You are on page 1of 14

FINAL TEST TRANSLATION:

1. PUTRI DIVA PITALOKA (210210401003)


2. ASSHAH BAYANA FITTRAIN (210210401013)
3. NUR LAILATUL HIDAYAH (210210401014)

TASK 1

CHAPTER 2 INSIDE THE DRAGON NURSERY

You have probably guessed by now that Hiccup was not your natural Viking Hero.
For a start, he didn’t LOOK like a Hero. Somebody like Snotlout, for instance, was tall,
muscley, covered in skeleton tattoos, and already had the beginnings of a small moustache.
This consisted of a few straggly yellow hairs clinging to his upper lip and was deeply
unpleasant to look at, but still impressively manly for a boy not yet thirteen.

Hiccup was on the small side and had the kind of face that was almost entirely
unmemorable. He DID have Heroic Hair, which was a very bright red and stood up vertically
however much you tried to wet it down with seawater. But nobody ever saw that because it
was hidden under his helmet most of the time.

You would NEVER have picked Hiccup out of those ten boys to be the Hero of this
story. Snotlout was good at everything and a natural leader. Dogsbreath was as tall as his
father and could do amusing things like farting to the tune of the Berk National Anthem.
Hiccup was just absolutely average, the kind of unremarkable, skinny, freckled boy who was
easy to overlook in a crowd.

So, when Gobber blew the horn and moved out of sight to find a comfortable rock to
sit on and eat his mussel-and-tomato sandwich, Snotlout pushed Hiccup out of the way and
took charge.

‘Okay, listen up, boys,’ he whispered in a menacing fashion. I’m in charge, not the
Useless. And anybody who objects gets a knuckle sandwich from Dogsbreath the Duhbrain.’

‘Ugh’ grunted Dogsbreath, pounding his fists together in happy excitement.


Dogsbreath was Snotlout’s chief and a great, big gorilla of a boy.

‘Bash him, Dogsbreath, to show what I mean….’

Dogsbreath was delighted to oblige. He gave Hiccup a shove that sent him sprawling
head-first into the snow, then ground his face in it.

‘Pay attention!’ hissed Snotlout. The boys dragged their eyes away from Dogsbreath
and Hiccup and paid attention.

‘Rope yourselves together. The best climber should go first…’

‘Well, that’s YOU, of course, Snotlout,’ said Fishlegs.

‘You’re the best at everything, aren’t you?’


Snotlout looked at Fishlegs suspiciously. It was difficult to tell whether Fishlegs was
laughing at him or not, because of his squint.

‘That’s right, Fishlegs.’ said Snotlout. ‘I AM,’ and just in case he had been laughing
at him: ‘Bash him, Dogsbreath!’

While Dogsbreath pushed Fishlegs down to join Hiccup in the snow, everybody
started roping themselves together. Hiccup and Fishlegs were the last to be tied on just behind
a flushed and triumphant Dogsbreath.

‘Oh brilliant,’ muttered Fishlegs. ‘I’m about to enter a cave full of man-eating
reptiles tied up to eight complete maniacs.’

‘If we get to the cave ….’ said Hiccup nervously, looking up at the sheer black cliff.

OUR GROUP TRANSLATION


BAGIAN 2 DI DALAM GUA NAGA

Kamu mungkin telah menebak sekarang bahwa Hiccup bukanlah Pahlawan Viking
alamimu. Sebagai permulaan, dia tidak TERLIHAT seperti Pahlawan. Seseorang seperti
Snotlout, misalnya, bertubuh tinggi, berotot, dengan tato bergambar kerangka, dan memiliki
kumis yang tipis. Itu terdiri dari beberapa helai rambut kuning terurai yang menempel di bibir
atasnya dan sangat tidak mengenakkan untuk dilihat, tetapi tetap terlihat mengesankan dan
gagah untuk ukuran anak laki-laki yang belum genap berusia tiga belas tahun.

Hiccup berada di sisi kecil dan memiliki jenis wajah yang hampir seluruhnya tidak
dapat diingat. Dia MEMILIKI Rambut Pahlawan, yang berwarna merah sangat cerah dan
berdiri tegak walaupun kamu mencoba membasahinya dengan air laut. Tapi tidak ada yang
pernah melihatnya karena tersembunyi di dalam helmnya.

Kamu TIDAK AKAN PERNAH memilih Hiccup dari sepuluh anak laki-laki itu
untuk menjadi Pahlawan dalam cerita ini. Snotlout pandai dalam segala hal dan seorang
pemimpin berbakat. Dogsbreath setinggi ayahnya dan bisa melakukan hal-hal lucu seperti
kentut dengan mengikuti lagu Berk National Anthem. Hiccup biasa-biasa saja, tipe anak
biasa, kurus, berbintik coklat yang mudah terlihat di keramaian.

