You are on page 1of 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Satuan Pendidikan : SMK Negeri 24 Jakarta


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/ Semester : XI / 1
Topik : Menganalisis sistem pemerintahan di Indonesia

1. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran scintific dengan model pembelajaran discovery learning, peserta
didik dapat menganalisis dan menyajikan sistem pemerintahan di Indonesia dengan
berkolaborasi dan mengkomunikasikan secara mandiri.

2. Materi/Topik
Sistem Pemerintahan di Indonesia

3. Metode Pembelajaran
dengan membaca artikel, menonton video dari youtube.

4. Kegiatan Pembelajaran (90 menit)

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


A. Pendahuluan
 Guru melakukan pembukaan dengan salam dan memulai pembelajaran dengan doa
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin dengan memanggil
nama peserta didik sesuai dengan yang tertera dalam buku absensi
 Guru menanyakan kondisi dan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
 Guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran hari ini
 Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan. “Apakah yang diketahui tentang pemerintahan?”
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari (motivasi)
B. Kegiatan Inti
 Guru memberikan materi bahan ajar yang berupa power point Sistem
Pemerintahan di Indonesia
 Peserta didik mengamati dan memahami tayangan Sistem Pemerintahan di
Indonesia.
 Peserta didik memberikan tanggapan/pertanyaan terkait materi yang belum
dipahami. (Identifikasi Masalah)
 Peserta didik lainnya dapat menjawab atau memberikan tanggapan atas pertanyaan
temannya.
 Guru menyampaikan LKPD untuk dikerjakan peserta didik di kelas. Hasil
pekerjaan dikumpulkan kepada guru. (Pengumpulan Data)
 Bersama peserta didik menyimpulkan LKPD dan menyampaikan tujuan dari
pemberian LKPD
C. Kegiatan Penutup
 Guru bersama peserta menyimpulkan materi Sistem Pemerintahan di Indonesia.
 Guru mengingatkan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
 Guru menutup pembelajaran dan memandu doa bersama

5. Teknik Penilaian
A. Penilaian
1. Sikap
Instrumen penilaian sikap melalui pengamatan pada saat KBM meliputi motivasi,
tanggungjawab, dan disiplin
2. Pengetahuan
Tes tertulis dan penugasan yang diberikan melalui LKPD
3. Keterampilan
- Kinerja proses pengerjaan LKPD

NO ASPEK PENILAIAN JENIS/TEKNIK INSTRUMEN


(terlampir)
1. Sikap Non Tes: Lembar:
Observasi  Obervasi
 Jurnal Sikap
2. Pengetahuan Tes:  Lembar evaluasi
Isian soal berupa soal tes
objektif
 LKPD
3. Keterampilan Tes:  jobsheet
proyek

Jakarta, Juli 2022

Tim MGMP PPKN SMK 24


Asesmen:
I. Evaluasi Pembelajaran

Penentuan Teknik dan bentuk penilaian

No Aspek yang Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Waktu Penilaian


dinilai
1 Sikap Observasi dan Lembar Ceklis Selama proses
keaktifan dalam Praktek Baik Nilai pembelajaran
proses pembelajaran, Utama Karakter
diskusi dan Selama Belajar di
pengumpulan tugas Rumah

2 Pengetahuan Hasil Tes Formatif Soal tes Setelah selesai


dan penugasan pembelajaran
(Pilihan
Ganda dan
Uraian)

Softfile /pdf beserta Lembar Kinerja


3 Keterampilan lampiran video Presentasi Pada saat penyajian
/artikel hasil tugas Check list keaktifan dan pengumpulan
diskusi, tanya jawab, hasil laporan bentuk
menuliskan simpulan file pdf Selama
di buku proses pembelajaran

Remidial dan Pengayaan

Remidial berlaku bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian atau analisis kesulitan belajar.
1. Memberi soal ulang
2. Guru melakukan diskusi personal dan menanyakan hal – hal yang belum dimengerti
3. Memberi tugas agar dikerjakan bersama teman / berkelompok dengan yang sudah tuntas

Kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman materi (kompetensi) bagi
yang sudah tuntas / sesuai dan di atas target IPK
1. Melakukan pendampingan / memberi tutor kepada teman sebaya yg remidial
2. Diberikan studi kasus / analisis artikel lain yang lebih tinggi tingkat pemikiranya
Refleksi Peserta Didik dan Guru

Pertanyaan refleksi untuk peserta didik :

1. Sejauh mana pemahaman kalian mengenai system pemerintahan?


2. Sejauh mana kalian memahami system pemerintahan di Indonesia?
3. Apa tujuan mempelajari system pemerintahan?
4. Apakah kalian memiliki kesulitan pada materi ini?
5. Pengalaman baru apa yang kalian dapatkan pada pertemuan kali ini?

