You are on page 1of 9

Number 6

Meditory

HUBUNGAN MEROKOK DENGAN JUMLAH KOLONI


JAMUR Candida sp. PADA KARYAWAN PRODIA BANDUNG

Ratna Debby1), Fitria Diniah Janah Sayekti2)


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional 1,2)
Jl. Raya Solo - Baki, Bangorwo, Kwarasan, Kec. Grogol, Kabupaten Sukoharjo,
Jawa Tengah 57552
fitria.diniah@stikesnas.ac.id

Abstract

Smoking is one of the causes of various oral diseases that begin with changes in saliva and normal
flora. The oral cavity is a part that is very easily exposed to the effects of cigarettes, it is the main place for
absorption of substances resulting from cigarette combustion. The normal flora of the human oral cavity
includes various types of organisms including Eubacteria, Archaea, Protozoa, Mycoplasma, and Fungi. The
genus Candida is the most common causative fungus. Candida infections usually develop on mucous membranes
such as the mouth and are responsible for the development of disorders such as Candidiasis in the oral cavity.
This study aims to determine the effect of smoking on the growth of Candida sp. to Prodia Bandung employees.
The method used in this research is an analytical survey method where the sampling is obtained randomly.
Based on research, the relationship between smoking and the number of Candida sp. on the employees of
Prodia Bandung, it can be seen that there are differences in the number of Candida sp. significant difference
between smokers and nonsmokers. The average colony growth in the sample of smokers was 1300 colonies. In
respondents who do not smoke found colonies with an average number of colonies 200 colonies. The average
number of colonies growing in smokers was greater than the average number of colonies in non-smoking
samples.

Keywords: Relationship, Smoking, Colonies, Candida sp.

Pendahuluan Hasil penelitian yang dilakukan oleh


Merokok merupakan salah satu penyebab Fateme (2013) menunjukkan bahwa
terjadinya berbagai penyakit mulut yang perokok lebih banyak mengalami lesi
diawali dengan perubahan pada saliva dan rongga mulut dan lebih parah daripada non-
flora normal (Petersen, 2003). Merokok perokok. Penelitian yang dilakukan
tidak hanya menimbulkan efek secara Muzurovic et al (2013) tentang hubungan
sistemik, tetapi juga dapat menyebabkan merokok dan kolonisasi oral spesies
timbulnya kondisi patologis di rongga Candida pada orang dewasa sehat di sebuah
mulut. Bagian dalam rongga mulut yang klinik gigi menemukan bahwa Candida
dapat mengalami kerusakan akibat rokok merupakan mikroorganisme paling banyak
adalah gigi dan jaringan lunak rongga mulut ditemukan pada rongga mulut orang
(Samaranayake, 2012). Secara klinik dan merokok yaitu 82,5% dari seluruh subjek
bukti epidemiologi, rokok memberikan efek yang diperiksa. Penelitian yang dilakukan
merugikan terhadap rongga mulut. oleh Al Zwiri et al (2007) dapat diketahui
bahwa tedapat hubungan merokok dan

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 119
Debby, R. dan F.D.J. Sayekti: Hubungan Merokok dengan Jumlah Koloni Jamur Candida sp. pada
Karyawan Prodia Bandung

