You are on page 1of 22

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/353035977

Metanol dan Etanol: Produksi, Karakterisasi, Eksplorasi, dan Pemberdayaan


Sumber Daya Alamnya

Conference Paper · October 2020

CITATIONS READS

0 3,194

3 authors:

Muhammad Roy Asrori Sutrisno Sutrisno


State University of Malang State University of Malang
40 PUBLICATIONS   108 CITATIONS    45 PUBLICATIONS   106 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Husni Wahyu Wijaya


State University of Malang
34 PUBLICATIONS   144 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Metal-Organic Frameworks View project

IMPLEMENTATION OF INKUIRI BASED CHEMISTRY INSTRUCTION WITH SOCIOSCIENTIFIC ISSUES CONTEXT TO OPTIMIZE LEARNER’S CAPABILITIES AND SCIENTIFIC LITERACY
OF HIGH SCHOOL AND VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Roy Asrori on 07 July 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding SNKP 2020

Sinergi Kimia dan Pendidikan Kimia untuk


Menyiapkan Generasi di Era Disruptif

31 Oktober 2020

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang

i
Prosiding SNKP 2020
Sinergi Kimia dan Pendidikan Kimia untuk
Menyiapkan Generasi di Era Disruptif
Susunan Panitia
Ketua Pelaksana : Dr. Dra. Hayuni Retno Widarti, M.Si.
Wakil Ketua Pelaksana : Dr. Muntholib, S.Pd., M.Si.
Sekretaris Umum : Hanumi Oktiyani Rusdi, S.Pd., M.Si.
Bendahara : Rini Retnosari, S.Pd., M.Si.

Perlengkapan:
Dr. Yudhi Utomo, M.Si.
Dr. Aman Santoso, M.Si.

IT dan Website:
Nur Candra Eka Setiawan, S.Pd., M.Pd.
Danar, S.Si., M.Sc.

Divisi Acara:
Drs. Ridwan Joharmawan, M.Si.
Endang Ciptawati, S.Si., M.Si.
Mieke Alvionita, S.Pd, M.Si

Publikasi:
Dr. Munzil, M.Si.
Drs. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Ph.D.

Kesekretariatan:
Meyga Evi Ferama Sari, S.Si., M.Si.
Daratu Eviana Kusuma Putri, S.Si., M.Sc.

Penasehat:
Dr. Sumari, M.Si.
Dr.Sc. Anugrah Ricky Wijaya, S.Si., M.Sc.
Prof. Dra. Sri Rahayu, M.Ed., Ph.D.
Prof. Dr. Subandi, M.Si.

ii
Reviewer:
Habiddin, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
Husni Wahyu Wijaya, S.Pd., M.Si., Ph.D.

Editor:
Prof. Dr. Fauziatul Fajaroh, M.S.
Herunata, S.Pd, M.Pd.
Dr. Siti Marfu`ah, M.S.
Dr. Nazriati, M.Si.
Dr. H. Parlan, M.Si
Dr. Sutrisno, M.Si
Dr. Yahmin, S.Pd., M.Si.
Dr. Irma Kartika Kusumaningrum, S.Si, M.Si.
Nani Farida, S.Si., M.Si., Ph.D.
Dr. Adilah Aliyatulmuna

Desain Sampul :
Muhammad Rafli
Moh. Ilmanul Hakim

Tata Letak :
Ardian Arifka Widyananta
Annida Dhea Hajar Mastrin

ISBN: 978-602-96714-7-6

Penerbit:
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang

Alamat Penerbit:
Jl. Semarang No. 5 Malang 65145, Gedung B19
http://kimia.fmipa.um.ac.id/id/
e-mail: kimia.fmipa@um.ac.id

iii
Metanol dan Etanol: Produksi, Karakterisasi, Eksplorasi, dan
Pemberdayaan Sumber Daya Alamnya

Muhammad Roy Asrori, Sutrisno*, Husni Wahyu Wijaya


Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Malang, Jl. Semarang 5, Malang 65145, Indonesia
E-mail: sutrisno.kimia@um.ac.id

Abstrak: Bahan kimia yang sangat populer di masyarakat karena luasnya manfaat
dan kegunaan adalah alkohol, dan alkohol yang paling banyak digunakan adalah
etanol dan metanol. Kedua bahan kimia ini mempunyai manfaat yang sangat luas,
antara lain: sebagai bahan baku produksi bahan kimia lain (chemicals), bahan bakar
(langsung ataupun tidak langsung), sebagai pelarut untuk bahan obat dan kosmetika.
Kedua bahan ini tersedia di alam dan diperoleh dengan metode kimiawi. Produksi
kedua bahan kimia ini sudah sangat lama dikenal dan diversifikasi pemanfaatannya
terus berkembang. Teknik produksi kedua bahan ini telah berkembang, antara lain:
teknik fermentasi, hidrolisis, hidrogenasi katalitik, dan teknik lainnya telah
diinvestigasi. Karya tulis ini mengkaji tentang sumber daya alam penghasil metanol
dan etanol, metode atau teknik produksi (laboratorium dan industri), karakterisasi
dan identifikasi, dan diversifikasinya, baik yang sudah digunakan maupun
pengembangan potensinya.

Kata kunci: metanol, etanol, sumber daya alam, evaluasi

Abstract: The chemicals in the community due to the extent of the very popular
benefits and usability is alcohol, and the most widely used alcohol is ethanol and
methanol. Both of these chemicals have a very wide benefit, among others: As a raw
material production of other chemicals, fuel (directly or indirectly), as a solvent for
drug material and cosmetics. Both of these chemicals are available in nature and
obtained by chemical methods. The production of these two chemicals has long been
recognized and the diversification of their use is growing. The production techniques
for these two materials have been developed, including: fermentation techniques,
hydrolysis, catalytic hydrogenation, and other techniques have been investigated.
This paper examines about natural resources-producing methanol and ethanol,
method or production techniques (laboratory and industry), characterization and
identification, and diversifikasinya, good that is already in use as well as its potential
development.

Key words: methanol, ethanol, natural resources, evaluation

PENDAHULUAN
Sumber daya alam telah dieksplorasi secara terus menerus oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Faktanya, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
(non-renewable) seperti minyak bumi dan batu bara mulai langka dan menimbulkan masalah
lingkungan, seperti pemanasan global, sehingga pemanfaatan sumber daya alam yang dapat
diperbarui (renewable) mulai dieksplorasi (Gielen, dkk., 2019). Oleh karena itu, beberapa
tren penelitian mulai mengarah pada aspek keberlanjutan (sustainability) lingkungan hidup,
terkhusus di Indonesia.
Salah satu pemanfaatan sumber daya alam yang meluas saat ini adalah metanol dan
etanol. Kedua bahan ini merupakan golongan alkohol yang sudah dikenal sejak dahulu
(Pohanka, 2016). Sifat kedua bahan ini diantaranya: cairan yang tidak berwarna, mudah
menguap, dan berbau menyengat, selain sifat karakteristik masing-masing (Log & Moi,

