You are on page 1of 10

JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education

Volume 6 Nomor 1 2023


e-ISSN: 2615-6598
http://jurnal.unw.ac.id/index.php/janacitta

Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri


Tlogosari 01 Semarang

Anita Dian Pratiwi1, Aryo Andri Nugroho2, Rina Dwi Setyawati3, Susilo Raharjo4

Universitas PGRI Semarang, Semarang, Indonesia


Email: anitadpratiwi98@gmail.com1, aryoandrinugroho@gmail.com2, rinadwisetyawati@upgris.ac.id3,
susilou2017@gmail.com4

Info Artikel Abstract


Keywords:
The culture of literacy in Indonesia is so low, the factor that affects the low literacy in Indonesia is
Literasi Numerasi, Matematika, the lack of interest in reading in Indonesian society. Literacy itself can be related to skills in
Literasi Siswa SD certain fields. Literacy that is closely related to the ability to think critically is numeracy literacy.
Numeracy literacy is closely related to mathematics so that numeracy literacy is the ability to
reason using language and mathematics. This research uses descriptive qualitative research. The
purpose of this research is to analyze the numeracy literacy skills of grade IV students. The subject
of this research involved 6 fourth grade students at SDN Tlogosari Kulon 01 Semarang. The
research instruments used were interviews and worksheets in the form of student math story
problems to analyze students' numeracy literacy skills. Based on the results of research from 6
students who worked on worksheets in the form of math story problems, there was one student
who had low-level numeracy literacy skills, 3 people had medium-level numeracy literacy skills,
and 2 students had high-level numeracy literacy skills. So it can be concluded that the numeracy
literacy skills of fourth grade students at SDN Tlogosari Kulon 01 Semarang are at a moderate
level.

Abstrak
Budaya literasi di Indonesia termasuk rendah, faktor yang
mempengaruhi rendahnya literasi di Indonesia adalah kurang minat baca
pada masyarakat Indonesia. Literasi sendiri dapat dihubungkan dengan
keterampilan di bidang terntu. Literasi yang berkaitan erat dengan
kemampuan dalam berpikir kritis adalah literasi numerasi. Literasi
numerasi berkaitan erat dengan matematika sehingga literasi numerasi
adalah kemampuan bernalar menggunakan bahasa dan matematika.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif jenis deskriptif. Tujuan
penelitian dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis
kemampuan literasi numerasi siswa kelas IV. Subjek penelitian ini
melibatkan 6 siswa kelas IV di SDN Tlogosari Kulon 01 Semarang.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara dan hasil lembar
kerja berupa soal cerita matematika siswa untuk menganalisis
kemampuan literasi numerasi siswa. Berdasarkan hasil penelitian dari 6
siswa yang mengerjakan lembar kerja berupa soal cerita matematika
terdapat satu siswa memiliki kemampuan literasi numerasi tingkat
rendah, 3 orang memiliki kemampuan literasi numerasi tingkat sedang,
dan 2 siswa memiliki kemampuan literasi numerasi tingkat tinggi.
Sehingga dapat simpulkan bahwa kemampuan literasi numerasi siswa
kelas IV di SDN Tlogosari Kulon 01 Semarang berada ditingkat sedang.

© 2023 Universitas Ngudi Waluyo

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar e-ISSN: 2615-6598


Kampus UNW Ungaran, Kab. Semarang Gd. M. lt 1 Kode Pos 50512
Tlp (024) 6925406 Fax. (024) 6925406
E-mail: janacitta@gmail.com

