You are on page 1of 8

LK 2.

1 FORMAT IDENTIFIKASI MASALAH

Nama : Kartika Candra Dewi


Kelas : 1 (Satu)
Kelompok :A

No Data Identifikasi Rumusan Rencana Aksi/Solusi Keterangan


Observasi Masalah Masalah
1 2 3 4 5 6
1. Minat Baca Rendahnya minat Bagaimana upaya Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang Rujukan-rujukan yang saya gunakan untuk mengatasi
Siswa. baca siswa kelas V peningkatan minat saya temukan pada mupel IPA dan Bahasa permasalahan yang saya alami :
SDN 1 Tegaldowo baca siswa kelas V Indonesia (Tema 9) dengan : a. Hasil kajian teoritis :
dalam kegiatan dalam kegiatan Kompetensi Dasar : • Meningkatkan Keaktifan Siswa Melalui Metode
pembelajaran. pembelajaran? IPA Eksperimen pada Muatan Pelajaran IPA Di Kelas IV SD
2. Tingkat Kurangnya Bagaimana upaya 3.9 Mengelompokkan materi dalam kehidupan Negeri 47/IV Kota Jambi
Keaktifan partisipasi / tingkat peningkatan sehari-hari berdasarkan komponennya. Sumber :
Siswa. keaktifan siswa partisipasi atau BAHASA INDONESIA https://repository.unja.ac.id/2278/1/A1D113073-
kelas V SDN 1 keaktifan siswa 3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan ARTIKEL.pdf
Tegaldowo dalam kelas V dalam paparan iklan dari media cetak atau • Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada
mengikuti kegiatan mengikuti kegiatan elektronik. Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode
pembelajaran. pembelajaran? Eksperimen Kelas V SDN Manggekompo Tahun
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) : 2017/2018
3. Kemampuan Kurangnya Bagaimana upaya IPA Sumber :
Berpikir kemampuan siswa peningkatan 3.9.1 Mengelompokkan jenis-jenis campuran https://www.researchgate.net/publication/339370243_
Kritis. kelas V SDN 1 kemampuan siswa dalam kehidupan sehari-hari Meningkatkan_Keaktifan_dan_Hasil_Belajar_Siswa_p
Tegaldowo untuk kelas V SDN 1 BAHASA INDONESIA ada_Mata_Pelajaran_IPA_Melalui_Penerapan_Metode
berpikir secara Tegaldowo untuk 3.4.1 Menganalisis ciri-ciri iklan dari media _Eksperimen_Kelas_V_SDN_Manggekompo_Tahun_2
kritis. berpikir secara cetak atau elektronik 0172018
kritis?
• Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model
4. Model, Guru belum Bagaimana Pembelajaran Problem Based Learning dan Model
metode, dan menggunakan penggunaan model, Pembelajaran Project Based Learning
strategi model, metode, dan metode, dan strategi
pembelajaran strategi pembelajaran
pembelajaran yang dalam kegiatan Maka solusi yang akan saya terapkan adalah Sumber :
terkini dalam pembelajaran agar sebagai berikut : https://www.researchgate.net/publication/340946070_K
kegiatan siswa kelas V SDN 1. Menerapkan model pembelajaran Project emampuan_Berpikir_Kritis_Siswa_Melalui_Model_Pe
pembelajaran kelas 1 Tegaldowo tidak Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan mbelajaran_Problem_Based_Learning_dan_Model_Pe
V SDN 1 merasa jenuh? partisipasi dan keaktifan siswa dalam mbelajaran_Project_Based_Learning
Tegaldowo. kegiatan pembelajaran dan tidak mudah
5. Penyiapan Guru belum Bagaimana jenuh. b. Hasil kajian empiris :
media menggunakan penggunaan media 2. Menerapkan pendekatan pembelajaran • Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Tematik
media pembelajaran untuk STEAM dan TPACK untuk meningkatkan Menggunakan Model Project Based Learning
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, tingkat keaktifan siswa, Berbantukan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas 5
meningkatkan pemahaman siswa dan kemampuan berpikir kritis. SD Negeri Wonosari 1 Turi
pemahaman siswa kelas V SDN 1 3. Menerapkan metode pembelajaran tanya
Sumber : http://eprints.uad.ac.id/21495/
kelas V SDN 1 Tegaldowo? jawab, penugasan, pengamatan, dan
Tegaldowo. eksperimen untuk melatih kemampuan • Penggunaan Multimedia Interaktif Sebagai Bahan
6. Sumber Guru hanya Bagaimana berpikir siswa secara kritis. Ajar Suplemen dalam Peningkatan Minat Belajar
Belajar menggunakan buku alternatif sumber 4. Menggunakan media video pembelajaran Sumber :
paket dalam belajar yang sebagai bahan ajar untuk meningkatkan http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/pendas/article/vie
kegiatan digunakan guru minat baca , minat belajar siswa, memenuhi w/749
pembelajaran siswa agar dapat penyiapan media, serta untuk melengkapi • Project Based Learning Berbasis Literasi untuk
kelas V SDN 1 mendukung proses sumber belajar yang digunakan oleh Guru Meningkatkan Hasil Belajar Tematik
Tegaldowo. pembelajaran pada agar tidak terpaku pada buku paket saja. Sumber :
siswa kelas 5 SDN http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/115
1 Tegaldowo? 08
7. Hasil Capaian Rendahnya hasil Bagaimana upaya • Implementasi Model PjBL Berbasis STEAM untuk
Pembelajaran capaian peningkatan hasil Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan
pembelajaran siswa capaian Berpikir Analitis Siswa.
kelas V SDN 1 pembelajaran siswa
Tegaldowo. kelas V SDN 1 Sumber :
Tegaldowo? http://jurnal.unma.ac.id/index.php/BE/article/view/1700
• Analisis Penerapan Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK) pada Proses Pembelajaran
Kurikulum 2013 Di Kelas V SDN 018/VIII Muara Tebo.
Sumber :
https://ijtvet.com/index.php/ijtvet/article/view/51

c. Berdasarkan data faktual :


• Model Pembelajaran :
Model Project Based Learning (PjBL)
• Pendekatan Pembelajaran :
Pendekatan STEAM, TPACK
• Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, penugasan, pengamatan, eksperimen
• Media Pembelajaran :
Video pembelajaran.

Sehingga dari beberapa rujukan, solusi yang akan saya


terapkan adalah sebagai berikut :
• Model Pembelajaran :
Model Project Based Learning (PjBL)
• Pendekatan Pembelajaran :
Pendekatan STEAM, TPACK
• Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, penugasan, pengamatan, eksperimen
• Media Pembelajaran :
Video pembelajaran.
1. Solusi Hipotetik berdasarkan kerangka berpikir bapak dan ibu yang didukung oleh teori yang relevan
2. Uraikan solusi pembelajaran yang akan dijadikan rencana aksi, mulai dari model yang diterapkan dalam RPP, penyusunan konten materi dalam bahan ajar, dukungan LKPD,
pemilihan media, hingga rencana evaluasi pengukuran keberhasilan
JAWABAN :
1. Solusi Hipotetik berdasarkan kerangka berpikir dan didukung oleh teori yang relevan.
Solusi yang akan saya ambil adalah menggunakan model pembelajaran PjBL dengan pendekatan STEAM dan metode eksperimen untuk meningkatkan keaktifan siswa karena mupel
yang saya ambil adalah IPA dan Bahasa Indonesia.
Model pembelajaran PjBL menurut para ahli :
a. Bransfor dan Stein dalam Warsono (2013, h. 153) mendefinisikan “Pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan pembelajaran yang konferhensif yang melibatkan siswa
dalam kegiatan penyelidikan dan kooperatif dan berkelanjutan”.
b. Thomas, dalam Wena (2009, h. 12) menyatakan “Pembelajaran berbasis proyek Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek”.
c. Santyasa (2006, h. 12) “Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar lebih menarik dan mermanfaat bagi peserta didik”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan pembelajaran Project Based Learning (PjBL) melibatkan siswa dalam dalam kegiatan penyelidikan,dan memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek, pembelajaran berbasis proyek Project Based Learning (PjBL) mempunyai potensi yang amat besar
untuk membuat pengalaman belajar lebuh menarik dan bermanfaat bagi peserta didik.
Sintaks Model Pembelajaran Project Based Learning :
Tahapan dalam proses pembelajaran PjBL STEM yang efektif (LaboyRush, 2010, hlm. 5).
Tahap 1: Reflection.
Tahap 2 : Research
Tahap 3: Discovery
Tahap 4 : Application
Tahap 5: Communication
Pendekatan pembelajaran berbasis proyek didukung teori belajar konstruktivistik.
Menurut Satoto Endar Nayono, dkk., (2013: 342) Konstruktivisme adalah teori belajar yang mendapat dukungan luas yang bersandar pada ide bahwa siswa membangun
pengetahuannya sendiri di dalam konteks pengalamannya sendiri. Adanya peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide-ide orang lain, dan merefleksikan ide sendiri pada
ide-ide orang lain, adalah suatu bentuk pengalaman pemberdayaan individu.
- Kelebihan pada penerapan model PjBL dijelaskan dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 (2014, h. 23), sebagai berikut:
a) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
c) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
d) Meningkatkan kolaborasi.
e) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
f) Meningkatkan keterampilan peserta didik dengan mengelola sumber.
g) Memberikan pengalaman peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
h) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
i) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
j) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Selain kelebihan adapula kekurangan pada penerapan model PjBL telah dijelaskan dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 (2014, h. 23) sebagai
berikut:
a) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
b) Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
c) Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana guru yang memegang peran utama di kelas.
d) Banyaknya peralatan yang harus digunakan.
e) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
f) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
g) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