179
2018). Kelebihan dari kedua bahan ini adalah ketersediaan sumber daya alam yang masih
melimpah dan renewable (Devi, dkk., 2019), biaya produksi rendah (Blumberg, dkk., 2019),
dapat dikonversi menjadi bahan baku kimia lainnya (Abdulrazzaq & Schwartz, 2019;
Ghasemzadeh, Sadati Tilebon, dkk., 2018a), tidak mengeluarkan emisi gas yang terlalu
banyak, dan ramah lingkungan (Devi, dkk., 2019). Implikasinya, saat ini kedua bahan ini
menjadi perhatian serius pada penelitian-penelitian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
(Rosen, 2017).
Desain teknik produksi metanol berbeda dengan etanol, walaupun hal itu
menggunakan bahan baku yang sama. Namun, beberapa teknik tersebut memiliki kemiripan,
meliputi gasifikasi, hidrolisis, hidrogenasi, dan fermentasi. Hal ini dapat diamati pada reaktor
yang digunakan. Metanol banyak diproduksi dari gas CO2 (Ghasemzadeh, Sadati Tilebon,,
dkk., 2018b). Pemanfaatan biomassa sebagai bahan baku produksi metanol masih
dikembangkan dalam beberapa penelitian (Furtado Amaral, dkk., 2019). Sedangkan, etanol
banyak diproduksi dari bahan baku biomassa seperti tebu di Brazil (Bordonal, dkk., 2018),
jagung di Amerika Serikat (Takagi, dkk., 2018), ubi kayu, dan tetes tebu di Indonesia
(Aiman, 2014). Fakta saat ini bahwa produksi etanol sudah memanfaatkan alga (biomassa
generasi ke-3) (Korzen, dkk., 2015), dan bahan hasil modifikasi genetik (Aiman, 2014). Oleh
karena itu, pengembangan suatu teknologi produksi metanol dan etanol dimungkinkan terus
berlanjut.
Suatu bahan baku dapat diberdayakan menjadi produk yang lebih bermanfaat, yang
biasa dikenal dengan diversifikasi. Pada diversifikasi bahan baku metanol dan etanol, jenis
produknya sudah bermacam-macam (Pohanka, 2016; Sun & Wang, 2014; Zhang, dkk.,
2018). Diversifikasi yang biasa dihasilkan dari kedua bahan ini adalah sebagai bio-fuel,
bahan kimia industri, dan bahan kimia dalam proses pembuatan produk, seperti kosmetika,
obat-obatan (Lachenmeier, 2008). Jadi, diversifikasi kedua bahan pasti masih dikembangkan
pada kebutuhan hidup lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, sumber daya alam yang berpotensi dalam lingkup sumber
metanol dan etanol perlu dikaji. Adapun tujuan dari kajian literatur ini adalah
mendeskripsikan sumber daya metanol dan etanol yang berada di alam dari aspek produksi,
karakterisasi, eskplorasi, dan pemberdayaannya. Manfaat yang diharapkan yaitu: pembaca
memperoleh perspektif baru tentang arah pengembangan sumber daya metanol dan etanol,
dan dapat dijadikan referensi bagi pembaca dan akademisi. Karya tulis ini dilakukan dengan
metode studi literatur dari berbagai sumber terpercaya dan kemudian dituangkan dalam
pembahasan yang komprehensif.

PEMBAHASAN
Sifat-Sifat Metanol dan Etanol
Metanol dan etanol merupakan sejenis senyawa alkohol, dan memiliki perbedaan sifat
karakteristik. Perbedaan sifat ini dikarenakan juga perbedaan struktur kimia (pada Gambar 1),
dimana rumus kimia metanol CH3OH dan rumus kimia etanol C2H5OH. Dalam ilmu kimia,
kedua bahan ini memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terletak pada atom C primer dan semua
ikatannya berjenis kovalen polar (Smith, 2017). Sifat karakteristik dari kedua bahan ini dapat
diamati pada sifat fisika dan sifat kimia seperti pada Tabel 1.

180
(a) (b)
Gambar 1. Struktur Kimia Metanol dan Etanol

Tabel 1. Sifat-sifat Metanol dan Etanol


Sifat Metanol Etanol Keterangan
Berat molekul 32,042 g/mol 46,07 g/mol Dari komputasi
Wujud Cairan cairan Pada suhu kamar
Warna tidak berwarna Tidak berwarna Data HSDB
Bau Menyengat (pungent) Nyaman (pleasant) Data HSDB
o o
Titik didih 64,7 C (pada 760 mmHg) 78,24 C Data HSDB
Titik lebur -97,8oC -114,14oC Data HSDB
o o
Titik nyala 11 C 14 C wadah tertutup; Data HSDB
kelarutan - dapat bercampur - dapat bercampur (miscible) Data HSDB
(miscible) dalam air (25oC) dalam air (25oC), etil eter,
- Larut dalam aseton, aseton, klorofom
kloroform - larut dalam benzena
Massa jenis 0,79 0,79 Data ILO ICSC
viskositas 0,544 mPas 1,074 mPas pada 25oC; Data HSDB
o
Kalor 726,1 kJ/mol 1336,8 kJ/mol (pada 25 C) Data HSDB
pembakaran
Kalor 37,34 kJ/mol 43,32 kJ/mol pada 25oC; Data HSDB
penguapan
Tegangan 22,07 mN/m 21,97 Nm/m pada 25oC; Data HSDB
permukaan
Keterangan: HSDB: Hazardous Substances Data Bank, ILO ICSC: The International Labor Organization
Intenational Chemical Safety Cards
Sumber: (National Center for Biotechnology Information, 2020b, 2020a)

Berdasarkan Tabel 1, pemanfaatan metanol dan etanol memiliki nilai bahaya dan
keamanan yang dapat dilihat pada ketentuan GHS (Globally Harmonized System) dan NFPA
(National Fire Protection Association). Beberapa resiko yang menjadi
antisipasi/kewaspadaan pada metanol adalah mudah terbakar (GHS H225), beracun jika
tertelan (GHS H311), beracun pada kontak kulit (GHS H331), beracun jika terhirup (GHS
H370), dan nilai NFPA 1-3-0. Sedangkan pada etanol memiliki sifat mudah terbakar (GHS
H225) dan nilai NFPA 2-3-0 (National Center for Biotechnology Information, 2020b, 2020a).
Suatu hasil penelitian tentang uji resiko bakar dari biofuel (metanol dan etanol) menunjukkan
bahwa metanol dan etanol dapat terbakar sangat bersih sehingga invisible di siang hari bagi
pengamat. Jadi, beberapa peristiwa kebakaran yang diakibatkan bahan alkohol telah dianalisis
dan memerlukan upaya reduksi resiko kebakaran seperti pendidikan keamanan, pelindung
tubuh, dan bahan pendingin cepat (Log & Moi, 2018).

Sumber Daya Alam Penghasil Metanol dan Etanol

181
Kelimpahan sumber daya alam menunjukkan potensi penghasil bahan metanol dan
etanol. Sumber daya penghasil metanol dan etanol dapat berupa sumber daya sejenis, tetapi
perlu diklasifikasikan agar kedua bahan ini dapat dirincikan. Sumber daya metanol mulai
mengembangkan potensi biomassa sebagai bahan baku utama, dikarenakan sifatnya yang
dapat diperbarui (Gielen, dkk., 2019). Data sumber daya penghasil metanol dapat dilihat pada
Tabel 2. Selanjutnya, sumber daya etanol mulai mengembangkan potensi alga yang
dimodifikasi genetik. Hal ini merupakan suatu perkembangan yang dinamakan sumber daya
penghasil etanol generasi ke-4 (Dalena, dkk., 2019). Kenyataannya, sumber daya penghasil
etanol generasi ke-3 juga masih dikembangkan (Dalena, dkk., 2019). Data sumber daya
penghasil etanol dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Sumber Daya Penghasil Metanol di Alam


Sumber Cakupan Rujukan
Gas Alam Metana: CH4 (Dalena,
dkk., 2018)
Batu bara Batu bara di alam (Dalena,
dkk., 2018)
Biomassa Biomassa: cangkang kemiri, kayu cemara, kayu beech, kayu lunak, kayu kasar, (Dalena,
tongkol jagung dkk., 2018)
(Güllü &
Demirbaş,
2001)
Limbah Limbah hewan: limbah ikan, kotoran sapi, kotoran kambing, limbah unggas (Kamarudin,
Biomass di pasir, limbah unggas di serbuk gergaji dkk., 2013;
Limbah hutan: akar, serbuk gergaji, batang, kulit, Shamsul,
Limbah agrikultur: ampas padi, sekam padi, ampas tebu, tongkol jagung, dkk., 2014)
cangkang kacang, minyak sawit, tandan buah
Gas CO2 CO2 di udara (Roode-
Gutzmer
, dkk.,
2019)

