesifik pada jaringan target. Tamoxifen
Kata kunci: kanker payudara, tamoxifen, SERMs, cukup diterima baik oleh tubuh terutama pada
fatty liver, spektral v. hepatika. penggunaan 10 mg 2x/hari.7 Sebagai terapi ajuvan,
tamoxifen pada umumnya diberikan selama
kurun waktu 5 tahun. Tamoxifen dan metabolit
PENDAHULUAN
aktifnya, 4-hydroxytamoxifen, secara kompetitif
Kanker payudara adalah neoplasma primer menghambat ikatan estradiol pada ikatannya di
yang berasal dari jaringan payudara selain yang reseptor estrogen (ER) dalam mekanisme dose-
berasal dari jaringan ikat di sekitar payudara. dependent.5
Kanker payudara bisa berasal dari jaringan duktus
maupun lobus payudara.1 Beberapa efek samping didapatkan pada
penggunaan tamoxifen, terutama pada
Kanker payudara masih merupakan masalah penggunaan > 1 tahun, yaitu timbulnya kanker
kesehatan utama di dunia.2 Di Indonesia, menurut endometrium, hipertrigliseridemia, penyakit
riset data kesehatan (risdakes) tahun 2007, kanker hepar dan fatty liver. Fatty liver yang diinduksi
6,8

payudara menempati tempat tertinggi keganasan oleh pemberian tamoxifen masuk dalam kelompok
pada perempuan, diikuti oleh kanker leher rahim non alcoholic fatty liver disease (NAFLD). NAFLD
dengan angka kematian yang cukup besar.3 merupakan kondisi di mana terjadi akumulasi
lemak dalam hepar yang tidak disebabkan oleh
Terapi pada kanker payudara tergantung pada konsumsi alkohol.9,10
stadium kanker payudara. Selain pembedahan,
diberikan radioterapi dengan atau tanpa Spektral Doppler vena hepatika kanan pada
kemoterapi dan diberikan terapi ajuvan dengan pasien dengan NAFLD menggambarkan adanya
terapi endokrin. Terapi pembedahan dapat penurunan vascular compliance akibat infiltrasi
dilakukan dengan mastektomi radikal, modified lemak. Vena hepatika akan mengalami penurunan
radical mastectomy atau breast conservation pulsatilitas pada kondisi adanya infiltrasi lemak. Hal
therapy.4 ini mengakibatkan pola gelombang normal vena
hepatika yang berbentuk trifasik akan berubah
Terapi endokrin pada penderita kanker payudara menjadi bifasik atau bahkan monofasik.11
bertujuan mencegah efek proliferasi estrogen
pada sel-sel kanker payudara. Hal ini bisa diperoleh Ultrasonografi (USG) merupakan metode
melalui 2 cara, yaitu dengan menurunkan level pencitraan yang paling banyak digunakan
estrogen dalam sirkulasi dan atau estrogen lokal untuk diagnosis dan evaluasi fatty liver atau
atau memblok aktivitas estrogen pada jaringan steatosis hepar. Ultrasonografi tidak invasif,
target. Penurunan level estrogen bisa didapat baik mudah diperoleh, dan biayanya terjangkau.11,12
dengan pembedahan, yaitu dengan oophorectomy, Ultrasonografi hepar untuk mendeteksi fatty liver
maupun dengan pemberian obat. Cara yang kedua mempunyai sensitivitas 82% sampai 89% dan
yaitu dengan memblok aktivitas estrogen pada spesifitas 93%.13
jaringan target. Tamoxifen merupakan pilihan
pertama obat antiestrogen nonsteroid.5

