Professional Documents
Culture Documents
DOI : 10.24034/jimbis.v1i2.5366
ABSTRACT
The development of the stock market and investing in stocks is often observed by investors, especially those who
will invest their funds in a company. By making it easier to invest in the capital market and easier to obtain
information, the interest of investors in Indonesia will increase. This study examines the effect of recency bias and
confirmation bias on Investors' Investment Decision Making in the Capital Market. The sample consists of 150
individual Indonesian capital market investors with the characteristics of being an active investor for at least 1
year in the capital market, a minimum age of 17 years who are Indonesian citizens and as members of securities
companies. Sampling in this study with non-probability sampling method and purposive sampling. Analysis
using Structural Equating Modeling Partial Least Square (SEM-PLS) and survey data collection. This study's
results indicate that recency bias and confirmation bias affect investors' investment decision-making. This study
adds to the body of knowledge on behavioral finance by concentrating on psychological factors in financial
management analysis, particularly in investment decisions. This study can help individual investors better
comprehend the negative effects of behavioral bias and the value of gathering information when dealing with
irrational behavior.
ABSTRAK
Perkembangan pasar saham dan investasi saham sering diamati oleh para investor terutama yang akan
menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan. Dengan semakin mudahnya berinvestasi di pasar
modal dan semakin mudahnya memperoleh informasi maka minat investor di Indonesia akan
meningkat. Penelitian ini menguji pengaruh resensi bias dan bias konfirmasi terhadap Pengambilan
Keputusan Investasi Investor di Pasar Modal. Sampel terdiri dari 150 individu investor pasar modal
Indonesia dengan ciri-ciri sebagai investor aktif minimal 1 tahun di pasar modal, usia minimal 17 tahun
yang berkewarganegaraan Indonesia dan sebagai anggota perusahaan efek. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dengan metode non probability sampling dan purposive sampling. Analisis
menggunakan Structural Equating Modeling Partial Least Square (SEM-PLS) dan pengumpulan data
survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa recency bias dan confirmation bias mempengaruhi
pengambilan keputusan investasi investor. Studi ini menambah pengetahuan tentang perilaku
keuangan dengan berkonsentrasi pada faktor psikologis dalam analisis manajemen keuangan,
khususnya dalam keputusan investasi. Studi ini dapat membantu investor individu lebih memahami
efek negatif dari bias perilaku dan nilai pengumpulan informasi ketika berhadapan dengan perilaku
irasional.
pat membentuk jaminan sosial di masa de- berasal dari perusahaan sekuritas yang ber-
pan. Beberapa alasan seseorang melakukan kerja sama dengan institusi.
investasi seperti untuk kehidupan yang lebih Materi yang diberikan dalam kelas adu-
layak di masa depan, mengurangi tekanan kasi tersebut biasanya berupa materi-materi
inflasi, dan dorongan untuk menghemat pa- dasar dalam melakukan investasi yaitu And-
jak. Investasi adalah sebuah tindakan dima- lis fundamental dan analis teknikal. Selain
na seorang investor rela mengorbankan literasi, perkembangan teknologi juga me-
asetnya saat ini atau di masa sekarang de- mudahkan siapapun untuk berinvestasi.
ngan harapan mendapat keuntungan yang Didukung dengan perkembangan media
kebih besar di masa depan, tak hanya itu in- yang semakin memberi kemudahan dalam
vestor juga mempertimbangkan risiko yang memperoleh informasi maupun berita mem-
akan dihadapi dari tindakan yang dilakukan buat investor dimudahkan dalam pembuat-
saat ini. an keputusan. Peningkatan jumlah investor
Perkembangan saham dan investasi ini tidak terlepas dari peran perkembangan
pada pasar saham selalu menjadi minat para dunia digital serta kemudahan akses meng-
pelaku ekonomi, terutama investor ataupun gunakan internet. Kemudahan dalam akses
manajer investasi yang membutuhkan sara- ke media investasi serta dukungan system
na pengembangan dana guna peningkatan melalui berbagai platform digital memberi-
ekonomi perusahaan. Dengan semakin mu- kan kepuasan dalam aktiftas investasi
dah melakukan investasi saham maka minat (Armansyah, 2020). Kemudahan digital
para pelaku ekonomi lokal di Indonesia akan memberikan kemudahan dalam akses infor-
semakin bertambah. masi. Investor yang selalu menanggapi in-
formasi dan dapat membuat pilihan secara
normatif yang dapat diterima merupakan
investor yang rasional (Subash, 2012). Sisi
negatif yang mungkin dapat terjadi adalah
adanya ketergantungan pada teknologi se-
hingga kurang rasional dalam mempertim-
bangan keputusan.
