Professional Documents
Culture Documents
LP Ca Laring
LP Ca Laring
DISUSUN OLEH :
NAMA : Muhammad Ramdani
NIM : 11409719064
TINGKAT : II (DUA)
SEMESTER : III (TIGA)
Muhammad Ramdani
NIM : 11409719064
Mengetahui
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Carsinoma laring adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel
skuamosa laring yang tidak normal/abnormal yang terbatas pada pita suara
yang bertumbuh perlahan karena suplai limpatik yang jarang ketempat sekitar
jaringan seperti epiglotis, pita suara palsu dan sinus-sinus piriformis yang
banyak mengandung banyak pembuluh limfe dan meluas dengan cepat dan
segera bermetastase kekelenjar limfe leher bagian dalam.
Karsinoma laring adalah karsinoma ( keganasan sel skuamosa pita suara
dan jaringan sekitarnya ( C. Long Barbara : 408 ).
Ca laring merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumor ganas
dibidang THT dan lebih bannyak terjadi pada pria berusia 50-70 tahun. Yang
sering adalah jenis karsinoma sel skuamosa (Kapita Selekta Kedokteran,
edisi 3. Hal : 136).
2. Etiologi
Penyebab kanker laring belum diketahui dengan pasti.Dikatakan oleh para
ahli bahwa perokok dan peminum alcohol merupakan kelompok orang –
orang dengan resiko tinggi terhadap terjadinya kanker laring.Penelitian
epidemiologic menggambarkan beberapa hal yang diduga menyebabkan
terjadinya kanker laring yang kuat ialah rokok , alkohol, dan oleh sinar
radioaktif. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko
terjadinya kanker, sebagai berikut :
a. Faktor Lingkungan
Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru – paru, mulut,
laring (pita suara), dan kandung kemih darah, seperti Leukemia.
c. Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker laring antara lain
Virus Epstein-Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di
China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi
karena faktor lingkungan dan genetik.
Menurut Bunner dan Suddart, Barbara C. Long, Robbin dan Kumar serta
D. Thone R. Cody.
Faktor-faktor predisposisi yang memicu munculnya Ca laring meliputi :
3. Manefestasi Klinis
Nyeri tenggorok
Sulit menelan
Suara Serak
Hemoptisis dan batuk
Sesak nafas
Berat Badan turun
4. Patifisiologi
Kanker laring yang terbatas pada pita suara tumbuh perlahan karena suplai
limfatik yang jarang. Di tempat manapun yang kering ( epiglottis, pita suara
palsu, dan sinus-sinus piriformis ). Banyak mengandung pembuluh limfe, dan
kanker pada jaringan ini biasanya meluas dengan cepat dan segera
bermefastase ke kelenjar limfe leher bagian dalam. Orang-orang yang
mengalami serak yang bertambah berat atau suara serak lebih dari 2 minggu
harus segera memeriksakan dirinya. Suara serak merupakan tanda awal
kanker pita suara, jika pengobatan dilakukan pada saat serak timbul ( yang
disebabkan tumor sebelum mengenai seluruh pita suara ) pengobatan
biasanya masih memungkinkan.
Tanda-tanda metastase kanker pada bagian laring biasanya berupa
pembengkakan pada leher, nyeri pada jakun yang menyebar ke telinga,
dispread, disfagia, pembesaran kelenjar limfe dan batuk. Diagnosa kanker
laring dibuat berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik terhadap laring
dengan laringoskopi langsung dan dari biopsy dan dari pemeriksaan
mikroskopi terhadap laring ( C. Long Barbara. 1996 : 408-409 ).
5. Komplikasi
Berdasarkan pada data pengkajian. potensial komplikasi yang mungkin terjadi
termasuk:
a. Distres pernapasan (hipoksia, obstruksi jalan napas, edema trakea)
b. HemoragiInfeksi
6. Penatalaksanaan
Pengobatan untuk kondisi ini bervariasi sejalan dengan keluasan malignasi.
Pengobatan pilihan termasuk terapi radiasi dan pembedahan. Pemeriksaan
gigi dilakukan untuk menyingkirkan setiap penyakit mulut. Semua masalah
yang berkaitan dengan gigi diatasi jika mungkin dan dilakukan sebelum
pembedahan.
a. Terapi Radiasi
Hasil yang sangat memuaskan dapat dicapai dengan terapi radiasi pada
pasien yang hanya mengalami satu pita suara yang sakit dan normalnya
dapat digerakkan ( yaitu bergerak saat fonasi )
Selain itu pasien ini masih memiliki suara yang hampir normal. Beberapa
mungkin mengalami kondriti ( inflamasi kartilagi ) atau stenosis, sejumlah
kecil dari mereka yang mengalami stenosis nantinya membutuhkan
laringotomi. Terapi radiasi juga dapt digerakkan secara pra operatif untuk
mengurangi ukuran tumor
b. Pembedahan Parsial
Laringektomi parsial ( laringotomi –tirotomi ): Laringektomi parsial
direkomendasikan pada kanker area glotis tahap dini ketika hanya satu
pita suara yang kena. Tindakan ini mempunyai angka penyembuhan
yang sangat tinggi . Dalam operasi ini, satu pita suara diangkat dan
semua struktur lainnya teteap utuh. Suara pasien kemungkinan menjadi
parau, jalan nafas akan tetap utuh dan pasien seharusnya tidak
memiliki kesulitan menelan.