Pemeriksaan dengan immunohistochemistry

24 Jurnal Radiologi Indonesia Volume 1 Nomor 1, Mei 2015


Sri Indah Aruminingsih, Lina Choridah, Yana Supriatna

BAHAN DAN CARA Pemeriksaan USG dilakukan oleh satu dokter


spesialis radiologi yang mempunyai keahlian
Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional dalam bidang pemeriksaan dan interpretasi
observasional. Subjek penelitian terdiri dari 2 ultrasonografi. Dilakukan penghitungan nilai kappa
kelompok, yaitu penderita kanker payudara intraobserver untuk masing-masing pemeriksaan
dengan terapi tamoxifen dan penderita kanker dengan cara menilai ulang rekaman hasil USG
payudara tanpa terapi tamoxifen. Teknik yang disimpan dalam alat USG. Penghitungan nilai
pengambilan sampel dengan cara non-random kappa dilakukan sebelum penelitian. Nilai kappa
consecutive sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini ditentukan minimal sebesar
adalah kuesioner dan hasil pemeriksaan USG grey- 0,75.14 Hasil pengukuran dikumpulkan dengan
scale hepar dan Doppler spektral v. hepatika kanan. hasil kuesioner setiap subjek penelitian, dan
selanjutnya dilakukan entri data untuk dianalisis
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah dengan bantuan komputer.
penderita kanker payudara yang telah dibuktikan
dengan pemeriksaan histopatologi, pada Data yang bersifat numerik seperti usia,
kelompok dengan tamoxifen maka subjek telah berat badan, tinggi badan dan lama pemberian
mengkonsumsi tamoxifen selama sekurang- tamoxifen, dideskripsikan dalam bentuk distribusi
kurangnya satu tahun dan setuju untuk dilakukan rerata, standar deviasi, modus, median, nilai
pemeriksaan dengan menandatangani informed minimum, nilai maksimum dan persentase. Data
consent. Kriteria eksklusi adalah penderita dengan yang bersifat nominal seperti histopatologis
riwayat penggunaan minuman beralkohol, kanker payudara, dideskripsikan dalam bentuk
penderita yang mengkonsumsi obat kortikosteroid persentase. Analisis komparasi kejadian fatty liver,
dalam jangka panjang, penderita dengan riwayat baik derajat fatty liver, spektral v.hepatika dan
penyakit hepar, misal Hepatitis C dan penderita hubungan keduanya, dilakukan dengan uji statistik
dengan riwayat penyakit jantung. Kolmogorov-Smirnov karena syarat uji Chi-Square
tidak terpenuhi.
Jumlah subjek penelitian yang memenuhi
kriteria inklusi sebanyak 64 subjek dan telah
menandatangani informed consent kemudian Penelitian ini dilaksanakan dengan persetujuan
mengisi perangkat kuesioner, dan kemudian Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas
dilakukan pemeriksaan untuk karakteristik Gadjah Mada Yogyakarta sesuai dengan batasan
data dasar yaitu tinggi badan dan berat badan. waktu yang telah direncanakan. Informed consent
Kemudian dilakukan pemeriksaan hepar dengan dilakukan pada subjek dan meminta persetujuan
alat ultrasonografi grey-scale dengan USG GE untuk diikutsertakan dalam penelitian ini atas
Logic P3, transduser konveks frekuensi 3,5 kesadaran sendiri.
MHz dengan kombinasi potongan transversal,
subcostal, dan intercostal. Dilanjutkan dengan
pengukuran spektral vena hepatika kanan pada HASIL
posisi dekubitus lateral kiri 50-60° dengan tangan
diangkat, melalui pendekatan intercosta pada Penelitian dilakukan di Bagian Radiologi RSUP Dr.
spatium intercostalis 10 atau 11 kanan, selama Sardjito Yogyakarta pada bulan September 2013.
inspirasi tenang dengan posisi transduser sejajar Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan
spatium intercostalis. Sample volume diambil dari tidak dieksklusi sejumlah 64 subjek, terdiri dari 32
vena hepatika kanan, sekitar 3-5 cm dari vena cava subjek pada kelompok dengan tamoxifen dan 32
inferior untuk menghindari pengaruh gelombang subjek pada kelompok tanpa tamoxifen.
dari vena cava inferior akibat gerakan jantung,
disesuaikan sebesar 2/3 diameter vasa. Analisis Hasil penghitungan indeks kappa intraobserver
bentuk gelombang diambil dari setidaknya 2 untuk masing-masing tanda perlemakan hati
sampai 3 siklus, dan sudut Doppler < 600. (NAFLD) antara 0,8 sampai 1,0. Hasil penghitungan

