You are on page 1of 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH
TUGAS 1

Nama Mahasiswa : NURHAYATI


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 859745781
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4406/Pembelajaran
Matematika
Kode/Nama UPBJJ : 83/KENDARI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No. Soal
1. Apa kesamaan dari teori belajar yang ditawarkan oleh Piaget dan Vygotsky?

2. Salah satu strategi yang dapat membantu seseorang untuk melihat permasalahan matematika yakni
meminta mereka untuk membuat soal cerita atau permasalahan berbasis konteks dari kalimat matematika
(atau situasi matematis) yang kita sajikan.

Buatlah soal cerita yang cocok dengan kalimat matematika berikut.


1 1
: =
4 2
1
3. Salah satu strategi dalam pemecahan masalah dapat 2
dicontohkan dengan memberi kasus berikut.

Delapan teman bertemu dipersimpangan jalan, dan sesuai kebiasaan mereka, setiap teman berjabat
tangan satu kali dengan orang lain. Berapa banyak jabat tangan terjadi?

Strategi apa yang mungkin bisa dilakukan anak sekolah dasar untuk menyelesaikannya? Buat
argumentasi dari strategi yang dilakukan siswa tersebut!

4. Tidak setiap guru percaya pada pendekatan yang berorientasi konstruktivis untuk mengajar matematika.
Beberapa alasan mereka adalah sebagai berikut:

Tidak cukup waktu untuk membiarkan anak-anak menemukan segalanya. Fakta dan ide dasar lebih
baik diajarkan melalui penjelasan yang berkualitas. Siswa tidak harus “menghabiskan waktu untuk
menemukan kembali”.

Bagaimana Anda menanggapi argumen ini?

5 Berikut adalah potongan gambar dari seorang anak yang sedang menggunakan media manipulatif berupa
blok berpola yang berbentuk macam-macam bangun

Dapatkah Anda menemukan beberapa materi yang cocok dengan menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran matematika di sekolah dasar? Berikan satu contoh deskripsi singkat penerapannya pada
materi yang anda pilih tersebut?

JAWAB:

1. Berikut persamaan get dan Vygotsky:


a) Terori Baik Piaget dan Vygotsky adalah dua teori konstruktivis, meskipun yang terakhir dianggap
sebagai pendahulu utama dari konstruktivisme sosial. Keduanya berpikir bahwa anak-anak adalah
pembelajar aktif yang secara aktif mengatur informasi baru dengan informasi yang ada. Karena itu,
Piaget dan Vigotsky Mereka mendalilkan bahwa pengetahuan dibangun oleh masing-masing
subjek dan bukan hasil dari perolehan jawaban.
b) Kedua penulis berpikir bahwa, seiring waktu, perkembangan kognitif menurun. Mereka juga
percaya bahwa perkembangan kognitif dimulai dengan konflik. Misalnya, dalam kasus Piaget,
ketika anak menyadari bahwa ide baru tidak sesuai dengan pengetahuan sebelumnya, dan
kemudian perlu mencari respons baru untuk memungkinkan keseimbangan.Selain itu, baik Piaget
dan Vygotsky mereka berbagi gagasan tentang pentingnya permainan dalam aspek psikologis,
pedagogis dan sosial manusia. Akhirnya, keduanya berpikir bahwa bahasa itu penting untuk
perkembangan kognitif, tetapi dari sudut pandang yang berbeda.

2. Pak Budi membeli tali sepanjang 1/4 meter. Kemudian dibagikan kepada temannya sepanjang 1/2
meter. Maka sisa tali pak Budi adalah…

3. Strategi 1:
Membuat urutan angka dari 1-8. Kemudian memasangkan 2 angka yang berbeda dari angka 1-8
dengan catatan 2 angka tersebut tidak dapat berpasangan dengan angka yang lain. Kemudian
dihitung jumlah semua pasangan angka tersebut.
Strategi 2:
Siswa membuat persamaan matematika misalnya 8:2=4.

Menurut saya strategi 1 tersebut cukup mudah dipahami untuk tingkat anak SD kelas rendah. Dan
strategi 2 cukup tepat untuk anak SD kelas atas karena langkah-langkahnya yang lebih cepat dan
tepat.

4. Tidak setuju. Karena pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme memiliki kelebihan yang tepat
untuk meningkatkan pemahaman siswa SD Pada mata pelajaran matematika. Pembelajaran
berdasarkan Konstruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan
secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan
mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya.

Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau rancangan
kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka
tentang fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa terdorong
untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa.

Pembelajaran Konstruktivisme memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya.


Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif, mendorong refleksi tentang model dan teori,
mengenalkan gagasan-gagasan pada saat yang tepat.

Konstruktivisme memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa
terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks, baik yang
telah dikenal maupun yang baru dan akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai
strategi belajar.

Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka setelah menyadari kemajuan
mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
Memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan,
saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.
5. Materi yang cocok dengan menggunakan media manipulatif berupa blok berpola yang berbentuk
macam-macam bangun pada gambar tersebut adalah materi “Bangun Ruang”. Salah satu contoh
penerapan media ini pada materi bangun ruang yaitu guru membuat kegiatan pembelajaran tebak-
tebakan dimana guru memperliahatkan media blok bangun ruang kemudian siswa menebak nama
bangun ruangnya. Selain itu guru juga bisa membuat gambar puzzle dimana setiap gambar bangun
ruang diberi nomor kemudian siswa disuruh untuk mencocokan blok dengan gambar puzzle hingga
gambar puzzle tertutup dengan blok. Pada saat mencocokan guru membimbing siswa dengan
mengarahkan untuk menebak 1 per 1 bangun ruang yang ada.

You might also like