Keperawatan Kriteria Hasil (SDKI) (SLKI) 1. Ketidakstabilan Setelah dilakukan SIKI Label kadar glukosa intervensi Manajemen hiperglikemia darah b.d diabetes keperawatan … x Observasi Observasi melitus 24 jam, maka 1. Monitor kadar glukosa darah, 1. Mengantisipasi diharapkan jika perlu terjadinya kestabilan kadar 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia atau glukosa darah hiperglikemia (mis. poliuria, hipoglikemia teratasi, dengan polidipsia, polifagia, 2. Menghindari kriteria : kelemahan, malaise, terjadinya SLKI Label pandangan kabur, sakit hiperglikemia Kestabilan kadar kepala) 3. Menjaga intake glukosa darah 3. Monitor intake dan output dan output stabil 1. Koordinasi cairan Terapeutik meningkat 5 Terapeutik 1. Menambah intake 2. Mengantuk 1. Berikan asupan cairan oral cairan dalam menurun 5 Edukasi tubuh 3. Pusing 1. Anjurkan kepatuhan terhadap Edukasi menurun 5 diet dan olahraga 1. Membantu agar 4. Lelah/lesu 2. Anjurkan pengelolaan pasien patuh pada menurun 5 diabetes (mis. penggunaan diet dan olahraga 5. Keluhan lapar insulin, obat oral, monitor 2. Menginformasikan menurun 5 asupan cairan, penggantian cara pengelolaan 6. Kadar glukosa karbohidrat dan bantuan diabetes dalam darah professional kesehatan) Kolaborasi membaik 5 Kolaborasi 1. Mengatur kadar 1. Kolaborasi pemberian glukosa dalam insulin, jika perlu tubuh 2. Kolaborasi pemberian cairan 2. Menambah intake IV, jika perlu cairan dalam tubuh 2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan SIKI Label berhubungan intervensi Manajemen nutrisi dengan faktor keperawatan … x Observasi Observasi biologis yaitu 24 jam, maka 1. Identifikasi status nutrisi 1. Mengetahui informasi polifagia diharapkan Status 2. Identifikasi makanan yang terbaru status nutrisi nutrisi teratasi, disukai pasien dengan kriteria : 3. Monitor asupan makanan 2. Mengetahui makanan SLKI Label 4. Monitor berat badan apa yang disukai Status nutrisi Terapeutik pasien untuk 1. Porsi makanan 1. Sajikan makanan secara perencanaan diet yang menarik dan suhu yang makanan dihabiskan sesuai 3. Mengetahui seberapa meningkat 5 2. Berikan makanan yang banyak makanan yang 2. Berat badan tinggi kalori dan tinggi dapat dimakan oleh membaik 5 protein pasien 3. IMT membaik Edukasi 4. Mengetahui diet yang 5 1. Anjurkan posisi duduk, digunakan sudah 4. Frekuensi jika mampu sesuai makan 2. Ajarkan diet yang Terapeutik membaik 5 diprogramkan 1. Menambah nafsu 5. Nafsu makan Kolaborasi makan membaik 5 1. Kolaborasi dengan ahli gizi 2. Mencukupi kalori dan 6. Membran untuk menentukan jumlah protein untuk tubuh mukosa kalori dan jenis nutrien yang dan sesuai dengan diet membaik 5 dibutuhkan, jika perlu pada pasien Diabetes Edukasi 1. Membuat pasien merasa nyaman saat makan 2. Membantu pasien melaksanakan diet yang sudah dprogramkan dengan baik Kolaborasi 1. Agar nutrisi pasien terpenuhi dengan tepat 3. Perfusi perifer Setelah dilakukan SIKI Label tidak efektif intervensi Manajemen sensasi berhubungan keperawatan … x perifer: Pemantauan tanda dengan diabetes 24 jam, maka vital melitus diharapkan Perfusi Observasi Observasi perifer teratasi, 1. Monitor terjadinya 1. Mengantisipasi dengan kriteria : parestesia, jika perlu adanya rasa nyeri atau SLKI Label 2. Monitor perubahan kulit kesemutan pada Perfusi perifer 3. Monitor adanya ekstermitas 1. Denyut nadi tromboflebitis dan 2. Mengetahui kondisi perifer membaik tromboemboli vena tubuh pasien 5 4. Monitor tekanan darah 3. Mengantisipasi 2. Warna kulit 5. Monitor nadi (frekuensi, terjadinya pucat menurun 5 kekuatan, irama) tromboflebitis dan 3. Kelemahan otot 6. Monitor pernapasan tromboemboli vena menurun 5 (frekuensi, kedalaman) 