Jadi, saat Gobber meniup terompet dan berpindah dari tempat yang terlihat untuk
mencari batu sebagai tempat duduk dan memakan roti isi mussel-tomatnya, Snotlout
menyingkirkan Hiccup dan mengambil alih.

"Oke, dengarkan, anak-anak," bisiknya dengan nada mengancam. Aku yang


memimpin, dan yang memegang kekuasaan. Dan siapapun yang menentangnya akan
mendapatkan tinjuan di mulut dari Duhbrain Dogsbreath.

'Ugh' dengus Dogsbreath, sembari mengepalkan tangan dengan perasaan bahagia.


Dogsbreath adalah pemimpin Snotlout dan anak gorila yang besar.

'Tampar dia, Dogsbreath, supaya dia mengerti apa maksudku….'


Dogsbreath merasa senang membantunya. Dia mendorong Hiccup, membuatnya
terkapar di tengah salju, lalu membenamkan wajahnya ke dalam salju.

“Perhatian!” bisik Snotlout. Sontak anak-anak mengalihkan pandangannya dari


Dogsbreath dan Hiccup lalu menatap ke arah Snotlout.
“Ikat diri kalian bersama-sama. Pendaki terbaik yang harus pergi dulu..”
“Ya, tentu saja itu KAMU, Snotlout”, kata Fishlegs.
Snotlout menatap Fishlegs dengan curiga. Sulit baginya untuk melihat apakah
Fishlegs menertawakannya atau tidak, karena dia juling.
“Ya, Fishlegs”, kata Snotlout. “SAYA”, dan jika dia benar-benar menertawakannya:
“Pukul dia, Dogsbreath”.
Sementara itu Dogsbreath mendorong Fishlegs ke bawah untuk bergabung dengan
Hiccup di salju, semua orang mulai mengikat tubuh satu sama lain. Hiccup dan Fishlegs
menjadi yang terakhir yang diikat tepat di belakang Dogsbreath yang riang gembira dengan
wajah memerah.
“Oh, bagus”, gumam Fishlegs. “Aku akan memasuki gua yang penuh dengan reptil
pemakan manusia yang diikat hingga delapan maniak”.
“Tapi jika kita bisa sampai ke gua….” kata Hiccup dengan gugup, menatap kearah
tebing hitam yang terjal.
TASK 2

Insights into students' understanding of quantum physics:


visualizing quantum entities
Azam Mashhadi1 and Brian Woolnough2
Published under licence by IOP Publishing Ltd
European Journal of Physics, Volume 20, Number 6
Citation Azam Mashhadi and Brian Woolnough 1999 Eur. J. Phys. 20 511

Abstract

Ninety years after the genesis of quantum physics significant research on students'
understanding of such revolutionary phenomena is beginning to emerge. What are photons
really like? Are they like particles or waves? Are they like both particles and waves, or like
neither? The implications of quantum theory for the commonsense notion of an object
illustrate the difficulties in using ordinary experience to make sense of the subatomic world.
Part of the findings of a series of studies investigating students' understanding of quantum
physics is presented, describing students' visualizations of quantum entities (i.e. electrons and
photons).

OUR GROUP TRANSLATION

Wawasan pemahaman siswa tentang fisika kuantum:


memvisualisasikan entitas kuantum
Azam Mashhadi1 and Brian Woolnough2
Diterbitkan di bawah lisensi oleh IOP Publishing Ltd
Jurnal Fisika Eropa, Volume 20, Nomor 6
Kutipan Azam Mashhadi dan Brian Woolnough 1999 Eur. J.Fis. 20 511

Abstrak

Sembilan puluh tahun setelah lahirnya fisika kuantum, penelitian yang signifikan terhadap
pemahaman siswa tentang fenomena revolusioner mulai bermunculan. Seperti apakah
sebenarnya foton itu? Apakah mereka tampak seperti partikel atau gelombang? Atau mereka
tampak seperti partikel dan gelombang, atau tidak keduanya? Implikasi dari teori kuantum
terhadap gagasan yang masuk akal tentang suatu objek yang mengilustrasikan kesulitan
dalam menggunakan pengalaman biasa untuk memahami dunia subatomik. Bagian dari
temuan serangkaian studi meneliti pemahaman siswa tentang fisika kuantum telah
didapatkan, mendeskripsikan visualiasasi siswa dalam entitas kuantum (seperti elektron dan
foton).
TASK 3

KEMAMPUAN SISWA SMA DALAM


MENYELESAIKAN MASALAH FISIKA PADA
MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

