03. Bersyukur
Bersyukur
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya
Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. [14] Ibrahim : 7)
Apa Itu Bersyukur
Kata Syukur itu sering kita dengar di kehidupan sehar’ - hari, sampai sering menjadi do’a setelah selesai sholat
berjamaah.
Dijelaskan dalam Hadits Abu Daud Nomor 1301:
Telah menceritakan kepada Kami [‘Ubaidullah bin Umar bin Maisarah] telah menceritakan kepada Kami
[Abdullah bin Yazid Al Muari’J, telah menceritakan kepada Kami [Haiwah bin Syuraih], ia berkata; aku
mendengar ['Uqbah bin Muslim] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Abdurrahman Al Hubulij dari
[Ash Shunabihi] dari [Mu'adz bin Jabal] bahwa Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam menggandeng
tangannya dan berketa: "Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu.” Kemudian beliau berkata: "Aku
wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan,
"ALLAAHUMMA A'INNII'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK” (Ya Allah, bantulah aku
untuk berdzikir dan bersyukur kepadaMu serta beribadah kepadaMu dengan baik.) Mu'adz mewasiatkan
dengan hal tersebut kepada Ash Shunabihi dan Ash Shunabihi mewasiatkan hal tersebut kepada
Abdurrahman.
Dijelaskan dalam (@S. [16] An-Nahl:
18):
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu ticlak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah
benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang, (QS. [16] An-Nahl: 18)
jadi berdasarkan keterangan diatas, Jadi apa sih Syukur itu sebenarnya? (coba tanya mad’u).
Arti kata syukur terbagi dua
secara umum adalah berterima kasih kepada yang telah memberikan sesuatu kepada kita
Menurut istilah syara’, syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah subhanahu wa
ta‘alla dengan disertai ketundukan kepada-Nya dan mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan
kehendak Allah.
jadi dari uraian ditas dapat disimpulkan memanfaatkan mempergunakan segala nikmat & fasilitas yang di
titipkan kepada kita, Adapun nikmat & fasilitas mendasar itu terdapat pada setiap diri manusia baik yang
beriman atau belum beriman kepada ALLAH SWT yakni berupa Pendengaran, Penglihatan & Hati.
Dijelaskan dalam (@S. [16] An-Nahl:
a):
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia
memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur,
Jadi Bagaiman caranya bersyukur dengan 3 fasilitas ini? (coba tanya mad'u).
Dijelaskan dalam (@S. [7] Al-A'raf:179) :
Dan sungguh, akan Kamiisi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi
tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Tapi pada kenyataannya sangat sedikit orang yang mensyukuri nikmat dari 3 fasilitas dasar ini sehingga
banyak dari manusia ingkar dari nikmat penciptanya termasuk orang-orang yang mengaku dirinya beriman.
Dijelaskan dalam (@S. [32] As-Sajdah:
Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia
menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur
Jadi apa saja yang harus di syukuri oleh orang-orang yang telah mengaku dirinya ber
nikmat 3 fasilitas tadi yang di berikan ALLAH? (coba tanya mad'u).
jan & bersyukur atas
Hal. 0103. Bersyukur
1, Mensyukuri Nikmat Iman & Islam
Sebagai Orang mengaku Beriman hendaknya setiap insan mensyukuri islam sebagai agama yang diridhoi
ALLAH SWT,
Dijelaskan dalam (@S. [3] AliImran:19):
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali
setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-
ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
Maka tidak ada agama yang di terima di sisi ALLAH kecuali ISLAM
Dijelaskan dalam (@S. [3] All'Imran: 85):
Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang
rugi.
2. Mensyukuri Nikmat Al-Qur’an
Sebagai Orang Beriman, yakin Bahwa Al-Qur'an ini adalah _perkataan Allah yang wahyu kepada Rasulullah
melalui malaikat Jibril
Dijelaskan dalam (@S. [42] Asy-Syura:51):
Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan
wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan
izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.
Al-Qur'an adalah surat cinta dari Allah yang diturunkan kepada makhluknya. Ibarat seorang kekasih nan jauh di
sana yang mengirim surat kepada sang terkasih supaya datang padanya, sehingga isi suratnya berupa
ungkapan rasa sayang, rute perjalanan, hal-hal yang harus dihindari dan dilaksanakan, ancaman apabila sang
terkasih tidak datang padanya, dil. Begitupun isi Al-Qur'an didalamnya terdapat pedoman hidup manusia
untuk menggapai kebahagiaan di dunia maupun di akhiret. Selain itu, di dalam Al-Qur'an terdapat kisah-kisah
tentang pera Nabi dan manusia-manusia yang hidup di zaman sebelum Al-Qur'an diturunkan. Hal tersebut
agar dijadikan pelajaran oleh kita yang hidup setelah Al-Qur’an diturunkan. Oleh karna itu wajib bagi kita untuk
membaca Al-Gur’an serta mengambil pelajaran yang terkandung di dalamnya,
Dijelaskan dalam (@S. [29] Al-'Ankabut: 45):
Bacalah Kitab (Al-ur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah
(Shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,
Di jelaskan juga dalam Hadits Riwayat Muslim No. 1337 :
Telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Abu Taubah] ia
adalah Ar Rabi" bin Naf’, telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] yakni Ibnu Sallam, dari (Zaid bahwa ia
mendengar [Abu Sallam) berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Umamah Al Bahili] ia berkata; Saya
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Gur‘an, karena ia akan datang
memberi syafa’at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al
Bagarah dan Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan
menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak
membela pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya akan memperoleh barokah, dan
dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, dan pembacanya tidak dapat dikuasai
(dikalahkan) oleh tukang-tukang shir." Mu'awiyah berkata; "Telah sampai (khabar) kepadaku bahwa, Al
Bathalah adalah tukang-tukang sihir.” Dan telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Ad
Darimi] telah mengabarkan kepada kami [Yahya] yakni Ibnu Hassan, Telah menceritakan kepada kami
[Mu’awiyah] dengan isnad ini, hanya saja ia mentatakan; "Wa Ka’ annahumaa fii Kilaihimaa.” dan ia tidak
menyebutkan ungkapan Mu'awiyah, "Telah sampai (khabar) padaku.” “Baca pada bagian huruf tebal saja I!
