You are on page 1of 9

Majalah Obstetri & Ginekologi, Vol. 16 No. 3 September - Desember !!" # 1!

" - 116
Perbandingan Kejadian Neutropeni dan Neuropati Perifer Akibat Kemoterapi
Adjuvan Paclitaxel Carboplatin antara Paclitaxel Infus 3 Jam dengan Paclitaxel
Infus ! Jam pada Penderita Kanker "varium #tadium II$
$omparison o% Ne&tropenia an' (eripheral Ne&ropath) *n+i'en+e ,ith Paclitaxel *n%&sion 3 -o&rs
.s / -o&rs in 0'j&.ant 1herap) ,ith Paclitaxel Carboplatin in O.arian $ar+inoma
Primandono Perbo%o
&
' (ra)mana Askandar *
&
' #unjoto
&
' +atna , #oebadi'

Ac)mad (asori
3
2 Departemen3SM4 Obstetri 'an Ginekologi

Departemen3SM4 5ehabilitasi Me'ik


3
Departemen3SM4 4armakologi
46 7N0*535S7 Dr. Soetomo S&raba)a
A(#*+AC*
The objective of this research is to compare the difference of neutropeni with peripheral neuropathy incident, after
administration of paclitaxel infuse 3 hours and 24 hours in adjuvant therapy with paclitaxel-carboplatin in patient
with ovarial carcinoma. This research is using experimental research with samples that was randomied after
consecutively recruited based on inclusive criteria. !efore and every after chemoteraphy performed "#$ and
differential count laboratories%s test and then analyed with T-test and #hi-s&uare test. 'rom three times
administration of paclitaxel 3 hours-carboplatin group, the incident of neutropeni after first until third chemo was
2(), 3(), 3(), respectively* and the incident of peripheral neuropathy was 3(), +(), ,(), respectively. 'rom
-aclitaxel 24 hours-carboplatin group the incident of neutropeni after first until third chemo was 4(), ,(), 4(),
respectively* and the incident of peripheral neuropathy was 2(), 2(), 2(), respectively. The statistic result was p .
(,(,. The conclusion of this research is no significant difference in neutropeni and peripheral neuropathy incident on
two study group.
Keywords: "eutropenia, peripheral neuropathy, paclitaxel, carboplatin, ovarial carcinoma, neuro conduction study
Correspondence: -rimandono -erbowo, /epartemen0$1' 2bstetri dan 3ine4ologi '5 6"78909$6 /r. $oetomo
$urabaya
P-N,A./0/AN
Sekitar 15 jenis kanker terbanyak di dunia, tiga
diantaranya adalah kanker ginekologi, yaitu kanker
serviks, kanker ovarium, dan kanker uterus. Distribusi
menurut epidemiologi adalah kanker vulva 0,6%, kanker
vagina 0,3%, kanker serviks uteri 6,1%, kanker korpus
uteri 3,!%, kanker ovarium !1%, koriokanker 5,5%, dan
kanker tuba 0,!%. "eganasan ovarium dapat terjadi pada
semua kelompok usia, tetapi tipe histologi berbeda tiap#
tiap kelompok umur. $ada usia kurang dari !0 tahun
pada umumnya tipe germ cell, sedangkan tipe epitelial
sering pada usia lebih dari 50 tahun. %nsidensi meningkat
dengan semakin tuanya usia, diperkirakan 15 kasus baru
per 100.000 populasi per tahun pada &anita usia '0(''
tahun, menjadi paling tinggi dengan angka 5) per
100.000 pada usia )0()' tahun dan angka harapan hidup
5 tahun se*ara keseluruhan hanya 30%. "anker ovarium
merupakan penyebab kematian kanker ke#' setelah
kanker paru, payudara, dan kolon.
1#3
+asalah penyakit kanker ovarium di negara berkembang
memiliki insidensi dan prevalensi yang *ukup tinggi,
banyak kasus datang pada stadium lanjut menyebabkan
meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas pada
penderita. "endala ,aktor ekonomi termasuk biaya
diagnostik dan terapi sangat tinggi, masalah deteksi dini
dipersulit dengan gejala a&al penyakit yang tidak
spesi,ik dan belum ada metode skrining yang e,ekti,
mengakibatkan )0% kasus kanker ovarium ditemukan
pada stadium lanjut dan sudah menyebar jauh diluar
ovarium. $enyebaran melalui perluasan lesi lokal,
kelenjar lim,atik, implantasi intraperitoneal, hematogen,
dan transdia,ragma memungkinkan terjadinya kanker
pada organ tubuh lainnya -sekunder.. $rognosis
diperburuk dengan semakin tingginya stadium penyakit
pada saat pertama kali didiagnosa.
'
/erapi optimal kanker sangat ditentukan oleh stadium,
derajat di,erensiasi, ,ertilitas, dan keadaan umum
penderita. $engobatan utama operasi pengangkatan
tumor primer dan metastasisnya, dan bila diperlukan
diberikan terapi adjuvan seperti kemoterapi, radioterapi
-intraperitoneal radiocolloid atau whole abdomimal
radiation., imunoterapi0terapi biologi, dan terapi
hormon. /indakan operasi yang dimaksud adalah
surgical staging, suatu tindakan bedah laparotomi
eksplorasi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
1!"
Majalah Obstetri & Ginekologi, Vol. 16 No. 3 September - Desember !!" # 1!" - 116
perluasan suatu kanker sehingga dapat menentukan
stadium klinik suatu kanker dan juga menentukan terapi
adjuvan yang perlu diberikan -kemoterapi.. $emberian
kemoterapi sebelum operasi -kemoterapi neoadjuvant.
bertujuan menekan pertumbuhan tumor dan mengurangi
perlengkatan dengan jaringan sekitarnya sehingga
memudahkan teknik operasi dan bila sudah
memungkinkan maka akan dilakukan surgical staging.
$emberian kemoterapi setelah operasi dilakukan pada
kanker ovarium stadium dini#kelompok risiko tinggi
-stadium 1 dengan derajat di,erensiasi 3, stadium 11,
stadium %%, tumor jenis clear cell., dan bila ada
ke*urigaan terdapat residual massa tumor -operasi
debulking0sitoeduksi pada stadium lanjut..
3,5,6
"ontroversi terhadap masalah pemilihan resimen
kemoterapi, variasi durasi &aktu pemberian, dan
besarnya dosis masih belum ditemukan suatu
kesepakatan, dimana semua itu bertujuan untuk
memperoleh hasil yang paling e,ekti, dengan e,ek
samping yang minimal, dan pada akhirnya akan
meningkatkan kualitas hidup yang baik. Salah satu jenis
resimen kemoterapi untuk kanker ovarium yang menjadi
topik hangat untuk diteliti adalah kombinasi golongan
taxane -paclitaxel, docetaxel. dengan golongan
platinum-based -cisplatin, carboplatin. dimana
kombinasi obat ini a&alnya sebagai kemotarepi lini
kedua, tetapi sekarang telah menjadi pilihan utama.