Jurnal Radiologi Indonesia Volume 1 Nomor 1, Mei 2015 25


PERBANDINGAN KEJADIAN FATTY LIVER PADA ULTRASONOGRAFI PENDERITA KANKER PAYUDARA DENGAN DAN TANPA TERAPI
TAMOXIFEN

indeks kappa intraobserver spektral vena hepatika tampak sedikit lebih tinggi pada kelompok dengan
adalah 1,0. Kedua hasil penghitungan indeks kappa tamoxifen dibandingkan pada kelompok tanpa
intraobserver berarti sangat baik secara statistik.14 tamoxifen. Namun fatty liver derajat 2 atau fatty
liver sedang tampak lebih tinggi pada kelompok
tanpa tamoxifen dibandingkan pada kelompok
Karakteristik Data Dasar
dengan tamoxifen (Tabel 3 dan Gambar 2).
Karakteristik data dasar diperoleh dari
anamnesis dan pengukuran terhadap sampel. Oleh karena p>0,05, maka dapat diambil
Karakteristik data dasar yang diambil adalah usia kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan
saat terdiagnosis kanker payudara, indeks massa yang bermakna antara derajat fatty liver dengan
tubuh, histopatologi kanker payudara dan lama pemakaian terapi tamoxifen.
pemakaian terapi tamoxifen.

Tabel 1. Karakteristik data dasar usia saat terdiagnosis kanker payudara, IMT dan histopatologi pada dua kelompok
sampel

Dengan tamoxifen Tanpa tamoxifen


Data dasar
n (%) n (%)
<40 tahun 2 (6,2) 3 (9,4)
Usia saat terdiagnosis kanker 40-50 tahun 7 (21,9) 8 (25)
payudara 50-60 tahun 19 (59,4) 11 (34,4)
>60 tahun 4 (12,5) 10 (31,2)
Underweight 0 (0) 1 (3,1)
Normal weight 31 (96,9) 29 (90,6)
IMT (kg/m2)
Overweight 1 (3,1) 2 (6,2)
Obese 0 (0) 0 (0)
Ca ductal infiltratif 32 (100) 31 (96,9)
Histopatologi
Ca lobular infiltratif 0 (0) 1 (3,1)

Tabel 2. Karakteristik data dasar : lama pemakaian tamoxifen (dalam bulan)

N Rerata SD Min Maks


Lama pemakaian tamoxifen 32 19 5,87 13 39

Dari kelompok sampel dengan tamoxifen, rerata Pada pemeriksaan USG Doppler Spektral vena
pemakaian tamoxifen dalam penelitian ini adalah hepatika pada pasien yang mengalami fatty liver
19+5,87 bulan dengan penggunaan minimal dengan dan tanpa terapi Tamoxifen, didapatkan
selama 13 bulan dan penggunaan maksimal hasil seperti pada Tabel 5 dan Gambar 4. Oleh
selama 39 bulan (Tabel 2 dan Gambar 1). karena p>0,05, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara spektral v. hepatika dengan pemakaian
terapi tamoxifen.
Hasil Pemeriksaan USG Grey-Scale dan Doppler
Spektral Vena Hepatika
Oleh karena p>0,05, maka dapat diambil
Fatty liver derajat 1 atau fatty liver ringan kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang
lebih tinggi pada kelompok dengan tamoxifen bermakna antara derajat fatty liver dengan spektral
dibandingkan pada kelompok tanpa tamoxifen. v. hepatika.
Fatty liver derajat 3 atau fatty liver berat juga

