Professional Documents
Culture Documents
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran scintific dengan model pembelajaran discovery learning, peserta
didik dapat menganalisis dan menyajikan sistem pemerintahan di Indonesia dengan
berkolaborasi dan mengkomunikasikan secara mandiri.
2. Materi/Topik
Sistem Pemerintahan di Indonesia
3. Metode Pembelajaran
dengan membaca artikel, menonton video dari youtube.
5. Teknik Penilaian
A. Penilaian
1. Sikap
Instrumen penilaian sikap melalui pengamatan pada saat KBM meliputi motivasi,
tanggungjawab, dan disiplin
2. Pengetahuan
Tes tertulis dan penugasan yang diberikan melalui LKPD
3. Keterampilan
- Kinerja proses pengerjaan LKPD
Remidial berlaku bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian atau analisis kesulitan belajar.
1. Memberi soal ulang
2. Guru melakukan diskusi personal dan menanyakan hal – hal yang belum dimengerti
3. Memberi tugas agar dikerjakan bersama teman / berkelompok dengan yang sudah tuntas
Kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman materi (kompetensi) bagi
yang sudah tuntas / sesuai dan di atas target IPK
1. Melakukan pendampingan / memberi tutor kepada teman sebaya yg remidial
2. Diberikan studi kasus / analisis artikel lain yang lebih tinggi tingkat pemikiranya
Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apakah rencana pembelajaran sudah sesuai dengan apa yang sudah disiapkan?
2. Apakah peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik?
3. Apakah kelebihan dari kegiatan pembelajaran ini?
4. Apa yang harus diperbaiki dalam kegiatan ini?
Teknik penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Uraian
c. Penilaian Keterampilan : unjuk kerja (LKPD) (terlampir)
1. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Rubrik
b. Tes Tertulis : Uraian
c. Unjuk Kerja : Format penilaian
2. Instrumen penilaian Sikap, pengetahuan dan ketrampilan (terlampir)
LAMPIRAN-LAMPIRAN PERTEMUAN 1
a. Identitas
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan system pemerintahan menurut UUD NRI Tahun 1945.
2. Peserta didik dapat Menjelaskan periodesasi perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia
3. Peserta didik dapat Menyebutkan macam-macam sistem pemerintahan
4. Peserta didik dapat Menganalisis sistem pemerintahan di Indonesia
5. Peserta didik dapat Menyaji hasil analisis sistem pemerintahan di Indonesia
Silahkan kalian tuliskan hal-hal penting yang kalian dapatkan setelah mengumpulkan data dan
informasi dari buku paket maupun internet dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
Jawaban hasil mengumpulkan data dan informasi dari buku paket dan internet!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
PENCARIAN JAWABAN
DATA
Pencarian informasi
melalui Kepustakaan,
Internet, Buku, Modul ………….
dll
Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1945 –
1949)
Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1949 –
1950)
Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1950 –
1959)
Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1959 –
1966)
Periodisasi system
pemerintahan di ……..
Indonesia (1966 –
1998)
Periodisasi system
pemerintahan di
Indonesia (1998 –
Sekarang)
1. Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir.
2. Sistem adalah keseluruhan dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional,
baik antar bagian-bagian maupun hubungan struktural sehingga hubungan tersebut
menimbulkan suatu ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
3. Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh, di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang pada gilirannya merupakan sistem yang tersendiri.
Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing namun tetap saling
berhubungan antara satu dengan yang lain menurut pola tertentu demi tercapainya tujuan
dan fungsi yang sama.
4. Sistem adalah seperangkat komponen, elemen, unsur atau subsistem dengan segala
atributnya yang satu dengan lainnya saling berkaitan, saling mempengaruhi dan saling
tergantung. Kesemuanya merupakan suatu kesatuan.
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, sedangkan kata pemerintah berasal dari
kata perintah. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata tersebut di atas memiliki arti
sebagai berikut.
1. Pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang oleh konstitusi negara
disebut sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan. Hal ini, misalnya, terdapat di
Indonesia di dalam UUD 1945, segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara, kekuasaan
pemerintah tidak hanya menjalankan fungsi eksekutif saja melainkan juga meliputi fungsi
lainnya, termasuk legislatif dan yudikatif.
2. Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktivitas atau kegiatan yang diselenggarakan
oleh presiden atau perdana menteri sampai level birokrasi yang paling rendah
tingkatannya. Dengan demikian, pemerintah dalam arti sempit hanya mencakup
penyelenggara fungsi eksekutif.