Pertanyaan refleksi untuk guru :

1. Apakah rencana pembelajaran sudah sesuai dengan apa yang sudah disiapkan?
2. Apakah peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik?
3. Apakah kelebihan dari kegiatan pembelajaran ini?
4. Apa yang harus diperbaiki dalam kegiatan ini?

Konsep Penialaian Pembelajaran

Teknik penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Uraian
c. Penilaian Keterampilan : unjuk kerja (LKPD) (terlampir)
1. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Rubrik
b. Tes Tertulis : Uraian
c. Unjuk Kerja : Format penilaian
2. Instrumen penilaian Sikap, pengetahuan dan ketrampilan (terlampir)

LAMPIRAN-LAMPIRAN PERTEMUAN 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Bahan Ajar Pertemuan 1

a. Identitas

Nama : Elen Nurdiana, S. Pd


Satuan Pendidikan : SMKN 24 Jakarta
Kelas : XI/1
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan di Indonesia
Waktu : September 2022

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan system pemerintahan menurut UUD NRI Tahun 1945.
2. Peserta didik dapat Menjelaskan periodesasi perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia
3. Peserta didik dapat Menyebutkan macam-macam sistem pemerintahan
4. Peserta didik dapat Menganalisis sistem pemerintahan di Indonesia
5. Peserta didik dapat Menyaji hasil analisis sistem pemerintahan di Indonesia

Nama Anggota Kelompok :


1. ....................................................................................
2. ....................................................................................
3. ....................................................................................
4. ....................................................................................
5. ....................................................................................

Silahkan kalian tuliskan hal-hal penting yang kalian dapatkan setelah mengumpulkan data dan
informasi dari buku paket maupun internet dan jawablah pertanyaan di bawah ini.

Jawaban hasil mengumpulkan data dan informasi dari buku paket dan internet!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………

Format Pertanyaan Unjuk kerja Kelompok

PENCARIAN JAWABAN
DATA
Pencarian informasi
melalui Kepustakaan,
Internet, Buku, Modul ………….
dll
Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1945 –
1949)

Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1949 –
1950)

Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1950 –
1959)

Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1959 –
1966)

Periodisasi system
pemerintahan di ……..
Indonesia (1966 –
1998)
Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1998 –
Sekarang)

SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA

1. Pengertian Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata,


yaitu sistem dan pemerintahan. Kata sistem dalam bahasa Inggris mengandung
makna system, yang berarti tatanan, susunan, jaringan, dan cara. Sedangkan istilah
sistem dalam bahasa Yunani (systema) mengandung pengertian : 1) sebagai
keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian, dan 2) hubungan yang berlangsung
antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.

Kata sistem, juga memiliki pengertian yang bermacam-macam, sebagaimana tersebut di


bawah ini.

1. Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir.
2. Sistem adalah keseluruhan dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional,
baik antar bagian-bagian maupun hubungan struktural sehingga hubungan tersebut
menimbulkan suatu ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
3. Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh, di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang pada gilirannya merupakan sistem yang tersendiri.
Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing namun tetap saling
berhubungan antara satu dengan yang lain menurut pola tertentu demi tercapainya tujuan
dan fungsi yang sama.
4. Sistem adalah seperangkat komponen, elemen, unsur atau subsistem dengan segala
atributnya yang satu dengan lainnya saling berkaitan, saling mempengaruhi dan saling
tergantung. Kesemuanya merupakan suatu kesatuan.

Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, sedangkan kata pemerintah berasal dari
kata perintah. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata tersebut di atas memiliki arti
sebagai berikut.