38
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

PENDAHULUAN pembangunan nasional dengan


Pada era saat ini teknologi berperan meningkatkan motivasi masyarakat untuk
penting dalam kehidupan sehari-hari. Maka berpartisipasi dalam pembangunan; (5)
bukan hal yang mengherankan lagi jika memperkuat peran dan kontribusi praktis
perkembangan teknologi memungkinkan perguruan tinggi dan mahasiswa untuk
masyarakat untuk menciptakan nilai baru. pembangunan negara. Maka dari itu, upaya
Mengamati kondisi perkembangan teknologi dari Kemendikbudristek melalui Program
pada era ini, literasi menjadi hal yang krusial Kampus Mengajar diharapkan dapat
untuk dalam menghadapi era ini. Literasi meningkatkan literasi atau minat membaca
menjadi hal yang harus dikuasai bagi setiap pada siswa.
masyarakat di Indonesia. Namun Seiring perkembangan ilmu
kemampuan literasi di Indonesia saat ini pengetahuan, istilah literasi mengalami
cenderung rendah, salah satu faktor yang perluasan makna atau arti. Menurut
melatarbelakangi kurangnya kemampuan Irmawati (2022: 4917) literasi yang
atau minat membaca pada siswa adalah sebelumnya didefinisikan sebagai
masih lemahnya kemampuan dalam berpikir kemampuan memahami bacaan, kini
kritis (critical thinking). Rendahnya minat dikaitkan dengan keterampilan di berbagai
baca juga berdampak pada beberapa sektor ranah. Keterampilan literasi yang
contohnya pendidikan. Hawa (2018: 2) berhubungan dengan kemampuan dalam
mengungkapkan bahwa Indonesia berpikir kritis adalah aritmatika. Literasi erat
berpartisipasi dalam PISA sejak tahun 2000 kaitannya dengan bahasa sedangkan
sampai dengan 2012 dan terakhir pada tahun numerasi erat kaitannya dengan matematika,
2015, dari hasil PISA 2015 performa siswa jadi literasi numerasi adalah kemampuan
masih tergolong rendah. Programme for bernalar dengan bahasa dan matematika
International Student Assessment atau PISA (Han, 2017: 2). Oleh karena itu, berhitung
dilakukan oleh OECD adalah sebuah studi matematika adalah kemampuan untuk
untuk mengevaluasi pendidikan yang diikuti mengembangkan pengetahuan dan
oleh lebih dari 70 negera di seluruh dunia. keterampilan dalam menghadapi matematika
Pendidikan yang dievaluasi oleh OECD dengan cara berpikir kritis atau rasional
salah satunya adalah matematika yaitu pada dalam segala aspek kehidupan. Karena
literasi numerasi. Kemendikbudristek berhitung akan selalu dipergunakan dalam
melakukan upaya untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari, maka perlu adanya
kemampuan literasi melalui program keterampilan berhitung pada siswa.
Kampus Mengajar. Annisa (2022: 55) Pembelajaran matematika berkaitan
mengungkapkan bahwa tujuan dari Program dengan literasi numerasi dalam
Kampus Mengajar, adalah untuk: (1) implementasinya. Literasi numerik adalah
menumbuhkan rasa empati pada mahasiswa pengetahuan dan kemampuan dalam (a)
terhadap permasalahan masyarakat yang ada menggunakan berbagai macam angka dan
di sekitarnya; (2) penyempurnaan simbol dalam konteks matematika dasar
keterampilan berpikir dalam berkolaborasi untuk memecahkan masalah dalam berbagai
lintas ranah pengetahuan dan asal macam kondisi kehidupan sehari-hari dan
mahasiswa yang beragam dalam (b) menganalisis informasi yang disajikan
memecahkan masalah yang dihadapinya; (3) dalam berbagai bentuk (diagram, tabel,
memajukan wawasan, karakter, dan softskill grafik, dsb) dan kemudian menggunakan
mahasiswa; (4) mendorong dan melajukan interpretasi hasil untuk membuat prediksi
39
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