3. Pemerintah dalam arti pelayan adalah aktivitas penyelenggara negara yang
memberikan pelayanan dan melayani kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan beberapa pengertian sistem ini, apabila kita kaitkan dengan pemerintahan,
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang
memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensiil menjadi parlementer. Gelagat ini
sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu,
tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan
Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung tombak
diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda. Setelah munculnya
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 November 1945, terjadi pembagian kekuasaan dalam
dua badan, yaitu kekuasaan legislatif dijalankan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
dan kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap dipegang oleh presiden sampai tanggal 14
November 1945. Dengan keluarnya Maklumat Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan
eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi
dari dibentuknya sistem pemerintahan parlementer.
Pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 september 1949 dikota Den Hagg (Netherland)
diadakan konferensi Meja Bundar (KMB). Delegasi RI dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, Delegasi
BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid Alkadrie dan delegasi
Belanda dipimpin olah Van Harseveen. Adapun tujuan diadakannya KMB tersebut itu ialah untuk
meyelesaikan persengketaan Indonesia dan Belanda selekas-lekasnya dengan cara yang adil
dan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa syarat kepada Republik Indonesia
Serikat (RIS). Salah satu keputusan pokok KMB ialah bahwa kerajaan Balanda mengakui
kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dam tidak dapat dicabut kembali kepada RIS
selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949. Demikianlah pada tanggal 27 Desember
1949 Ratu Juliana menandatangani Piagam Pengakuan Kedaulatan RIS di Amesterdam. Bila
kita tinjau isinya konstitusi itu jauh menyimpang dari cita-cita Indonesia yang berideologi
pancasila dan ber UUD 1945 karena :
1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalisme) yang terbagi dalam 16 negara
bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan kenegaraan (pasal 1 dan 2 Konstitusi RIS).
2. Konstitusi RIS menentukan suatu bentuk negara yang leberalistis atau pemerintahan
berdasarkan demokrasi parlementer, dimana menteri-menterinya bertanggung jawab atas
seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (pasal 118, ayat 2 Konstitusi RIS)
3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa atau semangat pembukaan
UUD proklamasi sebagai penjelasan resmi proklamasi kemerdekaan negara Indonesia
(Pembukaan UUD 1945 merupakan Decleration of independence bangsa Indonesia, kata tap
MPR no. XX/MPRS/1996). Termasuk pula dalam pemyimpangan mukadimah ini adalah
perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang kemudian yang membuka jalan
bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati hingga menjadi sumber segala
penyelewengan didalam sejarah ketatanegaraan Indonesia.
UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1950
hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 . UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik
Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang
Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta. Konstitusi ini
dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante
hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil
memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru
hingga berlarut-larut. Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante
untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai
bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum
berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-
pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden
Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang
isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan
pemungutan suara. Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju.
Meskipun yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang,
karena jumlah suara tidak memenuhi kuorum. Pemungutan suara kembali dilakukan pada
tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum.
Untuk meredam kemacetan, Konstituante memutuskan reses yang ternyata merupkan akhir dari
upaya penyusunan UUD. Pada 5 Juli 1959 pukul 17. 00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit
yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka. Isi dekrit presiden 5 Juli 1959.
Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Latar belakang
dikeluarkannya dekrit ini adalah:
1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan
persaingan partai politik yang semakin menajam.
2. Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang dasar
3. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan bersenjata di daerah-daerah
1. Bentuk pemerintahan Presidensial Ir. Soekamo sebagai Presiden dan Perdana menteri
dengan kabinetnya dinamakan Kabinet Kerja.
2. Pembentukkan MPR sementara dengan penetapan Presiden No. 2 tahun 1959.
Keanggotaan MPRS terdiri dari 583 anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan daerah
dan 200 wakil-wakil golongan.
3. Pembentukkan DPR sementara berdasarkan penetapan Presiden No. 3 tahun 1959 yang
diketuai oleh Prcsiden dengan 45 orang anggotanya.
4. Pembentukkan Front Nasional melalui penetapan Prcsiden No. 13 tahun 1959. tertanggal 31
Desember 1959. Tujuan Front Nasional adalah: a. Menyelesaikan Revolusi Nasional b.
Melaksanakan pembangunan semesta nasional c. Mengembalikan Irian Barat dalam wilayah
RI. Front Nasional banyak dimanfaatkan oleh PKI dan simpatisannya sebagai alat untuk
mencapai tujuan politiknya.
5. Pembentukkan DPRGR Presiden Soekarno pada 5 Maret 1959 melalui penetapan Presiden
No. 3 tahun 1959 membubarkan DPR hasil Pemilu sebagai gantinya melalui penetapan
Presiden No. 4 tahun I960 Presiden membentuk DPRGR yang keanggotaannya ditunjuk
oleh Soekarno.
