You are on page 1of 4

ORIGINAL ARTICLE

Intisari Sains Medis 2022, Volume 13, Number 3: 718-721


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Hubungan hipertensi dengan kejadian presbikusis


di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar

Agus Santosa1*, Pande Ayu Naya Kasih Permatananda2,


Published by Intisari Sains Medis I Putu Wirasatya Eka Putra3

ABSTRACT
Introduction: Presbycusis or age-related hearing univariately and bivariate using SPSS for Windows with
loss has several risk factors, with hypertension as one a p-value of 0.05.
of them. Hypertension might cause presbycusis since Results: Most subjects are 65-75 years old rather than
it can interfere with nutrient and oxygen intake to >75, with male subjects of the same amount as female
the auditory nerve cells of the ear. This study aimed to subjects. Chi-square test (x2) distribution table analysis
determine the relationship between hypertension with demonstrated an association between hypertension
the incidence of presbycusis at the Poliklinik THT-KL and presbycusis incident in Poliklinik THT-KL RSUP
RSUP Sanglah Denpasar. Sanglah Denpasar with a p-value of 0,002.
Methods: This study used an analytic retrospective Conclusion: Most samples are in the 65-75 age range
design and cross-sectional method. The study was with the same proportionate amount of gender. There
conducted at the Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah is an association between hypertension and presbycusis
Denpasar with a sample of 60 people. Data were in Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar.
obtained using medical records and analyzed
Keywords: Age-Related Hearing Loss, Denpasar, Hypertension, Presbycusis, THT-KL.
Cite This Article: Santosa, A., Permatananda, P.A.N.K., Putra, I.P.W.E. 2022. Hubungan hipertensi dengan kejadian
presbikusis di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar. Intisari Sains Medis 13(3): 718-721. DOI: 10.15562/ism.
v13i3.1451

ABSTRAK
Latar Belakang: Presbikusis atau age related hearing univariat dan bivariat melalui aplikasi SPSS dengan
loss memiliki beberapa faktor resiko dengan hipertensi nilai p ≤ 0,05.
sebagai salah satunya. Hipertensi dapat menyebabkan Hasil: Didapatkan sampel lebih banyak berumur 65-75
1
Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran
presbikusis karena dapat mengganggu asupan nutrisi tahun dibanding sampel berumur >75 tahun. Untuk
dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa;
2
Bagian Farmakologi dan Farmasi Fakultas dan oksigen sel-sel saraf auditori di telinga. Penelitian jenis kelamin, ditemukan sampel dalam proporsi yang
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas ini bertujuan mengidentifikasi hubungan hipertensi sama dan dari hasil uji chi square, didapat adanya
Warmadewa; dan kejadian presbikusis di poliklinik Telinga, Hidung, korelasi antara hipertensi dengan kejadian presbikusis
3
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tenggorokan, Bedah Kepala dan Leher (THT-KL) RSUP di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar dengan
Universitas Warmadewa; Sanglah Denpasar. nilai p = 0,002.
Metode: Desain yang digunakan yakni retrospektif Simpulan: Mayoritas sampel berumur 65-75 tahun
*Korespondensi: analitik dan metode cross-sectional. Lokasi penenlitian dengan proporsi jenis kelamin yang sama. Diperoleh
Agus Santosa; yakni poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar dan hubungan hipertensi dan kejadian presbikusis di
Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran jumlah sampel 60 orang. Data diperoleh dengan poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar.
dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, menggunakan rekam medis dan dianalisis secara
Denpasar, Bali-Indonesia;
omangbabe@gmail.com Kata kunci: Age Related Hearing Loss, Denpasar, Hipertensi, Presbikusis, THT-KL.
Sitasi Artikel ini: Santosa, A., Permatananda, P.A.N.K., Putra, I.P.W.E. 2022. Hubungan hipertensi dengan kejadian
presbikusis di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar. Intisari Sains Medis 13(3): 718-721. DOI: 10.15562/ism.
Diterima: 21-07-2022
v13i3.1451
Disetujui: 16-11-2022
Diterbitkan: 20-12-2022

718 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 718-721
Open| doi:
access:
10.15562/ism.v13i3.1451
http://isainsmedis.id/
ORIGINAL ARTICLE

