You are on page 1of 32
INDONESIA ~ledaulatan dapat diartikan sebagai kekuasaan tertinggi atas pemerintahan negara. Kedaulatan telah menjadi subjek yang diamati sejak dulu. Berbagai tokoh \ telah mencoba untuk membahas konsep kedaulatan “yang ada di sekitarnya, seperti Agustinus (354-430), Nicolo Machiavelli (1467-1527), Jean Bodin (1530-1596), dan Montesquieu (1689-1755). Negara indonesia memiliki kedaulatan yang khas. Indonesia Menganut prinsip negara hukum dan di dalam prinsip demokrasi Indonesia termuat unsur-unsur kedaulatan rakyat. Keduanya tidak dapat dipisahkan sehingga memunculkan istilah negara hukum Yang demokratis. Pada bab ini, kamu akan diajak untuk mempelajari Perihal hakikat dan teori kedaulatan, bentuk dan prinsip kedaulatan weoea Indonesia, dan dinamika perwujudan kedaulatan Negara ‘onesia. Untuk itu, marilah kita pelajari bab ini. KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK a kur karena para pendiri bangsa telah meletakkan dasar yan _ pasa Ingin Tahu ho gara Kesatuan Republik Indonesia, kita | “fetap terjaga hingga saat ini 1g kuat sehingga kedaulatan NKR. setelah mempelajari bab ini, kita dilatih untuk terus mencari informasi dan melihat iat dinamika perwujudan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Disiplin setelah mempelajari bab ini, sebagai seorang siswa dan generasi penerus bangsa, kita hendaknya tanpa kenal lelah mempersiapkan diri untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu dengan belajar tekun sehingga berguna bagi bangsa dan Negara Indonesia, i A. Hakikat dan Teori Kedaulatan 4. Pengertian Kedaulatan Kata kedaulatan berasal dari bahasa Arab, daulah, bahasa Inggris, sovereignity, bahasa Prancis, sovereiniteit, dan bahasa Italia, sovranita yang berarti ‘tertinggi’. Jadi, kedaulatan dapat diartikan sebagai kekuasaan tertinggi atas pemerintahan negara. Tokoh yang pertama kali mendefinisikan dengan tegas tentang kedaulatan adalah Jean Bodin, seorang ahli hukum Prancis. Bodin mengatakan bahwa kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara. Berdasarkan pengertian tersebut, pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi atas rakyatnya di dalam suatu negara. Sementara itu, Miriam Budiardjo melihat kedaulatan sebagai kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara (termasuk paksaan) yang tersedia. Negara memiliki kekuasaan tertinggi_ untuk memaksa semua penduduknya agar menaati undang-undang serta peraturan-peraturan (kedaulatan ke dalam). Selain itu, negara juga mempertahankan kemerdekaannya terhadap serangan- serangan dari negara lain dan mempertahankan kedaulatan ke luar (external sovereignty). of) 2 KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (55. a ‘Sumber: wikimedia.org Gambar 3.1 Jean Bodin (1530-1596). a. Kedaulatan ke dalam Negara memiliki wewenang tertinggi untuk memonopoli daerahnya, tidak ada kekuasaan lain yang _menyamai, menandingi, dan mengatasinya. Segala bentuk kekuasaan yang ada di dalam suatu negara harus tunduk kepada kekuasaan negara tersebut. Dalam satu negara, hanya terdapat satu susunan kekuasaan yang berdaulat. Namun, tetap hukum yang berlaku membatasi kedaulatan negara. Adapun kedaulatan ke dalam Indonesia yang temuat dalam UUD NRI Tahun 1945 antara lain sebagai berikut. 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2) Memajukan kesejahteraan umum. 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa. b. Kedaulatan ke luar Kedaulatan ke luar dari suatu negara berarti negara tersebut bebas, tidak terikat, dan tidak tunduk pada kekuasaan lain, tetapi negara harus menghormati kedaulatan negara lain. Dengan demikian, negara berhak mengadakan hubungan dengan negara lain, tanpa campur tangan negara lainnya. Namun, kedaulatan yang bersifat mutlak sebenarnya tidak ada karena pemimpin negara selalu terpengaruh oleh tekanan- tekanan dan faktor-faktor yang membatasi penyelenggaraan kekuasaan secara mutlak. Misalnya, ketika menghadapi masalah dalam hubungan internasional dan_perjanjian-perjanjian internasional, kedaulatan suatu negara menjadi terbatas. Adapun kedaulatan ke luar Indonesia dalam UUD NRl Tahun 1945 antara lain sebagai berikut. 1) Ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 2) Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain. 3) Presiden mengangkat duta dan konsul. 2. Sifat Kedaulatan Kedaulatan mempunyai sejumiah sifat pokok, yaitu asli, permanen, tunggal, dan tidak terbatas. a. Asli Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asli berarti ‘bukan campuran; bukan peranakan; bukan salinan’, Adapuntdalam konteks kedaulatan, sifat asli berarti kedaulatan tersebut tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi. 4 b. Permanen Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, permanen berarti ‘tetap’. Dengan demikian, dalam konteks kedaulatan, sifat tetap berarti kedaulatan tetap ada selama negara itu berdiri, bahkan ketika pemegang kedaulatan sudah berganti. . c. Tunggal Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tunggal berarti ‘satu-satunya; bulat’. Dengan demikian, dalam konteks kedaulatan, sifat tunggal berarti kedaulatan menjadi satu- satunya tertinggi dalam negara yang tidak diserahkan atau dibagi-bagikan kepada badan-badan lain.1 d. Absolut Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, absolut berarti ‘tidak terbatas; mutlak; sepenuhnya; bebas dari campuran; murni’. Dalam konteks kedaulatan, sifat absolut berarti kedaulatan tidak dibatasi oleh yang lain. Jika ada yang membatasinya, kedaulatan tersebut otomatis lenyap. , 3. Teori Kedaulatan Terdapat beberapa teori kedaulatan, antara lain teori kedaulatan Tuhan, teori kedaulatan raja, teori kedaulatan negara, teori kedaulatan hukum, dan teori kedaulatan rakyat. Berikut penjabaran teori- teori tersebut. a. Teori Kedaulatan Tuhan Teori ini beranggapan bahwa raja atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan. Kehendak Tuhan menjelma ke dalam diri raja atau Penguasa. Oleh karena itu, mereka disebut sebagai utusan Tuhan atau Dewa. Segala peraturan yang dijalankan oleh penguasa bersumber dari Tuhan Oleh karena itu, rakyat harus patuh dan tunduk kepada perintah penguasa. Teori ini umumnya dianut oleh raja-raja yang Mengaku sebagai keturunan dewa, misalnya para ‘aja Mesir Kuno dan Kaisar Tiongkok. Pandangan ini fuaustinus (354-430), Thomas Aquinas (1215-1274), " Hegel (1770-1831), dan F. J. Stahl (1802~1861) 5 ‘Sumber: wikimedia.org a : sambar 3.2 Inilah arca endherr dianut pula oleh para raja Jawa zaman Hindu yang Airlangga sebagai Dewa Wisnuy ey Tenganggap diri mereka sebagai penjelmaan Dewa _mengendarai Garuda. Arc 'SnU. Pelopor teori kedaulatan Tuhan antara lain _ditemukan di Desa Bela tersebut sekarang berad Trowulan, Jawa Timur, I ). teori kedaulatan Tuhan ada di Indonesia. | b. Teori Kedaulatan Raja Selama abad pertengahan, teori kedaulatan Tuhan berkembang menjadi teori kedaulatan raja. Kedaulatan terletak di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan, Berikut beberapa pemikiran mengena! teori kedaulatan raja. 1) Raja merupakan bayangan dari Tuhan (Jean Bodin) 2) Agar negara kuat, raja harus berkuasa mutlak dan tak terbatas (N. Machiavelli) 3) Raja berada di atas undang-undang; rakyat