dan keputusan. (Han, 2017: 3) Secara diperlukan dalam matematika, karena tidak
sederhana, numerasi dimaksudkan sebagai hanya berkaitan dengan rumus, tetapi juga
keterampilan menerapkan konsep bilangan membutuhkan pemikiran logis atau berpikir
dan kemampuan menerapkan matematika kritis dari siswa dalam menjawab setiap
dalam kehidupan sehari-hari. Menurut masalah yang diberikan. Literasi numerik
Ekowati (2019: 94) literasi numerasi juga membantu siswa dalam memahami
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang konsep matematika saat memecahkan
untuk mempraktikkan penalaran logis. Ini masalah dalam kehidupan sehari-hari.
tentang memahami dan menganalisis Kompetensi numerasi dalam matematika
pernyataan yang berhubungan dengan diwujudkan dalam soal cerita yang muncul
simbol atau bahasa matematika kehidupan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi
sehari-hari dan mampu mengungkapkan numerasi dan masalah kata konsisten
pernyataan ini secara tertulis atau lisan. memiliki koherensi yang beranggapan
Literasi numerasi merupakan bagian bahwa siswa dapat membaca, memahami,
dari matematika. Menurut Mahmud dan dan menganalisis soal-soal matematika
Pratiwi (2019: 84) terdapat tiga aspek yang (Larasaty, 2018: 623). Menurut Rahmawati
terdapat pada konteks literasi numerasi (2012: 60) Soal-soal matematika baik soal
yaitu: (1) aspek berhitung, melingkupi maupun soal lain, digunakan untuk memicu
kemampuan mengaplikasikan penghitungan, stimulasi kognitif siswa dalam menggali ide-
pengurangan, pergandaan, dan pemecahan; ide matematika yang diperolehnya, sehingga
(2) hubungan penomoran yang mencakup model komputasi lanjutan diharapkan dapat
kemampuan dalam menguraikan himpunan; memperkuat penalaran relasional antara
dan (3) operasi artimatika ini termasuk suku yang diperolehnya. Lestari (2019: 15)
kemampuan untuk melakukan konsep mengungkapkan pembelajaran matematika
matematika dasar seperti penjumlahan, penting untuk kemajuan pada sebuah negara,
pengurangan, dan sebagainya. Aspek ketiga maka penerapan keterampilan membaca
berhitung yang penting bagi siswa adalah matematika sangat penting diterapkan pada
mempelajari dasar-dasar berhitung sebelum siswa sekolah dasar.
beralih pada konteks masalah yang lebih Kegiatan membaca matematika atau
rumit. Literasi numerasi berperan penting literasi numerasi bermanafaat untuk
dalam pemecahan. Keterampilan penalaran menaikkan mutu sumber daya manusia dan
dan pemecahan masalah dalam meningkatkan derajat hidup manusia.
pembelajaran matematika mengarah untuk Pembelajaran numerasi penting dididik
melatik siswa berpikir dan bernalar secara untuk siswa sekolah dasar sejak untuk agar
kritis, menarik simpulan, mengembangkan siswa dapat menetapkan kemajuan dan
keterampilan pemecahan masalah, dan perkembangan suatu bangsa. Keterampilan
kemampuan mengkomunikasikan atau membaca matematika juga bermanfaat untuk
menyampaikan pemikiran seseorang. membuat siswa dapat mengatasi
(Novianti, 2020: 2) Secara umum, literasi permasalahan dalam sehari-hari dan
numerasi berkaitan dengan kemampuan landasan literasi numerasi sangat luas untuk
berpikir kritis untuk memecahkan masalah diaplikasikan. (Lestari, 2019: 19)
dan menarik kesimpulan pada soal Berdasarkan hasil pengamatan yang
matematika. dilakukan peneliti di SDN Tlogosari Kulon
Menurut Pulungan (2022: 267) 01 Semarang, terdapat 6 siswa masih
kemampuan pemahaman numerasi mengalami hambatan melakukan literasi
40
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

