EFESIENSI & KEANDALAN

PEMBANGKIT
C12052401

PERHITUNGAN EFISIENSI PLTU

 PERHITUNGAN EFISIENSI PLTU

Efisiensi Boiler
Boiler adalah salah satu bagian utama dari sebuah
PLTU yang berfungsi untuk memproduksi uap dengan
temperatur, tekanan dan jumlah tertentu sesuai
dengan design dari PLTU tsb. Sehingga efisiensi yang
optimal merupakan hal yang penting dalam menunjang
efisiensi PLTU secara keseluruhan.
Perhitungan efisiensi boiler dapat dilakukan dengan 2
cara/metode, yaitu metode langsung (Direct Methode)
dan metode tidak langsung (Indirect Methode)
1. Direct Method Boiler Efficiency Calculation

Heat absorbed by the fluid

hB = Heat gives from the fuel

2. Losses Method Boiler Efficiency Calculation

Heat gives from the fuel - Boiler Losses
hB = Heat gives from the fuel
Metode langsung (Direct Methode)
Ini juga dikenal sebagai metode input-output 'karena
faktanya bahwa hanya membutuhkan keluaran yang
berguna (uap dengan jumlah, panas dan tekanan
tertentu) dan panas input (mis. bahan bakar) untuk
mengevaluasi efisiensi.
Efisiensi ini dapat dievaluasi menggunakan rumus :
Direct Method Boiler Efficiency for Simple Cycle
1

Gen

W 1 x h1 - W 2 x h2
hb =
Hf x W fe + Be

2 be ca use W 1 = W 2 , a nd the n

W 1 (h1 - h2)
hb =
Hf x W fe + Be
 Direct Method Boiler Efficiency
for Non Reheat Plant

Gen

W 1 x h 1 - W 2 x h2 - W 3 x h3
hb = Hf x W fe + Be

because W 1 = W 2 + W 3 , and then

2 (W 1 - W 3) x (h1 - h2) + W 3 (h1 - h3)

hb = Hf x W fe + Be
 Direct Method Boiler Efficiency
for Non Reheat Plant

Tekanan 1
Temperatur
p t
Kg/Cm² ̊C ̊K
Gen

Aliran/Flow Enthalpy 3
m/W h
Kg/sec, ton/h kcal, kJ
W 1 x h 1 - W 2 x h2 - W 3 x h3
hb = Hf x W fe + Be

Titik 1, misalnya : because W 1 = W 2 + W 3 , and then

p = 165 Kg/Cm² 2 (W 1 - W 3) x (h1 - h2) + W 3 (h1 - h3)
t = 536 ̊C hb = Hf x W fe + Be
m/W = 1.500 Kg/sec
h = ……kcal (kJ)

Titik 2, misalnya : Titik 3, misalnya :

p = 169 Kg/Cm² p = 172 Kg/Cm²
t = 256 ̊C t = 245 ̊C
m/W = 1.520 Kg/sec m/W = 50 Kg/sec
h = ……kcal (kJ) h = ……kcal (kJ)
 Direct Method Boiler Efficiency
for Reheat Plant
1

5
LP LP
6 HP IP Gen
8

2
3

Blow dow n 9 7
4 10

(W 1 - W 5) x (h1 - h4) + W 5 (h1 - h7) + W 2 (h3 - h2) + W 6 (h3 - h7) + W 8 (h8 - h4)
hb = Hf x W fe + Be
 Direct Method Boiler Efficiency
for Reheat Plant
Parameter yang akan dipantau untuk perhitungan
Boiler efisiensi dengan metode langsung adalah :

W₁ = Jumlah Uap yg dihasilkan (kg/jam)

W₂ = Jumlah Air yg masuk ke Boiler (kg/jam)
W₃ = JumlahAir Spray yg masuk ke Uap (kg/jam)
h ₁ = Enthalpy Uap yg dihasilkan (kcal/kg)
h ₂ = Enthalpy Air yg masuk ke Boiler (kcal/kg)
h ₃ = Enthalpy Air yg masuk ke Uap (kcal/kg)
Hf = Nilai Kalor Bahan Bakar (kcal/kg)
Wfe = Jumlah Bahan Bakar yg diperlukan (kg/jam)
Be = Tambahan Energi lain (kcal/jam)
 Keuntungan & Kerugian Metode Langsung
Keuntungan Metode Langsung
1. Orang yang menganalisa dapat mengevaluasi
dengan cepat efisiensi boilers.
2. Membutuhkan beberapa parameter untuk
perhitungan.
3. Membutuhkan sedikit instrumen untuk pemantauan.

Kerugian Metode Langsung

1. Tidak memberikan petunjuk kepada operator
mengapa efisiensi sistem lebih rendah.
2. Tidak menghitung berbagai kerugian yang
bertanggung jawab untuk berbagai tingkat efisiensi.
Metode tidak langsung (Indirect Methode)
Ada standar referensi untuk Pengujian Boiler
menggunakan metode tidak langsung yaitu British
Standard, BS 845: 1987 dan USA Standard adalah
‘ASME PTC-4-1 Power Test Code Unit Pembangkit Uap.

Metode tidak langsung juga disebut sebagai metode

kehilangan panas. Efisiensi dapat dicapai dengan
mengurangi fraksi kehilangan panas dari 100.
Standar tidak termasuk kehilangan blowdown dalam
proses penentuan efisiensi.
Prosedur terperinci untuk menghitung efisiensi boiler
dengan metode tidak langsung diberikan di bawah ini.
Namun, dapat dicatat bahwa manajer energi dalam
industri lebih menyukai prosedur perhitungan yang lebih
sederhana.
 ASME PTC-4-1 Power Test Code

Unburnt Carbon Losses

Combustible Gases Losses
Dry Flue Gas Losses
• Excess Air
• Flue Gas Temperature
Moisture Losses
• Moisture in Fuel as Hydrogen
• Moisture in Fuel as Water Content
• Moisture in Air
Radiation and Other Losses
Heat (Gross Calorific Value) from Fuel as high value
as Dulong’s Formula (GCV atau HHV)

O2
GCV = 14.540 C + 61.500 ( H2 + ) + 4.000 S
8

Where :
C = weight of Carbon in fuel (lb C per lb fuel)
H = weight of hydrogen in Fuel (lb H per lb fuel)
O = weight of Oxygen in fuel (lb O per lb fuel)
S = weight of Sulphur in fuel (lb S of lb fuel)
 Dry Flue Gas Loss (Ldg)

Ldg = WG’ x cp (tgout - tRA)

Where :
WG’ = weight of dry gas leave air heater per weight of fuel fired
tgout = temperature of dry flue gas leave air heater
tRA = temperature of air at fan inlet
Cp = Capasitas panas Gas

44.01 CO2 + 32.00 O2 + 28.02 N2 + 28.01 CO 12.01 S

WG’ = ( Cb +
32.07
)
12.01 ( CO2 + CO )
 Moisture in Fuel Loss (Lmf)
Lmf = mf x (hgout - hRw)

Where :
mf = weight of moisture in as fired fuel
hgout = enthalpy of steam leave air heater 1)
hRw = enthalpy of moisture in fired fuel inlet

Notes:
1) this enthalpy is taken from steam table with partial pressure
(about 1 psia as ASME) and flue gas temperature
Unburned Carbon Loss (LUC)
LUC = Wdr’ x Hdr’
where :
Wdr’ = weight of total dry refuse per weight of as fired fuel
Hdr’ = heating value of refuse

Combustible Loss (LCO)

LCO = CO / (CO2 + CO) x HdCO x Cb
Where :
CO = percent by volume of CO dry flue gas
CO2 = percent by volume of CO2 in dry flue gas
Cb = burnt carbon
HdCO = 10160 for British and 23632 for SI
 Moisture in Combustion Air Loss (Lma)
Lma = WmA x WA’ x (hgout - hRv)

Where :
WmA = weight of moisture per weight of dry air at fan inlet
WA’ = weight of dry air per weight of as fired fuel
hgout = enthalpy of steam leave air heater outlet (see note on
previous page)
hRv = enthalpy of saturated vapor at the air inlet

WG’N2 - N
WA’ =
0.7685

28.02 N2 12.01 S
WG’N2 =
12.01 ( CO2 + CO )
( Cb +
32.07
)
Moisture from H2 in Fuel Loss (LH)

LH = 8.936 x H x (hgout - hRw)

Where :
H = weight of H2 in weight as fired fuel
hgout = enthalpy of steam leave air heater (see note on previous page)
hRw = enthalpy of moisture in fired fuel inlet

Radiation & Other Losses (LB + Lum)

 Boiler Efficiency summaries:

