You are on page 1of 40

Pengenalan

Dow Chemical Exposure Index


(DCEI)
Tujuan Pelatihan

1. Memberikan pemahaman mengenai apa itu Dow Chemical Exposure Index (DCEI)

2. Memberikan pemahaman mengenai bagaimana menghitung DCEI

3. Memberikan pemahaman mengenai bagaimana menghitung Hazard Distance


Risk Analysis Methodology
1. Hazard 3. Frequency 5. Risk
Identification Quantification Reduction
Process Data banks FTA
Safety SMS
Analysis
Checklist LOPA
Mitigation
HAZOP Index methods
ERP
Reliability
ETA Safe
Hazardous
Process Condition
Risk
Consequence Damage Calculation
Risk
Risk Risk Perception
Source Presentation Comparison

2. Consequence 4.Risk 6. Risk Assessment


Quantification Quantification

Sumber : Internet
HAZARD EVALUATION METHOD

HAZARD
EVALUATION
PROCEDURES

Non Based Scenario Based Scenario


• Preliminary Hazard Analysis • What-If Analysis
• Safety Review • Checklist Analysis
• Relative Ranking • Hazard and Operability (HAZOP) Studies
• Checklist Analysis • Failure Modes and Effects Analysis
(FMEA)
• Fault Tree Analysis (FTA)
• Event Tree Analysis (ETA)
• Cause-Consequence Analysis (CCA)
• Bow-Tie Analysis

Sumber : CCPS HEP


Qualitative vs Quantitative

Qualitative Semi-Quantitative Quantitative


(100%) (10-20%) (1%)

HAZOP Quantified ETA


Technique What-If FMEA LOPA ETA FTA
(Tool) FMEA F&EI, CEI HRA

Simple Good Good Good Excessive Excessive


Complex Poor Poor Fair Fair Good

FMEA : Failure Modes and Effects Analysis, F&EI : Dow Fire and Explosion Index
CEI : Dow Chemical Exposure Index, HRA : Human Reliability Analysis
Sumber : Internet
Process Process Detailed Commissioning
Development Design Design

Checklists

Safety
Review
Ranking

PrHA

FMEA

What If

HAZOP

FTA

ETA

Cause-
Consequence

Sumber : Internet
Sumber : CCPS HEP
DOW CHEMICAL EXPOSURE INDEX
(DCEI)
DOW CHEMICAL EXPOSURE INDEX (DCEI)

Background
Chemical Exposure Index Guide (CEI) was developed and published internally at The
Dow Chemical Company in May 1986
This guides have served as a relative ranking analysis to evaluate the hazard potential of
installations or changes to installations associated with our facilities
The new methodology provides an index that is consequence-based and is independent
of the frequency of events
This results in an index that is suited for use as a screening tool for more sophisticated
process hazard analyses
All facilities storing or handling acutely toxic materials are expected to calculate the
Chemical Exposure Index
A CEI greater than 200 for facilities will require further risk review
PROCEDURE FOR CHEMICAL EXPOSURE INDEX (CEI) CALCULATIONS
Sebelum melakukan perhitungan Chemical Exposure Index (CEI), beberapa hal dibawah ini harus dipersiapkan :
a. Gambar lay-out pabrik dan lingkungan sekitar.
b. Gambar proses flow diagram yang menunjukkan bejana, pipa-pipa, dan tangki-tangki penyimpanan bahan kimia
c. Daftar sifat fisika dan sifat kimia dari bahan-bahan kimia yang akan dievaluasi, termasuk data nilai ERFG/EEPG

Melakukan identifikasi pada lembar proses flow diagram untuk proses perpipaan atau peralatan yang dapat
berkontribusi pada pelepasan bahan kimia yang sangat beracun secara signifikan
Tentukan Indeks Paparan Kimia (CEI) dan Jarak Bahaya (Hazard Distance)
DOW CHEMICAL EXPOSURE INDEX (DCEI)
Layout Plant
PROCEDURE FOR CHEMICAL EXPOSURE INDEX (CEI) CALCULATIONS
Process Flow Diagram
PROCEDURE FOR CHEMICAL EXPOSURE INDEX (CEI) CALCULATIONS