numerasi yaitu dalam mengerjakan sebuah untuk memahami fenomena yang berkaitan
soal cerita matematika. Adapun kendala dengan pengalaman peneliti, misalnya
yang dihadapi siswa kelas IV SDN perilaku, observasi, motivasi, tindakan, dan
Tlogosari Kulon 01 Semarang dalam lain-lain secara komprehensif dan dengan
pelaksanaan literasi numerasi, antara lain: deskripsi verbal dan linguistik dalam
(1) kurangnya stimulus siswa dalam konteks yang wajar dan menggunakan
melakukan kegiatan penalaran matematika, metode alami. Sedangkan menurut Safitri
karena beberapa siswa menganggap (2021: 37) Metode analisis kualitatif adalah
membaca adalah kegiatan yang metode yang berkaitan dengan peristiwa
membosankan; (2) kurang atau minim yang sedang berlangsung. Tipe kualitatif
literatur untuk mengembangkan inovasi deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
dalam pelaksanaan program literasi; (3) guru secara utuh dan mendalam mengenai realita
kurang melakukan inovasi dalam sosial yang terjadi (Rio dan Pujiastuti, 2020:
pelaksanaan kegiatan literasi numerasi; (4) 73).
buku-buku koleksi bahan bacaan yang Pendekatan kualitatif dipilih karena
kurang dan belum memadai. Kendala dilakukan berdasarkan kejadian yang terjadi
tersebut dialami oleh siswa yang dan berkaitan dengan situasi saat ini.
menyebabkan kemampuan membaca Penelitian ini dilaksanakan dengan
matematika pada siswa kelas IV SDN mendeskripsikan numerasi dan literasi pada
Tlogosari Kulon 01 masih kurang. Masih siswa kelas IV SDN Tlogosari Kulon 01
banyak siswa yang beranggapan bahwa Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan
membaca terlebih pada pembelajaran November 2022 pada mata pelajaran
matematika dinilai membosankan bagi matematika. Subjek penelitian yaitu
siswa. Karena siswa beranggapan melibatkan 6 siswa kelas IV di SDN
matematika mata pelajaran yang sulit dan Tlogosari Kulon 01 Semarang dan terbagi
membosankan ditambah dengan dalam golongan tinggi, menengah atau
mengerjakan soal matematika berupa soal sedang, dan rendah. Perangkay penelitian
cerita, semakin membuat siswa enggan yang digunakan oleh peneliti adalah hasil
bersemangat dalam mengerjakannya. Maka lembar kerja siswa berupa soal berbentuk
disini, peran guru penting untuk dapat cerita matematika untuk mengetahui
meningkatkan kemampuan literasi numerasi kemampuan literasi numerasi siswa. Selesai
pada siswa kelas IV SDN Tlogosari Kulon dengan hasil lembar kerja siswa, peneliti
01 Semarang. melakukan wawancara pada siswa sebagai
Berdasarkan paparan berikut, maka salah satu bahan dalam keabsahan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian menganalisis kemampuan literasi numerasi.
dengan menganalisis kemampuan literasi Instrumen lembar kerja siswa yang diberikan
numerasi dengan judul penelitian “Analisis berupa soal cerita yang berisikan 3 soal
Kemampuan Literasi Numerasi pada Siswa cerita uraian. Tindakan yang akan dilakukan
kelas IV SDN Tlogosari 01 Semarang”. pada penelitian ini berdasarkan dari teknik
analisis data Miles dan Huberman.
METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2015: 246) kajian
Metode penelitian yang digunakan data terdapat beberapa tahapan yaitu: (1)
dalam penelitian ini tipe kualitatif deskriptif. mengumpulkan data yaitu mengumpulkan
Menurut Moleong (2016: 6) penelitian data yang diperoleh dari hasil lembar kerja
kualitatif adalah penelitian yang bertujuan siswa untuk melihat kemampuan literasi
41
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

numerasi siswa; (2) redukasi data yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN


meringkas, memilih poin-poin utama, dan Berikut hasi penelitian yang sudah
memfokuskan hasil observasi terkait dengan dilakukan oleh peneliti.
program literasi numerasi pada isu-isu 1. Indikator Penilaian Kemampuan Literasi
penting; (3) penyajian informasi yaitu Numerasi pada Siswa kelas IV
menyajikan informasi yang diperoleh setelah Menurut Undang-Undang Nomor 20
penerapan literasi matematika dalam bentuk Tahun 2003 Pasal 4 ayat 4 tentang Prinsip
uraian; (4) kesimpulan atau konfirmasi yaitu Penyelenggaraan Pendidikan menyatakan
belum adanya terkait pelaksanaan bahwa, program literasi numerasi megacu
perhitungan di SDN Tlogosari Kulon 01 pada prinsip penyelenggaraan pendidikan
Semarang berdasarkan hasil penelitian. dengan mengembangkan kebiasaan
Berikut ini adalah gambaran komponen membaca, menulis, dan berhitung bagi
dalam analisis data. seluruh masyarakat. Literasi numerasi
adalah komponen dari matematika yang
Mengumpulkan Reduksi Data harus dikuasai oleh siswa. Keterampilan
Data
penalaran matematika membantu siswa
dalam memecahkan masalah matematika
yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, istilah matematika mengacu
Kesimpulan/konfir Penyajian pada keterampilan seperti merumuskan,
masi Informasi/data
menafsirkan, mendeskripsikan, menetapkan,
dan menerapkan matematika dalam berbagai
Gambar 1. Komponen analisis data konteks pemecahan masalah nyata atau riil.
Berdasarkan deskripsi tersebut, ditarik
Melalui analisis data yang dipaparkan simpulan bahwa keterampilan membaca
berikut, penelitian dilakukan dengan matematika adalah kemampuan
mengumpulkan data mengenai kemampuan menggabungkan pengetahuan matematika
literasi siswa dan mengkelompokkannya untuk memecahkan masalah matematika
dalam kategori yang sudah dijelaskan yaitu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks
pada kategori rendah, sedang, dan tinggi. ini, siswa harus mampu mengembangkan
Reduksi data, peneliti meringkas poin-poin berbagai konsep matematika dasar yang
penting yang diamatinya pada saat penelitian mereka peroleh untuk menyelesaikan
berlangsung dan merangkum hasil masalah yang krusial dalam kehidupan
penelitian. Penyajian data, peneliti keseharian.
menyajikan data kedalam bentuk deskriptif Terdapat indikator untuk mengukur
dan menampilkan hasil lembar kerja yang kemampuan literasi numerasi siswa.
sudah dikerjakan oleh siswa subjek kelas IV. Menurut Han (2017: 3) indikator yang
Terakhir, pada kesimpulan atau konfirmasi berisikan uraian terkait dengan kemampuan
peneliti melakukan kesimpulan hasil literasi numerasi yaitu: (1) menggunakan
penelitian yang didapatkannya dan berbagai angka dan simbol yang berkaitan
mengkonfirmasi apa saja yang terjadi pada dengan matematika untuk memecahkan
penelitian secara nyata. masalah dalam konteks kehidupan
keseharian yang berbeda; (2) menganalisis
informasi yang disajikan dalam berbagai
format (diagram, tabel, grafik, dll); (3)
42
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

