You are on page 1of 14

PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM PADA MASA UMAR IBN

KHATTAB (634-644 M)

Mami Nofrianti
Fakultas Syariah IAIN Batusangkar
Jl. Sudiman No. 137 Lima Kaum Batusangkar
e-mail: maminofrianti@iainbatusangkar.ac.id

Abstract: Islamic law is a law originating from and being part of the Islamic religion. Caliph Umar can be
said to be the pioneer of legislation in an Islamic state. He has created a new paradigm in Islamic
history. The development of Islam during the Caliph Umar to expand the Islamic region had a
brilliant result. With the expansion of the Islamic region, the need for community education and
fostering activities also increased. It was caused by people who had just converted to Islam in various
conquered areas clearly needed guidance in the practice of Islamic application. Therefore, Islamic law
had also undergone development from the previous period. The source of Islamic law in the era of
Umar apart from the Qur'an and Sunnah was also carried out by Ijtihad. The method in this study
was a library research, by collecting, reading, and studying books that have something to do with this
discussion. At first glance Umar's decisions or Ijtihad seemed to contradict the provisions of the
Qur'an, but if it was examined the nature of the verses in the framework of the overall purpose of
Islamic law, the ijtihad carried out by Umar Ibn Khattab did not contradict with the meaning of the
verses of the law.

Kata kunci: Hukum, Hukum Islam, Umar Ibn Khattab

PENDAHULUAN Untungnya, di antara mereka telah


terlatih sejak Nabi Muhammad Saw.
P ada masa sahabat ijtihad belum bisa
dikatakan sebagai alat penggali
hukum karena ketetapan akhirnya tetap
masih hidup (Basiq Djalil, 2012: 139).
Abu Bakar biasa merujuk kepada
ada pada wahyu. Namun, pada masa kitab Allah saat memutuskan suatu
tabi’in ijtihad benar-benar berfungsi hukum. Jika ketentuan hukum tidak
sebagai alat penggali hukum, bahkan terdapat dalam Alquran maka ia akan
dipandang sebagai suatu kebutuhan yang merujuk kepada sunnah Nabi. Jika
harus dilakukan guna menyelesaikan ketentuan hukum tidak ditemukan juga
berbagai kasus yang belum ada ketentuan maka ia akan mengundang para sahabat
hukumnya (Muhammad Amin, 1991: 29). untuk bemusyawarah menetapkannya.
Wilayah Islam pada masa ini telah meluas Jika diperoleh kesepakatan maka
ke luar Jazirah Arab, seperti Mesir, Suriah, keputusan perkara dengan kesepakatan
Persia, dan Irak sehingga para sahabat tersebut. Umar ibn Khattab pun
dihadapkan pada masalah-masalah baru melakukan metode yang sama, bila tidak
yang belum ada ketentuan hukumnya. ditemukan suatu hukum di dalam
Alquran dan Sunnah maka ia melihat
270 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018

apakah Abu Bakar pernah menetapkan METODE PENELITIAN


hukumnya jika sudah maka ia Adapun metode dalam penelitian ini
mengikutinya. Namun jika belum, ia juga adalah bercorak penelitian kepustakaan
mengundang para sahabat untuk (library research), dengan mengumpulkan,
memutuskan hukum tersebut. Selain itu, membaca, dan menelaah buku-buku yang
dalam berijtihad Umar ibn Khattab sangat ada kaitannya dengan pembahasan ini.
mempertimbangkan kemaslahatan umat Sumber primer adalah Alquran yang
ketimbang melihat zahir ayat sementara berkaitan dengan konsep Hukum Islam
tujuan hukum tidak tercapai. Misalnya, dan buku-buku yang berkaitan dengan
penetapan Umar ibn Khattab mengenai perkembangan Hukum Islam dan
tanah rampasan kepada para tentara. Jika Peradaban Islam terutama pada masa
tanah tersebut dirampas dari pemiliknya, Umar Ibn Khattab.
mereka akan kehilangan mata
pencaharian yang pada akhirnya menjadi
beban negara. Tetapi, apabila mereka PEMBAHASAN
sendiri yang menggarapya dan membayar
pajak pada negara, akan bermanfaat bagi 1. Biografi Umar Ibn al Khattab
negara. Selain mempertimbangkan Umar nama lengkapnya adalah
kemaslahatan, Umar ibn Khattab juga Abu al Hafash ‘Umar ibn al Khattab ibn
menggunakan qiyas sebagai metode Nufayl ibn ‘Abd al ‘Uzza ibn Rabbah
ijtihadnya. Para sahabat sangat berhati- ibn ‘Abdillah ibn Qarth ibn Ramzah ibn
hati dalam menyatakan pendapat serta ‘Adiy ibn Ka’ab ibn Lu-ay al ‘Adawiy,
saling menghormati pendapat sesamanya. bertemu nasabnya dengan nabi
Misalnya, jika Abu Bakar berpendapat Muhammad SAW dan Abu Bakr pada
dan mengatakan, “Ini pendapatku, jika nenek moyang mereka Ka’ab ibn Lu-ay
benar dari Allah dan jika ini salah dariku.” (Fatmawati, 2010: 124). Menurut Imam
Demikianlah halnya dengan Umar ibn al-Thabariy, yang dikutip oleh (Hasan
Khattab dan Ibn Mas’ud. Karena kehati- Ibrahim Hasan, 2002: 402). Umar
hatian itulah mereka hanya berijtihad atas dilahirkan di Makkah sekitar empat
sesuatu yang benar-benar terjadi, mereka tahun sebelum terjadinya perang Fijjar,
tidak merefleksikan ketetapan suatu atau sekitar 13 tahun setelah kelahiran
hukum yang belum terjadi (Basiq Djalil, Muhammad SAW. Pada masa kecilnya,
2012: 139). Umar menjadi penggembala ternak
Di kalangan para sahabat, yang kepunyaan keluarganya dan pencari
paling terkenal banyak melakukan ijtihad kayu api. Setelah dewasa, dia menjadi
adalah Umar ibn Khattab. Oleh karena itu pedagang, namun harta dagangannya
dalam tulisan ini akan diuraikan tidak begitu banyak.
bagaimana perkembangan hukum Islam Ketika Nabi mulai
pada masa Umar ibn Khattab berikut mengembangkan Islam di Makkah,
dengan contoh-contoh hasil ijtihad pada ‘Umar termasuk penentangnya yang
masa Umar dalam menetapkan hukum paling keras. Umar memeluk Islam
Islam. pada tahun keenam kenabian dan
setelah memeluk Islam dia tampil
Perkembangan Hukum Islam Pada Masa Umar Ibn Khathab (634-644 M) ║271