1. perintah adalah perkataan yang berarti menyuruh melakukan sesuatu,


2. pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, dan negara
3. pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.

Jadi, pengertian pemerintahan secara keseluruhan adalah organ yang berwenang


memproses pelayanan publik dan berkewajiban memproses pelayanan sipil bagi setiap
orang melalui hubungan pemerintahan, sehingga setiap anggota masyarakat yang
bersangkutan menerimanya pada saat diperlukan, sesuai dengan tuntutan (harapan)
yang diperintah.

Untuk memudahkan pemahaman, dapat diidentifikasikan beberapa pengertian


pemerintahan melalui pendekatan kelembagaanseagai berikut.

1. Pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang oleh konstitusi negara
disebut sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan. Hal ini, misalnya, terdapat di
Indonesia di dalam UUD 1945, segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara, kekuasaan
pemerintah tidak hanya menjalankan fungsi eksekutif saja melainkan juga meliputi fungsi
lainnya, termasuk legislatif dan yudikatif.
2. Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktivitas atau kegiatan yang diselenggarakan
oleh presiden atau perdana menteri sampai level birokrasi yang paling rendah
tingkatannya. Dengan demikian, pemerintah dalam arti sempit hanya mencakup
penyelenggara fungsi eksekutif.
3. Pemerintah dalam arti pelayan adalah aktivitas penyelenggara negara yang
memberikan pelayanan dan melayani kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan beberapa pengertian sistem ini, apabila kita kaitkan dengan pemerintahan,
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Maksud dari keseluruhan yang utuh dan bulat adalah pemerintah.


2. Komponen-komponen pemerintah yaitu, lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Masing-masing memiliki fungsi yang berkaitan dan berhubungan dalam
mencapai tujuan pemerintah negara.
3. Masing-masing lembaga tersebut di atas, sebenarnya merupakan sebuah sistem.
Dengan kata lain, dibawah strukturnya terdapat subsistem lagi, yaitu berupa departemen-
departemen dan lembaga-lembaga non-departemen yang masing-masing memilliki tugas
dan fungsi khusus.

Periodisasi Sistem Pemerintahan di Indonesia :

1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949

- Bentuk Negara : Kesatuan


- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta (18 Agustus 1945 - 19 Desember
1948)
Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI) (19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)

Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang
memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensiil menjadi parlementer. Gelagat ini
sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu,
tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan
Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung tombak
diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda. Setelah munculnya
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 November 1945, terjadi pembagian kekuasaan dalam
dua badan, yaitu kekuasaan legislatif dijalankan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
dan kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap dipegang oleh presiden sampai tanggal 14
November 1945. Dengan keluarnya Maklumat Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan
eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi
dari dibentuknya sistem pemerintahan parlementer.

2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950

- Bentuk Negara : Serikat (Federasi)


- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
- Konstitusi : Konstitusi RIS
- Lama periode : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
- Presiden dan Wapres :
1. Ir. Soekarno = presiden RIS (27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950)
2. Assaat = pemangku sementara jabatan presiden RI (27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950)

Pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 september 1949 dikota Den Hagg (Netherland)
diadakan konferensi Meja Bundar (KMB). Delegasi RI dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, Delegasi
BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid Alkadrie dan delegasi
Belanda dipimpin olah Van Harseveen. Adapun tujuan diadakannya KMB tersebut itu ialah untuk
meyelesaikan persengketaan Indonesia dan Belanda selekas-lekasnya dengan cara yang adil
dan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa syarat kepada Republik Indonesia
Serikat (RIS). Salah satu keputusan pokok KMB ialah bahwa kerajaan Balanda mengakui
kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dam tidak dapat dicabut kembali kepada RIS
selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949. Demikianlah pada tanggal 27 Desember
1949 Ratu Juliana menandatangani Piagam Pengakuan Kedaulatan RIS di Amesterdam. Bila
kita tinjau isinya konstitusi itu jauh menyimpang dari cita-cita Indonesia yang berideologi
pancasila dan ber UUD 1945 karena :