harus rela menyerahkan hak-hak asasi dan kekuasaannya secara mutlak kepada raja (Thomas Hobbes) Menurut teori ini, raja dianggap bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Kekuasaan raja berada di atas konstitusi. Negara yang menerapkan teori ini adalah Prancis pada masa Louis XIV (1643-1715) dengan pernyataannya, "L'Etat C'est Moi" (negara adalah saya). Peletak teori ini adalah Nicolo . Gambar 3.3 Nicolo Machiavelli (1467-1527), Jean Bodin (1530-1596), Thomas / Machiavelli (1467-1527) — Hobbes (1588-1679), dan Friedrich Hegel (1770-1831). ‘Sumber: wikimedia.org Sang Tokoh: Nicolo Machiavelli Nicolo Machiavelli (1467-1527) lahir di Florence, dan filsuf. Dua bukunya yang terkenal adalah Disco Principe, Pada awalnya, ia menulis untuk memperbail isi ‘i ir i bukunya justru dijadikan buku umum untuk Rerpali at Ts cn ; ; u. oe eee yang diculis tahun 1513, Nicolo Machiavelli berpendapat bahwa juga berasal dari Te aa ae dake bersandar sepenuhnya pada keberuntungan (fortuna) ya08 tidak senantiasa berpihale taper ee beni et ene (virtu), akan binasa. Fortuna F ‘ -tiba, Perubaha i paren a eat ems ng orang mana dan Sn eta, ek aint Seckor rubah sangae cerdik dan dapee mengenti Italia, Ia adalah seorang diplomat, politikuss si sopra la prima deca di Tito Livio dan It menghindari jerat, sedangkan sings ti sedangkan eubah tidak dapat,“ dapat. Namun, singa dapat mensletnakeat seriga Selain itu, seorang pangeran har i herakusan harta, Tidak ada tempat bagi oe ne Sah dalam diti seorang pangeran, Seorang pansy Plinplan, sepert iu, Dengan demikian, akan tampa et dalam diri dan tip tindakan sang pangs,“ “8""8™ ran, al yang membuatnya dibenci, eruta™ » ceroboh, kewanita-wanitaan, dan pengect™ melindungi diti dari kelemahan-kelemaha? ny kegagahan, kesungguhan, dan kekuat@" ¢. Teori Kedaulatan Negara Menurut teori ini, kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara. Kedaulatan timbul bersamaan dengan berdirinya suatu negara. Negara dianggap sebagai sumber kedaulatan yang memiliki kekuasaan tidak terbatas. Negaralah yang menciptakan hukum. Oleh karena itu, negara tidak wajib tunduk kepada hukum. Hukum dan konstitusi lahir menurut kehendak negara, diperlukan negara, dan diabdikan kepada kepentingan negara. Negara yang menerapkan teori ini antara lain Rusia pada masa Tsar yang totaliter (hingga awal abad ke-20), Jerman pada masa Hitler, dan Italia pada masa Mussolini. Hitler dan Mussolini menganggap diri mereka sebagai pusat kekuasaan negara serta memerintah secara totaliter dan sentralistis. Peletak dasar teori ini antara lain G. Jellinek (1851-1911) dan Paul Laband (1879-1958). d. Teori Kedaulatan Hukum Berdasarkan pemikiran teori ini, kekuasaan hukum merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara. Kekuasaan pemerintah berasal dari hukum yang berlaku. Berikut pemikiran mengenai teori kedaulatan hukum. 1) Pemerintah (negara) hanya berperan sebagai penjaga malam yang melindungi hak asasi manusia tanpa campur tangan urusan sosial-ekonomi masyarakat (teori negara hukum murni menurut Immanuel Kant). Negara seharusnya menjadi negara hukum. Artinya adalah setiap tindakan negara harus didasarkan atas hukum (H. Krabbe). Fungsi negara, selain sebagai penjaga malam, juga berkewajiban mewujudkan kesejahteraan (teori welfare state menurut Kranenburg). Negara yang menerapkan teori ini antara lain Amerika Serikat. Adapun pelopor teori kedaulatan hukum antara lain Hugo de Groot (1583-1645), Immanuel Kant (1724-1804), Léon Duguit (1859-1928), dan Hugo Krabbe (1857-1936), 2 3) @. Teori Kedaulatan Rakyat Berdasarkan pemikiran teor! ini, rakyat_ merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu§ melalui Perjanjian masyarakat (social contract), Rakyat sebagai Pemegang kekuasaan tertinggi memberikan sebagian hak- haknya kepada penguasa untuk kepentingan bersama. Penguasa dipilih dan ditentukan atas dasar kehendak rakyat/ umum melalui perwakilan yang duduk di dalam pemerintahan, Pemerintah yang berkuasa kemudian harus mengembalikan hak-hak sipil kepada warganya (civil right). Ciri dari teori kedaulatan rakyat adalah kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat (teorl ajaran demokras)) dan konstitusi harus menjamin hak asasi manusia. Menurut teori ini, negara memperoleh kekuasaan dari rakyatnya, bukan dari Tuhan atau raja. Para penganjur paham ini adalah J, J, Rousseau (1712-1778), Montesquieu (1689-1755), dan John Locke (1632-1704), Indonesia adalah salah satu contoh negara yang menganut teori kedaulatan rakyat. Gakrawala\Kewarganegataal Berikut beberapa pandangan pelopor teori kedaulatan rakyat. 1) J. J. Rousseau menyatakan bahwa kedaulatan itu perwujudan darl kehendak umum dari suatu bangsa merdeka yang mengadakan perjanjian masyarakat (social contract). 2) John Locke menyatakan bahwa kekuasaan negara berasal dari rakyat, bukan dari raja, Menurutnya, perjanjian masyarakat menghasilkan penyerahan hak-hak rakyat kepada pemerintah dan pemerintah mengembalikan hak dan kewajiban asasi kepada rakyat melalul peraturan perundang-undangan, Bentuklah 4 kelompok diskusi di dalam kelas. Tiap kelompok mendiskusikan pertanyaan berikut dan mengembangkan menjadi tiga pertanyaan tambahan. * Dengan wilayah Negara Indonesia yang sangat luas, apakah bentuk kedaulatan yang paling cocok sebagai landasan hukum untuk diterapkan di Negara Indonesia? Berilah alasan. Setelah itu, pilihlah salah seorang wakil dari kelompok untuk mempre: i hasil diskusi kelompok di depan Kelas. Siswassiowa, dari kelompok vane aa mendengarkannya dengan cermat, mengajukan pertanyaan, dan dapat mengungkapkan hal yang berbeda. Pertanyaan dan tanggapan dari siswa kelompok diskusi yang lain ditanggapi oleh anggota kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya. B. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia Berdasarkan UD NRI Tahun 1945, a, Rares 1. Bentuk Kedaulatan Negara Republik Indonesia paham kedaulatan Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, Indonesia menganut rakyat. paham kedaulatan rakyat. Sebelum amendemen UUD NRI Tahun 1945, bab bentuk dan kedaulatan terdiri atas satu pasal, yaitu Pasal 1 dengan dua ayat (ayat (1) dan ayat (2)). Setelah amendemen atau perubahan, bab tentang bentuk dan kedaulatan tetap memiliki satu pasal, tetapi dengan tiga ayat, yaitu ayat (1), ayat (2), dan ayat (3). Berikut ini adalah bunyi pasal yang dimaksud, Pasal 1 (1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. (2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar, (3) Negara Indonesia adalah negara hukum. Adapun dalam amendemen ketiga UUD NRI Tahun 1945, Pasal 1 ayat (2) yang mengatur tentang kedaulatan rakyat mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah sebagai berikut. (Rumusan naskah asli) Pasal 1 (2) Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. (Rumusan amendemen atau perubahan ketiga) Pasal 1 (2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Perubahan ketentuan Pasal 1 ayat (2) tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan dan meneguhkan paham kedaulatan rakyat yang dianut Negara Indonesia. Pengoptimalan dan pengukuhan tersebut dapat terjadi karena pelaksanaan kedaulatan rakyat tidak lagi dijalankan