Abstrak: Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan salah satu tujuan dalam


pembelajaran fisika dan menjadi bagian dari tuntutan kurikulum yang berlaku saat ini. Salah
satu permasalahan fisika yang sering menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran adalah
pada materi hukum Newton tentang gerak. Pada saat menyelesaikan masalah hukum Newton
tentang gerak, peserta didik harus menggunakan berbagai aspek kemampuan dan aturan
tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana kemampuan
peserta didik terhadap aspek-aspek kemampuan dan aturan yang dimaksud. Penelitian
dilakukan dengan cara memberikan permasalahan hukum Newton tentang gerak kepada 105
siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik mampu
menuliskan persamaan, solusi, dan satuan dengan benar untuk setiap masalah yang
diajukan. Namun demikian kemampuan peserta didik dalam menentukan sumbu-sumbu
koordinat, menggambarkan diagram benda bebas, merepresentasikan data serta menentukan
resultan gaya dan arah gerak masih belum memuaskan. Peserta didik masih cenderung
beracuan pada formulasi matematis dalam menyelesaikan masalah fisika. Untuk itu,
pembelajaran fisika yang menuntut siswa aktif belajar secara kolaboratif, peer instruction,
dan berpikir secara prosedural dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran alternatif
untuk mengatasinya.

OUR GROUP TRANSLATION

THE ABILITY OF HIGH SCHOOL STUDENTS TO


SOLVE THE PHYSICS PROBLEMS
OF NEWTON'S LAWS OF MOTION

Abstract: One of the goals of learning physics and a necessity of the present curriculum is
the development of problem-solving skills. One of the physics issues that receive a lot of
attention in the learning process is Newton’s law of motion. At the time of resolving
Newton’s legal matter of motion, learners must use various aspects of their ability and rules.
The purpose of this research is to reveal how learners’ ability toward the aspects of
capabilities and the rules. Studies have shown that most learners are able to write correct
equations, solutions, and units for each problem. The participant's capacity to identify the
axis coordinates, which indicate the diagram of free objects, express a trend, define the
results style, and define the direction of motion, however, is still insufficient. Students still
frequently develop mathematical solutions to physics challenges. Therefore, physics study,
which requires engaged students to learn in collaboration, peer collaboratively, and think in a
procedural manner, could be used as an alternative learning strategy.
TASK 4

Link Film : https://youtu.be/rWV9cXND3ko


Scene : 2.27 - 8.27
Title : Barbie Swan Lake Sub Indonesia

SCRIPT FILM
Barbie:
What’s wrong, Shelly?
Shelly:
I can’t sleep. The bed’s all bumpy.
Barbie:
I remember my first sleep-away camp. It takes a day or two to get used to things.
Shelly:
I’ll never get used to it!
Barbie:
But you were looking forward to race day tomorrow. You’re part of the team!
Shelly:
Somebody else can run for me.
Barbie:
It wouldn’t be the same without you. We’d really miss you!
Shelly:
I just want to go home!
Barbie:
Look over there, do you see those two big stars and the four little ones in a row?
Shelly:
Sort of.
Barbie:
Well, that’s the constellation Cygnus. It’s a swan. Imagine the four stars are the long neck, the
big stars are the body, and running crosswise, those stars are the wings.
Shelly:
I see it!
Barbie:
Did you know there was once a girl who turned into a swan?
Shelly:
She did? How?
Barbie:
Her name was Odette.
Barbie:
She worked in the family bakery with her sister and her father.
Shelly:
But you said she was a swan.
Barbie:
Not at first!
Odette:
Oh! Papa!
Baker
Odette, you’re a wonderful dancer! You should go to the village dances with your sister!
Odette:
And have everybody stared at me? I--I couldn’t.
Baker:
Ah, but you’d have fun and--
Baker:
Oh! The Cornbread
Baker:
Sugar cookies are your favorite!
Shelly:
Make it chocolate chip. That’s my favorite!
Barbie:
Okay.
Odette:
Mmm, chocolate chip! You work too hard, papa.
Baker:
What can I do? You and Mary keep eating the inventory.
Odette:
Any faster and you’ll be flying!
Mary:
That’s the idea! Come on, I’m heading out again-- you’ll love it!
Odette:
Uh, thanks, but--
Mary:
“No thanks”, right?
Odette:
Right. I thought you might want breakfast, Marie.
Mary:
Apple muffin, juice. You’re gold, Odette!
I’ll be back to help soon!
Baker:
Was that your sister?
Odette:
Here and gone, papa. Flying like the wind.
Reggie:
Oh-ho-ho-kay. But can you make it four for four?
Daniel:
What do you say I hit that top sack over there?
Reggie:
Hahaha, all the way over there?
Are you kidding? It’s impossible!
Daniel:
Ah, my favorite word!
Reggie:
Amazing! Oh-ho-ho, Amazing, your highness!
Daniel:
Thank you, Reggie!
The Queen:
Oh my! Hmph!
Daniel:
Mother!...Sorry.
The Queen:
More target practice?
The Queen:
I came to give you these. They’re all responses from princesses coming to the Royal Ball.
Eligible Princesses. You need to pick a bride.
Daniel:
Ah, but--
The Queen:
Well, I’m tired, son. Soon you’ll take over the throne! I want to spend my golden years
spoiling my grandchildren.
Daniel:
Mother, you know I’ll marry someday, but first I want to do so much! Explore, travel…
The Queen:
And so you shall!... After my grandchildren.
Odette:
Hey, you!
Okay, okay!
There you go.
I don’t believe it!

