You are on page 1of 7

The Silent Love

There was once a man who was very much in love with a girl. This man is very romantic.
The man folded 1,000 pieces of paper cranes as a gift to his girl. Although he was just a small
executive in his company, they were very happy together.

One day, his girl told him she was going to Paris and would never come back. She also told
him that she could visualize any bright future for both of them, so let’s go their own ways .
The man then was heartbroken but he agreed.

One day he regained his confidence. He worked hard day and night, just to make something
out of himself. Finally with all these hard work and the help of his friends, theman had set up
his own company. “You never fail until you stop trying.”, that was what he always told
himself, “I must make it in life!”

One rainy day, when the man was driving, he saw an elderly couple sharing an umbrella in
the rain walking to some destination. It didn’t take him long to realize that those were his ex-
girlfriend’s parents. He drove slowly beside the couple. He wanted them to see him in his
luxury car. He wanted them to know that he wasn’t the same one anymore.
The couple was walking towards a cemetery. Following them, the man got out of his car.
There, he saw his ex-girlfriend, a photograph of her smiling sweetly. He saw his precious
paper cranes in a bottle placed beside her tomb.

The couple saw him. The man walked over and asked them why this had happened. They
explained that their daughter did not leave for France. She was stricken ill with cancer. She
had believed that he would make it someday, but she did not want her illness to be his
obstacle. Therefore she had chosen to leave him.
His daughter had wanted her parents to put his paper cranes beside her. If the day came, when
fate brings him to her again, he could take some of those paper cranes back with him. The
man just wept.
Sumber :
http://www.romanticlovemessages.com/cat/stories1.htm
Terjemahan
Cinta yang Sunyi

Pernah ada seorang pria yang sangat mencintai seorang gadis. Pria ini sangat romantis. Pria
itu melipat 1.000 lembar bangau kertas sebagai hadiah untuk pacarnya. Meskipun dia
hanyalah seorang eksekutif kecil di perusahaannya, mereka sangat bahagia bersama.

Suatu hari, pacarnya mengatakan kepadanya bahwa dia akan pergi ke Paris dan tidak akan
pernah kembali. Dia juga mengatakan kepadanya bahwa dia dapat memvisualisasikan masa
depan yang cerah untuk mereka berdua, jadi mari kita jalani jalan mereka sendiri. Pria itu
kemudian patah hati tetapi dia setuju. Suatu hari dia mendapatkan kembali kepercayaan
dirinya. Dia bekerja keras siang dan malam, hanya untuk membuat sesuatu dari dirinya
sendiri. Akhirnya dengan semua kerja keras dan bantuan teman-temannya, pria itu
mendirikan perusahaannya sendiri. “Kamu tidak pernah gagal sampai kamu berhenti
mencoba.”, itulah yang selalu dia katakan pada dirinya sendiri, “Aku harus berhasil dalam
hidup!”

Suatu hari hujan, ketika pria itu sedang mengemudi, dia melihat pasangan lansia berbagi
payung di tengah hujan berjalan ke suatu tujuan. Tidak butuh waktu lama baginya untuk
menyadari bahwa itu adalah orang tua mantan pacarnya. Dia mengemudi perlahan di samping
pasangan itu. Dia ingin mereka melihatnya di mobil mewahnya. Dia ingin mereka tahu
bahwa dia bukan orang yang sama lagi.

Pasangan itu berjalan menuju pemakaman. Mengikuti mereka, pria itu keluar dari mobilnya.
Di sana, dia melihat mantan pacarnya, fotonya sedang tersenyum manis. Dia melihat derek
kertasnya yang berharga di dalam botol yang diletakkan di samping makamnya.

Pasangan itu melihatnya. Pria itu berjalan mendekat dan bertanya kepada mereka mengapa
ini terjadi. Mereka menjelaskan bahwa putri mereka tidak berangkat ke Prancis. Dia terserang
penyakit kanker. Dia percaya bahwa dia akan berhasil suatu hari nanti, tetapi dia tidak ingin
penyakitnya menjadi hambatannya. Karena itu dia memilih untuk meninggalkannya.

Putrinya ingin orang tuanya meletakkan bangau kertas di sampingnya. Jika saatnya tiba,
ketika takdir mempertemukannya lagi, dia bisa membawa kembali beberapa burung bangau
kertas bersamanya. Pria itu hanya menangis.

Sumber :
http://www.romanticlovemessages.com/cat/stories1.htm
Perkembangan agama Islam dan masa keemasan Kerajaan

Cirebon Salah satu raja terkenal Kerajaan Cirebon adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan
Gunung Jati, yang berkuasa antara 1479-1568 M.

