You are on page 1of 15

MAKALAH KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK

INDIVIDU, SOCIAL, BUDAYA, PANDANGAN NILAI MASYARAKAT,


SERTA KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Dibuat untuk tugas Sosial dan Budaya

Dosen Pengampu: Anita Budiarti, M.Imun

Disusun oleh:

Aisyah Nanda Audina (220550002)

Dwi Fitriyah Ningsih (220550007)

Marta Candra Sukowiryani (220550011)

Putri Aisa Wirdya I (220550013)

Yovanka Stefani Meke (220550019)

Yulan Idha Lestari (220550020)

AKADEMI KEBIDANAN JEMBER

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah yang berjudul Konsep Dasar Manusia Sebagai Makhluk Individu, Social,
Budaya, Pandangan Nilai Masyarakat, Serta Kehidupan Masyarakat Multikultural.

Telah dibuat pada tanggal 18 September 2022

Jember, 18 September 2022

Dosen PMJK Dosen Pengampu

Mata Kuliah Sosial dan Budaya Mata Kuliah Sosial dan Budaya

(Anita Budiarti, M.Imun) (Anita Budiarti, M.Imun)


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa selesainya makalah
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini ,
maka penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Anita Budiarti, M.Imun selaku dosen pengampu.

2. Orang tua yang senantiasa selalu mendoakan dan mendukung kami.

3. Teman-teman yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Jember, 18 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................2

1.3 TUJUAN............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 PANDANGAN DAN NILAI MASYARAKAT TERHADAP INDIVIDU......3

2.2 PANDANGAN DAN NILAI MASYARAKAT TERHADAP


KELUARGA............................................................................................................4

2.3 PANDANGAN DAN NILAI MASYARAKAT TERHADAP


MASYARAKAT......................................................................................................5

2.4 PROBLEMATIKA KERAGAMAN DAN KESETARAAN SERTA SOLUSI


DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT..............................................................5

2.5 KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................9

3.1 KESIMPULAN..................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kebudayaan mengandung pengertian yang luas, meliputi suatu perasaan


bangsa yangkompleks. Kompleksitas perkembangan budaya meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni,hukum, moral, adat istiadat (kebiasaan), dan
pembawaan lainya yang di peroleh dari anggotamasyarakat. Kebudayaan adalah
keseluruhan pengetahuan yang dimiliki secara bersama olehwarga suatu
masyarakat. Pengetahuan yang telah diakui sebagai kebenaran sehinggafungsional
sebagai pedoman. keseluruhannya digunakan secara selektif dan kontekstual
sesuaidengan kebutuhan atau persoalan yang dihadapi.

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat


memberikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untukmengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.Istilah IBD
dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities
itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi,
berbudaya dan halus(fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan
seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah
nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homohumanus atau manusia
berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harusmempelajari ilmu
yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnyayang
lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau
BasicHumanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The
Humanities (yang disalin kedalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan
Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakupkeahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat
dibagi-bagi lagi kedalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari,
seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic
Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalahusaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentangkonsep-
konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dankebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya(The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya ataupundengan menggunakan masing-masing keahlian
di dalam pengetahuan budaya (TheHumanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu
Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertianyang berasa! dari berbagai
bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan
kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pandangan dan nilai masyarakat terhadap individu?

2. Apa konsep keluarga sebagai anggota masyarakat?

1.3 TUJUAN

1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan pandangan dan nilai masyarakat terhadap


individu, keluarga, dan masyarakat

2. Agar mahasiswa mampu menjelaskan problematika keragaman dan kesetaraan


serta solusi dalam kehidupan masyarakat.

3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan konsep keluarga sebagai anggota


masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PANDANGAN DAN NILAI MASYARAKAT TERHADAP INDIVIDU

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah
satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi
individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu
berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan tak terbatas. Manusia lahir merupakan sebagai makhluk individual yang
makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga.

Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada
manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing
memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor
fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak
lahir, ia merupakan faktor keturunan. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik
atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter
atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor
lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas
dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial,
merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial.
Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan
kelompok sosial yang lebih besar.
Dalam perkembanganya, manusia sebagai makhluk individu tidak
bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak
kepribadiannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu:

1) Pandangan nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar


faktor individu sendiri.

2) Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas fakta


lingkungan.

3) Pandangan konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas dasa


individu dan lingkungan.

Ciri-ciri Manusia sebagai Makhluk Individu:

1) Memiliki berbagai Potensi

2) Unik

3) Mandiri

4) Hati dan Kesadaran

5) Emosi

6) Seksualitas

2.2 PANDANGAN DAN NILAI MASYARAKAT TERHADAP KELUARGA

Pandangan dan nilai masyarakat terhadap Keluarga Keluarga menempati


posisi diantara individu dan masyarakat yang juga merupakan suatu sistem.
Sebagai system keluarga mempunyai anggota yaitu; ayah, ibu dan anak atau
semua individu yang tiunggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga
saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama.
Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra
sistemnya yaitu linkungan dan masyarakat dan sebaliknya sebagai subsistem dari
lingkungan (masyarakat) keluarga dapat mempengaruhi masyarakat (suprasistem).
Oleh karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam membentuk
manusia sebagai anggota masyarakat yang bernilai budaya positif.

2.3 PANDANGAN DAN NILAI MASYARAKAT TERHADAP


MASYARAKAT

Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-
hari, masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam
bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang
berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu
Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”.

Peter L Berger, seorang ahlisosiologi memberikan definisi masyarakat


sebagai beriktu : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplkes hubungan
manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan
bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusiayang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan
yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat
dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan
dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan
tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-
masing.Menilikkenyataan dilapangan, suatu masyarakat bias berupa suatu suku
bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.

Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia


memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi
sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.

2.4 PROBLEMATIKA KERAGAMAN DAN KESETARAAN SERTA


SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT.

Problem Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan

Masyarakat majemuk atau masyarakat yang beragam selalu memiliki sifat-sifat


dasar sebagai berikut :
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki
kebudayaan yang berbeda.

b. Secara relatif, sering kali terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan
yang lainnya.

c. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan
di dalam bidang ekonomi.

d. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.

Keragaman adalah modal, tetapi sekaligus potensi konflik. Keragaman budaya


daerah memang memperkaya khazanah budaya dan menjadi modal yang berharga
untuk membangun Indonesia yang multicultural. Namun, kondisi aneka budaya
itu sangat berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konflik dan
kecemburuan sosial.

Konflik atau pertentangan sebenarnya terdiri dari dua fase, yaitu fase disharmoni
dan fase disintegrasi. Disharmoni menunjuk pada adanya perbedaan pandangan
tentang tujuan, nilai, norma, dan tindakan antarkelompok. Disintegrasi merupakan
fase di mana sudah tidak dapat lagi disatukannya pandangan, nilai, norma, dan
tindakan kelompok yang menyebabkan pertentangan antarkelompok. Konflik
horizontal yang terjadi bukan disebabkan oleh adanya perbedaan atau keragaman
itu sendiri. Adanya perbedaan ras, etnik, dan agama tidaklah harus menjadikan
kita bertikai dengan pihak lain. Yang menjadi penyebab adalah tidak adanya
komunikasi dan pemahaman pada berbagai kelompok masyarakat dan budaya
lain, inilah justru yang dapat memicu konflik. Kesadaranlah yang dibutuhkan
untuk menghargai, menghormati, serta menegakkan prinsip kesetaraan atau
kesederajatan antar masyarakat tersebut.

Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menetapkan semua norma dan


nilai budaya orang lain dengan standar budayanya sendiri.Stereotip adalah
pemberian sifat tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori yang bersifat
subjektif, hanya karena dia berasal dari kelompok yang berbeda. Prasangka adalah
sikap emosi yang mengarah pada cara berpikri dan berpandangan secara negative
dan tidak melihat fakta yang nyata ada. Rasisme bermakna anti terhadap ras lain
atau ras tertentu di luar ras sendiri. Diskriminasi merupakan tindakan yang
membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap
kelompok subordinasinya. Space goating artinya pengkambinghitaman.