sebagai pembela yang sejati. Sewaktu “Sami’na wa atha’na”. Pengangkatan


para sahabat yang lainnya hijrah ke Umar menjadi Khalifah itu merupakan
Yastrib secara sembunyi-sembunyi, fenomena yang baru, tetapi haruslah
Umar malahan hijrah secara terang- dicatat bahwa proses peralihan
terangan dan menentang orang-orang kepemimpinan tetap dalam bentuk
Qurays, kalau ada yang berani musyawarah, usulan, atau rekomendasi
menganggu perjalanannya. Menurut dari Abu Bakar yang diserahkan
yang diriwayatkan oleh Ibn Atsir kepada persetujuan umat Islam (Asmal
bahwa Abdullah ibnu Mas’ud berkata: May, 2015: 75).
Islamnya Umar adalah suatu Begitu menjadi khalifah, Umar
kemenangan, Hijrahnya adalah suatu segera menghadapi tugas-tugas berat
pertolongan, dan pemerintahannya yang menjadi tanggungjawabnya, baik
adalah rahmat (Ahmad Syalabi, 2003: yang berhubungan dengan masalah
203). dalam negeri (internal) maupun yang
Setelah hijrah, Umar tetap berkaitan dengan masalah luar negeri
menjadi pendamping setia Nabi Saw (eksternal) (Fatmawati, 2010: 127).
dan dia selalu diajak Nabi dalam setiap
musyawarah. Banyak pendapat yang 2. Perkembangan Islam pada masa Umar
dikemukakan Umar yang Ibn Al Khathab
kemudiannya dikuatkan oleh wahyu Masa pemerintahan Umar Ibn
yang turun setelah itu (Fatmawati, Khattab yang lebih panjang dan selama
2010: 124). 10 tahun (13-23 H / 634-644 M), tetapi
Pada deretan Khulafaur Rasyidin, dalam waktu yang relatif singkat Umar
Umar adalah khalifah yang kedua dan menunjukkan kesanggupan yang luar
dialah pertama kali diberi gelar Amir biasa yang tidak ada pada pemimpin
al-Mukminin sebelum Abu Bakar Islam lainnya. Seluruh lapangan
meninggal dunia. Ia mewasiatkan pemerintahan diisinya dengan sunah-
bahwa sepeninggal beliau nanti Umar sunah yang baik untuk menjadi
lah yang menjadi khalifah dengan panutan atau ikutan orang-orang
mengumpulkan penduduk di Mesjid dibelakangnya (Michael H. Hart, 2005:
Nabi saw, kemudian berkata kepada 239). Pada masa Rasulullah pekerjaan
mereka: “Apakah kalian menyetujui yang terutama adalah menyampaikan
orang yang kutunjuk untuk agama Islam, dan mengajarkan kepada
menggantikan Aku sepeninggalku? kaum Muslimin jalan-jalan untuk
Sesungguhnya aku demi Allah telah mencapai kebahagiaan dunia dan
bersungguh-sungguh berdaya upaya akhirat. Fungsi menyampaikan agama
memikirkan hal itu, dan aku tidak Islam telah dipenuhi oleh Rasulullah
mengangkat seseorang dari sanak saw, dan telah dikerjakannya dengan
keluarga tetapi aku telak menunjuk baik. Juga fungsi menunjuki manusia
Umar ibn Kaththab sebagai kepada jalan untuk kebahagian bagi
penggantiku. Maka dengarlah dan kaum Muslimin. Segala kesulitan-
taatilah ia. Orang banyak pun berkata kesulitan yang mereka temui telah
272 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018

dapat diatasi dan dipecahkan oleh Dalam pertempuran Yarmuk (636 M)


