You are on page 1of 12

Modul 2 Profesional : Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan

Jasmani, Aktifitas Gerak Dan Olahraga DalamPembelajaran Pendidikan Jasmani

NAMA : BUDI HARYONO


NO. UKG : 201503795754
LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru


Pendidikan
Jasmani, Aktifitas Gerak Dan Olahraga
Dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Filsafat Olympism serta Paradigma
barudalam Pendidikan Jasmani.
2. Prinsip Aktivitas Gerak dan
Olahraga melalui Pengembangan
Kemampuan Gerak
Dasar/Fundamental, Aktivitas
Permainan Bola Besar dan Kecil
serta Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
3. Prinsip Aktivitas Gerak dan
Olahraga melalui Aktifitas Atletik;
Pengembangan Kebugaran
Jasmani; Seni Beladiri Serta
Aplikasinya dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani.
4. Prinsip Aktivitas Gerak dan
Olahraga Melalui Aktivitas Senam
Lantai; Aktivitas Gerak Berirama (
Ritmik ); Aktivitas Air/Renang
serta Aplikasinya Dalam
Pembelajaran
Pendidikan Jasmani.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1
dipelajari 1. Hakikat Pendidikan jasmani adalah
proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan
perubahan holistik dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental,
serta emosional.
2. Tujuan Pendidikan Jasmani harus
mencakup tujuan dalam domain
psikomotorik, domain kognitif, dan tak
kalah pentingnya dalam domain afektif.
Secara umum manfaat pendidikan
jasmani di sekolah:
a. Memenuhi kebutuhan anak akan
gerak
b. Mengenalkan anak pada lingkungan
dan potensi dirinya.
c. Menanamkan dasar-dasar
keterampilan yang berguna
d. Menyalurkan energi yang berlebihan
e. Merupakan proses pendidikan
secara serempak baik fisik, mental
maupun emosional.

3. Pengertian Pendidikan Olahraga


adalah pendidikan yang membina anak
agar menguasai cabang-cabang olahraga
tertentu. Yang ditekankan dalam proses
pembelajran adalah „ hasil „ dari
pembelajaran itu, sehingga metode
pengajaran serta bagaimana anak
menjalani pembelajarannya didikte oleh
tujuan yang ingin dicapai.

4. Pengertian Pendidikan Kesehatan


adalah suatu proses yang menjembatani
kesenjangan antara informasi dan
tingkah laku kesehatan.

5. Menurut WHO (1954) yang dikutip


oleh Notoatmodjo (2003), tujuan
pendidikan kesehatan adalah untuk
meningkatkan status kesehatan dan
mencegah timbulnya penyakit,
mempertahankan derajat kesehatan
yang sudah ada, memaksimalkan fungsi
dan peran pasien selama sakit, serta
membantu pasien dan keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan.

6. Proses Pendidikan Kesehatan Dalam


proses pendidikan kesehatan terdapat
tiga persoalan pokok yaitu masukan
(input), proses dan keluaran (output).

7. Landasan Filosofis Pendidikan


Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan
Pendidikan jasmani merupakan suatu
bagian yang tidak terpisahkan dari
pendidikan umum. Dasar-dasar
pemikiran Untuk meneliti aspek penting
dari penjas.

8. Kebugaran dan kesehatan akan


dicapai melalui program pendidikan
jasmani yang terencana,
teratur dan berkesinambungan.

9. Keterampilan fisik Keterlibatan anak


dalam asuhan permainan, senam,
kegiatan bersama, dan lain-lain,
merangsang perkembangan gerakan
yang efisien yang berguna untuk
menguasai berbagai keterampilan.

10. Terkuasainya konsep dan prinsip


gerak Pendidikan jasmani yang baik
harus mampu meningkatkan
pengetahuan anak tentang konsep dan
prinsip gerak.

11. Kemampuan berpikir pendidikan


jasmani yang efektif mampu
merangsang kemampuan berpikir dan
daya analisis anak ketika terlibat dalam
kegiatan- kegiatan fisiknya.