PENDAHULUAN Organization menyebut bahwa 1,131 di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah


miliar orang di seluruh dunia mengalami Denpasar pada periode tahun 2021. Sampel
Presbikusis, atau age related hearing loss hipertensi, serta pada tahun 2014, 22% diambil dengan metode total sampling
(ARHL) adalah menurunnya fungsi orang dewasa dengan usia diatas 18 tahun sejumlah 60 orang yang sudah memenuhi
pendengaran secara gradual yang terjadi di seluruh dunia mengidap hipertensi.6 kriteria yang ditentukan. Instrumen
seiring dengan penambahan usia. Secara Data dari Riskesdas 2018 menyebut penelitian merupakan data rekam
klinis, presbikusis dapat dibagi menjadi prevalensi hipertensi untuk populasi medis pasien yang terdiagnosis dengan
4 tipe, yaitu neural, sensoris, strial, dan berusia lebih dari 18 tahun sejumlah presbikusis. Hasil akan dianalisis secara
konduksi koklear. Pada penyandang 34,1% dengan angka kejadian nasional univariat serta bivariat menggunakan
presbikusis dapat berupa kombinasi mencapai 63.309.620 orang.7 Provinsi bali uji chi-square dengan program SPSS for
tipe maupun hanya satu tipe tersebut.1 menempati urutan ke-9 dalam jumlah Windows.
Sekitar sepertiga populasi berusia 65 penduduk dengan hipertensi di Indonesia
tahun keatas mengalami presbikusis dan dengan jumlah estimasi 820.878 orang HASIL
diproyeksikan secara global tahun 2025 pada penduduk berusia lebih dari 15 tahun
sekitar 1,2 miliar populasi berusia 60 Karakteristik Umum Responden
dan kota Denpasar sebagai kabupaten
tahun keatas mengalami presbikusis.2 Penelitian
dengan angka penderita terbanyak.8
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tabel 1 menunjukan bahwa mayoritas
Hipertensi dapat menjadi penyebab
pada 2013 menunjukkan angka gangguan responden berusia diantara 65-75 tahun
dari presbikusis karena terganggunya
pendengaran meningkat seiring dengan sejumlah 39 (65%) orang serta 21 (35%)
transpor oksigen dan nutrisi ke koklea,
bertambahnya umur. Pada Provinsi orang responden yang berusia 75 tahun
sehingga menyebabkan kerusakan dan
Bali, prevalensi gangguan pendengaran ke atas. Jenis kelamin laki-laki sejumlah
kematian sel-sel saraf auditori.9 Hasil
berada pada angka 2% populasi dari penelitian Muyassaroh pada tahun
penduduk, sedikit lebih rendah dari 2012 menunjukkan bahwa hipertensi Tabel 1. Karakteristik Umum Pasien
data persentase prevalensi gangguan beresiko menyebabkan presbikusis 2,8 Poliklinik THT-KL RSUP
pendengaran di Indonesia yaitu sebanyak kali lebih banyak dibandingkan dengan Sanglah Denpasar (n=60).
2,6%.3 Presbikusis merupakan gangguan tanpa hipertensi.10 Presbikusis dapat Variabel n (%)
komunikasi nomor satu di masyarakat dicegah dengan mengendalikan salah satu Jenis Kelamin
dan salah satu penyakit neurodegeneratif faktor resikonya yaitu hipertensi. Namun Perempuan 30 50,0%
terbanyak yang berdampak pada ratusan hingga kini, masih belum ada penelitian
juta penderita secara global. Angka ini Laki-laki 30 50,0%
yang dapat menggambarkan hubungan
hampir serupa dengan kondisi seperti Usia
hipertensi dengan kejadian presbikusis di
artritis serta penyakit kardiovaskular.4 Pada Bali secara jelas. 65 – 75 tahun 39 65,0%
lansia, presbikusis dapat mengakibatkan Berdasarkan latar belakang diatas, >75 tahun 21 35,0%
perburukan kualitas hidup. Pasien peneliti tertarik untuk melakukan
presbikusis akan menderita gangguan penelitian mengenai hubungan hipertensi Tabel 2. Deskripsi Variabel
sosial karena masalah pada komunikasi dengan kejadian presbikusis di poliklinik Penelitian Poliklinik THT-
serta mengakibatkan gangguan psikologi THT-KL RSUP Sanglah Denpasar. KL RSUP Sanglah Denpasar
diantaranya paranoid, kesepian, hingga (n=60).
depresif.5 METODE Variabel n (%)
Hipertensi merupakan satu dari sekian
Penelitian ini memakai desain retrospektif Tekanan Darah
penyakit degeneratif yang terus menjadi
masalah kesehatan di dunia tak terkecuali analitik dan metode cross sectional. Lokasi Non-hipertensi 23 38,3%
di Indonesia. Hipertensi ditandai dari serta waktu penelitian yakni di Poliklinik Hipertensi 37 61,7%
meningkatnya tekanan darah sistolik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar pada Presbikusis
yakni ≥140 mmHg serta tekanan darah Januari 2021 – Juli 2022. Sampel yang
Presbikusis 24 26,7%
diastolik ≥90 mmHg. World Health dipakai merupakan seluruh pasien yang
Non-Presbikusis 36 40%
melakukan pemeriksaan audiometri