Tabel 3. Sumber Daya Penghasil Etanol di Alam


Sumber Cakupan Rujukan
etena etena (Küüt, dkk.,
2019)
Gas alam Metana: CH4 (Garcia,
dkk., 2020)
Gas sintesis CO & H2 (Wang,
dkk., 2020)
Gas CO2 Gas CO2 di udara (Kumaravel,
dkk., 2020)
Gula (sugar): (1) Tebu (Saccharum officinarum); (2) sorghum manis (Sorghum bicolor); (3) (Zabed,
bit gula (Beta vulgaris); (4) semangka (Citrullus lanatus); (5) kurma (Phoenix dkk., 2017)
dactylifera); (6) gula tetes
Tepung (1) jagung (Zea mays); (2) gandum (Triticum aestivum); (3) singkong (Manihot (Zabed,
(starch) esculenta); (4) jelai (Hordeum vulgare); (5) Canna (Canna edulis); (6) dkk., 2017)
Sorghum (grain) (Sorghum bicolor); (7) Kentang manis (Ipomoea batatas); (8)
kentang (Solanum tuberosum); (9) ubi (Dioscorea rotundata); (10) Jerusalem
artichoke (Helianthus tuberosus); (11) Iles-iles (Amorphophalus
campanulatus); (12) Oat (Avena sativa); (13) pisang (Musa sp.)
Biomassa (1) Rumput abadi; (2) Tanaman air; (3) Residu Agrikultur; (4) Limbah dan (Zabed,
lignoselulosa biomassa hutan; (5) Municipal solid waste (MSW) dkk., 2017)
Makroalga (1) hijau (Chlorophyta); (2) merah (Rhodophyta); (3) coklat (Phaeophyta) (Dalena,
dkk., 2019)
Mikroalga (1) diatoms (Bacillariophyceae); (2) hijau (Chlorophyceae); (3) biru dan biru- (Dalena,
hijau cyanobacteria (Cyanophyceae); (4) keemasan (Chrysophyceae); (5) merah dkk., 2019)
(Rhodophyceae)

182
Berdasarkan Tabel 2 dan 3, percepatan riset untuk masalah reduksi gas CO2 dan gas
rumah kaca dilakukan untuk mencapai tujuan sustainable development goals (SDGs) 2030.
Pemanfaatan biomassa untuk produksi biofuel sebagai bahan bakar terbarukan mulai
mendominasi penelitian (Shamsul, dkk., 2014). Namun, saat ini metanol masih banyak
diproduksi dari bahan gas alam sekitar 90% karena teknologi industri yang sudah
dikembangkan sejak abad 18 (Dalena, dkk., 2018) dan etanol dari bahan baku yang
mengadung gula dan pati (Bušić, dkk., 2018). Ada etanol diproduksi dari biomassa yang
cepat tumbuh (Domínguez, dkk., 2017) akan menguntungkan dan menjadi tantangan baru di
masa mendatang. Suatu masalah nyata juga adalah ketersediaan bahan baku/feedstock,
dimana ketersediaan bervariasi dari musim ke musim dan lokasi geografi (Balata, dkk.,
2008).

Metode Atau Teknik Produksi Metanol dan Etanol


Sumber daya penghasil metanol dan etanol dapat diproduksi dengan prosedur tertentu.
Kedua bahan ini dapat diproduksi pada skala laboratorium dan skala industri. Skala
laboratorium biasa digunakan untuk suatu penelitian pengembangan. Lalu, skala industri
sudah menjadi suatu bisnis (Pimentel, dkk., 2007). Untuk mengamati proses produksi, data
ditunjukkan pada Tabel 4 dan Tabel 5, dan diagram alir ditunjukkan pada Gambar 2 dan 3.

b Limbah
Biomassa Produksi singas reforming
CH
4
c Biomassa Produksi singas pemisah

Kelistrikan
terbarukan Sumber CO Bahan gas CO d
H 2 2
2
O
Angin CO
H 2
Sel elektrolisis 2 Reaktor Pemunian
alkali campuran Metanol Metanol
fotovoltaik

hidroelektrik Metanol
O a Gas alam reforming
2

Gambar 2. Produksi Metanol yang Dibuat dari Bahan: a) Gas Alam, b) Limbah Biomassa, c) Biomassa,
dan d) Gas CO2 di Atmosfer (Ghasemzadeh, Sadati Tilebon,, dkk., 2018a)

183
Generasi pertama

Bahan baku
yang Mill
Pretreatment hidrolisis fermentasi distilasi Etanol
mengandung
amilum
Generasi kedua

Biomassa CBP
lignoselulosa Produksi enzim

SSF SSCF
pretretment
Fermentasi
hidrolisis heksosa
etanol

Fermentasi
pentosa distilasi

SHF
Fermentasi Fermentasi
hidrolisis heksosa pentosa
Generasi ketiga

Biomassa Hidrolisis Heksosa ke etanol


lignoselulosa Pretreatment enzimatis Fermentasi Pentosa ke etanol

Gambar 3. Produksi Etanol dari Generasi Kesatu-Ketiga (Dalena, dkk., 2019)

Tabel 4. Proses Produksi Metanol


Bahan Baku Metode/Proses Utama Catatan Referensi
Gas alam, batu Produksi gas sintetis (singas) melalui steam reforming, dry Skala (Araya, dkk.,
bara, & minyak reforming partial oxidation, & gasification → Konversi industri 2020)
bumi singas menjadi metanol kasar → Distilasi → metanol
murni
Metana Bioprocessing dengan enzim (sitokrom P450), metanotrof Skala lab (Hwang & Al.,
2014)
Metana Oksidasi langsung: CH4 + 0,5O2 (atau N2O) ⇄ CH3OH Skala lab (Soorholtz,
dkk., 2013)
Limbah Fermentation (biogas) → Gas Cleaning → Reforming → Skala (Ghasemzadeh,
Organik reaktor sintesis metanol industri Sadati
(Biowaste) Tilebon,, dkk.,
2018a)
Biomassa Gasification (singas) → Gas Cleaning → reaktor sintesis Skala (Ghasemzadeh,
metanol industri Sadati
Tilebon,, dkk.,
2018a)
Gas CO2 Hidrogenasi katalitik Skala (Dalena, dkk.,
industri 2018)
Gas CO2 Konversi fotoelektrokimia Skala (Kumaravel,
industri dkk., 2020)

Tabel 5. Proses Produksi Etanol


Bahan Baku Metode/Proses Utama Catatan Referensi
Etena • Hidrasi katalitik etena secara langsung Skala lab/ (Küüt, dkk.,
• Hidrasi etena secara tidak langsung industri; 2019)
184
metanol CH3OH + CO + 2H2 ⇄ C2H5OH + H2O Skala lab (Liu, dkk.,
2013)
Gas alam Fermentasi singas Skala (Phillips,
industri dkk., 2017)
Gas CO2 Konversi fotoelektrokimia Skala (Kumaravel,
industri dkk., 2020)
Biomassa Fermentasi Generasi ke- (Küüt, dkk.,
sakarin C12H22O11 → 2C6H12O6 → 4C3H3O3- → 4C2H6O+ 4CO2 1; skala 2019)
Disakarida → monosakarida → piruvat → etanol + karbon industri
dioksida
Biomassa Slurrification (mashing & cooking) → liquefaction & Generasi ke- (Küüt, dkk.,
berbasis pati hydrolysis → fermentasi → distilasi 1; Skala 2019)
industri
Biomassa Pretreatment (physical, chemical, atau biological) → Generasi ke- (Aditiya,
lignoselulosa hidrolisis → fermentasi 2; skala dkk., 2016)
4 tipe metode: industri
• simultaneous saccharification and co-fermentation
(SSCF)
• consolidated bioprocessing (CBP)
• separate hydrolysis and fermentation (SHF)
• simultaneous saccharification and fermentation (SSF)
Biomassa Pretreatment (physical, chemical, atau biological) → Generas ke- (C. E. .
mikroalga hidrolisis enzimatis → fementasi 3; skala Silva &
industri Bertucco,
2017)
Cyanobacteria photofermentation Generasi ke- (C. E. .
termodifikasi 4; Silva &
genetik Skala lab Bertucco,
2017)

Berdasarkan Tabel 4 dan 5, proses produksi metanol dan etanol telah berkembang
pesat, sehingga produksi skala industri telah dioptimalkan. Setiap tahun, jumlah produksi
metanol dan etanol mengalami peningkatan yang pesat. Selain itu, produksi kedua bahan ini
juga dikembangkan untuk mengatasi dampak lingkungan seperti reduksi CO2 dan emisi gas
rumah kaca. Teknik produksi yang trend saat ini adalah hidrogenasi CO2 secara lansung
(untuk metanol) (Borisut & Nuchitprasittichai, 2019). Namun dari aspek feedstock, reaksi,
dan katalis yang digunakan, metode Imperial Chemical Industries (ICI) (sekarang Johnson
Matthey, pertama diperkenalkan di Inggris (Sheldon, 2017)) masih menjadi metode yang
memproduksi metanol dengan kapasitas tertinggi, di antara metode Lungi, MGC, Kellog, dan
lain-lain (Ghasemzadeh, Sadati Tilebon,, dkk., 2018a). Perkembangan selanjutnya, seperti
penggunaan material photocatalytic untuk mereduksi CO2 seperti photocatalyst berbasis TiO2
meliputi doping, modifikasi menggunakan oksida logam, modifikasi oleh pembentukan
nanomaterial, modifikasi by sensitization, modifikasi oleh pembentukan heterostruktur, dan
transfer muatan logam-ligan. Selain itu, jenis-jenis substituent yang telah digunakan seperti
oksida logam, hidroksida, metal organic frameworks (MOFs), material mesopori, oxysalts,
metal chalcogenides, metal nitrides, dan material polimer (Adekoyaa, dkk., 2019).
Produksi etanol melalui CBP saat ini menjadi fokus riset fermentasi dari lignoselulosa
karena belum ditemukan mikrorganisme yang cocok pada produksi skala industri (Küüt, dkk.,
2019). Kemudian, metode SHF memisahkan proses hidrolisis dan fermentasi. Kekurangannya
adalah pembentukan hambatan setelah hidrolis yang mengurangi laju reaksi dan memberi

