Professional Documents
Culture Documents
TUGAS 1
Nowadays, business has their various choices and and new brand name. Such as
fashion business, food and beverage business, retail business, etc. In Indonesia,
especially Jakarta, there is plenty of new business around. Let’s highlight the category,
we’re gonna start with the fashion business. Many business owner start their business
and building the new local brand stuffs. Such as clothes, pants, and sport wear. How do
they run the business while there are many other big brand such as Zara, H&M,
Stradivarius, and also the very biggest retail; Matahari Dept Store-that everybody knows
which store to run if they need some new clothes?
In this millennials era, the new business owner use the power of social media
for advertise their product. They deal a contract with a social media influencer, with
followers above 10K, to send the product and get their product’s review. What will the
business owner get? Yes, exposure and traffic. When the owner choose the right
influencer to review the product, the more people recognize their brand.
Does advertising helps the customer to make buying decision? Yes. Adversiting
drive awareness, exposure and traffic. Advertising tells a story. It leads customer to see
how good the products are, how to look over their quality over their advertise. It helps
people decide to buy.
Jawaban:
1.
A. Pembiayaan Langsung (Direct Finance)
Melihat pola bagan alur diatas Metode ini terjadi apabila penabung (lender) bertemu langsung
dengan peminjam (borrower) dan menukarkan dananya dengan aset finansial tanpa ada bantuan
dari pihak ketiga. Contoh yang sederhana adalah apabila kita meminjam dana dari seorang teman
dan memberikan dia sebuah surat utang tanda kita telah meminjam dana teman tersebut. Metode
ini merupakan metode yang paling sederhana untuk dilakukan, namun masih memiliki beberapa
kelemahan, antara lain:
a. dibutuhkan adanya kesamaan keinginan antara kedua pihak mengenai jumlah dana, tingkat
bunga, dan juga jangka waktu peminjaman;
b. resiko yang dihadapi cukup tinggi, karena ini dilakukan tanpa ada yang menjamin
keterlambatan maupun kegagalan dalam pembayaran;
c. kedua pihak harus saling bertemu langsung, dimana hal ini membutuhkan waktu khusus dan
dana khusus.
2.
A) Financial technology(FinTech) adalah hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi
yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam
membayar harus bertatap muka dan membawa sejumlah uang tunai, kini dapat melakukan
transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik
saja.
5. Struktur pengawas
Agar tidak melenceng dari tujuan dan fungsinya, setiap bank memiliki dewan pengawas yang
tersusun dalam struktur organisasi lembaga tersebut. Di bank konvensional, struktur pengawas
dijabat oleh dewan komisaris. Namun di bank syariah, Anda akan menemui struktur pengawas
yang lebih kompleks, mulai dari dewan komisaris, dewan pengawas syariah, hingga dewan
syariah nasional.
Perbedaan lainnya:
1. Perbedaan Falsafah
2. Ketersediaan Pinjaman
Pada pembiayaan syari’ah menggunakan penawaran produk untuk keperluan tertentu yang mana
hal ini tidak ada dalam pembiayaan keuangan konvensional seperti untuk pendidikan, haji dan
umroh, ataupun lainnya.
3. Bunga
Di dalam pinjaman konvensional, pinjaman atau kredit diberikan atas akad pinjaman dan dengan
begitu debitur atau peminjam diwajibkan untuk mengembalikannya bersama dengan bunga.
Akan tetapi, di dalam prinsip syariah, bunga sama sekali tidak diperbolehkan karena dianggap
sebagai riba.
4. Berbagi Resiko
Di dalam system pembiayaan konvensional, pihak nasabah sepenuhnya menanggung resiko
apabila tidak dapat mengembalikan pinjaman. Di dalam prinsip syariah, pihak bank sebagai
kreditur juga ikut menanggung sebagian resiko tersebut.