Tabel 3. Hubungan antara Hipertensi dengan Kejadian Presbikusis Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar (n=60).
Presbikusis
Tekanan Darah Total p value
Presbikusis Non-Presbikusis
8 15 23
Non-Hipertensi
(34,8%) (65,2%) (38,3%)
28 9 37
Hipertensi 0,002
(75,7%) (24,3%) (61,6%)
36 24 60
Total
(60,0%) (40%) (100%)

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 718-721 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1451 719
ORIGINAL ARTICLE

30 (50%) orang serta jenis kelamin penyakit telinga juga dapat memperbesar Hubungan antara Hipertensi dengan
perempuan sejumlah 30 (50%) orang resiko terjadinya presbikusis.14 Kejadian Presbikusis
Dari data yang diperoleh di tabel 2 Berdasarkan jenis kelamin didapatkan Hasil penelitian menunjukkan terdapat
menunjukkan bahwa responden dengan hasil bahwa responden laki-laki sejumlah hubungan hipertensi dengan kejadian
hipertensi sebanyak 37 (61,7%) orang, 30 (50%) orang serta responden presbikusis di poliklinik THT-KL RSUP
sedangkan sebanyak 23 (38,3%) orang non perempuan juga sejumlah 30 (50%) orang. Sanglah Denpasar. Dari 23 orang yang
hipertensi. Responden dengan presbikusis Hasil penelitian Safitri et al., menemukan tidak mengalami hipertensi, 34,8% terkena
yaitu sebanyak 36 (60,0%) orang dan bahwa subjek perempuan lebih banyak presbikusis dan 65,2% tidak mengalami
sebanyak 24 (40,0%) orang responden non dibanding laki-laki, yaitu sejumlah 24 presbikusis, sedangkan dari 37 orang yang
presbikusis. orang (61,5%).15 Sedangkan hasil penelitian mengalami hipertensi, 75,7% terkena
Mishra et al., menemukan bahwa 55,33% presbikusis dan 24,3% tidak mengalami
Uji Hubungan antara Hipertensi subjek penelitian adalah laki-laki.11 Hal presbikusis (p = 0,002; <0,05).
dengan Kejadian Presbikusis ini menunjukkan baik laki-laki ataupun Hasil ini serupa dengan hasil yang
Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah perempuan mempunyai resiko yang sama diperoleh Saurabh Agarwal et al., di
Denpasar untuk terkena presbikusis. Mumbai yang menemukan bahwa
Tabel 3 menunjukan dari 23 orang yang Beberapa teori mengatakan bahwa sebanyak 52,81% penderita hipertensi
tidak mengalami hipertensi, 34,8% jenis kelamin dapat mempengaruhi mengalami gangguan pendengaran.13
terkena presbikusis dan 65,2% tidak kejadian presbikusis. Perbedaan jenis Penelitian Sogebi et al., mentapat
mengalami presbikusis, sedangkan dari kelamin pada frekuensi tinggi seringkali hasil jumlah terbesar untuk faktor
37 orang yang mengalami hipertensi, dihubungkan dengan probabilitas bahwa risiko presbikusis adalah pasien yang
75,7% terkena presbikusis dan 24,3% tidak laki-laki lebih sering terpapar suara bising mempunyai riwayat hipertensi sejumlah
mengalami presbikusis. Hasil uji chi square di areal kerja dan hiburan dibanding 34,8%.19 Pasien hipertensi mempunyai
(x2) menunjukkan nilai p = 0,002 (< 0,05). perempuan. Kemudian perempuan kecenderungan lebih besar untuk
Hal ini menandakan terdapat hubungan mempunyai bentuk anatomi daun serta mengalami kelainan pada pendengaran
hipertensi dan kejadian presbikusis liang telinga yang relatif lebih kecil yang dibanding pasien tanpa hipertensi. Hal