sepenuhnya oleh sebuah lembaga negara, yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), tetapi melalui cara-cara dan oleh berbagai lembaga yang ditentukan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Adapun amendemen atau perubahan tersebut menunjukkan perubahan gagasan yang mendasar mengenai kedaulatan rakyat, yaitu mengenai pihak yang sebenarnya bertindak sebagai pemegang supremasi atau kekuasaan_ tertinggi. Amendemen Pasal 1 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 hendak menegaskan bahwa pemilik kekuasaan tertinggi di Negara Indonesia adalah rakyat yang Pelaksanaannya sesuai dengan Undang-Undang Dasar. AB 3 KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ‘Adapun perubahan gagasan kedaulatan dalam UUD NRI Tahun 1945 ini membuat perubahan pada cara rakyat memberikan mandat terhadap penyelenggara kekuasaan negara. Misalnya, presiden sebagai penyelenggara salah satu cabang kekuasaan negara, yang pada awalnya dipilih oleh MPR, kini ipilih langsung oleh rakyat, tidak lagi oleh MPR Dalam rumusan sebelum amendemen, kedaulatan rakyat dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Praktik tersebut justry dikhawatirkan mengaburkan paham kedaulatan rakyat dan berubah menjadi paham kedaulatan negara. Atas dasa, pemikiran tersebut, pelaksanaan kedaulatan rakyat kemudian diubah menjadi dilaksanakan menurut UUD NRI Tahun 1945. Dengan demikian, UUD NRI Tahun 1945 menentukan bagian mana dari kedaulatan rakyat yang pelaksanaannya diserahkan kepada lembaga yang keberadaan, wewenang, tugas, dan fungsinya ditentukan oleh UUD NRI Tahun 1945; serta bagian mana dari kedaulatan yang langsung dilaksanakan oleh rakyat. Dengan kata lain, pelaksanaan kedaulatan rakyat tidak diserahkan kepada lembaga mana pun, tetapi langsung dilaksanakan oleh rakyat itu sendiri, Perubahan gagasan kedaulatan dalam UUD NRI Tahun 1945 ini membuat perubahan pada cara rakyat memberikan mandat terhadap penyelenggara kekuasaan negara. Misalnya, presiden sebagai penyelenggara salah satu cabang kekuasaan negara, yang pada awalnya dipilih oleh MPR, kini dipilih langsung oleh rakyat, tidak lagi oleh MPR. Begitu pula mandat yang diberikan rakyat kepada penyelenggara kekuasaaan negara lainnya, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Semua anggota DPR dan DPD juga dipilih melalui pemilihan umum. Berbagai perubahan cara rakyat memberikan mandat terhadap penyelenggaraan negara tersebut mengubah sistem ketatanegaraan Indonesia, yaitu dari supremasi MPR menjadi sistem kedaulatan rakyat. Undang-Undang Dasar menjadi dasar dan rujukan utama untuk menjalankan kedaulatan rakyat. Aturan dalam UUD NRI Tahun 1945 itulah yang mengatur dan membagi pelaksanaan kedaulatan rakyat kepada rakyat itu sendiri atau kepada berbagai lembaga negara. keaton tan Tongan aan, enegeken_ awa lembaga negara melaksanakan bs a ae anes agian-bagian dari kedaulatan tersebut menurut wewenang, tugas, diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945. perubahan tersebut adalah tidak dike lembaga tertinggi Negara ataupun lemb; Kedudukan setiap lembaga negara bergantung pada wewenang, tugas, dan fungsi yai i wewenang. gsi yang diberikan oleh UUD NRI dan fungsi yang Dampak lain dari nalnya lagi istilah a Cakrawala KeWarganegaraan 2. Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia a Prinsip negara hukum dan prinsip demokrasi Hukum dan demokrasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sejatinya, di dalam konsep demokrasi, terdapat berbagai prinsip kedaulatan rakyat. Adapun dalam konsep negara hukum, terdapat berberapa prinsip negara hukum. Keduanya berjalan secara beriringan. Menurut J.B. J. M. Ten Berge, adanya prinsip-prinsip negara hukum dan demokratis yang berjalan beriringan | memunculkan istilah “negara hukum yang demokratis” (democratische rechtsstaat). Berikut prinsip-prinsip tersebut . 1) Prinsip-prinsip negara hukum adalah sebagai berikut. 2 a) Asas legalitas, pembatasan kebebasan warga negara (oleh pemerintah) berdasarkan undang-undang. Jaminan (terhadap warga negara) dari tindakan (pemerintah) yang tidak benar juga berdasarkan pada undang-undang. 6) Perlindungan hak-hak asasi manusia (HAM). ©) Keterikatan pemerintah pada hukum. 9) Monopoli paksaan pemerintah untuk menjamin Penegakan hukum. Pengawasan oleh hakim yang merdeka dalam hal Organ-organ pemerintah melaksanakan dan Menegakkan aturan-aturan hukum. Prinsip-prinsip demokrasi adalah sebagai berikut. @) Penwakilan Politik. Kekuasaan politik tertinggi dalam Suatu negara dan dalam masyarakat hukum yang lebih rendah diputuskan oleh badan perwakilan, yang diisi melalui pemilihan umum. 8 Selain menganuc kedaulatan rakyat, Negara Republik Indonesia dipertegas dengan paham kedaulatan fhukum. UUD NRI Tahun 1945 secara jelas menyebutkan menganut paham kedaulatan hukum. Hal ica bisa dilihar dalam Pasal 1 ayat (3) yang berbunyi, "Negara Indonesia adalah negara hukum”, Selain itu rumusan Pasal 1 ayat (2) berbunyi "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan-menurut Undang-Undang Dasar” mencerminkan konsep demokrasi yang, sestai dengan Undang-Undang Dasar atau demokrasi yang bersifat konstitusional. Rumusan Pasal 1 ayat (2) dan ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 dengan demikian mengandung makna bahwa negara hhukum yang ada di Indonesia adalah sebuah negara hukum yang demokratis dan konstitusional. Menurut J. B. J. M Ten Berge, adanya prinsip-prinsip negara hukum dan demokratis yang a i litik. Organ-or, b) Pertanggungjawaban po 38N-Organ ) pemerintahan dalam menjalankan fungsinya seqigiy banyak tergantung secara politik, yaitu kepada lembaga perwakilan. ; Pembaglan kewenangan. Konsentrasi kekuasaan dalam masyarakat pada satu organ pemerintahan, adalah kesewenang-wenangan. Oleh karena itu, kewenangan badan-badan publik itu harus dipencarkan pada organ-organ yang berbeda, d)_ Penyelenggaraan pemerintahan harus dapat diawas), e) Kejujuran dan terbuka untuk umum. f) Rakyat diberi kemungkinan untuk mengajukan keberatan. b. Prinsip pokok demokrasi yang berdasarkan hukum Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) dan ayat (3) UUD Ni Tahun 1945, Indonesia merupakan negara hukum yang demokratis dan konstitusional. Adapun menurut Jimly Asshiddigie, gagasan demokrasi yang berdasarkan atas hukum (constitutional democracy) mengandung empat prinsip pokok sebagai berikut. 1) Adanya jaminan persamaan dan kesetaraan dalam kehidupan bersama. 