menginterpretasikan hasil analisis untuk


membuat prediksi dan mengambil putusan.
Berdasarkan tiga indikator yang telah
dipaparkan, yaitu kemampuan yang
berkaitan dengan angka dan simbol dalam
matematika, menganalisis informasi yang
disajikan dalam berbagai format dan
memecahkan masalah atau membuat
putusan. Literasi numerasi mengutamakan
penggunaan angka dan simbol untuk
digunakan siswa agar dapat
menggunakannya atau dalam menyelesaikan
matematika yang ditemukannya di dalam Gambar 2. Hasil lembar kerja siswa tingkat
kehidupan sehari-hari. rendah
Indikator literasi numerasi lainnya Berdasarkan wawancara, siswa
yaitu sebagai berikut. (Han, 2017: 6) antara mengungkapkan pada soal yang dikerjakan,
lain, (1) basis kelas, jumlah pelatihan guru siswa mengalami kesulitan dalam
matematik dan guru non matematika, jumlah mengaitkan konsep matematika yang
pembelajaran matematika yang berbasis dipelajarinya pada soal yang dib terkait
Problem Based Learning (PBL) berbasis penyelesaian KPK dan FPB menggunakan
Project Based Learning (PjBL); (2) jumlah pohon faktor. Siswa tersebut hanya
variasi buku literasi numerasi dan siklus menjawab benar 1 dari 3 soal cerita yang
frekuensi peminjaman buku dan adanya dibagikan. Berdasarkan hasil lembar kerja,
kegiatan literasi numerasi; (3) jumlah ruang siswa belum dapat mengkaitkan dan
publik untuk kegiatan literasi numerasi dan menerapkan berpikir kritis pada
keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi keterampilan membaca matematika dalam
numerasi di sekolah maupun di sekolah. menentukan cara penyelesaian yang tepat
2. Kemampuan Literasi Numerasi pada dalam menyelesaikan masalah. Kedua, 3
Siswa Kelas IV SDN Tlogosari Kulon siswa memiliki keterampilan membaca
01 Semarang matematika pada kategori sedang. 2 dari 3
Berdasarkan informasi yang diperoleh siswa dapat menjawab benar 2 dari 3 soal
dari 6 siswa yang menjadi subjek penelitian, yang diberikan.
diperoleh tiga tingkatan membaca
matematika. Tiga tingkatan kelas terdiri dari
dasar, menengah, dan lanjutan. Satu siswa
memiliki kemampuan membaca membaca
tingkat rendah, hal ini terlihat dari perolehan
lembar kerja soal cerita matematika yang
diberikan oleh guru.