1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalisme) yang terbagi dalam 16 negara
bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan kenegaraan (pasal 1 dan 2 Konstitusi RIS).
2. Konstitusi RIS menentukan suatu bentuk negara yang leberalistis atau pemerintahan
berdasarkan demokrasi parlementer, dimana menteri-menterinya bertanggung jawab atas
seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (pasal 118, ayat 2 Konstitusi RIS)
3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa atau semangat pembukaan
UUD proklamasi sebagai penjelasan resmi proklamasi kemerdekaan negara Indonesia
(Pembukaan UUD 1945 merupakan Decleration of independence bangsa Indonesia, kata tap
MPR no. XX/MPRS/1996). Termasuk pula dalam pemyimpangan mukadimah ini adalah
perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang kemudian yang membuka jalan
bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati hingga menjadi sumber segala
penyelewengan didalam sejarah ketatanegaraan Indonesia.

3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959

- Bentuk Negara : Kesatuan


- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Parlementer
- Konstitusi : UUDS 1950
- Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta

UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1950
hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 . UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik
Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang
Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta. Konstitusi ini
dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante
hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil
memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru
hingga berlarut-larut. Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante
untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai
bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum
berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-
pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden
Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang
isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan
pemungutan suara. Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju.
Meskipun yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang,
karena jumlah suara tidak memenuhi kuorum. Pemungutan suara kembali dilakukan pada
tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum.
Untuk meredam kemacetan, Konstituante memutuskan reses yang ternyata merupkan akhir dari
upaya penyusunan UUD. Pada 5 Juli 1959 pukul 17. 00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit
yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka. Isi dekrit presiden 5 Juli 1959.

4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Demokrasi Terpimpin)

- Bentuk Negara : Kesatuan


- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta

Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Latar belakang
dikeluarkannya dekrit ini adalah:

1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan
persaingan partai politik yang semakin menajam.
2. Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang dasar
3. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan bersenjata di daerah-daerah

Berikut Isi Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959:

1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945.


2. Pembubaran Badan Konstitusional
3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara

Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin

1. Bentuk pemerintahan Presidensial Ir. Soekamo sebagai Presiden dan Perdana menteri
dengan kabinetnya dinamakan Kabinet Kerja.
2. Pembentukkan MPR sementara dengan penetapan Presiden No. 2 tahun 1959.
Keanggotaan MPRS terdiri dari 583 anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan daerah
dan 200 wakil-wakil golongan.
3. Pembentukkan DPR sementara berdasarkan penetapan Presiden No. 3 tahun 1959 yang
diketuai oleh Prcsiden dengan 45 orang anggotanya.
4. Pembentukkan Front Nasional melalui penetapan Prcsiden No. 13 tahun 1959. tertanggal 31
Desember 1959. Tujuan Front Nasional adalah: a. Menyelesaikan Revolusi Nasional b.
Melaksanakan pembangunan semesta nasional c. Mengembalikan Irian Barat dalam wilayah
RI. Front Nasional banyak dimanfaatkan oleh PKI dan simpatisannya sebagai alat untuk
mencapai tujuan politiknya.
5. Pembentukkan DPRGR Presiden Soekarno pada 5 Maret 1959 melalui penetapan Presiden
No. 3 tahun 1959 membubarkan DPR hasil Pemilu sebagai gantinya melalui penetapan
Presiden No. 4 tahun I960 Presiden membentuk DPRGR yang keanggotaannya ditunjuk
oleh Soekarno.
6. Manipol USDEK Manifesto politik Republik Indonesia (Manipol) adalah isi pidato Presiden
Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1959. Atas usul DPA Manipol dijadikan GBHN dengan
Ketetapan MPRS No. 1 MPRS/I960, Menurut Presiden Soekano intisari dari Manipol ada
lima yaitu : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan
Kepribadian Indonesia. Disingkat menjadi USADEK. Berkembang pula ajaran Presiden
Soekano yang dikenal dengan NASAKOM (Nasionalisme, Agama dan Komunis).
7. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 200 dan 201 tahun 1960 Presiden membubarkan
Partai Masyumi dan PSI dengan alasan para pemimpin partai tersebut mendukung
pemberontakan PRRI/Permesta.

