You are on page 1of 102
PEMERINTAH KABUPATEN KUTA! BARAT. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG BIDANG CIPTA KARYA Jl. Komplek Perkantoran III Kabupaten Kutai barat SENDAWAR KEGIATAN : PEMBANGUNAN MESS HAKIM & ASN PENGADILAN NEGERI KUTAI BARAT SUMBER DANA : APBD Kab. Kutai Barat TAHUN ANGGARAN 2021 BABI Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3: Pasal 4 : Pasal § : Pasal 6 Pasal 7 : Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10: Pasal 11: Pasal 12 Pasal 13, Pasal 14 Pasal 15: Pasal 16: Pasal 17: Pasal 18: Pasal 19: Pasal 20: Pasal 21 : BAB II Pasal 1: Pasal2 : Pasal 3 Pasal 4 DAFTAR IS! ‘SYARAT - SYARAT TEKNIS ‘SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS LINGKUP PEKERJAAN .... MEMULAI KERJA MOBILISAS! PAPAN NAMA PROYEK KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN, RENCANA KERJA DIREKS! KET, LOS KERJA DAN GUDANG BAHAN, PAGAR PROYEK, KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERUA ... TENAGA DAN SARANA KERJA PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN.... LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN .... PENJELASAN RKS DAN GAMBAR ..... TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR / PEMBORONG KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN-BAHAN PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN ... ‘SUPPLIER & SUB KONTRAKTOR PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA .... DRAINASE / SALURAN PENGUKURAN KONDISI TAPAK & PENENTUAN PEIL. + 0.00 PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN( BOUWPLANK ). PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN ‘SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEKERJAAN TANAH UMUM PEKERJAAN TANAH GALIAN STRUKTUR, URUGAN DAN PEMADATAN Halaman Babl-t Bab I-3 Bab |-3 Babl-4 Bab I-4 Bab I 4 Bab I-5 Bab 5 Bab |-6 Bab -7 Bab |-8 Bab |-8 Bab 10 Bab I-11 Bab 13 Bab L13 Bab h13 Bab h14 Bab 15, Bab 16 Bab I-17 Bab Ils Bab Il-2 Bab Il-3 Bab Il-7 BAB Il SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR, Pasal 1 : PEKERJAAN STRUKTUR BETON Pasal2 : PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI... Pasal 3 : PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN ..... BABIV SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR Pasal 1 : PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN Pasal 2 : PEKERJAAN BATA RINGAN Pasal 3 : PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL Pasal 4 : PEKERJAAN PLESTERAN Pasal 5 : PEKERJAAN KAYU co Pasal 6 : PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU BES! ..... Pasal7 : PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA( ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI) .. Pasal 8 : PEKERJAAN LANGIT ~ LANGIT GYPSUM Pasal 9 : PEKERJAAN PENGECATAN Pasal 10: PEKERJAAN WATERPROOFING Pasal 11: PEKERJAAN ATAP METAL Pasal 12: PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK Pasal 13 : PEKERJAAN PEMBERSIMAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN BAB V SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL / ELEKTRIKAL Pasal1 : UMUM .... Pasal2 : PERSYARATAN PELAKSANAAN Pasal3 : LINGKUP PEKERJAAN BAB VI_SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Pasal1 : UMUM Pasal 2 : PRINSIP PENYEDIAAN DAYA LISTRIK Pasal 3 : LINGKUP PEKERJAAN .... Bab Ill 1 Bab IV-10 Bab IV-10 Bab IV- 4 Bab IV- 2 Bab IV- 2 Bab IV- 5 Bab IV-7 Bab IV-8 Bab IV-10 Bab IV-12 Bab I-13 Bab IV-16 Bab IV-18 Bab IV-20 Bab IV-20 Bab V- 1 Bab V- 1 Bab V-7 Bab Vi 4 Bab VE 4 Bab Vi 4 Pasal4 : GAMBAR-GAMBAR Pasal§ : KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI... Pasal 6 : PENGUJIAN / PENYETELAN PERALATAN DAN SISTIM BAB VII SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING | SANITASI Pasal 1: UMUM Pasal 2 : LINGKUP PEKERJAAN Pasal 3 : TEKNIS UMUM PELAKSANAAN Pasal 4 : INSTALASI AIR BERSIH Pasal 5 : INSTALASI AIR KOTOR / AIR BUANGAN .. Bab VI-2 Bab VI- 2 Bab VI-413 Bab VIl-4 Bab Vil 1 Bab VIl-2 Bab Vil-3 Bab VIl-5 apHal BAB | SYARAT - SYARAT UMUM DAN TEKNIS Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini harus dieksanakan oleh Kontrektor /Penyedia Jasa meliput bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syart-syaret Tekris ini 4.1. PEKERJAAN PERSIAPAN, \Melputi : Mobilsasi, dan Membuat sistem manajemen dan keselamatan kerja 1.2. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PERATAAN LAPANGAN a) Pekerjaan pembersihan lapangan dan perataan (clevasi) 1.3. PEKERJAAN TANAH a) Unugan tanah b). Pasir Urug ) Galian Tanah 1.3. PEKERJAAN SIPIL ARSITEKTUR, MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PLUMBING / SANITASI, 2) Pekerjaan Sipil Meliput Pekerjaan ‘+ Pasang Batu Kosong (Anstamping) Pasang Pondasi Batu Gunung Pasang Rolagh Batako Pondasi Telapak 60x60 t 25 om Kolom Pedestal 12/12 Sloof 12/25 (St) Sloof 12/30 ($2) Kolom Praktis (KP) Kolom 12/12 (1) Kolom 12/15 (K2) Ringbalk 12/20 (Rbt) Balok Latai (Bit) Balok 12/20 Plat Dak tebal 10 om (Teras) Piat Dak tebal 10 cm (Rumah Tandon) Pekerjaan Meja Dapur Pekerjaan Septic Tank Plat Penutup Sloof 10/15 Koiom Praktis Spesfies Tens °) 2YHal Ring Balk Rabat Beton Pekerjaan Kayu (Rumah Tandon) Rangka Atap Baja Ringan Pekerjgan Arstektur meliputi pekerjaan ‘+ Pekerjazn Dinding dan Lantai Gedung Pasangan Batako Presteran Batako Pekerjaan Finish Screeding Pasang lantai keramik ukuran 40 x 40 om putih Pasang lantai keramik ukuran 40 x 40 om putin (Anti Slip (Teras)) Pasang lantai Kamar Mandi (Ant Slip) uk. 25 x 25 om Pasang Keramik Dinding Kamar MandiToilet Pekerjaan Acian Pekerjaan Pembuatan Moti Bergaris Pekerjaan Dinding Septictank Pasangan Batako Pekerjaan Plesteran Pekerjaan Acian Pekerjaan Pemasangan Piafon Gypsum Pekerjaan Pemasangan Pintu dan Jendela Pekerjaan Penutup Atap Metal Pasang Bubungan Pasang Lisplank GRC Pekerjaan Pengecatan Interior Pekerjaan Pengecatan Eksterior Pekerjaan Pengecatan Cat Batu Alam Pekerjaan Waterproofing pertemuan dinding dengan atap Pekerjaan Pengecatan Piafon Pekerjzan Waterproofing Coating Ptat Dak Pekerjaan Screeding Beton Dak Pekerjaan Mekanikal dan Elektrkal meliputi pekerjaan Pekerjaan Penyambungan Daya Listik Biaya Penyambungan Biaya Perubahan sertifikat SLO Pekerjaan Pemasangan MCB Pekerjaan Pemasangan Stop Kontak dan Saklar Pemasangan Stop Kontak Pemasangan Stop Kontak Tertutup Pemasangan Stop Kontak AC. Pemasangan Saklar Tunggal Pemasangan Saklar Ganda Titk Instalasi Instalasi Penerangan, NYM 3 x 2,5 mm2 Instalasi Stop Kontak, NYM 3 x 2,5 mm2 Instalasi Stop Kontak AC, NYM 3 x4 mm2 Pemasangan Lampu Lengkap dengan Armature ‘Speaii Tekns 3IHa ‘+ Pemasangan Lampu Baret Outbow Rectangle 16-20 Watt + Pemasangan Lampu Plafon Downligt Inbow LED 12 Watt + Pemasangan Blower Piafon 10° 4) Pekerjaan Plumbing (Instalasi Air) + Biaya Penyambungan Penyambungan Meteran dari PDAM Pekerjaan Instaasi Air Bersih Pemasangan Tandon Air 1200 Ltr Pasang Pelampung Tandon Air Pasang Pipa Galvanis Q1 14" tebal 3.2 mm Pemasangan Pipa PVC AW 1/2" Untuk Instalasi Air Bersih Pekerjaan Sanitary & Fixture Toilet Pasang Kloset Duduk Pasang wastafel Komp (Include Kran Ait) Pasang water sink Komplit (Include Kran Air) Pasang kran diameter 1/2" Stainless Pasang Floor Drain/Avour Stainless Pasang Jet Washer Pas, Cermin wastafel § mm Pekerjaan Air Kotor, Padat, Hujan Pemasangan Pipa PVC AW 2" Air Kotor Cair Pemasangan Pipa PVC AW 4" Ar ke Septic Tank Pekerjaan Pembuangan Air Hujan Pasang Roof Drain (Cast Iron) Pemasangan Pipa PVC AW 2" Air Hujan Pasal 2 MEMULAI KERJA Selambatlambatnya 14 (empat belas) har setelah tanggal perintah Kerja pelaksanaan pekerjaan, phak Kontraktor / Penyedia Jasa harus sudah memulai melaksanakan pembangunan fk secara nyata di lapangan. Apabilasetelah 14 (empat belas) hari Koniraktor / Penyedia Jasa yang ditetapkan belum melaksanakan embangunan fisik secara nyata di lapangan, maka konsultan Pengawas akan memberkan surat peringatan agar Kontraktor Pelaksana segera melaksanakan kegiatan pembangunan fisik dengan tembusan surat ke PPTK dan PPK. Pasal 3 MOBILISASI Mobilsasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut 3.1, Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-alat Konstruksi yang diajukan bersama enawaran, dari tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan in 3.2. Pembuatan Direksi Keet, gudang dan lainain lokas proyek untuk keperivan pekerjaan in. ‘Sposa Tone 4lHal 3.3. Dengan selalu cisertai jin Konsultan Pengawas, Kontraktor / Penyedia Jasa dapat membuat berbagai perubahan, pengurangan dan atau penambahan terhadap alat-alat Konstruksi dan instalasinya, 3.4. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sebelum kerja Kontraktor | Penyedia Jase harus menyerahkan program rmoblisasi kepada Konsultan Pengawas untuk disetiu Pasal 4 PLANG INFORMASI PROYEK Kontraktor / Penyedia Jasa harus memasang Plang Informasi Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas, biaya Kontraitor/ Penyedia Jasa. Pasal § KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN 5.1. Di lapangan pekerjaan, Kontraltor / Penyedia Jasa wajib menunjuk seorang Kuasa Kontrakior atau biasa disebut “Site Manager’ yang cakap dan ahli untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor/ Penyedia Jasa, berpencicikan minimal Sarjana Muda Teknik Sip! ArsiteKur atau sederajat dengan engalaman minimum 5 (Lima) tahun, 5.2. Dengan adanya ‘Site Manager’ tidak berart bahwa Kontraktor / Penyedia Jasa lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya. 5.3. Kontraktor / Penyedia Jasa wajb membertahu secara tertulis kepada Pemimpin / Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas, nama dan jabatan ‘Site Manager untuk mendapat persetujuan. 5.4, Bila dikemugin hari menurut pendapat Pemimpin / Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan dibertahukan kepada Kontraktor/ Penyecia Jasa secara tertlis untuk menggant'Pelaksana’ 5.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor / Penyedia Jasaharus sudah_menunjuk Site Manager’ yang baru atau Kontraktor / Penyedia Jasa sendiri (Penanggung Jawab / Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan, Pasal 6 ENCANA KERJA 6.1 Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor / Penyedia Jasa wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa bar chart dan S-curve bahan dan tenaga 6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebin dahulu. dari Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) hari Kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPX) diterima oleh Kontraktor/ Penyedia JasaRencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsuitan Pengawas akan disahkan oleh Pemberi Tugas / Pemimpin / Ketua Proyek. 6.3. Kontraktor | Penyedia Jasa wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 2 (dva)kepada Konsultan Pengawas untuk diberikan kepada Pemilk Proyek dan Perencana 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel ‘Spears Teens S|Hal pada dinding bangsal Kontraktor / Penyedia Jasa di lapangan yang selalu dikuti dengan grafk kemajuan /prestai ker. 64. Kontrator | Penyedia Jasa harus selalu dalam pelaksanaan penbangunan pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja tersebut. 65.Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontrakior / Penyedia Jasa berdasarkan Rencana Kerja tersebut Pasal 7 DIREKSI KET, LOS KERJA DAN GUDANG BAHAN, PAGAR PROYEK 7.4. Direksi Ket Kontraktor / Penyedia Jasa harus menyediakan Direksi Keet (Los Pengawas) untuk keperiuan Pengawas Lapangan ddan Personalia Proyek dengan bahan semi permanen ( Ruang Konsultan Pengawas dan Ruang Rapat ) 112, Gudang Bahan Kontraktor / Penyedia Jasa atas biaya sendiri berkewajiban membuat gudang bahan yang dapat dikunci untuk menyimpan barang-barang, yang mana tempatnya / lokasinya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas Personalia Proyek. 7.3. Kontraktor | Penyedia Jasa berkewajlban menjaga_keamanan dan Kebersihan Direksi Keet beserta inventarisnya. Pasal 8 KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA 8.1, Selama masa pekerjaan, Kontraktor / Penyedia Jasa harus senantiasa memelihara kebersihan lokasi pekerjaan, setigp saat sampah-sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpukan di suati tempat yang telah ditentukan, 8.2. Kontraktor / Penyedia Jasa berkewajban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat ppekerjaan untuk para pekerja dan personil yang teribat dalam proyek. 8.3. Kontraktor/ Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan Kotak PPPK di tempat pekerjaan. 84. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor / Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang ciserahkan Pemberi Tugas.Dalam hal teradinya kerusakan-kerusakan, maka Kontraktor / Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya. 8.5. Apabila terjadi Kecelakaan, Kontraktor J Penyedia Jas selekas mungkin memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang pertu untuk Keselamatan Korban kecelakaan itu 8.6, Selama_pembangunan berlangsung, Kontraktor / Penyedia Jasa wajib- menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (Fire Extinguisher) lengkap dan siap pakai, dengan jumiah sekurang-kurangnya 4 (empat) buah tabung, Masing-masing tabung berkapasitas 12g, Spestias Terns 6I He 8.7. Sesuai_ dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja Nomor S0UKPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum, Pihak Koniraktor / Penyedia Jasa yang sedang melaksanakan pembangunan / pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan membertahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek. Pasal 9 TENAGA DAN SARANA KERJA Kontraktor | Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga kerja yang ahi, bahan-bahan, peralatan berkut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan ppemelinaraan terhadap bahan-bahan, alat-alat Kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan bertangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempuma sampai dengan diserah-terimakannya pekerjzan tersebut kepada Pemberi Tugas. 8.1. TENAGA KERJA | TENAGA AHLI Tenaga Kerja dan Tenaga Ali yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan, 9.2. PERALATAN BEKERJA Menyediakan alat-alat bantu seperti Concrete Mixer, Generator Set, Scafolding, Dump Truck, Chain Block, Jack Hammer serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperiukan dalam pelaksanaan pekerjaan ii. 9.3, BAHAN-BAHAN BANGUNAN, Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumiah yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sertatepat pada waktunya, 9.4. PENYEDIAAN AIR DAN LISTRIK UNTUK BEKERJA 9.4.1. Ait untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor | Penyedia Jasa dengan membuat sumur ompa sementara di lokasi proyek atau di-supply dari lua. 9.4.2. Air harus bersih, bebas dari : bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya yang merusak Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari Konsultan Pengawas / Direksi 94.3. Kontraktor / Penyedia Jasa harus membuat bak penampung air untuk bekerja yang senantiasa terisi penuh dengan kapasitas minimum 3,5 m3. 9.4.4, Listk untuk bekerja harus disediakan Kontraktor / Penyedia Jasa dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan Genset untuk pembangkt tenaga listfk hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara apabila sambungan sementara PLN tidak memungkinkan dan harus atas petunjuk Konsultan Pengawas. ‘Spear Tons 7[Hal Pasal 10: PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN 10.1. PERSYARATAN PELAKSANAAN. Untuk menghindari Kiaim dar ‘User’ / Proyek dikemudian hari, maka Kontraktor / Penyedia Jasa harus betu-betul memperhatikan pelaksanaan pekerjaan _struktur dengan mempertitungkan “ukuran jadi (fnished)” sesuai persyaratan ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS. Kontraktor / Penyedia Jasa wajb melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja ddan Syarat-Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas, Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, kontraktor harus menyediakan 1. Penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahi dbidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama masa ppemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak. 2, Buku Komunikasi untuk kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek. 3, Buku Tamu untuk kunjungan tamu-tamu yang tidak ada hubungannya dengan proyek. 