12. Kepekaan rasa Dalam kehidupan


sosial, setiap individu akan belajar
untuk bertanggung jawab melaksanakan
peranannya sebagai anggota
masyarakat.

13. Keterampilan sosial Kecerdasan


emosional atau keterampilan hidup
bermasyarakat sangat mementingkan
kemampuan pengendalian diri.

14. Kepercayaan diri dan citra diri (self


esteem) Melalui pendidikan jasmani
kepercayaan diri dan citra diri (self
esteem) anak akan berkembang
(Graham, 1993).

15. Landasan Ilmiah Pelaksanaan


Pendidikan Jasmani

16. Landasan Biologis bagi Pendidikan


Jasmani Pendidikan jasmani adalah
disiplin yang berorientasi tubuh, di
samping berorientasi pada disiplin
mental dan sosial.
17. Landasan Psikologis Pendidikan
Jasmani Program pendidikan jasmani
yang baik tentu harus dilandasi oleh
pemahaman guru terhadap karakteristik
psikologis anak, dan yang paling penting
dalam hal sumbangan apa yang dapat
diberikan oleh program pendidikan
jasmani terhadap perkembangan mental
dan psikologis anak.

18. Landasan Sosiologis dalam Pendidikan


Jasmani Pendidikan jasmani adalah
sebuah wahana yang sangat baik untuk
proses sosialisasi.

Perbedaan dan Persamaan Pendidikan


Jasmani, Pendidikan Olahraga, dan
Pendidikan Kesehatan: ada sepuluh
perbedaan antara pendidikan jasmani dengan
olahraga kompetitif (sports), yaitu ditinjau dari
tujuan pengembangan, sifat pengembangan,
pusat orientasi, jenis aktivitas, perlakuan,
penerapan aturan permainan, pertandingan,
penilaian, partisipasi, dan pemanduan bakat.
Olimpade dan Olympism (Olimpisme).
Sejarah Olimpiade. Olimpiade paling awal
konon menurut cerita sudah diselenggarakan
bangsa Yunani kuno pada tahun 776
Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh
bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk
menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus.
Zeus bermukim di Gunung Olympia atau
Olympus yang kemudian dipakai sebagai nama
Olimpiade hingga sekarangKegiatan
Pengetian Olimpisme (Olympism) Olympism
atau olimpisme berasal dari dua suka kata
yaitu Olympic atau olimpia dan isme atau ism.
Olimpia adalah nama sebuah tempat di Athena
yang dipergunakan sebagai tempat
penyelenggaraan aktivitas festival olahraga
bangsa Yunani Kuno (olimpiade kuno).
Paradigma Olympism dalam Olimpiade
Prestasi olahraga bukan satu-satunya atau
yang utama bagi atlet dalam suatu kompetisi,
melainkan kegiatan olahraga untuk kemuliaan
manusia dengan mengkombinasikan dan
menyeimbangkan antara kualitas fisik,
kemauan, dan pikiran sebagai prinsip
dasarnya.
Paradigma Baru dalam Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK) sebagai salah satu
subsistem pendidikan yang wajib diajarkan di
sekolah memiliki peran penting yang sangat
sentral dalam pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.

Kegiatan Belajar 2
1. Aktifitas Gerak Dasar Ada tujuh
komponen yang dicantumkan dalam
kurikulum PJOK di sekolah. Ketujuh
komponen tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Aktifitas atletik
b. Aktifitas olahraga dan permainan
c. Aktifitas senam
d. Aktifitas akuatik
e. Aktifitas beladiri
f. Aktifitas pengembangan
g. Kesehatan

2. Untuk materi keterampilan gerak dasar


meliputi; gerak lokomotor, gerak non
lokomotor, dan gerak manipulatif.

3. Permainan bola besar meliputi;


permainan sepakbola, bolabasket,
bolavoli.

4. materi untuk perminan bola kecil yang


meliputi;
bulutangkis dan tenis meja.