Keadaan Ekonomi Mengalami Krisis, terjadi kegagalan produksi hampir di semua sektor. Pada
tahun 1965 inflasi mencapai 65 %, kenaikan harga-harga antara 200-300 %. Hal ini disebabkan
oleh

1. penanganan dan penyelesaian masalah ekonomi yang tidak rasional, lebih bersifat politis dan
tidak terkontro.
2. adanya proyek merealisasikan dan kontroversi.

Pada masa demokrasi terpimpin ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:

1. Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA
menjadi Menteri Negara
2. MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
3. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai Komunis
Indonesia

5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)

- Bentuk Negara : Kesatuan


- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Presiden dan Wapres :

1. Soeharto (22 Februari 1966 – 27 Maret 1968)


2. Soeharto (27 Maret 1968 – 24 Maret 1973)
3. Soeharto dan Adam Malik (24 Maret 1973 – 23 Maret 1978)
4. Soeharto dan Hamengkubuwono IX (23 Maret 1978 –11 Maret 1983)
5. Soeharto dan Try Sutrisno (11 Maret 1983 – 11 Maret 1988)
6. Soeharto dan Umar Wirahadikusumah (11 Maret 1988 – 11 Maret 1993)
7. Soeharto dan Soedharmono (11 Maret 1993 – 10 Maret 1998)
8. Soeharto dan BJ Habiebie (10 Maret 1998– 21 Mei 1998)

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan
Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang dari
Pancasila dan UUD 1945 yang murni, terutama pelanggaran pasal 23 (hutang
Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang
memberi kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam kita. Pada
masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara melalui
sejumlah peraturan:

1. Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan


untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan
terhadapnya
2. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain
menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu
harus minta pendapat rakyat melalui referendum.
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan
pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

6. Sistem Pemerintahan Periode 1998 – sekarang

- Bentuk Negara : Kesatuan


- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 21 Mei 1998 – sekarang
- Presiden dan Wapres :
1. B. J Habiebie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
2. Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)
3. Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)
4. Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla (20 Oktober 2004 – 20
Oktober 2009)
5. Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono (20 Oktober 2009 – 2014)
6. Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla (20 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019)

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen)


terhadapUUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada
masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan
rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes”
(sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945
tentangsemangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti
tatanannegara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi
dannegara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhanbangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah
PembukaanUUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan
atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta
mempertegas sistem pemerintahan presidensial.

Daftar Pustaka:
Yuyus Kardiman 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI. Penerbit Erlangga

REKAPITULASI PORTOFOLIO LEMBAR KERJA HASIL DISKUSI


KELOMPOK
Kelas :
…………………………………………………………………………
Jumlah Pertemuan :
…………………………………………………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
…………………………………………………………………………

PERTEMUAN
NO NAMA KELOMPOK

1 Kelompok 1. ……………………………………………..

2 Kelompok 2. ……………………………………………..

3 Kelompok 3. ……………………………………………..

4 Kelompok 4. ……………………………………………..

5 Kelompok 5. ……………………………………………..
6. Kelompok 6. ……………………………………………..

……………..,………………………………
Guru Mata Pelajaran

…………………………………………….

PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

A. PENILAIAN SIKAP
1. Sikap Spiritual
a) Jenis/Teknik penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen dan Instrumen : Jurnal Perkembangan Sikap

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL

Nama Sekolah : SMKN 24 Jakarta


Kelas/Semester : XI/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : PPKn

Tabel 1. Jurnal Penilaian Sikap Spiritual


Nama Peserta Tindak
No Tanggal Catatan Perilaku Positif/Negatif Butir Sikap
Didik Lanjut
1
2
3
4
5
Keterangan:
1) Lembar jurnal penilaian sikap spiritual oleh guru mata pelajaran saat proses belajar mengajar di
dalam kelas maupun diluar kelas.
2) Kolom tanggal, diisi terjadinya peristiwa/kejadian.
3) Kolom nama peserta didik, peserta didik yang menjadi pelaku dalam peristiwa yang tercatat.
4) Kolom catatan perilaku, kejadian atau perilaku yang ditunjukan peserta didik.
5) Kolom positif/negatif, nilai butir sikap itu positif atau negatif.
6) Kolom butir sikap, sikap dalam kejadian atau perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
7) Kolom tindak lanjut terhadap kejadian atau perilaku yang ditunjukkan peserta didik (apresiasi,
teguran).