),2
-aclitaxel mulai diketahui mempunyai e,ek anti kanker
sekitar tahun 160#an. 3bat ini berasal dari ekstrak kulit
pohon pinus $asi,ik -Taxus brevifolia. yang tumbuh
banyak di 4ritish 1olumbia, 5laska, 1ali,ornia,
+ontana, 3regon, dan 6ashington. 4aru sekitar tahun
15 berhasil dibuat semisintetiknya. Sekarang, seluruh
produksi paclitaxel menggunakan teknologi ,ermentasi
sel tumbuhan. "ombinasi paclitaxel-carboplatin lebih
sering digunakan oleh karena memiliki e,ek samping
yang lebih bisa ditoleransi0lebih ringan dibandingkan
paclitaxel-cisplatin, &alaupun dari segi respons terapi
tidak tampak adanya perbedaan. $ada a&al
pemasarannya, *ara pemberian -original schedule.
paclitaxel yang disepakati para ahli adalah dalam in,us
selama !' jam tetapi dalam perjalanannya dari berbagai
penelitian dan pengalaman klinis didapatkan banyak
laporan bah&a in,us !' jam memiliki beberapa
kelemahan se*ara signi,ikan menyebabkan e,ek samping
myelosupresi yaitu neutropeni, tingkat kenyamanan
pasien terabaikan oleh karena lamanya pemberian in,us
sehingga meningkatkan risiko in,eksi nosokomial, tanpa
mengesampingkan ,aktor besarnya dosis dan kombinasi
dengan golongan platinum-based, serta memerlukan
biaya lebih besar karena lebih lama berada di rumah
sakit. 7al ini membuat para ahli di masing#masing pusat
pendidikan dan penelitian memberikan se*ara bervariasi
mulai dari in,us 1 jam, 3 jam, 6 jam, !' jam, dan 6
jam.
#1!
Dari literatur dan beberapa studi dikatakan bah&a
perbedaan dosis yaitu 135 mg0m
!
pada durasi in,us !'
jam, sedangkan dosis 1)5 mg0m
!
pada durasi in,us 3 jam
merupakan suatu standar baku yang telah disepakati
se*ara internasional -8%93.. Diantara kelompok in,us 3
jam dan !' jam tersebut, tidak ada perbedaan yang
signi,ikan terhadap progression0desease free dan
survival rate antara pemberian paclitaxel in,us 3 jam dan
!' jam. Studi yang dilakukan oleh :uropean-#anadian
study pada pasien kanker ovarium yang membandingkan
paclitaxel 1)5 mg0m
!
atau 135 mg0m
!
dalam in,us 3 jam
atau !' jam menyimpulkan tidak didapatkan perbedaan
e,ekti,itas se*ara statistik &alaupun progression-free
survival lebih lama pada pemberian dosis yang lebih
besar -1 minggu versus 1' minggu.. $enelitian yang
dilakukan 939 -3ynecologic 2ncology 3roup.
terhadap perbedaan besar dosis paclitaxel 1)5 mg0m
!
dengan !50 mg0m
!
dalam !' jam pada penderita kanker
ovarium yang recurrent menyimpulkan tidak ada
perbedaan yang bermakna terhadap &aktu desease
progression atau survival rate. $enelitian dari :ational
Surgeri 5djuvant 4reast and 4o&el $roje*t $roto*ol 4#
!6 yang membandingkan pemberian paclitaxel !50
mg0m
!
dalam in,us 3 jam atau !' jam menyimpulkan
tidak didapatkan perbedaan e,ekti,itas se*ara statistik
terhadap desease free atau survival rate, &alaupun ada
peningkatan response rate pada in,us 3 jam. 4ila ditinjau
dari aspek biaya, &alaupun selisih perbedaan biaya pada
kedua kelompok tidak men*olok karena pada in,us !'
jam dosis obat lebih ke*il tetapi se*ara keseluruhan,
penggunaan in,us 3 jam lebih murah daripada !'
jam.
2,11,13
;,ek samping suatu obat kemoterapi adalah hasil dari
hubungan antara ,armakokinetik dan ,armakodinamik.
Dari literatur dan beberapa studi yang mengevaluasi e,ek
samping diantara durasi in,us 3 jam dan !' jam
didapatkan hasil yang berbeda#beda, baik dari keluhan
hipersensitivitas, mual#muntah, renotoksik, hepatotoksik,
neuropati peri,er, dan neutropeni. 4eberapa penelitian
menyatakan kejadian yang tersebut diatas ada yang lebih
tinggi0rendah, tetapi beberapa menyatakan tidak ada
perbedaan yang bermakna. +asih diperlukan penelitian
lebih lanjut untuk mempelajari e,ek samping pemberian
in,us paclitaxel-carboplatin, men*akup besar dosis,
interval antar pemberian, dan durasi &aktu yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang absorbsi,
distribusi, metabolisme, eliminasi obat, pro,il obat
terhadap respons dan e,ekti,itasnya.
1'#1)
Sejauh ini, belum ada penelitian yang mengevaluasi e,ek
samping dari perbedaan durasi pemberian in,us obat
kemoterapi pada masyarakat %ndonesia. Di <S= Dr.
Soetomo Surabaya dengan latar belakang jumlah pasien
yang *ukup banyak dengan 43< -!ed 2cupancy 9ate.
lebih dari 100% menyebabkan antrian pasien menumpuk
kira#kira 5(6 pasien baru harus antri dalam setiap
harinya untuk menjalani kemoterapi. 5tas pertimbangan
e,isiensi &aktu yang lebih singkat maka saat ini kami
telah memakai paclitaxel in,us durasi 3 jam. 4erangkat
1!8
(erbo,o 'kk. # (erban'ingan 6eja'ian Ne&tropeni 'an Ne&ropati (eri%er 0kibat 6emoterapi 0'j&.an (a+lita9el:
$arboplatin
dari hal tersebut, maka peneliti ingin membandingkan
pemberian paclitaxel-carboplatin in,us 3 jam dan !'
jam, ditinjau dari angka kejadian neutropeni
-hematologi. dan neuropati peri,er -non#hematologi.
pada masyarakat %ndonesia. $enelitian ini bertujuan
untuk mengetahui metode pemberian kemoterapi
paclitaxel-carboplatin yang memberikan e,ek samping
paling minimal pada penderita kanker ovarium stadium
%(%> di <S= Dr. Soetomo Surabaya, juga
membandingkan kejadian neutropeni akibat kemoterapi
adjuvan paclitaxel-carboplatin antara paclitaxel in,us
!' jam dengan in,us 3 jam pada penderita kanker
ovarium, dan membandingkan kejadian neuropati peri,er
akibat kemoterapi adjuvan paclitaxel-carboplatin antara
paclitaxel in,us !' jam dengan in,us 3 jam pada
penderita kanker ovarium. Dari penelitian ini diharapkan
dapat mengetahui metode yang paling e,ekti, dipandang
dari ,aktor lama pemberian, besar dosis, dan e,ek
samping yang paling minimal, sekiranya dapat menjadi
dasar dalam penatalaksanaan kanker ovarium di masa
yang akan datang, serta dapat menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas pada penderita kanker, serta
meningkatkan kualitas hidup pasien khususnya penderita
kanker ovarium. Selain itu juga diharapkan menguatkan
teori tentang peranan kemoterapi paclitaxel-carboplatin
sebagai first line antikanker dan mendapatkan data dasar
baru mengenai penatalaksanaan kemoterapi paclitaxel-
carboplatin pada kasus kanker ovarium di <S= Dr.
Soetomo Surabaya.