5. Halal
Di dalam pembiayaan syariah, dana haruslah disalurkan untuk kepentingan yang halal. Oleh
sebab itu, nasabah wajib menyertakan tujuan penggunaan dana dan pemakaiannya pun juga tidak
boleh melenceng dari hal tersebut
4.
Kontrol BI atas inflasi sangat terbatas, karena inflasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena
itu, BI selalu melakukan assessment terhadap perkembangan perekonomian khususnya terhadap
kemungkinan tekanan inflasi. Selanjutnya respon kebijakan moneter didasarkan kepada hasil
assessment tersebut. Perlu disampaikan pula bahwa pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan
hanya melalui kebijakan moneter,melainkan juga kebijakan ekonomi makro lainnya seperti
kebijakan fiskal dan kebijakan di sektor riil. Untuk itulah koordinasi dan kerjasama antar lembaga
lintas sectoral. Berikut strategi kebijakan moneter BI agar dapat lebih memutuskan sasaran akhir
pengurangan inflasi:
a. Operasi Pasar Terbuka
Merupakan kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar
dengan cara menjual atau membeli surat berharga di pasar uang. Selain itu, dalam perekonomian
terbuka, operasi pasar terbuka juga bisa berupa intervensi bank sentral untuk mengendalikan
kurs, ddengan cara menjual atau membeli valuta asing.
b. Fasitas diskonto
Merupakan kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar
dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga diskonto atau suku bunga kredit bank
komersial pada bank sentral.
c. Cadangan wajib
Merupakan cadangan minimum yang harus dimiliki bank komersial untuk menjaga likuiditasnya.
Cadangan wajib ini bisa digunakan sebgai instrument kebijakan moneter, dimana bila cadangan
wajib dinaikkan maka jumlah uang beredar akan menurun, dan bila cadangan diturunkan maka
jumlah uang beredar akan meningkat.
d. Himbauan moral
Adalah instrumen kebijakan moneter yang dilakukan dengan cara bank sentral menghimbau para
pelaku bank komersial agar melakukan sesua dengan kebijakan yang diambil oleh bank sentral.
5.
Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia membantu menerbitkan dan
menempatkan surat-surat hutang negara guna membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) tanpa diperbolehkan membeli sendiri surat-surat hutang negara tersebut. Bank
Indonesia juga bertindak sebagai kasir Pemerintah yang menatausahakan rekening Pemerintah
di Bank Indonesia, dan atas permintaan Pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk
dan atas nama Pemerintah Indonesia. Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia
benar-benar terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak terganggu, pemberian
kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit spending - yang selama ini dilakukan oleh Bank
Indonesia berdasarkan undang-undang yang lama - kini tidak dapat lagi dilakukan oleh Bank
Indonesia.
Dilhat dari system ketatanegaraan Republik Indonesia, keuddukan BI tidak sejajar denga
Lembaga tinggi negara DPR, BPK, dan MA. Dalam hubungannya dengan pemerintah (presiden),
BI berada di luar pemerintahan. Dengan demikian kedudukan BI tidak sama dengan Departemen.
Status dan kedudukan yang khusus ini diperlukan agar BI dapat melaksanakan peran dan
fungsinya sebagai otoriatas moneter secara lebih efektif dan efisien.
BI memiliki hubungan kerja dan koordinasi yang baik dengan DPR, BPK, Pemerintah dan pihak
lainnya. Dalam hubunganya dengan presiden dan DPR, BI setiap awal tahun anggaran
menyampaikan informasi tertulis mengenai evauasi pelaksanaan kebijakan moneter dan rencana
kebijakan moneter yang akan datang. Selain itu BI menyampaikan rencana dan realisasi anggaran
tahunan kepada pemerintah dan DPR dalam hubungannya dengan BPK. BI wajib menyampaikan
laporan keuangan tahunan kepada BPK. Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara,
bahkan BI berkoordinasi dengan Menteri Keuangan yang diatur dengan Surat Keputusan
Bersama antara Menteri Keuangan dan Gubernur BI.