kolonisasi Candida pada rongga mulut yaitu Candida dan kebiasaan merokok
bahwa Candida dijumpai pada 78% (Samaranayake, 2012).
perokok dengan rata-rata Colony forming Penelitian ini difokuskan untuk menghitung
units (cfu) lebih tinggi dari yang bukan jumlah koloni Candida pada 20 sampel
perokok. bilasan mulut pegawai Prodia Bandung
Beberapa dari lesi tersebut merupakan yang merokok dan 20 sampel bilasan mulut
premalignant dan perubahan keadaan pegawai Prodia Bandung yang tidak
rongga mulut, dental, dan kesehatan gingiva merokok, dengan cara kultur jamur
(Samaranayake, 2012). Flora normal rongga Candida menggunakan media SDA
mulut manusia meliputi berbagai jenis (Sabouraud Dextrose Agar). Penelitian ini
organisme antara lain Eubacteria, Arkea, bertujuan untuk mengetahui gambaran
Protozoa, Mycoplasma, dan Fungi jumlah koloni Candida sp. pada bilasan
(Muzurovic et all. 2013). Fungi merupakan mulut kelompok perokok dibandingkan
salah satu organisme yang paling sering dengan kelompok bukan perokok dan juga
menyebabkan kelainan pada rongga mulut. mengetahui hubungan antara kebiasaan
Genus Candida merupakan penyebab yang merokok dengan jumlah koloni Candida sp.
terbanyak. Infeksi Candida biasanya pada bilasan mulut karyawan Prodia
berkembang pada membran mukosa seperti Bandung.
mulut dan bertanggung jawab atas
timbulnya kelainan seperti Candidiasis di Metode Penelitian
rongga mulut (Ramadhani, 2017). Candida Penelitian ini merupakan penelitian survei
albicans merupakan spesies yang paling analitik dengan pendekatan cross sectional.
sering ditemukan di rongga mulut. Spesies Penelitian ini melihat hubungan merokok
ini memiliki karakteristik berkembang dengan jumlah koloni Candida sp. pada
menjadi yeast, dan hifa. Bentuk hifa ini karyawan Prodia Bandung Sampel yang
memiliki peran penting dalam digunakan adalah 40 sampel responden
menyebabkan penyakit dengan cara masuk yang dibagi menjadi 20 sampel pegawai
ke sel epitel dan menyebabkan kerusakan yang merokok, dibandingkan dengan 20
jaringan. Perbedaan faktor lingkungan dapat sampel pegawai yang tidak merokok. Cara
meningkatkan perkembangan Candida dari pengambilan sampel dalam penelitian ini
yeast menjadi hifa yang bersifat adalah menggunakan teknik simple random
asimptomatik seperti penggunaan dental sampling, yaitu pegawai yang merokok dan
protesa, pH saliva, interaksi antar spesies tidak merokok ditanyakan kesediaannya

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 120
Debby, R. dan F.D.J. Sayekti: Hubungan Merokok dengan Jumlah Koloni Jamur Candida sp. pada
Karyawan Prodia Bandung

untuk mengikuti prosedur penelitian, kesehatan saat ini juga kebiasaan merokok
kemudian di buat jadwal bagi yang bersedia dengan cara mengisi kuesioner.
mengikuti penelitian ini, di beri penjelasan Cara kerja pada penelitian ini adalah
tentang maksud dan tujuan penelitian, reponden diberikan 10 mL larutan NaCl
setelah itu diberi informed consent untuk steril, kemudian responden diminta
diisi. berkumur-kumur selama kurang lebih 5
Subjek Kriteria inklusi dan eksklusi dalam sampai 10 detik hingga larutan NaCl
penelitian ini adalah responden yang mengenai seluruh permukaan mulut,
bersedia mengisi informed consent, bersedia kemudian larutan kumur ditampung ke
melakukan sampling dengan berkumur, dalam wadah container steril (Tooyama et
untuk responden perokok merupakan al, 2015). Larutan kumur yang sudah di
perokok aktif yang merokok selama kurun tampung dalam wadah steril di
waktu 1 tahun terakhir dan untuk respunden homogenkan, kemudian dipindahkan secara
bukan Perokok merupakan peserta yang aseptis sebanyak 0,1 mL ke permukaan
tidak pernah merokok. media SDA yang telah memadat
Subjek yang memenuhi kriteria inklusi menggunakan Mikropipet. Larutan bilas
diberikan penjelasan tentang tujuan, ditebarkan/disebarkan dengan spreader
manfaat, dan prosedur penelitian kemudian secara merata dan biarkan sampai
diminta kesediannya menjadi subjek permukaan agar mengering (Utami dkk,
penelitian dengan menandatangani informed 2018). Inkubasi pada suhu 37 °C selama 48
consent. Selanjutnya dilakukan jam, kemudian hitung jumlah koloni yang
pengumpulan data tentang kondisi tumbuh pada media SDA (Tooyama et al,
2015).