Gambar 3. Hasil lembar kerja siswa tingkat


menengah
43
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

Melalui wawancara yang dilakukan, Berdasarkan penelitian yang telah


siswa menemui kesulitan dalam dilakukan peneliti mengetahui bahwa
mengerjakan soal pada nomor terakhir sebagian besar dari 6 siswa kelas IV SDN
didalam soal yang dibagikan. Namun, siswa Tlogosari Kulon 01 Semarang memiliki
dapat menghubungkannya pada konsep keterampilan membaca matematika sedang.
matematika, karena sebelumnya mengalami Tiga siswa yang mempunyai kemampuan
langsung menyelesaikan soal yang diberikan membaca matematika atau berpikir kritis
mengenai KPK dan FPB menggunakan mengenai literasi matematika
pohon faktor. Maka dapat ditarik putusan mengungkapkan soal yang dibagikan
bahwa siswa dapat mengkaitkan dan terdapat beberapa soal yang dirasa mudah
menerapkan berpikir kritis membaca untuk diselesaikan. Siswa dapat
matematika dalam mencari cara menyelesaikan permasalahan yang terdapat
menyelesaikan yang tepat dalam pada soal cerita dan mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. menghubungkannya dengan masalah yang
Ketiga, 2 siswa mempunyai keterampilan pernah ditemuinya pada kehidupan sehari-
membaca matematika pada kategori tinggi. hari. Namun, masih ditemukan satu soal
1 dari 2 siswa dapat mengerjakan dengan yang masih kurang tepat dalam
tepat dan benar 3 dari 3 soal yang diberikan. penyelesaiannya, karena siswa mengalami
kesulitan dalam memahami atau
menerapkan rumus yang digunakannya
dalam menyelesaikan soal tersebut. Guru
kelas berperan untuk melakukan kegiatan
pengayaan atau perbaikan pada soal yang
dirasa masih kurang dikuasai oleh siswa
agar nantinya kegiatan membaca membaca
matematika pada soal cerita matematika
lainnya dapat berjalan dengan baik dan hasil
literasi numerasi di kelas IV dapat
meningkat dengan baik.
Siswa yang memiliki kemampuan
Gambar 4. Hasil lembar kerja siswa literasi numerasi atau membaca matematika
tingkat tinggi yang masih pada tingkatan rendah
mengungkapkan bahwa mengalami kesulitan
Hasil wawancara pada siswa tersebut dalam menyelesaikan soal yang dibagikan.
mengungkapkan bahwa merasa tidak asing Siswa tersebut kurang dapat menyelesaikan
mengerjakan soal yang dibagikan. Siswa permasalahan yang diberikan pada soal dan
tidak mengalami kesulitan menghubungkan belum mampu untuk menghubungkannya
konsep matematika pada kehidupan sehari- pada permasalahan yang pernah ditemuinya
hari. Siswa mengungkapkan bahwa sering pada kehidupan sehari-hari. Maka, peran
melakukan latihan belajar mandiri di rumah guru selanjutnya dalam meningkatkan
dan merasa tidak mengalami kesulitan kemampuan membaca matematika pada
apabila mendapatkan soal untuk siswa tersebut adalah melakukan pengayaan
menyelesaikan masalah mengenai KPK dan atau perbaikan pada materi yang menurut
FPB menggunakan pohon faktor. siswa tersebut susah atau sulit untuk
dikerjakannya. Jika siswa mampu
44
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