185
produksi etanol lebih rendah dan lambat. Lalu, metode SSF menunjukkan kerja hidrolisis
enzimatis untuk menghasilkan gula dan dengan segera menjadi etanol tanpa proses
pemisahan antara fermentasi dan hidrolisis. Namun, metode SSF memerlukan kontrol suhu
dan tekanan pada larutan saat enzim dan mikroorganisme dapat bekerja. Lalu, metode SSCF
menggabungkan beberapa fermentasi yang berbeda dan proses hidrolisis dalam satu reaktor.
Metode ini efektif pada produksi etanol dari golongan gula. Jadi, perkembangan selanjutnya
adalah CBP yang didesain dapat memproduksi etanol dari selulosa (Aditiya, dkk., 2016).
Produksi gas sintesis dikenal melalui proses gasifikasi, steam reforming, oksidasi
parsial. Proses ini biasa diterapkan di industri dan digunakan pada produksi metanol &
etanol. Proses gasifikasi adalah teknik konversi termokimia yang dapat mengonversi
biomassa padat menjadi campuran gas dengan bantuan agen penggasifikasi (gasifying agents)
seperti oksigen, uap panas, dan gas-asap (Dalena, dkk., 2018). Steam reforming (SR) adalah
proses katalitik yang mengonversi hidrokarbon atau alkohol menjadi hidrogen dan karbon
monoksida di dalam adanya steam (uap panas). Proses ini termasuk endotermik. Lalu,
oksidasi parsial adalah permbakaran bahan bakar secara parsial (Ghasemzadeh, Tilebon,,
dkk., 2018). Jadi, oksidasi parsial, menghasilkan campuran gas seperti CH3OH, CH2O, CO,
H2, C2H6, C2H4, C2H2, C3H6, and C2H5OH (Arutyunov, 2018a). Lalu, proses optimum dari
metode steam reforming dan oksidasi parsial dikenal sebagai autothermal reforming (ATR)
(Ghasemzadeh, Tilebon,, dkk., 2018).
Pretreatment pada bahan biomassa terdiri atas 4 macam, yaitu: physical pretreatment,
chemical pretreatment, physicochemical pretreatment, dan biological pretreatment (Amiri &
Ghasemzadeh, 2019) yang dijabarkan berikut.
a. Physical pretreatment yang dilakukan, meliputi: (1) kombinasi mekanik yaitu kombinasi
chipping, grinding, & milling untuk mengecilkan ukuran partikel dan (2) Irradiasi, yaitu
pemancaran sinar gamma, ultrasonik, electron beam, pulsed electrical field, ultraviolet
dan pemanasan microwave.
b. Chemical pretrearment yang dilakukan, meliputi: (1) Concentrated Acid Pretreatment
dengan H2SO4 untuk mendegradasi struktur kristalin selulosa hingga mendapatkan
selulosa amorf, (2) Diluted Acid Pretreatment bisa menggunakan asam
organik/anorganik. (3) Alkaline Hydrolysis, menggunakan hidroksida alkali, metode ini
memisahkan struktur linkage antara lignin dan karbohidrat, sehingga porositas
lignoselulosa dan aksesibilitas enzim meningkat, (4) Organosolv Process, menggunakan
pelarut organik untuk memutuskan linkage antara lignin dan hemiseluloss, lalu
mendekomposisi dan melarutkan konstituen biomassa, dan (5) Ozonolisis, menggunakan
ozon untuk degradasi lignin dan hemiselulosa.
c. Physicochemical pretreatmet yang dilakukan, meliputi: (1) Steam Explosion, penggunaan
steam dengan suhu dan tekanan yang digunakan pada 160 – 260oC dan 0,69 – 4,83 MPa,
dan durasi waktu reaksi dalam beberapa menit, (2) Ammonia Fiber Explosion, biomassa
diperlakukan dengan hydrous liquid ammonia pada suhu 60 – 12oC dan tekanan di atas 3
Mpa selama 30 – 60 menit, lalu tekanan dikurangi dengan cepat, (3) CO2 Explosion,
menggunakan supercritical CO2 yang dilakukan pada suhu rendah.
d. Biological pretreatment yang dilakukan adalah disrupsi struktur biomassa dan degradasi
lignin, hemiselulosa, dan selulosa yang menggunakan mikroorganisme seperti fungi.

186
Adapun mikroalga sebagai bahan produksi etanol generasi ke-3 memiliki potensi yang
tinggi. Spesies mikroalga mengandung karbohidrat dengan jumlah besar di dalam sel dan
tentu kandungan karbohidrat berbeda di setiap jenis mikroalga. Karbohidrat dengan kadar
tinggi sekitar 64% terdapat pada jenis mikroalga Spirogyra sp. Proses produksi etanol pada
mikroalga diawali dengan pretreatment dan hidrolisis melalui metode kimia, enzim, dan
mekanik gula (seperti glukosa) yang dihasilkan dapat difermentasi dengan Saccromyces
seriviea (Lam & Lee, 2015). Lalu, photofermentation adalah proses produksi etanol melalui
fotosintesis dan fermentasi. Proses inilah yang diterapkan pada alga yang dimodifikasi secara
genetik untuk menghasilkan etanol secara langsung (C. E. de F. Silva & Bertucco, 2016).
Lalu, konversi fotoelektrokimia dengan bahan CO2 merupakan teknik konversi CO2 menjadi
gas spesifik dibawah iradiasi sinar matahari dengan proses elektrokimia, dan dikenal juga
sebagai artificial photosynthesis (Kumaravel, dkk., 2020).

Karakterisasi dan Identifikasi Metanol dan Etanol


Metanol dan etanol merupakan bahan sejenis alkohol. Namun, kedua bahan ini tetap
memiliki karakteristik yang khas. Karakterisasi dapat ditunjukkan pada data fisika dan kimia.
karakterisasi fisika dapat diamati pada Standar nasional seperti SNI atau standar luar negeri
seperti ASTM, sedangkan karakteristik kimia lebih ditunjukkan pada hasil instrumentasi,
seperti GC-MS, NMR, UV-Vis, dan FTIR.

Karakterisasi Metanol
Beberapa karakterisasi secara fisika untuk metanol dapat dilihat pada standar luar
negeri dari The American Society for Testing and Materials (ASTM), yakni ASTM D1152 -
06(2012) dengan judul,”Standard Specification for Methanol (Methyl Alcohol)” (ASTM
International, 2012). Untuk standar Indonesia yang berlaku hingga tahun 2020 ini dan
berbayar, karakterisasi metanol dapat dilihat pada SNI 06-2872-1992 untuk metanol murni
(Badan Standardisasi Nasional, 1992b) dan SNI 06-2568-1992 untuk metanol teknis (Badan
Standardisasi Nasional, 1992a). Beberapa karakterisasi secara kimia untuk metanol dapat
dilihat pada database, https://spectrabase.com (National Center for Biotechnology
Information, 2020b).