4. Mengetahui tekanan 4. Akral membaik 7. Monitor suhu tubuh darah pasien terbaru 5 Terapeutik 5. Mengetahui nadi 5. Turgor kulit 1. Hindari pemakaian benda- pasien terbaru membaik 5 benda yang berlebihan 6. Mengetahui 6. Tekanan darah suhunya (terlalu panas pernapasan pasien sistolik atau dingin) terbaru membaik 5 7. Mengetahui suhu 2. Dokumentasikan hasil 7. Tekanan darah pasien terbaru pemantauan diastolik Terapeutik membaik 5 Edukasi 1. Mengantisipasi 1. Anjurkan penggunaan perubahan suhu termometer untuk menguji ekstrem pada suhu air ekstermitas 2. Informasikan hasil 2. Agar terdapat bukti pemantauan, jika perlu sudah dilakukannya Kolaborasi pemeriksaan 3. Kolaborasi pemberian Edukasi analgesik, jika perlu 1. Mengetahui suhu air 2. Agar pasien mendapatkan informasi yang valid Kolaborasi 1. Mengatasi rasa nyeri 4. Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen Energi Manajemen Energi aktivitas b.d intervensi selama Observasi 1. Agar pasien tidak kelemahan ….x24 jam, maka 1. Identifikasi gangguan merasakan kelelahan di harapkan fungsi tubuh yang 2. Agar kelelahan dan Toleransi aktivitas mengakibatkan kelelahan emosional pasien meningkat dengan 2. Monitor kelelahan fisik dan terjaga Kriteria hasil : emosional 3. Agar pola istirahat Toleransi 3. Monitor pola dan jam tidur pasien terjaga Aktivitas 4. Monitor lokasi dan 4. Agar lokasi nyeri 1. Frekuensi nadi ketidaknyamanan selama pasien dapat di control meningkat 5 melakukan aktivitas 5. Agar nyeri pasien 2. Saturasi Terapeutik dapat di control oksigen 1. Sediakan lingkungan 6. Agar nyeri pasien meningkat 5 nyaman dan rendah menurun dengan 3. Kemudahan stimulus (mis. latihan gerak dalam Cahaya,suara,kunjungan) 7. Agar dapat melakukan 2. Lakukan latihan rentang mengontrol nyeri yang aktivitas gerak pasif dan/atau aktif di alami sehari-hari 3. Berikan aktivitas distraksi 8. Agar pasien nyaman meningkat 5 yang menenangkan dalam melakukan 4. Kecepatan 4. Fasilitasi duduk di sisi terapi berjalan tempat tidur, jika tidak 9. Agar pasien nyaman meningkat 5 dapat berpindah atau dalam melakukan 5. Jarak berjalan berjalan terapi meningkat 5 Edukasi 10. Agar nyeri pasien 6. Kekuatan 1. Anjurkan tirah baring menurun tubuh bagian 2. Anjurkan melakukan 11. Agar cepat diberikan atas meningkat aktivitas secara bertahap solusi untuk mengatasi 5 3. Anjurkan menghubungi masalah nyer 7. Kekuatan perawat jika tanda dan 12. Agar kelelahan pasien tubuh bagian gejala kelelahan tidak dapat di control bawah berkurang 13. Agar asupan makanan meningkat 5 4. Ajarkan strategi koping pasien terjaga 8. Keluhan Lelah untuk mengurangi menurun 5 kelelahan Terapi aktivitas 9. Dyspnea saat Kolaborasi 1. Agar mengatahui aktivitas 1. Kolaborasi dengan ahli gizi seberapa besar tingkat menurun 5 tentang cara meningkatkan aktivitas yang bisa di 10. Dyspnea asupan makanan lakukan pasien setelah 2. Agar bisa mengetahui aktivitas Terapi aktivitas aktivitas yang menurun 5 Observasi dilakukan 11. Perasaan lemah 1. Identifikasi tingkat aktivitas 3. Agar mengetahui menurun 5 2. Identivikasi kemampuan kegiatan yang disukai 12. Aritmia saat berpartisipasi dalam pasien untuk aktivitas aktivitas tertentu mendukung terapi menurun 5 3. Identifikasi sumber daya 4. Agar ketika melakukan 13. Aritmia setelah untuk aktivitas yang terapi pasien nyaman aktivitas diinginkan 5. Agar terapi aktifitas menurun 5 4. Identifikasi strategi dapat berjalan lancar 14. Sianosis meningkatkan partisipasi 6. Untuk mempermudah menurun 5 dalam aktivitas melakukan terapi 15. Warna kulit 5. Identifikasi makna aktivitas 7. Agar pasien nyaman membaik 5 rutin dan mengerti tentang 16. Tekanan darah 6. Monitor