Professional Documents
Culture Documents
PROLEGNAS
Jangka Menengah/
Jangka Pendek
Presiden
1. Perencanaan 2. Penyusunan
DPR
Naskah Akademik
DPD & Draft RUU
Penyebarluasan
oleh DPR &
Pemerintah pada setiap
tahapan (Psl 88 ayat (1)
UU12/2011 jo
5. Pengundangan No.15/2019) 3. Pembahasan
Undang-Undang 4. Pengesahan
- Putusan MK No.82/PUU-XII/
2015 mengeluarkan kalimat
tenaga medis dalam UU No.36
tahun 2014
• Ketentuan umum pasal 1 angka 12 UU No 29/2004 eksplisit IDI
adalah organisasi profesi yang mencakup Pendidikan, pelayanan,
etik dan memiliki kewenangan medis sebagai kompetensi yang
terikat ddan patuh dengan 3 (tiga) norma yakni norma hukum,
norma disiplin dan norma etik. Pakem itu berasal dari
pertimbangan dalam putusan MK dalam perkara Nomor 14/PUU-
XII/2014, angka 3.14 yang membuat profesi dokter menjadi
istimewa sebab kewenangan medis (medical authority) dan
kompetensi kedokteran (medical competency) yang melekat pada
sosok profesi dokter.
Audiensi ke Legislatif
maupun ke Eksekutif
untuk menindaklanjuti
sikap terhadap RUU
Kesehatan (Omnibus
Law) serta hal-hal lain
berkaitan dengan
kepentingan
masyarakat dan profesi
Analisa Isu Lahirnya RUU Kes (Omnibus)
1. Kekurangan dokter dan dokter spesialis menghambat target pengentasan beberapa penyakit
(jantung, stroke, kanker) : Kolegium mempersulit pembukaan prodi, dokter WNI lulusan LN
dipersulit OP untuk berpraktik di Indonesia, merubah university based menjadi hospital based.
2. Penyederhanaan perizinan : pengurusan STR mahal dan lama, pengumpulan SKP dipersulit
OP, rekomendasi izin dipersulit OP
3. Perbaikan pembiayaan kesehatan
4. Penyederhanaan pengelolaan lembaga —> kembalikan ke kewenangan pemerintah/
Kemenkes (izin, penerbitan STR, penengakkan disiplin, dll) —> BPJS, BPOM, KKI, MKDKI
dibawah Menteri
5. Teknologi kesehatan —> fasyankes virtual ?
Diskursus
1. Apakah sudah ada ada kajian evaluasi UU yang akan dicabut/tidak
diberlakukan?
2. Apakah semua isu harus diatur dengan UU? Efekti kah?
3. Apakah memang OP menjadi penghambat perbaikan sistem kesehatan?
Pandemi OP sdh terbukti membantu program pemerintah (edukasi publik,
pencapaian vaksinasi, dll)
4. Mengembalikan semua kewenangan dibawah menteri, apakah akan
mengembalikan sistem ke era sebelum UU Pradok?