Nabi. Hanya saja di masa Nabi masih Pasukan Arab berhasil memukul
hidup agama Islam belum lagi kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh
melampaui Jazirah Arab, dan pada tahun itu juga, Yerussalem
kehidupan bangsa Arab pun masih menyerah dua tahun kemudian.
sederhana dan bersahaja. Tetapi tatkala Menjelang tahun 641 M, Pasukan Arab
agama Islam telah meluas ke Syam, telah menguasai seluruh Palestina dan
Mesir, dan Persia, agama Islam Suriah, dan terus menerjang maju ke
menjumpai kebudayaan yang hidup di daerah yang kini bernama Turki. Tahun
negeri-negeri tersebut. Islam telah 639 M, Pasukan Arab menyerbu Mesir
berhadapan dengan keadaan-keadaan yang saat itu juga di bawah kekuasaan
baru, dan timbullah berbagai macam Byzantium. Dalam waktu tiga tahun
kesulitan dan soal-soal yang belum penaklukan Mesir diselesaikan dengan
pernah dikenal dan dijumpai oleh sempurna (Asmal May, 2015: 78).
kaum Muslimin selama ini (Ahmad Penyerangan Arab terhadap Irak
Syalabi, 2003: 225). yang saat itu berada di bawah
Di masa pemerintahan Abu Bakar kekuasaan Kekaisaran Persia telah
kesulitan-kesulitan ini belum lagi dimulai bahkan sebelum Umar
timbul, karena masa beliau adalah amat menjabat menjadi khalifah. Kunci
singkat. Beliau berpulang ke kemenangan Arab terletak pada
rahmatullah di waktu peperangan- pertempuran Qadisiyah tahun 637 M,
peperangan antara kamu Muslimin terjadi pada kekhalifahan Umar.
dengan bangsa Persia dan Rumawi Menjelang tahun 641 M, seluruh Irak
baru dimulai dan belum dapat sudah berada di bawah pengawasan
diselesaikan. Jadi kemenangan kaum Arab, bukan hanya itu pasukan Arab
Muslimin belum lagi sempurna. bahkan menyerbu langsung Persia dan
Persoalan-persoalan dan kesulitan dalam pertempuran Nehavend (642 M)
datangnya di masa Khalaifah Umar ibn mereka mengalahkan sisa terakhir
Khattab. Maka di atas pundaknyalah kekuatan Persia. Menjelang wafatnya
terletak beban untuk mengatasi dan Umar pada tahun 644 M, sebagian
memecahkannya. Tuhan telah memberi besar daerah barat Iran sudah terkuasai
ilham dan taufik kepada Umar dalam sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti
memperkenankan panggilan zaman, sampai wafatnya Umar. Di bagian
menjawab tantangan hidup baru, dan Timur, mereka dengan cepat
membangun negara Islam. menaklukan Persia dan bagian Barat
Dalam masa kepemimpinan Umar mereka mendesak terus dengan
yang sepuluh tahun itu, penaklukan- pasukan menyeberang Afrika Utara
penaklukan penting dilakukan oleh (Michael H. Hart, 2005: 239).
umat Islam. Tidak lama sesudah Umar Pada mulanya khalifah Umar
menduduki kekuasaan sebagai melarang para sahabat utama untuk
khalifah, pasukan Arab menduduki keluar dari Madinah, kecuali atas izin
Suriah dan Palestina, yang saat itu khalifah dan dalam waktu yang
menjadi bagian kekaisaran Byzantium. terbatas, sehingga ilmu dan
Perkembangan Hukum Islam Pada Masa Umar Ibn Khathab (634-644 M) ║273

pengetahuan para sahabat itu berpusat lahirnya pembidangan disiplin ilmu


di Madinah. Karena itu, setiap orang keagamaan.
yang akan mendalami ilmu agama Khalifah Umar dapat dikatakan
harus pergi ke Madinah untuk belajar sebagai pelopor perundang-undangan
kepada para sahabat., bahkan Khalifah dalam negara Islam. Beliau telah
Umar sendiri menjadi salah seorang membuka lembaran baru dalam Sejarah
guru di Masjid Madinah. Namun Islam, membentuk pemerintahan,
dengan meluasnya wilayah kekuasaan menyusun dewan-dewan negara,
Islam ke luar Jazirah Arabia, Khalifah mengatur peradilan dan administrasi,
Umar merubah kebijaksanaannya itu. menyempurnakan Bayt al Mal,
Kegiatan pendidikan tidak bisa lagi memperlancar komunikasi antar
dipusatkan di Madinah saja, tetapi juga berbagai daerah dengan membuat
harus dilaksanakan di daerah-daerah dewan pos. Dengan kata lain, beliau
yang baru ditaklukan itu. Karena itu, meletakkan dasar-dasar dalam setiap
beliau memerintahkan kepada para perundang-undangan yang dapat
panglima perangnya supaya dijadikan sebagai panutan bagi masa-
mendirikan masjid di tiap kota yang masa selanjutnya. Sebagai contoh
mereka taklukkan sebagai tempat adalah azas musyawarah yang telah
ibadah dan pendidikan (Asrohah, 2001: dipraktekkan oleh Umar dalam
17). Khalifah kemudian mengirim para pemerintahannya. Beliau
sahabat untuk menjadi guru di masjid- mengumpulkan para sahabat yang ahli
masjid tersebut, seperti ‘Abdullah ibn dalam berbagai bidang untuk
Mas’ud yang dikirim ke Kufah, ‘Abd al bermusyawarah dalam mengambil
Rahman ibn Ma’qal dan ‘Imran ibn al suatu keputusan atau mengeluarkan
Hushaun yang dikirim ke Bashrah, ‘abd fatwa. Para sahabat ini sengaja tidak
al Rahman ibn Ghanam yang dikirim ditugaskan ke luar Madinah karena
ke Syiria, Hasan ibn Abi Jabalah yang mereka diharapkan dapat memberikan
dikirim ke Mesir, dan lain-lainnya pendapat ataupun dukungan dan
(Fatmawati, 2010: 136-137). bantuan pemikiran kepada khalifah
Dengan meluasnya wilayah Umar (Fatmawati, 2010: 143-144).
kekuasaan Islam, kegiatan pendidikan Umar adalah orang yang pertama
Islam juga menjadi semakin meningkat, mencetuskan ide perlunya dilakukan
karena mereka yang baru masuk Islam pengumpulan ayat-ayat Alquran.
itu ingin menimba ilmu keagamaan Ketika itu ayat-ayat Alquran tersebar di
dari para sahabat yang menerima berbagai lempengan batu, pelepah
langsung dari Nabi Saw. Pada masa ini kurma, tulang belulang dan
semangat dan kegiatan menuntut ilmu sebagainya. Tempatnya pun berserakan
sangat tinggi, mereka relah di tangan para sahabat, tidak
meninggalkan kampung halamannya terkumpul dalam satu tempat. Pada
untuk datang ke Madinah menuntut masa Nabi Muhammad Saw, cukup
ilmu pengetahuan. Gairah menuntut banyak sahabat yang menghafal
ilmu ini sekaligus juga mendorong Alquran seluruhnya, sehingga
274 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018

mengumpulkan tulisan-tulisan Alquran turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari


belum dirasa perlu. Akan tetapi, pada yang beliau terima melalui Malaikat
masa Khalifah Abu Bakar terjadi Jibril baik waktu beliau masih berada di
banyak peperangan yang di dalamnya Makkah maupun setelah hijrah ke
gugur banyak sahabat penghafal Madinah. Demikian juga halnya
Alquran dalam perang Yamamah saja dengan sunnah, berakhir pula dengan
70 orang penghafal Alquran yang meninggalnya Rasulullah itu
gugur. Oleh karena itu, Umar khawatir (Mohammad Daud Ali, 2011: 169).
para penghafal Alquran akan habis. Kedudukan nabi Muhammad
Dengan alasan itu, Umar mengusulkan sebagai utusan Tuhan tidak munkin
kepada Abu Bakar, agar segera diganti tetapi tugas beliau sebagai
dikumpulkan semua tulisan ayat-ayat pemimpin masyarakat Islam dan
Alquran. Pada mulanya Abu Bakar kepala negara harus dilanjutkan oleh
keberatan menerima usulan Umar, orang lain. Pengganti nabi Muhammad
karena nabi Saw, tidak pernah sebagai kepala negara dan pemimpin
melakukan hal serupa, namun atas umat Islam ini disebut Khalifah, suatu
desakan Umar usul itupun kata yang “dipinjam” dari Alqur’an
disetujuinya. Abu Bakar lalu (surat 2: 30). Kata khalifah yang
mempercayakan tugas pengumpulan terdapat dalam Alqur’an, terutama kata
itu kepada Zaid ibn Tsabit, penulis khalifah yang terdapat dalam ayat yang
wahyu pada masa Rasulullah Saw berhubungan dengan pengangkatan
(Asmal May, 2015: 79). Adam menjadi khalifah (Tuhan) di
Demikianlah perkembangan Islam muka bumi ini dipinjam dan dijadikan
pada masa Khalifah Umar, usaha gelar bagi orang yang menggantikan
perluasan wilayah Islam pada masa kedudukan Nabi Muhammad sebagai
Umar memperoleh hasil yang pemimpin ummat Islam dan kepala
gemilang. Wilayah Islam pada masa ini negara (Mohammad Daud Ali, 2011:
meliputi seluruh Semenanjung Arabia, 170).
Syiria, Persia dan Mesir di Afrika Tugas utama seorang khalifah
Utara. Dengan meluasnya wilayah adalah menjaga kesatuan umat dan
Islam, maka kebutuhan terhadap pertahanan negara. Untuk itu khalifah
kegiatan pendidikan dan pembinaan mempunyai hak-hak tertentu, ia berhak
umat juga menjadi meningkat. Sebab, memaklumkan perang dan
orang-orang yang baru masuk Islam di membangun tentara untuk menjaga
berbagai daerah taklukan itu jelas keamanan dan batas negara. Ia harus
memerlukan bimbingan dan menegakkan keadilan dan kebenaran
pembinaan dalam pengamalan ajaran dan berusaha agar semua lembaga-
Islam. lembaga negara memisahkan antara
yang baik dengan yang tidak baik,
3. Perkembangan Hukum Islam pada melarang hal-hal yang tercela menurut
masa Umar Ibn Al Khattab ketentuan Alqur’an. Khalifah
Dengan wafatnya Nabi mengawasi jalannya pemerintahan dan
Muhammad, berhentilah wahyu yang menarik pajak sebagai sumber
Perkembangan Hukum Islam Pada Masa Umar Ibn Khathab (634-644 M) ║275

keuangan negara. Ia menjadi hakim beragama Islam. Secara sederhana


yang mengadili sengketa hukum, dapat dikatakan bahwa Hukum Islam
menghukum mereka yang melanggar adalah Hukum yang berdasarkan
hukum dan melarang segala macam Wahyu Allah. Sehingga hukum Islam
penindasan. Ia mensahkan soal-soal menurut ta’rif ini mencakup Hukum
akidah dan hukum yang sudah Syari’ah dan Hukum Fiqh, karena arti
disepakati oleh ahli-ahli hukum syara’ dan fiqh terkandung di
(Mohammad Daud Ali, 2011: 170). dalamnya (Amir Syarifuddin, 1990: 19).
Kata Hukum Islam tidak Perbedaan defenisi Hukum Islam
ditemukan sama sekali di dalam yang telah dikemukakan oleh kedua
Alquran dan literatur hukum dalam ahli Hukum Islam di atas,
Islam, yang ada dalam Alquran adalah sesungguhnya dapat dipahami bahwa
kata Syari’ah, fiqh, hukum Allah dan perbedaan itu hanya terletak pada
yang seakar dengannya. Atau yang cakupan yang dilingkupinya. Pendapat
biasa digunakan dalam literatur hukum yang pertama membatasi pengertian
dalam Islam adalah Syari’at Islam, fiqh Hukum Islam hanya pada makna fiqh.
Islam dan Hukum Syara’ Sedangkan pendapat yang kedua
(Fathurrahman Djamil, 1997: 8). Hukum Islam pengertiannya bisa
Dengan demikian kata Hukum Islam dimaksudkan pada makna sayri’ah dan
merupakan istilah Khas Indonesia yang kadangkala bukan pada substansinya,
agaknya diterjemahkan secara harfiyah apalagi ketika dikaitkan dengan
dari term Islamic Law dari literatur kemungkinan bisa dan tidaknya
Barat. Adapun defenisi dari Hukum Hukum Islam itu berubah dan diubah.
Islam itu sendiri setidaknya ada dua Berdasarkan uraian di atas
pendapat yang berbeda di kalangan jelaslah bahwa kalau ada yang
para ulama dan ahli Hukum Islam di mengatakan bahwa Hukum Islam itu
Indonesia. Hasby ash-Shidieqy dalam tidak berubah dan tetap maka yang
bukunya Falsafah Hukum Islam dimaksudkan dengan kata Hukum
memberikan defenisi Hukum Islam Islam di sini adalah bermakna syari’ah
dengan “Koleksi daya upaya fuqaha atau hukum syara’. Yakni ajaran Allah
dalam menerapkan syari’at Islam yang kebenarannya bersifat mutlak dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat” telah lengkap serta sempurna. Jika
(Hasbi, 1993: 44). dikatakan bahwa Hukum Islam
Sementara itu Amir Syarifuddin itu berubah dan dapat
memberikan penjelasan bahwa apabila dikontekstualisasikan sesuai
kata Hukum dihubungkan dengan dengan perkembangan dan perubahan
Islam, maka Hukum Islam berarti: zaman, maka itu merupakan Hukum
Seperangkat peraturan berdasarkan Islam bermakna Fiqh, sebagai hasil
Wahyu Allah dan sunnah Rasul ijtihad dan interpretasi manusia
tentang tingkah laku manusia mukallaf (mujtahid) terhadap ajaran syari’ah
yang diakui dan diyakini berlaku dan yang kebenarannya bersifat relatif
mengikat untuk semua umat yang (Abdul Halim Barkatullah, 2006: 3-4).
276 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018

