Professional Documents
Culture Documents
Laprak Botani Prak Ke-3 PDF
Laprak Botani Prak Ke-3 PDF
PRAKTIKUM III
JARINGAN TANAMAN
Disusun oleh :
DENPASAR
2023
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengamati dan mengidentifikasi bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak
jaringan pengangkut khususnya xylem dan floem, parenkim, sklerenkim dan kolenkim
pada berbagai organ tumbuhan.
Pada dasarnya xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa
tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya
adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xylem juga dapat
mempunyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim
yang hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme. Pada awalnya
xylem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium.
Xylem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xylem primer. Bila tumbuhan
ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan
sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xylem yang terbentuk itu
dinamakan xylem sekunder. Meskipun xylem primer dan xylem sekunder itu tidak
berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya,
bila xylem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan
perkembangan dan struktur xylem yang dibentuk pertama kali (protoxylem) dengan
xylem yang dibentuk kemudian (metaxylem). Protoxylem menduduki tempat yang
khas dalam struktur jaringan pengangkut primer. Jaringan pengangkut pada
tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem ( Dwijeseputro, 1984 ).
Xylem terdiri unsur-unsur yaitu :
a. Trakeid dan trakea, trakeid merupakan unsur xylem yang lebih primitif
dibanding trakea karena tumbuhan anggota pteridophyta, gymnospermae dan
spermatophyte mempunyai trakeid. Trakea dianggap berasal dari trakeid.
Keduanya dalam keadaan dewasa berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder
terdiri dari lignin dan tidak mengandung kloroplas.
b. Serabut xylem tersusun dari sel-sel yang mempunyai dinding lebih tebal. Kita
mengenal adanya serat trakeid dan serat libriform. Serat trakeid mempunyai
noktah-noktah terlindung yang lebih tereduksi, sedangkan serat libiform
mempunyai noktah-noktah yang sederhana dan berfungsi sebagai jaringan
mekanik di dalam kayu.
c. Parenkim xylem, sel-sel parenkim merupakan komponen umum dari xylem pada
kebanyakan tanaman. Sel-sel parenkim xylem bisa berdinding tebal, sedangkan
kayu sekunder sering kali berdinding lignin tebal. Parenkim kayu berfungsi
sebagai cadangan makanan (Sutarmi, 1984).
a. Unsur-unsur tapis. Ciri khas dari unsur tapis adalah adanya daerah tapis di
dindingnya dan inti hilang dari protoplas. Daerah tapis diartikan sebagai
daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di
dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata
yang menghubungan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis
merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan
membulat di bidang radial. Dindng lateral banyak mengandung daerah tapis
yang berpori. Pada komponen bulu tapis, dinding ujungnya saling
berdekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas sehingga
membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.
b. Sel pengiring berhubungan erat dengan pembuluh tapis. Sel-sel pengiring
biasanya merupakan untaian atau deretan yang menyerupai sel parenkim
dengan sel-sel yang bersifat hidup. Sel pengiring diduga berperan dalam
keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.
c. Sel albumin merupakan sel-sel jari-jari empulur dan sel-sel parenkim buluh
tapis yang mengadung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-
sel tapis pada tumbuhan Gymnospermae. Diduga sel-sel albumin
mempunyai fungsi serupa dengan sel pengiring.
d. Serat-serat floem. Pada floem primer, serat terdapat di bagian jaringan
sebelah luar yang awalnya berkelompok membentuk suatu klaster atau masa
kemudian dalam perkembangannya akan menjadi homogeny, sedangkan
pada floem sekunder letak serat mengikuti berbagai pola. Serat dewasa dapat
bersifat hidup maupun mati. Serat hidup dapat juga berfungsi sebagai tempat
penyimanan cadangan makanan.
e. Parenkim floem merupakan jaringan parenkim biasa yang terletak di bagian
buluh tapis, merupakan sel hidup yang berfungsi sebagai tempat penyimpan
zat-zat tepung, lemak, dan zat-zat organik lainnya ( Nugroho dkk, 2012 ).