OUR GROUP TRANSLATION


Barbie:
Ada apa, Shelly?
Shelly:
Aku tidak bisa tidur, kasurnya keras sekali
Barbie:
Aku ingat pertama kali aku tidur di perkemahan. Setelah satu atau dua hari, kamu akan
terbiasa.
Shelly:
Aku tidak akan pernah terbiasa dengan itu.
Barbie:
Tetapi kamu terlihat menantikan hari perlombaan besok. Kamu bagian dari tim!
Shelly:
Orang lain bisa menggantikanku.
Barbie:
Itu tidak akan sama tanpamu. Kita akan sangat merindukanmu!
Shelly:
Aku ingin pulang.
Barbie:
Lihatlah kesana, apakah kamu melihat dua bintang besar itu, dan empat bintang kecil sejajar?
Shelly:
Mungkin?
Barbie:
Ok, itu adalah bintang signus berbentuk angsa. Bayangkan empat bintang pertama yaitu leher,
bintang yang besar badannya, dan yang melintang menjadi sayap.
Shelly:
Aku melihatnya!
Barbie:
Kamu tau? Dulu ada seorang gadis yang berubah menjadi angsa?
Shelly:
Benarkah? Bagaimana?
Barbie:
Namanya adalah Odette.
Barbie:
Dia bekerja di toko roti, bersama dengan adik perempuan dan ayahnya.
Shelly:
Tetapi katamu, dia angsa.
Barbie:
Tidak pada awalnya!
Odette:
Oh! Ayah!
Baker
Odette, kamu penari yang luar biasa! Kamu seharusnya pergi ke pesta dansa dengan adikmu!
Odette:
Dan semua orang melihatku? Aku.. aku tidak bisa.
Baker:
Ah, tetapi kamu akan bahagia..
Baker:
Oh! Cornbread!
Kue manis kesukaanmu!
Shelly:
Buat itu menjadi chocochip. Itu kesukaanku!
Barbie:
Oke.
Odette:
Mmm, chocochip! Ayah bekerja sangat keras.
Baker:
Apa yang bisa aku lakukan? Kamu dan Mary memakan semua persediaan kuenya.
Odette:
Cepat sekali, kamu akan menjadi terbang!
Mary:
Itu dia idenya! Ikutlah, aku pergi lagi-- kamu akan menyukainya!
Odette:
Uh, makasi, tapi--
Mary:
“Tidak makasi”, benar?
Odette:
Benar. mungkin kamu ingin sarapan, Marie.
Mary:
Pia apel, jus. Kamu hebat, Odette!
Aku akan segera kembali untuk membantu!
Baker:
Mana adikmu?
Odette:
Dia tadi disini lalu pergi, ayah. Terbang seperti angin.
Reggie:
Oh-o-o-ke. Tetapi bisakah kamu melakukan empat kali berturut-turut?
Daniel:
Apa yang kamu katakan, aku bisa memanah tumpukan yang paling atas?
Reggie:
Hahaha, sepanjang jalan disana!
kamu bercanda? Itu tidak mungkin!
Daniel:
Ah, perkataan kesukaanku!
Reggie:
Luar biasa! Oh-ho-ho, luar biasa, tuanku!
Daniel:
Terima kasih, Reggie!
The Queen:
Oh tidakk! Hmmm!
Daniel:
Ibu!...maaf.
The Queen:
Lebih banyak latihan sasaran?
The Queen:
Aku datang untuk memberimu ini. Ini semua jawaban dari puteri-puteri yang ingin datang ke
pesta dansa kerajaan. Putri yang memenuhi syarat. Kamu harus memilih pengantin wanita.
Daniel:
Ah, tetapi--
The Queen:
Ok aku lelah, nak. Kelak kamu akan naik tahta! Aku ingin menghabiskan hari tua ku bermain
dengan cucu-cucuku.
Daniel:
Ibu, kau tau aku akan menikah suatu hari nanti, tetapi pertama aku ingin melakukan banyak
hal menjelajah, jalan-jalan…
The Queen:
Dan kamu akan melakukannya!...setelah ada cucuku.
Odette:
Hei, kamu!
Oke, oke!
Pergilah.
Aku tidak percaya!