$ada pemberian paclitaxel dengan in,us durasi 3 jam,
setelah masuk pembuluh darah maka obat akan langsung
didistribusikan sampai pada target organ. $ada
pemberian dengan durasi singkat, maka obat ini akan
terdistribusikan hanya sampai pada kompartemen %
-sentral. yaitu suatu area imajinasi dimana meliputi
organ#organ tubuh yang mempunyai pembuluh darah
besar dan ke*epatan aliran yang sangat baik seperti otak,
sara,, jantung, hati, dan ginjal. 7al ini menyebabkan
1ma? @, /ma? A, 5=1 @, >ss B, +</ B menghasilkan
steady state *epat dan paparan singkat, menyebabkan
singkatnya kadar konsentrasi obat dalam plasma yang
dipertahankan diatas tingkat ambang biologis -/ C. yaitu
0,05 sampai 0,1 Dmol0E 3bat akan menembus membran
sel dan berinteraksi dengan berbagai substansi dan
molekul regulator pada reseptor mikotubulus di
sitoplasma sehingga menyebabkan distorsi0kerusakan
mikrotubulus. Sinyal ini kemudian ditangkap oleh
penginduksi tumor suppressor gene p53 pada nukleus
dan #yclin /ependent 5inase 8nhibitor agar siklus sel
berhenti pada ,ase 9!0+ untuk memperbaiki kerusakan
mikrotubulus. 4ila kerusakan tersebut tidak bisa
diperbaiki maka akan terjadi peningkatan ,aktor#,aktor
pro#apoptosis -4a?, 4ak, 4im, 4ok, 4ad. dan penurunan
,aktor#,aktor antiapoptosis -4*l#! dan 4*l#?. di
mitokrodria dan mengaktivasi sitokrom 1, 5$58#1 dan
*aspase untuk terjadinya proses apoptosis. $ada
kompartemen % ini aliran dan ke*epatan darah pada
organ sara, lebih *epat0baik dibandingkan sumsum
tulang maka pemberian dengan durasi paclitaxel yang
singkat akan terjadi apoptosis sel neuron lebih besar
daripada sel hemopoetik sehingga e,ek samping
neuropati peri,er akan lebih besar. $ada pemberian
paclitaxel dengan in,us durasi !' jam, perbedaan se*ara
,armakokinetik adalah 1ma? B, /ma? C, 5=1 B, >ss @,
+</ @ menghasilkan steady state lambat dan paparan
lama sehingga obat akan masuk pada kompartemen %%
-jaringan. menembus sumsum tulang mempengaruhi
tahap#tahap pembelahan dan maturasi sel hematopoetik0
sel hemositoblas akibat gangguan transport spindle
mitosis yang menyebabkan de,ek maturasi dan apoptosis
sel hemopoetik lebih besar maka e,ek samping
neutropeni akan lebih nyata. $ada pemberian
carboplatin in,us dengan durasi 1 jam maka se*ara
,armakokinetik#,armakodinamik juga sama dengan in,us
pa*lita?el 3 jam. Fang berbeda adalah target organ yang
dipengaruhi yaitu D:5 sel. 3bat tidak sampai masuk
pada kompartemen jaringan menyebabkan distribusi
-+</. dan eliminasi akan menjadi jenuh sebanding
dengan lama paparan dan dosis obat akan menghambat
sel badan neuron dan sel $chwann yang mempunyai
ke*epatan sikulasi pembuluh darah sangat baik dan
siklus selnya berlangsung *epat, ,ase 9!0+ berlangsung
3(' jam $ada akhirnya hal ini menyebabkan
meningkatnya kejadian neuropati peri,er.
(A.AN ,AN 1-*",-
$enelitian dilakukan mulai bulan Desember !00) sampai
+ei !002. /empat penelitian di Departemen0S+8 %lmu
"ebidanan dan $enyakit "andungan, Departemen0 S+8
<ehabilitasi#+edis, dan Departemen0S+8 $atologi
"linik <S= Dr. Soetomo Surabaya.
$ada penelitian ini yang menjadi populasi adalah
penderita kanker ovarium stadium %(%> yang datang di
Departemen0S+8 %lmu "ebidanan dan $enyakit
"andungan <S= Dr. Soetomo Surabaya. Sebagai sampel
adalah penderita kanker ovarium stadium %(%> yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sampai
memenuhi jumlah sampel. Sampel diambil dari populasi
dengan metode consecutive sampling dan dilakukan
randomisasi double blind untuk membagi sampel ke
dalam kelompok paclitaxel-carboplatin in,us 3 jam dan
!' jam. Sampel penelitian ini minimal 10 penderita
masing#masing kelompok dengan total sampel !0.
"riteria inklusi penelitian ini adalah penderita kanker
ovarium stadium %(%> -sesuai 8%93. baik yang telah
dilakukan optimal0suboptimal surgical
staging0debul4ing, memenuhi syarat kemoterapi, yaitu
normalitas status hematologi -7b C 10 g%, leukosit C 3,0
? 10
3
0DE atau A 1!,0 ? 10
3
0DE, trombosit C 100.000. dan
normalitas ,ungsi ginjal dan hepar, kemudian bersedia
berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani
informed consent. Sedangkan kriteria eksklusi penelitian
ini adalah penderita yang telah mendapat kemoterapi
11!
Majalah Obstetri & Ginekologi, Vol. 16 No. 3 September - Desember !!" # 1!" - 116
sebelumnya, menderita penyakit neuropati peri,er yang
lain -misalG diabetes mellitus.. "riteria drop out
penelitian adalah bila penderita meninggal, atau
penderita tidak datang berobat sesuai jad&al.
"elayakan etik didapatkan dari "omisi ;tik untuk
penelitian ilmu dasar0klinik di <S= Dr. Soetomo
Surabaya08akultas "edokteran =niversitas 5irlangga
Surabaya.
.A#I0 ,AN P-1(A.A#AN
$enelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember !00)
sampai +ei !002 di <uang "andungan <S= Dr.
Soetomo Surabaya. Selama periode tersebut terdapat !0
sampel yang dilibatkan dalam penelitian, yang terdiri
dari 10 penderita kelompok in,us pa*lita?el 3 jam dan
10 penderita in,us pa*lita?el !' jam. Setiap subjek
penelitian dilakukan pemeriksaan neuropati peri,er di
Eaboratorium ;+9 <ehabilitasi +edik dan neutropeni
di Eaboratorium $atologi "linik sebelum dilakukan
kemoterapi dan setelah kemoterapi pertama, kedua, dan
ketiga. $enelitian ini menggunakan tingkat kemaknaan
0,05 -5%. sehingga apabila uji balistik didapatkan harga
p H 0,05 dikatakan bermakna, sedangkan bila didapatkan
harga p I 0,05 dikatakan tidak bermakna.
<ata#rata usia penderita kelompok in,us 3 jam adalah
'),! J 5,61, sama dengan kelompok in,us !' jam -'),3 J
5,22.. 7asil dibuktikan dengan uji t ! sampel bebas
didapatkan harga p C 0,05 yang berarti bah&a se*ara
statistik tidak didapatkan perbedaan bermakna rerata usia
penderita. <ata#rata luas tubuh kelompok in,us 3 jam
adalah sama -1,50 J 0,1!. dengan kelompok in,us !'
jam 1,5! J 0,10. 7asil uji t ! sampel bebas didapatkan
harga p C 0,05 yang berarti bah&a se*ara statistik tidak
didapatkan perbedaan bermakna rerata luas tubuh. <ata#
rata kadar hemoglobin kelompok in,us 3 jam adalah
sama -11, 1,1. dengan kelompok in,us !' jam -1!,1
1,!.. 7asil uji t ! sampel bebas didapatkan harga p C
0,05 yang berarti bah&a se*ara statistik tidak didapatkan
perbedaan bermakna rerata kadar hemoglobin. <ata#rata
kadar albumin kelompok in,us 3 jam adalah sama -3,5
0,'. dengan kelompok in,us !' jam -3,6 0,3.. 7asil uji
t ! sampel bebas didapatkan harga p C 0,05 yang berarti
bah&a se*ara statistik tidak didapatkan perbedaan
bermakna rerata kadar albumin.