Hasil
Sampel penelitian atau responden dalam menjadi responden dalam penelitian ini
penelitian ini adalah 20 orang karyawan dengan mengisi informed consent dan
Prodia Bandung yang memiliki kebiasaan memenuhi kriteria inklusi penelitian.
merokok, 20 orang karyawan yang tidak
merokok dan telah menyetujui untuk

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 121
Debby, R. dan F.D.J. Sayekti: Hubungan Merokok dengan Jumlah Koloni Jamur Candida sp. pada
Karyawan Prodia Bandung

Tabel .1 Karakteristik Responden Berdasar Jenis Kelamin, Usia, Lama Merokok dan
Jumlah Rokok (Sumber data Primer)

Variabel N (Jumlah Subjek) Persentase (%)


Jenis kelamin Seluruh Responden
Laki-laki 22 55,0
Perempuan 18 45,0
Usia Seluruh Responden (tahun)
Rata-rata = 35,65
21 – 35 19 47,5
36 - 50 21 52,5
Lama merokok 20 orang responden
Perokok (tahun)
Rata-rata = 12,10
2 - 12 8 40,0
13 - 25 12 60,0
Jumlah rokok/hari 20 orang responden
perokok (batang)
Rata-rata = 5,95
2-6 15 75,0
7 - 18 5 25,0

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa Responden yang merokok selama 2-12


responden berjenis kelamin laki-laki tahun sebanyak 8 orang (40%), sedangkan
berjumlah 22 orang (55%), sedangkan responden yang merokok selama 13-25
responden perempuan berjumlah 18 orang tahun sebanyak 12 orang (60%). Rata-rata
(45%). Usia responden berkisar antara 21-50 responden perokok menghisap rokok
tahun, responden yang berusia <35 tahun sebanyak 6 batang per hari. Jumlah
sebanyak 19 orang (47,5%), dan yang berusia responden yang merokok 2-6 batang
35-50 tahun sebanyak 21 orang (52,5%). sebanyak 15 orang (75%) dan 5 orang
Rata-rata responden perokok telah merokok (25%) responden merokok sebanyak 7-18
selama 12,10 tahun. batang.

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 122
Debby, R. dan F.D.J. Sayekti: Hubungan Merokok dengan Jumlah Koloni Jamur Candida sp. pada
Karyawan Prodia Bandung

Hasil bilasan mulut responden di kultur pada media SDA, dan di peroleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2 Persentase Pertumbuhan Jamur (Sumber : Data Primer)

Sampel N Persentase Rata-rata Jumlah


(Jumlah sampel) (%) Koloni
Responden Perokok
Tumbuh koloni Candida sp. 6 30,0 1300
Tidak Tumbuh koloni Candida 12 70,0
sp.

Responden Tidak Merokok 2 10,0 200


Tumbuh koloni Candida sp. 18 90,0
Tidak Tumbuh koloni Candida
sp.

Melalui Tabel 2 didapatkan informasi bahwa responden lainnya (90%) tidak ditemukan
pada 6 orang responden yang merokok (30%) pertumbuhan Candida sp.
ditemukan pertumbuhan Berdasarkan data diatas dapat diketahui
bahwa tidak semua responden yang
Candida sp., dan tidak ditemukan
merokok ditemukan pertumbuhan koloni
pertumbuhan Candida sp. 12 orang responden
Candida sp. Sebesar 30% responden
lainnya (70%). Pada responden yang tidak
perokok terdapat koloni Candida sp dan
merokok di temukan pertumbuhan Candida
pada 10 % sampel responden yang tidak
sp. pada 2 orang responden (10%) dan pada
merokok juga ditemukan pertumbuhan
18 orang
koloni Candida sp.

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 123
Debby, R. dan F.D.J. Sayekti: Hubungan Merokok dengan Jumlah Koloni Jamur Candida sp. pada
Karyawan Prodia Bandung

Hasil kultur jamur yang di dapat kemudian dilakukan uji statistik dan diawali dengan uji
normalitas. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov (Sumber : Data Primer)


Statistik N Sig
Hasil pertumbuhan kultur jamur 0.411 40 0.000
Candida sp.

