You are on page 1of 3

KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA

Disusun Oleh:

Roxane M. Worotikan 18061015

Ferren Ch. Kastilong 18061048

Gabriella J. Mongdong 18061069

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
TAHUN 2021
1. Jelaskan pengertian Keperawatan Lintas Budaya (KLB) menurut Madeline Leininger!

Setelah kami membaca artikel yang ada, maka sesuai hasil diskusi kelompok
kami, kami menyimpulkan bahwa keperawatan lintas budaya menurut Madeline
Leininger adalah penguasaan teori yang harus ada didalam setiap diri perawat
profesional karena teori ini akan digunakan didalam melaksanakan asuhan
keperawatan kepada setiap pasien yang ada disesuaikan dengan berbagai latar
belakang pasien-pasien tersebut. Penguasaan teori keperawatan lintas budaya ini juga
dibutuhkan agar setiap perawat mampu mengerti tentang budaya dari masing-masing
pasiennya, dan dapat menghargai itu dalam melakukan suatu asuhan keperawatan.
Namun ada kelemahan dalam teori Madeline ini, yakni perawat maupun
pasien bisa saja mengalami cultural shock. Contohnya cultural shock dapat dialami
oleh pasien jika perawat tidak dapat beradaptasi dengan perbedaan yang ada dan
muncul dari pasien tersebut, dan ini akan berdampak pada pasien dimana ia tidak akan
merasa nyaman, merasa tidak berdaya, dan sebagainya.
Misalnya, jumlah kunjungan pasien dirumah sakit, dimana seorang pasien
terbiasa dirawat dengan ditemani oleh 2-3 anggota keluarganya, namun karena
perkembangan peraturan rumah sakit, sehingga perawat hanya memperbolehkan 1
orang anggota keluarga untuk menemani pasien, sehingga pasien akhirnya merasa
kesepian. Hal inilah yang dicegah agar tidak terjadi, dan agar segala asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat dapat diterima dengan baik oleh setiap
pasien.
2. Menurut Madeline, mengapa perawat perlu menggunakan Keperawatan Lintas
Budaya (KLB) dalam asuhan keperawatannya?

Setelah kami membaca artikel yang telah diberikan, maka dari itu, sesuai hasil
diskusi kelompok kami, kami menyimpulkan bahwa perawat harus memahami
budaya-budaya yang berbeda-beda karena asuhan keperawatan yang bermanfaat
adalah asuhan keperawatan yang nilai kulturalnya diketahui, digunakan dengan tepat,
dan sadar oleh perawat tersebut. Maka dari itu perawat harus mampu untuk mengkaji
dan mengidentifikasi juga mengatasi faktor-faktor kultural agar dapat melayani pasien
dengan budaya yang sesuai agar pasien tidak merasakan ketidaknyamanan,
ketidakberdayaan, dll, sehingga psikososial pasien dapat terbantu.

You might also like