5. Klasifikasi Keterampilan Gerak


a. Klasifikasi berdasarkan kecermatan
gerak
Keterampilan gerak agal (gross motor
skills) Keterampilan gerak agal adalah
gerakan yang dalam pelaksanaannya
melibatkan otot-otot besar sebagai
basis utama gerakan, contohnya
antara
lain keterampilan gerak lompat tinggi
dan lempar lembing.

b. Keterampilan gerak halus (fine motor


skills) Keterampilan gerak halus adalah
gerakan yang dalam pelaksanaannya
melibatkan otot-otot halus sebagai basis
utama gerakan. contohnya antara lain
adalah keterampilan gerak jari dalam
mengetik dan pelepasan busur dalam
memanah.
c. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik
awal dan titik akhir

d. Keterampilan gerak diskret (discrete


motor skill) adalah keterampilan gerak di
mana dalam pelaksanaannya dapat
dibedakan secara jelas titik awal dan
titik akhir gerakan. Contohnya adalah
gerakan berguling ke depan satu kali.

e. Keterampilan gerak serial (serial motor


skill) adalah keterampilan gerak diskret
yang dilakukan beberapa kali secara
berlanjut. Contohnya gerakan berguling
ke depan beberapa kali.

f. Keterampilan gerak kontinyu


(continuous motor skill) adalah
keterampilan gerak yang tidak dapat
dengan mudah ditandai titik awal dan
akhir dari gerakannya. Contohnya
adalah keterampilann gerak bermain
tenis atau permainan olahraga lainnya.
Di sini titik awal dan akhir tidak mudah
untuk diketahui karena merupakan
rangkaian dari bermacan-macam
rangkaian gerakan.

g. Klasifikasi berdasarkan stabilitas


lingkungan
Ketrampilan tertutup (clossed skill)
adalah keterampilan gerak dimana
pelaksanaannya terjadi pada kondisi
lingkungan yang tidak berubah, dan
stimulus gerakannya timbul dari
dalam diri si pelaku sendiri.
Contohnya adalah dalam melakukan
gerakan mengguling pada senam
lantai, dalam gerakan ini pelaku
memulainya setelah siap untuk
melakukannya, dan bergerak
berdasarkan rencana
h. Ketrampilan terbuka (open skill) adalah
keterampilan gerak dimana dalam
pelaksanaannya terjadi pada kondisi
lingkungan yang berubah- ubah, dan
pelaku bergerak menyesuaikan dengan
stimulus yang timbul dari
lingkungannya. Contohnya adalah
dalam melakukan gerakan memukul
bola yang dilambungkan.
6. Aktivitas Permainan Bola Besar Materi
yang terdapat dalam permainan bola
besar adalah
a. Sepakbola
b. Bolavoli
c. Bolabasket

7. Aktivitas Permainan Bola Kecil materi


yang terdapat dalam permainan bola
kecil adalah
a. Bulutangkis
b. Tenis Meja

Kegiatan belajar 3
1. Aktivitas Atletik nomor ; Jalan, Lari,
Lompat, dan lempar

2. Aktivtas Atletik Jalan Cepat. Jalan


cepat adalah gerak maju langkah kaki
yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga kontak dengan tanah tetap
terpelihara dan tidak terputus. Selama

3. Aktivitas Atletik Lari Cepat (sprint ).


Even lomba yang termasuk sprint
seperti 100m, 200m, 400m, 110 m
gawang, 400m gawang, dan Lari estafet.

4. Gerak Dasar Atletik nomor Lompat.


Lompat jauh dapat diartikan suatu
akivitas atau kombinasi gerakan yang
dilakukan oleh seorang pelompat di
mana di dalam lompatan tersebut dapat
mencapai lompatan yang sejauh-
sejauhnya.

5. Lompat tinggi. Lompat tinggi adalah


salah satu cabang olahraga atletik yang
memerlukan skill tertentu untuk
melewati sebuah mistar yang
menggantung di antara kedua tiang.