Solusi lain yang dapat dipertimbangkan untuk memperkecil masalah yang


diakibatkan oleh pengaruh negates dari keragaman adalah sebagai berikut :

1. Semangat religious;

2. Semangat nasionalisme;

3. Semangat pluralisme;

4. Dialog antar umat beragama;

5. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi


hubungan antaragama, media massa, dan harmonisasi dunia.

Problem Kesetaraan serta Solusinya dalam Kehidupan.

Prinsip kesetaraan atau kesederajatan mensyaratkan jaminan akan persamaan


derajat, hak, dan kewajiban. Indicator kesederajatan adalah sebagai berikut :

a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan
golongan;

b. Adanya   persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang


layak;

c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota


masyarakat.
2.5 KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Dalam


keperawatan,keluarga merupakan salah satu sasaran asuhan keperawatan.
Keluarga memegang peranan penting dalam promosi kesehatan dan pencegahan
terhadap penyakit pada anggota keluarganya. Nilai yang dianut keluarga dan latar
belakang etnik kultur yang berasal dari nenek moyang akan mempengaruhi
interpretasi keluarga terhadap suatu penyakit. masalah kesehatan dan adanya
krisis perkembangan dalam suatu keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga
yang lain karena keluarga merupakan satu kesatuan.

Istilah-istilah dalam keluarga:

Keluarga Sejahtera

Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampumemenuhi


kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada TYME,
memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan.

Keluarga Berencana

Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan


usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanankeluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluargakecil, bahagia
dan sejahtera.

Kualitas Keluarga

Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi,


sosialbudaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama
yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera.

Kemandirian Keluarga

Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam


pembangunan, mendewasakan usia perkawinanan, membina dan meningkatkan
ketahanan keluarga, mengatur kelahiran dan mengembangkan kualitas dan
kesejahteraan keluarga, berdasarkan kesadaran dan tanggungjawab.

Ketahanan Keluarga

Kondisi dinamik sebuah keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta
mengandung kemampuan fsik-material dan psikis-mental spiritual guna hidup
mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam
meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)

Suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang
membudaya dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat, yang berorientasi
kepada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor
genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor
keturunan. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang
dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip)
ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah
lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik
seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di
mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial
Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Dalam
keperawatan,keluarga merupakan salah satu sasaran asuhan keperawatan.
Keluarga memegang peranan penting dalam promosi kesehatan dan pencegahan
terhadap penyakit pada anggota keluarganya. Nilai yang dianut keluarga dan latar
belakang etnik kultur yang berasal dari nenek moyang akan mempengaruhi
interpretasi keluarga terhadap suatu penyakit. masalah kesehatan dan adanya
krisis perkembangan dalam suatu keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga
yang lain karena keluarga merupakan satu kesatuan.dengan anggota keluarga,
dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsgd.ac.id/30482/1/03-BUKU%20AJAR%20ISBD%202013.pdf,
diakses tgl.18-09-2022

https://www.academia.edu/36631103/Makalah_Perkembangan_Nilai_Budaya,
diakses tgl.18-09-2022

http://materi-paksyaf.blogspot.com/2015/09/pandangan-dan-nilai-masyarakat-
terhadap.html?m=1, diakses tgl. 18-09-2022

http://sadli-future.blogspot.co.id/2010/11/sedikit-pandangan-akan-individu.html
https://www.academia.edu/37898504/KONSEP_KELUARGA_SEBAGAI_ANG
GOTA_MASYARAKAT, diakses tgl. 18-09-2022

https://drsuprobo.wordpress.com/2013/01/16/problematika-keragaman-dan-
kesetaraan-serta-solusinya-dalam-kehidupan/, diakses tgl. 18-09-2022

You might also like