You are on page 1of 6

MOTION KOMIK CERITA RAKYAT JOKO POLENG SANG

PENGUASA SUNGAI PEMALI

Mata Kuliah
Metode Penelitian Desain
Semester Genap 2022/2023

Nama : Muhammad Hendi Darmawan


NPM : 202046500558
Kelas : R6J

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
1. Pengertian objek penelitian

Komik diartikan sebagai cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar,

atau bentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Dalam Kamus

Ilmiah Populer, komik adalah cerita bergambar (tentang aktivitas dan

sebagainya) yang pasti lucu. Scott McCloud mendefinisikan komik gerak

sebagai "kanvas tak terbatas" atau Kanvas tidak terbatas, yang membentuk

konsep, cerita, gaya, dan elemen komik disajikan dalam media digital dengan

struktur panel multidimensi, menambahkan suara, efek khusus dan animasi

atau gerakan sederhana. Kartun komersial adalah kombinasi elemen

multimedia seperti gambar, Suara, teks, gerakan campuran menghidupkan

kartun (Bergerak). Craig Smith mengatakan bahwa komik komersial adalah

sebuah karya gabungan dari kartun, animasi dan media interaktif. 

Cerita rakyat Joko Poleng merupakan salah satu cerita yang paling

populer di wilayah Brebes. Cerita Joko Poleng diceritakan secara lisan dari

masa lalu hingga sekarang, cerita ini dikenal di dalam maupun di luar

pendopo dan menjadi cerita khas Brebes. Bukti sahih bahwa cerita rakyat ini

diturunkan dari generasi ke generasi. dengan adanya ruangan yang diyakini

sebagai ruangan Jaka Poleng dan ritual selalu dilakukan untuk melestarikan

ruangan tersebut. Pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon, kamar Jaka

Poleng dibersihkan dan dipersembahkan sesaji lengkap berupa makanan,

kemenyan, minuman kopi atau teh di atas tempat tidur.


2. Deskripsi objek penelitian

Jaka Poleng merupakan legenda yang berasal dari Kabupaten Brebes.

Legenda ini dikenal dimasyarakat dan sebagian orang brebes mengetahui

kisah Jaka Poleng. Jaka poleng memiliki nama asli yakni Laksito. Laksito

tumbuh dilingkungan pendopo sebagai abdidalem Kerajaan Mataram dahulu.

Menurut Esi Yulistiana, (2009) Jaka Poleng adalah makhluk halus

yang menjaga sungai pamali (Roh ). Sebelum menjadi roh beliau adalah

seorang Abdi dalem nan muda di Pendopo Kabupaten Brebes yang

merupakan utusan dari kerajaan Mataram untuk mencari wilayah baru. Asal

usul Laksito berasal dari Karawang, Jawa barat. Laksito merupakan lelaki

yang gagah dan tampan juga rajin dalam bekerja. Beliau adalah pekhatik

sebutan pemelihara kuda Kyai Sura atau Bupati K.A Arya Singasari

Panatayudha 1.

Kejadiaan itu bermula saat mencari rumput untuk memberi makan

kuda peliharaan Bupati K.A Arya Singasari Panatayudha 1 yang berada

didekat sungai Pamali. Saat memberi makan kuda Laksito melihat telor ular

belang (poleng). Karna penasaran laksito mengambil telur tersebut dan duduk

disebelah pohon sembari menunggu kuda makan. Karna cukup lama

menunggu kuda makan laksito kelaparan dan mencari lauk seadanyanya

untuk mengganjal perutnya. Laksito pun teringat bahwa ia menemukan telur

ular belang yang ditemuinya saat memberi makan kuda. Laksito pun langsung

menyalakan api untuk merebus telur ular poleng tersebut. Setelah matang ia

langsung melahapnya dengan cepat.