4,Mencatat_ semua petunjukpetunjuk, Keputusan-keputusan dan detail dari pekerjaan 5. Alatalat yang senantiasa tersedia di proyek adalah +4 (satu) kamera, +4 (satu) alat ukur optik(theodolit & waterpass), + 2 (dua) unit komputer dan 4 (satu) printer A3, +4 (Satu) alat ukur panjang 5 m & 50m. +4 (Satu) mistar waterpass panjang 120 om. 10.2. STANDAR YANG DIPERGUNAKAN. Semua pekerjaan yang akan silaksanakan harus mengikuti Standar Normalisasi Indonesia, Standar Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan, antara lain ~ PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia, - NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia. ~ NI-8 : Peraturan Semen Portland Indonesia. ~ NI-10 : Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan. = PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia. ~ SKSNIT-15-1991-03(PBI-1991 ) : Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Serta ‘© Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1984 Spestias Teens BI Hal '* Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Tentang Keselamatan Tenaga Keria yang dixeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. + Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor O2/KPTS/1985 _ tentang penanggulangan bahaya kebakaran, + Jika tidak terdapat di dalam Peraturan / Standar / Normalisasitersebut oi atas, maka beriaku Peraturan / Standar /Normalisasi Internasional atzupun dari negara asal produsen bahan / material / Komponen yang bersangkutan, Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut,beriaku pula dalam ketentuan ini 114 11.2. 113, 114, 124 122, 123. ‘© Dokumen Lelang yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas (Gamber Kerja, RKS, BO, BA, Aanwizing dan Surat Perjanjan / Kontrak ) ‘+ Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor / Penyedia Jasa dan sudah disetujui /disahkan oleh Pemberi Tugas dan Konsuitan Pengawas. Pasal 11 LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN Peleksana lapangan seliap hari harus membuat Laporan Harlan mengenai segela hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik bersifat teknis maupun administrati Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor / Penyedia Jasa harus memberkan data-data yang dipertukan menurut data dan keadaan sebenamnya. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibvat oleh Pengawas Lapangan dari Konsultan Pengawas. Leporar-laporan tersebut gi atas seligp minggu dan bulannya, harus diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring. Pasal 12, PENJELASAN RKS DAN GAMBAR Bia gambar yang menyangkut spesifcasi teknis tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat/ berteku adalah RKS. Harus juga disadari bahwa revis-revisi pada alignemen, lokasi seksi (bagian) dan detail gambar mungkin ‘akan diakukan didalam waktu pelaksanaan kerja. Kontraktor / Peryedia Jasa harus. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan spesifkesinya, dan tidak boleh mencari Keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari Ketidak-sesuaian antara gambar dan spesifikasinya. ‘Setiap deviasi dari Karakter yang tidak dljelaskan dalam gambar dan spesifkasi atau gambar kerja yang ‘mungkin dipertukan oleh Keadaan darurat konstruksi atau laindainnya, akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertuls. Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran yang semestinya untuk ‘memenuhi Ketentuan gambar dan spesifkasinyaPermuksan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis,lapisan bagian dan ukuran yang tercantum dalam gambar, Kecuali bila ada ketentuan lain dari Konsultan Pengawas. Spestas Tens 91H 124. UKURAN, 124.1, Pada dasamya semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar Pelengkap meliput + As- as + Luar-luar + Dalam -dalam * Luar dalam, 12.4.2. Ukuran - ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam Centi meter (cm ) untuk ekerjaan Arsitektur dan Sip, dan ukuran Milimeter ( mm ) untuk pekerjaan Baja dan Mekanikal / Elektrkal. 12.43. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur, pada dasamya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan jadi | selesai (“fnished’). 12.44, Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor / Penyedia Jasa wajb melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan memberkan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan djadikan pegangan 124.5, Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka pengukuran skala tidak boleh dipergunakan Kecuali bila sudah disetujui olen Konsuitan Pengawas.Setiap deviasi dari ‘gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga akan ditentukan oleh Konsuttan Pengawas dan Gisahkan secara tertuis, Kontraktor / Penyedia Jasa tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran- ukuran yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahvan Konsultan Pengawas / Direksi, dan segala akbat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor / Penyedia Jasa balk dari segi biaya maupun waktu. 125. PERBEDAAN GAMBAR. 12.5.1. Bla suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disipin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang mengjkat (beriaku). 12.5.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja ArsiteKtur dengan Sipil/ Stuktur, maka Kontraktor/ Penyedia 4Jasa wajib melaporkannya kepada Konsultan Pengawas yang akan memutuskannya —setelah berkonsultasi dengan Konsultan Perencana, 12.5.3. Mengingat set kesalahan maupun ketidak-teltian di dalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka didalam hal terdapat ketidak-jetasan, kesimpang-siuran, perbedaan- perbedaan dan ataupun Ketidak-sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor / Penyedia Jasa diwajibkan melaporkan kepada Konsulten Pengawas secara tertuis dan selanjutnya diadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas / Direksi dan Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan. 1254. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat diadikan alasan oleh Kontraktor / Penyedia Jasa_ untuk ‘memperpanjang | meng-kaim” biaya maupun waktu pelaksanaan. 12.6 ISTILAH, Istlah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing cisiplin adalah sebagai berikut: ‘SD : Site Development, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan dinding beton, batu kali penahan tanah, pengerasan diluar bangunan, penanaman rumput, pohon peneduh, perdu dan lainJainnya, Spestas Terme 10} He SR: Struktur, mencakup halal yang berhubungan dengan perhitungan Konstruksi, bahan konstruksi_utama dan spesifkasinya, dimensioning kolom, balok dan tebal lant ‘AR © AesiteKtur, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan bangunan ‘secara menyeluruh dari semua dsipin-cisipin kerja yang ada balk teknis maupun estetca, M : Mekanikal, yang ada hubungannya dengan sistim ait bersih-air kotor- drainase, sistim pemadam kebakaran, sistim instalasi diesel-generator set dan sistim pengkondisian udara (AC). EL :Elektrikal, yang ada hubungannya dengan sistin penyediaan daya listik dan penerangan, 12.7. SHOP DRAWING. 127.1. Shop drawing merupakan gambar detail peleksanaan i lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor | Penyedia Jasa berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan. 12.7.2. Kontraktor | Penyedia Jasa wajlb membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas. 12.7.3. Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperiukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau spesifkasipersyaratan khusus sesuai dengan spesifkasi pabrk yang belum tercakup secara lengkap i dalam Gambar Kerja /Dokumen Kontrak maupun di dalam Buku ini 12.7.4, Kontraktor / Penyedia Jasa wajb mengajukan shop drawing tersebut kepada Konsultan Pengawas Untuk mendapat persetujuan tertulis dari Konsuitan Pengawas /Direksi 12.7.5. Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor / Penyedia Jasa dan diajukan kepada Konsuitan Pengawas untuk diminta persetyjuannya harus sesuain dengan format standar dari proyek dan harus digambar pada kertas kaki yang dapat dreproduks 12.8. PERUBAHAN, PENAMBAHAN, PENGURANGAN PEKERJAAN DAN PEMBUATAN “AS BUILT DRAWING 12.8.1. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak. 128.2. Setelah pekerjaan selesai dan diserah-terimakan, Kontraktor / Penyecia Jasa berkewajban membuat gambar-gambar yang memuat seluruh erubahan, dan sesuai dengan Kenyyataan yang telah dikerjakan / dibangun oleh Kontraktor/ Penyedia Jasa ( As Bult Drawing ). Biaya untuk penggambaran ‘As Built Drawing’, sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor/ Penyedia Jasa. Pasal 13, TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR 13.1. Kontraktor / Penyedia Jasa_harus bertanggung-jawab penuh atas Kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja. 18.2.Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk melinat, mengawasi, menegur atau member nasehat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas. ‘pestis Tors 13.3. 134. 135. 136. 437. 138. 13.9. 144 142. af Hal Kontraktor / Penyedia Jasa bertanggung-jawab ates Kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanean ppekerjaan, Kontraktor Penyedia Jasa berkewajban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor | Penyedia Jasa sendir Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor / Penyedia Jasa_berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor / Penyedia Jasa bertanggung jawab atas segala kerusakan yang timbul. Koniraktor | Penyedia Jasa bertanggung jawab atas Keselamatan tenaga Kerja yang cikerahkan dalam pelaksangan pekerjaan. ‘Segala biaya yang timbul akibat kelaaian Kontraktor / Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor/ Penyedia Jasa Selama pembangunan belangsung, Kontraktor / Penyedia Jasa harus menjaga keamanan bahan / material, barang milk proyek, milk Konsultan Pengawas dan milk Pinak Ketiga yang ada di lapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima Bila terjai kehlangan bahar-bahan bangunan yang telah dlisetujui, balk yang telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor / Penyedia Jasa dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya Pekerjaan Tambah Apabila terjadi Kebakaran, Kontraktor / Penyedia Jasa bertanggung jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan ja. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor/ Penyedia Jasa harus segera mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi Keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor Penyedia Jasa, Pasal 14 : KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN - BAHAN ‘Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syaral-syarat (RKS) ini maupun dalam Berita ‘Acara Penjelasan Pekeriaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan hharus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam AV. 1941 dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUB! Tahun 1982), Standar Industri Indonesia (SIl) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syaratbahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia. Seluruh barang material yang cibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus dalam kondisi baru dan dengan kualtas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan, MERK PEMBUATAN BAHAN | MATERIAL & KOMPONEN JADI. 14.2.1 Kecuali_ bila ditentukan Iain dalam Dokumen Kontrak, semua merk pembuatan atau. merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualtas / setara dan tidak diartkan sebagai sesuatu yang mengikat. Setiap keterangan mengenai peralatan, material barang atau proses, dalam bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog harus dianggap sebagai penentu standar atau kualitas dan tidak bolen ditafsirkan sebagai ‘upaya membatasi persaingan, dan Kontraktor / Penyedia Jasa harus dengan sendirinya ‘menggunakan peralatan, material, barang atau proses, yang atas peniaian Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana, sesuai dengan keterangan itu. Seluruh material paten itu harus dipergunakan sesuai dengan instruksi pabrk yang membuatnya, 14.2.2. Bahan | material dan Komponen jadi yang dipasang / dipakai, harus sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja dan RKS, memenuhi standar spesifikasi bahan tersebut, mengikuti_ peraturan persyaratan bahan bangunan yang beriaku, ‘Spesfies Temns a2] Hal 14.2.3. Apabila dianggap pertu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang diajukan | ditunjuk oleh pabrik dan atau supplier yang bersangkutan tersebut sebagai Pelaksana Dalam hal ini, Koniraktor / Penyedia Jasa tidak berhak mengajukan Kim sebagai pekerjaan tambah. 14.24, Disyaratkan dalam satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan untuk sip jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini 14.2.8. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium lokal / dalam negeri balk kualitas, Ketahan serta Kekuatannya dan harus disetujui leh Konsultan Pengawas secara tertulis dan diketahui oleh Konsultan Perencana. Apabila diperiukan biaya untuk test laboratorium, maka biaya tersebut haus ditanggung oleh Kontraktor | Penyedia 4Jasa tanpa dapat mengajukan sebagai biaya pekerjaan tambah. 143. Kontraktor | Peryedia Jasa_terebih dahulu harus memberkan contoh-contoh semua bahan-bahan yang éiperfukan untuk bangunan tersebut kepada Konsultan Pengawas / Direksi dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum semua bahan-bahan tersebut didatangkan / dipakai.Contoh bahan tersebut yang harus diserahkan Kepada Konsuitan Pengawas / Direks' dan Konsultan Perencana adalah sebanyak 4 (empat) buah dari satu bahan yang dtentukan untuk menetapkan “standard of appearance” dan disimpan i ruang Direksi. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah 2 (dua) minggu sebelum jadwal pelaksanaan. 14.4. Keputusan bahan, jenis, wama, tekstur dan produk yang dipih, akan di- informasikan kepada Kontraktor / Penyedia Jasa selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut, 14.5. PENYIMPANAN MATERIAL Penyimpanan dan pemelinaraan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang bersangkutan dan atau sesuai dengan spesifkasi bahan tersebut, 145.1. Penempatan bahan-bahan material diatur dengan pertimbangan yang matang agar tidak mengganggu Kelancaran pekerjaan serta sirkulasi / akses pekerja.Bahan material disusun dengan metoda yang baik dengan cara FIFO (frst in frst out), sehingga tidak ada bahan material yang tersimpan terlalu lama dalam gudang | stock material. 14.5.2. Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga Kualitas dan kesesuaian untuk pekerjaan, Material harus diletakkan di atas permukaan yang bersin, Keras dan bila diminta harus dltutup, Material harus disimpan sedemikian rupa agat memudahkan pemeriksaan. Senda-benda milk pribadi tidak boleh dipergunakan untuk penyimpanan tanpa jin tertuis dari pemiiknya, 14.5.3. Tempat penyimpanan barang harus dibersinkan (clearing) dan diratakan (leveling) menurut ppetunjuk Konsultan Pengawas. 14.54, Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus diingglkan dan miring kesamping sesuai dengan ketentuan, sehinga _memberkan drainase / pemasukan dari kandungan air / cairan yang beriebihan. Material harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan pemisahan bahan (segregation), agar imbunan tidak berbentuk kerucut, dan menjaga gradasi serta mengatur kadar ai. Penyimpanan agregat kasar harus dtimbun dan diangkat /cibongkar lapis demi lapis dengan tebal lapisan tidak lebih dari 1 (satu) meter. Tinggi tempat penyimpanan tidak lebih dar § (ima) meter. — a5 Tas 154 18.2. 18.3 154, 185, 186. 164 162. 163. 