Description Values
Calo rific Value HHV 22639.0 kJ/kg A F fuel 100.0%
Dry flue gas lo sses Ldg 872.993 kJ/kg A F fuel 3.856%
M o ist. fro m fuel lo sses Lmf 581.874 kJ/kg A F fuel 2.570%
Hydro gen fro m fuel lo sses LH 874.380 kJ/kg A F fuel 3.862%
M o ist. fro m air lo sses LmA 26.661 kJ/kg A F fuel 0.118%
Unburned Carbo n lo sses LUC 96.764 kJ/kg A F fuel 0.427%
Rad & o ther lo sses LB + Lum 76.972 kJ/kg A F fuel 0.340%
B o iler Efficiency hB kJ/kg A F fuel 88.826%
Efisiensi Turbin

Turbin adalah salah satu bagian utama dari sebuah

PLTU yang berfungsi untuk mengubah energi panas
uap menjadi energi mekanik berupa energi putar dari
PLTU tsb. Sehingga efisiensi yang optimal merupakan
hal yang penting dalam menunjang efisiensi PLTU
secara keseluruhan.
Perhitungan efisiensi turbin dilakukan dengan
menghitung Heat Rate dari Turbin yaitu Panas
diberikan ke Turbin dari Boiler dibagi dengan Energi
yang diproduksi oleh Generator
 Simple Cycle Turbine Heat Rate

Gen

Turbine Heat Rate

W 1 x h1 - W 2 x h2
P gen
because W 1 = W 2 , and then
2
W 1 (h1 - h2)
P gen
 Non Reheat Cycle Turbine Heat Rate
1

Gen

Turbine Heat Rate

W 1 x h1 - W 2 x h 2 - W 3 x h3
Pgen

because W 1 = W 2 + W 3 , and then

2
(W 1 - W 3) x (h1 - h2) + W 3 (h1 - h3)
Pgen
 Direct Method Boiler Efficiency
for Non Reheat Plant

Tekanan 1
Temperatur
p t
Kg/Cm² ̊C ̊K
Gen

Aliran/Flow Enthalpy 3
m/W h
Kg/sec, ton/h kcal, kJ
W 1 x h 1 - W 2 x h2 - W 3 x h3
hb = Hf x W fe + Be

Titik 1, misalnya : because W 1 = W 2 + W 3 , and then

p = 165 Kg/Cm² 2 (W 1 - W 3) x (h1 - h2) + W 3 (h1 - h3)
t = 536 ̊C hb = Hf x W fe + Be
m/W = 1.500 Kg/sec
h = ……kcal (kJ)

Titik 2, misalnya : Titik 3, misalnya :

p = 169 Kg/Cm² p = 172 Kg/Cm²
t = 256 ̊C t = 245 ̊C
m/W = 1.520 Kg/sec m/W = 50 Kg/sec
h = ……kcal (kJ) h = ……kcal (kJ)
 Reheat Cycle Turbine Heat Rate

5
LP LP
6 HP IP Gen

2
3

8
4 Blow dow n 9

Turbine Heat Rate

(W 1 - W 5) x (h1 - h4) + W 5 (h1 - h7) + W 2 (h3 - h2) + W 6 (h3 - h7)

Pgen
Heat balance kondisi desain hasil simulasi Cycle Tempo
 Non Reheat Turbine Heat Rate Calculation Sample

Steam Turbine input data:

Generator Load = 100 MW or 100,000 kW
Main steam pressure (P1 gauge) = 87 Bar g, temperature (T1) = 510oC & flow (W1) = 410,000 kg/h
Final FW pressure (P2 gauge) = 95 Bar g, temperature (T2) = 252oC
SH spray pressure (P3 gauge) = 99 Bar g, temperature (T3) = 156oC & flow (W3) = 10,000 kg/h

Calculate:
Turbine Heat Rate?

Calculation
By using steam table (remember we have to put absolute pressure data to find enthalpy)
entalpy of main steam (h1) = 3413.9 kJ/kg
enthalpy of final feedwater (h2) = 1095.4 kJ/kg
enthalpy of sh spray (h3) = 663.6 kJ/kg
Feedwater flow calculation
W2 = W1 - W3 = 410,000 - 10,000 = 400,000 kg/h

Turbine Heat Rate

THR = (W2 * (h1 - h2) + W3 * (h1 - h3))/Pgen
= (400,000 * (3413.9 - 1095.4) + 10,000 * (3413.9 - 663.6))/100,000
= 9549.1 kJ/kWh