6. Lompat galah. Lompat galah adalah


lompatan yang dilakukan dengan
bantuan galah untuk mencapai tujuan
lompatan yang setinggi-tingginya dan
dapat melewati mistar yang
ketinggiannya telah ditentukan.

7. Lompat jangkit Lompat jangkit


terkadang juga disebut sebagai “hop,
langkah dan melompat” atau “melompat,
lompat dan melompat” adalah salah satu
cabang olahraga atletik, yang
sebenarnya mirip dengan lompat jauh,
tetapi dalam lompat jangkit ada yang
namanya “hop, langkah dan melompat”.

8. Gerak Dasar Atletik Nomor-Nomor


Lempar/Tolak /Lontar
a. Lempar lembing, Olahraga lempar
lembing ini adalah olahraga atletik
yang menggunakan lintasan dan
lapangan sendiri.
b. Lempar cakram. Lempar cakram
dipertandingkan mulai dari
Olimpiade pertama pada tahun 1896
di Athena, Yunani.
c. Tolak peluru. Tolak peluru adalah
salah satu cabang olahraga atletik.
Tujuan tolak peluru adalah untuk
mencapai jarak tolakan yang sejauh-
jauhnya.
d. Lempar Martil.Lempar martil atau
lontar martil (hammer throw)
merupakan salah satu cabang
olahraga dalam atletik, ajang
kompetisi kekuatan melontarkan
martil untuk mendapatkan jarak
yang jauh.

9. Aktivitas pengembangan kebugaran


jasmani
Hakikat Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani atau dikenal dengan
istilah physical fitness merupakan
kemampuan kondisi fisik seseorang
untuk melakukan kerja fisik secara
efisien tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti sehingga mendukung
pelaksanaan aktivitas lanjutan

10. Komponen Kesegaran Jasmani .


Kebugaran jasmani yang berhubungan
dengan kesehatan terdiri dari ; a)
Daya tahan kardiovaskuler/
Cardiovascular fitnes, b) komposisi
tubuh / body
composition, c) Kelentukan / flexibility,
d) Kekuatan otot / Musculer strength,
dan e) Daya Tahan Otot / muscular
endurance.

11. Sedangkan kebugaran jasmani yang


berhubungan dengan keterampilan
terdiri ; a) Kecepatan / speed, b)
Kelincahan / agility, c) Daya ledak /
power, d) koordinasi / coordination, dan
e) Keseimbangan / Balance.

Kegiatan Belajar 4
1. Senam lantai (bahasa Inggris: floor
exercise) adalah salah satu bagian dari
rumpun senam. Sesuai lantai sesuai
dengan namanya senam ini dilakukan di
atas lantai yang beralaskan matras atau
permadani.

2. Kayang adalah bertumpu dengan empat


titik yaitu kedua kaki dan tangan dalam
keadaan terbalik dengan meregang dan
mengangkat perut dan panggul.

3. Split adalah gerakan senam lantai


dengan cara membuka kedua kaki
sampai selangkangan paha menyentuh
lantai dengan kedua lutut lurus.
4. Sikap lilin merupakan sikap tidur
telentang, kemudian kedua kaki secara
barsama-sama (rapat) diangkat ke atas
dengan lurus, pinggang ditopang kedua
tangan dan pundak tetap menempel
pada lantai.

5. Berdiri dengan kepala merupakan posisi


keseimbangan badan yang
memanfaatkan kekuatan kedua otot
lengan dan kepala (leher) sebagai titik
tumpunya.

6. Berdiri dengan tangan adalah sikap


badan tegak dengan bertumpu pada
kedua lengan (tangan), kedua kaki rapat
dan lurus ke atas.

7. Guling ke depan adalah berguling ke


depan atas bagian belakang badan
(tengkuk, punggung, dan panggul bagian
belakang).