2) Adanya pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan atau pluralitas, 3) Adanya aturan yang mengikat dan dijadikan sumber rujukan bersama. Adanya mekanisme penyelesaian sengketa berdasarkan mekanisme aturan yang ditaati bersama dalam konteks kehidupan bernegara. Hal tersebut terkait dengan dimensi-dimensi kekuasaan yang bersifat vertikal antara institusi negara dan warga negara. Keempat prinsip-prinsip pokok dari demokrasi tersebut, menurut Jimly, dapat dilembagakan dengan menambahkan Prinsip-prinsip negara hukum sebagai berikut, 1) Pengakuan dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia. °) = 2) Pembatasan kekuasaan melalui mekanisme kekuasaan dan pembagian kekuasaan disertai_mekanisme Penyelesaidn sengketa ketatanegaraan antarlembaga negara, baik secara vertikal maupun horizontal. Adanya peradilan yang bersifat independen dan tidak memihak dengan kewibawaan putusan yang tertinggi atas dasar keadilan dan kebenaran, 4) Dibentuknya lembaga peradilan yang khusus untuk menjamin keadilan warga negara yang dirugikan karena putusan atau kebijakan pemerintahan (pejabat administrasi negara). Adanya mekanisme hak uji materi (judicial review) oleh lembaga legislatif dan lembaga eksekutif, Dibuatnya konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang mengatur jaminan-jaminan pelaksanaan_prinsip- prinsip tersebut. Pengakuan terhadap asas legalitas atau due process of law dalam keseluruhan sistem penyelenggaraan negara. Dengan demikian, negara hukum harus ditopang dengan sistem demokrasi karena terdapat hubungan yang jelas antara negara hukum yang berpijak pada konstitusi dan kedaulatan rakyat yang dijalankan melalui sistem demokrasi. Inti dari sistem demokrasi adalah partisipasi rakyat. Namun, demokrasi tanpa pengaturan hukum akan kehilangan bentuk dan arah, sedangkan hukum tanpa demokrasi akan kehilangan makna (Muntoha, 2009). 3 5) 6) 7 Negara hukum harus ditopang dengan sistem demokrasi karena terdapat hubungan yang jelas antara negara hukum yang berpijak pada konstitusi dan kedaulatan rakyat yang dijalankan melalui sistem demokrasi. Inti dari sistem demokrasi adalah partisipasi rakyat. Namun, demokrasi tanpa pengaturan hukum akan kehilangan bentuk dan arah, sedangkan hukum tanpa demokrasi akan kehilangan makna Gambar 3.4 Pemilihan umum merupakan bentuk darl demokras! dl Indonesia, Oleh kerena itu, tlap warga negara dlanjurkan ikut serta untuk memeriahkan Pesta demokras| inl, oT be dalam kelas. Tiap kelompok pakah sistem demokrasi telah diterapkan aga dan mengembangkan demokrasi " c. Prinsip kedaulatan Negara Republik Indonesia berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, prinsip-prinsip kedaulatan Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut, 1) Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Hal ini tercantum pada Pasal 1 ayat (1) Uup NRI Tahun 1945, 2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Hal ini tercantum pada Pasal 1 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945. 3) Negara Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tercantum pada Pasal 1 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945, 4) Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini tercantum pada Pasal 7C UUD NRI Tahun 1945. 5) Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Hal ini tercantum pada Pasal 17 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945. 6) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar. Hal ini tercantum pada Pasal 3 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945. GakraWwala)Kewarganegaraan Demokrasi di Indonesia dilaksanakan dengan dua cara, yaitu secara Jangsung dan tidak langsung. Contoh pelaksanaan demokrasi secara langsung adalah kita memilih secaralangsung presiden dh, wakil presen serta kepala daerah dan wakil kepala daerah, Adapun contoh pelaksansan demelecel secara tidak langsung adalah adanya para wall rakyat di DPR, DPD, dan DPRD. Pane cal rakyat ini dipith melalui pemihan umum untuk menyampaikanaspitasi dan amanae ralyse Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri dari 3~4 orang di mendiskusikan pertanyaan berikut. 1. Sebagai negara yang berkedaulatan, a dengan baik di negara Indonesia? 2. Bagaimanakah upaya pemerintah untuk menj tersebut? 3. Apakah prinsip-prinsip yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan demokrasi yang sehat dan berdaulat? _ Setelah itu, pilihlah salah seorang wakil dari kelompok untuk mempresentasikan hasil_diskusi kelompok di depan kelas, Siswa-siswa dari kelompok yang lain mendengarkannya dengan cermat, mengajukan pertanyaan, dan dapat mengungkapkan hal yang berbeda. Pertanyaan dan tanggapan dari siswa kelompok diskusi yang lain ditanggapi oleh anggota kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya. . Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia 1, Perkembangan Demokrasi di Negara Republik Indonesia Sejak merdeka pada 17 Agustus 1945, Sejak merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia indonesia mengalami mengalami sejumiah fase demokrasi. Adapun pembahasannya _sejumlah fase sebagai berikut. demokrasi a. Demokrasi Parlementer (1945-1959) UUD NRI Tahun 1945 menetapkan sistem pemerintahan presidensial dengan kekuasaan yang besar di tangan presiden, meskipun kekuasaan tertinggi berada di tangan MPR. Selain itu, ada pula Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Pertimbangan Agung yang berwenang memberi nasihat kepada presiden dan Mahkamah Agung. Selama MPR dan DPR belum dibentuk, wewenang kedua lembaga tersebut akan dijalankan oleh presiden dengan nasihat dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Pada perkembangan selanjutnya, KNIP melalui badan pekerjanya mengajukan petisi kepada pemerintah, yaitu agar para menteri kabinet bertanggung jawab kepada KNIP, bukan kepada presiden. Permerintah setuju dengan petisi tersebut dan mengeluarkan Maklumat Presiden pada tanggal 14 November 1945. Selanjutnya, Presiden Soekarno melantik kabinet parlementer yang pertama, dengan Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri. Dengan dikeluarkannya Maklumat Presiden tersebut, demokrasi di Indonesia berubah dari demokrasi_ indonesia dengan sistem pemerintahan Presidensial menjadi demokrasi parlementer. Dalam perkembangan selanjutnya, Konferensi Meja Bundar berakhir pada 2 November 1949. Setelah itu, pemerintah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dan menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). 50 3 KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA |: 67 4 49 tersebut, demokrag al 2 November 19) si tones mene demokrasi parlementer dengan bentuk re sara federal. Setelah negara-negara bagian menyatakan, cal kembali, pada tanggal 17 Agustus 1250, Indonesia jadi |. Menurut yan ji menjadi negara kesatuan. p oe itu, yaitu UUDS 1950, sistem pemerintahan inaeree adalah parlementer, seperti pada masa berlakunya konstitusi RIS. Dengan demikian, demokrasi Indonesia tetap krasi parlementer. - / ee inosa demokrasi parlementer, terjadi berkali-kalj pergantian kabinet. Berikut daftar kabinet pada masa demokrasi parlementer. No. | Nama Kabinet Awal masa | Akhir masa Pimpinan 1 Jabatan kerja kerja Kabinet 1. | Sjahrir 1 14 November | 12 Maret 1946 | Sutan Sjahrir | Perdana Menteri 1945 q 2. | Sjahrir II 12 Maret 2 Oktober Sutan Sjahrir | Perdana Menteri : 1946 1946 r 3. | Sjahrir IN 2Oktober [3 Juli 1947 | Sutan Sjahrir | Perdana Menceri : 1946 : : 4. | Amir i 3 Juli 1947 11 November | Amir Perdana Menteri Sjarifuddin 1 1947 Sjatifuddin ; Acris 11 November | 29 Januari | Amir Perdana Menteri i 1947 1948 Sjarifuddin ‘ 29 Januari | 4 Agustus | Mohammad | Perdana Memed 1948 1949 Hatta 4 Agustus | 20 Desember | Mohammad | Perdana Mena 1949 1949 Hatta 6 September |27 April 1951 | Mohammad | Podans Menteti 1950 Natsir 9. | Sukiman- 27 April | 3 April 1952 | Sukiman Perdana Menteri Suwirjo 1951 Wirjosandjojo 10. | Wilopo 3 April 1952 |30 Juli 1953 [ Wilopo