Karakterisasi Etanol
Beberapa karakterisasi fisika dari etanol yang masih berlaku hingga tahun 2020 ini
dan berbayar, dapat dilihat pada SNI 3565:2009 untuk etanol nabati (Badan Standardisasi
Nasional, 2009), SNI 06-3565-1994 untuk alkohol teknis, dan SNI DT 27-0001-2006 untuk
alkohol bahan bakar (Wijaya, 2011). Sejumlah SNI etanol untuk beberapa jenis etanol, antara
lain: SNI 7390:2012 = bioetanol terdenaturasi untuk gasohol (Badan Standardisasi Nasional,
2012), dan SNI 8800:2019 = bioetanol terdenaturasi untuk bahan bakar kompor (Badan
Standardisasi Nasional, 2019). Beberapa karakterisasi secara kimia untuk metanol dapat
dilihat pada database, https://spectrabase.com (National Center for Biotechnology
Information, 2020a).
Identifikasi Metanol dan Etanol
Lalu, identifikasi metanol dan etanol dapat dilakukan atas dasar database Hazardous
Substances Data Bank (HSDB) (National Center for Biotechnology Information, 2020b,

187
2020a) melalui metode laboratorium analitik, yaitu metode yang menggunakan
kromatografi gas. Identifikasi metanol digunakan nomor referensi EPA-RCA 8015C, EPA-
RCA 8260B, NIOSH 2000, dan NIOSH 2549. Identifikasi etanol digunakan nomor
referensi EPA-RCA 8015C, EPA-RCA 8260B, OSHA 100, dan NIOSH 1400.

Diversifikasi Metanol dan Etanol


Diversifikasi merupakan proses pembuatan produk turunan tertentu dan bernilai
ekonomi. Produk turunan dari metanol dan etanol sangat luas dan bervariasi setelah proses
transformasi kimia. Produk turunan dari kedua bahan ini dapat berupa bahan siap
pakai seperti bahan bakar, dan bahan siap olah seperti fine chemical. Sampai saat
ini, negera dengan produksi metanol tertinggi di dunia adalah China, Saudi Arabia, Trinida
dan Tobago, Iran, dan Rusia (Merchant Research & Consulting, 2020), lalu negera dengan
produksi etanol tertinggi di dunia adalah Amerika Serikat dan Brazil (Amiri &
Ghasemzadeh, 2019; Renewable Fuels Association, 2019). Secara garis besar, pemanfaatan
kedua bahan ini diarahkan pada bahan bakar (fuel) dan bahan kimia (chemical) (Merchant
Research & Consulting, 2020; Renewable Fuels Association, 2019). Pada saat ini, produk
turunan dari kedua bahan ini banyak digunakan sebagai bio-fuel (bio-metanol dan
bio-etanol). Diversifikasi kedua bahan ini ditunjukkan pada Tabel 6 dan Tabel 7.

Tabel 6. Pemberdayaan Produk


Metanol
Aplikasi Keterangan Rujukan
Metanol to chemicals lihat pada Gambar 4. (Dalena, dkk.,
2018;
Ghasemzadeh,
Sadati
Tilebon,,
dkk., 2018a;
Speight,
2001)
Metanol to biodiesel trans-esterifikasi (Kayode &
Hart, 2019)
Methanol to Hidrogen sistem bioelektrokimia (proses biologi & elektrolisis) (Montpart,
dkk., 2018)
Methanol Fuel Cell penghasil energi listrik (Samimi &
Rahimpour,
2018)
Metanol to isobutanol fuel (Wingad,
dkk., 2016)
Metanol bio-metanol (Gautam,
dkk., 2020;
Shamsul,
dkk., 2014)

Tabel 7. Pemberdayaan Produk Etanol


Aplikasi Keterangan Rujukan
Etanol to chemicals etilena, Propilena, Asetaldehida, Asam asetat, Etil Asetat (Abdulrazzaq &
Schwartz,
2019)(Rosales‑Calderon
& Arantes, 2019)
dietil eter (DEE) (Chaichana, dkk., 2019)
aseton; asetonitril; olefin (Atom C3-C4); gasoline (C5-C12; (Sun & Wang, 2014)
puncaknya di C8-C10)
isobutanol (Wingad, dkk., 2016)
Ethanol Dimerization butadiena (Lebedev process); Butanol (Guerbet reaction); (Abdulrazzaq &
188
and Oligomerization pelumas (cross-coupling dari aseton-butanol-etanol) Schwartz, 2019)
Etanol bio-etanol (Aditiya, dkk., 2016)
Etanol untuk transportasi aviation fuel (jet fuel) (Rahimpour, dkk.,
udara 2019)
Alkaline Direct Ethanol penghasil energi listrik (Cermenek, dkk., 2019)
Fuel Cell (ADEFC)
Produksi hidrogen green energy (Ghasemzadeh, dkk.,
2019)

Metanol

DME Formaldehi MTBE MMA Metilformat Metilamina DMT


d
gasolin Asam metakritat Asam
Resin urea DMF PET
asetat format
olefin Resin
Etanol PMMA DMF DMAC Hidrogen
fenol

Etilena, Resin Anhidrida Resin Formamida Biochemical


metamina TMAH s
propile asetat coating
polietilena HCN Protein
Para- Karbamat sel
, Kloro
formaldeh tunggal
id metana
heksamina Resin Higher
Lain-
xilena asetaldehid amines
lain
Poliol MDI Metil-
etanolamina
Poliasetal Butanadiol

Isoprena Butanadiol

Lain-lain
Gambar 4. Material dan Produk Turunan Metanol (Ghasemzadeh, Sadati Tilebon,, dkk., 2018a)
Keterangan: DME= dimetil eter; MTBE= metil ters-butil eter; MMA= metil metakrilat; MDI= 1,3-dimethyl-
2-
imidazolidinone;PMMA= polimetil metakrilat; DMF= N,N-dimetil formamida; HCN=
asam sianida; DMAC= N,N-dimetilasetamida; TMAH= trimetilanilinum hidroksida;
DMT= dimetil tereftalat; PET= polietilena tereftalat

Berdasarkan Tabel 6, berikut ini beberapa reaksi kimia pada produk turunan metanol.
• Asam asetat,
Rh,I2 ,175o C,1 atm
CH3OH(g) + CO(g) → CH3CO2H(l)
• MTBE,
CH3OH(aq) + (CH3)2C=CH2(aq) → CH3OC(CH3)3(aq)
• MMA
CH2=C(CH3)CO2H(aq) + CH3OH(aq) → CH2=C(CH3)C(=O)OCH3(aq)
• Klorometana
CH3OH(aq) + HCl(aq) → CH3Cl(aq) + H2O(l)
• Metil amina, dimetil amina, & trimetil amina, dengan katalis aluminium fosfat, 350 - 400oC
dan 290 psi (2.0 MPa)
CH3OH(g) + NH3(g) → CH3NH2(g) + H2O(g);
2CH3OH(g) + NH3(g) → (CH3)2NH(g) + 2H2O(g);
3CH3OH(g) + NH3(g) → (CH3)3N(g) + 3H2O(g)
• Formaldehid

189
Ag
2CH3OH(aq) + O2(g) → 2HCH=O(aq) + 2H2O(l)
• DMT & PDMT
HOOCC6H4COOH(aq) + 2CH3OH(aq) → CH3OOCC6H4COOCH3(aq)
HOOCC6 H4 COOH(𝑎𝑞) + 2 CH3 OH(𝑎𝑞) → CH3 OOCC6 H4 COOCH3 (𝑎𝑞)
polimerization
CH3 OOCC6 H4 COOCH3 (𝑎𝑞) → PDMT(aq)
• Dimetil Eter (DME):
2CH3OH(aq) → CH3OCH3(aq) + H2O(l)
• Etanol (Lee, 1997)
CH3OH(g) + CO(g) + 2H2(g) ⇄ C2H5OH(g) + H2O(g)
• Anhidrida asetat (Lee, 1997)
CO(𝑔)
CH3OH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COOCH3(aq) → (CH3CO)2O(aq)
• Isobutanol
[RuCl2 (L)2 ],basa
2 CH3OH(aq) + C2H5OH(aq) → (CH3)2CH2CH2OH(aq) + 2 H2O(l)
• Metil format (Arutyunov, 2018b):
80−120℃,10−50 atm
СН3ОН(g) + СО(g) → НСООСН3(g)
• Biodiesel
trigliserida(aq) + 3 CH3OH(aq) → gliserol(aq) + metil ester(aq)
• Produksi hidrogen:
- dekomposisi: CH3OH(g) ⇄ CO(g) + 2H2(g)
- methanol steam reforming (MSR): CH3OH(g) + H2O(g) ⇄ CO2(g) + 3H2(g)
- elektrolisis: CH3OH(aq) + H2O(l) → CO2(g) + 3H2(g)
- Parsial oksidasi: CH3OH(g) + ½ O2(g) → 2H2(g) + CO2(g)
• Fuel cell: Direct metanol fuel cell (DMFC): (Araya, dkk., 2020)
Anoda: CH3OH(aq) + H2O(l) → CO2(g) + 6 H+(aq) + 6 e−
Katoda: 1,5 O2(g) + 6 H+(aq)+ 6 e− → 3 H2O(l)
Total: CH3OH(aq) + 1,5O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)