2.3 SKLERENKIM
2.4 KOLENKIM
Kolenkim merupakan sebuah jaringan permanen yang sederhana. Tersusun atas sel
memanjang aksial dengan dinding sel yang tidak sama dan menebal. Jaringan ini
kadang berkaitan dengan bundel pembuluh angkut. Pada umumnya, jaringan ini
terletak pada hipodermis. Kolenkim hanya bisa memberikan kekuatan mekanis bagi
tumbuhan. Terutama saat sel-sel tumbuhan dalam keadaan bombastis. Selain itu,
kolenkim juga memiliki inti yang menonjol dengan organel sel. Dengan kata lain,
jaringan ini berspesialisasi untuk mendukung kerangka tumbuhan. Memiliki ukuran
hingga 1,5 milimeter dengan diameter 40-50 mikrometer. Jaringan ini terbentuk oleh
sel hidup yang tumbuh meregang, yang bisa mencegah pertumbuhan penuh pada
batang (Wahyu, 2017).
Adapun ciri-ciri jaringan kolenkim pada tumbuhan, yaitu:
1. Dinding Sel
Jika melihat dari dinding selnya, jaringan kolenkim tidak mengandung lignin.
2. Sel Jaringan
Beberapa dari sel jaringan milik kolenkim memiliki kloroplas.
3. Memiliki Vakuola
Jaringan kolenkim memiliki vakuola dengan ukuran yang cukup besar dan
menonjol, hal ini karena vakuola menyimpan isi berupa sekreteori.
4. Bentuk
Ciri jaringan kolenkim juga bisa dari segi bentuknya.
5. Terdapat pada tumbuhan muda
Untuk memukan jaringan kolenkim ini biasanya terdapat pada tumbuhan yang
memiliki usia muda.
(Wahyu, 2017).
Teteskan aquadest
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan mengenai identifikasi mikroskopik jaringan
tanaman pengangkut, parenkim, sklerenkim dan kolenkim, dapat disimpulkan
bahwa Jaringan pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan yang memiliki
peran untuk mengangkut ait, nutrisi, zat hara dan zat-zat lainnya ke seluruh bagian
tumbuhan. Terdapat dua jenis dari jaringan pengangkut, yaitu xylem dan floem.
Xilem merupakan jaringan pengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan
sebagai pendukung struktural tumbuhan, sedangkan floem berperan dalam
mendistribusikan hasil fotosintesis ke seluruh tumbuhan. Pada batang, berkas
pengangkut banyak memiliki tipe-tipe yaitu kolateral terbuka, kolateral tertutup,
bikolateral,kosentris amfibikral, kosentris amphivasal dan radial. Pada pengamatan
batang jagung (Zea mays) berkas pengangkutnya bertipe kolateral tertutup. Pada
pengamatan batang bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) berkas pengangkutnya
bertipe kolateral terbuka.Pada pengamatan batang bayam (Amaranthus sp) berkas
pengangkutnya bertipe kolateral terbukaTerdapat pula jaringan penyokong pada
tumbuhan, yaitu parenkim, sklerenkim dan kolenkim. Parenkim berperan dalam
penyimpanan, metabolisme dan transportasi zat-zat dalam tumbuhan. Sklerenkim
yang memiliki dinding sel yang keras berfungsi untuk menopang struktural
tumbuhan. Kolenkim berperan sebagai penopang juga yang bersifat lebih elastis.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Jaringan Sklerenkim dan Jaringan Kolenkim. Bandung. Edukasi belajar.
Dwijeseputro. 1984. Pengantar Fisiologu Tumbuhan. Jakarta : Gramedia
Evert, R. F. 2006. Esau's Plant Anatomy. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.,
Publication
Hidayat, E. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB
Kartasapoetra, A. G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan
Jaringan). Jakarta : PT Rineka Cipta
Lazuardi, Wahyu. 2017. Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan. Solo: Azka
Pressindo.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius.
Nugroho, dkk. 2012. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta : Penebar
Swadaya
Setjo, dkk. 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang : Universitas Negeri Malang
Sudjadi, Bagod. 2004. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Jakarta : Yudhistira
Sutarmi, Tjitrosmositi. 1984. Botani Umum II. Bandung : Angkasa
Syamsuni. 2009. Diktat Anatomi Tumbuhan. Indramayu : Universitas Wiralodra
W. S. Ningsih. 2016. Bab II Biologi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta