You are on page 1of 4

REVIEW MATERI

“Pengembangan Soal Pilihan”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Akuntansi


Dosen Pengampu : Dr. Siswanto, M. Pd

Disusun oleh :
Ahmad Fadhil Imran/ 19719251016
Denisa Nugrah Anggraeni/ 19719251018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
Melihat materi yang telah diuraikan oleh kelompok 1 tentang “Pengembangan
Soal Pilihan”, secara garis besar kami dari kelompok 2 sedikit mengulas materi yang
telah disampaikan. Penyaji materi mengatakan bahwa soal pilihan ganda itu adalah
bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat. Alternatif
jawaban kebanyakan berkisar antara 4 (empat) dan 5 (lima). Soal tes pilihan ganda
dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan
dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes
bentuk pilihan ganda terdiri dari pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Secara
umum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan soal pilihan ganda:

1. Mengikuti langkah-langkah dan prosedur yang benar

2. Mengikuti berbagai kaidah yang ada agar soal-soal yang dihasilkan membentuk
perangkat tes yang valid

3. Mengikuti syarat-syarat dalam penyusunan soal

Berdasarkan pendiskusian yang dilakukan oleh kelompok kami, dapat disimpulkan


bahwa soal bentuk pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Secara umum, setiap soal
pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan
jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Adapun pengecoh itu
merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan peserta didik terkecoh
untuk memilihnya apabila tidak menguasai materi pelajaran dengan baik. Pengecoh
dapat dibuat berdasarkan perhitungan, konsep, pemahaman yang salah, atau salah dalam
penggunaan rumus.

Kaidah Materi

1. Soal harus sesuai dengan indikator.

2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.

3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar.
Dari 3 butir yang terkait dengan materi saja, semuanya ada kata-kata ‘harus’.
Intinya tidak boleh melenceng dari 3 poin di atas. Yang paling susah pada butir ketiga.
Jawaban yang benar atau paling benar. Artinya pasti ada lebih dari satu jawaban yang
benar. Bila terjadi demikian, mau tidak mau, harus dipilih yang paling tepat. Makanya,
sebelum siswa mengerjakan, harus diberi rambu-rambu yang jelas.

Kaidah konstruksi

1. Pokok soal harus dirumuskan jelas dan tegas.

2. Pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.

3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.

4. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.

5. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “semua pilihan jawaban di atas


salah” atau ”semua pilihan jawaban di atas benar”.  Masih banyak dijumpaikan
model jawaban yang demikian.

6. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angka tersebut.

Kaidah Bahasa

1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.

2. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.

3. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang sama, yang bukan
merupakan satu kesatuan.

Kaidah kaidah di atas sangat penting diperhatikan ketika membuat soal-soal


pilihan. Kalau bentuk pilihan jawaban sudah keterlauan melenceng jauh dari kaidah,
disarankan untuk berdialog dengan guru atau pihak sekolah, karena anak usia dini  telah
dikenalkan pada pilihan-pilihan yang membingungkan.

You might also like