di poliklinik THT-KL RSUP Sanglah mampu menghasilkan masking noise ini dikarenakan adanya insufisiensi
Denpasar. effect saat frekuensi rendah. Sebuah studi mikrosirkulasi yang terjadi karena oklusi
di Korea mendapat bahwa perempuan vaskular akibat emboli, perdarahan,
PEMBAHASAN mempunyai pendengaran lebih lemah vasospasme, mikroangiopati ataupun
diatas 2 Hz dibanding laki-laki.15 Dalam sindrom hiperviskositas yang dicetuskan
Karakteristik Responden
penelitian ini didapat hasil penderita oleh hipertensi.12,17,19
Distribusi menunjukkan bahwa mayoritas
presbikusis perempuan dan laki-laki Keterbatasan penelitian ini salah
responden berusia antara 65-75 sebanyak
memiliki proporsi yang sama. satunya adalah menggunakan data
39 (65%) orang dan 21 (35%) orang
Mayoritas responden penelitian ini sekunder yang dalam menelaah lebih
responden yang berusia 75 tahun ke atas.
dengan hipertensi yaitu sebanyak 37 jelas untuk menemukan hubungan
Hasil tersebut selaras dengan penelitian
(61,7%) orang, sedangkan sebanyak antara hipertensi dengan presbikusis.
dari Mishra et al., dimana sebagian
23 (38,3%) orang non hipertensi. Hasil Diharapkan dapat dilakukan penggunaan
besar pasien yang menderita hipertensi
tersebut selaras dengan hasil yang data primer dan penelitian kohort untuk
dan presbikusis berusia di atas 65 tahun
diperoleh Mishra et al., yang mennyebut menilai lebih lanjut faktor risiko empiris
dengan persentase sebesar 38,6%.11 Hasil
bahwa prevalensi insiden hipertensi yang berhubungan dengan kejadian
penelitian Ario et al., juga menunjukkan
lebih besar pada penderita dengan usia presbikusis.
bahwa presbikusis paling sering terjadi
>60 tahun dibandingkan dengan pasien
pada kelompok usia >65 tahun (41,48%).12
Penelitian yang dilakukan oleh
berusia ≤60 tahun dengan persentase SIMPULAN
38,6%.11 Penelitian lain yang dilakukan
Yamasoba melaporkan bahwa penurunan Kesimpulan yang dapat diambil
Sartik et al., mendukung hasil temuan ini,
pendengaran terjadi mulai dari dewasa diantaranya; 1) Mayoritas responden
dimana ditemukan prevalensi hipertensi
muda dan akan menurun seiring dengan dalam penelitian ini berusia antara 65-
untuk usia ≥40 tahun lebih besar
bertambahnya usia karena kerusakan 75 sebanyak 39 (65%) orang. Jumlah
dibanding prevalensi hipertensi responden
sel yang disebabkan oleh stress oksidatif responden berjenis kelamin laki-laki
berumur <40 tahun, yaitu sebanyak
yang semakin bertambah dan menumpuk sebanyak 30 (50%) orang, sama dengan
31,5% berbanding dengan 6,6%. Resiko
secara akumulatif dalam waktu yang responden berjenis kelamin perempuan;
seseorang menderita hipertensi dapat
lama.13 Hal ini menyebabkan terjadinya dan 2) Terdapat hubungan antara
meningkat seiring dengan berjalannya
proses degeneratif yang menimbulkan hipertensi dan kejadian presbikusis
umur dikarenakan terdapatnya perubahan
terjadi disfungsi pendengaran. Namun di poliklinik THT-KL RSUP Sanglah
fisiologis pada struktur vaskuler yang
faktor lingkungan seperti penggunaan Denpasar dengan nilai p = 0,002 < 0,05
menyempit serta berubah lebih kaku.16-18
obat ototoksik, paparan suara dan riwayat yang berarti signifikan secara statistik.