Perkembangan teknologi akan membe-
rikan dampak positif dan negatif bagi peng-
gunanya. Dampak positif terjadi dengan
adanya perkembangan teknologi adalah ke-
Gambar 1 mudahan akses dan kecepatan penyebaran
Jumlah Investor Pasar Modal informasi melalui media sosial, akan tetapi
Sumber: Data KSEI, 2022 hal ini membawa dampak yang kurang baik
ketika informasi tersebut diragukan keasli-
Pada gambar 1 menunjukan bahwa ada- annya. Bahkan seringkali informasi tersebut
nya peningkatan pada jumlah investor dari langsung dipercaya dan menjadi bagian
tahun ke tahun hingga bulan Febuari 2021. dalam proses pengambilan keputusan dika-
Berdasarkan gambar tersebut data KSEI renakan bersumber dari ruang gema (echo
mencatat peningkatan jumlah investor dari chamber) yang diinginkan (Armansyah, 2021).
3.880.753 ditahun 2020 menjadi 4.515.103 Informasi yang diterima oleh investor men-
orang pada Februari 2021, atau mengalami jadi poin penting dalam pengambilan kepu-
penambahan sekitar 16,35%. Peningkatan ini tusan sehingga investor akan berupaya men-
tidak terlepas dari adanya literasi keuangan dapatkan informasi yang selengkap Aung-
dan pasar modal dari berbagai institusi un- kin dalam proses pengambilan keputusan
tuk menyelenggarakan kelas edukasi ten- tersebut. Informasi yang beragam membuat
tang dunia investasi. Penyelenggara dapat investor harus mengambil sikap sehingga
138 JIMBIS: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis – Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022 : 136 – 152
tarkadang menjadi bias. Bias tersebut dise- informasi yang diterima yang akan investor
but dengan behavioral bias. nilai terus menerus.
Pada penelitian Shefrin (2007) melihat Recency bias terjadi karena dipengaruhi
bahwa perilaku para investor diperoleh dari oleh adanya recency effect yang terjadinya
beberapa hal yang salah satunya adalah as- pada kecenderungan seseorang untuk mela-
pek psikologis. Aspek psikologis seringkali kukan sebuah penilaian (judgment) yang ke-
muncul dalam pengambilan keputusan Ni- bih dipengaruhi oleh informasi yang ter-
vestasi, terutama saat menghadapi berbagai akhir investor lihat atau mereka dengar
informasi sehingga dapat terjadi bias. Bias (Ahlawat, 1999). Recency effect sendiri adalah
yang terjadi dapat menghasilkan sebuah sebuah penilaian terakhir yang memberikan
keputusan tidak secara konsisten dan tidak pengaruh yang besar pada sebuah keputus-
mutlak Perilaku bias dibagi menjadi 5 bagian an yang akan diambil oleh investor (Almilia
yaitu terlalu percaya diri, konfirmasi, over et al., 2013). Dapat dikatakan bahwa recency
optimisme, ilusi kontrol dan kekinian. Dapat bias merupakan perilaku bias yang terjadi
dikatakan bahwa behavioral bias adalah peri- pada seorang individu karena mengingat
laku keuangan yang mencoba untuk menje- ataupun didasarkan pada informasi terakhir
laskan dan meningkatkan pemahaman ten- yang baru saja mereka peroleh (Patel, 2005
tang pola penalaran investor, termasuk pada dan Alvia, 2011).