melakukan perbaikan pada materi yang kesulitan menyelesaikan masalah pada satu
dirasa belum dikuasainya dengan baik, dapat soal yang diberikan. Sedangkan, 2 siswa
meningkatkan kemampuan literasi numerasi memiliki kemampuan literasi numerasi
di kelas IV meningkat dengan baik. Oleh tinggi. Siswa dapat memahami konteks soal
karena itu, peran guru penting untuk dapat dan tidak merasa asing dalam mengerjakan
meningkatkan kemampuan literasi numerasi. soal yang diberikan karena sering berlatih
Siswa yang memiliki kemampuan secara mandiri di rumah.
membaca matematika pada tingkat tinggi Berdasarkan hasil yang didapatkan,
merasa mampu mengerjakan dan peneliti memberikan saran diantaranya
menghubungkannya pada permasalahan yaitu: (1) guru perlu memberikan inovasi
yang pernah ditemuinya pada kehidupan pembelajaran yang berkaitan dengan
sehari-hari. Saat mengerjakan, siswa merasa kegiatan literasi numerasi yang tidak
tidak asing dengan soal yang diberikan membuat siswa tidak merasa bosan dan
karena sering melakukan latihan mandiri di senang melakukan kegiatan literasi; (2)
rumah dibantu oleh orang tuanya. Maka sekolah dapat menambahkan sarana dan
peran guru dapat memberikan reward atau prasarana yang memadai guna
penghargaan pada siswa yang memiliki meningkatkan kemampuan literasi numerasi
kemampuan literasi numerasi tinggi agar pada siswa; (3) Tak hanya peran sekolah dan
siswa tersebut tetap bersemangat dalam guru, kemampuan literasi numerasi dapat
belajar matematika terutama pada soal yang dinilai oleh tingkat kepedulian dan perhatian
berbentuk soal cerita matematika. dari orang tua siswa dalam mendukung
siswa pada kegiatan literasi numerasi pada
SIMPULAN saat belajar mandiri di rumah.
Penelitian ini dilakukan pada siswa Upaya sekolah dalam meningkatkan
kelas IV di SDN Tlogosari Kulon 01 literasi numerasi siswa adalah memberikan
Semarang. Berdasarkan hasil peneliti, siswa sarana dan prasarana yang memadai dan
kelas IV SDN Tlogosari Kulon 01 Semarang mendukung siswa dalam kegiatan literasi
memiliki kemampuan literasi sedang. numerasi. Sekolah dapat memberikan buku
Melihat dari hasil lembar kerja siswa yaitu yang terdapat latihan soal berupa soal cerita
soal cerita berupa soal penyelesaian KPK matematika untuk dapat digunakan siswa
dan FPB menggunakan pohon faktor dalam berlatih menerapkan literasi numerasi
bilangan, terdapat satu siswa memiliki dalam pembelajaran dan kehidupannya
keterampilan literasi numerasi rendah, sehari-hari. Sekolah juga dapat menyalurkan
kemudian 3 siswa memiliki keterampilan siswa yang memiliki literasi numerasi tinggi
literasi numerasi sedang, dan 2 siswa lainnya untuk mengikuti perlombaan. Hal itu
memiliki kemampuan literasi numerasi dilakukan untuk memotivasi siswa agar
tinggi. Menurut soal yang diberikan, siswa bersemangat untuk belajar matematika
yang memiliki kemampuan literasi numerasi dalam bentuk sebuah soal cerita matematika.
rendah kesulitan dalam memahami konteks Tak hanya memotivasi siswa yang
soal walaupun soal yang diberikan berprestasi, tetapi juga memotivasi siswa
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. lainnya agar dapat mengikuti jejak teman
Lalu, siswa yang memiliki kemampuan lainnya dalam meningkatkan literasi
literasi sedang dapat memahami konteks numerasi. Biasanya siswa sekolah dasar
soal dan dapat mengaitkannya dengan mudah termotivasi untuk mengikuti teman-
kehidupan sehari-hari walaupun mengalami teman yang berprestasi dalam ranah akademi
45
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