Perdana Menteri 11, | All Sastroamid- |30 Juli 1953 [12 Agustus Lali Perdana Menteri jojo 1955 Sastroamidjojo | 12. | Burhanuddin [12 Agustus [24 Marer 1956 Buthanuddin | Perdans rene | a dd i Harahap 1955 Herahap in| Perdana Menteri 13. | Ali 24 Maret | 9 April i | Perdana Menter | . pril 1957 | Ali i Ssstoamidjojo 1956 Sastroamidjojo cane 14, | Djuanda 9 April 1957 10 Juli 1959 Djuanda Baan uUD Sementara 1950 mengamanatkan agar segera gisusun UUD yang baru. UUDS 1950 mengamanatkan enyusunan UUD kepada sebuah badan pembuat UUD Konstituante). Namun, Konstituante yang dibentuk melalui emilihan umum 1955 ternyata tidak berhasil menyusun UD baru Menanggapi situasi tersebut, Presiden Soekarno menyampaikan anjuran kepada Konstituante untuk menetapkan kembali UUD NRI Tahun 1945 sebagai uD negara. Namun, sidang-sidang Konstituante tetap menemukan jalan buntu. Akhirnya, pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekret yang isinya menetapkan kembali UD NRI Tahun 1945 sebagai UUD Negara Republik Indonesia. Keluarnya dekret presiden pada tanggal 5 Juli 1959 menandai berakhirnya pelaksanaan demokrasi parlementer di Indonesia. b. Demokrasi Terpimpin (1959-1966) Pemberlakuan kembali UUD NRI Tahun 1945 membawa sejumlah konsekuensi pada aspek ketatanegaraan. Misalnya, sistem pemerintahan adalah presidensial—di dalamnya, tanggung jawab ada di tangan presiden, sedangkan menteri- menteri merupakan pembantu presiden. MPR dan DPR segera dibentuk, kendati sifatnya masih sementara karena belum diadakan pemilihan umum Namun pada praktiknya, dari tahun ke tahun, kecenderungan yang terjadi justru tidak mengarah kepada penegakan UUD secara benar, melainkan kecenderungan penumpukan kekuasaan di tangan presiden. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden ini disebut Demokrasi Terpimpin. Dengan sistem Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno menjadikan berbagai lembaga negara di bawah presiden. Hal yang paling mencolok adalah dikeluarkannya produk hukum yang mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup. Dalam perkembangan selanjutnya, pada 30 September 1965 terjadi pemberontakan G30S/PKI, tetapi gagal. Selanjutnya, para mahasiswa yang mendapat dukungan dari rakyat melakukan tuntutan yang dikenal dengan nama Titura, \si Tritura antara lain pembubarkan PKI. Presiden Soekarno pun menyerahkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 11 Maret 1966 kepada Mayjen Soeharto untuk mengatasi keamanan dalam negeri ‘KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Pada 30 September 1965 terjadi pemberontakan G30S/ PKI, oleh PKI tetap pemberontakan ini gagal AER, impi khir setelah i terpimpin bera e a Tear ditolak Majelis waratan Rakyat Sementara ee Soekarmo pun piaied ikan dari jabatannya sebagai presiden pi tang eee dan Soeharto menggantikannya sebagaj Istim Presiden Republik Indonesia. Masa dem pertanggungjawa Gambar 3.5 Musium Pancasila Sakti diba perjuangan para Pahlawan Revol Negara Republik Indonesia, Pancasila, ngun untuk mengingat lusi yang mempertahankan dasar ila, c. Demokrasi Pancasila (1966-1998) Setelah masa kepemim dan diganti dengan pemerintaha Pada pemerintahan Orde Baru, demokrasi yang digunakan adalah Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang merupakan perwujudan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ perwakilan, yang mengandung semangat Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Ciri pokok Demokrasi Pancasila adalah musyawarah mufakat karena musyawarah mufakat adalah prinsip utama yang hanya dapat ditemukan dalam Demokrasi Pancasila. Penyebutan Demokrasi Pancasila ditegaskan dalam Tap MPR No, XXXVIVMPRS/1968 tentang Pencabutan Ketetapan MPRS No. VIIVMPRS/1965 dan tentang Pedoman/Pelaksanaan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Pada masa Orde Baru, terjadi masa jabatan presiden yang panjang, antara lain karena tidak dibatasinya masa jabatan presiden. Selama masa Orde Baru, MPR berkali-kali mengangkat Soeharto menjadi presiden. Oleh karena itu, Soeharto menjabat sebagai presiden selama kurang lebih 30 tahun. Adapun efek dari masa kekuasaan yang panjang tersebut antara lain presiden menjadi kuat dan nyaris mengatur seluruh proses politik. Terjadilah pemusatan kekuasaan pada presiden. Selain itu, diperkirakan rekrutmen politik menjadi tertutup, kebebasan berpolitik dibatasi, dan diduga KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) berkembang Rakyat, dengan mahasiswa sebagai motornya, Menuntut turunnya Presiden Soeharto. Akhirnya, pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B. J. Habibie sebagai presiden RI ketiga. d. Demokrasi Pancasila Masa Reformasi (1998-sekarang) Pada masa reformasi, demokrasi yang dikembangkan tetap Demokrasi Pancasila, tetapi dengan perbaikan Pelaksanaan dan peraturan-peraturan Berdasarkan Visi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang (PJP) Tahun 2005-2025 yang dikeluarkan Kantor Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, perubahan struktur politik Indonesia dalam proses demokratisasi di Indonesia antara lain sebagai berikut. Pada masa reformasi, demokrasi yang dikembangkan tetap Demokrasi Pancasila, tetapi dengan perbaikan pelaksanaan dan peraturan-peraturan. 1) Tuntasnya amandemen (|, Il, Il, dan IV) peal Tahun 1945 yang secara mendasar telah Wet al peer des konsensus dalam penyelenggaraan kehi pan Perbangsa dan bernegara. Misalnya, penataan kembali struktu, dan kewenangan lembaga-lembaga negara termasuk beberapa penyelenggaraan negara tambahan, sepert Komisi Yudisial dan Komisi Pemilihan Umum. Penataan tersebut telah memberikan peluang pada perwujudan pengawasan dan penyeimbangan (checks and balances) kekuasaan politik. Terciptanya format politik baru dengan disahkannya perundang-undangan baru bidang politik, pemilu, dan susunan kedudukan MPR dan DPR. Terciptanya format hubungan pusat-daerah yang baru berdasarkan perundangan-undangan otonomi daerah yang baru. Intinya adalah lebih mendorong kemandirian daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan serta mengatur mengenai hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, serta hubungan antarpemerintah daerah. Terciptanya konsensus mengenai format baru hubungan sipil-militer dan TNI dengan Polri berdasarkan ketetapan- ketetapan MPR dan perundangan-undangan baru bidang pertahanan dan keamanan. Pelaksanaan pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung. Diakhirinya pengangkatan TNV/Polri dan Utusan Golongan di dalam komposisi parlemen. Berkembangnya peran partai pemerintah dan organisasi-or lainnya. 2) 3 4) 5) 6) 7) Politik, organisasi non- anisasi masyarakat sipil 2. Perkembangan Sistem Pe, ‘merintah: i jara Republik Indonesia ee a. Sistem Parlementer Sistem parlementer terlal dikeluarkannya Maklumat 14 November 1945. Sistem antara lain sebagai berikut. 1) Terdapat pemisahan keku; dan kepala pemerintahan. Ksana di Indonesia sejak Presiden pada tanggal Parlementer_memiliki ciri-citl ‘asaan antara kepala negara 2 Kepala pemerintahan merupakan perdana menteri. Perdana menteri dipilih oleh parlemen, 3) Kepala negara adalah presiden, raja, atau kaisar b. Sistem Parlementer Semu Indonesia pernah mengalami sistem parlementer semu (quasi parlementer) ketika menggunakan konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950). Disebut parlementer semu, antara lain karena hal-hal berikut. 