proses emosional yang terlibat dan sejauh Penelitian Pinsker (2011) menegaskan
mana mereka akan mempengaruhi proses bahwa informasi yang urut dengan infor-
pengambilan keputusan investasi investor masi konsisten positif (+) atau negative (-)
(Statman, 2014). dapat timbul recency effect pada investor
Salah satu bias tersebut dapat mempe- dalam melakukan penilaian harga saham
ngaruhi investor dalam pengambilan kepu- pada pasar modal. Hal ini akan membuat
tusan adalah recency bias. Recency bias dapat investor mengalami recency bias dalam mela-
dianalogikan dengan sebuah kapal pesiar kukan penilaian harga saham. Pinsker (2011)
dengan seorang penumpang yang mengin- melakukan uji pada pola informasi dan
tip dari dek kapal yang memiliki tempat pengaruh urutan dalam bentuk analisis fun-
yang sama persis dengan kapal yang lain. damental karena analisis ini lebih mudah
Lalu dalam perjalanan ada sebuah kapal dikenali oleh responden, yaitu pada infor-
berwarna merah dan kapal kuning. Ketika masi tentang kinerja keuangan perusahaan
menjelang akhir pelayaran, kapal merah ter- dan informasi tentang nilai harga saham
lihat lebih sering melewati kapal pesiar tersebut.
dibandingkan dengan kapal kuning. Sehing- Investor yang mengalami recency bias
ga recency bias ini akan mempengaruhi pe- akan menghasilkan perencanaan keputusan
numpang untuk mengingat kembali peristi- investasi saham yang kurang tepat. Hal ini
wa tersebut setelah pelayaran selesai karena dikarenakan investor mengalami recency bias
kapal merah lebih sering dilalui dari pada dalam melakukan pengambilan keputusan
kapal kuning. Jika dikaitkan pada pasar investasi saham akan dapat menyebabkan
modal, setiap investor akan mendapatkan kesalahan pemilihan saham sehingga mem-
informasi yang sama pada media yang dise- berikan imbal hasil tidak sesuai dengan yang
diakan oleh bursa ataupun yang disediakan diinginkan. Penelitian Alvia (2011) pada
oleh perusahaan investasi. Sehingga para pengujian pengaruh informasi yang urut
investor akan memiliki pandangan yang kepada seorang investor dalam melakukan
sama akan kondisi pasar tetapi kondisi pada investasi saham. Hasil penelitian tersebut
masa lalu seperti krisis ekonomi dan krisis menunjukkan para investor akan mengalami
moneter yang berdampak pada perusahaan sebuah recency bias karena lebih memper-
yang terkena suspend akan sulit untuk dili- cayai informasi baru saja diterima. Penelitian
hat, hal tersebut karena adanya penilaian yang mengangkat topik terkait recency bias
Recency Bias dan Confirmation Bias pada Keputusan Investasi...– Rose, Armansyah 139
antara lain penelitian Pinsker (2011) menun- Nurvitasari dan Rita (2020) menunjukan
jukan bahwa secara positif lebih besar untuk bahwa tidak ada pengaruh confirmation bias
kondisi berurutan relative terhadap kondisi pada keputusan investasi, karena responden
simultan terhadap recency bias. Begitu juga mayoritas merupakan generasi milenial de-
pada penelitian Alvia (2011) juga menun- ngan tahun kelahiran 1980 – 2000, dimana
jukan bahwa proses pengambilan keputusan usia ini adalah usia produktif yang sudah
investasi para investor cenderung positif ka- berada pada era kemajuan tekonogi yang sa-
rena memperhatikan informasi yang beru- ngat pesat sehingga dapat mengakses infor-
rutan dibanding akar informasi tersebut. masi dengan sangat mudah dan mendapat
Perilaku investor lain yang dapat mem- banyak refrensi yang cukup banyak. Pada
pengaruhi pengambilan keputusan investasi informasi inilah investor dengan mudah
adalah confirmation bias. Confirmation bias mempelajari investasi dimanakah yang tepat
adalah istilah yang menggambarkan keti- dan cocok dengan kebutuhanya dimasa
dakinginan seseorang untuk mengubah yang akan mendatang. Supramono dan
keyakinan awal yang telah dibuat sebelum- Wandita (2017) menunjukan hasil positif
nya (Cheng, 2018). Bias tersebut sedikit dalam hubungan confirmation bias pada
banyak mempengaruhi investor dalam pe- transaksi saham, karena adanya koefisien
milihan keputusan. Sebuah pemilihan as- korelasi positif dan signifikan pada saat
ham pada bursa efek, investor akan melaku- mengambil keputusan investasi baik saat
kan pertimbangan yang cukup banyak kare- transaksi beli maupun jual.