Untuk mengatasi atau meminimalisir kelemahan diatas guru harus kreatif, contohnya dalam menghemat biaya untuk membeli bahan, menggunakan barang yang sudah tidak terpakai
juga bisa menjadi solusi, untuk waktu yang relaif lama mungkin peran guru disini sangat penting untuk memonitori kelompok-kelompok agar sesuai dengan yang di tugaskan.

2. Solusi pembelajaran yang akan dijadikan rencana aksi, mulai dari model yang diterapkan dalam RPP, penyusunan konten materi dalam bahan ajar, dukungan LKPD,
pemilihan media, hingga rencana evaluasi pengukuran keberhasilan.
Penerapan model pembelajaran PjBL dengan pendekatan pembelajaran STEAM pada mupel IPA dan Bahasa Indonesia (Tema 9) :
- Model pembelajaran yang diterapkan dalam RPP = PjBL (Project Based Learning)
- Pendekatan pembelajaran= STEAM
- Metode pembelajaran = eksperimen.
- Materi dalam bahan ajar = saya ambil dari buku siswa, dan sumber buku lain yang relevan, serta video dari youtube
- LKPD =LKPD disusun untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran, membantu mengembangkan konsep, melatih menemukan dan mengembangkan ketrampilan
proses siswa.
-Media pembelajaran yang akan digunakan yaitu video pembelajaran dari youtube.
- Rencana evaluasi: pengetahuan menggunakan soal pilihan ganda yang disusun menerapkan soal HOTS.
Tambahan dari Bu Latifah melalui Forum Diskusi LMS :
Ijin menambahkan dan mengingatkan njih bu,
Jika rencana evaluasi = menerapkan soal yang disusun secara HOTS, berarti penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran juga berorientasi HOTS njih.
Dengan menggunakan KKO level 3 (level penalaran)
Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).
Keterangan:

1. Nomor urut
2. Data Hasil Observasi: Merupakan kumpulan data hasil observasi terhadap permasalahan pembelajaran di sekolah/kelas baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
3. Identifikasi Masalah: berisi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang terkait dengan
a. Materi pembelajaran
b. Perumusan tujuan dan indikator
c. Penyiapan media
d. Model, metode, dan strategi pembelajaran
e. Aktifitas pembelajaran
f. Sosiokultural siswa
g. Sarana prasarana
h. Hasil evaluasi/hasil capaian pembelajaran
i. Dst
Mahasiswa Menyusun/menuliskan permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan dari pengalaman atau pengamatan yang dilakukan, hasil belajar, berbagai artikel, atau
sumber lain yang valid.
4. Rumusan Masalah: Berisi rumusan masalah yang perlu dicari alternatif solusinya.
5. Rencana Aksi/Solusi: Berdasarkan bahan kajian, sumber informasi, desain, gagasan, metode, bahan kajian, alat, atau resources lainnya yang diperlukan untuk mendukung
solusi dari permasalahan yang ditemukan. Sehingga dapat ditemukan/ditetapkan solusi yang tepat.
a. ............
b. ............
c. .............
d. Dst
Sebagai contoh:
ditemukan masalah kesulitan siswa dalam memahami prinsip kerja motor bensin berdasarkan hasil pengamatan dalam proses pembelajaran dan hasil belajar beberapa semester
terakhir.
Solusinya: mencari/mendesain media pembelajaran yang tepat, untuk membantu dalam kesulitan siswa memahami prinsip kerja motor bensin, atau ditemukan solusi media
pembelajaran yang sesuai berdasarkan kajian teori yang relevan.

You might also like