1) Pengangkatan perdana menteri oleh presiden, bukan oleh parlementer. Presiden dan para menteri masih merupakan pemerintah, seharusnya presiden hanya sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Pembentukan kabinet dilakukan oleh presiden dan bukan oleh parlemen. 2) 3 c. Sistem Presidensial Sistem presidensial dilaksanakan di Indonesia pada awal kemerdekaan dan dilaksanakan kembali setelah Dekret Presiden 5 Juli 1959 hingga saat ini. Pada sistem presidensial, ciri-cirinya antara lain sebagai berikut. Presiden yang dipilih oleh rakyat menjadi kepala Pemerintahan Presiden dan parlemen (dewan perwakilan rakyat) tidak bisa saling menjatuhkan Presiden dan parlemen memiliki tugas masing-masing yang jelas, 2 2 3. Lembaga-Lembaga Negara Dalam suatu negara, diperlukan struktur lembaga Negara yang dapat menunjang jalannya pemerintahan. Pembagian kekuasaan pemerintah Negara Indonesia menurut UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 berasal dari onsep teori trias politika. Sistem ini menghendaki adanya Pemisahan kekuasaan secara tegas, khususnya antara badan Pemegang kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kedudukan Presiden adalah kepala negara dan kepala eksekutif (pemerintahan). Adapun MPR, DPR, dan DPD NeTupakan badan legislatif. Sedangkan, Mahkamah Agung, ahkamah Konstitusi, serta Komisi Yudisial adalah badan Yk. Adapun lembaga-lembaga negara yang terdapat “lam UD NR Tahun 1945, yaitu sebagai berikut. BAG 3 KEDAULATAN NEGARA KESATIIAN nemsams su 0 eens Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), n, Hes Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Komisi Yudisial (KY). Berikut pembahasan tiap lembaga negara tersebut. a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Sebelum era Reformasi, MPR merupakan lembaga tertinggi negara, terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Utusan Daerah, dan Utusan Golongan. Setelah era reformasi, MPR menjadi lembaga negara yang sejajar kedudukannya dengan lembaga-lembaga negara lainnya. Adapun perihal MPR diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 2 dan Pasal 3. Susunan anggota MPR diatur dalam UUD 1945 Pasal 2 ayat (1) yaitu “Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang”. Sedangkan, tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut. 1) Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar 2) Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemillhan umum, dalam Sidang Paripurna MPR 3) Memutuskan usul DPR berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi_ untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam Sidang Paripurna MPR. 4) Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam Masa jabatannya. 5) Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan presiden doable terjadi_kekosongan jabatan Wakil residen dalam masa jabatannya dalam waktu enam puluh harp Mbatlambatnye ° et ce il een asia tea aan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakel Presiden yang SN anewNo diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat- lambatnya dalam waktu tiga puluh hari; 7) Menetapkan Peraturan Tata Tertib dan kode etik MPR. Gambar 3.6 Berikut gedung MPR-DPR RI. b. Presiden Dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 4 ayat (1), presiden Republik Indonesia merupakan pemegang kekuasaan Pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. Dalam ayat (2) Pasal yang sama ditegaskan bahwa dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang wakil Presiden. Adapun dalam Pasal 7, dinyatakan bahwa presiden dan wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan. Berdasarkan UUD NARI Tahun 1945, tugas dan wewenang Presiden adalah sebagai berikut. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara (Pasal 10). Menyatakan perang, membuat perdamaian dan Perjanjian dengan negara lain dengan Persetujuan DPR. Ketika membuat perjanjian internasional lainnya yang berakibat luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat, terlebih yang terkait dengan beban keuangan negara, darvatau mengharuskan perubahan atau pembentuken Undang-undang, Dewan Perwakilan Rakyat harus Memberikan persetujuan (Pasal 11), ‘Sumber: wikimedia.org Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, dinyatakan bahwa kedudukan DPR adalah kuat. Dewan ini tidak bisa dibubarkan oleh Presiden. Dewan Perwakilan Rakyat dapat senantiasa mengawasi tindakan- tindakan presiden. bahaya. Syarat-syarat da, 3, Menyatakan keadaan h in akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang. undang (Pasal 12). . 4, Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13). ; 5, Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung, dan memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DpR (Pasal 14). oe 6. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang (Pasal 15). 7. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang (Pasal 16), 8. Presiden juga berhak mengangkat menteri-menteri sebagai pembantu Presiden. Adapun pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang (Pasal 17). c. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, dinyatakan bahwa kedudukan DPR adalah kuat. Dewan ini tidak bisa dibubarkan oleh Presiden. Dewan Perwakilan Rakyat dapat senantiasa mengawasi tindakan-tindakan presiden. Apabila DPR Menganggap Presiden sungguh melanggar haluan negara yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang Dasar atau oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis itu dapat diundang untuk persidangan istimewa agar dapat meminta Pertanggung jawaban kepada Presiden. Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut. 1) Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas). 2) an dan membahas Rancangan Undang-Undang 3) Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi a hubungan pusat dan daerah; pembentukan, Pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta Perimbai ; n Pusat dan daerah). "gen Kevange 4) Membahas RUU yan DPD. 5) Menetapkan UU bersama dengan Presiden 9 diusulkan oleh Presiden ataupun 4 6) Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU. Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut. 1) Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden). Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak, pendidikan, dan agama. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang disampaikan oleh BPK. Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara dan perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara. Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut. 1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, dan kebijakan pemerintah. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD (terkait pelaksanaan UU Mmengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggakungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama). Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain sebagai berikut. 1) Menyerap, menghimpun, menampung dan Menindaklanjuti aspirasi rakyat. Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial. Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain. Memilih anggota BPK dengan memperhatikan Pertimbangan DPD. Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang akan ditetapkan menjadi hakim €gung oleh Presiden. Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya Giajukan ke Presiden. 2) 3) 4) 2) 2) 3) 4 5) 6) a d. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri serta berwenang untuk memeriksa pengelolaan da, tanggung jawab tentang keuangan negara. Hasil pemeriksaan Untuk menuniand —_keyangan negara diserahkan BPK kepada DPR, DPD és digtery engan DPRD sesuai dengan kewenangannya untuk ditindaklanjut seperangkat oleh lembaga perwakilan dan atau badan sesuai dengan Undang-Undang di ndang-undang. piiandlneuenoen Ree BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan no hen 003 pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. Pimpinan tentang Keuangan PK dipilih dari dan oleh anggota BPK. BPK berkedudukan dj Negara, UU No.1 iby kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provins. Tahun 2004 tent oo ebendahoaee Ketika melaksanakan tugasnya, Badan Pemeriksa Keuangan Negara, UU No. (BPK) terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah, 15 Tahun 2004 tetapi kedudukannya tidak berdiri di atas pemerintah. Untuk aca Menunjang tugasnya, BPK RI didukung dengan seperangkat Tanggung Jawab — Undang-Undang di bidang Keuangan Negara, yaitu UU No.17 Keuangan Negara, Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No.1 Tahun dan UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No. 15 Tahun Pemeriksa Keuangan. 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dan UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Adapun tugas BPK antara lain sebagai berikut. a 1) Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan g negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, + Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. { ° ener BPK mencakup pemeriksaan keuangan, emeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan | /, tertentu | /3) BPK menyerahkan hasil Pemeriksaan atas pengelolaan | J dan tanggung jawab keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya 4) BPK menyerahkan pula hasil pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya. 5) Tindak lanjut hasil pemeriksaan diberitahukan secaré feels oleh Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota kepada | | 6) Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK melaporkan hal tersebut kepada instansi_ yang at berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan paling lama 1 (satu) bulan sejak diketahui adanya unsur pidana tersebut. 7) laporan BPK dijadikan dasar penyidikan oleh pejabat penyidik yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8) BPK memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat, dan hasilnya diberitahukan secara tertulis kepada DPR, DPD, DPRD, serta Pemerintah @. Mahkamah Agung (MA) Dalam Pasal 24 UUD NRI Tahun 1945, dinyatakan bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan Peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan Peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi Di dalam UUD NaI Tahun 1945, juga dinyatakan bahwa Mahkamah Agung berwenang mengadili_ pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai Wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang, Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, ditentukan bahwa ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung, g i i 5 3 Gambar 3.7 Berikut a kamah Konstitusi (MK) ‘ an UU No. 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstituy (MK), MK adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksudkan dalam UUD NRI Tahun 1945, Adapun Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili Pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai polit, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum, Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD. Mahkamah Konstitus) mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden. Aturan pengajuan kesembilan orang tersebut adalah tiga orang diajukan oleh Mahkamah Agung, tiga orang diajukan oleh DPR, dan tiga orang diajukan oleh Presiden. ©) Gakrawala|Kewarganegara: Ketua dan wakil ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi. Hakim Konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang ‘menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara. Adapun pengangkatan dan pembethentian hakim konstitusi, hukum acara, serca ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konsttusi diatur dengan undang-undang, g. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga Perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terdiri atas waki- wakil daerah provinsi yang dipilin melalui pemilinan umum. Setiap provinsi ditetapkan empat orang anggota DPD. Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan Presiden. Adapun masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPD yang baru Mengucapkan sumpah. Tugas dan fungsi DPD terdapat pada Pasal 22D UUD NRI Tahun 1945, yaitu sebagai berikut. 1) DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR mengenél hal yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. 2) DPD ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta hal-hal yang berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah yang diajukan oleh DPR dan pemerintah. 3) DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya; pelaksanaan APBN, Pajak, pendidikan, dan agama. Pengawasan tersebut merupakan pengawasan atas pelaksanaan undang- undang yang hasilnya disampaikan kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. h. Komisi Yudisial (KY) Pasal 24B UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Adapun susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang, seperti UU No. 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas UU No. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. 4. Hubungan Antarlembaga Negara Berikut kita akan membahas hubungan antarlembaga Negara, MPR dan Presiden Sesuai UUD NRI Tahun 1945, MPR merupakan lembaga tinggi negara di samping DPR dan presiden. Sebelum dilakukan amandemen UUD NRI Tahun 1945, MPR Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memilki integritas dan kepribadian yang tidak tercela Melalui pengawasan DPR, terdapat kewajiban bagi pemerintah untuk bermusyawarah dengan DPR mengenai berbagai ‘masalah yang menyangkut kepentingan rakyat oy mbaga tertinggi negara dan dapat mengan mera erhentikon presiden dan/atau wakil presi Sesuai Pasal 7A UUD NRI Tahun 1945, Pemberhent; presiden oleh MPR sebelum masa jabatan berakhir han dapat dilakukan jika presiden telah melakukan hal-hal beri, 1) Melakukan pelanggaran hukum berupa: a) pengkhianatan terhadap negara; b) korupsi; ©) penyuapan; d) tindak pidana berat lainnya; e) perbuatan tercela. 2) Terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden, Meski demikian, perlu dipahami bahwa_presiden tidak diangkat oleh MPR. Oleh karena itu, presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR melainkan kepada rakyat Indonesia sesuai ketentuan undang-undang dasar. b. MPR, DPR, dan DPD MPR terdiri atas anggota-anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilinan umum. Dengan demikian, terlihat bahwa MPR merupakan lembaga perwakilan rakyat. Unsur representasi rakyat dari partai politik terlihat dari anggota- anggota DPR dan unsur representasi rakyat dari daerah terlihat dari anggota-anggota DPD. Melalui wewenang DPR dan DPD, MPR bekerja sama antara lain untuk mengatur Pembuatan undang-undang serta Peraturan-peraturan lain agar sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945. c. DPR, DPD, dan Presiden DPR, DPD, dan presiden sebagai sesama lembaga negaré bersama-sama mempunyai tugas antara lain sebagai berikut. 1) Membuat undang-undang dengan persetujuan presiden. 2) Menetapkan undang-undang tentang APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). DPR juga berfungsi sebagai pengawas terhadap Pemerintah. Pada hakikatnya, presiden tidak bertanggund Jawab kepada DPR, dan presiden tidak dapat membubarkan DPR. Melalui pengawasan DPR, terdapat kewajiban bag! Pemerintah untuk bermusyawarah dengan DPR mengen@! berbagai masalah yang menyangkut kepentingan rakyat. d. MA dengan lembaga negara lainnya Presiden memiliki kewenangan untuk memberikan grasi dan rehabilitasi. Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung diberikan kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai pemberian grasi dan rehabilitasi tersebut. Selain itu, Mahkamah Agung dapat memberikan pertimbangan- pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta maupun tidak, kepada lembaga-lembaga negara, termasuk presiden, berkenaan dengan penyelenggaraan negara. Terhadap DPR, DPD, dan BPK, Mahkamah Agung mempunyai hubungan untuk menjalankan wewenang, yaitu memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta maupun tidak, kepada lembaga- lembaga negara. Selain itu, hubungan Mahkamah Agung dengan DPR, DPD, dan BPK berkaitan dengan pengajuan judicial review peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang oleh DPR, DPD, atau BPK. Mahkamah Agung harus mengeluarkan putusan terhadap judicial review yang diajukan tersebut apakah benar atau bertentangan dengan undang-undang. e. MK dengan lembaga negara lainnya Mahkamah Konstitusi dapat dikatakan memiliki kedudukan sederajat dengan Mahkamah Agung. Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung merupakan pelaksana cabang kekuasaan kehakiman yang merdeka dan terpisah dari cabang-cabang kekuasaan lain, yaitu pemerintah dan lembaga perwakilan. Dalam bidang kekuasaan kehakiman, Mahkamah Agung dalam peradilan umum Uustice of Court), sedangkan Mahkamah Konstitusi dalam peradilan Konstitusi (Constitutional of Court). Dalam hubungannya dengan lembaga negara lain, Mahkamah_Konstitusi berwenang menyelesaikan sengketa antarlembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang dasar. lembaga/organisasi negara tersebut adalah MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, BPK, Komisi Yudisial, KPU, dan Pemerintahan Daerah. Le eee Bentuklah 4 kelompok diskusi di dalam kelas. Tiap kelompok mendiskusikan pertanyaan berikut. a. Bandingkan demokrasi yang ada di sampai dengan periode saat ini. : b. Apa kebaikan dan keburukan dari demokrasi yang ada dan pogemnens penerapan demokrasi tersebut terhadap sistem pemerintahan yang ee aonesad . Bagaimana prinsip-prinsip kewenangan dan tanggung jawal Rae aga negara yang ada di Indonesia? Apakah sudah berjalan dengan baik? Berilah alasan. Setelah itu, pilihlah salah seorang wakil dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Siswa-siswa dari kelompok yang lain mendengarkannya dengan cermat, mengajukan pertanyaan, dan dapat mengungkapkan hal yang berbeda. Pertanyaan dan tanggapan dari siswa kelompok diskusi yang lain ditanggapi oleh anggota kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya. (=) Rangkuman * Kata kedaulatan berasal dari bahasa Arab, daulah, bahasa Inggris, Sovereignty, bahasa Prancis, sovereiniteit, dan bahasa Italia, sovranita yang berarti ‘tertinggi’. Jadi, kedaulatan dapat diartikan sebagai kekuasaan tertinggi atas pemerintahan negara. Indonesia dari periode setelah merdeka * Tokoh yang pertama kali mendefinisikan dengan tegas tentang kedaulatan adalah Jean Bodin, seorang ahli hukum Prancis. Bodin mengatakan bahwa kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara. * Kedaulatan ke dalam Indonesia dalam UUD NRI Tahun 1 berikut. 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan Indonesia. 945 antara lain sebagai seluruh tumpah darah 2) Memajukan kesejahteraan umum. 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa. 4) Ikut serta dalam perdamaian dunia yan 9 berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. ke © Kedaulatan ke luar Indonesia dalam UUD NRI Tahun 1945 antara lain sebagai berikut. 1) Ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasar| kan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, See PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN U0) 2) Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membua' -perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain. 3) Presiden mengangkat duta dan konsul. + Teori kedaulatan Tuhan beranggapan bahwa raja atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan. Kehendak Tuhan menjelma ke dalam diri raja atau penguasa. Oleh karena itu, mereka disebut sebagai utusan Tuhan atau | Dewa. Segala peraturan yang dijalankan oleh Penguasa bersumber dari Tuhan. | Oleh karena itu, rakyat harus patuh dan tunduk kepada perintah penguasa. + Dalam teori kedaulatan raja, kedaulatan terletak di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan. Berikut beberapa pemikiran mengenai teori kedaulatan raja. 1) Raja merupakan bayangan dari Tuhan (Jean Bodin) 2) Agar negara kuat, raja harus berkuasa mutlak dan tak terbatas (N. Machiavelli) 3) Raja berada di atas undang-undang; rakyat harus rela menyerahkan | hak-hak asasi dan kekuasaannya secara mutlak kepada raja (Thomas | Hobbes) * Menurut teori kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara. Kedaulatan timbul bersamaan dengan berdirinya suatu negara. Negara dianggap sebagai sumber kedaulatan yang memiliki kekuasaan tidak terbatas. Negaralah yang menciptakan hukum. Berdasarkan pemikiran teori kedaulatan hukum, kekuasaan hukum merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara. Kekuasaan pemerintah berasal dari hukum yang berlaku. Berdasarkan pemikiran teori kedaulatan rakyat, rakyat merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu melalui Perjanjian masyarakat (social contract). Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberikan sebagian hak-haknya kepada penguasa untuk kepentingan bersama, Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat. | Adapun perubahan gagasan kedaulatan dalam UUD NRI Tahun 1945 ini \ membuat perubahan pada cara takyat memberikan mandat terhadap Penyelenggara kekuasaan Negara. Misalnya, presiden sebagai penyelenggara salah satu cabang kekuasaan negara, yang pada awalnya dipilih oleh MPR, kini dipilih langsung oleh rakyat, tidak lagi oleh MPR. Hukum dan ae demokrasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. | Sejatinya, gi dalam konsep demokrasi terdapat berbagai prinsip kedaulatan

You might also like