na investasi memiliki 2 jenis jangka waktu Berdasarkan hasil terdahulu dimana
yaitu jangka pendek dan jangka panjang masih ditemukannya hasil yang belum kon-
yang akan digunakan untuk memenuhi sisten, penelitian saat ini akan dilakukan
kesejahteraan hidup mereka di masa depan. dengan kebaruan pada subyek investor yang
Sebelum pemilihan investasi, seseorang ha- memiliki karakteristik generasi milenial
rus menemukan model yang sejalan atau yang telah memiliki pengalaman investasi
cocok dengan dirinya dan memperkuat pen- dengan sumber informasi media digital yang
dapatnya dengan keputusan tersebut, kare- digunakan sebagai pertimbangan dalam
na perilaku confirmation bias dapat terjadi. pengambilan keputusan investasi. Studi ini
Penyebaran informasi serta regulasi berkontribusi pada literatur keuangan peri-
yang diberlakukan oleh pasar modal laku manajemen keuangan yang ada, khu-
Indonesia dimana dilakukan penghapusan susnya dalam keputusan investasi, dan me-
kode broker saham dan tipe investor juga nempatkan faktor psikologis dalam analisis
mendorong bias ini memiliki kemungkinan manajemen keuangan. Investor individu da-
besar terjadi pada pasar modal. Penyebaran pat menggunakan studi ini untuk lebih me-
informasi yang tidak merata diantara in- mahami dampak buruk dari bias perilaku
vestor menyebabkan adanya ekpektasi yang khususnya recency bias dan confirmation bias
berbeda diantara investor sehingga memicu serta kegunaan memperoleh informasi dal-
overreaction pada pasar seperti yang terjadi di am menangani perilaku yang tidak rasional.
Russia (Goetzmann dan Huang, 2018). In- Bagian selanjutnya adalah tinjauan teori dan
vestor dengan pengalaman investasi rendah temuan yang relevan dari studi sebelumnya
cenderung memerlukan rujukan yang tentang bias perilaku dan dilanjutkan de-
mampu mengkonfirmasi atau menyetujui ngan deskripsi proses pengumpulan data
pemikiran serta pandangan yang dimiliki. dan metode penelitian yang digunakan. Ha-
Pada penelitian Sumani et al., (2017), sil dari berbagai analisis, serta pembahasan,
confirmation bias dapat mempengaruhi peng- disajikan pada bagian berikutnya. Terakhir,
ambilan keputusan segala jenis investasi kesimpulan dan rekomendasi penelitian
yaitu emas, saham, obligasi, reksadana, de- disajikan.
posito, valuta asing dan properti. Penelitian
140 JIMBIS: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis – Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022 : 136 – 152
skor 1-5, yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju = STS, dangan yang sejalan dengan pandangannya
(2) Tidak Setuju = TS, (3) Ragu-ragu = R, (4) daripada yang bertentangan. Rita dan Novia
Setuju = S, (5) Sangat Setuju = SS. (2013) menyatakan bahwa confirmation bias
dalam diri seseorang membuat seseorang
Confirmation Bias cenderung memilih dan menaruh perhatian
Shefrin (2007) memaknai confirmation lebih pada informasi yang mendukung opini
bias sebagai sikap seseorang yang cenderung mereka.
lebih memperdulikan informasi atau pan-
Tabel 1
Indikator Variabel
Confirmation bias dapat pula diartikan Ragu-ragu = R, (4) Setuju = S, (5) Sangat
sebagai sebuah tindakan mengabaikan infor- Setuju = SS. Tabel 1 menjelaskan indikator
masi yang tidak mendukung pandangannya variable.
dan mengambil lebih banyak informasi yang
sesuai. Data dan Metode Pengumpulan Data
Adapun indikator confirmation bias anta- Populasi dalam penelitian ini adalah
ra lain: Pendirian individu akan informasi investor yang berinvestasi di pasar modal
yang diperoleh, Pemikiran individu akan dengan usia di atas 17 tahun. Penelitian ini
kondisi pasar yang dihadapi, dan Keyakinan menggunakan teknik pengambilan sampel
individu akan informasi terkait investasi purposive sampling yaitu teknik sampel ber-
(Ozen dan Ersoy, 2019). dasarkan kriteria yang bertujuan untuk
Pengukuran variabel ini dapat diukur mengambil sampel dari populasi berdasar-
dengan menggunakan skala likert, peng- kan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan
ukuran dengan skor 1-5, yaitu: (1) Sangat penelitian.