8. Kiep adalah suatu gerakan melenting


badan ke atas depan yang dilakukan
dengan lemparan kedua kaki dan
menolakkan tangan dengan kuat dari
matras kemudian membusurkan tubuh
bagian belakang dengan kaki (lutut) tetap
lurus yangdiakhiri dengan sikap berdiri
9. Gerakan lenting tengkuk adalah suatu
bentuk gerakan melenting badan
dengan
cara bertumpu pada tengkuk/pundak
dan kedua telapak tangan ikut menolak
serta dibantu ayunan/lemparan kedua
kaki ke atas ke arah depan dengan kuat
dan secepat-cepatnya juga dibantu
lecutan pinggul dan pinggang
10. Gerakan lenting kepala adalah suatu
bentuk gerakan melenting badan
dengan cara bertumpu pada
kepala/dahi dan kedua telapak tangan
ikut menolak serta dibantu
ayunan/lemparan kedua kaki ke atas
ke arah depan dengan kuat dan secepat-
cepatnya juga dibantu lecutan pinggul
dan pinggang.
11. Gerakan meroda merupakan latihan
dengan tumpuan tangan yangdilakukan
secara bergantian dan sangat singkat.

12. Gerakan flip-flap adalah gerak senam


dengan melentingkan badan ke
belakang, bertumpu dengan kedua
tangan dan melemparkan kaki
bersamaan dengan pinggang membusur,
diakhiri dengan pendaratan kedua kaki

13. Loncat harimau adalah sikap loncatan


membusur seperti melewati rintangan
dengan kedua tangan lurus ke depan
pada saat melayang dan diteruskan
dengan gerakan mengguling ke depan
dan sikap akhir jongkok kemudian
berdirikembali.

14. Duduk bersila merupakan posisi duduk


dengan melipat kedua kaki di depan
dengan salah satu kaki berada di atas
kaki yang lain dengan bentuk menyilang.

15. Duduk bersimpuh merupakan posisi


duduk dengan kedua kaki di lipat ke
belakang dan ditindih/ ditimpa dengan
pantat/ penggul.

16. Jongkok/berjongkok adalah


menempatkan badan dengan cara
melipat kedua lutut, bertumpu pada
telapak kaki dengan pantat tidak
menyentuh lantai.

17. Berdiri adalah posisi tubuh dalam


keadaan tegak, bertumpu pada kedua
kaki dengan kedua tangan rileks di sisi
badan
18. Berjalan adalah bergerak melangkahkan
kaki ke depan dari satu titik (tempat) ke
titik yang lain sehingga berpindah
tempat.

19. Berlari merupakan gerakan


melangkahkan kaki dengan kecepatan
tinggi dimana ada saat kedua kaki tidak
menyentuh lantai (melayang).

20. Menarik adalah keadaan tubuh/tangan


berusaha mendekatkan suatu benda
mendekat ke badan baik dari atas,
bawah dan samping

21. Mendorong adalah keadaan


tubuh/tangan dengan usaha
menjauhkan benda menjauhi badan
baik ke arah atas, bawah dan samping

22. Melompat merupakan gerakan yang


dilakukan dengan mengangkat tubuh ke
depan dengan tumpuan satu kaki yang
dilakukan dengan cepat.

23. Meloncat adalah melakukan gerakan


dengan mengangkat kedua kaki ke
depan bersamaan dengan tumpuan
kedua kaki bersama-sama dengan cepat.

24. Merangkak adalah gerakan maju ke


depan dengan bertumpu pada kedua
tangan dan kedua lutut serta ujung kaki.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Landasan psikologis pendidikan


di modul ini jasmani, karna untuk bisa
menerapkannya di sekolah harus
benar-benar menguasi
kepribadian anak,sedangkan
disekolah apalagi guru bidang
studi rasanya sulit untuk
menguasai itu karena memegang
beberapa kelas dan memiliki
jumlah siswa yang cukup banyak.
2. Teori Azasdan Falsafah Penjas
Penerapan Pembelajaran Senam Lantai
(anakSD)
3 Daftar materi yang sering 1. Pada saat masuk materi renang,
mengalami miskonsepsi guru yang
tidak menguasi teknik renang atau tidak
pandai berenang tidak berani membawa
murid

You might also like