Menurut masyarakat brebes ular belang (poleng) memiliki pengaruh

yang buruk bagi siapapun yang mengkonsumsinya baik telur maupun ularnya,

namun berbeda jika melihatnya maka dipercaya akan mendapat

keberuntungan. Bahkan jarang orang yang dapat melihat ular tersebut karna

sangat langka. Tubuh Laksito memanas dan memerah ia meronta ronta

setelah memakan telur ular belang tersebut. Teriakan Laksito membuat gaduh

dan seketika warga berbondong bondong untuk menyirami tubuhnya

menggunakan air yang diambil dari Sungai Pamali. Meskipun telah disirami

air tubuh Laksito tetap memanas dan memerah hingga Laksito tidak tahan dan

menceburkan dirinya kesungai Pamali. Tubuh laksito seketika membesar

dipenuhi sisik ular dan perlahan perawaknnya berubah menjadi ular naga.

Bupati K.A Arya Singasari Panatayudha 1 memberi wejangan terhadap

laksito untuk menjaga masyarakat brebes yang disekitaran sungai. Karena

kesaktian Jaka Poleng dan sifat pengabdian Jaka Poleng terhadap Brebes,

Kanjeng Bupati menyiapkan satu kamar khusus di belakang kamarnya untuk

dijadikan Jaka Poleng sebagai tempat persinggahan.

Jaka Polengpun dititipi amanat untuk bisa menjaga masyarakat Brebes.

Sampai sekarang pun kamar yang diyakini sebagai kamar Jaka Poleng masih

ada. Simbol kekuatan Jaka Poleng dan Brebes adalah ular yang kemudian

lekat dengan wujud Jaka Poleng sekarang.


3. Nilai Lebih Objek

 Nilai Pelestarian Alam

Cerita Jaka Poleng merupakan usaha kreatif yang menciptakan ajaran

bahwa manusia harus menghormati alam dengan menjaga kelestariannya.

Dengan adanya aroma mitis dalam cerita Jaka Poleng berkembang

kepercayaan dimasayarakat Brebes untuk tidak membunuh ular secara

sembarangan. Jika ular tersebut muncul dan tidak mengganggu maka menjadi

pantangan untuk membunuhnya. Selain itu masyarakat percaya bahwa salah

satu ular yang mereka jumpai adalah ular Jaka Poleng, sehingga mereka tidak

berani membunuh ular.

 Nilai Moral

Cerita Jaka Poleng mengajarkan bahwa ketika menjadi manusia harus

memiliki pemikiran jangka panjang. Jika melakukan sesuatu yang belum kita

tahu maka harus siap menerima konsekuensi yang didapat baik buruknya kita

yang tau jika sudah terjadi maka harus siap menerima resiko. Seperti kisah

diatas bahwa Laksito kelaparan dan memakan sebuah telor ular poleng, yang

diyakini memiliki kekuatan mistis yang tinggi. Tubuhnya pun berubah

menjadi ular naga poleng yang merupakan legenda sungai pemali. Laksito

tidak bisa kembali kewujud aslinya dan tetap tinggal diarea sungai pemali.

Berpikir dan selalu menerapkan jangka panjang dalam kehidupan adalah nilai

moral yang bisa diambil dari cerita jaka poleng.


DAFTAR PUSTAKA

Wika Soviana D, Makna Mitologis Legenda Jaka Poleng," Sabda: Jurnal Kajian
Kebudayaan, Vol. 3, No. 2, Feb. 2017.

Esi Yulistiana, (2009) Cerita rakyat “Jaka Poleng Pendapa Kabupaten Brebes” di
Desa Brebes Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah (Sebuah
tinjauan folklor dan perbandingan)

Supardi. 1998. Legenda dan Kumpulan Ceritera Rakyat Kabupaten Brebes.


Brebes: Pemerintah Kabupaten Brebes.

Yudiono KS. 2005. Cerita Rakyat dari Brebes Babad Bumi Pakuwon. Jakarta: PT
Grasindo

You might also like