26 Jurnal Radiologi Indonesia Volume 1 Nomor 1, Mei 2015


Sri Indah Aruminingsih, Lina Choridah, Yana Supriatna

Gambar 1. Diagram pemakaian lama tamoxifen pada kelompok dengan tamoxifen

Tabel 3. Derajat fatty liver pada kedua kelompok subjek

Derajat fatty liver


Derajat 0 Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Jumlah
n 13 13 4 2 32
Dengan tamoxifen
% 40,6 40,6 12,5 6,2 100
n 20 6 5 1 32
Tanpa tamoxifen
% 62,5 18,8 15,6 3,1 100
Jumlah n 33 19 9 3 64

K-S test : p = 0,875.

Gambar 3. Diagram spektral gelombang v. hepatika


pada kedua kelompok sampel
Gambar 2. Diagram derajat fatty liver pada kedua
kelompok subjek

di ER dalam mekanisme dose-dependent. Ketika


tamoxifen atau kompleks yang menyerupainya
PEMBAHASAN berikatan dengan reseptor, maka akan
menonaktifkan reseptor untuk berikatan dengan
Tamoxifen dan metabolit aktifnya, DNA, namun tidak mengaktivasi transkripsi.5
4-hydroxytamoxifen, secara kompetitif
menghambat ikatan estradiol pada ikatannya Tamoxifen digunakan sebagai pencegahan

Jurnal Radiologi Indonesia Volume 1 Nomor 1, Mei 2015 27


PERBANDINGAN KEJADIAN FATTY LIVER PADA ULTRASONOGRAFI PENDERITA KANKER PAYUDARA DENGAN DAN TANPA TERAPI
TAMOXIFEN

Tabel 4. Spektral vena hepatika pada kedua kelompok subjek

Spektral v. hepatika
Jumlah
Trifasik Bifasik Monofasik
n 27 2 3 32
Dengan tamoxifen
% 84,4 6,2 9,4 100
n 26 4 2 32
Tanpa tamoxifen
% 81,2 12,5 6,2 100
Jumlah 53 6 5 64
K-S test : p = 0,125.
Tabel 5. Hubungan derajat fatty liver dengan spektral v. Hepatika

Derajat fatty liver


Jumlah
Derajat 0 Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3
Trifasik 33 20 3 2 58
Bifasik 0 1 2 0 3
Spektral v. hepatika
Monofasik 0 0 2 1 3
Jumlah 33 21 7 3 64

K-S test : p = 0,125


hepar, dengan diafragma dan kontur pembuluh
darah intrahepatik tampak normal, (2) sedang,
yaitu peningkatan difus sedang pada ekogenisitas
hepar dengan penurunan ringan gambaran
diafragma dan pembuluh darah intrahepatik, (3)
berat, yaitu peningkatan nyata pada ekogenisitas
hepar, segmen posterior lobus kanan hepar sukar
dilihat, struktur pembuluh darah intrahepatik dan
kontur diafragma terlihat samar atau bahkan tidak
Gambar 4. Diagram hubungan derajat fatty liver terlihat.15,16,17
dengan spektral v. hepatika
Peningkatan kejadian fatty liver pada
sekunder kanker payudara dengan dosis 20 mg/ penggunaan tamoxifen, terutama pada fatty
hari selama 5 tahun.7 Efek samping tamoxifen baru liver derajat 1 dan derajat 3, sesuai dengan
terlihat setelah pemakaian lebih dari satu tahun. temuan Murata et al.18 dan Nemoto et al.19 yang
Dari kelompok sampel pemakai tamoxifen, rerata menyatakan bahwa perubahan lemak pada hepar
pemakaian tamoxifen dalam penelitian ini adalah berhubungan dengan efek antagonis tamoxifen
19+5,87 bulan. Diharapkan jika memang terdapat pada reseptor estrogen, karena steatosis hepatis
efek samping pada pemakaian tamoxifen, maka spontan terjadi pada defisiensi aromatase, yang
efek samping tersebut sudah muncul. mempunyai produksi estrogen intrinsik sedikit.
Hal ini menurunkan oksidasi asam lemak β dan
Pemeriksaan USG hepar pada fatty liver menyebabkan akumulasi trigliserid dalam jumlah
menggunakan ekogenisitas ginjal kanan untuk banyak dalam hepatosit. Pemberian estrogen
menilai ekogenisitas parenkim hepar. Jika ekstrinsik menyebabkan proses di atas lebih
ekogenisitas parenkim hepar sama dengan korteks berkembang lagi.19 Oleh karena p>0,05, maka
ginjal, maka tidak tampak adanya fatty liver (derajat dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat
0). Infiltrasi lemak pada hepar menurut pemeriksaan hubungan yang bermakna antara derajat fatty liver
USG terbagi menjadi 3 derajat, yaitu : (1) ringan, dengan pemakaian terapi tamoxifen.
yaitu peningkatan difus minimal pada ekogenisitas