Berdasarkan Tabel 7, beriku ini beberapa reaksi kimia pada produk turunan etanol.
• Etilena: dehidrasi:
C2H5OH(aq) → C2H4(aq) + H2O(l)
• Asetaldehida melalui dehidrogenasi:
C2H5OH(aq) → C2H4O(aq) + H2(g)
• Asam asetat:
C2H5OH(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + 2H2(g)
• Aseton melalui dekomposisi:
2C2H5OH(aq) → CH3COCH3(aq) + CO(g) + 3H2(g)
• Dietil Eteri (DEE):
C2H5OH(aq) + C2H4(aq) ⇄ C2H5OC2H5(aq)
• Dimerization & oligomerization
Butadiena (Lebedev process): 3 C2H5OH(aq) → CH2=CH-CH=CH2(aq) + CH3-CHO(aq)
Butanol (Guerbet reaction):
−H2 (𝑔) − H2 O(𝑙)
2 C2H5OH(aq) → 2 CH3-CHO(aq) → CH3CH(OH)CH2CHO(aq) →
+2H2
CH3CH=CH-CHO(aq) → CH3CH2CH2CH2OH(aq)
pelumas (cross-coupling dari aseton-butanol-etanol) (Abdulrazzaq & Schwartz, 2019), salah
satu reaksinya:

190
CH3COCH3(aq) + C2H5OH(aq) + CH3CH2CH2CH2OH(aq) → senyawaan keton & alkohol
• Alkaline Direct Ethanol Fuel Cell (ADEFC):
Katode: 3O2(g) + 6H2O(l) + 12e- → 12OH-(aq)
Anode: C2H5OH(aq) + 12OH-(aq) → 2CO2(g) + 9H2O(g) + 12e-
Total: C2H5OH(aq) + 3O2 (g)→ 3H2O(l) + 2CO2(g)
• Produksi hidrogen: seperti parsial oksidasi (Vita, dkk., 2019):
C2H5OH(g) + ½ O2(g) → 3H2(g) + CO(g)
C2H5OH(g) + 3/2O2(g) → 3H2(g) + CO2(g)
Beberapa manfaat utama dari metanol dan etanol memiliki manfaat yang tinggi
(National Center for Biotechnology Information, 2020a, 2020b; Sun & Wang, 2014; Zhang,
dkk., 2018), yaitu:
1. Sebagai biofuel energi terbarukan, terutama dari bahan biomassa, karena pemanfaatan
biofuel berpotensi mengurangi ketergantungan minyak bumi dan gas alam.
2. Sebagai bahan antiseptik,
3. Sebagai bahan aditif dalam suatu obat,
4. Sebagai pelarut dalam beberapa proses pembuatan bahan kosmetik dan beberapa reaksi
kimia,
5. Sebagai gasoline yang dapat diperbarui,
6. Sebagai bahan pembuatan biodiesel yang dapat diperbarui,
7. Sebagai bahan produksi hidrogen, yang berpotensi sebagau green energy,
8. Metanol sebagai bahan produksi fine chemical, seperti terpenoids dan sesquiterpenoid
untuk obat.

Potensi Pemberdayaan Metanol dan Etanol di Masa Mendatang


Metanol dan etanol telah banyak digunakan secara meluas. Saat ini kedua bahan ini
juga dikembangkan pada suatu bahan penghasil listrik, yaitu melalui suatu direct fuel cell
(Cermenek, dkk., 2019)(Samimi & Rahimpour, 2018). Jadi, kedua bahan ini mulai ditujukan
sebagai alternatif dari baterai ion Lithium. Hal ini akan mendukung ketersediaan sumber
listrik yang portable di masa mendatang. Selain itu, kedua bahan ini dapat menjadi pengganti
sumber api dari kayu karena sifatnya yang mudah terbakar, sehingga bahan limbah kayu
dapat cenderung dikonversi menjadi metanol/etanol. Selanjutnya, kedua bahan ini dapat
menjadi alternatif air ketika mandi, karena penemuan komposisi yang tepat dari etanol-
metanol-air akan menghasilkan sensasi mandi yang segar dan sehat, serta mendukung
program hemat air bersih di dunia dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

PENUTUP
Sumber daya alam terus-menerus mengalami perubahan, seperti: perubahan siklus
bahan alam, perubahan cuaca, dan perubahan ekosistem. Perubahan yang terjadi di alam saat
ini mempengaruhi aktivitas manusia. Dalam hal ini, sumber daya metanol dan etanol
dieksplorasi, diproduksi massal, dan diberdayakan berdasarkan regulasi yang berlaku.
Penelitian eksplorasi bahan ini sudah bervariasi dari skala lab hingga skala industri. Produksi
besar-besaran telah dilakukan oleh negara-negara maju, seperti Amerika Serikat hingga
diversifikasi ke bahan-bahan siap olah/pakai. Artinya, faktor ekonomi antar negara di dunia
tampak saling berkebutuhan dan ketergantungan. Lebih lanjut, produksi metanol & etanol
tidak berhenti, seiring dengan dorongan keberlanjutan (sustainability) dan ramah lingkungan
(eco-friendly) yang mulai diperhitungkan pada perkembangaan saat ini. Adanya
perkembangan bahan ini, disarankan untuk melakukan studi literatur terkait penilaian kualitas

191
lingkungan dari pasca-eksploitasi oleh produsen untuk mempelajari siklus kelimpahan bahan
metanol dan etanol.

DAFTAR RUJUKAN
Abdulrazzaq, H. T., & Schwartz, T. J. (2019). Chapter 1 - Catalytic Conversion of Ethanol to
Commodity and Specialty Chemicals. In A. Basile, A. Iulianelli, F. Dalena, & T. N. B.
T.-E. Veziroğlu (Eds.), Ethanol: Science and Engineering (pp. 3–24). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811458-2.00001-8
Adekoyaa, D., Tahirb, M., & Amin, N. A. S. (2019). Recent trends in photocatalytic
materials for reduction of carbon dioxide to methanol. Renewable and Sustainable
Energy Reviews, 116, 109389. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.rser.2019.109389
Aditiya, H. B., Mahlia, T. M. I., Chong, W. T., Nur, H., & Sebayang, A. H. (2016). Second
generation bioethanol production: A critical review. Renewable and Sustainable Energy
Reviews, 66, 631–653. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2016.07.015
Aiman, S. (2014). Perkembangan Teknologi dan Tantangan dalam Riset Bioetanol di
Indonesia. Jurnal Kimia Terapan Indonesia, 16(2), 108–117.
https://doi.org/https://doi.org/10.14203/jkti.v16i2.16
Amiri, T. Y., & Ghasemzadeh, K. (2019). Chapter 18 - Ethanol Economy: Environment,
Demand, and Marketing. In A. Basile, A. Iulianelli, F. Dalena, & T. N. Veziroğlu (Eds.),
Ethanol: Science and Engineering (pp. 451–504). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811458-2.00018-3
Araya, S. S., Liso, V., Cui, X., Li, N., Zhu, J., Sahlin, S. L., Jensen, S. H., Nielsen, M. P., &
Kær, S. K. (2020). A Review of The Methanol Economy: The Fuel Cell Route.
Energies, 13(596), 1–32. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3390/en13030596
Arutyunov, V. (2018a). Chapter 7 - Direct Methane to Methanol: Reaction Products and
Effect of Gas Composition. In A. Basile & F. Dalena (Eds.), Methanol: Science and
Engineering (pp. 173–210). Elsevier. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-
444-63903-5.00007-8
Arutyunov, V. (2018b). Chapter 8 - Direct Methane to Methanol: Promising Technologies
Based on the DMTM Process. In A. Basile & F. Dalena (Eds.), Methanol: Science and
Engineering (1st ed., pp. 211–238). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-444-63903-5.00008-X
ASTM International. (2012). ASTM d1152 - 06(2012) Standard Specification for Methanol
(Methanol Alcohol). https://doi.org/10.1520/D1152-06R12
Badan Standardisasi Nasional. (1992a). SNI 06-2568-1992 Metanol Teknis.
Badan Standardisasi Nasional. (1992b). SNI 06-2872-1992 Metanol Murni.
Badan Standardisasi Nasional. (2009). SNI 3565:2009 Etanol Nabati.
Badan Standardisasi Nasional. (2012). SNI 7390:2012 Bioetanol Terdenaturasi untuk
Gasohol.
Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 8800:2019 Bioetanol Terdenaturasi untuk Bahan
Bakar Kompor.
Balata, M., Balata, H., & Oz, C. (2008). Progress in bioethanol processing. Progress in
Energy and Combustion Science, 34, 551–573.
https://doi.org/https://dx.doi.org/10.1016/j.pecs.2007.11.001
Blumberg, T., Tsatsaronis, G., & Morosuk, T. (2019). On the economics of methanol
production from natural gas. Fuel, 259, 1–12.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fuel.2019.115824
Bordonal, R. de O., Carvalho, J. L. N., Lal, R., de Figueiredo, E. B., de Oliveira, B. G., & La
Scala, N. (2018). Sustainability of sugarcane production in Brazil. A review. Agronomy
for Sustainable Development, 38(2), 13. https://doi.org/10.1007/s13593-018-0490-x
Borisut, P., & Nuchitprasittichai, A. (2019). Methanol Production via CO2 Hydrogenation:
Sensitivity Analysis and Simulation Based Optimization. Frontiers in Energy Research,
7, 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.3389/fenrg.2019.00081