Selain memajukan kerajaan, Syarif Hidayatullah berperan besar dalam penyebaran agama
Islam di Cirebon. Pada masa pemerintahannya, ia banyak menaklukkan daerah di Pulau Jawa
untuk kepentingan politik dan menyebarkan ajaran Islam. Beberapa wilayah yang berhasil
dikuasai adalah Banten, Sunda Kelapa, dan Rajagaluh. Sementara di bidang perekonomian,
Sunan Gunung Jati menitikberatkan pada perdagangan dengan berbagai bangsa, seperti
Campa, Malaka, India, Cina, dan Arab. Sunan Gunung Jati kemudian diyakini sebagai
pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten serta penyebar agama
Islam di Jawa Barat.
Keruntuhan Kerajaan Cirebon Runtuhnya

Kerajaan Cirebon dimulai pada 1666, pada masa pemerintahan Panembahan Ratu II atau
Pangeran Rasmi.

Penyebab keruntuhan dilatarbelakangi oleh fitnah dari Sultan Amangkurat I, penguasa


Mataram yang juga mertua Panembahan Ratu II. Sultan Amangkurat I memanggil
Panembahan Ratu II ke Surakarta dan menuduhnya telah bersekongkol dengan Banten untuk
menjatuhkan kekuasaannya di Mataram.

Akibatnya, Panembahan Ratu diasingkan dan wafat di Surakarta pada 1667. Setelah
Panembahan Ratu II wafat, kekosongan dalam Kerajaan Cirebon diambil alih oleh Mataram.
Pengambilalihan sepihak ini memicu amarah dari Sultan Ageng Tirtayasa yang berkuasa di
Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa kemudian turun tangan untuk membebaskan putra Panembahan Ratu
II yang juga diasingkan oleh Mataram. Setelah itu, Kesultanan Cirebon terpecah menjadi tiga,
yang masing-masing berkuasa dan menurunkan para sultan berikutnya. Pecahnya kesultanan
juga menandai runtuhnya Kerajaan Cirebon, karena keadaan semakin diperkeruh dengan
politik adu domba VOC.
Kerajaan Cirebon

Kerajaan Cirebon adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang berdiri antara abad ke-15 hingga
abad ke-17.
Pada masanya, kerajaan ini pernah menjadi pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan
pelayaran.
Hal ini karena Kerajaan Cirebon terletak di pantai utara Jawa, antara perbatasan Jawa Tengah
dan Jawa Barat.
Pendiri Kerajaan Cirebon adalah Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana, putra
Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran.

Pertumbuhan dan perkembangan pesat dialami kerajaan ini saat diperintah oleh Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati (1479-1568 M).Di bawah kekuasaannya, Kesultanan
Cirebon mengalami pertumbuhan pesat di bidang agama, politik, maupun ekonomi.
Setelah lebih dari dua abad berdiri, Kerajaan Cirebon runtuh pada abad ke-17.

Sejarah awal Kerajaan Cirebon

Sumber sejarah Kerajaan Cirebon didapat dari Babad Tanah Sunda dan Carita Purwaka
Caruban Nagari.

Berdasarkan dua sumber tersebut, diketahui bahwa Cirebon pada awalnya adalah sebuah
dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa.
Dengan dukungan pelabuhan yang ramai, wilayahnya pun berkembang menjadi kota besar di
pesisir utara Jawa.

Setelah Ki Gedeng Tapa wafat, cucunya yang bernama Walangsungsang, mendirikan istana
Pakungwati dan membentuk pemerintahan di Cirebon.

Dengan demikian, orang yang dianggap sebagai pendiri Kesultanan Cirebon adalah
Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana.Usai menunaikan ibadah haji, ia dikenal sebagai
Haji Abdullah Iman dan tampil sebagai raja Cirebon pertama yang aktif menyebarkan agama
Islam kepada rakyatnya.
TUGAS SEJARAH INDONESIA
KERAJAAN CIREBON

DISUSUN OLEH :

1. GHAITSA ZAHIRA AHMAD


2. NYIMAS MUTYA MAHARANI
3. WULAN SRI FEBRIYANI
4. TANIA KENCANA SARI
5. RAISYAH PUTRI RAMADANI

KELAS : X. IPS 4

SMA N 1 TALANG KELAPA


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
EXAMPLE OF NARATIVE TEXT
( ROMANTIC STORY )

DISUSUN OLEH :

NAMA : WULAN SRI FEBRIYANI

GURU MAPEL : VERA WIDYASTUTI, S. Pd

KELAS : X. IPS 4

SMA N 1 TALANG KELAPA


TAHUN AJARAN 2022 / 2023

You might also like