Hasil uji normalitas pada Tabel 3 signifikan terhadap keberadaan koloni


menunjukkan bahwa nilai p=0,000 sehingga Candida sp. pada karyawan Prodia
dapat diartikan bahwa data tidak Bandung. Meskipun begitu, pada sampel
terdistribusi dengan normal ( p > 0,05 = perokok ditemukan pertumbuhan koloni
distribusi data normal). Dikarenakan data Candida sp. yang lebih banyak
tidak terdistribusi normal, selanjutnya dibandingkan dengan sampel yang tidak
dilakukan uji hubungan dilakukan merokok.
menggunakan uji Spearman's. Data yang
diperoleh kemudian dilakukan uji Pembahasan
Spearman's, dan didapatkan hasil Penelitian ini bertujuan untuk melihat
perhitungan SPSS: hubungan kebiasaan merokok dengan
pertumbuhan jamur Candida sp. pada
Correlation Coefficient: -0,152 karyawan Prodia Bandung, yang diamati
P = 0,349 (p<0,05) melalui hitung jumlah koloni pada sampel
bilasan mulut. Berdasarkan hasil penelitian
Hipotesis pengujian Spearman's: dapat diketahui bahwa pada 30% responden
Ho ditolak bila nilai correlation yang merokok ditemukan pertumbuhan
coefficient > 1.96, dan P < 0,05 jamur Candida sp. dengan rata2
Ho diterima bila nilai correlation pertumbuhan 1300 koloni. Pada responden
coefficient ≤ 1,96, dan P > 0,05 yang tidak merokok, ditemukan
Berdasarkan hipotesis dan tabel Spearman's pertumbuhan koloni Candida sp. pada 10%
dapat diambil kesimpulan bahwa kebiasaan responden dengan rata-rata jumlah koloni
merokok tidak memberikan pengaruh yang 200 koloni. Pada sampel perokok ditemukan

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 124
Debby, R. dan F.D.J. Sayekti: Hubungan Merokok dengan Jumlah Koloni Jamur Candida sp. pada
Karyawan Prodia Bandung

pertumbuhan koloni Candida sp. yang lebih dari dalam rongga mulut. Jika penghilangan
banyak dibandingkan dengan sampel yang lebih besar dari akuisisi maka tidak terjadi
tidak merokok. kolonisasi. Jika penghilangan sama banyak
Menurut Zwiri, et all (2007) Candida dengan akuisisi, diperlukan faktor
dijumpai pada 78% sampel perokok dengan predisposisi sehingga dapat terjadi
rata-rata colony forming units (CFU/ml) kolonisasi. Jika penghilangan lebih kecil
lebih tinggi dari sampel bukan perokok. dari pada akuisisi maka Candida akan
Meskipun Candida merupakan flora normal melekat dan bereplikasi. Hal itu yang
dalam rongga mulut, akan tetapi tidak merupakan bagian penting kolonisasi yang
ditemukan pertumbuhan Candida sp. pada merupakan awal terjadinya infeksi.
32 sampel yang ada (80%). Hal ini dapat Pada penelitian ini didapatkan bahwa
terjadi jika kita senantiasa menjaga pertumbuhan Candida sp. di temukan pada
kebersihan mulut kita dengan cara 30% dari sampel merokok dan 10% dari
membiasakan sikat gigi 2 kali sehari, sampel yang tidak merokok. Berdasarkan
membersihkan lidah dan secara rutin Darwazeh, et al (2010) bahwa Merokok
melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi. tembakau tampaknya tidak meningkatkan
Berdasarkan data kuisioner yang ada, kolonisasi oral dengan Candida pada
didapatkan informasi bahwa seluruh subjek subyek sehat. Pada penelitian ini Candida di
penelitian dalam kondisi kesehatan yang dapatkan dari 42 orang perokok (84%) dan
baik yaitu tidak memiliki riwayat penyakit 37 orang bukan perokok (74%). Jumlah
Diabetes Millitus, tidak sedang rata-rata Candida yang diisolasi dari
mengkonsumsi obat anti jamur 2 minggu perokok dan bukan perokok adalah masing-
kebelakang, dan tidak menggunakan obat masing 333 CFU/ml dan 268 CFU/ml tanpa
kumur pada pagi hari. perbedaan yang signifikan secara statistik
Pertumbuhan jamur Candida sp. hanya antara kedua kelompok.
dijumpai pada 8 sampel atau 20% dari Candida merupakan bagian dari flora
seluruh populasi sampel, hal ini dapat normal rongga mulut pada hampir 60%
disebabkan karena responden cukup baik orang sehat dengan jumlah kurang dari 100
menjaga kebersihan dan kesehatan pada CFU/ml. Jumlah koloni Candida pada
rongga mulutnya. Menurut Komariah perokok dapat mencapai lebih dari 300
(2012), pergerakan saliva yang terjadi CFU/ml dan belum menyebabkan infeksi,
secara terus menerus mengakibatkan sel namun jika jumlah tersebut mencapai angka
Candida tertelan bersama saliva dan keluar sekitar 2000 CFU/ml dapat menyebabkan