192
Bušić, A., Marđetko, N., Kundas, S., Morzak, G., Belskaya, H., Šantek, I. M., Komes, D.,
Novak, S., & Božidar, Š. (2018). Bioethanol Production from Renewable Raw Materials
and Its Separation and Purification: A Review. Food Technology & Biotechnology,
56(3), 289–311. https://doi.org/10.17113/ftb.56.03.18.5546
Cermenek, B., Ranninger, J., & Hacker, V. (2019). Chapter 15 - Alkaline Direct Ethanol Fuel
Cell. In A. Basile, A. Iulianelli, F. Dalena, & T. N. B. T.-E. Veziroğlu (Eds.), Ethanol:
Science and Engineering (pp. 383–405). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811458-2.00015-8
Chaichana, E., Boonsinvarothai, N., Chitpong, N., & Jongsomjit, B. (2019). Catalytic
dehydration of ethanol to ethylene and diethyl ether over alumina catalysts containing
different phases with boron modification. Journal of Porous Materials, 26(2), 599–610.
https://doi.org/10.1007/s10934-018-0663-7
Dalena, F., Senatore, A., Iulianelli, A., Di Paola, L., Basile, M., & Basile, A. (2019). Chapter
2 - Ethanol From Biomass: Future and Perspectives. In A. Basile, A. Iulianelli, F.
Dalena, & T. N. B. T.-E. Veziroğlu (Eds.), Ethanol: Science and Engineering (pp. 25–
59). Elsevier. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811458-2.00002-X Dalena,
F., Senatore, A., Marino, A., Gordano, A., Basile, M., & Basile, A. (2018). Chapter 1
- Methanol Production and Applications: An Overview. In A. Basile & F. B. T.-M.
Dalena (Eds.), Methanol: Science and Engineering (pp. 3–28). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-444-63903-5.00001-7
Devi, G. K., Chozhavendhan, S., Jayamuthunagai, J., Bharathiraja, B., & Praveen kumar, R.
(2019). Conversion of Biomass to Methanol and Ethanol BT - Horizons in Bioprocess
Engineering. In R. Pogaku (Ed.), Horizons in Bioprocess Engineering (pp. 61–72).
Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-29069-6_4
Domínguez, E., Romaní, A., Domingues, L., & Garrote, G. (2017). Evaluation of strategies
for second generation bioethanol production from fast growing biomass Paulownia
within a biorefinery scheme. Applied Energy, 187, 777–789.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j.apenergy.2016.11.114
Furtado Amaral, A., Previtali, D., Dell’Angelo, A., Bisotti, F., Di Pretoro, A., Andoglu, E.
M., Colombo, S., & Manenti, F. (2019). Methanol Production from Biomass
Gasification: Techno-economic Assessment of Different Feedstocks. Chemical
Engineering Transactions, 74, 1237-1242 SE-Research Articles.
https://doi.org/10.3303/CET1974207
Garcia, L. M. S., Rajak, S., Chair, K., Godoy, C. M., Silva, A. J., Gomes, P. V. R., Sanches,
E. A., Ramos, A. S., De Souza, R. F. B., Duong, A., & Neto, A. O. (2020). Conversion
of Methane into Methanol Using the [6,6′-(2,2′-Bipyridine-6,6′-Diyl)bis(1,3,5-Triazine-
2,4-Diamine)](Nitrato-O)Copper(II) Complex in a Solid Electrolyte Reactor Fuel Cell
Type. ACS Omega, 5(26), 16003–16009. https://doi.org/10.1021/acsomega.0c01363
Gautam, P., Neha, Upadhyay, S. N., & Dubey, S. K. (2020). Bio-methanol as a renewable
fuel from waste biomass: Current trends and future perspective. Fuel, 273, 117783.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fuel.2020.117783
Ghasemzadeh, K., Jalilnejad, E., & Sadati Tilebon, S. M. (2019). Chapter 12 - Hydrogen
Production Technologies From Ethanol. In A. Basile, A. Iulianelli, F. Dalena, & T. N. B.
T.-E. Veziroğlu (Eds.), Ethanol: Science and Engineering (pp. 307–340). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811458-2.00012-2
Ghasemzadeh, K., Sadati Tilebon, S. M., Nasirinezhad, M., & Basile, A. (2018a). Chapter 23
- Economic Assessment of Methanol Production. In A. Basile & F. B. T.-M. Dalena
(Eds.), Methanol: Science and Engineering (pp. 613–632). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-444-63903-5.00023-6
Ghasemzadeh, K., Sadati Tilebon, S. M., Nasirinezhad, M., & Basile, A. (2018b). Chapter 24
- Cost Estimation of an Integrated System for Co-production of Electricity and
Methanol. In A. Basile & F. B. T.-M. Dalena (Eds.), Methanol: Science and
Engineering (pp. 633–659). Elsevier. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-
444-63903-5.00024-8
Ghasemzadeh, K., Tilebon, S. M. S., & Basile, A. (2018). Chapter 9 - Reforming and Partial
Oxidation Reactions of Methanol for Hydrogen Production. In A. Basile & F. Dalena
193
(Eds.), Methanol: Science and Engineering (pp. 239–280). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-444-63903-5.00009-1
Gielen, D., Boshell, F., Saygin, D., Bazilian, M. D., Wagner, N., & Gorini, R. (2019). The
role of renewable energy in the global energy transformation. Energy Strategy Reviews,
24, 38–50. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.esr.2019.01.006
Güllü, D., & Demirbaş, A. (2001). Biomass to methanol via pyrolysis process. Energy
Conversion and Management, 42(11), 1349–1356.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S0196-8904(00)00126-6
Hwang, I. Y., & Al., E. (2014). Biocatalytic conversion of methane to methanol as a key step
for development of methane based biorefineries. J. Microbiol. Biotechnol, 24(12), 1597–
1605.
Kamarudin, S. K., Shamsul, N. S., Ghani, J. A., Chia, S. K., Liew, H. S., & Samsudin, A. S.
(2013). Production of methanol from biomass waste via pyrolysis. Bioresource
Technology, 129, 463–468. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.biortech.2012.11.016
Kayode, B., & Hart, A. (2019). An overview of transesterification methods for producing
biodiesel from waste vegetable oils. Biofuels, 10(3), 419–437.
https://doi.org/10.1080/17597269.2017.1306683
Korzen, L., Peled, Y., Shamir, S. Z., Shechter, M., Gedanken, A., Abelson, A., & Israel, A.
(2015). An economic analysis of bioethanol production from the marine macroalga Ulva
(Chlorophyta). TECHNOLOGY, 03(02n03), 114–118.
https://doi.org/10.1142/S2339547815400105
Kumaravel, V., Bartlett, J., & Pillai, S. C. (2020). Photoelectrochemical Conversion of
Carbon Dioxide (CO2) into Fuels and Value-Added Products. ACS Energy Letters, 5(2),
486–519. https://doi.org/10.1021/acsenergylett.9b02585
Küüt, A., Ritslaid, K., Küüt, K., Ilves, R., & Olt, J. (2019). Chapter 3 - State of the Art on the
Conventional Processes for Ethanol Production. In A. Basile, A. Iulianelli, F. Dalena, &
T. N. Veziroğlu (Eds.), Ethanol: Science and Engineering (pp. 61–101). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811458-2.00003-1
Lachenmeier, D. W. (2008). Safety evaluation of topical applications of ethanol on the skin
and inside the oral cavity. Journal of Occupational Medicine and Toxicology (London,
England), 3(26). https://doi.org/10.1186/1745-6673-3-26
Lam, M. K., & Lee, K. T. (2015). CHapter 12 - Bioethanol Production from Microalgae. In
S.-K. Kim (Ed.), Handbook of Marine Microalgae (pp. 197–208). Elsevier.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-800776-1.00012-1
Lee, S. (1997). Methane and Its Derivatives. MARCEL DEKKER, INC.
Liu, Y., Murata, K., Inaba, M., & Takahara, I. (2013). Synthesis of ethanol from methanol
and syngas through an indirect route containing methanol dehydrogenation, DME
carbonylation, and methyl acetate hydrogenolysis. Fuel Processing Technology, 110,
206–213. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fuproc.2012.12.016
Log, T., & Moi, A. L. (2018). Ethanol and Methanol Burn Risks in the Home Environment.
International Journal of Environmental Research and Public Health, 15(11), 2379.
https://doi.org/10.3390/ijerph15112379
Merchant Research & Consulting. (2020). Methanol: 2020 World Market Outlook and
Forecast up to 2029.
Montpart, N., Baeza, J. A., & Guisasola, A. (2018). Chapter 12 - From Methanol to
Electricity and Hydrogen Through Bioelectrochemical Systems. In A. Basile & F. B. T.-
M. Dalena (Eds.), Methanol: Science and Engineering (pp. 339–359). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-444-63903-5.00012-1
National Center for Biotechnology Information. (2020a). PubChem Compound Summary for
CID 702, Ethanol.
National Center for Biotechnology Information. (2020b). PubChem Compound Summary for
CID 887, Methanol.
Phillips, J. R., Huhnke, R. L., & Atiyeh, H. K. (2017). Syngas Fermentation: A Microbial
Conversion Process of Gaseous Substrates to Various Products. In Fermentation (Vol.
3, Issue 2). https://doi.org/10.3390/fermentation3020028