28 Jurnal Radiologi Indonesia Volume 1 Nomor 1, Mei 2015


Sri Indah Aruminingsih, Lina Choridah, Yana Supriatna

Evaluasi spektral Doppler yang paling KESIMPULAN


reproducible diperoleh deri vena hepatika kanan
dari arah interkosta, dengan sudut Doppler Terdapat peningkatan kejadian fatty liver
30°.11,20,31,32 Untuk menyederhanakan dan derajat 1 dan 3 pada penderita kanker payudara
meningkatkan reprodusibilitas, Colli et al.20 hanya yang mendapat terapi tamoxifen, namun hal ini
mengelompokkan gelombang Doppler menjadi tidak bermakna secara statistik. Terdapat juga
dua kelompok, yaitu normal (trifasik) dan abnormal peningkatan spektral v. hepatika monofasik pada
(tanpa aliran balik atau bifasik maupun benar- penderita kanker payudara yang mendapat terapi
benar mendatar atau monofasik).20 Walaupun tamoxifen, namun hal ini tidak bermakna secara
spektral monofasik menggambarkan kelainan statistik. Tidak terdapat hubungan yang bermakna
yang lebih berat, temuan histologis tidak berbeda antara derajat fatty liver dan spektral v. hepatika.
bermakna dibanding spektral bifasik.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap
Penelitian oleh Borges et al.11 menyimpulkan penderita kanker payudara yang mendapat
bahwa spektral Doppler vena hepatika kanan pada terapi tamoxifen dengan kejadian fatty liver dan
pasien dengan NAFLD menggambarkan adanya spektral vena hepatika dihubungkan dengan hasil
penurunan vascular compliance akibat infiltrasi pemeriksaan klinis dan laboratoris atau dengan
lemak. Vena hepatika akan mengalami penurunan modalitas radiologi lain seperti CT scan atau MRI
pulsatilitas pada kondisi adanya infiltrasi lemak, untuk mengetahui apakah terjadi kerusakan hati
dari pola trifasik yang pulsatil menjadi bifasik dan dan abnormalitas spektral vena hepatika karena
terkadang sampai monofasik, di mana tidak ada pengaruh terapi tamoxifen. Bisa juga dilakukan
osilasi pada gelombang Doppler. Dietrich et al.23 pemeriksaan lanjutan dengan rancangan
dan Karabulut et al.24 menunjukkan adanya aliran penelitian kohort atau case control study.
monofasik pada pasien dengan steatosis berat.