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 125
Debby, R. dan F.D.J. Sayekti: Hubungan Merokok dengan Jumlah Koloni Jamur Candida sp. pada
Karyawan Prodia Bandung

infeksi Candida (Komariah, 2012). Menurut pengambilan sampel menggunakan NaCl


penelitian Moestopo (2020) kebiasaan Steril yang langsung diinokulasikan.
menjaga kesehatan mulut yang baik maka Apabila sampel dilakukan sentrifugasi
dapat mengontrol pertumbuhan koloni terlebih dahulu kemungkinan akan
Candida di rongga mulut. Langkah awal menghasilkan hasil yang lebih representatif.
untuk mencegah pertumbuhan koloni
Candida oral di rongga mulut yaitu dengan Kesimpulan
melakukan perawatan mulut dengan sering Berdasarkan penelitian hubungan merokok
sehingga sel-sel Candida dapat menghilang dengan jumlah koloni Candida sp. pada
dari rongga mulut. karyawan Prodia Bandung dapat diketahui
Penelitian mengenai hubungan merokok bahwa terdapat perbedaan jumlah koloni
dengan jumlah koloni Candida.sp pada Candida sp. yang signifikan antara perokok
karyawan prodia mengalami beberapa dan bukan perokok. Rata-rata pertumbuhan
kendala. Kendala yang dihadapi antara lain koloni pada sampel perokok yaitu 1300
sampel penelitian atau responden merokok koloni. Pada responden yang tidak merokok
yang terbatas, selain itu jadwal antigen yang ditemukan koloni dengan rata-rata jumlah
berubah-ubah dan tidak bersamaan pada koloni 200 koloni. Rata-rata jumlah koloni
karyawan membuat peneliti kesulitan yang tumbuh pada perokok lebih besar dari
menyesuaikan jadwal penelitian. Dalam hal pada rata-rata jumlah koloni pada sampel
metode terdapat kekurangan pada saat yang tidak merokok.

Daftar Pustaka
Basri, Seta. 2012, Uji Korelasi Spearman
Al-Oebady, Mouna Akeel Hamed. 2015.
dengan SPSS dan Manual.
Isolation and identification of Candida
http://www.setabasri.com/2012/04/uji-
species from vaginal, urine and oral swabs
korelasi-spearman-dengan-spss-dan.html.
by chromagar Candida. International
Diakses pada 15 April 2022.
Journal of Advanced Research, Volume 3,
No. 1, 948-956.
Candida albicans.
https://microbenotes.com/candida-albicans/.
Aryal, Sagar. 2018, Candida albicans.
Diakses pada 2 Desember 2021.
https://microbenotes.com/candida-albicans/.
Diakses pada 2 Desember 2021.
Darwazeh, Azmi Mohammad Ghaleb.,
Dwairi, Ziad Nawaf., Zwairi, Abd Al-
Becker, Talia., Porat, Talia., Gorsky, Meir.
Wahab. 2010. The Relationship between
2015. The Association between Smoking
Tobacco Smoking and Oral Colonization
Habits and Candida in the Oral Cavity.
with Candida Species. The Journal of
International Journal of Dentistry and Oral
Contemporary Dental Practice, Volume 11,
Health, Volume 1, No. 2.
No. 3.