Tidak Setuju = STS, (2) Tidak Setuju = TS, (3)
Tabel 2
Demografi Responden
Adapun kriteria dalam penelitian ini factor analyzes dan confirmatory factor analyzes.
yaitu (1) Responden merupakan Warga Explanatory Factor Analyzes (EFA) digunakan
Negara Indonesia, (2) Responden yang men- pada indikator yang mengukur variabel
jadi investor berusia minimal 17 tahun, (3) laten bersifat formatif, sedangkan Confirma-
Responden aktif yang sudah berinvestasi tory Factor Analyzes (CFA) digunakan pada
minimal 1 tahun di pasar modal. Pengambil- indikator yang mengukur variabel laten
an data responden menggunakan elektronik bersifat reflektif. Dalam analisis faktor kon-
kesioner yang disebarkan melalui perusahan firmatori, suatu indikator dikatakan valid
penyedia investasi sehingga kuesioner dapat jika nilai loading factor dari indikator yang
menjangkau investor di seluruh Indonesia. mengukur variabel laten lebih besar dari 0,4
Berdasarkan kriteria dan metode pengum- dan nilai Average Variance Extract (AVE) > 0,5
pulan data tersebut, maka didapatkan 150 (Hair Jr. et al., 2017). Indikator dikatakan
data responden yang layak dan siap untuk reliabel jika nilai Composite Reliability (CR)
diuji sesuai tujuan penelitian ini. dan Cronbach Alpha (CA) >0,7. Sedangkan
Hasil pengumpulan data diperoleh 150 pada analisis faktor penjelas, indikator
data kuesioner, dengan proporsi responden dikatakan valid apabila nilai loading factor
terbanyak yaitu berjenis kelamin wanita se- dari indikator pengukur variabel laten lebih
banyak 57,3 persen atau 86 responden, ter- besar dari 0,4 dengan nilai signifikansi < 0,05,
banyak berasal dari kota Surabaya sebanyak sedangkan nilai Composite Reliability (CR)
44 persen. Responden didominasi dengan dan Cronbach alpha > 0,7 maka indikator
usia antara 22 sampai 26 tahun sebesar 44 tersebut dikatakan reliabel.
persen, dengan status pekerjaan sebagai Inner model dibagi menjadi 2 tahap, yaitu
Mahasiswa 57,3 persen. Pilihan jenis inves- pengujian hipotesis dan koefisien determi-
tasi yang banyak dipilih adalah saham de- nasi. Dalam pengujian hipotesis, hubungan
ngan proporsi 62 persen. Sebagian besar antar variabel laten dikatakan signifikan jika
responden memiliki pengalaman investasi nilai P-value < = 0,05 atau t-hitung > 1,96.
pada pasar modal dikisaran 1 hingga 2 tahun Sedangkan koefisien determinasi terdapat
atau sebanyak 92 responden yaitu sekitar tiga kriteria yaitu pengaruh antar variabel
61,3 persen. Demografi dari responden laten dikatakan kuat jika nilai R2 > 0,67;
disajikan pada tabel 2. sedang jika 0,33 <R2 ≤0,67; lemah jika nilai
0,19 < R2 ≤ 0,33 dan dikatakan sangat lemah
Alat Analisis jika nilai R2 ≤ 0,19 (Chinn, 1998; Ghozali,
Teknik analisis data menggunakan 2014; Monecke dan Leisch, 2012). Pengukur-
Structural Equation Model Partial Least Squares an untuk variabel endogen dan eksogen
(PLS). SEM-PLS merupakan teknik multiva- dalam model diukur menggunakan skala
riat yang digunakan untuk menguji keter- Likert 5 poin.
kaitan hubungan liner secara simultan an-
tara variabel indikator dan variabel yang ANALISIS DAN PEMBAHASAN
tidak dapat diukur secara langsung (variabel Analisis Deskriptif
laten). Penelitian ini menganalisis pengaruh Analisis ini dilakukan untuk mendapat
hubungan antar variabel eksogen yaitu gambaran hasil tanggapan responden terkait
recency bias dan confirmation bias terhadap dengan pernyataan indikator variabel. Hasil
variabel endogen yaitu keputusan investasi. tersebut ditunjukkan dengan skor sebagai
Validitas dan reliabilitas indikator pada tingkatan tanggapan responden pada ma-
variabel laten dapat dilihat dengan menggu- sing-masing pernyataan dalam kuesioner.