6. Manipol USDEK Manifesto politik Republik Indonesia (Manipol) adalah isi pidato Presiden
Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1959. Atas usul DPA Manipol dijadikan GBHN dengan
Ketetapan MPRS No. 1 MPRS/I960, Menurut Presiden Soekano intisari dari Manipol ada
lima yaitu : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan
Kepribadian Indonesia. Disingkat menjadi USADEK. Berkembang pula ajaran Presiden
Soekano yang dikenal dengan NASAKOM (Nasionalisme, Agama dan Komunis).
7. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 200 dan 201 tahun 1960 Presiden membubarkan
Partai Masyumi dan PSI dengan alasan para pemimpin partai tersebut mendukung
pemberontakan PRRI/Permesta.
Keadaan Ekonomi Mengalami Krisis, terjadi kegagalan produksi hampir di semua sektor. Pada
tahun 1965 inflasi mencapai 65 %, kenaikan harga-harga antara 200-300 %. Hal ini disebabkan
oleh
1. penanganan dan penyelesaian masalah ekonomi yang tidak rasional, lebih bersifat politis dan
tidak terkontro.
2. adanya proyek merealisasikan dan kontroversi.
Pada masa demokrasi terpimpin ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:
1. Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA
menjadi Menteri Negara
2. MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
3. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai Komunis
Indonesia
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan
Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang dari
Pancasila dan UUD 1945 yang murni, terutama pelanggaran pasal 23 (hutang
Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang
memberi kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam kita. Pada
masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara melalui
sejumlah peraturan:
Daftar Pustaka:
Yuyus Kardiman 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI. Penerbit Erlangga
PERTEMUAN
NO NAMA KELOMPOK
1 Kelompok 1. ……………………………………………..
2 Kelompok 2. ……………………………………………..
3 Kelompok 3. ……………………………………………..
4 Kelompok 4. ……………………………………………..
5 Kelompok 5. ……………………………………………..
6. Kelompok 6. ……………………………………………..
……………..,………………………………
Guru Mata Pelajaran
…………………………………………….
A. PENILAIAN SIKAP
1. Sikap Spiritual
a) Jenis/Teknik penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen dan Instrumen : Jurnal Perkembangan Sikap
No Sikap 1 2 3 4 Alasan
2. Sikap Sosial
a) Jenis/Teknik penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen dan Instrumen : Jurnal Perkembangan Sikap
Saya tidak
mengambil atau
menyalin karya
orang lain tanpa
izin
2 Bertanggung Saya
jawab mengumpulkan
tugas tepat waktu
Saya selalu
mengerjakan
Saya
menghormati
teman yang
berbeda suku,
agama, ras,
budaya dan
gender
B. PENILAIAN KETERAMPILAN
Aspek yang dinilai
Nama Kemampuan
No Peserta Menanya Menjawab Menyampaikan Total Skor
Didik Materi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
4. Sejak Indonesia
merdeka pada tahun
1945, system
pemerintahan sudah
mengalami beberapa
perubahan. Jelaskan
perubahan tersebut
berdasarkan
periodisasi system
pemerintahan yang
pernah berlaku di
Indonesia
5. Dalam masa
perkembangan system
pemerintahan negara,
Indonesia pernah
melaksanakan system
pemerintahan
presidensil maupun
parlementer. Jelaskan
mengenai kedua
system pemerintahan
tersebut dan apa saja
kelebihan dan
kekurangannya
Nama Peserta Didik :
…………………………………………………………………………
Kelas :
…………………………………………………………………………
Pertemuan Ke- :
…………………………………………………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
…………………………………………………………………………
1. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara system pemerintahan merupakan hal yang sangat penting
Berdasarkan hal tersebut, jelaskan Apa yang kamu ketahui mengenai system pemerintahan
2. Dalam UUD NRI 1945 dinyatakan bahwa system pemerintahan di Indonesia meliputi 7 kunci pokok.
Jelaskan mengenai 7 kunci pokok pemerintahan negara Indonesia tersebut
.
3. Dalam pelaksanaan system pemerintahan, Indonesia mengacu pada UUD NRI 1945. Bagaimana
system pemerintahan negara Indonesia sesuai dengan UUD NRI 1945 tersebut
4. Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, system pemerintahan sudah mengalami beberapa
perubahan. Jelaskan perubahan tersebut berdasarkan periodisasi system pemerintahan yang pernah
berlaku di Indonesia
5. Dalam masa perkembangan system pemerintahan negara, Indonesia pernah melaksanakan system
pemerintahan presidensil maupun parlementer. Jelaskan mengenai kedua system pemerintahan
tersebut dan apa saja kelebihan dan kekurangannya