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 126
Debby, R. dan F.D.J. Sayekti: Hubungan Merokok dengan Jumlah Koloni Jamur Candida sp. pada
Karyawan Prodia Bandung

Organization Oral Health Prev Dent, Oral


Herawati, R., Parwati, I., Sjahid, I. & Rita, Health Prev Dent, Volume 1, 309–315.
C. 2006. Hitung Koloni Candida albicans
di Tinja Anak Ganguan Autism Spectrum. P2PTM Kemenkes RI. 2018. Kandungan
Indonesian Journal of Clinical Pathology dalam sebatang rokok - Bagian 2.
and Medical Laboratory, Volume. 13, No. http://p2ptm.kemkes.go.id/infografhic/kand
1, 4-8. ungan-dalam-sebatang-rokok-bagian-2.
Diakses pada 2 Desember 2021.
Keten, H. S., Keten, D., Ucer, H., Yildirim,
F., Hakkoymaz, H., Isik, O. 2015. Putri, M. H., Sukini, Yodong. 2017. Bahan
Prevalence of oral candida carriage and ajaran keperawatan gigi, Mikrobiologi.
candida species among cigarette and maras Raju, B. S., Rajappa, S. 2011. Isolation and
powder users. Volume 8, No. 6, 9847–9854. identification of Candida from the oral
Krishnan PA. 2012. Fungal infections of cavity, International Scholarly Research
the oral mucosa. Indian Journal of Dent Network ISRN Dentistry. Volume 2011, 1-
Research, Volume 23, 650-659. 7.

Komariah, Ridhawati Sjam. 2012. Ramadhani, P. A. 2017. Hubungan


Kolonisasi Candida dalam Rongga Mulut. merokok dengan jumlah koloni Candida
https://www.academia.edu/8799821/Koloni pada mahasiwa Fakultas Kedokteran Gigi
sasi Candida dalam Rongga Mulut. Diakses Universitas Sumatra Utara. Skripsi.
pada 10 Desember 2021. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatra Utara.
Muzurovic, S., Hukic, M., Babajic, R.,
Smajic, R. 2013. The relationship between Samaranayake L. 2012. Essential
cigarette smoking and oral colonization microbiology for dentistry 4th ed.
with Candida species in healthy Edinburgh: Churchill Livingstone.
adultsubjects.
https://ljkzedo.ba/sites/default/files/Glasnik Tooyama, Hiroaki., Matsumoto, Takehisa.,
/10-02-ug2013/ 37.PDF. Diakses pada 25 Hayashi, Kiyonori., Kurashina, Kenji.,
November 202. Kurita, Hiroshi., Uchida, Mitsuo., Kasuga,
Eriko, Honda, Takayuki. 2015. Candida
Moestopo. 2021. Does Smoking Cause Oral concentrations determined following
Candida Colonies Growth?. Moestopo concentrated oral rinse culture reflect
International Review on Societies, clinical oral signs. BMC Oral Health.
Humanities, and Sciences (MIRSHuS) Volume 15,150.

Pane, Merry Dame Cristy. 2020. Utami, Ulfah., Harianie, Liliek., Kusmiyati,
Candidiasis. https://www.alodokter.com/ Nur., Fitriasari, Prilya Dewi. 2018. Buku
candidiasis . Diakses pada 2 Desember Panduan Mikrobiologi Umum.
2021.

Petersen, P. E. 2003. Tobacco and oral


health – the role of the World Health

Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 10, No. 2, Desember 2022
Hlm. 119 – 127, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 127

You might also like