respon emosional, terapy yang dilakukan membaik 5 fisik, social, dan spiritual 8. Untuk melakukan 17. Frekuensi terhadap aktivitas terapi tepat pada napas Terapeutik sasarannya membaik 5 1. Fasilitasi focus pada 9. Agar pasien dan kemampuan, bukan defisit keluarga bisa yang dialami menyesuaikan 2. Sepakati komitmen untuk lingkungan saat terapy meningkatkan frekuensi dimulai dan rentang aktivitas 10. Agar tujuan 3. Fasilitasi memilih aktivitas terapy tercapai dan tetapkan tujuan 11. Agar keluarga aktivitas yang konsisten tahu cara melakukan sesuai kemampuan fisik terapy untuk pasien ,psikologis dan social kedepannya 4. Koordinasi pemilihan 12. Agar terapy dapat aktivitas sesuai usia berjalan dengan jadwal 5. Fasilitasi makna aktivitas yang diberikan yang dipilih 13. Agar keluarga 6. Fasilitasi transportasi untuk dapat mendukung menghadiri aktivitas segala terapy yang 7. Fasilitasi pasien dan diberikan kepada keluarga dalam pasien menyesuaikan lingkungan 14. Agar tujuan untuk mengakomodasi terapy berjalan dengan aktivitas yang dipilih lancer sehingga 8. Fasilitasi aktivitas fisik diperlukan kolaborasi rutin dengan terapis tentang 9. Fasilitasi aktivitas terapy apa yang cocok pengganti saat mengalami untuk dilakukan keterbatasan waktu,energi,atau gerak 10. Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi otot 11. Libatkan keluarga dalam aktivitas 12. Fasilitasi mengembangkan aktivitas 13. Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan 14. Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas 15. Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas Edukasi 1. Jelaskan metode aktivitas sehari-hari 2. Ajarkan cara melakuakn aktivitas yang dipilih 3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik,social spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehata 4. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi ,jika sesuai 5. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan terapis dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas jika sesuai 2. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas 5. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri agens cedera intervensi selama Observasi 1. Agar mengetahui biologis ….x24 jam, maka 1. Identifikasi lokasi, titik nyeri pasien (penurunan perfusi di harapkan karakteristik, durasi, 2. Agar mengetahui perifer) Tingkat nyeri frekuensi, intensitas nyeri seberapa tingkat menurun dengan 2. Identifikasi sekala nyeri nyeri yang dirasakan kriteria hasil : 3. Identifikasi respon nyeri pasien dan respon Tingkat Nyeri verbal dan nonverbal nyeri pasien 1. Kemampuan 4. Identifikasi faktor yang 3. Agar mengetahui menuntaskan memperberat dan faktor yang aktivitas memperingan nyeri menyebabkan nyeri meningkat 5 5. Identifikasi pengetahuan pada pasien 2. Keluhan nyeri dan keyakinan tentang nyeri 4. Agar mengetahui menurun 5 6. Identifikasi pengaruh apakah keyakinan, 3. Meringis budaya terhadap respon kualitas hidup dan menurun 5 nyeri budaya pasien bisa 4. Gelisah 7. Identifikasi pengaruh nyeri menimbulkan efek menurun 5 pada kualitas hidup nyeri pada pasien 5. Kesulitan tidur 8. Monitor keberhasilan terapi 5. Agar mengetahui menurun 5 komplementer yang sudah seberapa besar 6. Diapforesis diberikan keberhasilan dalam menurun 5 9. Monitor efek samping terapi 7. Perasaan penggunaan analgetik 6. Agar mengetahui depresi Terapeutik respon apa yang 8. Ketegangan 1. Berikan teknik dilihat dengan otot menurun nonfarmakologi untuk penggunaan 5 mengurangi nyeri analgetik 9. Pupil dilatasi 2. Control lingkungan yang 7. Memberikan Teknik menurun 5 memberat rasa nyeri relaksasi nafas dalam 10. Frekuensi nadi 3. Fasilitasi