Menentukan skenario
“lepas”nya bahan
kimia Memilih skenario
dengan AQ terbesar

Menentukan Nilai
ERPG-2 / EEPG-2
Melakukan
perhitungan CEI

Menentukan Nilai
Airborne (AQ) dari
Melakukan
skenario
perhitungan jarak
berbahaya (HD)
SKENARIO UNTUK PERHITUNGAN CEI
1. Pipa-pipa proses
Skenario pipa proses berdasarkan diameter pipa sebagai berikut :
Diameter pipa kurang dari 2-inch – Pecah
Diameter 2-inch sampai 4-inch - Lubang dengan diameter 2-inch
Diameter yang lebih dari 4-inch - Luas lubang sebesar 20% dari luar pipa
2. Hoses (selang plastik)
Pecah
3. Katup pengaman tekanan (Pressure Relief Devices (PRD) to the atmosphere)
Menghitung laju pelepasan total pada tekanan setting. Mengacu pada data teknis PRD atau berkonsultasi
pada teknisi proses. Semua bahan kimia yang keluar diasumsikan dalam bentuk airborne.
4. Bejana-bejana
Ukuran lubang mengikuti ukuran pipa yang menempel pada bejana tersebut dan mengikuti skenario pipa di
atas.
5. Tumpah dari tangki
PEDOMAN ERPG
The American Industrial Hygiene Association (AIHA) telah menerbitkan nilai
Pedoman Perencanaan Tanggap Darurat (Emergency Response Planning
Guidelines - ERPG) yang dimaksudkan untuk memberikan perkiraan kisaran
konsentrasi di mana seseorang mungkin dapat mengantisipasi efek samping dari
suatu bahan kimia beracun yang lepas ke udara.
Website : https://www.aiha.org/get-involved/aiha-guideline-foundation/erpgs
Definisi ERPG adalah sebagai berikut :
ERPG - 1 adalah konsentrasi uap kimia maksimum di udara dan diyakini
bahwa hampir semua orang dapat terpapar selama satu jam tanpa
mengalami efek kesehatan yang merugikan sementara dan ringan atau
merasakan bau yang tidak menyenangkan.
ERPG - 2 adalah konsentrasi uap kimia maksimum di udara dan diyakini
bahwa hampir semua individu dapat terpapar hingga satu jam tanpa
mengalami atau menderita efek/gejala kesehatan yang serius dan dapat
mengganggu kemampuan mereka untuk mengambil tindakan perlindungan
ERPG - 3 adalah konsentrasi uap kimia maksimum di udara dan diyakini
bahwa hampir semua individu dapat terpapar hingga satu jam mengalami
efek kesehatan yang mengancam jiwa.
PEDOMAN ERPG
PEDOMAN ERPG

Bagaimana bila suatu bahan kimia beracun belum mempunyai / belum ditemukan nilai ERPG nya ?
Pertama tentukan ERPG-2 dengan cara :
Menggunakan data yang berasal dari TLV Handbook ACGIH atau AIHA WEEL Handbook
• Nilai STEL / nilai ceiling bila ada, atau
• Nilai TWA yang dikalikan dengan 3
Bila masih tidak ditemukan konsultasikan dengan ahli hygiene ditempat kerja
Menentukan nilai ERPG-3 dengan cara :
Nilai LC-50 dibagi dengan 30, atau
Nilai ERPG – 2 dikalikan 5
Menentukan nilai ERPG-1 (in preferred order) dengan cara :
Nilai Ambang Batas Bau (Odor Threshold value), atau
Nilai ERPG-2 dibagi dengan 10.
PROCEDURE FOR AIRBORNE (AQ) CALCULATIONS

Ye
AQ s
Known?
Liquids simply run out on
N
the ground forming a
o Calculat
Determine pool
liquid Op. temp
eAQ
release > boiling (Gas)
point
Partially vaporize
Op. temp Calculat Select forming both a pool and
< boiling
point
e Scenario a vapor
Determin AQ with largest
e (Flash) AQ
Not all
Pool material Calculat Most residual liquids
Size airborne carried away with the
e vapor
Determine
Vapor CEI
from Pool Calculate
AQ(Vapor Liquids forming a pool then
begins to evaporate from the
) surface
MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK GAS
MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK CAIRAN

