You are on page 1of 3

NAMA : SARI SUNDALA FITRI

NIM : 044612387
JURUSAN : AKUNTANSI

LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN


TUGAS TUTORIAL KE-2
MANAJEMEN OPERASI/EKMA4215
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 PT XYZ merupakan perusahaaan yang bergerak dibidang manufaktur.
Permintaan per tahun 2000 unit, dimana permintaan harian delapan unit, dan 30
tingkat produksi perhari enam belas unit. Adapun biaya penyimpanan Rp 2000,
dan biaya simpan Rp 100 per unit per tahun. Berapakah tingkat produksi
optimalnya?
2 Jelaskan prinsip persediaan Just In Time berdasarkan konsep Hernandez! 30

3
Jelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam menentukan waktu standar 40
(Russell dan Taylor)! Kemudian hitunglah waktu standar kasus di bawah ini,
apabila waktu kerja yang memiliki 10 siklus dan faktor penundaan 15%!

Elemen ∑t (menit) RF
1 4,92 0,92
2 3,51 1,00
3 2,72 1,05
4 3,89 1,02
5 1,85 0,97

Total 100

Jawab:
1. Q* = √ 2 X 2000 X 2000100 ( 1 – 8 / 16 )
= √ 8.000.000100 . 0, 5
= √ 8.000.00050
= √ 160.000
= 400 Unit

2. Menurut (Hernandez, 1993 dalam Sukendar, 2011), Just-In-Time tidak hanya sebuah
teknik ataupun pendekatan, namun juga merupakan suatu filosofi dan strategi
manajemen. Just-In-Time menganggap kelebihan persediaan sebagai pemborosan.
Namun, mengurangi persediaan bukanlah tujuan utama dari Just-In-Time. Tujuan Just-
In-Time adalah untuk meningkatkan produktivitas dengan cara mengurangi berbagai
aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi produk. Just-In-Time juga
mengharuskan perusahaan meningkatkan kualitas barang yang diproduksi, misalnya
perusahaan juga harus memperhatikan jenis dan mutu dari material yang digunakan
dalam proses produksi, mutu peralatan, dan mutu karyawannya. Just-In-Time akan sukses
jika penerapannya juga memperhatikan kualitas. Tanpa kualitas, Just-In-Time akan
membawa perusahaan menjadi kacau. Menurut Hernandez (1993), yang merupakan
prinsip persediaan JIT sebagai berikut:
a. Mengurangi jumlah barang yang datang.
b. Menghilangkan persediaan penyangga atau yang sering kita kendal dengan
persediaan pengaman.
c. Mengurangi biaya pembelian atau pemesanan barang. Hal ini didukung dengan
jumlah pesanan dalam jumlah besar, tetapi barang yang datang keperusahaan
tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.
d. Memperbaiki penanganan bahan atau barang.
e. Tercapainya persediaan dalam jumlah kecil (small lot size).
f. Mendapatkan pemasok yang dapat dipercaya.

3. Menurut Russell dan Taylor (2011), ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam
menentukan waktu standar sebagai berikut:
1. Menentukan metode keria standar, yaitu metode atau cara kerja yang digunakan
secara sama oleh karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang sama tersebut.
2. Membagi atau mengelompokkan pekerjaan ke dalam berbagai elemen pekerjaan.
Semakin detail penguraian pekerjaan ke dalam elemen-elemen pekerjaan atau
kegiatan, semakin mudah waktu standar ditentukan.
3. Mempelajari pekerjaan yang akan ditentukan waktu standarnya. Hal ini dilakukan
dengan mengadakan pengamatan terhadap pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
dan menentukan waktu pengerjaannya dengan menggunakan stopwatch.
4. Menentukan tingkat kinerja. Tingkat kinerja pada umumnya ditentukan dengan
menggunakan persentase yang bisa juga kinerja pekerjaan yang diamati lebih dari
100%.
5. Tingkat kinerja tersebut ditentukan secara subjektif.
6. Menghitung waktu rata-rata. mengadakan pengamatan secara berulang terhadap
pekerjaan yang sama. Waktu rata-rata ini juga harus ditentukan, baik untuk pekerjaan
maupun untuk setiap elemen pekerjaan.
7. Menghitung waktu normal, yaitu mengalikan waktu rata-rata dan tingkat kinerjanya.
Waktu normal = waktu rata-rata elemen pekerjaan x tingkat kinerja
Nt = (t) (RF)
Oleh karena itu, waktu siklus normal dihitung dengan NT = ∑Nt.
8. Menghitung waktu standar, yaitu menyesuaikan waktu normal dengan faktor
kelonggaran yang dimiliki dalam pekerjaan tersebut. Faktor kelonggaran merupakan
toleransi terhadap penundaan yang mungkin terjadi, seperti keharusan ke toilet.
Waktu standar dihitung sebagai berikut:
Waktu standar = (waktu siklus normal) (1 + faktor penundaan)
ST = (NT)(1+ AF)
Langkah pertama adalah menentukan waktu rata - rata dengan mengalikan waktu rata -
rata masing - masing elemen dan tingkat kerja.
Langkah kedua adalah menentukan waktu siklus normal sebagai berikut:
∑Nt = 1,664 Menit

Langkah ketiga adalah menetukan waktu standar sebagai berikut


ST = NT ( 1 + AF )
ST = 1,664 (1 + 0,15 ) = 1,913 Menit

Sumber :
1. EKMA4215, “Modul Manajemen Operasi” penerbit Universitas Terbuka
2. Jurnal “Penerapan Just In Time Dalam Sistem Pembelian Dan Sistem Produksi” oleh
Heri Sukendar W. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Bina Nusantara
University

You might also like