istoirahat tidur 8. Agar istirahat tidur membaik 5 4. Pertimbangkan jenis dan pasien terpenuhi dan 11. Pola napas sumber nyeri dalam tingkat nyeri dapat membaik 5 pemilihan strategi menurun 12. Tekanan darah meredakan nyeri 9. Agar keluarga pasien membaik 5 Edukasi dan pasien mengerti 13. Pola tidur 1. Jelaskan penyebab, periode penyebab dan pemicu membaik 5 dan pemicu nyeri nyeri 2. Jelaskan strategi pemicu 10. Kolaborasi dengan nyeri dokter tentang 3. Anjurkan memonitoring analgesk yang harus nyeri secara mandiri di berikan kepada 4. Anjurkan menggunakan pasien analgetik secara tepat 5. Ajarkan Teknik Pemberian analgesic nonfarmakologis untuk 1. Agar mengetahui mengurangi rasa nyeri seberapa tingkat Kolaborasi nyeri pada pasien 1. Kolaborasi pemberian 2. Agar mengetahui analetik pasien ada alergi pada obat atau tudak Pemberian analgesic 3. Agar analgesic yang Observasi di berikan sesuai 1. Identifikasi karakteristik dengan keparahan nyeri nyeri pasien 2. Identifikasi riwayat alergi 4. Agar mengetahi efek obat dari analgesic 3. Identifikasi kesesuaian jenis 5. Agar pemberian analgesic dengan tingkat analgesic sesuai keparahan nyeri dengan tingkat nyeri 4. Monitor tanda-tanda vital pasien sebelum dan sesudah 6. Agar respon pasien pemberian analgesic terkontrok untuk 5. Monitor efektifitas mencegah terjadinya analgesik hal yang tidak Terapeutik diinginkan 1. Diskusikan jenis analgesic 7. Kolaborasi dengan yang disukai untuk dokter tentang obat mencapai analgesia optimal yang diberikan, dosis 2. Pertimbangkan penggunaan dan jenis analgesic infus kontinu, atau bolus yang di berikan opioid untuk mempertahankan kadar dalam serum 3. Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan respon pasien 4. Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan Edukasi 1. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic, sesuai indikasi 6. Risiko infeksi d.b Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi Pencegahan Infeksi penyakit kronis intervensi Observasi Observasi diabetes mellitus keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala 1. Mengetahui adanya selama … × 24 infeksi lokal dan sistemik tanda dan gejala jam, maka Terapeutik infeksi lokal dan diharapkan tidak 1. Batasi jumlah pengunjung sistemik terjadi infeksi pada 2. Berikan perawatan kulit Terapeutik pasien, dengan pada area edema 1. Mencegah transmisi kriteria : 3. Cuci tangan sebelum dan bakteri, virus, Tingkat Infeksi sesudah kontak dengan maupun kuman 1. Kebersihan pasien dan lingkungan penyebab infeksi tangan pasien 2. Mencegah infeksi meningkat 5 4. Pertahankan Teknik berlanjut pada area 2. Kebersihan aseptik pada pasien edema badan berisiko tinggi 3. Mencegah transmisi meningkat 5 Edukasi bakteri, virus, 3. Nafsu makan 1. Jelaskan tanda dan gejala maupun kuman meningkat 5 infeksi penyebab infeksi 4. Demam 2. Ajarkan cara mencuci 4. Mencegah transmisi menurun 5 tangan dengan benar bakteri, virus, 5. Kemerahan 3. Ajarkan etika batuk maupun kuman menurun 5 4. Ajarkan cara memeriksa penyebab infeksi 6. Nyeri kondisi luka atau luka Edukasi menurun 5 operasi 1. Pasien dan keluarga 7. Bengkak 5. Anjurkan meningkatkan mengetahui tanda menurun 5 asupan nutrisi dan gejala infeksi 8. Cairan berbau 6. Anjurkan meningkatkan 2. Pasien dan keluarga busuk asupan cairan dapat melakukan menurun 5 Kolaborasi cuci tangan dengan 9. Letargi 1. Kolaborasi pemberian benar menurun 5 imunisasi, jika perlu 3. Mencegah transmisi bakteri, virus, maupun kuman penyebab infeksi 4. Mengetahui kondisi luka 5. Menguatkan sistem kekebalan tubuh Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi 6. Supaya kebutuhan cairan pasien tetap terpenuhi