194
Pimentel, D., Patzek, T., & Cecil, G. (2007). Ethanol Production: Energy, Economic, and
Environmental Losses. Reviews of Environmental Contamination and Toxicology, 189,
25–41.
Pohanka, M. (2016). Toxicology and the biological role of methanol and ethanol: Current
view. Biomedical Papers, 160(1), 54–63. https://doi.org/10.5507/bp.2015.023
Rahimpour, M. R., Keshtkari, S., & Aryafard, E. (2019). Chapter 17 - Ethanol for Air
Transportation. In A. Basile, A. Iulianelli, F. Dalena, & T. N. B. T.-E. Veziroğlu (Eds.),
Ethanol: Science and Engineering (pp. 425–448). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811458-2.00017-1
Renewable Fuels Association. (2019). 2019 Ethanol Industry Outlook: Powered with
Renewed Energy. Renewable Fuels Association.
Roode-Gutzmer, Q. I., Kaiser, D., & Bertau, M. (2019). Renewable Methanol Synthesis.
ChemBioEng Reviews, 6(6), 209–236. https://doi.org/10.1002/cben.201900012
Rosales‑Calderon, O., & Arantes, V. (2019). A review on commercial‑scale high‑value
products that can be produced alongside cellulosic ethanol. Biotechnology for Biofuels,
12(240). https://doi.org/https://doi.org/10.1186/s13068-019-1529-1
Rosen, J. (2017). Sustainability: A greener culture. Nature, 546(7659), 565–567.
https://doi.org/10.1038/nj7659-565a
Samimi, F., & Rahimpour, M. R. (2018). Chapter 14 - Direct Methanol Fuel Cell. In A.
Basile & F. B. T.-M. Dalena (Eds.), Methanol: Science and Engineering (pp. 381–397).
Elsevier. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-444-63903-5.00014-5
Shamsul, N. S., Kamarudin, S. K., Rahman, N. A., & Kofli, N. T. (2014). An overview on the
production of bio-methanol as potential renewable energy. Renewable and Sustainable
Energy Reviews, 33, 578–588. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.rser.2014.02.024
Sheldon, D. (2017). Methanol Production – A Technical History: A review of the last 100
years of the industrial history of methanol production and a look into the future of the
industry. Johnson Matthey Technology Review, 61(3), 172–182.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1595/205651317X695622
Silva, C. E. ., & Bertucco, A. (2017). Bioethanol from Microalgal Biomass: A Promising
Approach in Biorefinery. Brazilian Archives of Biology and Technology, 62, 1–14.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1590/1678-4324-2019160816
Silva, C. E. de F., & Bertucco, A. (2016). Bioethanol from microalgae and cyanobacteria: A
review and technological outlook. Process Biochemistry, 51(11), 1833–1842.
https://doi.org/http://dx.doi.org/doi:10.1016/j.procbio.2016.02.016
Smith, J. G. (2017). Organic Chemistry, Fifth Edition. McGraw-Hill Education.
Soorholtz, M., White, R. J., Zimmermann, T., Titirici, M.-M., Antonietti, M., Palkovits, R., &
Schüth, F. (2013). Direct methane oxidation over Pt-modified nitrogen-doped carbons.
Chemical Communications, 49(3), 240–242. https://doi.org/10.1039/C2CC36232E
Speight, J. G. (2001). Chemical and Process Design Handbook. McGraw-Hill.
Sun, J., & Wang, Y. (2014). Recent Advances in Catalytic Conversion of Ethanol to
Chemicals. ACS Catalysis, 4(4), 1078–1090. https://doi.org/10.1021/cs4011343
Takagi, H., Takahashi, T., & Suzuki, N. (2018). Welfare Effects of the US Corn-Bioethanol
Policy BT - Biofuels and Sustainability: Holistic Perspectives for Policy-making. In K.
Takeuchi, H. Shiroyama, O. Saito, & M. Matsuura (Eds.), Biofuels and Sustainability
(pp. 33–51). Springer Japan. https://doi.org/10.1007/978-4-431-54895-9_5
Vita, A., Pino, L., Italiano, C., & Palella, A. (2019). Chapter 6 - Steam Reforming, Partial
Oxidation, and Autothermal Reforming of Ethanol for Hydrogen Production in
Conventional Reactors. In A. Basile, A. Iulianelli, F. Dalena, & T. N. Veziroğlu (Eds.),
Ethanol: Science and Engineering (pp. 159–191). Elsevier.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811458-2.00006-7
Wang, C., Zhang, J., Qin, G., Wang, L., Zuidema, E., Yang, Q., Dang, S., Yang, C., Xiao, J.,
Meng, X., Mesters, C., & Xiao, F.-S. (2020). Direct Conversion of Syngas to Ethanol
within Zeolite Crystals. Chem, 6(3), 646–657.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.chempr.2019.12.007
Wijaya, K. (2011). Bioetanol Skala UMKM dan Home Industry. Pusat Studi Energi.
Wingad, R. L., Bergström, E. J. E., Everett, M., Pellow, K. J., & Wass, D. F. (2016).
195
Catalytic conversion of methanol/ethanol to isobutanol – a highly selective route to an
advanced biofuel. Chemical Communications, 52(29), 5202–5204.
https://doi.org/10.1039/C6CC01599A
Zabed, H., Sahu, J. N., Suely, A., Boyce, A. N., & Faruq, G. (2017). Bioethanol production
from renewable sources: Current perspectives and technological progress. Renewable
and Sustainable Energy Reviews, 71, 475–501.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.rser.2016.12.076
Zhang, W., Song, M., Yang, Q., Dai, Z., Zhang, S., Xin, F., Dong, W., Ma, J., & Jiang, M.
(2018). Current advance in bioconversion of methanol to chemicals. Biotechnology for
Biofuels, 11(1), 260. https://doi.org/10.1186/s13068-018-1265-y

196
View publication stats

You might also like