You are on page 1of 4

REVIEW MATERI

“Pengolahan Data Hasil Evaluasi”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Akuntansi


Dosen Pengampu : Dr. Siswanto, M. Pd

Disusun oleh :
Ahmad Fadhil Imran/ 19719251016
Denisa Nugrah Anggraeni/ 19719251018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
Berdasarkan materi yang telah diuraikan oleh kelompok 4 tentang “Pengolahan
Data Hasil Evaluasi Pembelajaran”, kami dari kelompok 2 sedikit mengulas materi yang
telah disampaikan. Penyaji materi menguraikan 4 langkah dalam mengolah data hasil
evaluasi; pertama, menskor, langkah ini memberi skor pada hasil tes yang dapat dicapai
oleh peserta didik. Kedua, mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan
norma tertentu. Ketiga, mengkonversikan skor standar pada nilai, baik itu berupa huruf
atau angka. Dan keempat, melakukan analisis soal (jika diperlukan). Pemateri juga
menekankan agar kita semua memahami skor dan nilai, di mana skor yang dimaksudkan
itu merupakan bilangan data mentah (raw data) dari hasil suatu evaluasi, belum diolah
lebih lanjut, jadi bersifat kuantitatif. Jika skor (data mentah) tersebut diolah lebih lanjut
dengan menggunakan aturan dan kriteria tertentu sehingga dapat diinterpretasikan,
maka hasil pengolahan tersebut dinamakan nilai. Selain itu, penyaji juga
mengemukakan dua hal acuan dalam penilaian. Acuan tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut:

1. Penilaian Acuan Patokan (PAP)


PAP ini berorientasi pada tingkat penguasaan siswa terhadap seluruh
materi yang diteskan, sehingga nilai yang diperoleh mencerminkan persentase
tingkat penguasaannya.

2. Penilaian Acuan Normatif (PAN)


PAN ini berorientasi pada kedudukan siswa (individu) dalam
kelompoknya, sehingga nilai yang diperoleh dengan sistem PAN ini tidak atau
kurang mencerminkan tingkat penguasaan siswa terhadap seluruh materi tes
yang diberikan.

Adapun jenis-jenis penilaian yang dibagi oleh penyaji menjadi tiga jenis, yaitu;
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lebih dari itu, penyaji juga menerangkan
beberapa proses dalam pengolahan hasil penilaian sikap, di antaranya:

 Wali kelas mengelompokkan (menandai) catatan-catatan jurnal dan/atau


rekapitulasi penilaian mandiri dan antarteman yang ditulis oleh guru mata
pelajaran dan guru BK ke dalam nilai-nilai utama PPK.
 Wali kelas membuat rumusan deskripsi singkat sikap sesuai dengan catatan-
catatan jurnal untuk setiap peserta didik yang ditulis dengan kalimat positif.
 Wali kelas dapat menyertakan hasil laporan dari unsur masyarakat.
 Wali kelas dapat menambahkan catatan perkembangan karakter peserta didik
yang merupakan simpulan dari perkembangan karakter dan capaian peserta
didik lainnya.

Selanjutnya, pada tahap pemberian skor, pemateri menjelaskan secara detil cara-
cara dalam pemberian skor pada hasil ujian bentuk uraian dan cara-cara pemberian skor
pada hasil ujian bentuk obyektif.

Adapun cara dalam pemberian skor pada hasil pekerjaan harus dimunculkan
pada beberapa aspek dalam jawaban, Kemudian diberikan bobot pada setiap aspek. Dan
setelah itu dapat dicocokkan dengan kunci jawaban, kemudian dihitung ada beberapa
skor yang diperoleh oleh peserta didik dan skor yang diperoleh baru dapat dikonversi
kedalam nilai. Sedangkan cara-cara pemberian skor pada hasil ujian bentuk obyektif,
yaitu:

 Pada setiap jawaban yang benar dari butir soal dapat diberi skor satu,
sehingga skor total akan sama dengan seluruh jawaban yang benar.
 Memperhatikan adanya peluang terjadinya tebakan dan skor yang diperoleh
sama dengan jumlah jawaban yang benar dikoreksi dengan besarnya
tebakan.

Setelah menjelaskan beberapa hal penting di atas, kita juga mesti memahami
sejumlah poin-poin penting lainnya seperti keterangan rekapitulasi penilaian
pengetahuan dan rekapitulasi keterampilan, poin-poin tersebut meliputi sebagai berikut:

Keterangan rekapitulasi penilaian pengetahuan


 Bobot penugasan, ulang harian, UTS, dan UAS yang dicontohkan adalah 1:2:3:3.
 Rasionalisasi pembobotan dapat disesuaikan karakteristik masing-masing mata
pelajaran.
 Jika tidak digunakan pembobotan maka dapat menggunakan kombinasi 1:1:1:1.
 Perhitungan nilai (N) per KD dilakukan secara parsial per penilaian.
 Bobot (B) untuk perhitungan nilai per KD tidak diperhitungkan dalam total
bobot jika KD dimaksud tidak diujikan.
 Nilai akhir (NA) per KD per penilaian dilakukan dengan perkalian nilai per
penilaian dikali dengan bobot.
 Nilai per kompetensi dasar (NKD) diperoleh melalui pembagian seluruh
penjumlahan seluruh nilai akhir tiap penilaian (∑NA) dibagi dengan
penjumlahan seluruh bobot penilaian (∑B).
 Nilai rapor (NR) kompetensi pengetahuan individu diperoleh melalui rerata
seluruh NKD individu tersebut.

Keterangan rekapitulasi penilaian keterampilan


 Bobot kinerja dan proyek yang dicontohkan adalah 1 : 2.
 Rasionalisasi pembobotan dapat disesuaikan karakteristik masing-masing mata
pelajaran.
 Jika tidak digunakan pembobotan maka pembobotan dapat menggunakan
kombinasi 1 : 1.
 Perhitungan nilai (N) per KD dilakukan secara parsial per pernilaian.
 Perhitungan nilai optimum (NO) dilakukan secara parsial per teknik penilaian.
 Pembobotan (B) ditentukan per teknik penilaian.
 Perhitungan nilai akhir per teknik penilaian (NA) merupakan perkalian nilai
optimum (NO) dan bobot (B).
 Nilai per kompetensi dasar (NKD) diperoleh melalui pembagian seluruh
penjumlahan seluruh nilai akhir tiap penilaian (∑NA) dibagi dengan
penjumlahan seluruh bobot penilaian (∑B).
 Nilai rapor (NR) kompetensi pengetahuan individu diperoleh melalui rerata
seluruh NKD individu tersebut.

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

You might also like