Kolaborasi 1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh 7. Gangguan Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit Perawatan Integritas Kulit integritas kulit b.d intervensi Observasi Observasi gangguan sensasi keperawatan 1. Identifikasi penyebab 1. Untuk mengetahui akibat diabetes selama ...x24 jam, gangguan integritas kulit tindakan apa melitus maka diharapkan (mis. Perubahan sirkulasi, sebaiknya dilakukan integritas kulit dan perubahan status nutrisi, selanjutnya jaringan penurunan kelembaban, suhu Terapeutik meningkat, dengan lingkungan ekstrem, 1. Mencegah terjadinya kriteria : penurunan mobilitas) luka baru Integritas Kulit Terapeutik 2. Menambah rasa dan Jaringan 1. Ubah posisi tiap 2 jam jika nyaman pasien 1. Elastisitas kulit tirah baring 3. Agar kulit pasien meningkat 5 2. Lakukan pemijatan pada area terasa lebih nyaman 2. Hidrasi kulit penonjolan tulang, jika perlu 4. Mencegah terjadinya meningkat 5 3. Bersihkan perineal dengan iritasi kulit 3. Kerusakan air hangat 5. Agar kulit pasien tidak jaringan 4. Gunakan produk berbahan iritasi menurun 5 petroleum atau minyak pada 6. Mencegah terjadinya 4. Kerusakan kulit kering iritasi kulit lapisan kulit 5. Gunakan produk berbahan Edukasi menurun 5 ringan/alami dan hipoalergik 1. Agar kelembaban 5. Nyeri menurun pada kulit sensitive kulit pasien tetap 5 6. Hindari produk berbahan terjaga 6. Perdarahan dasar alcohol pada kulit 2. Agar kebutuhan cairan menurun 5 kering pasien terpenuhi 7. Kemerahan Edukasi 3. Agar nutrisi pasien menurun 5 1. Anjurkan memnggunakan terpenuhi 8. Suhu kulit pelembab (mis. Lotion, 4. Agar nutrisi dan membaik 5 serum) vitamin pasien 9. Sensasi 2. Anjurkan minum air yang terpenuhi membaik 5 cukup 5. Menghindari 3. Anjurkan meningkatkan terjadinya iritasi kulit asupan nutrisi 6. Terhindar dari 4. Anjurkan meningkatkan terjadinya iritasi kulit asupan buah dan sayur 7. Menjaga kebersihan 5. Anjurkan menghindari kulit pasien terpapar suhu ekstrem 6. Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar rumah 7. Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya 8. Risiko Setelah dilakukan Manajemen Cairan Manajemen Cairan ketidakseimbangan intervensi Observasi Observasi cairan d.d keperawatan 1. Monitor status hidrasi (mis. 1. Agar mengetahui kehilangan volume selama ...x24 jam, Frekuensi nadi, kekuatan tindakan apa yang cairan aktif maka diharapkan nadi, akral, pengisian akan dilakukan keseimbangan kapiler, kelembapan mukosa, selanjutnya cairan meningkat, turgor kulit, tekanan darah) 2. Mengetahui jika dengan kriteria : 2. Monitor berat badan harian terjadi penurunan Keseimbangan 3. Monitor berat badan sebelum berat badan Cairan dan sesudah dialysis 3. Mengetahui pengaruh 1. Asupan cairan 4. Monitor hasil pemeriksaan dialysis terhadap berat meningkat 5 laboratorium (mis. badan pasien 2. Haluaran urin Hematocrit, Na, K, Cl, berat 4. Mengetahui tindakan meningkat 5 jenis urine, BUN) apa yang akan 3. Kelembaban 5. Monitor status hemodinamik dilakukan selanjutnya membrane (mis. MAP, CVP, PAP, 5. Agar tahu tindakan mukosa PCWP jika tersedia) apa yang akan meningkat 5 Terapeutik dilakukan selanjutnya 4. Dehidrasi 1. Catat intake-output dan Terapeutik menurun 5 hitung balance cairan 24 jam 1. Agar mengetahui 5. Tekanan darah 2. Berikan asupan cairan, seberapa balance membaik 5 sesuai kebutuhan cairan pasien 6. Denyut nadi 3. Berikan cairan intravena, 2. Agar kebutuhan cairan radial jika perlu pasien terpenuhi membaik 5 Kolaborasi 3. Agar kebutuhan 7. Turgor kulit 1. Kolaborasi pemberian elektrolit pasien membaik 5 diuretic, jika perlu terpenuhi Kolaborasi 1. Agar kadar cairan dalam tubuh pasien menurun