174 a3] Hal Pasal 15 PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN Bahan-bahan yang didatangkan / dipakai harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui Konsultan Pengawas seperti yang diatur dalam Pasal 14 di atas, Bahan-bahan yang tidek memenuhi syarat-syarat atau kualtas jelek yang dinyatakan afkir / ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lokasi bangunan / proyek selambatiambatnya dalam tempo 3 x.24 jam dan tidak boleh dipergunakan. ‘Apabita sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana dan temyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka Konsultan Pengawas / Konsuitan Perencana berhak memerintahkan pembongkaran Kembali Kepada Kontraktor / Penyedia Jasa, yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan Kontraktor / Penyedia Jasa_ sepenuhnya. Disamping itu pihak Kontraktor / Penyedia Jasa_tetap dikenakan denda sebesar 1 foo (satu per mil) dari harga borongan. slike terdapat perseisinan dalam pelaksanaan tentang pemerksaan kualitas dari bahan-bahan tersebut, ‘maka Kontraktor / Penyedia Jasa harus menguji dan memeriksakannya Ke laboratorium Balai Peneltian Bahan ppemerintah untuk dij dan hasil pengujan tersebut disampaikan secara tertuls kepada Konsuitan Pengawas / Direksi/ Konsuitan Perencana. Segala biaya pemeriksaan dtanggung oleh Kontraktor! Penyedia asa. ‘Sebelum ada kepastian dari laboratorium di atas tentang baik atau tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut, Pelaksana tidak diperkenankan_melanjutkan pekerjaan- pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut diatas. Bila diminta oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor / Penyedia Jasa harus memberkan penjelasan lengkap tertulis mengenai tempat asal diperolehnya material dan tempat pekerjzan yang akan dilaksanakan, Pasal 16 SUPPLIER DAN SUB KONTRAKTOR: ska Kontraktor / Penyedia Jasa menunjuk Supplier dan atau Kontraktor bawahan (Sub Kontraktor)didalam hal ppengadaan material dan pemasangannya, maka Kontraktor/ Penyedia Jasa ‘wajb” memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsuitan Pengawas /Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Kontraktor J Peryedia Jasa wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan dengan SubKontraktor dan ‘Supplier bahan atas petunjuk Konsultan Pengawas. Supplier wajb hadi mendampingi Konsultan Pengawas di lapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan Khusus sesual instruksi pabrik. Pasal 17 PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan tanah permuksan, dan ppembuangan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan dan puing-puing didalam daerah kerja, Kecuali benda- pestis Tae 172. 173, 18.4 18.2 aa] Hal bbenda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai dengan Ketentuan Pasal-pasal yang lain dari spesifkasi ni, Pekerjaan ini mencakup pula perlindunganipenjagaan tumbuhan dan benda-benda yang citentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacal. Konsultan Pengawas akan menetapkan batas-batas pekerjaan, dan menentukan semua pohon, semak, tumbuhan dan benda-benda lain yang harus tetap berada di tempatnya. Kontraktor / Penyedia Jasa harus menjaga semua jenis benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya. Segala obyek yang ada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu lapuk, tunggul, aka, serpinan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-intangan lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan berada cisana; harus dibersinkan dan atau dibongkar serta dibuang bila pertu. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus dibuang dari daerah galian sampai Kedalaman sekurang-kurangnya 50 om. di bawah elevasilubang galian sesuai Gambar Kerja. Lubang-lubang akibat pembongkaran harus d-urug dengan material yang memadai dan dipadatkan sampai 90% dari Kepadatan kering maksimum Pasal 18 DRAINASE / SALURAN Pembuatan drainase / saluran tapak sementara, Dengan_mempertimbangkan keadaan topografi/ kontur tanah yang ada di tapak, Kortraktor / Penyedia Jasa wajb membuat saluran air sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada untuk menjaga ‘agar lahan Konstruksi tetap Kering. Arah aliran diujukan ke daerah permukaan yang terendah yang ada di tapak atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembangunan. Ketentuan tersebut harus dilaksanakan tanpa ada pembayaran tambahan, Pemeliharaan drainase yang sudah ada. Kontraktor / Penyedia Jasa harus memelihara drainase yang memasuki, melintasi atau mempengaruhi tempat kerja. Kewajiban ini mencakup, bila diminta oleh Konsultan Pengawas pembersihan saluran-saluran, part dan pipa-pipa menuju hulu dan hilir sampai_sejauh 100 meter di luar batas daerah Konstruksi dan daerah milk jalan (right of way). Ketentuan tersebut harus dilaksanakan tanpa ada pembayaran tambahan 18.3. Lokasi dan pertindungan utita. 18.3.1. Sebelum memulai pekerjaan konstruksi, Kontraktor / Penyedia Jasa harus melakukan survey untuk ‘mengetahui detail lokasi segala utiitas yang akan terkena pengaruh pekerjaan. Hasil survey harus dicatat dalam format rencana sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas. Dan patok ermukaan /surface pegs pada tempat kerja yang menunjukkan lokasi seluruh utitas yang berada di bawah tanah, harus sudah ditancepkan. Palok-patok itu harus tetap terpancang selama beriakunya kontrak 183.2. Bila Kontraktor / Penyedia Jasa akan melaksanakan pekerjaan sementara atau permanen pada daerah sekitarutlitas itu, Kontraktor / Penyedia Jasa_harus mempergunakan metoda konstruksi yang ‘memadei, menyediakan peralatan pertindungan yang semestinya, dalam rangka mencegah kerusakan pada utitas itu; tanpa ada pembayaran tembahan Segala kerusakan pada utlitas yang disebabkan ‘leh pekerjaan Kontraktor / Penyedia Jasa balk langsung maupun tidak langsung, dianggap ‘sebagai tanggung jawab dari Kontraktor/ Penyedia Jasa, Tpesftes Terns 1s| He Pasal 19: PENGUKURAN KONDISI TAPAK & PENENTUAN PEIL + 0.00 19.1. PEKERJAAN PENGUKURAN KONDISI TAPAK. 19.4.1. Sebelum —pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajbkan —melakukan pengukuran kondisi “existing” tapak tethadap posisi rencana bangunan. Hasil pengukuran harus diserahkan Kepada Direksi / Konsuitan Pengawas dan Konsultan Perencana, 19.1.2. Ketidak-cocokan yang terjadi antara Gambar Kerja dan keadaan yang sebenamya di lapangan, harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana. 19.1.3. Penentuan tik ketinggian dan sudut-sudutnya dilakukan dengan alat-alat waterpass & theodoli 19.1.4, Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya dlperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana, 19.5. Sebagai Keharusan dari Kontrak ini dan tanpa biaya tambahan, Kontraktor / Penyedia Jasa harus rmenyediakan khusus untuk digunakan oleh Konsultan Pengawas segala peralatan, instrumen, personil dan tenaga survey, dan lain- Iain material yang mungkin dibutuhkan dalam _memeriksa pemasangan / pematokan (setting out) atau untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. Personil dan peralatan survey harus meliput dan tidak hanya terbatas pada 2, Personil + 4 orang surveyor ahi + 4 orang pekerja surveyor b. Peralatan pengukuran (survey) 41 Wild ROS Theodbolte (360 derajat) ‘1 Wild TO Theodolite (360 derajat) 1 Wild NAK levels + 1 pita meteran baja dengan panjang 50m + 4 steel measuring rod (4 m) + 5 target poles dengan tripod + Patok-patok survey dan macam-macam alat yang diperlukan dalam survey. ‘Semua peralatan pengukuran harus disediakan lengkap termasuk tripod dan lain-lain. Atas tanggungan biaya sendi, Kontraktor/ Penyedia Jasa harus mengadakan survey dan pengukuran tambahan yang diperiukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Konttraktor / Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas ketepatan pengukuran dan survey yang dikerjakan oleh karyawannya, Setiap tanda yang dibuat oleh Konsuitan Pengawas ataupun oleh Kontraktor harus dijaga baik-baik. Bila terganggu atau rusak, harus segera diperbaiki oleh Kontraktor atas tanggungan biaya sendir. Setiap jenis pekerjaan dari bagian apapun, tidak boleh dikerjakan sebelum persiapannya (setting out) disetyjui oleh Konsultan Pengawas. 19.1.6. Kontraktor / Penyedia Jasa harus mengajukan 3 (tiga) salinan / copy penampang melintang (cross section) kepada Konsultan Pengawas yang akan mengesahkan salah satu salinan atau merevisinya, kemudian mengembalikannya kepada Kontraktor / Peryedia Jasa. Bila Konsultan Spesftas Teams 16 | Hal Pengawas perlu mengadakan perubahan / revisi, Kontraktor / Penyedia Jasa harus mengajukan lagi salinan cross section untuk persetujuan tersebut datas. Cross section dari Kontraktor/ Penyedia Jasa harus digambar di atas kertas kalkir agar _memungkinkan direproduksi. Bila cross. section ini ‘akhimya disetujui, maka Kontraktor/ Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar kalkir asi dan 3 (tiga) lembar hasil reproduksinya kepada Pemimpin Proyek. Gambar cross section harus memakai udul dan tkuran sesuai dengan yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. 