ORIGINAL TRANSLATION
Barbie:
Ada apa, Shelly?
Shelly:
Aku tidak bisa tidur, kasurnya keras sekali
Barbie:
Aku ingat saat pertama kali aku tidur di perkemahan. Setelah satu dua hari, baru kau akan
biasa.
Shelly:
Mungkin tidak.
Barbie:
Besok kamu ada perlombaan. Kamu sebagian dari kelompok!
Shelly:
Orang lain boleh gantikan aku.
Barbie:
Ia tidak akan sama tanpa kamu. Kita akan sangat merindukanmu!
Shelly:
Aku ingin pulang.
Barbie:
Lihatlah kesana, kau seperti dua bintang besar dan empat yang lebih kecil sejajar?
Shelly:
Mungkinkah?
Barbie:
Ok, ia bintang signus berbentuk angsa. Bayangkan bintang pertama leher, badan yang besar,
dan selebihnya menjadi sayap.
Shelly:
Aku melihatnya!
Barbie:
Kau tahu? Dulu ada seorang anak gadis yang berubah menjadi angsa?
Shelly:
Benarkah? Bagaimana?
Barbie:
Namanya adalah Odette.
Barbie:
Dia bekerja di kedai roti, bersama-sama dengan adik dan ayahnya.
Shelly:
Tetapi kau bilang, dia angsa.
Barbie:
Tidak pada mulanya!
Odette:
Oh! Ayah!
Baker:
Odette, kau suka dansa! seharusnya kau pergi ke pesta dansa besok dengan adikmu
Odette:
Dan semua orang melihatku? Aku.. aku tidak bisa.
Baker:
Ah, setidaknya kau akan merasa bahagia..
Baker:
Oh! Cornbread!
Kue manis, kesukaanmu!
Shelly:
Buatlah menjadi chocochip. Aku suka!
Barbie:
Oke.
Odette:
Mmm, cip coklat! Kasian ayah lelah.
Baker:
Apa yang bisa aku lakukan? Kau dan Mary memakan semua kuenya.
Odette:
Cepat sekali, kau akan bisa jadi terbang!
Mary:
Itulah maksudnya! Ayo kita pergi sama-sama-- kau akan menyukainya!
Odette:
Uh, terima kasih, tetapi--
Mary:
Kau tak bisa, kan?
Odette:
Ok. Mari sarapan.
Mary:
Pai apel, jus. Terima kasih, Odette!
Saya akan kembali tidak lama lagi!
Baker:
Mana adikmu itu?
Odette:
Dia sudah datang dan pergi lagi, ayah. Sekarang seolah-olah dia mempunyai sayap.

Reggie:
Oh-o-o-ke. Tetapi boleh buat empat kali berturut-turut?
Daniel:
Apa yang akan kamu katakan, jika aku bisa memanah tumpukan yang paling atas?
Reggie:
Hahaha, jauh sekali!
kamu bercanda? Itu tak mungkin!
Daniel:
Ah, perkataan yang aku sukai!
Reggie:
Hebat sekali! Oh-ho-ho, hebat, tuanku!
Daniel:
Terima kasih, Reggie!
The Queen:
Oh tidak! Hmmm!
Daniel:
Ibu!...maaf.
The Queen:
Berlatih memanah?
The Queen:
Aku datang ingin memberikan ini. Semua jawaban puteri-puteri kerajaan, yang ingin datang
ke pesta dansa kerajaan. sekarang sudah saatnya kamu mencari pendamping perempuan.
Daniel:
Ah, tetapi--
The Queen:
Ibu lelah, anakku. Tidak lama lagi kamu akan naik tahta! Aku ingin menghabiskan hari tua ku
bermain dengan cucu-cucu.
Daniel:
Bu, kau tahu suatu hari aku akan menikah! Tetapi pertama aku ingin melakukan banyak hal,
menjelajah
The Queen:
Lakukan apa yang ingin kau lakukan, tetapi setelah aku mendapatkan cucu.
Odette:
Ha ha Hey, kau!
Okay, okay!
Pergi main jauh-jauh.
Aku tidak bisa percaya!

You might also like