Setelah Khalifah pertama Abu Asy’ari sebagai hakim di Kufah


Bakar as Siddiq meninggal dunia, (Alaiddin Koto 2011). Umar
Umar menggantikan kedudukannya melakukan hal yang sama dengan Abu
sebagai khalifah kedua. Pemerintahan Bakar. Sebelum mengumpulkan
Umar ibn Khattab ini berlangsung sahabat untuk bermusyawarah, ia
selama 10 tahun yakni dari tahun 634 - bertanya kepada sahabat lain: “Apakah
644 M. Satu hal yang perlu dicatat kalian mengetahui bahwa Abu Bakar telah
terlebih dahulu tentang kebijakan- memutuskan kasus yang sama?” Jika
kebijakan Umar dalam melanjutkan pernah, ia mengikuti kepetusan itu. Jika
usaha pendahulunya adalah: (1) Umar tidak ada, ia mengumpulkan sahabat
turut aktif dalam menyiarkan agama dan bermusyawarah untuk
Islam. Ia melanjutkan usaha Abu Bakar menyelesaikannya. Sebagaimana yang
meluaskan daerah Islam sampai ke dikutib dari (Umar Sulaiman Al-
Palestina, Syiria, Irak, dan Persia di Asyqar, 1991: 75). Salah satu wasiat
sebelah Utara serta ke Mesir di Barat Umar ra. kepada qadhi (hakim) pada
Daya, (2) menetapkan tahun Islam yang zamannya, yaitu Syuraih. Wasiat
terkenal dengan tahun Hijriah tersebut adalah:
berdasarkan peredaran bulan a. Berpeganglah kepada Alquran
(qamariyah), dibandingkan dengan dalam menyelesaikan kasus
tahun Masehi (Miladiyah) yang b. Apabila tidak ditemukan dalam
didasarkan pada peredaran matahari. Alquran, hendaklah engkau
Perbedaan di antara tahun ini setiap berpegang kepada sunnah
tahun adalah 11 hari. Penetapan tahun c. Apabila tidak didapatkan
Hijriah ini dilakukan Umar pada 638 ketentuannya dalam sunnah,
M, (3) Sikap tolerannya terhadap berijtihadlah (Jaih Mubarok, 2000:
pemeluk agama lain. Hal ini terbukti 40).
ketika belaiu hendak mendirikan
Kepada Abu Musa al-Asy’ari,
masjid di Jerussalem (Palestina). Beliau
Umar pernah berpesan yang isinya
minta izin kepada pemuka agama lain
mengandung pokok-pokok
di sana, padahal beliau adalah
penyelesaian perkara di muka sidang,
pemimpin dunia waktu itu
yang ternyata disambut dan diterima di
(Mohammad Daud Ali, 2011: 175).
kalangan Ulama serta dihimpunlah
Ketika Islam semakin tersebar,
daripadanya pokok-pokok hukum. Isi
masalah hukum semakin bertambah
suratnya sebagai berikut:
dan semakin meluas pula peranan para
“Amma ba’du. Sesungguhnya
gubernur. Oleh karena itu Umar Ibn
memutuskan perkara adalah fardhu
Khattab memisahkan peradilan
yang dikokohkan dan sunnah yang
(yudikatif) dari pemerintahan (eksekutif),
harus diikuti. Lalu pahamilah
dan mengangkat beberapa orang
apabila diajukan kepadamu (suatu
sebagai hakim selain para gubernur.
perkara), dan putuskanlah apabila
Umar mengangkat Abu Darda’ sebagai
telah jelas (kedudukannya), karena
hakim di Madinah, Syuraih sebagai
sebenarnya tidaklah ada artinya
hakim di Bashrah, dan Abu Musa al-
Perkembangan Hukum Islam Pada Masa Umar Ibn Khathab (634-644 M) ║277

bicara soal keadilan tanpa ada dianggap adil sebagian mereka


pelaksanaannya. Sama ratakanlah terhadap sebagian yang lain, kecuali
manusia (pihak-pihak yang orang yang pernah memberikan
berpekara) dalam majelismu, dalam kesaksian palsu atau orang yang
pandanganmu, dan dalam pernah dijatuhi hukuman had, atau
keputusanmu, sehingga orang yang orang yang diragukan tentang asal-
berpangkat tidak akan usulnya, karena sesungguhnya Allah
mengharapkan penyelewenganmu, yang mengetahui rahasia-rahasia
dan orang yang lemah tidak sampai manusia dan menghindarkan
putus asa mendambakan hukuman atas mereka. Kecuali
keadilanmu. Bukti itu wajib atas dengan adanya bukti-bukti atau
pihak yang menolak (gugatan/ sumpah-sumpah. Kemudian
tuduhan). Dan boleh mengadakan pahamilah dengan sungguh-
perdamaian di antara kaum Muslim, sungguh tentang perkara yang
kecuali perdamaian yang diajukan kepadamu, yang tidak
menghalalkan yang haram dan terdapat ketentuan hukumnya di
mengaharamkan yang halal. dalam Alquran dan tidak terdapat
Barangsiapa yang mendakwakan pula dalam Sunnah Nabi
sesuatu hak yang tiada ada di Muhammad Saw, kemudian
tempatnya, atau di suatu bukti, bandingkan perkara-perkara itu, dan
maka berilah tempo kepadanya perhatikannlah perkara yang serupa
sampai ia dapat membuktikan hukumnya dengan perkara-perkara
dakwaannya, kemudian kalau ia itu, kemudian pegangilah mana
dapat membuktikannya, maka hukum yang menurut pendapatmu
berikanlah haknya itu, tetapi kalau ia lebih diridhai Allah dan lebih
tidak mapu membuktikannya, mendekati kebenaran. Hindarkanlah
karena yang demikian itu lebih dirimu dari marah, pikiran yang
mantap bagi keuzurannya dan lebih kacau, rasa jemu, menyakiti orang
menampakkan barang yang yang berpekara, dan bersikap keras
tersembunyi. Janganlah sekali-kali pada waktu menghadapi mereka,
menghalangi kepadamu, sesuatu karena memutus perkara di tempat
keputusan yang telah engkau yang benar adalah termasuk
jatuhkan hari ini, kemudian engkau pekerjaan yang dipahalai Allah dan
tinjau kembali, lalu engkau membawa nama baik. Maka barang
memperoleh petunjuk agar engkau siapa memurnikan niatnya demi
kembali kepada kebenaran, karena mencari kebenaran, walaupun
sesungguhnya kebenaran itu harus merugikan diri sendiri, maka Allah
didahulukan, tidak dapat dibatalkan akan memberinya kecukupan, dan
oleh apa pun, sedangkan kembali barangsiapa berlagak memiliki
kepada kebenaran itu lebih baik dari keahlian yang tidak ada pada
pada terus bergelimang dalam dirinya , maka pasti Allah akan
kebatilan. Orang-orang Islam itu membuka rahasia kejelekannya itu,
278 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018

karena sesungguhnya Allah tidak menghukumnya dengan had qazaf


akan menerima amal dari hamba- (tuduhan zina). Lalu, hal tersebut
Nya kecuali amal yanga didasari terdengar oleh Ali, maka dia
dengan ikhlas, lalu bagaimanakah mengintervensi perkara ini dan
persangkaanmu tentang pahala dari menawarkan kepada anak tersebut
Allah, baik yang akan segera di agar menikahi wanita yang diakui
berikan maupun yang ada di dalam sebagai ibunya. Wanita itupun
perbendaharaan rahmat-Nya.” berteriak:” Allah, Allah, itu neraka.
(Alaiddin Koto, 2011: 64-66). Demi Allah, dia adalah anakku”.
Kemudian dia mengakui bahwa
Para hakim pada masa Umar keluarganya telah menikahinya
merujuk kepada Alquran. Jika tidak dengan seorang tanpa kerelaannya,
mendapati hukum dalam Alquran lalu ia mengandung anak ini
mereka mencarinya dalam sunnah. darinya, dan suaminya pergi
Tapi jika mereka tidak mendapatkan berperang lalu terbunuh. Kemudian
sesuatu di dalamnya, mereka bertanya dia mengirimkan anaknya kepada
kepada fuqaha mujtahidin, apakah di kaum yang bersedia merawatnya,
antara mereka terdapat orang yang dan tidak mengakuinya sebagai
mengerti sesuatu dalam Sunnah anak. Maka, Ali menetapkan nasab
mengenai perkara yang dihadapi. Jika anak tersebut dengan wanita yang
didapatkan, mereka berpedoman ditunjukinya (Samir ‘Aliyah 2004).
dengan apa yang dikatakan orang yang b. Masalah makar perempuan
mengetahuinya tersebut setelah Seorang perempuan sangat
dilakukan upaya penguatan. Jika tidak tertarik kepada seorang pemuda,
didapatkan, mereka berijtihad secara maka dia menuangkan zat putih
kolektif jika topik permasalahan pada bajunya dan di antara dua
terdapat hubungan dengan prinsip- pahanya. Lalu perempuan itu
prinsip dasar jamaah, dan berijtihad mengadu kepada Umar ibn Khattab
secara invidu dalam masalah-masalah dengan mengatakan bahwa pemuda
sektoral yang khusus dengan individu tersebut memperkosanya seraya
(Alaiddin Koto, 2011: 66). mengisyaratkan bekas-bekas yang
Berikut ini adalah sebagian contoh dibuatnya. Pemuda itupun menolak
kasus peradilan pada masa Umar ibn dakwaan tersebut, dan Umar
Khaththab, yaitu: mengalihkan masalah ini kepada
a. Masalah nasab Imam Ali. Ali memerintahkan untuk
Seorang anak mengaku di diambilkan air panas lalu
depan Umar bahwa seorang wanita dituangkan pada baju, dan
adalah ibunya. Maka, wanita mengeraslah zat yang putih tersebut,
tersebut datang dengan beberapa sehingga tampak jelas letak
orang yang bersaksi bahwa dia kebenaran sebab kecerdasan Ali dan
belum menikah dan anak tersebut kecermatan pandangannya.
telah berbohong. Umar pun Demikianlah bentuk penyelesaian
memerintahkan untuk secara kimiawi. Akhirnya, Imam Ali
Perkembangan Hukum Islam Pada Masa Umar Ibn Khathab (634-644 M) ║279