720 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 718-721 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1451
ORIGINAL ARTICLE

PERSETUJUAN ETIKA PENELITIAN 4. Frisina ST, Mapes F, Kim SH, Frisina DR, Penderita Presbikusis di Kota Bandung Tahun
Frisina RD. Characterization of hearing loss in 2019 The Characteristics of Patients with
Penelitian ini telah mendpaatkan aged type II diabetics. Hear Res. 2006;211(1– Presbycusis in Bandung in 2019. 2022;4(1):11–
persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian 2):103–13. 7.
5. Lin FR, Thorpe R, Gordon-Salant S, Ferrucci L. 13. Agarwal S, Mishra A, Jagade M, Kasbekar V,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Hearing loss prevalence and risk factors among Nagle SK. Effects of hypertension on hearing.
dengan nomor: 875/UN14.2.2.VII.14/ older adults in the United States. Journals Indian J Otolaryngol Head Neck Surg.
LT/2022. Gerontol - Ser A Biol Sci Med Sci. 2011;66 2013;65(3):S614–8.
A(5):582–90. 14. Adeel M. Audiologic Pattern in Elderly Patients:
6. World Health Organization. Global Non- A Tertiary Care Experience. Int J Open Access
PENDANAAN Communicable Disease Target: Reduce Otolaryngol. 2017;1(1):1–5.
Penelitian ini memperoleh pendanaan High Blood Pressure. Roth, Greg A Johnson, 15. Safitri M, Nurfarihah E, Handini M. Kualitas
Catherine Abajobir, Amanuel Abd-Allah, Foad Hidup Penderita Presbikusis di RSUD Sultan
dari pribadi yaitu oleh Agus Santosa dalam
Abera, Semaw Ferede Abyu, Gebre Ahmed, Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak tahun
punlikasi artikel. Muktar Beshir Aksut, Baran Alam, Tahiya 2019. Cermin Dunia Kedokt. 2022;49(1):5.
Alam, Khurshid Alla, François Alvis-Guzman, 16. Sartik S, Tjekyan RS, Zulkarnain M. Risk
KONFLIK KEPENTINGAN Nelson Amrock, Stephen Ansari, Hossein Factors and the Incidence of Hipertension
Ärnlöv, Johan Asayesh,. 2016;31(4):190–215. in Palembang. J Ilmu Kesehat Masy.
Penyulis menyatakan tidak terdapat 7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017;8(3):180–91.
konflik kepentingan. HASIL UTAMA RISKESDAS 2018 Kesehatan 17. DR Kusama, PDA Wangsa, ABS Satyarsa,
[Main Result of Basic Heatlh Research]. P Aryani. Edukasi penyakit hipertensi dan
Riskesdas. 2018;52. komplikasinya pada posyandu lansia di wilayah
KONTRIBUSI PENULIS 8. Dinkes D. Bali, Profil Kesehatan Bali, 2018. J kerja puskesmas mengwi I, kabupaten badung.
Chem Inf Model. 2018;53(9):1689–99. Buletin Udayana Mengabdi. 2020;19(2):178-86.
Seluruh penulis mempunyai kontribusi
9. Rolim LP, Samelli AG, Moreira RR, Matas 18. Suryantari SA, Satyarsa AB, Ariani NK.
dalam penyusunan serta penulisan artikel CG, Santos I de S, Bensenor IM, et al. Effects Pemanfaatan Antidepresan Pada Depresi
penelitian ini. of diabetes mellitus and systemic arterial Lanjut Usia. Gema Kesehatan. 2019;11(2):78-
hypertension on elderly patients’ hearing. Braz 85.
DAFTAR PUSTAKA J Otorhinolaryngol. 2018;84(6):754–63. 19. Sogebi OA, Olusoga-Peters OO, Oluwapelumi
10. M M, M M, Z Z. Faktor yang berpengaruh O. Clinical and audiometric features of
1. Nuryadi NKR, Wiranadha M, Sucipta W. terhadap kejadian presbikusis di rumah sakit presbycusis in Nigerians. African Health
Karakteristik pasien presbikusis di Poliklinik Dr Kariadi Semarang. Oto Rhino Laryngol Sciences. 2013;13(4):886-92.
THT-KL RSUP Sanglah Denpasar tahun 2013- Indones. 2012;42(1):48–52.
2014. Medicina (B Aires). 2017;48(1):58–61. 11. Mishra T, Dukhu K, Mohapatra D, Behera M,
2. Organization WH. Addressing The Rising Priyadarsini N, Panda P, et al. Hypertension as
Prevalence of Hearing Loss. World Health a risk factor of hearing loss. Int J Pharm Sci Rev
Organization: Geneva, Switzerland. 2018. 655– Res. 2014;29(1):309–13.
658 p. 12. Ario MM, Anggraeni R, Aroeman NA, Ilmu
3. Harpini A (Pusdatin K. Infodatin Disabilitas D, Telinga K, Tenggorok H, et al. Karakteristik
Rungu. 2019:12.

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 718-721 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1451 721

You might also like