Menentukan Menentukan Menentukan


laju alir cairan jumlah total cairan laju alir cairan
yang keluar yang keluar yang keluar

Menentukan
Menentukan jumlah banyaknya Airborne Menentukan
total AIrborne dari cairan yang ukuran sebaran cairan
tersebar
MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK CAIRAN

Menentukan
laju alir cairan
yang keluar

Persamaan ini
mengasum-sikan bahwa
bocornya cairan dari
semua skenario akan
berlangsung setidaknya
selama lima menit
sebelum kebocoran itu
dapat dihentikan.
Jika kebocoran tersebut
menghabiskan waktu
lebih dari lima menit,
maka laju aliran
kebocoran dihitung
dengan cara membagi
total inventaris dengan
lima menit.
MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK CAIRAN
• Jumlah total material yang menjadi kolam atau untuk menentukan ukuran kolam.
Menentukan
• Jika pelepasan cukup besar untuk mengosongkan bejana dalam waktu kurang dari 15 menit
jumlah total cairan
(termasuk pelepasan yang sangat besar yang terjadi dalam waktu kurang dari 5 menit),
yang keluar
massa cairan yang masuk ke kolam adalah total persediaan bejana.
• Untuk pelepasan berkelanjutan dengan durasi yang lebih lama (yang berlangsung lebih dari
15 menit) kolam diasumsikan mencapai ukuran akhir setelah 15 menit. Dalam hal ini, massa
yang menentukan ukuran kolam adalah waktu laju pelepasan 15 menit (900 detik)

Nilai WT yang dihitung di atas dibandingkan dengan jumlah yang terdapat dalam system inventory.
Nilai mana yang lebih kecil itulah yang dipakai sebagai nilai WT untuk perhitungan ini.
MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK CAIRAN
Menentukan Jika suhu operasi kurang dari titik didih normal, fraksi flash adalah nol (Nilai Fv = 0)
laju alir cairan
yang keluar Jika suhu lebih besar dari titik didih normal, hitung pecahan berkedip (Fv).
MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK CAIRAN
Menentukan Jika suhu operasi kurang dari titik didih normal, fraksi flash adalah nol (Nilai Fv = 0)
laju alir cairan
yang keluar Jika suhu lebih besar dari titik didih normal, hitung pecahan berkedip (Fv).
MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK CAIRAN

Menentukan
ukuran sebaran cairan

Bila Fv = 0.2 (atau tidak ada bahan yang menguap)


MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK CAIRAN
Menentukan Kondisi 1
banyaknya Airborne
Jika cairan berada pada atau di atas suhu lingkungan tetapi di bawah titik didih normalnya,
dari cairan yang
suhu kolam karakteristik sama dengan suhu pengoperasian.
tersebar
Kondisi 2
Jika cairan berada pada atau di atas titik didih normalnya, suhu kolam karakteristik adalah
titik didih normal cairan. Titik didih normal adalah titik didih zat cair pada tekanan atmosfer.
PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)
Menentukan
banyaknya Airborne
dari cairan yang
tersebar
MEMPERKIRAKAN KUANTITAS AIRBORNE UNTUK CAIRAN

Menentukan jumlah
total AIrborne
PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)
PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)
Karakteristik Tangki 1 Tangki 2
- Bahan kimia Chlorine Ammonia
- Volume (m3) - 750
- Skenario (lubang) (mm) 19 50,8
- Temperatur release (deg C) 30 30
- Molecular Weight 71 17
- Airborne Quality (kg/sec) 0.74 61.9
- CEI 188 437
- HD (ERPG 2) (meters) 1,878 4,372
- HD (ERPG 1) (meters) 3,254 12,500
- HD (ERPG 3) (meters) 740 1,953
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)

Studi kasus
(Chlorine)
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)

Studi kasus
(Chlorine)
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)

Studi kasus
(Chlorine)
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)

Studi kasus
(Ammonia)
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)

Studi kasus
(Chlorine)
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)

Studi kasus
(Chlorine)
CONTOH PERHITUNGAN CEI DAN JARAK BERBAHAYA (HD)

Studi kasus
(Chlorine)

You might also like