bertanya kepada wanita tersebut dan masyarakat berdasarkan kemaslahatan


dia mengakui rekayasanya sehingga atau kepentingan umum.
tuduhannya tersebut ditolak. Sepintas lalu keputusan-
keputusan (dalam kepustakan terkenal
Di antara hakim di masa Umar dengan Ijtihad) Umar itu seakan-akan
adalah Abu Maryam Iyas bin Shabih al- bertentangan dengan ketentuan-
Hanafi, yang diangkat sebagai hakim di ketentuan Alquran, namun kalau dikaji
Bashrah, kemudian dipecat sifat hakikat ayat-ayat tersebut dalam
berdasarkan laporan masyarakat kerangka tujuan hukum Islam
tentang kelemahannya. Pemecatan itu keseluruhannya, ijtihad yang dilakukan
disebabkan bahwa Umar mendengar oleh Umar Ibn Khattab itu tidak
ketika Abu Maryam sedang bertentangan dengan maksud ayat-ayat
menyelesaikan perselisihan dua orang hukum tersebut.
tentang satu dinar, maka Abu Maryam Banyak tindakan Umar di
mendamaikan keduanya dengan lapangan hukum, namun yang akan
menyerahkan dinar dari uangnya dikemukakan adalah beberapa contoh
sendiri. Maka Umar menulis surat ijtihad Umar, yakni:
kepadanya, “Sesungguhnya saya tidak a. Talak tiga yang diucapkan sekaligus
menugaskan kamu untuk memutuskan di suatu tempat pada suatu ketika,
hukum di antara manusia dengan uang dianggap sebagai talak yang tidak
kamu. Tapi saya menugaskan kamu mungkin rujuk (kembali) sabagai
agar kamu memutuskan di antara suami-istri, kecuali salah satu pihak
mereka dengan kebenaran” (Alaiddin (dalam hal ini bekas istri) kawin
Koto, 2011: 63). lebih dahulu dengan orang lain.
Karena usianya yang relatif masih Garis hukum ditentukan oleh Umar
muda dibandingkan dengan Abu berdasarkan kepentingan para
Bakar, Umar lama memegang wanita, karena di zamannya banyak
pemerintahan. Sifatnya keras dan pria yang dengan muda
sebagaimana biasanya, orang yang mengucapkan talak tiga sekaligus
mempunyai sifat keras selalu berusaha kepada istrinya, untuk dapat
bertindak adil melaksanakan hukum. bercerai dan kawin lagi dengan
Terkenal keberaniannya dalam wanita lain. Tujuannya adalah untuk
menafsirkan ayat-ayat Alquran melindungi kaum wanita dari
berdasarkan keadaan-keadaan yang penyalahgunaan hak talak yang
nyata pada suatu waktu tertentu. Ia berada di tangan pria. Tindakan ini
mengikuti cara Abu Bakar dalam dilakukan oleh Umar agar pria
menemukan hukum. Namun demikian, berhati-hati mempergunakan hak
Khalifah Umar terkenal keberanian dan talak itu dan tidak muda
kebijaksanaannya dalam menerapkan mengucapkan talak tiga sekaligus
ketentuan hukum yang terdapat dalam yang di zaman nabi dan Khalifah
Alquran untuk mengatasi sesuatu Abu Bakar dianggap (jatuh sebagai)
masalah yang timbul dalam talak satu. Umar menetapkan garis
280 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018

hukum yang demikian, untuk untuk melindungi kedudukan


mendidik suami supaya tidak wanita Islam dan keamanan
menyalahgunakan wewenang yang (rahasia) negara (Mohammad Daud
berada dalam tangannya. Ali, 2011: 175-177).
b. Alquran telah menetapkan e. Pada masa pemerintahan Abu Bakar,
golongan-golongan yang berhak Umar ibn Khattab menyatakan
menerima zakat, termasuk muallaf di pendapat yang berbeda dengan Abu
dalamnya yaitu (di antaranya orang- Bakar yang menyamaratakan harta
orang yang baru memeluk agama rampasan di kalangan Muhajirin dan
Islam yang seyogianya dilindungi Anshar. Ketika masa
karena masih lemah imannya dan pemerintahannya, ia membagikan
karena ia memeluk agama Islam harta rampasan berdasarkan prestasi
hubungannnya dengan keluarganya Muhajirin dan Anshar.
(mungkin) terputus. Pada zaman f. Umar ibn Khattab menetapkan
Rasulullah golongan ini memperoleh untuk tidak membagikan harta
bagian zakat, tetapi Khalifah Umar rampasan perang kepada para
menghentikan pemberian zakat tentara yang berjasa merebutnya.
kepada muallaf berdasarkan Namun, tanah rampasan tersebut
pertimbangan bahwa Islam telah tetap digarap oleh pemiliknya dan
kuat, umat Islam telah banyak mereka dikenakan pajak untuk
sehingga tidak perlu lagi diberikan kepentingan negara (Basiq Djalil,
keistimewaan kepada golongan 2012: 142).
khusus dalam tubuh umat Islam. g. Umar ibn Khattab berfatwa tentang
c. Menurut Alquran surat Al-Maidah masa iddah seorang istri yang
(5) ayat 38 orang yang mencuri dicerai sebelum monopause, namun
diancam dengan hukuman potong tidak menstruasi sebelum dicerai.
tangan. Di masa pemerintahan Umar Masa iddahnya adalah sembilan
terjadi kelaparan dalam masyarakat bulan (masa hamil), jika memang
di Semenanjung Arabia. Dalam hamil maka itulah masa iddahnya.
keadaan masyarakat ditimpa oleh Jika tidak maka masa iddahnya
bahaya kelaparan itu, ancaman ditambah tiga bulan untuk
hukuman terhadap pencuri yang menentukan atau meyakinkan
disebut dalam Alquran tidak kebersihan rahim.
dilaksanakan oleh Khalifah Umar h. Umar ibn Khattab memerintahkan
berdasarkan pertimbangan keadaan bercerai kepada laki-laki yang
(darurat) dan kemaslahatan (jiwa) menikahi perempuan yang masih
masyarakat. dalam masa iddah dan bercampur
d. Di dalam Alquran (QS 5: 5) terdapat dengannya. Seorang istri harus
ketentuan yang membolehkan pria menyelesaikan masa iddah dengan
Muslim menikahi wanita ahlul kitab suaminya yang pertama dan
(wanita Yahudi dan Nasrani). Akan ditambah iddah suami yang kedua.
tetapi Khalifah Umar melarang Setelah itu, keduanya tidak boleh
perkawinan campuran demikian, saling menikah. Umar ibn Khattab
Perkembangan Hukum Islam Pada Masa Umar Ibn Khathab (634-644 M) ║281