19.2. PEKERJAAN PENENTUAN PEIL +0,00 Pekerjaan penentuan peil + 0,00 (finishng Arsitektur) adalah permukzan lant finishing rvangan Lantai Satu seperti tertera dalam gambar kerja yaitu sama dengan elevasi Lantai Dasar bangunan Kios 10 x 20 yang sudah dibangun Selanjutnya peil + 0,00 ini dtandai dengan patok ukur yang dtentukan di lapangan dan cisetujui oleh Konsultan Pengawas. Pasal 20 PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN ( BOUWPLANK ) 20.1, PATOK UKUR. 20.1.1 20.1.2, 20.1.3. 20.1.4, 20.1.5. 20.1.6. Kontraktor / Penyedia Jasa harus membuat patok-patok untuk membentuk gars-garis sesuai dengan gambar, dan harus memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas sebelum memuiai Pekerjaan. Bila dianggap perlu, Konsultan Pengawas dapat merevisi garis-garis / Kemiringan dan meminta Kontraktor/ Penyedia Jasa untuk membetulkan patok-patok itu. Kontraktor / Penyedia Jasa harus mengajukan pemberitahuan mengenai rencana pematokan atau penentuan permukaan (level) dari bagian pekerjaan tertentu, tidak Kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam, agar susunan patok itu dapat diperitsa. Kontraktor / Penyedia Jasa harus membuat pengukuran ates pekerjaan pematokan dan Konsultan Pengawas akan memerksa pengukuran itu Patok ukur dibuat dari Kayu secukupnya, berpenampang 5 x 7 om. tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 100 cm. dengan bagian yang muncul diatas muka tanah cukup untuk memberikan indikesi peil +0,00 sesuai Gambar Kerja, dan diatasnya dtambahkan pipa besi untuk mencantumkan patokan ketinggian diatas peil + 0,00. Incikasi selanjutnya selain tersebut i atas agar dicantumkan pada patok ukur sesual petunjuk Konsultan Pengawas. Pada dasamya, patok ukur ini dibutuhkan sesuai patokan ketinggian atau peil permukaan yang ada dantercantum dalam Gambar Keri. Jumiah patok ukur yang harus dibuat oleh Kontraktor minimal 2 (dua) buah, dan lokasi penanamannya sesuai petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu atau terganggu selama pelaksanaan pembangunan berlangsung. Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan pembangunan selesai dan ada instruksi dari Konsultan Pengawas untuk dibongkar. 20.2, PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK), 20.21 Papan bangunan (bouwplank) dbuat dari kayu Borneo dengan ukuran tebal 3 cm. dan lebar 15 om., lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya, Sposa Teens 20.2.2 20.23. 20.24. 20.25. 20.26. a7} Hal Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 dengan jarak satu sama lain adalah 1,50 m. tetancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah, Papan bangunan dipasang sejarak 2,00 m. dari as pondasi teruar atau sesuai dengan keadaan setempat. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu dengan lainnya atau rata waterpass, Kecvali dkehendak ain oleh Konsultan Pengawas. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor / Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Kontraktor / Penyedia Jasa harus menjaga dan memelinara keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak dipertukan lagi Pasal 21 : PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN 21.1. JIN MEMASUKI TEMPAT KERJA. 244. 21.22. 21.2.3. 21.2.4. 21.25. 21.26. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor / Penyedia Jasa, tetapi karena bahan / material ataupun komponen jadi maupun mutu pekerjaannya sendin ditolak oleh Konsultan Pengawas / Direksi, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor / Penyedia Jasa dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsuitan Pengawas / Direksi Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak terlinat sebelum mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, dan Kontraktor / Penyedia Jasa harus memberkan kesempatan ssepenuhnya kepada Petugas J Ahi dari Konsultan Pengawas untuk memerksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terhat. Kontraktor / Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas kapan set pekerjaan ssudah siap atau diperkirakan akan siap diperksa dan Konsultan Pengawas tidak boleh menunda waktu_ pemerisaan, Kecuali apabila Konsultan Pengawas memberikan petunjuk tertuis kepada Kontraktor/ Penyedia Jasa apa yang harus dilakukan. Bila pemohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dhitung dari waktu diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, tidak terhitung hari libur hari raya) tidak dipenuhi / ditanggapi oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor / Penyedia Jasa dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi Bila Kontraktor / Penyedia Jasa_melalaikan perintah, Konsutan Pengawas / Direksi berhak menyuruhn ‘membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki Biaya_pembongkaran dan pemasangan / perbaikan Kembali menjadi tanggungan Kontraktor / Penyedia Jasa, tidak dapat di-kiaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan. Tpesttas Teme 18] He 21.3. KEMAJUAN PEKERJAAN 24.3.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh Kontraktor / Penyedia Jasa demikian pula metode | cara_pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas. 21.3.2. Apabila laju Kemajuan pekeriaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah sitentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka Konsultan Pengawas harus membertkan ppetunjuk secara tertuls langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan Iaju pekerjaan ‘sehingga pekerjaan dapat diselesalkan pada waktu yang telah ditentukan, 21.4, PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN. Bila Kontraktor/ Penyedia Jasa alau petugas lapangannya tidak berada di tempat Kerja dimana Konsultan Pengawas bermaksud untu memberikan petunjuk atau perintah, maka petunjuk atau perintah itu harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh Kontraktor/ Penyedia Jasa untuk rmenangani pekerjaan itu 21.5. TOLERANS!. SSeluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dkerjakan sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam spesifikasi dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya. Spesion Telns 1tHal BAB II SYARAT- SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PERATAAN DAN PEKERJAAN TANAH Pasal 1 UMUM 4.4. LINGKUP PEKERJAAN, 4.1.1, Secara umum Kontraktor Pelaksana menerima lahan terbangun dalam keadaan rata, padat, tanpa sampah, tanpa reruntuhan. 41.4.2. Melipuli semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peraatan, kegatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semiua pekerjaan : stripping, grubbing, penggalian, pengurugan, ppemadatan dan lainJain sesual dengan RKS dan gambar-gambar. 1.1.3. Pekerjaan pada seks-seks lain yang berhubungan dengan hal ini antara lain pekerjaan untuk konstuks. 1.1.4, Pelaksana menerima data daya dukung tanah, mempercayai atas Kebenaran data tersebut. 4.2. SYARAT - SYARAT 4.21. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab i 1.22. Laporan penyelidkan tanah : Laporan mengenai hal ii dapat diperoleh di kantor Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas. 4.2.3. _Kerugian akibat perbedaan data daya dukung tanah menjadi tanggung jawab pelaksana 4.2.4, Pemeriksaan lapangan dan melihat Kondisi-kondisi dan bahan-bahan yang akan ckerjakan sebelum ‘memulai pekerjaan. 4.2.5. _Kontraktor diwajibkan menyerahkan Kembali barang-barang hasil pembongkaran gedung lama, yang sebelumnya telah citetapkan oleh pemberitugas, barangjinventaris apa yang diperlukan dari gedung lama 1.2.6. Pemerksaan dan penguiian: Pekerjaan tanah yang diakukan akan diperiksa dan dij pada laboratorium Penyeliikan Tanah yang dpi oleh Pengawas, MK disetuju panitia pembangunan. 1.2.7. Jase-jasa Laboratorium akan meliput a. Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan boring. b. Menghasilkan data — data daya dukung tanah mendasar seperti persyaratan spi c. Rekomendas-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan dan spesifikas 4.28. Biaya Pengujian Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujan. Apabila hasil pengujan idek memenuhi syaret yang ditentukan maka Kontraktorharus menggal, mengurug dan memadatxan lagi sampai penguiian memenuhi ‘syarat yang ditentukan atas biaya kontraktor sendiri. Spero Towne 2] Hal 1.28. Prosedur pengujian Pengujian pemadatan terdii tas testest untuk mendapatken prosentasi relatif dari density maksimum yang dihasikan oleh pekerjaan-pekerjaan pemadatan yang dibandingkan dengan testest laboratorium ‘sebelumnya untuk density Kering secara teortis. Pengujan-penguiian dapat disesuaikan dengan metode fain yang disetujui Konsultan Pengawas. Pasal 2 PEKERJAAN TANAH PPekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang / galian di tanah dan termasuk pengurugan / pemadatan tanah Kembali yang diperlukan untuk ‘© Galian Tanah Septic Tank dan Pondasi GWT 2.1, MACAM GALIAN. Penggalan dibagi dalam macam-macam jens, yaity 2.1.1. Galian tanah biasa. Galan tanah bias mencakup semua galian yang bukan galian batu, gaian Konstruksi atau gaan ‘material dan bahan baku lainnya. 2.1.2. Galan batu Galian batu terdir dari pekerjaan menggali/ membongkar batu-batuan pada daerah galian yang ‘menurat pendapat Konsuitan Pengawas harus dilakukan pembongkaran. 2.1.3, Galian konstruksi / obstacle. Galian Konstruksi / obstacle adalah semua galian selain dari galian tanah dan galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam spesifkasi ini atau tercantum dalam Gambar Rencana,Semua galian yang disebut sebagai galian konstruksiteriri dari galian lantai bangunan, galian pondasi bangunan existing, galian perkerasan jalan / halaman, galian pipa / kabel list / pia gas, saluran-saluran serta konstruks+-konstruks lainnya, selain yang disebutkan pada spesifikas! ini, Semua pekerjaan galian harus cikerjakan sesuai dengan spesifikasi untuk ketiga macam galian tersebut di atas. Syarat-syarat kerja yang menyangkut bidang lain, ‘mengikuti Ketentuan-ketentuan letak, peil dan dimensi seperti yang dicantumkan dalam Gambar RRencana atau petunjuk Konsuitan Pengawas. 2.2. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang lengkap dengan ppenandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah ciperiksa seta disetujui Konsultan Pengawas. 2.3. Galian untuk konstruksi harus sesuai dengan Gambar Kerja dan bersih dari tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan. 2.4, Urutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjuk- petunjuk Konsultan Pengawas sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak / site atau menyebabkan timbuinya genangan air untuk waktu lebih dari 24 jam. 2.5. Jika pada galian terdapat akar kayu, Kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar, maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, Kemudian lubang yang tejadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap KetebalanS cm. lapis demi lapis sampai penuh sehingga Spesfios Tamme 26. 27. 28. 29. 2.10. an. 212. 2.13. 3] mencapai _ketinggian yang dinginkan Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor / Penyecia 4Jasa dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah Bila pada galian terdapat instalasi existing, Kontraktor_/. Peryetia Jasa_harus mengikuti prosedur sepertterurai dalam butir 3.1. sid. 3.3. Bila Kontraktor / Penyedia Jasa melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor / Penyecia Jasa wajib untuk menutupi Kelebihan galian tersebut dengan urugan pasir yang cipadatkan dan disrami ait setiap Ketebalan 5 cm. lapis. demi lapis sampal penuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan.Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Koniraktor/ Penyedia Jasa dan tidak dapat dilaim sebagai pekerjaan tambah. Dasar galian harus dikerjakan dengan tei, datar / rata sesuai dengan Gambar Kerja dan herus dibersihkan dar segala macam kotoran Galian pondasi harus dilakukan sesuaidengan lebar lantai Kerja pondasi atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja, dengan penampang lereng galan kiri dan kanan dimiringken 100 kearah luar pondasi dati As, kelinggian serta bentuk selesai sesuai Gambar Kerja, diperksa serta disetujui Konsuitan Pengawas. Kelebinan tanah galian harus dibuang keluar dari dalam tapak / site konstruksi.Area antara papan Patok Ukur dengan gaan harus bebas dari imbunan tanah. Untuk menjaga lerenglereng lubang galian agar tidak longsor / runtuh, maka apabila dianggap perlu ‘oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor / Penyedia Jasa harus memasang konstruksi penahan (casing) sementara dari bahan seng gelombang BJLS 50 atau setara, atau dari papan-papan tebal 3. cm. diperkuat dengan kayu-kayu dokken minimal diameter 8 cm. sehingga konstruksi tersebut dapat merjamin kestabilan lereng galan ‘Apabila dan atau arena permukaan air tanah tinggi, Kontraktor / Penyedia Jasa harus menyediakan ompa air secukupnya untuk menyedot air yang menggenangi galian. Disyaratkan bahwa seluruh permukaan gala terutama lantai galian, harus Kering untuk pekerjaan-pekerjzan selanjutnya, khususnya untuk pekerjzan + Pengurugan dan pemadatan + Pondasi beton setempat dan Sioof beton Baya untuk ingkup yang terurai pada butr 4.11. dan 4.12. di atas ditanggung oleh Kontraktor/ Penyedia .Jasa, seta tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah, Pasal 3 GALIAN STRUKTUR 3.1. LINGKUP PEKERJAAN, 344 GGalian struktur merupakan penggalian tanah untuk bangunan struktur, sesuai dengan batasan pekerjaan sebagaimana dielaskan disini atau sebagaimana tampak pada gambar. Pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal-pasal lain dalam spesifikasi ini tidakleh digolongkan sebagai galian struktur. 3.1.2. Galian struktur disini tidak dibatasi hanya pada galian / pengeboran struktur pondasi, tapi termasuk pekerjaan galian untuk poer, sloof dan batu kal ‘Sposa Tos lial 3.1.3. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan Kembali dengan material yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, berikut pembuangan bahan-bahan sisa, dan semua bahan serta peralatan lainnnya untuk ‘menghindarkan gala dari genangan ai tanah dan air permukean. 3.14, Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasiites peleksanaan dan kebutuhan- Kebutuhan lainnya_ yang iperiukan untuk meleksanakan pekeriaan tanh yang sesval dengan gambar.gambar dan spesikas! 3.2. PERSYARATAN PEKERJAAN. 3.24, Tata letak. Kontraktor / Penyedia Jasa bertanggung jawab atas tata letak yang diperiukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum penataan, Kontraktor / Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Bench mark yang bersifat tetap maupun sementara harus djaga dari kemungkinan gangguan atau pemindahan. 3.2.2. Pengawasan ‘Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, Kontraktor / Penyedia Jasa harus diwakii oleh seorang pengawas ahli yang sudah berpengalaman dalam bidang pekerjaan penggalian / pengurugan, yang ‘mengetahui semua aspek pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak. 3.23. Pekerjaan pembersihan dan pembongkaran. Semua benda di permukaan seperti pohon, akar dan tonjolan, serta ritangan-rntangan dan Iain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang tercantum dalam gambar, harus dibersihkan dan atau dibongkar, Kecuali untuk habhal di bawab ini fa, Sisa-sisa pohon yang tidek mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak mudah rusak, yang letaknya minimal 1 (satu) meter di bawah dasar poer. b. Pembongkaran tiang-tiang, saluran-saluran dan selokan-selokan hanya sedalam yang dliperlukan dalam penggalian di tempat tersebut. ©. Kecuali pada tempattempat yang harus digai, lubangubang bekas pepohonan dan |ubang-tubang lain, harus diurug kembali dengan bahan- bahan yang baik dan dipadatKan, 4. Kontraktor / Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk membuang sendin tanaman-tanaman dan puing-puing ke tempat yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. e. Kontraktor / Penyedia Jasa harus melestarixan semua benda-benda yang ditentukan tetap berada pada tempatnya, f. Galan konstruksi obstacie. Kiteia obstacle adalah berupa Konstruksi beton, pasangan batu kali, pasangan dinding tembok, bes+-besi tua dan lain-ain bekas konstruksi bangunan lama, dimana cara melakukan embongkarannya memeriukan metoda khusus dengan menggunakan peralatan yang lebih Khusus pula ( misainya pemecah beton / concrete breaker, compressor, mesin potong ) dibandingkan peralatan yang digunaken pada pekerjaan galian tanah. Semua brangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing harus segera dikeluarkan dar site dan dibuang ke tempat yang dtentukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas. Semua peralatan yang dipertukan pada paket pekerjaan ini, harus tersedia di lapangan dalam Keadaan siap pakal Batasan pembongkaran obstacle adalah sebagai beriut ‘+ Pada daerah titik galian pondasi sampai mencapai Kedalaman yang masih memungkinkan, obstacle tersebut bisa dibongkar /digali sesuai dengan kondisi dan sifat tanah pada daerah tersebut. ‘+ Pada jalur yang akan dibuat poer dan sloof, mulai dari permukaan tanh existing sampai dengan di bawah permukaan dasar urugan pasir dai Konstruksi beton poer dan sloot ‘Soest Teta a 3.3 PENGGALI 334 332, 333, 334 338, 336. 