Tabel 2. Penilaian Sikap Spiritual


Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom sesuai dengan sikap kamu sehari-hari dalam kriteria
sebagai berikut.
1) Tidak pernah
2) Kadang-kadang
3) Sering
4) Selalu
Berikan alasan kamu bersikap demikian!

No Sikap 1 2 3 4 Alasan

1 Saya berdoa sebelum


dan sesudah
menjalankan sesuatu
2 Saya menjalankan
ibadah tepat waktu
3 Saya bersyukur atas
nikmat dan karunia
Tuhan YME
4 Saya mensyukuri
kemampuan dari
Tuhan YME
5 Saya mengucapkan
syukur Ketika
berhasil mengerjakan
sesuatu
6 Saya berserah diri
kepada Tuhan apabila
gagal dalam
mengerjakan sesuatu
7 Saya menjaga
lingkungan hidup di
sekitar rumah, tempat
tinggal, sekolah dan
masyarakat
8 Saya memelihara
hubungan baik
dengan sesama umat
ciptaan Tuhan YME
9 Saya bersyukur
kepada Tuhan YME
sebagai bangsa
indonesia
10 Saya menghormati
orang lain
menjalankan ibadah
sesuai agamanya.

2. Sikap Sosial
a) Jenis/Teknik penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen dan Instrumen : Jurnal Perkembangan Sikap

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL

Nama Sekolah : SMKN 24 Jakarta


Kelas/Semester : XI/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : PPKn
Tabel 3. Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Nama Peserta Tindak
No Tanggal Catatan Perilaku Positif/Negatif Butir Sikap
Didik Lanjut
1
2
3
4
5
Keterangan:
1) Lembar jurnal penilaian sikap sosial oleh guru mata pelajaran saat proses belajar mengajar di
dalam kelas maupun diluar kelas.
2) Kolom tanggal, diisi terjadinya peristiwa/kejadian.
3) Kolom nama peserta didik, peserta didik yang menjadi pelaku dalam peristiwa yang tercatat.
4) Kolom catatan perilaku, kejadian atau perilaku yang ditunjukan peserta didik.
5) Kolom positif/negatif, nilai butir sikap itu positif atau negatif.
6) Kolom butir sikap, sikap dalam kejadian atau perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
7) Kolom tindak lanjut terhadap kejadian atau perilaku yang ditunjukkan peserta didik (apresiasi,
teguran).
Tabel 4. Penilaian Sikap Sosial
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom sesuai dengan sikap kamu sehari-hari dalam kriteria
sebagai berikut.
1) Tidak pernah
2) Kadang-kadang
3) Sering
4) Selalu
Berikan alasan kamu bersikap demikian!

No Sikap Indikator 1 2 3 4 Alasan

1 Jujur Saya tidak


menyontek
dalam
mengerjakan
ulangan/ujian

Saya tidak
mengambil atau
menyalin karya
orang lain tanpa
izin
2 Bertanggung Saya
jawab mengumpulkan
tugas tepat waktu

Saya selalu
mengerjakan

No Sikap Indikator 1 2 3 4 Alasan


tugas yang
diberikan guru
3 Disiplin Saya datang
tepat waktu

Saya patuh pada


tata tertib atau
aturan
Bersama/sekolah
4 Toleransi Saya tidak
mengganggu
teman yang
berbeda
pendapat

Saya
menghormati
teman yang
berbeda suku,
agama, ras,
budaya dan
gender

B. PENILAIAN KETERAMPILAN
Aspek yang dinilai
Nama Kemampuan
No Peserta Menanya Menjawab Menyampaikan Total Skor
Didik Materi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5

Keterangan: Diisi dengan tanda centang (√) Kategori


Penilaian :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
NILAI = (TOTAL SKOR X 100) / 12