nakan outer model, sedangkan pengujian pe- Berdasarkan hasil pengolahan data 150
ngaruh antar variabel laten dapat dilihat me- responden terhadap variabel keputusan
lalui inner model. Model luar dalam peneli- investasi didapat nilai rata-rata sebesar 4,07
tian ini dibagi menjadi 2 yaitu, explanatory yang berarti bahwa secara keseluruhan
Recency Bias dan Confirmation Bias pada Keputusan Investasi...– Rose, Armansyah 145
Tabel 3
Analisis Deskriptif Variabel
Tabel 4
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Awal
Tabel 5
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Final
Tabel 7
Pengujian Hipotesis
Path
R Square P Values Hipotesis
Coefficient
Recency bias Keputusan Investasi 0,369 <0,001 Diterima
0,32
Confirmation bias Keputusan Investasi 0,309 <0,001 Diterima
Sumber: Hasil penelitian diolah, 2022.
Hasil pengujian pada hipotesis ketiga Secara umum responden memiliki re-
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa H 3 cency bias cukup tinggi dengan (skor 3,7) dan
diterima. Hal ini menjelaskan bahwa recency hal ini menyebabkan responden juga memi-
bias dan confirmation bias secara simultan atau liki keputusan investasi yang baik dengan
Bersama-sama berpengaruh positif terhadap (skor 4.07), dengan demikian, perilaku me-
pengambilan keputusan investasi investor. ngingat informasi terakhir yang diterima
H 3 : Recency bias dan Confirmation bias secara mempengaruhi pengambilan keputusan
simultan berpengaruh positif terhadap dalam investasi di pasar modal. Hal ini me-
pengambilan keputusan investasi nunjukkan bahwa investor yang mengalami
investor recency bias dalam pengambilan keputusan
investasi saham akan dapat menimbulkan
Pembahasan permasalahan karena peristiwa yang baru
Recency Bias Terhadap Keputusan saja terjadi belum tentu menggambarkan
Investasi peristiwa yang sebenarnya terjadi. Adanya
Variabel pertama dalam penelitian ini pertumbuhan media komunikasi yang pesat
adalah recency bias. Hasil pengujian menun- juga mendukung terjadinya Recency bias, ka-
jukan bahwa recency bias berpengaruh positif rena banyaknya masukan informasi dalam
signifikan terhadap keputusan investasi de- suatu ruang komunikasi yang menjadi sum-
ngan nilai P-Values sebesar <0,001. Sehingga ber informasi bagi investor. Recency bias cen-
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi derung terjadi pada informasi yang disajikan
recency bias yang dimiliki seseorang maka secara sequential dibandingkan dengan si-
informasi terakhir yang didapat tentang ki- multan. Dalam penelitian ini Recency bias
nerja keuangan perusahaan maupun infor- terbukti menjadi prediktor dari keputusan
masi tentang nilai harga saham menjadi per- investasi.
timbangan dalam keputusan investasi di Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli-
pasar modal. tian Alvia (2011) dan Pinsker (2011) menya-
Investor yang memiliki tingkat recency takan bahwa semakin tinggi recency bias pada
bias tinggi akan membuat investor tersebut investor maka proses pengambilan keputus-
lebih mempercayai infomasi yang baru saja an investasi dari para investor cenderung
didapat. Kecenderungan ini membuat inves- positif karena memperhatikan informasi
tor hanya mengingat dan mempertimbang- yang baru saja didapat dibanding akar infor-
kan informasi yang terbaru karena adanya masi tersebut. Investor yang mengalami
penilaian terakhir yang memberikan penga- recency bias cenderung akan menghasilkan
ruh besar pada sebuah keputusan yang akan perencanaan keputusan investasi saham
diambil oleh investor pada saat mengambil yang kurang tepat, karena dalam peng-
keputusan investasi. Hal tersebut dapat dili- ambilan keputusan investasi dimana perila-
hat dari kepercayaan investor pada urutan ku bias yang dilakukan oleh seorang indivi-
informasi yang diambilnya dan perhatian du yang hanya mengingat atau berdasarkan
yang lebih pada kinerja informasi yang baru pada sumber informasi terakhir yang baru
saja diperolehnya. diperolehnya dapat menyebabkan irrasional
Recency Bias dan Confirmation Bias pada Keputusan Investasi...– Rose, Armansyah 149
Saran yang dapat diberikan untuk pene- Investment Decisions : Echo Chamber
litian lanjutan adalah dengan menambah Perspectives. IAR Journal of Business
variabel lain penentu keputusan investasi Management, 2(6): 125–134. https://doi.