Temuan spektral Doppler abnormal monofasik


yang lebih tinggi pada kelompok dengan DAFTAR PUSTAKA
tamoxifen sesuai dengan temuan derajat 3 fatty
liver yang lebih tinggi pada kelompok dengan 1. American Cancer Society. Breast Cancer.
tamoxifen. Temuan spektral abnormal bifasik yang Available at: www.cancer.org. 2013.
lebih tinggi juga sesuai dengan temuan derajat 2 [Diakses 2 Juni 2013]
fatty liver yang lebih tinggi pada kelompok tanpa 2. Burstein, H.J., Harris, J.R., Morrow, M.
tamoxifen dibandingkan pada kelompok dengan Malignant Tumors of The Breast. In:
tamoxifen. Hal ini kemungkinan karena adanya DeVita, Hellman and Rosenberg’s Cancer :
infiltrasi lemak pada pembuluh darah v. hepatika Principles & Practice of Oncology. Vol. 2. 8th
yang sedikit lebih tinggi pada kelompok dengan ed. Wolters Kluwer Lippincott Williams &
tamoxifen pada derajat fatty liver yang lebih berat, Wilkins. Philadelphia. 2008. 1606-54.
namun hal ini tidak dapat dibuktikan karena tidak 3. Anonim. Kanker Payudara. Available at :
dilakukan biopsi hati sebagai baku emas maupun www.depkes.go.id. 2013. [Diakses 2 Juni
MRI. Oleh karena p>0,05, maka dapat diambil 2013]
kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang 4. Van de Velde, C.J.H. Tumor Payudara.
bermakna antara derajat fatty liver dengan spektral Dalam Van de Velde, C.J.H., Bosman, F.T.,
v. hepatika. Hal ini sesuai dengan temuan Borges Wagener, D.J.Th. (ed). Onkologi. Koninklijke
et al.11 dan Karabulut et al.24 yang menunjukkan Bibliotheek. Den Haag. 1996. 467-91.
terdapat korelasi negatif yang bermakna antara 5. Rennie, P., Read, J,, Murphy, L. Hormones
pola gelombang Doppler vena hepatika kanan dan and Cancer. In: Tannock IF, Hill RP, Bristow
derajat steatosis. RG, Harrington L. ed.. The Basic Science of
Oncology. 4th ed. Mc Graw Hill. Boston.
2004. 400-30.
6. Harvey, J.M., Clark, G.M., Osborne, C.K.,

Jurnal Radiologi Indonesia Volume 1 Nomor 1, Mei 2015 29


PERBANDINGAN KEJADIAN FATTY LIVER PADA ULTRASONOGRAFI PENDERITA KANKER PAYUDARA DENGAN DAN TANPA TERAPI
TAMOXIFEN

Allred, D.C. Estrogen Receptor Status by 2005. 78-145.


