You are on page 1of 5

I.

Latar Belakang Masalah

Di Sekolah SMP, kegiatan Bimbingan Konseling tidak harus diberikan oleh Guru
Pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru wali
kelas maupun guru mata pelajaran harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik
tugas menyampaikan semua materi pelajaran dan memberikan layanan bimbingan
konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling dapat dikatakan sebagai
pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok
dan konseling kelompok.
Guru Sekolah SMP harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling
tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin
sehingga tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa
dapat mencapai prestasi hasil belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan
permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Realitas dilapangan, khususnya di Sekolah Menengah pertama menunjukkan
bahwa peran guru dalam melaksanakan bimbingan belum dapat dilakukan secara
optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang penuh akan beban sehingga
tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi
peningkatan prestasi belajar siswa.
Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guru
SMP juga dibebani seperangkat admnistrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas
memberikan bimbingan konseling bekum dapat dilakukan secara maksimal.
Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai dengan
kesempatan dan kemampuan, namun agaknya data pendukung yang berupa administrasi
bmbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehingga terkesan pemberian
layanan bimbingan konseling di SMP tidak berjalan secara optimal.

II. Pengertian Bimbingan Konseling


Seiring dengan berkembangnya perkembangan dalam kajian keilmuan, definisi
bimbingan memiliki banyak perubahan, namun tidak demikian dengan esensinya yaitu
proses pemberian bantuan. Secara umum arti dari Bimbingan Konseliang dapat diartikan
sebagai upaya bantuan yang dilakukan guru / pendamping terhadap anak agar anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal serta mampu mengatasi masalah yang
dihadapinya.
Pada era pendidikan sekarang ini, bimbingan pada peserta didik sangat penting
dan merupakan kewajiban dari pihak guru sebagai konselor para siswanya. Institusi
seperti sekolah harus mempunyai program bimbingan konseling nya masing-masing
agar jelas dan juga dapat di implementasikan pada peserta didiknya.

III. Prinsip – Prinsip Bimbingan Konseling di SMP Eka Tjipta Naga Sakti
Prinsip merupakan perpaduan dari hasil kegiatan teoritik dan pelaksanaan di lapangan
yang dijadikan dasar pelaksanaan sesuatu yang dimaksud atau yang diharapkan. Berikut
ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai
berikut :
a. Sikap dan tingkah laku siswa sebagai pencerminan dari segala kejiwaan dan tingkah
laku dan kepribadian siswa tersebut. Masing – masing siswa tentunya sangat berbeda
kepribadian dan tingkah lakunya.
b. Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai perbedaan serta mempunyai
berbagai kebutuhan. Oleh karenya dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif
perlu memilih teknik-teknik yang sesuai dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan
individu.
c. Bimbingan pada siswa pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada
akhirnya siswa yang dibantu mampu menghadapi kesulitannya sendiri.
d. Pelimpahan dalam penanganan bimbingan perlu dilakukan. Hal ini mempunyai
maksud apabila dalam hal ini sekolah tidak dapat menangani dapat dilimpahkan atau
diserahkan kepada lembaga lain.
e. Dimulai pada kegiatan identifikasi kebutuhan dan kesulitan – kesulitan yang dialami
individu yang dibimbing.
f. Proses bimbingan dilaksanakan secara fleksibel.
g. Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program
pendidikan.
h. Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah harus dipimpin
oleh petugas yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
i. Program bimbingan di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara
teratur.
IV. Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah SMP Eka Tjipta Naga Sakti
Sekolah SMP bertanggung jawab memberikan pengalaman – pengalaman dasar
kepada siswa yakni kemampuan dan kecakapan membaca, menulis dan berhitung
pengetahuan umum serta perkembangan kepribadian yakni sikap terbuka terhadap orang
lain, penuh inisiatif, kreatifitas, kepemimpinan, ketrampilan sera sikap tanggung jawab.
Guru – guru SMP Eka Tjipta Naga Sakti dalam hal ini mempunyai peranan
penting serta bertanggung jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan
sosial anak. Bimbingan dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program
pendidikan yang mempunai fungsi positif, bukan hanya suatu kekuatan kolektif. Proses
yang terpenting dalam melakukan bimbingan pada siswa yakni mengadakan
penyesuaian terhadap situasi baru, mengembangkan kemampuan anak untuk memahami
diri sendiri dan menerapkannya dalam situasi mendatang. Bimbingan bukan lagi suatu
tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi anak akan
tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai kebutuhan,
minat dan kemampuan yang harus berkembang. Dalam hal ini tidak hanya siswa yang
bermasalah yang di bimbing dan diarahkan akan tetapi para siswa yang berprestasipun
tentunya perlu bimbingan dan arahan yang lebih baik.