$enelitian mendapatkan stadium kanker ovarium pada
kelompok in,us 3 adalah stadium %1 -50 %. dan stadium
%%%1 -50 %., sedangkan pada kelompok in,us !' jam
yaitu %1 -60 %. dan stadium %%%1 -'0 %.. 7asil uji 1hi#
sKuare didapatkan harga p L 1,00 -C 0,05. yang berarti
tidak ada perbedaan bermakna stadium klinis kanker
ovarium. =paya untuk mendapatkan sampel yang benar#
benar homogen antara kedua kelompok, kami lakukan
seoptimal mungkin yang terbukti melalui analisa
statistik. Dari !0 sampel, tampak kedua kelompok se*ara
statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna dalam
hal usia, luas tubuh, kadar hemoglobin, kadar albumin,
dan stadium klinis kanker, hal tersebut menunjukkan
bah&a sampel pada penelitian ini dapat dikatakan
homogen.
Didapatkan pula kejadian neutropeni pada kelompok
in,us 3 jam adalah setelah kemoterapi paxus-carbo %
-!0%., setelah paxus-carbo %% -30%. dan setelah paxus-
carbo %%% -30 %.. Sedangkan pada kelompok !' jam,
kejadian neutropeni setelah kemoterapi paxus-carbo %
-'0%., setelah paxus-carbo %% -50%. dan setelah paxus-
carbo %%% -'0%.. 7asil uji 1hi#sKuare didapatkan harga p
C 0,05 sehingga tidak ada perbedaan bermakna kejadian
neutropeni pada pemberian kemoterapi pertama, kedua,
dan ketiga antara kelompok in,us 3 jam dan !' jam.
Rerata Jumlah Neutrofil (sel/mm3)
3538.7
2883.4
2723.3
2652.7
2454.2 2253.5 2614
3390.2
2000 2000 2000 2000
0
2000
4000
K ! " # R $ % &
&'fus 3
( am
3538.7 2883.4 2723.3 2652.7
&'fus 24
( am
3390.2 2614 2454.2 2253.5
)ut off 2000 2000 2000 2000
Kemo 0 Kemo 1 Kemo 2 Kemo 3
9ambar 1. $erbedaan penurunan jumlah netro,il
9ambar 1 menunjukkan rata#rata jumlah netro,il yang
terus menurun mulai kemo 1 sampai dengan kemo 3.
$enurunan tersebut lebih besar pada in,us !' jam
dibanding in,us 3 jam. =ji t menunjukkan pada in,us !'
jam, penurunan netro,il sebelum dengan setelah
kemoterapi pertama didapatkan hasil yang signi,ikan -p
A 0,0001., setelah kemoterapi kedua dengan kemoterapi
pertama juga didapatkan hasil yang signi,ikan -p L 0,03.
tetapi setelah kemoterapi ketiga dengan kemoterapi
kedua didapatkan hasil yang tidak signi,ikan -p L 0,11..
Sedangkan pada in,us 3 jam dengan uji t, penurunan
netro,il sebelum dengan setelah kemoterapi pertama
didapatkan hasil yang signi,ikan -p A 0,0001., tetapi
setelah kemoterapi kedua dengan kemoterapi pertama
didapatkan hasil yang tidak signi,ikan -p L 0,!21. dan
setelah kemoterapi ketiga dengan kemoterapi kedua juga
didapatkan hasil yang tidak signi,ikan -p L 0,!5!..
7asil penelitian mendapatkan pada kelompok 3 jam
antara sebelum kemo dengan setelah kemo pertama
terjadi penurunan jumlah netro,il sebesar 1%, setelah
kemo kedua dibandingkan dengan kemo pertama
menurun 5,% dan setelah kemo ketiga menurun lagi
111
(erbo,o 'kk. # (erban'ingan 6eja'ian Ne&tropeni 'an Ne&ropati (eri%er 0kibat 6emoterapi 0'j&.an (a+lita9el:
$arboplatin
sebesar 1,!%. $ada kelompok !' jam didapatkan antara
sebelum kemo dengan setelah kemo pertama terjadi
penurunan jumlah netro,il sebesar !3,2%, setelah kemo
kedua dibandingkan dengan kemo pertama menurun
),5% dan setelah kemo ketiga menurun lagi sebesar
2,6%. $ada uji t, perbandingan penurunan jumlah
netro,il antara in,us 3 jam dan !' jam, se*ara statistik
tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dengan nilai
p C 0,05 baik setelah kemo pertama, kedua maupun
ketiga.
7asil penelitian mendapatkan kejadian neuropati pada
kelompok in,us 3 jam adalah setelah kemoterapi paxus-
carbo % -30%., setelah paxus-carbo %% -60%., dan setelah
paxus-carbo %%% -50 %.. Sedangkan pada kelompok !'
jam, kejadian neuropati setelah kemoterapi paxus-carbo
% -!0%., setelah paxus-carbo %% -!0%. dan setelah
paxus-carbo %%% -!0 %.. 7asil uji 1hi#sKuare didapatkan
harga p C 0,05 sehingga tidak ada perbedaan bermakna
kejadian neuropati pada pemberian kemoterapi pertama,
kedua dan ketiga pada kelompok in,us 3 jam dan !' jam.
Rerata $m*litu+o N), (m-)
2.04
2.38
3.45
4.14
3.6
2.84
2.28
2.51
2.00
2.00
2.00 2.00
0
2
4
6
K ! " # R $ % &
&'fus 3 ( am 4.14 3.45 2.38 2.04
&'fus 24
( am
3.6 2.84 2.51 2.28
)ut "ff 2 2 2 2
N), 0 N), 1 N), 2 N), 3
9ambar !. $erbedaan penurunan gelombang amplitudo
9ambar ! menunjukkan rata#rata gelombang amplitudo
yang terus menurun. $enurunan tersebut lebih besar pada
in,us 3 jam dibandingkan dengan in,us !' jam. =ji t
menunjukkan pada in,us 3 jam, penurunan gelombang
amplitudo tampak nyata se*ara signi,ikan baik setelah
kemoterapi pertama dengan sebelum kemoterapi -p L
0,05., setelah kemoterapi kedua dengan kemoterapi
pertama -p L 0,00., dan setelah kemoterapi ketiga
dengan kemoterapi kedua -p L 0,00).. Sedangkan pada
in,us !' jam penurunan gelombang amplitudo tampak
nyata se*ara signi,ikan setelah kemoterapi pertama
dengan sebelum kemo -p A 0,0001., setelah kemoterapi
kedua dengan kemoterapi pertama -p L 0,0'., tetapi tidak
terjadi setelah kemoterapi ketiga dengan kemoterapi
kedua -p L 0,15..