yang dipengaruhi oleh faktor emosi maupun org/10.47310/iarjbm.2021.v02i06.014
kognitif lainnya sehingga dapat memberikan Baihaqqy, M. R. I., Disman, Nugraha, Sari,
Gambaran yang lebih kompleks tentang M., dan Ikhsan, S. (2020). The Effect of
perilaku investor, kemudian bagi Investor Financial Literacy on the Investment
pasar modal, hasil ini diharapkan dapat Decision. Budapest International Research
memberikan Gambaran pada investor ten- and Critics Institute (BIRCI-Journal):
tang perilaku yang mendasari dalam peng- Humanities and Social Sciences, 3(2015).
ambilan keputusan investasi sehingga inves- Bodie, Z., Kane, A., dan Marcus, A. (2018).
tor dapat mensiasati perilaku itu dengan Investments (11th ed.). McGraw-Hill
melakukan analisis fundamental dan tekni- Higher Education.
kal dalam menentukan keputusan investasi. Cheng, C. X. (2018). Confirmation Bias in
Investments. International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Economics and Finance, 11(2): 50. https:
Ahlawat, S. S. (1999). Order effects and me- //doi.org/10.5539/ijef.v11n2p50
mory for evidence in individual versus Chinn, W. W. (1998). The Partial Least Squa-
group decision making in auditing. res Approach to Structural Equa-tion
Journal of Behavioral Decision Making, Modelling. In G. A. Mercoulides (Ed.),
12(1): 71–88. Modern Methods for Business Research.
Akhtar, F., dan Das, N. (2019). Predictors of 295–336. Lawrence Elbaum Associates.
investment intention in Indian stock Ghozali, I. (2014). Structural Equation Mode-
markets: Extending the theory of ling, Metode Alternatif dengan Partial
planned behaviour. International Journal Least Square (PLS). Semarang. Badan
of Bank Marketing. https://doi.org/10. Penerbit Universitas Diponegoro.
1108/IJBM-08-2017-0167 Goetzmann, W. N., dan Huang, S. (2018).
Almilia, L. S., Hartono, J., Supriyadi, dan Momentum in Imperial Russia. Journal
Nahartyo, E. (2013). Examining the of Financial Economics. https://doi.org/
effects of presentation patterns, orders, 10.1016/j.jfineco.2018.07.008
and information types in investment de- Hair Jr., J. F., Matthews, L. M., Matthews, R.
cision making+. Gadjah Mada Internatio- L., dan Sarstedt, M. (2017). PLS-SEM or
nal Journal of Business, 15(2): 171–182. CB-SEM: updated guidelines on which
https://doi.org/10.22146/gamaijb.5701 method to use. International Journal of
Alvia, L. (2011). Pengujian Efek Resensi dan Multivariate Data Analysis, 1(2): 107.
Pengetahuan pada Penyajian Informasi https://doi.org/10.1504/ijmda.2017.10
Analisis Fundamental & Teknis: Studi 008574
Eksperimen pada Pengambilan Ke- Khan, A. R., Azeem, M., dan Sarwar, S.
putusan Investasi Saham. Simposium (2017). Impact of Overconfidence and
Nasional Akuntansi 12 Palembang. Loss Aversion Biases on Investment De-
Armansyah, R. F. (2020). A Study Of Investor cision : Moderating Role of Risk Percep-
Financial Behavior on Online Trading tion. International Journal of Transforma-
System in Indonesian Stock Exchange: tion in Accounting, Auditing & Taxation.
E-Satisfaction, E-Loyalty, And E-Trust. Khan, M. T. I., Tan, S. H., dan Chong, L. L.
Journal of Economics, Business, & (2017). Perception of past portfolio
Accountancy Ventura. https://doi.org/ returns, optimism and financial decisi-
10.14414/jebav.v23i1.2176 ons. Review of Behavioral Finance. https:
Armansyah, R. F. (2021). Behavioral Biases //doi.org/10.1108/RBF-02-2016-0005
and Irrational Exuberance in KSEI (Indonesia Central Securities Depo-
152 JIMBIS: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis – Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022 : 136 – 152