Tapi pada nyatanya tetap ada saja orang-orang yang enggan membaca & mempelajari Al-ur’an walaupun
telah mengaku beriman pada kitab ALLAh (AL-Qur'an). Lalu bagaimanakah orang yang berpaling atau
enggan membaca, mempelajari serta mengamalkannya ? (Tanyakan pada Mad’u)
Dijelaskan dalam (@S.[42] Asy-Syura:51):
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit,
dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. [20] Taha :124)
Dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat
melinat?” (QS. [20] Taha :125)
Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu
mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan.” (QS. [20] Taha: 126)
Hal. 0203. Bersyukur
3. Mensyukuri segala nikmat dengan Mengerjakan Sholat
‘Syukur merupakan sesuatu yang tidak ada batasnya. Rasa syukur tidak memiliki batasan maksimal maupun
minimal dalam sepanjang hidup manusia. Mengapa rasa syukur memiliki hubungan dengan ibadah? sholat
adalah bentuk rasa syukur.
Dijelaskan dalam (@S. [42] Asy-Syura: SI
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. (QS. [108] Al-Kausar1).
Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah). (QS. [108] Al-Kausar:2)
Dan selanjutnya ada kelompok manusia yang Mereka berkata, Kami beriman kepada Allah dengan segala
keagungan-Nya dan kami juga beriman kepada hari akhir tapi tidak mau mengerjakan perintah Allah dan
menjauhi segala laranganNya
Dijelaskan dalam (@S. [2] Al-Bagarah: 8)
Dan di antara manusia ada yang berkata, “kami beriman kepada Allah dan hari akhir.” padahal sesungguhnya
mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.
Maka akan ada orang-yang penuh penyesalan akan kekafirannya, Kafir, berasal dari kata dasar yang terdiri dari
hurut kaf, fa’ dan ra’, Arti dasarnya adalah "tertutup” atau "terhalang”’ Secara istilah, kafir berarti "terhalang
dari petunjuk Allah”. Orang kafir adalah orang yang tidak mengikuti pentunjuk Allah SWT karena petunjuk tsb
terhalang darinya. Karna lawan kata dari syukur adalah kufur nikmat, yaitu enggan menyadari atau bahkan
mengingkari nikmat yang di karuniakan oleh Allah SWT.
Maka orang-orang yang kufur atau kafir ini menyesal hingga pada akhirnya memohon di keluarkan dari neraka
untuk minta di kembalikan ke dunia.
Dijelaskan dalam (@S. [23] Al-Mu'minun :107-108) :
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (kembalikanlah kami ke dunia), jika kami masih juga kembali (kepada
kekafiran), sungguh, kami adalah orang-orang yang zhalim.” (QS.[23] Al-Mu’minun : 107)
Dia (Allah) berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.”
(QS.[25] Al-Mu’minun 108)
Tambahai
Perintah tentang sholat
A. Perintah sholat sebagai wujud pembuktian telah ber-syahadat
di jelaskan dalam (@S. [20] Taha: 14)
Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk
mengingat Aku. (@S.[20] Taha :14)
8. Iman yang tidak di akui Allah
dijelaskan dalam (@S. [49] Al-Hujurat :14):
Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman,
tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam), karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu tat
kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh,
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
dijelaskan dalam Hadi
‘Abu Daud Nomor 4058
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata, telah menceritakan kepada kami (Waki’) berkata, telah
menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Pemisah antara seorang hamba dengan kekafiran ada meninggalkan shalat.”
dijelaskan dalam Hadits Bukhari Nomor 6683:
Telah menceritakan kepada kami [Ismail] telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abu Zanadi] dari [Al A’raj] dari [Abu
Hurairah? radiiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-
NYA, sungguh aku berkeinginan untuk dicarikan kayu bakar, kemudian kusuruh agar shalat dikumandangkan kemudian
kusuruh seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku datangi orang-orang yang meninggalkan shalat
kemudian aku bakar rumah mereka, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, kalau salah seorang diantara kalian
tahuakan mendapat sekerat daging gemuk atau dua bagian yang baik, niscaya ia akan menghadiri shalat isya”.
Hal. 03