$enelitian mendapatkan pada kelompok 3 jam antara
sebelum kemo dengan setelah kemo pertama terjadi
penurunan gelombang amplitudo sebesar 16,2%, setelah
kemo kedua dibandingkan dengan kemo pertama
menurun !,1%, dan setelah kemo ketiga menurun lagi
sebesar !1,0%. $ada kelompok !' jam didapatkan antara
sebelum kemo dengan setelah kemo pertama terjadi
penurunan jumlah netro,il sebesar !0,2%, setelah kemo
kedua dibandingkan dengan kemo pertama menurun
1!,3%, dan setelah kemo ketiga menurun lagi sebesar
,3%. $ada uji t, se*ara statistik tidak didapatkan
perbedaan yang bermakna dengan nilai p C 0,05 baik
setelah kemo pertama, kedua, maupun ketiga.
"ombinasi golongan taxane -paclitaxel, docetaxel.
dengan golongan platinum-based -cisplatin, carboplatin.
adalah jenis resimen kemoterapi untuk kanker ovarium
yang menjadi topik hangat untuk diteliti karena pada
a&alnya kombinasi obat ini digunakan sebagai
kemoterapi pilihan kedua, tetapi sekarang telah menjadi
pilihan utama. $erbedaan pada proses absorpsi,
distribusi, metabolisme, dan ekskresi -,armakokinetik#
,armako#dinamik. bisa disebabkan oleh banyak ,aktor,
antara lain ,aktor usia, ,aktor stadium klinis, status
umum0ketahanan ,isik, status giMi, besar dosis, dan
durasi pemberian dari obat kemoterapi, sehingga
memberikan dampak e,ek samping yang berbeda#beda.
$enelitian ini dilakukan untuk mempelajari
perbandingan e,ek samping neutropeni dan neuropati
pemberian kemoterapi paclitaxel(carboplatin yang
diberikan dalam in,us selama 3 jam dengan yang
diberikan dalam !' jam pada penderita kanker ovarium
yang telah dilakukan operasi surgical staging se*ara
optimal sejak bulan Desember !00) sampai bulan +ei
!002. ;,ek samping lain yang sering terjadi pada
kemoterapi paclitaxel(carboplatin adalah reaksi
hipersensitivitas. Sarjana "ris, tahun 15 di 5S
melaporkan pada penelitian ,ase % dengan durasi in,us 3
jam didapatkan kejadian reaksi hipersensitivitas sebesar
30('0%. Dikatakan risiko akan meningkat bila
paclitaxel( carboplatin diberikan dalam &aktu singkat.
Dalam perjalanannya pemberian premedikasi dengan
kortikosteroid sangat membantu mengurangi kejadian
reaksi ini, sehingga pada penelitian selanjutnya, ,ase %%,
,ase %%%, dan ,ase %> kejadian hipersensitivitas sangat
jarang. $ada penelitian ini kami dapatkan ! penderita
dari kelompok 3 jam dan 1 penderita dari kelompok !'
jam yang mengalami reaksi hipersensitivitas, dimana
ketiganya mengalami gajala ringan seperti
urtikaria0gatal, dan tidak sampai terjadi syok.
Diperlukan penatalaksanaan yang *epat dan tepat agar
penderita tidak sampai jatuh pada kondisi yang buruk
-syok. yaitu dengan kontrol airway, breathing, dan
circulation meliputi evaluasi jalan na,as agar bebas0tidak
ada sumbatan, pemberian masker oksigen, dan
pemasangan in,us -live saving..
/otal sampel yang ikut dalam penelitian ini adalah !0
penderita dengan diagnosis kanker ovarium yang
mendapat pengobatan pembedahan yang optimal
-optimum surgical staging; dan dilanjutkan dengan
11
Majalah Obstetri & Ginekologi, Vol. 16 No. 3 September - Desember !!" # 1!" - 116
adjuvan kemoterapi paclitaxel(carboplatin. <ata#rata
usia penderita kelompok in,us 3 jam -'),! J 5,61., sama
dibandingkan kelompok in,us !' jam -'),3 J 5,22..
7asil dibuktikan dengan uji t ! sampel bebas didapatkan
harga p C 0,05 yang berarti bah&a se*ara statistik tidak
didapatkan perbedaan bermakna dalam hal usia
penderita. <ata# rata luas tubuh kelompok in,us 3 jam
adalah sama -1,50 J 0,1!. dibandingkan kelompok in,us
!' jam -1,5! J 0,10.. 7asil uji t ! sampel bebas
didapatkan harga p C 0,05 yang berarti bah&a se*ara
statistik tidak didapatkan perbedaan bermakna dalam hal
luas tubuh. 7asil uji 1hi#sKuare terhadap stadium kanker
ovarium pada kedua kelompok didapatkan harga p L
1,00 -C 0,05. yang berarti tidak signi,ikan.
"ami mengamati banyak penderita kanker di ruang
kandungan <S= Dr. Soetomo yang menjalani
kemoterapi tiba#tiba kondisi umumnya memburuk,
mengeluh panas dan lemah, dan akhirnya jatuh dalam
kondisi sepsis. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut disimpulkan suatu ,ebril neutropeni, suatu keadaan
yang mengan*am ji&a, dan memerlukan penanganan
segera. "ami menganggap netro,il merupakan
pertahanan tubuh pertama terhadap in,eksi dimana
netro,il adalah bagian terbesar dari lekosit yaitu sekitar
50(60%. :eutropeni adalah e,ek samping tersering dari
pemberian semua jenis obat kemoterapi termasuk
paclitaxel dan carboplatin.
;,ek samping non#hematologi yang menimbulkan
keluhan nyeri baru yang memperberat nyeri dari
metastase kanker itu sendiri dan sulit untuk disembuhkan
adalah neuropati peri,er. Dari literatur dikatakan
pemberian obat#obatan golongan neurotropik tidak
banyak memberikan perbaikan terapi dan diduga
pengaruh obat neurotropik yang bekerja memperbaiki
enMim#enMim sel termasuk sel kanker akan menyebabkan
progresivitas dari sel kanker itu sendiri -resisten.. Saat
ini derajat neuropati peri,er berdasarkan 673 dan
;139 hanya berdasarkan keluhan subjekti, saja, belum
ada kesepakatan terhadap pemeriksaan objekti, sebagai
alat pemeriksaan baku emas -gold standard.. Dari
penelitian#penelitian sebelumnya dikatakan "erve
conduction study -:1S. merupakan alat pemeriksaan
objekti, yang *ukup sering dipakai karena memiliki
sensitivitas dan spesi,itas yang baik untuk mengetahui
gangguan a&al dari keluhan neuropati peri,er.
$ada karakteristik umum dari !0 sampel tampak kedua
kelompok tidak didapatkan tanda dan gejala neutropeni
serta neuropati peri,er sebelum kemoterapi. Se*ara
statistik tidak didapatkan perbedaan bermakna dalam
hal usia penderita, luas tubuh, serta stadium klinis, dan
sebelum dilakukan uji statistik untuk membandingkan
in,us paclitaxel(carboplatin dalam 3 jam dan in,us
dalam !' jam dilakukan uji homogenitas. Dari uji
"olmogorov#Smirnov N didapatkan semua nilai p C 0,05
yang berarti semua sampel adalah homogen, dengan
demikian tidak mempengaruhi hasil perbandingan
selanjutnya.