V. Program Bimbingan dan Konseling di SMP Eka Tjipta Naga Sakti


Berdasarkan beberapa penjelasan tentang konsep bimbingan dan konseling diatas,
SD Eka Tjipta Naga Sakti selaku institusi pendidikan harus menyadari pentingnya
bimbingan dan konseling pada siswa. Maka dari itu sekolah dituntut untuk mempunyai
dan menjalankan program dari bimbingan dan konseling secara berkelanjutan. Pada
prinsipnya SD Eka Tjipta Naga Sakti melaksanakan bimbingan dan konseling, yaitu :
a. Bimbingan Konseling Pribadi
b. Bimbingan Konseling Belajar
c. Bimbingan Konseling Sosial
d. Bimbingan Konseling Karir

Dalam pelaksanaan bimbingan tersebut diatas tugas dan tanggung jawabnya


diserahkan kepada setiap wali kelasnya masing-masing yang selanjutnya dilaporkan
kepada Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Koordinator Sekolah.
Langkah-langka yang perlu ditempuh dalam menghadapi program tersebut diatas
antara lain :

1. Identifikasi masalah
Dalam tahap ini, pihak sekolah melaksanakan pemanggilan baik kepada siswa yang
bermasalah maupun kepada siswa yang berprestasi. Untuk siswa yang bermasalah
dapat dicari informasi kepada teman dekatnya untuk mendapatkan data-data yang
akurat / penting.
2. Analisis masalah
Dalam tahap ini pihak sekolah melakukan analisis permasalahan yang mungkin
dihadapi oleh siswa terutama pada siswa yang bermasalah namun tidak menuntut
kemungkinan siswa yang berprestasipun juga di analisis agar semangat untuk belajar
tetap semangat dan termotivasi.
3. Diagnosis
Pihak sekolah terutama wali kelas mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan
diagnosa dan mencari penyebab masalah terjadi.
4. Pemecahan Masalah
Setelah kita ketahui penyebab masalah terjadi, maka pihak wali kelas ataupun
sekolah mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi siswa.
5. Pelaksanaan Bantuan
Setelah diperoleh penyebab dan pemecahannya, pihak wali kelas dan sekolah
memberikan layanan bimbingan kepada anak yang mempunyai masalah tersebut.
Pelaksanaan ini dapat berupa pemberian nasihat, bimbingan, arahan kepada siswa.
Apabila pendekatan tersebut belum berhasil maka cara / pendekatan yang ditempuh
yakni mendatangi rumahna atau melakukan panggilan kepada orang tua siswa.

VI. Penutup
Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan untuk
pemecahan suatu masalah yang dihadapi para siswa di sekolah, yang dalam hal ini
khususnya sekolah Menengah pertama. Program bimbingan dan konseling yang
dilakukan pada sekolah dasar sangatlah penting untuk diterapkan dan dilakukan karena
pada anak SMP. sangat membutuhkan bimbingan, arahan serta motivasi yang bersifat
positif karena pada masa-masa tersebut para siswa tersebut mempunyai rasa
keingintahuan yang sangat tinggi, jadi jangan sampai pihak sekolah salah dalam
melakukan bimbingan kepada siswa tersebut.
Apabila bimbingan yang diterapkan pada suatu sekolah dapat berjalan dengan
baik, maka akan berdampak positif bagi perkembangan siswa.

Naga Sakti, 20 Juli 2020


Kepala Sekolah

Budi Haryono, S.Pd.


NIK. 14038

You might also like