Laringektomi supraglotis ( Horizontal ): Laringektomi supraglotis
digunakan dalam penatalaksanaan tumor supraglotis. Tulang hyoid,
glottis dan pita suara palsu diangkat. Pita suara kartilogi krikoid dan
trakea tetap utuh. Selama operasi dilakukan di seksi leher radikal pada
tempat yang sakit. Selang traketomi dipasang dalam trakea sampai
jalan nafas glottis pulih. Selang traketomi ini biasanya diangkat setelah
beberapa hari dan stoma dibiarkan menutup. Nutrisi diberikan melalui
selang nasograstik sampai terdapat penyembuhan dan tidak ada lagi
resiko aspirasi.Pasca operatif, klien kemungkinan akan mengalami
kesulitan untuk menelan selama 2 minggu pertama. Keuntungan utama
dari operasi ini adalah bahwa suara akan kembali pulih seperti biasa.
Laringektomi Hemivertikal; Dilakukan jika tumor meluas di luar pita
suara, tetapi perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada
area subglotis. Dalam prosedur ini, kartilago tiroid laring dipisahkan
dalam garis tengah leher dan bagian pita suara ( satu pita suara sejati
dan satu pita suara palsu ) dengan pertumbuhan tumor diangkat.
Kartilago aritenoid dan setengah kartilago tiroid diangkat. Pasien akan
mempunyai selang trakeostomi dan selang nasogastrik selama operasi.
Pasien beresiko mengalami operasi pasca operatif. Beberapa
perubahan dapat terjadi pada kualitas suara ( sakit tenggorokan ) dan
proyeksi. Namun demikian fungsi nafas dan jalan menelan tetap utuh.
Langektomi Total: Dilakukan ketika kanker meluas di luar pita suara.
Lebih jauh ketulang hyoid, epiglottis, kartilago krikoid dan dua atau tiga
cincin trakea diangkat. Lidah, dinding faringeal, dan trakea ditinggalkan.
Laringektomi total membutuhkan stoma trakeal permanen. Stoma ini
mencegah aspirasi makanan dan cairan ke dalam saluran pernapasan
bawah, karena laring yang memberikan perlindungan spingter tidak ada
lagi. Pasien tidak akan mempunyai suara lagi tetapi fungsi menelan
akan normal. Laringektomi total merubah cara dimana aliran udara
digunakan untuk bernafas dan berbicara. ( Brunner & Suddarth, 2002 :
557-558 )
c. Kemoterapi
Penggunaan obat untuk menangani kanker disebut kemoterapi atau agen
antineoplastik. Obat ini digunakan untuk membunuh sel kanker dan
menghambat perkembangannya. Semua sel baik normal maupun sel
kanker berjalan mengikuti siklus sel. Agen kemoterapi bekerja pada fase
siklus sel berbeda disebut siklus non spesifik, kebanyakan agen
kemoterapeutik paling efektif ketika sel-sel secara aktif sedang membelah.
1. Pengkajian
Data awal yang ditemukan pada klien dengan kanker laring adalah suara
serak yang tidak sembuh-sembuh yang disertai dengan adanya pembesaran
dan perubahan pada daerah leher. Menurut Cody D. Thaher, C. Long
Barbara, Harrison, Sjmsuhidayat dan Suddart Bunner pada pengkajian akan
didapatkan data sebagai berikut :
a. Biografi
Keluhan utama pada klien Ca. Laring meliputi nyeri tenggorok. sulit
menelan,sulit bernapas,suara serak,hemoptisis dan batuk, penurunan
berat badan, nyeri tenggorok, lemah
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
-Suhu
-Tekanan Darah
-Respirasi
-Nadi
-Pengukuran BB
-Kepala
-Pembengkakan kelenjar limfe post dan pre aurikel-Leher
c. Pemeriksaan Penunjang
Laringoskopi : Cara memeriksa laring dengan melakukan inspeksi
terhadap sisi luar laring pada leher dan gerakan-gerakan pada saat
menelan. Pada kanker laring gerakan menelan akan bergerak ke
bawah saat inspirasi atau tidak bergerak. Pada palpasi ditemukan
adanya pembesaran dan nyeri.
Pemeriksaan sinar x jaringan lunak : terdapat penonjolan pada
tenggorokan.
Pemeriksaan poto kontras : dengan penelanan borium menunjukkan
adanya lesi-lesi loca
Pemeriksaan MRI : identifikasi adanya metastasis dan evaluasi respon
pengobatan.
6. Intervensi Keperawatan
Dx 1
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan
sebagian atau seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas, batuk
dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Dx 3
Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah, pembengkakan jaringan,adanya
selang nasogastrik atau orogastrik.
Intervensi
Rasional
kelemahan otot diakibatkan oleh reseksi otot dan saraf pada struktur leher
dan atau bahu. Kurang sokongan meningkatkan ketidaknyamanan dan
mengakibatkan cedera pada area jahitan.
menelan menyebabkan aktivitas otot yang dapat menimbulkan nyeri
karena edema atau regangan jahitan
alat menentukan adanya nyeri dan keefektifan obat
derajat nyeri sehubungan dengan luas dan dampak psikologi
pembedahan sesuai dengan kondisi tubuh.Diharapkan dapat menurunkan
atau menghilangkan nyeri
Dx 4
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
jenis masukan makanan sementara atau permanen, gangguan mekanisme
umpan balik keinginan makan, rasa, dan bau karena perubahan pembedahan
atau struktur, radiasi atau kemoterapi.
Intervensi
Rasional
Dx 5
Gangguan citra diri berhubungan dengan kehilangan suara,perubahan anatomi
wajah dan leher
Intervensi
Rasional