:eutropeni se*ara umum merupakan e,ek samping dari
semua kemoterapi yang diperberat dengan bertambahnya
usia, status giMi yang kurang0tidak seimbang, gangguan
,ungsi ginjal dan hepar, ri&ayat kemoterapi0radiasi
sebelumnya, ,aktor in,eksi, pas*a operasi0luka terbuka
dan oleh invasi sel kanker itu sendiri ke dalam sumsum
tulang0progresivitas dari kanker, artinya kejadian
neutropeni penderita kanker ovarium stadium lanjut akan
lebih besar. Derajat neutropeni didasarkan pada hasil
perhitungan absolute neutrophil count <7"#; di ba&ah
!000 sel0mm
3
. 5:1 merupakan jumlah sel darah putih
dan ,raksi sel polimor,onuklear -$+:. serta band form
yang dinyatakan dengan rumus 5:1 L sel darah putih
-sel0mm
3
. ? persen -$+:s J bands. G 100.
$ada penelitian ini didapatkan kejadian neutropeni pada
kelompok !' jam adalah 50%, sedangkan pada
kelompok 3 jam adalah 30%. Dari kelompok !' jam
kami dapatkan ! penderita neutropeni derajat 1, !
penderita neutropeni derajat ! dengan jumlah lekosit A
',0 ? 10
3
0DE dan jumlah netro,il kurang dari 1.500
sel0mm
3
dan 1 penderita dengan derajat 3 dimana jumlah
lekosit A ',0 ? 10
3
0DE dan jumlah netro,il kurang dari
1.000 yang memerlukan terapi injeksi 3-#$'. $ada
kelompok 3 jam, kami dapatkan 3 penderita neutropeni
derajat 1 yang tidak memerlukan terapi 3-#$'. /idak
didapatkan perbedaan bermakna setelah kemo pertama,
kedua, dan ketiga antara kedua kelompok dengan hasil
uji statistik p C 0,05. $enurunan jumlah netro,il lebih
besar pada in,us !' jam dibanding in,us 3 jam. =ji t
menunjukkan pada in,us !' jam, penurunan netro,il
sebelum dengan setelah kemoterapi pertama didapatkan
hasil yang signi,ikan -p A 0,0001., setelah kemoterapi
kedua dengan kemoterapi pertama juga didapatkan hasil
yang signi,ikan -p L 0,03. tetapi setelah kemoterapi
ketiga dengan kemoterapi kedua didapatkan hasil yang
tidak signi,ikan -p L 0,11.. $ada in,us 3 jam, penurunan
netro,il sebelum dengan setelah kemoterapi pertama
didapatkan hasil yang signi,ikan -p A 0,0001., tetapi
setelah kemoterapi kedua dengan kemoterapi pertama
didapatkan hasil yang tidak signi,ikan -p L 0,!21., dan
setelah kemoterapi ketiga dengan kemoterapi kedua juga
didapatkan hasil yang tidak signi,ikan -p L 0,!5!.. 7al
ini menguatkan teori bah&a penurunan jumlah netro,il
terberat0terbesar adalah setelah pemberian kemoterapi
pertama karena adanya syok organ dan sel jaringan lalu
akan mengalami adaptasi dengan *ara meningkatkan
produksi sel progenitor0stem cell setelah beberapa kali
menerima kemoterapi. "ejadian neutropeni pada
kelompok 3 jam terjadi pada pasien dengan stadium
lanjut -%%% 1., sedangkan pada kelompok !' jam
didapatkan kenyataan yang berbeda bah&a kejadian
neutropeni juga terjadi pada pasien dengan stadium dini.
7al ini dapat disimpulkan bah&a kejadian neutropeni
pada kelompok 3 jam kemungkinan besar tidak hanya
dipengaruhi oleh karena ,aktor lamanya &aktu
pemberian -time dependent; dan besarnya dosis -dose
113
(erbo,o 'kk. # (erban'ingan 6eja'ian Ne&tropeni 'an Ne&ropati (eri%er 0kibat 6emoterapi 0'j&.an (a+lita9el:
$arboplatin
dependent. tetapi juga dipengaruhi ,aktor ekstrinsik
lainnya, misalnya jarak pemberian0interval kemoterapi
selanjutnya, kadar hemoglobin, pro,il lipid0albumin, juga
diduga dipengaruhi oleh ,aktor intrinsik seperti
progresivitas sel kanker stadium lanjut ke dalam sumsum
tulang yang dapat mempengaruhi ikatan0komunikasi
antar sel dibandingkan kelompok !' jam.
12#!0
7asil penelitian ini sama dengan penelitian sarjana "ris
pada penderita kanker payudara -dosis paclitaxel 10
mg0m
!
., S*hiller dan Sarosy pada kanker ovarium
stadium lanjut -paclitaxel !10 mg0m
!
dan !50 mg0m
!
J
9#18S. menyatakan pada penelitian in,us !' jam tidak
ada perbedaan bermakna antara kejadian neutropeni
dibandingkan dengan in,us 3 jam. 7asil yang berbeda
ditunjukkan oleh sarjana Doneho&er dan sarjana 4ro&n
dimana didapatkan angka kejadian neutropeni lebih
besar pada kelompok 1(6 jam. Sedangkan Sarjana
3htsu
1'
dengan dosis in,us 3 jam adalah !10 mg0m
!
dan
in,us !' jam adalah 135 mg0m
!
. 5ngka kejadian
neutropeni in,us 3 jam lebih ke*il dari !' jam -'0,)%
versus 66,)%.. Sarjana 6iernik, dkk dengan dosis
paclitaxel !50 mg0m
!
dan Sarjana 3hnuma dengan !00
mg0m
!
juga mendapatkan kejadian neutropeni akan
meningkat sebanding dengan semakin besar dosis -dose
dependent. dan semakin lamanya durasi -time
dependent; pemberian in,us paclitaxel(carboplatin.
Sarjana Oennens dengan dosis masing#masing 1)5 mg0m
!
mendapatkan kejadian neutropeni tidak adanya
perbedaan bermakna antara in,us 3 jam dan 6 jam, tetapi
didapatkan peningkatan kejadian neutropeni pada in,us
!' jam. Sarjana $eretM menyatakan perbedaan yang
signi,ikan terhadap kejadian neutropeni antara in,us 3
jam dengan !' jam yaitu 30% dan 6%, pada pemberian
paclitaxel 1)5 mg0m
!
-n L 5!1..
Dari data penelitian -tidak ditampilkan. timbulnya
neutropeni paling banyak setelah pemberian paclitaxel(
carboplatin pertama dan mulai stabil pada pemberian
kemoterapi yang kedua maupun ketiga. 7al ini
disebabkan sudah terjadi adaptasi pada sel
progenitor0stem cell. /idak didapatkan perbedaan
bermakna antara in,us 3 jam dengan !' jam setelah
pemberian kemoterapi pertama -!0% versus '0%.
9ranulositopenia akut terjadi 6(1! hari sesudah
pemberian kemoterapi, dengan pemulihan yang
berlangsung dalam 10(1' hari. 7al ini menjadi
pertimbangan kapan &aktu yang tepat untuk pemberian
kemoterapi seri selanjutnya yaitu P !1 hari kemudian.