atau non akademik terutama pada pendamping yang didapatkan dari sekolah
kemampuan literasi numerasi. atau buku yang terdapat di rumah. Orang tua
Upaya guru dalam pemberian reward dapat menghubungkan soal cerita
atau penghargaan pada siswa yang memiliki matematika pada kegiatan yang biasa
tingkat literasi numerasi tinggi dapat dilakukan siswa di rumah masing-masing
memotivasi dan menumbuhkan rasa dengan kebiasaannya sendiri.
keinginan siswa lain untuk belajar dan Melalui upaya sekolah, guru, dan
meningkatkan kemampuan mereka dalam orang tua diharapkan siswa dapat
pembelajaran literasi numerasi berupa soal meningkatkan dan memotivasi siswa untuk
cerita matematika yang diberikan guru mengembangkan kemampuan berpikir kritis
nantinya. Selain pemberian penghargaan dan mengaitkan permasalahan matematika
pada siswa, guru juga perlu melakukan pada kehidupan sehari-harinya melalui
perbaikan pada siswa yang masih kurang kegiatan keterampilan literasi numerasi. Tak
dalam memahami cara menyelesaikan hanya bermanfaat untuk sekolah, tetapi
materi pada soal cerita matematika yang dapat bermanfaat untuk siswa itu sendiri
diberikan oleh guru. Terutama pada era di karena meningkatkan SDM dan memperkuat
serba digital, siswa lebih tertarik apabila pemikiran mereka mengenai matematika dan
guru dapat memanfaatkan pembelajaran cara penyelesaiannya.
literasi numerasi menggunakan media yang
menarik. DAFTAR PUSTAKA
Tak hanya itu, guru juga perlu Annisa, Aura Amalia. (2022). Literasi,
membuat inovasi pembelajaran yang Numerasi dan Adaptasi Teknologi
Kampus Mengajar 2 di Sekolah Dasar
menarik dan dapat menggugah semangat
Negeri 1 Sumbawa Kabupaten
motivasi belajar siswa agar tidak bosan dan Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
pembelajaran yang diberikan Suluh Abdi: Jurnal Ilmiah
menyenangkan, terlebih pada pembelajaran Pengabdian Kepada Masyarakat. 4
matematika. Hampir sebagian besar siswa (1): 55-64.
tidak menyukai matematika, maka guru Ekowati, Dyah Worowirastri. (2019).
perlu memberikan stimulus dan inovasi Literasi Numerasi di SD
Muhammadiyah. ELSE: Elementary
bahwa pembelajaran matematika sangat
School Education Journal. 3 (1): 93-
menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran 103.
literasi numerasi dapat diberikan dalam Han, Weilin. (2017). Materi Pendukung
bentuk-bentuk yang menarik seperti dibuat Literasi Numerasi. Jakarta:
dalam model presentasi melalui aplikasi Kementerian Pendidikan dan
Canva atau memberikan sebuah buku Kebudayaan.
bacaan yang menarik bagi siswa agar Hawa, Anni Malihatul. (2018). PISA Untuk
Siswa Indonesia. JANACITTA:
tertarik membaca matematika.
Journal of Primary and Children’s
Selain upaya guru untuk Education. 1 (1): 1-8.
meningkatkan keterampilan membaca Irmawati, Farizha. (202)2. Analisis
matematika pada siswa, upaya orang tua di Kemampuan Literasi Numerasi pada
rumah juga penting. Upaya orang tua adalah Siswa Kelas 5 SDN Saptorenggo 3
membimbing siswa pada saat belajar Kabupaten Malang. JIIP: Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan. 5 (11): 4917-
mandiri di rumah, orang tua dapat memantau
4921.
bagaimana siswa melakukan literasi Larasaty, Brigitta Misgi. (2018).
numerasi di rumah dengan buku Peningkatan Kemampuan Literasi
46
Pratiwi, Anita Dian Pratiwi, dkk
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education 6 (1) Maret 2023

Matematika Siswa Kelas VIII SMP


Bopkri 3 Yogyakarta Melalui
Pendekatan PMRI Berbasis PISA pada
Materi Pokok SPLDV. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan
Matematika Etnomatnesia, 622-633.
Lestari, Elia Dwi. (2019). Penerapan Budaya
Literasi Numerasi pada Pembelajaran
Tematik Kelas 3 di SD
Muhammadiyah 1 Malang (Skripsi).
Universitas Muhammadiyah Malang:
Malang.
Mahmud, Muhammad Rifqi dan Pratiwi.
(2019). Literasi Numerasi Siswa
Dalam Pemecahan Masalah Tidak
Terstruktur. KALAMATIKA: Jurnal
Pendidikan Matematika. 4 (1): 69-88.
Moleong, Lexy J. (2016). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Novianti, Ani Rizki. (2020). Analisis
Kemampuan Penalaran Siswa dalam
Memecahkan Masalah Matematika
dengan Metode Polya. JANACITTA:
Journal of Primary and Children’s
Education. 3 (1): 1-6.
Pulungan, Syahrina Anisa. (2022). Analisis
Kemampuan Literasi Numerasi pada
Materi Persamaan Linear Siswa SMP
PAB 2 Helvetia. JOTE: Journal On
Teacher Education. 3 (3): 266-274.
Rio, Muhammad dan Pujiastuti. (2020).
Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Siswa SMP pada
Materi Bilangan Bulat. AKSIOMA:
Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika. 11 (1): 70-81.
Safitri, Bunga Adella Fazar, dkk. (2021).
Analisis Peran Orang Tua Dalam
Menanamkan Pemahaman Konsep
Siswa. JANACITTA: Journal of
Primary and Children’s Education. 4
(2): 35-43.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.

47

You might also like