Nilai A apabila Skor 86 – 100

Nilai B apabila skor 71 – 85

Rubik Penilaian Keterampilan


1. Menanya Skor 4, apabila sering bertanya dan pertanyaan relevan
Skor 3, apabila kadang-kadang bertanya dan pertanyaan relevan Skor
2, apabila pernah bertanya dan pertanyaan kurang relevan
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya dan pertanyaan tidak relevan.
2 Menjawab Skor 4, apabila sering menjawab dan pertanyaan relevan
Skor 3, apabila kadang-kadang menjawab dan pertanyaan relevan Skor
2, apabila pernah menjawab dan pertanyaan kurang relevan
Skor 1, apabila tidak pernah menjawab dan pertanyaan tidak relevan.
3 Kemampuan Skor 4, apabila materi yang disampaikan sesuai, rasional dan jelas.
Menyampaikan Skor 3, apabila materi yang disampaikan sesuai, rasional dan tidak jelas.
Materi Skor 2, apabila materi yang disampaikan sesuai, tetapi tidak rasional dan
tidak jelas.
Skor 1, apabila materi yang disampaikan tidak sesuai, tidak rasional dan
tidak jelas.

PENILAIAN TES TERTULIS

Kisi-Kisi Penilaian Formatif

Tujuan Pembelajaran Soal Butir Soal Kunci Jawaban

1. Peserta didik dapat - Peserta didik 1. Dalam kehidupan 1.


mengidentifikasi mampu berbangsa dan
system pemerintahan menjelaskan bernegara system
mengenai system pemerintahan
2. Peserta didik dapat pemerintahan merupakan hal yang
menganalisis sistem sangat penting
pemerintahan di - Peserta didik Berdasarkan hal
Indonesia sesuai mampu tersebut, jelaskan Apa
UUD NRI Tahun menganalisis yang kamu ketahui
1945 sistem mengenai system
3. Peserta didik dapat pemerintahan di pemerintahan
menganalisis Indonesia sesuai
UUD NRI Tahun 2. Dalam UUD NRI
periodisasi system
1945 1945 dinyatakan
pemerintahan di bahwa system
Indonesia sejak pemerintahan di
tahun 1945 sampai
- Peserta didik
mampu Indonesia meliputi 7
sekarang kunci pokok. Jelaskan
menganalisis
Periodisasi mengenai 7 kunci
system pokok pemerintahan
pemerintahan di negara Indonesia
indoenesia sesuai tersebut
UUD NRI Tahun .
1945. 3. Dalam pelaksanaan
system pemerintahan,
Indonesia mengacu
pada UUD NRI 1945.
Bagaimana system
pemerintahan negara
Indonesia sesuai
dengan UUD NRI
1945 tersebut

4. Sejak Indonesia
merdeka pada tahun
1945, system
pemerintahan sudah
mengalami beberapa
perubahan. Jelaskan
perubahan tersebut
berdasarkan
periodisasi system
pemerintahan yang
pernah berlaku di
Indonesia

5. Dalam masa
perkembangan system
pemerintahan negara,
Indonesia pernah
melaksanakan system
pemerintahan
presidensil maupun
parlementer. Jelaskan
mengenai kedua
system pemerintahan
tersebut dan apa saja
kelebihan dan
kekurangannya
Nama Peserta Didik :
…………………………………………………………………………
Kelas :
…………………………………………………………………………
Pertemuan Ke- :
…………………………………………………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
…………………………………………………………………………

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN TEPAT.

1. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara system pemerintahan merupakan hal yang sangat penting
Berdasarkan hal tersebut, jelaskan Apa yang kamu ketahui mengenai system pemerintahan

2. Dalam UUD NRI 1945 dinyatakan bahwa system pemerintahan di Indonesia meliputi 7 kunci pokok.
Jelaskan mengenai 7 kunci pokok pemerintahan negara Indonesia tersebut
.
3. Dalam pelaksanaan system pemerintahan, Indonesia mengacu pada UUD NRI 1945. Bagaimana
system pemerintahan negara Indonesia sesuai dengan UUD NRI 1945 tersebut

4. Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, system pemerintahan sudah mengalami beberapa
perubahan. Jelaskan perubahan tersebut berdasarkan periodisasi system pemerintahan yang pernah
berlaku di Indonesia

5. Dalam masa perkembangan system pemerintahan negara, Indonesia pernah melaksanakan system
pemerintahan presidensil maupun parlementer. Jelaskan mengenai kedua system pemerintahan
tersebut dan apa saja kelebihan dan kekurangannya

You might also like