Immunohistochemistry is Superior to 16. Aḉikel, M., Sunay, S., Koplay, M., Gündoğdu
the Ligand-Binding Assay for Predicting F., Karakelleoglu, Ş. Evaluation of
Response to Adjuvant Endocrine Therapy ultrasonographic fatty liver and severity
in Breast Cancer. J Clin Oncol. 1999;17:1474- of coronary atherosclerosis, and obesity in
81. patients undergoing coronary angiography.
7. Floren, L.C., Hebert, M.F., Venook, A.P., Anadolu Kardiyol Derg. 2009. 273-9.
Jordan., V.C., Cisneros, A., Somberg, K.A. 17. Muhammadi, A., BAzazi, A., Maleki-
Tamoxifen in Liver Disease: Potential Miyandoab, T., Ghasemi-Rad, M. Evaluation
Exacerbation of Hepatic Dysfunction. of Relationship between Grading of Fatty
Annals of Oncology. 1998;9:1123-6. Liver and Severity of Atherosclerotic
8. Nguyen, M.C., Stewart, R.B., Banerji, M.A., Finding. Int J Clin Exp Med. 2012;5(3):251-6.
Gordon, D.H., Kral, J.G. Relationship 18. Murata, Y., Ogawa, Y., Saibara, T., Nishioka,
between Tamoxifen Use, Liver fat and Body A., Fujiwara, Y., Fukumoto, M. et al., 2003.
Fat Distribution in Woman with Breast Unrecognized Hepatic Steatosis and Non-
Cancer. Int J of Obesity. 2001;25(2):296-8. alcoholic Steatohepatitis in Adjuvant
9. Chalasani, N., Younossi, Z., Lavine, J.E., Tamoxifen for Breast Cancer Patients. Oncol
Diehl, A.M., Brunt, E.M., Cusi, K., et al. The Rep. 7(6):1299-304.
Diagnosis and Management of Non- 19. Nemoto, Y., Saibara, T., Ogawa, Y., Zhang,
Alcoholic Fatty liver Disease: Practice T., Xu, N., Ono, M. et al. Tamoxifen-Induced
Guideline by the American Association Nonalcoholic Steatohepatitis in Breast
for the Study of Liver Diseases, American Cancer Patients Treated with Adjuvant
College of Gastroenterology, and the Tamoxifen. Int Med. 2002;41(5):345-50.
American Gastroenterological Association. 20. Colli, A., Cocciolo, M., Riva, C., Martinez, E.,
Hepatology. 2012;55(6):2005-23. Prisco, A., Pirola, M., et al. Abnormalities of
10. Dabhi, A.S., Brahmbhatt, K.J., Pandya, T.P., Doppler Waveform of the Hepatic Veins
Thorat, P.B., Shah, M.C. Non-Alcoholic Fatty in Patients with Chronic Liver Disease:
liver Disease (NAFLD). JIACM. 2008;9(1):36- Correlation with Histologic Findings. AJR,
41. 1994;162:833-7.
11. Borges, V.F.A., Diniz, A.L.D., Cotrim, H.P., 21. Farrant, P., Meire, H.B. Hepatic Vein
Rocha, H.L.O.G., Salomão, F.C. Hepatic Pulsatility Assessment on Spectral Doppler
Vein Doppler Flowmetry in Patients with Ultrasound. Brit J Radiol. 1997;70:829-32.
Nonalcoholic Steatosis. Radiol Bras. 2011; 22. Scheinfeld, M.H., Bilali, A., Koenigsberg,
44(1):1-6. M. Understanding the Spectral Doppler
12. Ozkol, M., Ersoy, B., Kasirga, E., Taneli, F., Waveform of the Hepatic Veins in Health and
Bostanci, I.E., Ozhan, B. Metabolic Predictors Disease. RadioGraphics.2009;29:2081-98.
for Early Identification of Fatty liver Using 23. Dietrich, C.F., Lee, J.H., Gottschalk, R.,
Doppler and B-mode Ultrasonography in Herrmann, G., Sarrazin, C., Caspary, W.F., et
Overweight and Obese Adolescents. Eur J al. Hepatic and portal Vein Flow Pattern in
Pediatr. 2010; 169:1345-52 Correlation with Intrahepatic Fat Deposition
13. Bayard, M., Holt, J., Boroughs, E. Nonalcoholic and Liver Histology in Patients with Chronic
Fatty liver Disease. Am Fam Physician. Hepatitis C. AJR. 2010;171:437-43.
2006;73(11):1961-8. 24. Karabulut, N., Kazil, S., Yagci, B., Sabir,
14. Vierra, A.J., Garret, J.M. Understanding N. Doppler Waveform of the Hepatic
Interobserver Agreement : The Kappa Veins in an Obese Population. Eur Radiol.
Statistic. Fam Med. 2005;37(5):360-3. 2004;14:2268-72.
15. Wilson, S.R., Withers, C.E. The Liver. In:
Rumack, C.M., Wilson, S.R., Charboneau,
J.W., Levine, D. ed. Diagnostic Ultrasound.
4th ed. Vol. 1. Mosby Elsevier. Philadelphia.

30 Jurnal Radiologi Indonesia Volume 1 Nomor 1, Mei 2015

You might also like