Selain besarnya dosis, lamanya pemberian in,us
kemoterapi, dan stadium klinis, ,aktor#,aktor lain yang
mempengaruhi terjadinya neutropeni adalah ,aktor usia
dan malnutrisi. 9ambar 1 menunjukkan pemberian
paclitaxel(carboplatin in,us !' jam menyebabkan
terjadinya penurunan jumlah netro,il yang lebih berat
dibandingkan dengan in,us 3 jam. Se*ara teoritis, hal ini
disebabkan oleh karena kejadian neutropeni meningkat
pada in,us !' jam disebabkan lamanya konsentrasi obat
kemoterapi dalam plasma pada steady state yang berada
diatas nilai ambang ,isiologis ->ss @ dan +</ @.
memberikan &aktu yang lebih lama untuk aliran darah
memba&a Mat akti, obat kemoterapi dari kompartemen
sentral menuju kompartemen jaringan, menembus ke
dalam jaringan organ tubuh khususnya sumsum tulang
mempengaruhi tahap#tahap pembelahan dan maturasi sel
hematopoetik0sel hemositoblas akibat gangguan
transport spindle mitosis yang menyebabkan de,ek
maturasi dan berkurangnya jumlah netro,il.
2,1',15
$ada penelitian ini didapatkan e,ek samping neuropati
peri,er pada kelompok !' jam adalah 30%, sedangkan
pada kelompok 3 jam adalah 60% dengan hasil uji
statistik p C 0,05 sehingga disimpulkan tidak ada
perbedaan yang bermakna. :amun, didapatkan
perbedaan nyata bah&a kejadian neuropati peri,er pada
in,us 3 jam terjadi setelah pemberian paclitaxel(
carboplatin kedua -60%., sedangkan pada in,us !' jam
tidak dapat perbedaan baik setelah pemberian kemo
pertama, kedua, maupun ketiga -!0%.. $ada kelompok
3 jam, ke*enderungan terjadinya neuropati tampak nyata
setelah kemoterapi kedua dimana uji statistik didapatkan
hasil yang bermakna -p L 0,031., sedangkan pada
kelompok in,us !' jam, ke*enderungan terjadinya
neuropati tidak ada perbedaan bermakna bermakna
antara sebelum kemo dengan setelah kemo pertama -p L
0,500., setelah kemo kedua -p L 0,500. maupun setelah
kemo ketiga -p L 0,500.. 7al ini diperkuat dari
pemeriksaan :1S, tampak bah&a terjadi penurunan dari
gelombang amplitudo lebih besar pada in,us 3 jam
dibandingkan dengan in,us !' jam. =ji t menunjukkan
pada in,us 3 jam, penurunan gelombang amplitudo
tampak nyata se*ara signi,ikan baik setelah kemoterapi
pertama dengan sebelum kemoterapi -p L 0,05., setelah
kemoterapi kedua dengan kemoterapi pertama -p L
0,00., dan setelah kemoterapi ketiga dengan kemoterapi
kedua -p L 0,00).. Sedangkan pada in,us !' jam
penurunan gelombang amplitudo tampak nyata se*ara
signi,ikan setelah kemoterapi pertama dengan sebelum
kemo -p A 0,0001., setelah kemoterapi kedua dengan
kemoterapi pertama -p L 0,0'., tetapi tidak terjadi
setelah kemoterapi ketiga dengan kemoterapi kedua -p L
0,15..
$ada penelitian ini, kami dapatkan 1 penderita dari
kelompok in,us 3 jam mengalami peningkatan derajat
neuropati, baik dari keluhan subjekti, maupun dari
pemeriksaan :1S -derajat !(3. setelah kemoterapi seri
kedua sehingga kami mengurangi dosis paclitaxel
sebesar !0%. Satu penderita dari kelompok in,us 3 jam
setelah kemoterapi seri pertama mengalami keluhan
kesemutan dan hasil :1S menunjukkan neuropati pada
n. $uralis, tetapi setelah kemoterapi selanjutnya keluhan
subjekti, dan dari pemeriksaan :1S kembali normal
-reversible.. 7al ini disimpulkan bah&a penderita
tersebut mengalami gangguan neuropati ringan dimana
n. $uralis hanya mempunyai ,ungsi sebagai sensoris
saja. Sebagian besar penderita baik dari kelompok 3 jam
maupun !' jam dari pemeriksaan :1S mengalami
11/
Majalah Obstetri & Ginekologi, Vol. 16 No. 3 September - Desember !!" # 1!" - 116
neuropati peri,er pada n. -eroneus dibandingkan n.
Tibialis. Dari literatur hal ini dimungkinkan karena
diameter n. -eroneus lebih ke*il dari n. Tibialis sehingga
jumlah serabut syara, yang menyusunnya juga lebih
sedikit dan apabila jumlah serabut sara, yang terkena
sama banyak antara n. Tibialis dan n. -eroneus maka
dari pemeriksaan yang terlihat tidak normal dahulu
adalah n. -eroneus.
!1
7asil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
sarjana Smith dalam "ational $urgical 7djuvant !reast
and !owel -roject !-2+ terhadap pasien kanker
payudara, neuropati peri,er grade 3(' terjadi pada !!%
pasien yang menerima in,us paclitaxel 3 jam -!50
mg0m
!
, n L !). dan 13% pasien dengan in,us paclitaxel
!' jam -!50 mg0m
!
, n L !2'.. $ada per*obaan
randomisasi ,ase %%% paclitaxel -135 atau 1)5 mg0m
!
.
pada karsinoma ovarium, tidak terdapat perbedaan yang
signi,ikan terhadap kejadian neuropati peri,er grade 3('
yaitu 0,)% pada 3 jam -n L 12). dan 0,6% pada !' jam
-n L !0'.. Sarjana $eretM pada penderita kanker
payudara membandingkan paclitaxel 1)5 mg0m
!
-n L
5!1. antara in,us 3 jam dan !' jam terdapat kejadian
neuropati peri,er adalah )2% versus 65% -tidak
signi,ikan..
+enurut Sarjana <o&insky dan Doneho&er, e,ek
samping terjadinya neuropati peri,er lebih disebabkan
oleh besarnya dosis. +ereka membuktikan pada
penderita kanker ovarium yang rekuren dengan
memberikan dosis paclitaxel antara 135 mg0m
!
hingga
!50 mg0m
!
pada in,us 3 jam dibandingkan !' jam tidak
didapatkan perbedaan yang signi,ikan dan terjadinya
neuropati adalah setelah beberapa seri, tetapi dengan
dosis C !50 mg0m
!
maka keluhan neuropati peri,er akan
timbul lebih a&al dan tidak terpengaruh oleh lamanya
in,us.
12
7asil yang berbeda ditunjukkan oleh Sarjana 3tsu
dengan dosis in,us 3 jam adalah !10 mg0m
!
, n L !) dan
in,us !' jam adalah 135 mg0m
!
, n L 15. 5ngka kejadian
neuropati peri,er in,us 3 jam lebih besar dari !' jam
-63% versus 6,'%.. +enurut Sarjana +*$hee, ,aktor#
,aktor yang mempengaruhi timbulnya e,ek samping
neuropati peri,er akibat kemoterapi adalah besarnya
dosis, usia, status giMi, penyakit diabetes mellitus,
mengkonsumsi alkohol dalam &aktu yang lama, dan
jarak kemoretapi dengan operasi surgical staging.