menqiyaskan larangan tersebut dikhawatirkan menganggu


dengan pembunuhan yang kenyamanan masyarakat di sekitar,
dilakukan oleh ahli waris. Keduanya juga dikhawatirkan menimbulkann
terdapat kesamaan, yaitu keinginan seseorang menjadi pencuri (Basiq
mengambil hak sebelum waktunya Djalil, 2012: 144-145).
sehingga hukumannya adalah
terhapusnya hak si pelanggar untuk
PENUTUP
menikahi atau mewarisi. Pendapat
Umar ibn Khattab ini berbeda Umar Ibn Khattab adalah profil
dengan Ali ibn Abi Thalib yang seorang pemimpin yang sukses, mujtahid
membolehkan pria menikahi wanita yang ulung dan sahabat Rasulullah yang
tersebut setelah selesai kedua masa sejati. Ia sukses dalam mengibarkan panji-
iddahnya. Ketetapan Umar tersebut panji Islam. Ia wafat dalam usia 63 tahun
tidak ada nashnya, namun ia setelah kurang lebih 10 tahun
melakukannya untuk tindakan mengenggam amanat sebagai khalifah
preventif agar umat Islam tidak hingga akhinya beliau terbunuh oleh
mudah melakukan pelanggaran. salah seorang musuhnya yang bernama
i. Tentang pembunuhan yang Abu Lu’lu’ah dengan cara yang amat
dilakukan oleh orang banyak. Atas tragis. Kepiawaian Umar dalam
saran Ali ibn Abi Thalib, Umar Ibn memimpin sangat energik dan strategik
Khattab memutuskan untuk sehingga dapat menguasai semua medan
menghukum semua yang terlibat wilayah penaklukan dan pengembangan
dalam pembunuhan tersebut seperti Islam. Banyak tindakan Umar dalam
halnya persengkokolan dalam bidang hukum seperti yang telah
pencurian. Maka semuanya yang dikemukakan di atas, sepintas lalu
bersekongkol dikenakan hukuman keputusan-keputusan Umar itu seakan-
potong tangan. akan bertentangan dengan ketentuan-
j. Tentang unta yang hilang. Umar ibn ketentuan Alquran, namun kalau dikaji
Khattab memutuskan agar sifat hakikat ayat-ayat tersebut dalam
membiarkan unta tersebut kerangka tujuan hukum Islam
berkeliaran dan berkembang biak. keseluruhannya, ijtihad yang dilakukan
Namun, Ustman ibn Affan Umar ibn Khattab itu tidak bertentangan
menetapkan lain, yaitu agar unta dengan maksud ayat-ayat hukum
yang hilang tersebut dijual tersebut.
sementara uangnya tetap disimpan.
Jika suatu saat pemiliknya datang
maka uang hasil penjualan tersebut DAFTAR KEPUSTAKAAN
diserahkan. Jika tidak maka uang
tersebut digunakan untuk Al- Asyqar, Umar Sulaiman. 1991. Tarikh
kepentingan umum. Utsman Al Fiqh Al Islami. Amman: Dar al
menetapkan demikian karena begitu Nafa’is.
banyaknya unta yang hilang Ali, Mohammad Daud. 2011. Hukum Islam:
282 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018

Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hart, Michael H. 2005. 100 Tokoh Paling
Hukum Islam Di Indonesia. Jakarta: PT Berpengaruh Sepanjang Masa.
Raja Grafindo Persada. Kharisma Publishing Group.
‘Aliyah, Samir. 2004. Sistem Pemerintahan, Hasan, Ibrahim Hasan. 2002. Sejarah
Peradilan Dan Adat Dalam Islam. Kebudayaan Islam Diterjemahkan Oleh
Jakarta: Khalifah. H.A. Bahauddin Judul Asli Tarikh Al
Islam as Siyasi Wa as Tsaqafi Wa Al
Amin, Muhammad. 1991. Ijtihad Ibnu
Ijtima. Jakarta: Kalam Mulia.
Taimiyah Dalam Bidang Fiqh Islam.
Jakarta Timur: INIS. Hasbi. 1993. Falsafah Hukum Islam. Jakarta:
Bulan Bintang, cet. IV
Asrohah, Hanun. 2001. Sejarah Pendidikan
Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Koto, Alaiddin. 2011. Sejarah Peradilan
Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Barkatullah, Abdul Halim. 2006. Hukum
Persada.
Islam: Menjawab Tantangan Zaman
Yang Terus Berkembang. Jogjakarta: May, Asmal. 2015. Peradaban Islam Dalam
Pustaka Pelajar Offset. Lintasan Sejarah. Jakarta: Citra Harta
Prima.
Djalil, Basiq. 2012. Peradilan Islam. Jakarta:
Amzah. Mubarok, Jaih. 2000. Sejarah Dan
Perkembangan Hukum Islam. Bandung:
Djamil, Fathurrahman. 1997. Filsafat
Remaja Rosdakarya.
Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, cet 1. Syalabi, Ahmad. 2003. Sejarah Kebudayaan
Islam 1. Jakarta: PT Al Husna Baru.
Fatmawati. 2010. Sejarah Peradaban Islam,.
Batusangkar: STAIN Batusangkar Syarifuddin, Amir. 1990. Pembaharuan
Press, Jilid 1 Pemikiran Hukum Islam.. Padang:
Angkasa Rayas, cet. 1

You might also like