337. 338 339, 3.3.10. SIH Pembuangan humus. Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput harus dibersinkan, harus bebas dari sisa-sisa tanah bawah (sub sol), bekas- bekas pohon, akar-akar, batu-batuan, semak-semak atau bahan lainnya. Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus cibuang ke tempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/ Konsultan Pengawas. IAN, ‘Sebelum memulai pekerjaan gaan, Kontraktor/ Penyedia Jasa harus : * Dengan inisiatit sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase alamiah dari air ‘yang mengalir pada permukaan tanah, untuk mencegah galin tergenang ai. © Memeriksa segala pembongkaran dan pembersinan di tempat itu sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifasi ini © Memberitahu Konsultan Pengawas sebelum memulai suatu gaan apapun, agar elevasi penampang melintang dan pengukuran dapat diketahui dan dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan dengan struktur tidak boleh diganggu tanpa jin Konsultan Pengawas. Paritparit atau galian pondasi untuk struktur atau alas struktur, harus mempunyai tukuran yang cukup sehingga memungkinkan perletakan atau alas pondasi sesuai dengan ‘ukurannya. Bagian-bagian dinding / sisi part harus selalu ditopang, Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan perkiraan, sehingga secara tertulis Konsultan Pengawas dapat memerintahkan perubahan ukuran dan elevasijika dipertukan untuk rmenjamin pondasi yang kokoh Penggunaan mesin untuk penggaian diperbolehkan, Keoual untuk tempat- tempat dimana penggunaan mesin-mesin itu dapat merusak benda-benda yang berada didekatnya, bbangunan-bangunan ataupun pekerjaan yang telah rampung. Dalam hal ini metoda pekerjaan secara manual / dengan menggunakan tenaga buruh yang harus dlakukan. Bila diperukan, Kontraktor / Penyedia Jasa harus membuatturap sementara yang cukup kuat untuk menahan lerengdereng tanah galian supaya tidak ambruk, dan agar tidak mengganggu pekerjaan. Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan-bangunan yang berada didekat lereng galian tetap stabil Apabila terjadi Kerusakan bangunan (roboh) yang diakibatkan oleh pekerjaan galian, maka Kontraktor | Penyedia Jasa_ harus bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harus menggantinya / memperbaikinya atas biaya Kontraktor / Penyedia Jasa, Kontraktor/ Penyedia Jasa harus melakukan periindungan dan perawatan yang cukup untuk bagian-bagian pekerjaan di atas maupun di bawah tanah, drainase, saluran-saluran pembuang dan rintangan-rintangan yang dinadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kemiringan galian harus dibuat maksimal dengan perbandingan 1 (satu) horizontal dan 1 (satu) vertkal, kecuali diperinatkan lain dalam gambar. Batu-batu, kayu-kayu dan bahan-bahan lain dalam lubang galian yang tak berguna harus dlibuang dan tidak boleh diguniakan untuk pengurugan. Setiap kal galian selesai dikerjakan, Kontrakor/ Penyedia Jasa harus memberitahu Konsulten Pengawas mengenai hal tu dan pembuatan Lapisan Situ, Lanai Kerja atau penempatan material apapun tidak boleh ditskukan sebelum Konsultan Pengawas menyetujui kedalaman ondasi dan karakter tanh dasar pondasi Bila tanah dasar pondasi lembek, berlumpur atau tidak memenuhi syarat, maka bila diperintahkan oleh Konsultan Pengawas, —Kontraktor / Penyedia Jasa harus ‘menggantinya dengan material berbutr atau kerkil sebagaimana disyaratkan pada RKS ini Spestuas Towns 33.11 3.3.12. 34, AIR TANAH, 34.4 34.2, 3.4.3. 6Iie Material penggganti tersebut harus diurugkan dan dipadatkan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis 15 cm, sampai mencapal elevasi dasar pondasi dengan kepadatan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Kepadatan tanah dasar harus mencapai CBR 3%. Bila menurut Konsultan Pengawas tanah dasar pondas' tidak memenuhi syarat semata-mata karena kesalahan Kontraitor/ Penyedia .Jasa dalam mengerjakan kewajbannya, maka Kontraktor | Penyedia Jasa harus membuang dan mengganti tanah dasar pondasi atas tanggungan biaya sendir, atau menangguhkan pekerjaan galian itu sampai Kondisitanah dasar pondasi tersebut memenuhi syarat. ‘Semua material hasil galian bila memenuhi syarat, harus dimanfaatkan sebagai material lrugan atau timbunan, dan bila ternyata berlebinan maka harus dibuang, Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka Kontraktor / Penyedia Jasa harus segera mengambillangkat-langkah yang diperiukan untuk mencegab air ‘menggenangi galian dan alas struktur Bia galian tefaci pada tanah yang mengandung air permukaan, maka ait ini tidak dianggap sebagai air tanah dan merupakan kewajiban Kontraktor / Penyedia Jasa untuk menanggulanginya sesuai spesifkasi ini, sehingga tidak akan ada tambahan embayaran.Peniiaian apakah air ity merupakan air permukaan atau air tanah adalah rmutiak wewenang Konsultan Pengawas. Jka air dapat dihalangi memasuki galian dengan ‘menggunakan_cofferdam terbuka, maka air ini tidak dinilai sebagai ar tanah, Bila tinggi muka air di atas elevasi dasar galian, maka harus digunakan cofferdam yang kedap air. Bila diminta, Kontraktor/ Penyedia Jasa harus menunjukkan gambar -mengenai metoda pembuatan cofferdam yang dipakainya kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui. Cofferdam atau palung untuk pembuatan pondasi, secara umum harus dibuat di bawah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat mungkin Kedap air. Umumnya —dimensi cofferdam ity harussedemikian rupa —sehingga memberikan cukup kebebasan / keleluasaan untuk pembuatan acuan (form) dan pemeriksaannya serta memudahkan proses pemompaan air Keluar Bila menurut Konsultan Pengawas Keadaannya tidak memungkinken ‘untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas pondasi, maka Konsulten Pengawas dapat memerintahkan pembuatan lapisan beton penutup dengan ukuran tertentu, dan lapisan tersebut harus diletakkan sebagaimana tampak pada gambar atau mengikuti_petunjuk Konsultan Pengawas. Lalu galian harus dikeringkan dan alas pondasi diletakkan Bila digunakan palung berbeban, dan beban tersebut dipakai untuk menangguiangi tekenan hidrostatik yang bekerja tethadap dasar lapisan pondasi penutup, maka harus digunakan penyemat jangkar) Khusus untuk mentransfer selurun berat palung terhadap_lapisan pondasiBila lapisan pondasi penutup dibuat di bawah air, maka cofferdam harus dibuat pada muka air yang rendah. Cotferdam dibuat untuk melindungi beton dari kerusakan Kerena naiknya muka air dan efosi. Di dalam coffetéam tidak boleh ditinggalkan kayu- kayuan dan laindain tanpa jin Konsuitan Pengawas. Bila pekerjaan memompa air djnkan Gilakukan dari bagian galian pondasi, maka harus dicegah agar jangan ada bahan beton yang ikut terbawa Keluar.Setiap pekerjaan memompa yang dibutuhkan selama perietakan beton, atau selama waltu sekurang-kurangnya 24 jam sesudahnya harus menggunakan pompa yang sesuai dan ai diletakkan di luar acuan beton.Pemompaan air untuk mengeringkan ini tdak boleh dkeraken —sebelum lapisan cukup keras dan kuat untuk melawan tekanan hidrostatic Kecvaii bila ditentukan lain, cofferdam atau palung dengan segala kelengkapannya, harus ditongkar oleh Kontraktor / Penyedia Jasa segera setelah selesai pekerjaan sub- sirudtur. Pemindahanya harus sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan yang telah diselesaikan pesca Tens

You might also like