!1
9ambar ! menunjukkan pemberian paclitaxel(
carboplatin in,us 3 jam memiliki ke*enderungan terjadi
neuropati peri,er lebih besar yang dibuktikan dengan
penurunan gelombang amplitudo n. -eroneus
dibandingkan dengan in,us !' jam. Se*ara teoritis,
kejadian neuropati peri,er meningkat pada in,us 3 jam
disebabkan dugaan bah&a konsentrasi maksimal -1ma?.
yang di*apai dalam &aktu yang singkat -tma?. disertai
pemberian dosis lebih tinggi sebagai penentu utama
hanya terdapat pada kompartemen sentral tetapi tidak
sampai masuk pada kompartemen jaringan menyebabkan
distribusi -+</. dan eliminasi akan menjadi jenuh
sebanding dengan lama paparan dan dosis obat akan
menghambat sel badan neuron dan sel $chwann yang
mempunyai ke*epatan sirkulasi pembuluh darah sangat
baik dan siklus selnya berlangsung *epat, ,ase 9!0+
berlangsung 3(' jam. $ada akhirnya hal ini
menyebabkan terhambatnya proli,erasi sel dan
regenerasi tidak berjalan dengan baik.
11
K-#I1P/0AN
/idak didapatkan peningkatan yang bermakna terhadap
kejadian neutropeni maupun neuropati peri,er pada in,us
paclitaxel !' jam dibandingkan in,us 3 jam pada terapi
adjuvan paclitaxel(carboplatin. Diperlukan penelitian
lebih lanjut untuk men*ari e,ek samping yang lain dari
pemberian kemoterapi paclitaxel(carboplatin dengan
dosis dan durasi yang berbeda, juga e,ek samping
neutropeni dan neuropati peri,er dengan masa observasi
yang lebih lama dengan pemberian kemoterapi
paclitaxel(carboplatin dengan dosis dan durasi yang
sama. 7asil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk pertimbangan pemberian kemoterapi paclitaxel(
carboplatin pada kasus kanker ginekologi dengan biaya
yang e,isien dan murah.
,A2*A+ P/#*AKA
1. 4enedet OE, 7a*ker :8, :gan 7FS. Staging *lassi,i*ation
and *lini*al pra*ti*e guidelines o, gynae*ologi* *an*ers.
8%93 1ommittee on 9yne*ologi* 3n*ology and %91S
9uidelines. !
nd
ed. ;lsevierQ !003. p.!(11'.
!. Stirrat 9+, +ills +S, Dray*ott /O. 3varian neoplasma. %nG
3bstetri*s and gynae*ology. 4ritishG 1hur*hill EivingstoneQ
!003. p.302(1).
3. 5MiM +8, 5ndrijono, Sai,uddin 54. 4uku a*uan nasional
onkologi ginekologi. OakartaG Fayasan 4ina $ustaka
Sar&ono $ra&irohardjoQ !006.
'. 4erek OS. 3varian *an*er. %nG 4erek OS -;d.. :ovakRs
gyne*ology. Eippin*ott 6illiams and 6ilkinsQ !00!
5. 5ngioli <, $ani*i $4, "avanagh OO, $e*orelli S, et al.
1hemotherapy ,or gyne*ologi*al neoplasms. :e& ForkG
+ae*el DekkerQ !00'. p.1(3!.
6. 4risto& <;, "arlan 4F. Surgery ,or ovarian *an*er. ="G
3?onQ !00'. p.2)(1)1.
). 8raser +, Eeung 4, /hompson 6;, /sang 4, et al.
1hemoresistan*e in human ovarian *an*erG the role o,
apoptoti* regulators. <eprodu*tive 4iology and
;ndo*rinology. !003Q 1G66().
2. 1habner 45, Eongo E. 1an*er *hemotherapy and
biotherapy, prin*iples and pra*ti*e. '
th
ed. $hiladelphiaG
Eippin*ott 6illiams and 6ilkinsQ !006.
. 4reathna*h 3S, 9eorgiadis +S, S*huler 4S, $iMMella $,
Elorens >, Steiberg S+, et al. $hase %% trial o, pa*lita*el by
6#hour *ontinuous in,usion in *ombination &ith *isplatin
,or patiens &ith advan*ed non#small *ell lung *an*er.
1lini*al 1an*er <esear*h. !000Q 6G!6)0(6.
10.Dubois 5, Eu*k 7O, +eier 6, 5dams 7$, 1osta S, et al. 5
randomiMed *lini*al trial o, *isplatin0pa*lita?el versus
11;
(erbo,o 'kk. # (erban'ingan 6eja'ian Ne&tropeni 'an Ne&ropati (eri%er 0kibat 6emoterapi 0'j&.an (a+lita9el:
$arboplatin
*arboplatin0pa*lita?el as ,irst#line treatment o, ovarian
*an*er. Oournal o, the :ational 1an*er %nstitute. !003Q
5G13!0(30.
11.4righton D, 6ood +iriam. /he royal marsden hospital
handbook o, *an*er *hemotherapy. 4ritishG ;lsevier#
1hur*hill EivingstoneQ !005. p.3(30.
1!.+oore ":, 7erMog /O, Ee&in S, 9iuntoli <E, 5rmstrong
D", et al. 5 *omparison o, *isplatin0pa*lita?el and
*arboplatin0pa*lita?el in stage %>4, re*urrent or persistent
*ervi*al *an*er. 9yne*ologi* 3n*ology. !00)Q 105G !(
303.
13.Smith <;, 4ro&n 5+, +amounas ;$, et al. <andomiMed
trial o, 3#hour versus !'#hour in,usion o, high#dose
pa*lita?el in patients &ith metastati* or lo*ally advan*ed
breast *an*erG national surgi*al adjuvant breast and bo&el
proje*t proto*ol b#!6. O 1lin 3n*ol. 1Q 1)G3'03(11.
1'.3htsu /, Sasaki F, /amura /, +iyata F. 1ini*al
pharma*okineti*s and pharma*odynami*s o, pa*lita?elG a 3#
hour in,usion versus a !'#hour in,usion. 1lin 1an*er
<esear*h. 15Q 1G5(606.
15.Oennens <, <is*hin D, Fuen ", et al. 1omparison o,
neutropeni in a randomiMed, *rossover trial o, 3#, 6#, and !'#
hour in,usions o, pa*lita?el. 9yne*ologi* 3n*ology. !003Q
1G10(3.
16.+ielke S, Sparreboom 5, Steinberg S+, et al. 5sso*iation
o, pa*lita?el pharma*okineti* &ith the development o,
peripheral neuropathy in patients &ith advan*ed *an*er.
1lin 1an*er <es. !005Q 11G'2'3(50.
1).Eee OO, S&ain S+. $eripheral neuropathy indu*ed by
mi*rotubule#stabiliMing agents. Oournal o, 1lini*al
3n*ology. !006Q !'G1633('!.
12.<o&insky ;", Doneho&er <1. <evie&G pa*lita?el -ta?ol..
/he :e& ;ngland Oournal o, +edi*ine.15Q 100'(1'.
1.4agby 91. Eeukopenia and leuko*ytosis. %nG 9oldman E,
5usiello D -;d.. 1e*il te?tbook o, medi*ine. !!
nd
ed.
$hiladelphiaG SaundersQ !00'. p.(2.
!0.5shariati 5. "omplikasi neoplasia dan terapi. DalamG
4oedi&arsono, Sugianto, 5shariati 5, Sedana +$,
=groseno -;d.. :askah lengkap surabaya hematologi
onkologi medik update#%>. Surabaya. !006, ! SeptemberQ
h.5(6).
!1. $reston D1, Shapiro 4;.
;le*tromyography and neuromus*ular
disordersG *lini*al#ele*trophysiologi*
*orrelations. !
nd
ed. $hiladelphiaG ;lsevierQ
!005. p.!5(3).
116

You might also like